LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/22/DKSP TANGGAL 27 SEPTEMBER 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN LAYANAN KEUANGAN DIGITAL

dokumen-dokumen yang mirip
No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 18/22/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N. Perihal: Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital

FREQUENTLY ASK QUESTIONS

No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N. Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT DEPOSITO

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N

LAPORAN RENCANA PELAKSANAAN AKTIVITAS BARU BERUPA BANCASSURANCE

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.

No. 18/42/DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing Bukan Bank

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN PINJAM MEMINJAM UANG BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017

Sistem Pembayaran Non Tunai

No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 45 /SEOJK.03/2017 TENTANG

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK)

No. 11/ 35 /DPNP Jakarta, 31 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

S U R A T E D A R A N

- 3 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal I Angka 1 Pasal 1 Cukup jelas.

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 1 /PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


No. 18/25/DPU Jakarta, 2 November 2016 Oktober Perihal : Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah

No. 15/6/DPNP Jakarta, 8 Maret 2013 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

Sistem Pembayaran Non Tunai

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.03/2015 TENTANG PRODUK DAN AKTIVITAS BANK SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 27 /SEOJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA BANK UMUM BERDASARKAN MODAL INTI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.03/2017

Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat.

No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA

- 1 - UMUM. Mengingat

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11 /SEOJK.03/2017

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (LAKU PANDAI)

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24/POJK.04/2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN FUNGSI-FUNGSI MANAJER INVESTASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

FREQUENTLY ASK QUESTIONS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2015 TENTANG AGEN PEMASARAN EFEK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - e. ketentuan mengenai pengangkatan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang harus memperoleh pers

No. 11/ 24 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

No.17/13/DPSP Jakarta, 5 Juni 2015 SURAT EDARAN

Yth. 1. Direksi Perusahaan Asuransi; dan 2. Direksi Perusahaan Asuransi Syariah, di tempat.

2 d. bahwa melalui layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) tersedia produk-produk keuangan yang dapat dijangkau, sederhana, mudah dipahami,

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PRINSIP MENGENAL NASABAH OLEH PIALANG BERJANGKA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 57 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK UMUM YANG MELAKUKAN LAYANAN NASABAH PRIMA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6/SEOJK.03/2015 TENTANG LAYANAN KEUANGAN TANPA KANTOR DALAM RANGKA KEUANGAN INKLUSIF OLEH BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TAHUN 2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

2016, No.267.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 24 /POJK.04/2016 TENTANG AGEN PERANTARA PEDAGANG EFEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I. KETENTUAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

No. 15/23/DASP Jakarta, 27 Juni S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DAN BADAN USAHA BERBADAN HUKUM INDONESIA BUKAN BANK

No. 14/ 20 /DPNP Jakarta, 27 Juni 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK (BANCASSURANCE)

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39/POJK.04/2014 TENTANG AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 20/6/PBI/2018 TENTANG UANG ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/27/PBI/2012 TENTANG PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME BAGI BANK UMUM

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negar

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQS)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

No. 11/ 25 /DPbS Jakarta, 29 September SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI


Non Bank. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 38 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No.11/ 9 /DPbS Jakarta, 7 April 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

2017, No Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan T

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

FREQUENTLY ASKED QUESTION (FAQ) Pedoman Uji Coba Aktivitas Jasa Sistem Pembayaran dan Perbankan Terbatas Melalui Unit Perantara Layanan Keuangan

No.14/15/DPM Jakarta, 10 Mei 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA

No. 13/ 29 /DPNP Jakarta, 9 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32 /SEOJK.05/2016 TENTANG SALURAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI MELALUI KERJA SAMA DENGAN BANK

Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

Sesuai dengan format sebagaimana dimaksud pada contoh 4 SEBI Transfer Dana.

Transkripsi:

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 18/22/DKSP TANGGAL 27 SEPTEMBER 2016 PERIHAL PENYELENGGARAAN LAYANAN KEUANGAN DIGITAL PEDOMAN PENYELENGGARAAN LAYANAN KEUANGAN DIGITAL

2 DAFTAR ISI I. PERSYARATAN DOKUMEN RENCANA PENYELENGGARAAN LKD. 3 II. PERSYARATAN DOKUMEN PEMBERIAN FASILITAS LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH AGEN LKD.. 1 5 III. PENUNJUKAN AGEN LKD.. 6 A. Uji Tuntas (Due Diligence) Agen LKD Individu B. Uji Tuntas (Due Diligence) Agen LKD Badan Hukum C. Materi Pelatihan dan Edukasi D. Sertifikat Penunjukan E. Perjanjian Kerja Sama IV. KELENGKAPAN OPERASIONAL AGEN LKD. 10 A. Petunjuk Manual Operasional B. Tanda Pengenal Agen LKD C. Informasi Layanan I. PERSYARATAN

3 I. PERSYARATAN DOKUMEN RENCANA PENYELENGGARAAN LKD Dokumen yang harus disampaikan kepada Bank Indonesia dalam rangka rencana penyelenggaraan kegiatan LKD melalui Agen LKD adalah sebagai berikut: Daftar Kelengkapan Persyaratan Dokumen Penyelenggaraan Kegiatan LKD Melalui Agen LKD Nama Calon Penyelenggara LKD : Tanggal Pengajuan : No Aspek Rincian Dokumen 1. Rencana bisnis kegiatan Surat permohonan penyelenggaraan LKD LKD melalui Agen LKD yang ditandatangani oleh Direksi, memuat informasi: a. data dan informasi Agen LKD yang akan bekerja sama dengan Penyelenggara LKD; b. tanggal efektif dilakukannya kerja sama; dan c. jangka waktu pelaksanaan kerja sama. 2. Studi kelayakan usaha a. potensi dan segmen pasar LKD; dan strategi bisnis b. analisis persaingan usaha; kegiatan LKD dalam 2 c. analisis keuangan; (dua) tahun pertama, d. analisis risiko; paling kurang mencakup: e. rencana lingkup daerah penyelenggaraan LKD dan jumlah Agen LKD; f. model bisnis dan perangkat teknologi yang digunakan; dan g. perhitungan mengenai target pendapatan. 3. Kesiapan operasional a. kebijakan dan prosedur tertulis (Standard kegiatan LKD Operational Procedure), antara lain: 1) penyelenggaraan LKD di Penyelenggara LKD dan di Agen LKD; 2) pencatatan transaksi; 3) pengawasan dan monitoring; 4) sistem pengendalian intern; 5) sistem pelaporan (internal dan eksternal); 6) penerapan prinsip perlindungan konsumen termasuk transparansi dan edukasi; 7) penerapan

4 No Aspek Rincian Dokumen 7) penerapan penanganan dan penyelesaian pengaduan konsumen oleh Penyelenggara LKD dan Agen LKD; 8) penerusan pengaduan konsumen dari Agen LKD kepada Penyelenggara LKD; 9) pengelolaan risiko terkait; 10) penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) sesuai dengan ketentuan otoritas yang berwenang; dan 11) penanganan terhadap gangguan atau permasalahan operasional (business continuity plan). b. bukti kesiapan operasional 1) kelengkapan infrastruktur, paling kurang memuat informasi kesiapan dan hasil uji coba peralatan teknis terkait sistem, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi yang digunakan; 2) bukti keamanan dan kehandalan sistem atau mekanisme yang paling kurang berupa fotokopi hasil audit teknologi informasi dari auditor independen internal atau eksternal dan penggunaan standar terkini; 3) satuan kerja atau unit kerja khusus yang mengkoordinir penyelenggaraan LKD melalui Agen LKD paling kurang mencakup struktur organisasi, uraian tugas dan tanggung jawab; 4) konsep perjanjian kerja sama antara Penyelenggara LKD dengan Agen LKD; 5) konsep tanda pengenal Agen LKD yang terdiri dari logo Penyelenggara LKD, logo produk, logo LKD, dan identitas Agen LKD; 6) konsep sertifikat penunjukan sebagai Agen LKD; 7) konsep

5 No Aspek Rincian Dokumen 7) konsep bahan pelatihan dan edukasi kepada Agen LKD; dan 8) konsep brosur, leaflet, formulir aplikasi, dan pencatatan transaksi Agen LKD. II. PERSYARATAN DOKUMEN PEMBERIAN FASILITAS LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH AGEN LKD No. Aspek Rincian Dokumen 1. Rencana bisnis kegiatan Surat permohonan tambahan layanan pada LKD Agen LKD yang ditandatangani oleh Direksi. 2. Analisis atas fasilitas lain yang diajukan a. potensi pasar; b. analisis risiko; dan c. rencana lingkup daerah penyelenggaraan LKD untuk tambahan layanan. 3. Kesiapan operasional a. kebijakan dan prosedur tertulis atas layanan tambahan tambahan layanan yang diajukan (Standard Operating Procedure), antara lain: 1) penyesuaian operasional penyelenggaraan, termasuk terkait Agen LKD; 2) penyesuaian terhadap: a) penerapan prinsip perlindungan konsumen termasuk transparansi, edukasi, penanganan dan penyelesaian pengaduan konsumen oleh Penyelenggara LKD dan Agen LKD; b) penerusan pengaduan konsumen dari Agen LKD kepada Penyelenggara LKD; c) penerapan prinsip Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT) sesuai dengan ketentuan otoritas yang

6 No. Aspek Rincian Dokumen yang berwenang; d) penerapan pengelolaan risiko; dan e) penanganan terhadap gangguan atau permasalahan operasional (business continuity plan). 3) pelatihan dan edukasi oleh Penyelenggara LKD kepada Agen LKD dan/atau karyawan Agen LKD atas tambahan layanan; dan 4) dokumen yang memuat informasi kesiapan dan hasil uji coba peralatan teknis terkait sistem, seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan telekomunikasi yang digunakan. b. bukti kesiapan operasional atas tambahan layanan yang diajukan. III. PENUNJUKAN AGEN LKD A. Uji Tuntas (Due Diligence) Agen LKD Individu Cakupan penilaian untuk pelaksanaan uji tuntas (due diligence) Agen LKD Individu sebagai berikut: No. Aspek Cakupan Penilaian 1. Kemampuan dan kelayakan usaha a. Usaha dan keuangan paling kurang meliputi: 1) jenis usaha dan keterangan jangka waktu kegiatan usaha yang dibuktikan dengan surat keterangan dari Kelurahan atau Kepala Desa 2) kinerja usaha; dan 3) kemampuan menyediakan deposit. b. Kelayakan lokasi usaha, antara lain meliputi: 1) kondisi tempat usaha antara lain luas lokasi, kelayakan tempat usaha

7 No. Aspek Cakupan Penilaian usaha, dan ketersediaan jaringan telekomunikasi; 2) jarak dengan kantor Penyelenggara LKD atau ATM terdekat; 3) jarak dari jalan utama; dan/atau 4) jarak dari tempat keramaian, seperti kantor Pemerintah, kantor/pos polisi, dan pasar. c. Personal, antara lain meliputi: 1) tingkat pendidikan terakhir; dan 2) kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi. 2. Integritas a. Penilaian integritas atau karakter antara lain dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kelakuan Baik (SKCK); dan/atau b. hasil survei sederhana atau pengamatan. 3. Reputasi Penilaian reputasi antara lain dibuktikan dengan: a. keterlibatan dengan komunitas setempat; b. lama menjadi penduduk setempat; dan/atau c. hasil survei sederhana atau pengamatan. B. Uji Tuntas (Due Diligence) Agen LKD Badan Hukum Cakupan penilaian untuk pelaksanaan uji tuntas (due diligence) Agen LKD Badan Hukum sebagai berikut: No. Aspek Cakupan Penilaian 1. Kemampuan dan kelayakan usaha a. Usaha dan keuangan, paling kurang meliputi: 1) jenis usaha dan keterangan jangka waktu kegiatan usaha yang dibuktikan dengan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Tanda Daftar Perusahaan (TDP); 2) kinerja

8 No. Aspek Cakupan Penilaian 2) kinerja usaha; 3) rata-rata jumlah kas harian; dan 4) kemampuan menyediakan deposit. b. Kelayakan lokasi usaha, antara lain meliputi: 1) kondisi tempat usaha antara lain luas lokasi, kelayakan tempat usaha, dan ketersediaan jaringan telekomunikasi; 2) jarak dengan kantor Penyelenggara LKD atau ATM terdekat; 3) jarak dari jalan utama; dan/atau 4) jarak dari tempat keramaian, seperti kantor Pemerintah, kantor/pos polisi, dan pasar. c. Ketersediaan Standard Operating Procedure (SOP) pengelolaan karyawan dan petugas layanan LKD. 2. Integritas dan Reputasi Penilaian integritas atau reputasi kepada pengurus badan hukum yang antara lain dibuktikan dengan tidak tercantum dalam Daftar Hitam Nasional. C. Materi Pelatihan dan Edukasi Materi pelatihan dan edukasi mencakup: 1. Kegiatan operasional yang paling kurang meliputi tata cara: a. pemberian layanan kepada Pemegang; b. penggunaan alat sebagai media transaksi keuangan; c. pengamanan dan kerahasiaan data nasabah; d. penanganan pengaduan dari Pemegang; e. edukasi dari Agen LKD kepada Pemegang, antara lain terkait cara bertransaksi, transparansi biaya layanan, permasalahan umum, dan pengamanan PIN; dan f. pengelolaan likuiditas Agen LKD. 2. Prinsip mengenal nasabah sebagaimana diatur dalam ketentuan yang mengatur mengenai Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU PPT). D. Sertifikat

9 D. Sertifikat Penunjukan 1. Sertifikat penunjukan sebagai Agen LKD paling kurang memuat informasi sebagai berikut: a. nama Agen LKD; b. nama usaha atau toko; c. nomor unik sebagai Agen LKD ditulis dengan urutan: Sandi Penyelenggara LKD/Sandi Kabupaten/Nomor Agen LKD. Keterangan: Sandi Penyelenggara LKD - Untuk Penyelenggara LKD berupa Bank diisi dengan 3 (tiga) digit, berdasarkan Sandi Pelaporan Bank. - Untuk Penyelenggara LKD berupa Lembaga Selain Bank diisi dengan 9 (sembilan) digit, berdasarkan Sandi Pelaporan Lembaga Selain Bank. Sandi Kabupaten Diisi dengan 4 (empat) digit, berdasarkan Sandi Pelaporan Bank atau Sandi Pelaporan Lembaga Selain Bank. Nomor Agen LKD Diisi dengan 7 (tujuh) digit, ditentukan oleh Penyelenggara LKD. d. jangka waktu penunjukan sebagai Agen LKD; e. foto diri Agen LKD atau penanggungjawab atau pengurus Agen LKD; f. nama Penyelenggara LKD dan wilayah operasional Agen LKD; g. logo LKD; dan h. nama dan tanda tangan pejabat Penyelenggara LKD yang berwenang. 2. Format sertifikat Agen LKD adalah sebagai berikut: E. Perjanjian

10 E. Perjanjian Kerja Sama Perjanjian kerja sama antara Penyelenggara LKD dengan Agen LKD paling kurang memuat: 1. hak dan kewajiban masing-masing pihak; 2. nama penanggungjawab Agen LKD; 3. jangka waktu kerja sama; 4. deposit yang besarnya ditetapkan oleh Penyelenggara LKD dan ditempatkan pada Penyelenggara LKD; 5. cakupan layanan; 6. kewajiban Customer Due Diligence (CDD) terhadap Pemegang; 7. kewajiban melakukan dan menerapkan aspek perlindungan konsumen; 8. klausul pelarangan antara lain: a. pembebanan biaya oleh Agen LKD kepada Pemegang diluar yang telah diperjanjikan; dan b. melakukan sub-kontrak agen. 9. Non Disclosure Agreement yang menyatakan bahwa semua data atau informasi kegiatan LKD yang diperoleh Agen LKD dari Pemegang dan/atau sumber lain adalah milik Penyelenggara LKD dan harus dijaga kerahasiaannya; 10. besaran fee dan cara pembayaran; 11. kondisi yang memenuhi wanprestasi dan konsekuensinya; 12. tata cara amandemen perjanjian kerja sama; 13. penghentian kerja sama; 14. pemindahan lokasi; 15. penyelesaian sengketa; dan 16. kewajiban Agen LKD untuk menyampaikan keterangan dan/atau data apabila diminta Bank Indonesia. IV. KELENGKAPAN OPERASIONAL AGEN LKD A. Petunjuk Manual Operasional Petunjuk manual operasional paling kurang memuat: a. mekanisme seluruh penyelenggaraan layanan oleh Agen LKD; b. penerapan

11 b. penerapan prosedur Customer Due Diligence (CDD) yang lebih sederhana terhadap calon Pemegang; c. manajemen likuiditas Agen LKD, termasuk mengantisipasi transaksi yang bersifat musiman dan strategi pengelolaan dana tunai yang diterima (cash in hand); d. dokumen yang diperlukan dalam rangka pelayanan kepada Pemegang; dan e. mekanisme pencatatan transaksi yang dilakukan oleh Agen LKD. B. Tanda Pengenal Agen LKD Penyelenggara LKD harus menyediakan tanda pengenal Agen LKD dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Memuat informasi: a. nomor unik; b. nama usaha atau toko; c. nama Agen LKD; d. logo kegiatan LKD; e. logo Penyelenggara LKD; dan f. logo atau nama produk. 2. Tanda pengenal dapat berupa papan, gambar tempel (sticker), spanduk atau media lainnya dengan ukuran yang dapat dilihat dalam jarak pandang wajar. 3. Format logo kegiatan LKD sebagaimana dimaksud dalam butir 1.d adalah sebagai berikut: Logo Kegiatan LKD Telepon genggam warna biru dan putih Dalam lingkaran warna putih Simbol sinyal warna biru Tulisan Rupiah warna hitam dengan lingkaran warna biru Garis lingkaran warna hitam Tangan warna biru Kartu warna hitam dan abu-abu Keterangan

12 Keterangan: Gambar kartu dan telepon genggam, menunjukkan kegiatan LKD menggunakan Uang Elektronik dan/atau kartu sebagai media transaksi Pemegang. Gambar tangan menggengam telepon genggam, mengartikan bahwa kegiatan LKD memberikan kemudahan bagi Pemegang untuk menikmati layanan keuangan dan sistem pembayaran. Gambar telepon genggam dengan layar bertuliskan Rp, menunjukkan bahwa seluruh transaksi dalam kegiatan LKD dilakukan dengan mata uang Rupiah. Gambar tanda huruf R, menunjukkan bahwa Agen LKD merupakan agen yang telah didaftarkan oleh Penyelenggara LKD dan keberadaannya diketahui oleh Bank Indonesia, sehingga dapat menjamin keamanan bertransaksi keuangan di Agen LKD dimaksud. Gambar sinyal, menunjukkan bahwa layanan LKD mampu dijangkau oleh Pemegang di daerah terpencil. C. Informasi Layanan 1. Penyelenggara LKD menyediakan informasi tertulis yang mudah dilihat dan dimengerti oleh Pemegang terkait daftar jenis layanan dan biaya, nomor telepon layanan pengaduan Pemegang, dan informasi alamat kantor Penyelenggara LKD ditunjuk dengan format sebagai berikut: 2. Penyelenggara

13 2. Penyelenggara LKD mempublikasikan daftar Agen LKD melalui website Penyelenggara LKD yang paling kurang memuat informasi sebagai berikut: a. nama penanggung jawab dan nama usaha atau toko; b. nomor unik Agen LKD; c. alamat lokasi Agen LKD; dan d. status (aktif dan tidak aktif). D. Selain kelengkapan operasional Agen LKD sebagaimana dimaksud dalam huruf A, huruf B, dan huruf C, Penyelenggara LKD menyediakan kelengkapan operasional lainnya seperti brosur, leaflet, starter pack untuk Pemegang, dan formulir registrasi. KEPALA DEPARTEMEN KEBIJAKAN DAN PENGAWASAN SISTEM PEMBAYARAN, ENI V. PANGGABEAN