PERAN PEREMPUAN DALAM KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
KEYNOTE SPEECH PADA FORUM DISKUSI EVALUASI PILKADA SERENTAK 2015 Jakarta, 4 Mei 2016

Term of Reference Seminar Nasional Brawijaya Accounting Fair 2015

Deputi Bidang Kajian Kebijakan

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERINGATAN HARI IBU (PHI) KE-89 TAHUN 2017

KISI-KISI MATERI SEMINAR NASIONAL PEMBANGUNAN APARATUR NEGARA Jakarta, 4 Agustus 2008

KATA PENGANTAR. Jakarta, 27 Januari 2017 Kepala Pusat Pembinaan Analis Kebijakan, Erna Irawati, S.Sos, M.Pol.Adm. NIP

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN WORKSHOP PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) KABUPATEN MALINAU TAHUN 2016 RABU, 6 APRIL 2016

PENGARUSUTAMAAN GENDER SEBAGAI UPAYA STRATEGIS UNTUK MEWUJUDKAN DEMOKRATISASI DALAM BIDANG EKONOMI. Murbanto Sinaga

ANNUAL REPORT LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI 2015 INTEGRITAS PROFESIONAL INOVATIF PEDULI PUSAT PEMBINAAN ANALIS KEBIJAKAN

Pesan Ibu Nusantara Bagi Arah Kebangsaan Indonesia: Akui dan Penuhi Hak-hak Konstitusional Pemeluk Agama Leluhur dan Penghayat Kepercayaan

BUPATI KEBUMEN. Senin, 19 Desember 2016

KERANGKA ACUAN KERJA SARASEHAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN INDONESIA Jakarta, 4 Februari 2009

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PPdan PA. Perencanaan. Penganggaran. Responsif Gender.

Sambutan Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial RI

Kerangka Acuan Desiminasi Hasil Analisa Pendokumentasian Data Kasus Kekerasan terhadap perempuan dengan HIV dan AIDS di 8 provinsi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

KERANGKA ACUAN KEGIATAN RAPAT KOORDINASI PENDIDIKAN KEMASYARAKATAN DI 4 KABUPATEN (PURWOREJO, WONOSOBO, PEMALANG DAN REMBANG)

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

FORUM JASA KONSTRUKSI NASIONAL 2008

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DI BIDANG POLITIK MENYONGSONG PEMILU 2009

Lembaga Administrasi Negara 2014

Perempuan di Ranah Politik Pengambilan Kebijakan Publik

Nomor : 05/MEN.PP dan PA/IV/2010 Nomor : 05/NKB/M.KUKM/IV/2010

BAB V PENUTUP. kesetaraan gender dalam organisasi Muhammadiyah. Kedudukan ini terlihat

Pengantar Penerbit. iii

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 165 TAHUN 2014 TENTANG PENATAAN TUGAS DAN FUNGSI KABINET KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

WALI KOTA BANDUNG SAMBUTAN WALI KOTA BANDUNG PADA UPACARA PERINGATAN HARI JADI KE-207 KOTA BANDUNG TAHUN 2017

KERANGKA ACUAN PERINGATAN HARI IBU KE 86 TINGKAT PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014

KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

KERANGKA ACUAN PELAKSANAAN PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PEREMPUAN KADER ORGANISASI PARTAI POLITIK PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017

Sistem Rekrutmen Anggota Legislatif dan Pemilihan di Indonesia 1

PERAN HUMAS DALAM MENDUKUNG PROGRAM PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI UNTUK MEWUJUDKAN BIROKRASI YANG BERSIH, PROFESIONAL DAN MELAYANI

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PELANTIKAN DPRD KABUPATEN SLEMAN PERIODE TANGGAL : 1 OKTOBER 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Oleh Dra. Hj. Siti Masrifah, MA (Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa) Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKB 1

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI OEANG KE 66

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN Hal ini berdasarkan dikeluarkannya Undang Undang No. 22 tahun 1999

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2014 DAN HUT KE-69 PGRI

SAMBUTAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN PADA HARI ULANG TAHUN KE 15 DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN KETUA UMUM DHARMA WANITA PERSATUAN NOMOR 391 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN HUT KE-15 DHARMA WANITA PERSATUAN TAHUN 2014

KATA PENGANTAR SAMBUTAN. Sambutan. Kata Pengantar

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN NEGARA PP&PA. Strategi Nasional. Sosial Budaya.

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA WORKSHOP SERTIFIKASI ARSIPARIS JAKARTA, 26 OKTOBER 2015

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

Panitia Seminar dan Rakernas Asosiasi Akademisi Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia Jalan Semboja No. 17 Rt 04 Rw 08 Kel. Kebon Kelapa - Bogor Tengah

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELATIHAN KESADARAN GENDER DI 4 KABUPATEN (PURWOREJO, WONOSOBO, PEMALANG DAN REMBANG)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

PENJABAT BUPATI SEMARANG SAMBUTAN PENJABAT BUPATI SEMARANG PADA PERINGATAN HARI IBU KE- 87 TAHUN 2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional yang sedang dijalankan oleh Pemerintah RI. Selain itu,

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. lain sumber daya manusia (man), sumber daya pembiayaan (money), sumber daya

Sambutan/Laporan LAPORAN PENYELENGGARAAN RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPEGAWAIAN TAHUN Oleh: KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 6 PENUTUP. A. Simpulan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A UPACARA PERINGATAN HARI IBU KE 87 TAHUN 2015 TINGKAT KABUPATEN KEBUMEN. Selasa, 22 Desember 2015

SAMBUTAN KEPALA DINAS KOMINFO PROVINSI JAWA TIMUR PADA SEMINAR PERS SE-JAWA TIMUR TAHUN 2015

Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

KERANGKA ACUAN KEGIATAN CAPACITY BUILDING BAGI KADER PENDAMPING LANSIA PEREMPUAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

Terms of Reference Indonesian Debate Competition

KERANGKA ACUAN ADVOKASI PELAKSANAAN STRATEGI PUG KEPADA DPRD KABUPATEN/KOTA TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN UPACARA BENDERA HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HUT KE-68 PGRI

PENGANTAR DAFTAR ISI. Panitia FJKN 2007

SAMBUTAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA SERTIFIKASI ARSIPARIS BIDANG KOMPETENSI PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS JAKARTA, 10 NOVEMBER

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 23 / PRT / M / 2009 TENTANG PEDOMAN FASILITASI PENYELENGGARAAN FORUM JASA KONSTRUKSI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

RESUME PARAMETER KESETARAAN GENDER DALAM PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi, desentralisasi dan globalisasi. Jawaban yang tepat untuk menjawab

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi suatu lembaga bisa menjadi lebih dikenal oleh

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki masyarakat yang banyak. Hal tersebut

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

TERM OF REFERENCE (TOR)

BAB I PENDAHULUAN. Tulisan ini berupaya mengkaji tentang adanya kebijakan kuota 30% Daerah Kota Kendari tahun anggaran

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI SAMBUTAN PADA RAPAT KOORDINASI KEBIJAKAN PROGRAM SDM APARATUR

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB V KESIMPULAN. standar Internasional mengenai hak-hak perempuan dan diskriminasi peremupuan

KESEPAHAMAN BERSAMA ANTARA KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG

TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri)

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KESETARAN DAN KEADILAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Term of Reference Talk Show PERAN PEREMPUAN DALAM KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA dan Pelantikan Pengurus Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia Rabu, 21 Desember 2016 A. PENDAHULUAN Kebijakan publik merupakan alat untuk mencapai kemaslahatan masyarakat. Dalam pada itu, pengaruh dari suatu kebijakan memiliki dampak luas pada beragam elemen di masyarakat. Salah satu elemen yang menduduki proporsi cukup besar di negeri ini adalah kaum perempuan. Kaum perempuan memiliki peran vital dalam berbagai bidang. Lebih dari pada obyek dari suatu kebijakan, secara ideal dia juga diharapkan menjadi subyek yang terlibat dalam pembuatan kebijakan. Untuk mencapai ideal tersebut tentulah dibutuhkan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas dari kaum perempuan sendiri. Di negeri ini, kaum perempuan telah memiliki pengalaman sejarah yang cukup panjang dalam memberdayakan dan mengorganisasi kaumnya, bahkan sejak masa pra-kemerdekaan. Hari Ibu yang dikukuhkan pada tanggal 22 Desember 1928 oleh Presiden RI pertama Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 tahun 1959 menyimpan makna yang dalam. Peringatan tersebut menjadi pengingat dari momen historis Kongres Perempuan Indonesia yang diselenggarakan untuk pertama kalinya di Yogyakarta pada tanggal 22 Desember 1928. Sebelumnya, pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928, kaum perempuan juga turut terlibat aktif dalam partisipasi. Gerak kesejarahan untuk memberdayakan perempuan berlangsung terus hingga kini. Secara kelembagaan pun pemerintah telah lebih mengakui peran perempuan, terbukti dengan misalnya pembentukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak dan Komnas Perempuan. Dalam kehidupan sosial dan profesional, perempuan juga telah berperanan secara aktif, meskipun tingkat penghargaan kepada perempuan harus diakui membutuhkan perjuangan dan mengalami masa pasang-surut. Sejak Indonesia merdeka hingga sekarang telah cukup banyak perempuan yang menduduki jabatan strategis. Sejak tahun 1946 hingga 2016 telah terdapat 33 perempuan yang menduduki jabatan politik strategis seperti presiden dan menteri. Hingga kini kiprah perempuan Indonesia terus mengisi di berbagai peran dan posisi strategis

di berbagai sector: politik, pendidikan, bisnis, social, budaya. Hal ini menunjukan bahwa perempuan Indonesia merupakan sumber daya potensial jika ditingkatkan kualitasnya dan diberikan kesempatan yang sama dalam berperan. Meski demikian, bukan berarti bahwa kondisi perempuan telah berada dalam kondisi yang ideal. Masih banyak hambatan dan diskriminasi yang dialami perempuan. Misalnya, hingga saat ini persentase jumlah perempuan yang menduduki posisi strategis sebagai pengambil keputusan, baik di eksekutif maupun legislative, masih relatif kecil jika dibandingkan dengan laki-laki. Sementara itu, penelitian Partnership For Governance Reform tahun 2003 menunjukkan bahwa perempuan bisa mencapai karier politik birokrasi melalui kompetisi demokratik semacam pilkada langsung, tetapi tidak mungkin atau sangat jarang mampu meraih puncak karier sebagai pemimpin administrasi dan kebijakan pemerintahan di daerah (Sekda). Berangkat dari permasalahan tersebut, maka diperlukannya kesetaran kader laki-laki dan perempuan yang baik agar sesuai dengan esensi kebijakan afirmatif yaitu mengeliminasi prasangka, pengucilan, dan pengabaian yang melahirkan diskriminasi melalui perlakuan yang adil dan fair. Kebijakan afirmatif dan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) menjadi dua konsep yang banyak didengungkan untuk memperbaiki kondisi ini. Sehubungan dengan hal tersebut, bertepatan dengan hari Ibu, Lembaga Administrasi Negara bekerjasama dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) dan Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) akan menyelenggarakan seminar nasional dalam bentuk Talk Show dengan tema Peran Perempuan dalam Kebijakan Publik di Indonesia. Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) merupakan jabatan fungsional baru yang diharapkan dapat berperan secara aktif dalam meningkatkan kualitas kebijakan di Indonesia, tidak terkecuali kebijakan yang memperjuangkan hak-hak perempuan di Indonesia. Sebagai instansi pembina Jabatan Fungsional Analis Kebijakan (JFAK) di Indonesia, LAN bekerjasama dengan Knowledge Sector Initiative (KSI) telah memfasilitasi terbentuknya organisasi profesi Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) yang diharapkan dapat meningkatkan peran strategis analis kebijakan. Sebagai tindak lanjut keberadaan Organisasi Profesi tersebut maka pada kesempatan ini pula dilaksanakan pengukuhan pengurus AAKI. AAKI percaya bahwa untuk meningkatkan harkat dan kualitas hidup perempuan yang lebih baik, maka perempuan perlu semakin memegang peran kunci dalam pembuatan kebijakan. Dengan perempuan menjadi

subyek, maka dia dapat mengambil alih perspektif kaumnya sehingga kebijakan yang dihasilkan akan lebih berkeadilan dan pro-perempuan. Pada akhirnya, dengan perempuan yang lebih berdaya dan sejahtera, seluruh bangsalah yang akan menikmati hasilnya. B. TUJUAN Talk show bertujuan untuk: 1. Meningkatkan kesadaran atau awareness tentang perempuan di dunia birokrasi dan politik; 2. Meningkatkan peran Analis Kebijakan dalam berbagai kebijakan termasuk kebijakan terkait hak-hak perempuan dalam pembangunan Indonesia; 3. Peningkatan kualitas kebijakan melalui profesionalisme profesi Analis Kebijakan; 4. Peningkatan kompetensi politis (komunikasi dalam kebijkan publik); 5. Menjaring anggota organisasi profesi Analis Kebijakan. C. AGENDA ACARA Acara akan diselenggarakan pada: Hari/ tanggal : Rabu, 21 Desember 2016 Waktu : 08.30 12.00 WIB Tempat : Aula Gedung A, Lembaga Administrasi Negara Jl. Veteran No. 10, Jakarta Pusat

Agenda Acara Talk Show PERAN PEREMPUAN DALAM KEBIJAKAN PUBLIK DI INDONESIA Dan Pelantikan Pengurus Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia Rabu, 21 Desember 2016 Waktu Kegiatan Keterangan 08.00-08.30 Pendaftaran Panitia 08.30-08.40 08.40-08.45 08.45-09.45 Sambutan Arahan dan Pembukaan Keynote speech Peran Perempuan dalam Gelombang Perekonomian Global - DFAT - Kepala LAN - Dr. Sri Mulyani Indrawati Menteri Keuangan RI 09.45-12.00 Talkshow Moderator : Panel : Rosiana Silalahi, Kompas TV 1. Prof. Dewi Fortuna Anwar, MA.Ph.D Deputi Sekretaris Wakil Presiden RI, Strategi Mem-Blowup Isu Publik Menjadi Isu Strategis 2. Sri Hadiati WK, SH., MBA - Sekretaris Utama LAN, Perempuan Birokrasi dalam Perspektif Administrasi Negara 3. Dr. Sri Budi Eko Wardani Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia, Studi Kasus Peran Perempuan dalam Birokrasi dan Politik di Indonesia 4. dr. Cellica Nurrachdiana, Bupati Karawang, Peran Perempuan dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tanya Jawab

12.15 12.30 Pelantikan Pengurus Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) 12.30 Penutupan 1.Kepala LAN, 2.Deputi Bidang Kajian Kebijakan, 3.Kepala Pusat Pembinaan Analis Kebijakan D. PESERTA Peserta talk show terdiri atas seluruh kementerian, lembaga, daerah (K/L/D) di seluruh Indonesia serta mitra pembangunan lainnya seperti KSI, AIPEG, Australia Award, IABIE, DFAT, MAMPU, dan GIZ