BA B PENDAHULUAN I 1.1. Latar Belakang Sebagai bangsa yang besar dengan kekayaan potensi sumber daya alam yang luar biasa, sebenarnya Indonesia memiliki peluang yang besar untuk menjadi pelaku ekonomi yang disegani di tingkat internasional. Melalui penerapan strategi yang tepat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam yang optimal menjadi sumber daya yang produktif secara ekonomi, sosial lingkungan. Salah satu tujuan pembangunan berkelanjutan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia tidak saja ditentukan oleh kemampuan intelektualnya tetapi juga oleh beberapa kondisi lainnya seperti : Ketersediaan Sumber daya alam yang sektor ada disekitarnya pertanian, seperti perkebunan, kehutanan perikanan maupun dibig lainnya. Gambar 1. 1. Prasarana Kab. Pelalawan Perkembangan Wilayah Propinsi Riau dalam beberapa tahun terakhir ini cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pembangunan sarana prasarana yang dilakukan baik oleh swasta
maupun pemerintah daerah. Tingginya tingkat pembangunan ini tidak terlepas dari tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi, dimana penerapan kebijakan otonomi daerah merupakan salah satu pemicu tingginya pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Dalam penerapan sistem manajemen ekonomi pembangunan, efesiensi pengelolaan harus memiliki gambaran potensi wilayahnya seperti ketersediaan sumber daya alam. Sejak diberlakukan Ung-Ung Otonomi Daerah mulai tanggal 1 Januari 2001, setiap daerah harus berusaha sekuat kemampuannya untuk meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah). Dalam mencapai target PAD tersebut, banyak usaha yang dapat dilakukan oleh masingmasing pemerintah daerah, di antaranya menggali semaksimal mungkin potensi sumber daya alam yang ada, baik yang ada di darat maupun di laut. Oleh sebab itu, setiap daerah harus jeli dalam mencari potensipotensi baru yang ada di wilayahnya, termasuk Kabupaten Pelalawan. Sumber daya alam merupakan potensi yang merupakan karunia dari Allah SWT. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia. Namun, dalam memanfaatkan sumber daya alam tersebut harus dijaga diperhatikan keseimbangan kelestarian alam. Apabila potensi sumber daya alam tersebut dieksploitasi secara besar-besaran tanpa mempertimbangkan sistem keseimbangan ekologi yang sudah terbentuk, maka dikhawatirkan akan menuai bencana yang lebih besar. Keberadaan sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu daerah walaupun merupakan hak suatu daerah tetapi dalam penggunaannya harus bertanggung jawab, terutama untuk keberlanjutannya. Dengan demikian, suatu perencanaan pembangunan harus sudah
mengakomodasikan tentang rencana pengeksploitasian, kemampuan keberlanjutan sumber daya alam yang dimiliki demi kepentingan generasi sekarang generasi mendatang. Potensi sumber daya yang terdiri dari (1) sumber daya alam lingkungan serta (2) sumber daya manusia, selama ini potensi sumber daya tersebut belum digali dikelola secara optimal. Sumber daya alam lingkungan antara lain mencakup potensi fisik material potensi hayati; segkan sumber daya manusia mencakup potensi kuantitas kualitas manusia interaksi serta struktur sosialnya. Kekayaan potensi sumber daya alam lingkungan dapat dilihat dari potensi lahan pertanian, air udara, hutan, laut pesisir serta material tambang. Segkan kekayaan sumber daya manusia ditunjukkan dengan populasi angkatan kerja yang sangat besar serta kekuatan interaksi jaringan sosialnya. Selama ini berbagai sumber daya tersebut sudah dimanfaatkan, meskipun dalam prakteknya belum dikelola secara optimal sehingga belum mampu memberikan kontribusi manfaat yang cukup signifikan bagi pembangunan ekonomi peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Gambar 1. 2. Kebun Kelapa Di Kuala Kampar Potensi sumber daya alam di wilayah Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang sebagian besar masih belum dieksplorasi dieksploitasi secara maksimal. Potensi tersebut akan memberikan hasil optimal bila sudah dikembangkan yang pada
gilirannya memberikan manfaat dalam proses kehidupan umat manusia. Usaha-usaha ekonomi produktif ini memberikan suatu nilai besar dari sudut pang ekonomi. Namun demikian, dari kepentingan pelestarian sumber daya alam memerlukan suatu pengelolaan lingkungan yang tepat untuk mereduksi dampak-dampak negatif yang sangat besar. pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Melalui development), berdasarkan Ung-Ung No. 4 Tahun 1982 tentang KetentuanKetentuan Pokok Lingkungan Hidup yang kemudian disempurnakan dengan Ung-Ung No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dapat tercapai dengan pengelolaan yang berasaskan pada kemampuan lingkungan yang serasi seimbang. Oleh sebab itu, pemanfaatan disesuaikan suatu dengan sumber kondisi daya alam ekologis harus serta direncanakan tidak mengabaikan pertimbangan dari sudut ekonomi. Secara garis besar Kabupaten Pelalawan mempunyai potensi sumber daya alam yang cukup tinggi. Sumber daya alam tersebut dapat berasal dari sumber daya hutan, sumber daya mineral, sumber daya pertanian, sumber daya perikanan, sumber daya peternakan lainnya. Selain kaya akan sumber daya alam, Kabupaten Pelalawan juga memiliki potensi kawasan yang sangat strategis. Kabupaten Pelalawan merupakan suatu daerah yang ditetapkan Propinsi Riau sebagai salah satu sentra perdagangan lintas batas dengan negara tetangga yaitu Malaysia. Kedua kondisi tersebut tentunya merupakan potensi yang besar untuk mengoptimalkan meningkatkan fungsi kawasan sebagai pusat atau sentra berbagai kegiatan produksi, industri jasa. Potensi sumber daya alam yang dimiliki kabupaten ini merupakan salah satu andalan dalam pemanfaatan pengembangan sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menunjang program pembangunan
daerah. Untuk menggali potensi sumber daya alam di Kabupaten Pelalawan, diperlukan kajian terhadap inventarisasi potensi jenis sumber daya alam yang ada, tingkat pemanfaatannya, selanjutnya disusun dalam bentuk data kuantitatif dalam bentuk peta sumber daya alam. Dengan berbekal data potensi, maka pengelolaan kawasan di Kabupaten Pelalawan dapat dilakukan dengan baik, sehingga dapat terhindar terjadinya kerusakan lingkungan sebagaimana dialami oleh kawasan lainnya di Pulau Sumatera. Di samping kekayaan sumber daya alam yang sangat beragam, lingkungan daratan pesisir Kabupaten Pelalawan juga menjadi tempat bermukim masyarakat. Dengan demikian, wilayah Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu pusat kegiatan ekonomi daerah melalui aktivitas masyarakat seperti perkebunan, pertanian, peternakan, perikanan, perdagangan, industri sebagainya. Wilayah Kabupaten Pelalawan dapat memberikan kontribusi dalam menyumbang pendapatan daerah. Gambar 1. 3. Pesisir Kab. Pelalawan Sementara itu, kondisi kesejahteraan masyarakat di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan masih ada yang termasuk kategori miskin. Hal ini menjadi sangat ironis mengingat wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan mempunyai kandungan sumber daya alam yang cukup besar. Fenomena ini hanya dapat diselesaikan dengan jalan membangun wilayah secara optimal, sehingga pemanfaatan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan
kesejahteraan masyarakatnya. Dengan kata lain, pembangunan wilayah dilakukan tanpa meninggalkan pertimbangan terhadap keadaan sosial ekonomi budaya masyarakat sekitarnya (human specific). Ekosistem wilayah memiliki karakteristik dinamika tersendiri. Karakteristik dinamika ekosistem wilayah tersebut harus menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan pembangunan di wilayah tersebut. Dengan kata lain, pembangunan wilayah seyogyanya didasarkan pada ekosistem setempat (site specific). Hal ini penting, karena dalam konsep pembangunan berkelanjutan, faktor sumber daya alam menjadi sangat penting. Kerusakan ekosistem utama wilayah akan mengurangi nilai sumber daya alam yang terkandung di dalamnya, yang pada akhirnya akan mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat pesisir Kabupaten Pelalawan. Kedua pendekatan pembangunan tersebut di atas seyogyanya dilaksanakan secara seimbang, sehingga pembangunan berkelanjutan di wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan akan terjamin pelaksanaannya. Pembangunan wilayah yang mempertimbangkan faktor ekosistem setempat (site specific) masyarakat sekitar (human specific) tersebut dapat dilaksanakan dengan baik jika informasi data tentang aspek-aspek wilayah, baik aspek fisik (sumber daya alam lingkungan) aspek non fisik (sosial ekonomi masyarakat, karakteristik budaya masyarakat, lain-lain) diketahui dengan baik akurat. Data informasi tersebut menjadi tolok ukur bagi perencanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Pelalawan, serta mendukung sektor swasta dalam mengembangkan investasinya dalam rangka meningkatkan aktivitas perekonomian yang berguna bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut. Potensi sumber daya alam wilayah pesisir Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau membutuhkan pengelolaan yang baik sehingga
pemanfaatannya dapat berlangsung secara berkelanjutan, sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang menjadi dasar pembangunan nasional. Di samping memiliki sumber daya alam yang melimpah, Kabupaten Pelalawan juga menyimpan berbagai permasalahan yang perlu ditangani secara terintegrasi. Untuk mencapai pengelolaan secara terintegrasi antar segenap pengguna (stakeholder), maka diperlukan penataan sumber daya alam yang teralokasi optimal sesuai dengan karakteristik wilayah, sehingga para pengambil keputusan memiliki landasan yang kuat dalam menetapkan segenap kebijakan pengelolaan di wilayah ini. Informasi yang terintegrasi tentang potensi, isu permasalahan pengelolaan sumber daya alam sudah sangat mendesak diperlukan dalam rangka mencapai kesinergian penataan. Data model-model pengelolaan yang sesuai dengan karakteristik sumber daya alam diperlukan dalam perencanaan penataan sumber daya tersebut, sehingga kebijakan yang disusun dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam menjadi lebih terintegrasi, lebih efektif tepat sasaran. Dalam hal ini, pemetaan sumber daya alam ini sangat terkait erat aya informasi kebutuhan ketersediaan data potensi sumber daya alam yang ada, penggunaan eksisting lahan, konflik pengelolaan, kapasitas kelembagaan. Di samping untuk memenuhi kebutuhan ekonomi jangka pendek, pemerintah daerah perlu melakukan perencanaan jangka panjang dalam pengelolaan sumber daya alamnya agar dapat diusahakan secara lestari berkelanjutan. Salah satu perangkat yang dapat mengakomodasi/mengelola (input, manajemen, proses out put) menampilkan data tersebut
dalam bentuk spasial (data geografis) adalah Geografic Information System (GIS). Potensi Sumber daya Alam Kabupaten Pelalawan dapat diaplikasikan dengan cara pengumpulan data yang dikaitkan dengan penerapan GIS (Geografic Information System) baik itu hitungan periodik bulanan, semester maupun tahunan yang tidak hanya dilakukan secara deskriptif saja, melainkan harus memadukan dengan analisis spasial untuk memperoleh informasi yang akurat terintegrasi. Pengelolaan sumber daya alam ini sangat memerlukan suatu perencanaan yang terpadu menyeluruh dengan tolok ukur untuk mengarahkan mengkoordinasikan berbagai aktivitas pembangunan agar sesuai dengan daya dukung daya tampung ekosistemnya. Untuk itu, sebagai langkah awal perlu dilakukan suatu upaya identifikasi inventarisasi potensi sumber daya alam yang ada serta peranannya terhadap perekonomian wilayah di Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan pemikiran di atas, maka dalam rangka pengembangan potensi sumber daya alam di Kabupaten Pelalawan perlu segera dilakukan suatu kajian untuk mengetahui potensi tingkat pemanfaatan sumber daya alam yang ada sebagai bahan bagi pemerintah daerah, investor, pihak-pihak terkait (stakeholders) dalam pelaksanaan pembangunan daerah. 1.2. Maksud Tujuan Studi 1.2.1. Maksud Maksud dilaksanakannya studi ini adalah untuk meningkatkan kemampuan Pemerintah Daerah dalam perencanaan pengelolaan potensi sumber daya alam lingkungan wilayah, khususnya di wilayah Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau. Selain itu, juga memberikan
informasi kepada stakeholder masyarakat tentang inventarisasi potensi sumber daya alam di wilayah Kabupaten Pelalawan. Kegiatan inventarisasi dilakukan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kawasan studi terhadap aspek yang berhubungan dengan kegiatan studi seperti aspek lingkungan biofisik, sosial-ekonomi budaya. Inventarisasi yang baik harus dapat memberikan gambaran yang menyeluruh tentang potensi sumber daya alam perubahan yang terjadi di kawasan itu, baik yang terjadi secara alamiah maupun oleh aktivitas manusia di wilayah tersebut. 1.2.2. Tujuan Tujuan penyusunan kajian inventarisasi potensi sumber daya alam Kabupaten Pelalawan adalah untuk mendayagunakan potensi sumber daya alam, lingkungan alam lingkungan buatan untuk mencukupi kebutuhan pembangunan aktivitas kehidupan ekonomi masyarakat sebatas kemampuan daya dukungnya dalam kerangka pembangunan yang berkelanjutan. Sasaran yang ingin dicapai adalah tersusunnya rumusan dalam satu kajian ruang lingkup sumber daya alam sehingga yang nantinya terciptanya keseimbangan antara kemampuan daya dukung alam lingkungan yang didukung oleh partisipasi masyarakat terhadap pemeliharaan pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab dengan memperhatikan faktor karakter sosial, budaya, ekonomi politik masyarakat serta ekosistem tatanan antar wilayah daerah
1.3. Keluaran (Output) Secara umum, keluaran dari studi penyusunan kajian inventarisasi potensi sumber daya alam Kabupaten Pelalawan ini adalah sebuah dokumen yang berisi tentang informasi potensi, isu permasalahan sumber daya alam serta alokasi penggunaan pemanfaatan ruang yang ada di wilayah Kabupaten Pelalawan. Secara khusus, keluaran dari studi ini adalah: 1. Terbentuknya profil lingkungan biofisik sosial-ekonomibudaya pada 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan Provinsi Riau umumnya. 2. Tersedianya data informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar bagi penyusun perencanaan pembangunan di daerah serta investor/swasta dalam mendukung pengembangan investasi dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam pada 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan. 3. Tersedianya data informasi yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program Pemerintah Kabupaten Pelalawan. 4. Meningkatnya kemampuan pemerintah dalam perencanaan pengelolaan sumber daya alam pada 12 Kecamatan yang ada di Kabupaten Pelalawan.
1.1. Latar Belakang...1 1.2. Maksud Tujuan Studi...8 1.2.1. Maksud...8 1.2.2. Tujuan...9 1.3. Keluaran (Output)...10