TINDAK LANJUT STRATEGI NASIONAL PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN YANG RESPONSIF GENDER (PPRG) DEPUTI SUMBER DAYA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN 1
SISTEMATIKA Latar belakang penyusunan Stranas PPRG Maksud dan Tujuan Strategi Hal strategis yang telah dilakukan Rencana tindak lajut 2
Latar Belakang Penyusunan Maksud dan Tujuan Strategi 3
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional Undang-undang (UU) No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 2025 Dalam RPJMN 2004-2009, gender ditetapkan sebagai salah satu prinsip yang harus diarusutamakan di seluruh program/kegiatan pembangunan, selain prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan pembangunan yang berkelanjutan Dalam RPJMN 2010-2014, kesetaraan gender merupakan salah satu yang diarusutamakan dalam pembangunan nasional 4
MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN Penyusunan Strategi Nasional Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender dimaksudkan untuk percepatan pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan pencapaian pemerintahan yang baik (good governance). Tujuan Strategi Nasional PPRG adalah agar pelaksanaan PPRG menjadi lebih terarah, sistematis, dan sinergi, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah. 5
STRATEGI 1. Penetapan Tim Penggerak PPRG di tingkat nasional dan daerah; 2. Pengawalan PPRG dengan MOU antara KPP&PA dengan K/L teknis yang menyebutkan secara eksplisit tentang komitmen melaksanakan PPRG; 3. Pembentukan wadah/mekanisme koordinasi penanggung jawab PPRG, agar setiap permasalahan yang dihadapi di masing-masing K/L dapat segera didiskusikan bersama dengan instansi motor penggerak PPRG; 6
STRATEGI 4. Penetapan pelaksana dan mekanisme penyusunan PPRG di setiap K/L, minimal di setiap unit eselon 1 bagi Kementerian Negara/Lembaga, dan unit eselon 2 bagi Kementerian/Badan; 5. Re-orientasi fungsi pokja PUG dan fokal poin gender di setiap K/L, sebagai pendukung internalisasi pemahaman gender hingga ke unitunit terkecil K/L; dan 6. Penetapan mekanisme pendataan terpilah K/L. 7
Hal Strategis yang Telah Dilakukan 8
9 HAL STRATEGIS YANG TELAH DILAKUKAN 1. Inisiatif PPRG dimulai dengan dibentuknya Tim Pengarah dan Tim Teknis PPRG melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas, No. Kep. 30/M.PPN/HK/03/2009. 2. Kementerian Keuangan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan terkait dengan penyusunan dan penelaahan rencana kerja dan anggaran Kementerian/Lembaga (RKA- K/L) PMK nomor 119 Tahun 2009 PMK nomor 104 Tahun 2010 PMK nomor 93 Tahun 2011
HAL STRATEGIS YANG TELAH DILAKUKAN 3. Langkah ujicoba PPRG pada 3 (tiga) tahun pertama terhadap tujuh K/L a. Kementerian PP dan PA e. Kementerian Pendidikan b. Kementerian Keuangan f. Kementerian Kesehatan c. Kementerian PU g. Kementerian d. Kementerian Pertanian PPN/Bappenas Hasil sebagian besar K/L ujicoba telah memenuhi target, yaitu setiap K/L menyusun minimal 1 (satu) Lembar ARG. di beberapa K/L ujicoba (Kementerian PU, Kementan, Kemenkes, dan Kemenkeu) telah menyusun lebih dari satu Lembar ARG, karena di K/L tersebut hampir setiap unit eselon 1-nya menyusun Lembar ARG. 10
HAL STRATEGIS YANG TELAH DILAKUKAN 4. Sejak tahun 2010, telah ada 4 (empat) provinsi yang turut melaksanakan ujicoba atas inisiatif sendiri, yaitu: Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Hasil Provinsi Banten, Jawa Tengah, dan Jawa Timur berhasil melakukan ujicoba PPRG di seluruh atau sebagian besar SKPD-nya Provinsi DI Yogyakarta telah melakukan exercise analisis gender dan penyusunan Lembar ARG oleh hampir semua SKPD-nya. 11
HAL STRATEGIS YANG TELAH DILAKUKAN 5. Tahun 2012: diterapkan ARG di 28 K/L dan 10 provinsi pilot (Jatim, Jateng, DIY, Banten, Jabar, Sumut, Babel, Kepri, Kalbar, Lampung) 6. Tahun 2013: akan diterapkan ARG di 34 K/L dan 10 propinsi pilot Kemendagri diharapkan dapat berperan aktif sebagai driver, terutama untuk penyusunan landasan hukum dan instrumen PPRG di daerah. 7. Saat ini sedang difinalisasi Juklak PPRG bagi K/L dan Pemda untuk mendukung Stranas PPRG oleh Instansi Penggerak (4 driver) yang dikoordinasikan oleh KPP&PA. 12
Rencana Tindak Lanjut 13
RENCANA TINDAK LANJUT Matriks Strategi Nasional PPRG No. Uraian Target 2012 2013 2014 Penanggung Jawab II Penguatan Koordinasi 1. Perencanaan a. Sosialisasi PPRG - Umum (Renja) Semua K/L Semua K/L Semua K/L Bappenas - Internal K/L Penggerak Semua unit dan/ atau kantor vertikal Semua unit dan/ atau kantor vertikal Semua unit dan/atau kantor vertikal Masing-masing Penggerak 14
RENCANA TINDAK LANJUT No. Uraian Advokasi PPRG bagi pejabat b. eselon 1 dan 2, dan DPR/D Target 2012 2013 2014 23 K/L Panitia Anggaran DPRD di 33 Provinsi Panitia Anggaran DPRD di 33 Provinsi Penanggung Jawab - Umum - Musrenbangpus (Sekjen/Sesmen dan Karoren) Semua K/L Semua K/L Semua K/L Bappenas - Internal instansi Penggerak Badan PP KB, Bappeda Badan PP KB, Bappeda, Biro Keuangan Untuk Provinsi dan Kabupaten/Kota Badan PP KB, Bappeda, Biro Keuangan Untuk Provinsi dan Kabupaten/ Kota Masing-masing Penggerak 15
RENCANA TINDAK LANJUT No. Uraian Target 2012 2013 2014 Penanggung Jawab c. Penyusunan RKP 28 K/L 34 K/L Seluruh K/L Bappenas PPRG dimasukkan dalam d. kurikulum Diklatpim (LAN) PPRG dimasukkan dalam kurikulum Pelatihan Fungsional e. Perencana (Bappenas- Pusbindiklatren) 2. Penganggaran Penyusunan instrumen a. penelaahan Lembar ARG sudah disepakati + sosialisasi ujicoba berlaku Kementerian PP dan PA, Bappenas, Kemenkeu ujicoba berlaku Bappenas diterapkan diterapkan Bappenas dan Kemkeu 16
RENCANA TINDAK LANJUT No. 3. Pelaksanaan Uraian Target 2012 2013 2014 Penanggung Jawab Penelaahan Lembar ARG a. (trilateral meeting RKP) Implementasi Lembar ARG b. (kegiatan yang ada Lembar ARGnya) Pembentukan Sekretariat PPRG c. Pusat 5. Evaluasi - 34 K/L 36 K/L Bappenas 28 K/L 34 K/L 36 K/L Masing2 K/L Dirintis Ditetapkan dan berfungsi Evaluasi Bappenas a. Mekanisme penghargaan (rewards) PPRG Disusun Ujicoba di 7 K/L Perintis Kemenkeu, Bappenas, serta Kementerian PP dan PA 17
TERIMAKASIH 18