HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN DALAM PEMANFAATAN PUSKESMAS MOLOMPAR OLEH MASYARAKAT DESA MOLOMPAR II KECAMATAN TOMBATU TIMUR KABUPATEN MINAHASA TENGGARA RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE AND ATTITUDES IN UTILIZATION ACTION WITH THE USE OF COMMUNITY HEALTH CENTER VILLAGE MOLOMPAR MOLOMPAR II EASTERN DISTRICT TOMBATU SOUTHEAST DISTRICT MINAHASA Silvana Ch Rakinaung, Ricky. C. Sondakh, Dina. V. Rombot Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT Background. Health Center is an important health care facilities and a barometer of health development. Behavior in the use of health centers into one thing that is important because the health center is the first level of health care facilities. Based "analysis of the causes of health problems can be differentiated into two factors" therein behavioral factors, namely knowledge, attitudes and actions in the utilization of PHC. Based Health Center Patient Visits recapitulation Molompar there is a drop in traffic in 2012 was 32.72%. Based on interviews known that knowledge, and action in the utilization sikdap clinic became one of the influential factors. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes with actions in the health center Molompar by villagers Molompar II Eastern District Tombatu Southeast Minahasa regency. Research Methods: This research uses a survey method using cross sectional analytic study. The number of samples in this study were 199 respondents as the head of the family by using saturation sampling technique. Collecting data through interviews using questionnaires. Statistical tests were used to analyze the relationship between variables using chi square with SPSS 20. Research Results: the results showed that the majority of people have no knowledge of either 60, 3% and a good attitude is not 140%, and the action is not well in health centers utilizing as much as 79.4%. Conclusion: The results of the data analysis shows that there is a significant relationship between community knowledge with action in molompar clinic utilization (p = 0.000) and there is a significant relationship between attitude and action in the utilization of health centers (p = 0.000). Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC. RINGKASAN Latar belakang. Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan yang penting dan menjadi tolak ukur pembangunan kesehatan. Perilaku dalam pemanfaatan Puskesmas menjadi satu hal yang penting karena puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan strata pertama. Berdasarkan analisi penyebab masalah kesehatan dapat di bedakan menjadi dua faktor didalamnya faktor perilaku yaitu pengetahuan, sikap dan Puskesmas. Berdasarkan rekapitulasi Kunjungan Pasien Puskesmas Molompar tahun 2012 terdapat penurunan kunjungan sebesar 32,72%. Berdasarkan wawancara diketahui bahwa pengetahuan, sikap dan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas menjadi salah satu faktor yang berpengaruh. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan dalam Pemaanfaatan Puskesmas Molompar oleh masyarakat Desa Molompar II Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Metode penelitian: Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 199 responden yaitu kepala keluarga dengan menggunakan teknik saturation sampling. Pengumpulan data melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel menggunakan chi square dengan spss 20. Hasil penelitian: hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat memiliki pengetahuan yang tidak baik 60, 3% dan sikap yang tidak baik 140%, serta tindakan tidak baik dalam memanfaatkan puskesmas sebanyak 79,4%. Kesimpulan: hasil analisis data menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan masyarakat dengan puskesmas molompar (p= 0,000) dan terdapat hubungan yang bermakna antara sikap dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas (p= 0,000). Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas. 1
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi (Undang- undang Kesehatan No. 32 Tahun 2009). Upaya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan diwujudkan dalam suatu wadah pelayanan kesehatan yang disebut sebagai sarana atau pelayanan kesehatan (health service) termasuk puskesmas sebagai sarana atau pelayanan kesehatan primer (Notoatmodjo, 2005). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan yang sangat penting di Indonesia yang menjadi andalan atau tolak ukur dari pembangunan kesehatan, sarana peran serta masyarakat, dan pusat pelayanan pertama yang menyeluruh dari suatu wilayah. Perilaku dalam pemanfaatan Puskesmas menjadi salah satu hal yang penting karena puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan strata pertama. Perilaku adalah hasil atau resultasi antara stimulus (faktor eksternal ) dengan respon (faktor internal) dalam subjek atau orang yang berperilaku tersebut. Berdasarkan analisi penyebab masalah kesehatan maka masalah kesehatan dapat di bedakan menjadi dua faktor yang termasuk didalamnya behavior factor (faktor perilaku) (Notoatmodjo, 2005). Hasil rekapitulasi kunjungan dapat dilihat bahwa ada penurunan angka kunjungan pasien sebesar 32,72% di tahun 2012 (Anonimous, 2013a). Berdasarkan hasil perbincangan bersama Pimpinan Puskesmas dan beberapa tenaga kesehatan yang ada, didapat kesimpulan bahwa minat masyarakat untuk berkunjung ke Puskesmas menurun karena masyarakat seringkali sudah tidak berkunjung ke Puskesmas tetapi berkunjung di rumah tenaga kesehatan yang bekerja di Puskesmas sehingga terdapat penurunan angka kunjungan ke Puskesmas. Sedangkan hasil observasi dan wawancara singkat dengan beberapa masyarakat desa Molompar II yang dilakukan saat pengambilan data, diketahui bahwa masih ada masyarakat desa memanfaatkan pengobatan tradisional karena persepsi masyarakat yang mengganggap bahwa pengobatan tradisional lebih baik dari pada menggunakan obat- obatan dokter, membeli obat yang dijual di warung dan dikonsumsi sendiri atau berkunjung ke praktik dokter dengan jarak tempuh yang lebih jauh dibanding datang berobat ke Puskesmas atau kontrol kesehatan di puskesmas dengan alasan petugas kesehatan, tidak meperhatikan pasien yang datang, sehingga membentuk sikap yang tidak baik dari masyarakat. Menyadari pentingnya Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan strata pertama dan perilaku merupakan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan termasuk di dalamnya pengetahuan, sikap, dan tindakan tentang pemanfaatan fasilitas atau sarana pelayanan kesehatan juga adanya penurunan kunjungan pasien di Puskesmas Molompar yang terdapat di Desa Molompar II Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara maka penulis tertarik untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas Molompar oleh masyarakat Desa Molompar Dua METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan cross sectional study. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Molompar II Kecamatan Tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Mei tahun 2013. 2
C. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa Molompar II sebanyak 226 KK, baik yang memanfaatkan puskesmas maupun tidak. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan sampel jenuh yaitu keseluruhan dari target populasi 226 KK. Dalam penelitian ini terdapat 199 responden, dikarenakan 27 responden tidak memenuhi kriteria sampel. D. Instrumen Penelitian 1. Alat tulis yang digunakan peneliti pada saat pengambilan data 2. kuesioner tertutup yang disusun secara terstruktur yang berisi pertanyaan pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner untuk mengukur pengetahuan dan sikap yang berhubungan dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. 3. Komputer yang digunakan untuk membuat kuesioner dan pengeditan data. E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data menggunakan 2 sumber data, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer diperoleh dengan wawancara dan menjalankan kuesioner. 2. Data sekunder diperoleh melalui profil puskesmas Molompar II dan profil desa Molompar II untuk melihat gambaran umum Puskesmas. segera setelah wawancara di lakukan. 2) Coding data, yaitu kegiatan pemeberian kode pada data yang sudah di kumpulkan. 3) Entry data, yaitu kegiatan memasukan data dari kuesioner ke dalam program komputer. 4) Cleaning data, yaitu mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui adanya kesalahan atau tidak. B. Analisis data Tahapan analisis data sebagai berikut. 1. Analisis univariat, yaitu analisis terhadap distribusi frekuensi dan presentase dari masing- masing variabel. Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini yaitu karakteristik responden, pengetahuan, sikap, dan tindakan pemanfaatan puskesmas. 2. Analisis Bivariat, yaitu analisis untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan puskesmas dan hubungan antara sikap dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas menggunakan pengujian statistik chi square dengan taraf kesalahan 5% ( 0,05) dan menggunakan aplikasi SPSS 20. F. Pengolahan dan Analisis Data A. Pengolahan data Tahap pengolahan data antara lain: 1) Editing data, yaitu kegiatan pemeriksaan kelengkapan pengisian kuisioner oleh pewawancara yang dilakukan 3
Hasil Penelitian Dan Pembahasan Karakteristik Masyarakat Karakteristik Masyarakat Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas Total Mamanfaatkan dengan baik Tidak memanfaatkan dengan baik n % n % n Umur 9-29 7 35 13 65 20 30-44 7 15,9 37 84,1 44 45-59 21 28,4 53 71,6 74 60 6 9,8 55 90,2 61 Jenis Kelamin Laki- laki 20 20,8 76 79,2 96 Perempuan 21 20,4 82 79,6 103 Pendidikan Tinggi 26 31,3 57 68,7 83 Rendah 15 12,9 101 87,1 116 Pendapatan < Rp. 1.550.000 21 16 110 84 131 Rp. 1.550.000 20 29,4 48 70,6 68 Pekerjaan Bekerja 26 20 104 80 130 Tidak Bekerja 15 21,7 54 78,3 69 1.1 Pengetahuan Menurut Notoatmodjo (2007a), penggunaan pelayanan kesehatan adalah salah satu dari gaya hidup yang ditentukan oleh lingkungan sosial, fisik, dan psikologi, dan dalam ilyas (2003) menuliskan bahwa yang menjadi salah satu faktor psikologis seseorang dalam utilisasi pelayanan kesehatan adalah pengetahuan.berdasarkan tabulasi distribusi variabel pengetahuan responden di atas, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa pengetahuan responden mengenai puskesmas terbanyak berada pada kategori tidak baik, yaitu sebanyak 120 responden (60,3%). 1.2 Sikap Sikap merupakan reaksi tertutup atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek (Notoatmodjo, 2007a). Berdasarkan tabulasi distribusi variabel sikap responden di lembar sebelumnya, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa sikap responden tentang puskesmas terbanyak berada pada kategori tidak baik, yaitu sebanyak 140 responden (70,4%). 4
1.3 Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas adalah Reaksi/tindakan pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan di puskesmas oleh masyarakat yang tinggal di Desa Molompar II. Berdasarkan tabulasi distribusi variabel tindakan 1.4 Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas oleh Masyarakat responden, setelah dilakukan pengolahan data maka diketahui bahwa tindakan dalam pemanfaatan puskesmas oleh responden terbanyak berada pada kategori tidak baik, yaitu sebanyak 158 responden (79,4%) Analisis hubungan antara pengetahuan dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas dapat dilihat pada Tabel 1. Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas Pengetahuan Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan dengan Baik dengan Baik Total n % n % Baik 32 40,5 47 59,5 79 Tidak Baik 9 7,5 111 92,5 120 *statistic chi square ρ* 0,000 ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Tombi (2012) dan Muslimin (2009). Perhitungan dengan menggunakan statistik uji Chi-square pada tingkat kemaknaan 95% ( 0,05), menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa terhadapat hubungan bermakna antara pengetahuan masyarakat dengan puskesmas Molompar oleh masyarakat desa Molompar II. Hal Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas Sikap Memanfaatkan Tidak Memanfaatkan dengan Baik dengan Baik Total n % n % Baik 27 45,8 32 54,2 59 Tidak Baik 14 10 126 90 140 *satistic chi square 1.5 Hubungan Sikap dengan Tindakan dalam Pemanfaatan Puskesmas Analisis hubungan antara sikap dengan puskesmas dapat dilihat pada Tabel 2. ρ* 0,000 5
Perhitungan dengan menggunakan statistik uji Chi-square pada tingkat kemaknaan 95% ( 0,05), menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut, menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara sikap masyarakat dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas Molompar oleh masyarakat desa Molompar II. Penelitian ini sama halnya dengan penelitian Solikhah (2008) yang menghasilkan adanya pengaruh sikap masyarakat terhadap pemanfaatan fasilitas rawat inap puskesmas mergangsang. PENUTUP Kesimpulan 1. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan dengan puskesmas molompar oleh masyarakat desa Molompar II Kecamatan tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. 2. Terdapat hubungan bermakna antara sikap dengan tindakan dalam pemanfaatan puskesmas Molompar oleh masyarakat desa Molompar II Kecamatan tombatu Timur Kabupaten Minahasa Tenggara. Saran Bagi Puskesmas Molompar a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui upaya promosi kesehatan khususnya tentang fungsi dan fasilitas pelayanan kesehatan serta program kesehatan yang ada dan dilakukan oleh puskesmas. b. Meningkatkan mutu pelayanan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan termasuk stake holder yang ada di Puskesmas sehingga dapat membetuk persepsi dan sikap yang baik dari masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Molompar. 1. Bagi Masyarakat Desa Molompar II Diharapkan dapat meningkatkan fasilitas dan program kesehatan yang ada dan diselenggarakan oleh Puskesmas Molompar sebagai sarana pelayanan kesehatan yang pertama. 2. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai perbandingan dalam pembuatan penelitian selanjutnya, dengan melihat baik dari jumlah sampel, metode penelitian, penambahan variabel yang lain, serta karakteristik daerah penelitian. DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2012a. Profil Puskesmas Molompar: Minahasa Tenggara. Ilyas, Y. 2003. Asuransi Kesehatan Review Utilisasi, Manajemen Klaim dan Fraud. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Muslimin, L. 2009. Pengaruh Tingkat Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Puskesmas di Kelurahan Bahari Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi. Jurnal Volume II. Kendari: Poltekes Kendari. Notoatmodjo, S. 2007a. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta. Solikhah, Yogyakarta (skripsi). yogyakarta:universitas ahmad dahla: (Online),http://ejournals1.undip.ac.id /index.php/jkm, diakses pada tanggal 8 februari 2013 Tombi, H. 2012. Hubungan antara Karakteristik Masyarakat Kelurahan Sindulang I dengan Pemanfaatan Puskesmas Tuminting. Jurnal. Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Undang- undang Kesehatan, 2009. Bandung : Fokusmedia. 6