ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KEJADIAN TANAH LONGSOR DI WILAYAH PEJAWARAN BANJARNEGARA

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR

ANALISIS KEJADIAN BANJIR BANDANG

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN ANGIN KENCANG

ANALISIS KEJADIAN BANJIR

ANALISIS KEJADIAN LONGSOR

ANALISIS CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI WILAYAH KAB. SUMBAWA TANGGAL 11 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KLIMATOLOGI HUJAN EKSTRIM BULAN JUNI DI NEGARA-BALI (Studi Khasus 26 Juni 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

ANALISIS KLIMATOLOGI BANJIR BANDANG BULAN NOVEMBER DI KAB. LANGKAT, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 26 November 2017) (Sumber : Waspada.co.

ANALISIS CURAH HUJAN SAAT KEJADIAN BANJIR DI SEKITAR BEDUGUL BALI TANGGAL 21 DESEMBER 2016

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI PEMALANG TANGGAL 01 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS KONDISI CUACA EKSTRIM ANGIN PUTING BELIUNG DI SUKABUMI TANGGAL 03 JUNI Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI DESA BONAN DOLOK, KABUPATEN SAMOSIR TANGGAL 7 MARET 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS BANJIR ACEH SELATAN DAN SIMEULUE TANGGAL 8 JUNI 2015 Oleh Theresia Grefyolin Simbolon, A.Md Stasiun Klimatologi Indrapuri Aceh

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS KLIMATOLOGI TERKAIT BANJIR DI KAB. SERDANG BEDAGAI, SUMATERA UTARA (Studi Kasus 16 dan 18 September 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI NABIRE

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SERAM BAGIAN BARAT

IDENTIFIKASI CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI MANOKWARI TANGGAL 18 FEBRUARI Stasiun Meteorologi Nabire

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA TERKAIT KEJADIAN ANGIN KENCANG DI KENDARI

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN BANJIR DI KECAMATAN JAILOLO SELATAN KABUPATEN HALMAHERA BARAT TANGGAL 15 MARET 2017 BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN BIMA DAN KOTA BIMA TANGGAL DESEMBER 2016

PROPINSI ACEH, 22 SEPTEMBER Oleh : Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KOTA MATARAM DAN KABUPATEN LOMBOK BARAT TANGGAL JUNI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN METEOROLOGI KLAS III NABIRE

Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh

ANALISIS BANJIR BANDANG DAN TANAH LONGSOR DI SEKITAR BEDUGUL (BULELENG) DAN KINTAMANI (BANGLI) TANGGAL 9 FEBRUARI 2017

ANALISA CUACA SAAT TERJADI BANJIR DI KEC. SUMBAWA DAN LABUHAN BADAS WILAYAH KABUPATEN SUMBAWA (29 JANUARI 2017)

STASIUN METEOROLOGI GAMAR MALAMO GALELA

PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (16 DESEMBER 2016)

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN KENCANG DI RANTEPAO TANA TORAJA TANGGAL 16 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KECAMATAN ALOK WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (15 FEBRUARI 2018)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI KABUPATEN BANGKALAN TANGGAL 14 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN TANAH LONGSOR

ANALISIS KONDISI CUACA LAUT SAAT KANDASNYA KAPAL KMP DHARMA KARTIKA DI PERAIRAN TELUK BONE

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA S STASIUN METEOROLOGI MARITIM KENDARI

LAPORAN ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN BIMA, DOMPU DAN KOTA BIMA, JANUARI 2015

STASIUN METEOROLOGI TANJUNGPANDAN

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM TANGGAL 9-14 DESEMBER 2016

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ANALISIS CURAH HUJAN DASARIAN III MEI 2017 DI PROVINSI NTB

IDENTIFIKASI KEJADIAN BANJIR BANDANG KECAMATAN TANGSE KABUPATEN PIDIE, TANGGAL 26 FEBRUARI 2017

ANALISIS KLIMATOLOGIS CURAH HUJAN EKSTREM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR TANGGAL NOVEMBER 2017

ANALISIS BANJIR BANDANG DI WILAYAH NON ZOM KABUPATEN NAGAN RAYA PROVINSI ACEH

ANALISIS BANJIR DI WILAYAH SUBULUSSALAM TANGGAL 20 SEPTEMBER 2015

KAJIAN IKLIM PADA BENCANA BANJIR BANDANG SAMBELIA DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR, 20 JANUARI 2014

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

ANALISIS HUJAN LEBAT DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (21 APRIL 2017)

ANALISIS KONDISI CUACA DI WILAYAH GALELA, HALMAHERA UTARA TANGGAL 11 FEBRUARI 2018

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI MALI - ALOR

ANALISA BANJIR KAB. ACEH SELATAN

IDENTIFIKASI CUACA EKSTRIM ANGIN KENCANG DI PALOPO TANGGAL 06 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

ANALISIS CUACA EKSTRIM NTB HUJAN LEBAT TANGGAL 31 JANUARI 2018 LOMBOK BARAT, LOMBOK UTARA, DAN LOMBOK TENGAH Oleh : Joko Raharjo, dkk

ANALISIS KLIMATOLOGI KEJADIAN HUJAN EKSTRIM YANG BERDAMPAK BENCANA DI BALI TANGGAL 1-11 FEBRUARI 2017

ANALISIS HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG DI WILAYAH AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH (7 FEBRUARY 2017)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI KLAS III MALI

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

TINJAUAN SECARA METEOROLOGI TERKAIT BENCANA BANJIR BANDANG SIBOLANGIT TANGGAL 15 MEI 2016

ANALISIS CUACA KEJADIAN BANJIR DAN TANAH LONGSOR TANGGAL 7 MARET 2018 DI LEMBANG TUMBANG DATU SANGALLA UTARA KABUPATEN TANA TORAJA

ANALISA CUACA TERKAIT KEJADIAN HUJAN EKSTREM SURABAYA DI SURABAYA TANGGAL 24 NOVEMBER 2017

PROSPEK IKLIM DASARIAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Update: 01 Februari 2016

ANALISIS KEJADIAN CUACA EKSTRIM TERKAIT HUJAN LEBAT, BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KOTA BALIKPAPAN DAN PENAJAM PASIR UTARA (PPU) TANGGAL 17 MARET 2018

ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI KELURAHAN WOLOMARANG, KECAMATAN ALOK, WILAYAH KABUPATEN SIKKA, NTT (7 JANUARI 2017)

LAPORAN ANALISIS KEJADIAN BANJIR DI KABUPATEN LOMBOK BARAT DAN KOTA MATARAM, 02 MEI 2015

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

IDENTIFIKASI CUACA EKSTRIM HUJAN ES & ANGIN PUTING BELIUNG DI SURABAYA TANGGAL 07 MARET Stasiun Meteorologi Nabire

LAPORAN ANALISIS HUJAN DI WILAYAH DKI JAKARTA TANGGAL 04 OKTOBER 2009

STASIUN METEOROLOGI PATTIMURA AMBON

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

TINJAUAN KLIMATOLOGIS KEJADIAN BANJIR DI KOTA PONTIANAK TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

ANALISIS KEJADIAN HUJAN SANGAT LEBAT DI KOTA PONTIANAK DAN KABUPATEN KAPUAS HULU, KALIMANTAN BARAT TANGGAL 15 FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jl. Raya Kodam Bintaro No. 82 Tangerang Selatan Telp : (021)

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG-TANGERANG

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI SIANTAN PONTIANAK

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA SASIUN METEOROLOGI MOPAH MERAUKE

Transkripsi:

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATILOGI KELAS I SEMARANG Jl. Siliwangi 291 Semarang, Jawa Tengah EMAIL : staklim.semarang@bmkg.go.id, klim_smg@yahoo.com TELP. (024)76632712, 7609016 FAX. (024)7612394 Kode Pos 50145 ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR DI BEBERAPA WILAYAH (WONOGIRI, SUKOHARJO DAN SURAKARTA, KLATEN, PURWOREJO, KEBUMEN, BANJARNEGARA, PURBALINGGA DAN KENDAL) PROPINSI JAWA TENGAH ( 18 JUNI 2016 ) Oleh Stasiun Klimatologi Semarang jawa Tengah STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I SEMARANG JAWA TENGAH JUNI 2016

1. PENDAHULUAN SEMARANG[SemarangPedia] Badan Penanggungalangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan Tim SAR Gabungan telah menemukan lagi enam korban tertimbun longsoran tanah di Purworejo dan tiga korban di Kebumen. Longsor dan banjir yang terjadi Sabtu lalu, di sejumlah daerah di Jateng telah menelan korban jiwa dan tim evakusi hingga saat ini sudah menemukan total sebanyak 56 korban tewas, 22 orang luka-luka dan 395 diungsikan. Korban hilang yang belum ditemukan di Desa Karangrejo/ Caok tiga orang, dan Desa Donorati tiga orang. Sedangkan jumlah pengungsi terdiri dari 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok, ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers diterima SemarangPedia.com, Kamis (23/6). Data BNBP terkini, korban di Kabupaten Purworejo terdapat 42 orang tewas, enam orang hilang dan 19 luka-luka. Selain telah mengakibatkan sebanyak 143 rumah rusak, meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Bahkan diperkirakan kerugian kerusakan rumah dan infrastruktur di Kabauapaten Purworejo mencapaia senilai Rp15,73 miliar. Sementara itu, korban di kabupaten Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor, sedangkan di Kabupaten Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, serta tiga orang hilang tertimbun longsor. Semua korban sudah ditemukan. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir, tuturnya. Menurutnya, untuk saat itu korban longsor di Purworejo masih terus dilakukan, termasuk peralatan berat dikerahkan mencari korban. Sekitar 300 personil tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang. Kemarin Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban. Namun banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan di lapangan, ujarnya. dan banjir yang terjadi Sabtu lalu, di sejumlah daerah di Jateng telah menelan korban jiwa dan tim evakusi hingga saat ini sudah menemukan total sebanyak 56 korban tewas, 22 orang luka-luka dan 395 diungsikan. Korban hilang yang belum ditemukan di Desa Karangrejo/ Caok tiga orang, dan Desa Donorati tiga orang. Sedangkan jumlah pengungsi terdiri dari 143 orang di Desa Wironatan dan 210 orang di Desa Jelok, ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan pers diterima SemarangPedia.com, Kamis (23/6). Data BNBP terkini, korban di Kabupaten Purworejo terdapat 42 orang tewas, enam orang hilang dan 19 luka-luka. Selain telah mengakibatkan sebanyak 143 rumah rusak, meliputi 63 rumah rusak berat, 38 rumah rusak sedang, dan 42 rumah rusak ringan. Bahkan diperkirakan kerugian kerusakan rumah dan infrastruktur di Kabauapaten Purworejo mencapaia senilai Rp15,73 miliar. Sementara itu, korban di kabupaten Banjarnegara terdapat enam orang tewas tertimpa longsor, sedangkan di Kabupaten Kebumen terdapat lima orang tewas akibat banjir dan longsor, serta tiga orang hilang tertimbun longsor. Semua korban sudah ditemukan. Sedangkan di Rembang, Sukoharjo

dan Banyumas masing-masing satu orang tewas akibat banjir, tuturnya. Menurutnya, untuk saat itu korban longsor di Purworejo masih terus dilakukan, termasuk peralatan berat dikerahkan mencari korban. Sekitar 300 personil tim SAR gabungan di masing-masing lokasi dikerahkan mencari korban hilang. Kemarin Polri mengerahkan anjing pelacak untuk mencari korban. Namun banyaknya masyarakat yang menonton lokasi longsor menyebabkan kesulitan di lapangan, ujarnya. (Sumber : http://semarangpedia.com/ditemukan-lagi-9-korban-longsor-di-purworejo-dan-kebumen/) Berikut ini rincian kejadian bencana yang diperoleh dari BPBD Purworejo: Desa Purbayan di kecamatan Kemiri: Empat rumah terkena longsor sementara akses jalan sempat terputus karena tertutup materiallongsoran.desa Wonosuko di kecamatan Kemiri: Longsor mengenai jalan dan balai desa setempat.desa Dusunteges di kecamatan Kemiri: Satu rumah terkena longsor.desa Rowobayem di kecamatan Kemiri: Tanggul sungai setinggi lima meter jebol mengakibatkan air masuk ke rumah warga. Ketinggian air mencapai 1,25 meter sehingga menyebabkan warga setempat sempat terisolir.desa Butuh kecamatan Butuh: Luapan air menggenangi jalan Purworej-Kebumen sehingga memacetkan arus lalu-lintas.desa Dlangu kecamatan Butuh: Luapan air dari sungai Dlangu menggenangi jalan Purworejo-Kebumen sehingga jalan sempat terputus.desa Bedono Karangduwur di kecamatan Kemiri: BanjirDesa Bedono Kluwung di kecamatan Kemiri: BanjirDesa Tunggorono di kecamatan Kutoarjo: Akses jalan Kutoarjo-Kemiri sempat terputus karena tingginya genangan air. Seorang warga tewas.desa Brondong di kecamatan Bruno: Dua rumah terkena longsor.desa Plipiran di kecamatan Bruno: Longsor menimpa pemukiman warga, dua orang tewas.kawasan SMAN 7 Purworejo: Beberapa pohon tumbang.desa Wonosido di kecamatan Pituruh: Empat rumah warga terkena longsor.desa Tanjungrejo di kecamatan Bayan: Banjir setinggi satu meter.desa Pogung Kalangan di kecamatan Bayan: Banjir setinggi satu meter.desa Krandegan di kecamatan Bayan: Banjir setinggi satu meter, tanggul jebol.desa Kemiri Lor di kecamatan Kemiri: Banjir masuk ke pemukiman warga, ratusan warga dievakuasi.desa Kluwung di kecamatan Kemiri: Banjir masuk ke pemukiman warga, ratusan warga dievakuasi.desa Kemiri Kidul di kecamatan Kemiri: Banjir masuk ke pemukiman warga, ratusan warga dievakuasi.desa Rowobayan di kecamatan Kemiri: Banjir masuk ke pemukiman warga, ratusan warga dievakuasi.desa Kalimeneng di kecamatan Kemiri: Banjir masuk ke pemukiman warga, ratusan warga dievakuasi.desa Nampu Lor di kecamatan Purwodadi: BanjirDesa Karanganyar di kecamatan Purwodadi: BanjirDesa Gedangan di kecamatan Purwodadi: BanjirDesa Bapangsari di kecamatan Bagelen: BanjirDesa Sudimoro di kecamatan Purworejo: Rumah seorang warga rusak tertimpa pohon.desa Sambeng di kecamatan Bayan: Banjir, dua rumah warga rusak tertimpa pohon.desa Harjobinangun di kecamatan Grabag: Banjir, jembatan terputus.desa

Pogungkalangan RT1/1 di kecamatan Kemiri: Banjir setinggi 1 meter, dua rumah warga rusak tertimpa pohon.desa Tepus wetan di kecamatan Kutoarjo: BanjirDesa Wironatan di kecamatan Butuh: Tanggul di sungai Gebang di perbatasan Purworejo-Kebumen jebol, membuat air setinggi 1,5 meter menggenangi pemukiman warga.desa Wingko di kecamatan Ngombol: banjir.desa Katerban di kecamatan Kutoarjo: Kali Jali meluap, ratuwan warga dievakuasi ke Mako Brimob.Desa Pacor di kecamatan Kutoarjo: Kali Jali meluap, ratuwan warga dievakuasi ke Mako Brimob.Desa Tunggorono di kecamatan Kemiri: Seorang warga hanyut dan belum ditemukan.desa Banjarsari di kecamatan Kemiri: Sungai Bogowonto meluap menyebabkan banjir.desa Karangsari di kecamatan Kemiri: Sungai Bogowonto meluap menyebabkan banjir.desa Kebonsari di kecamatan Kemiri: Sungai Bogowonto meluap menyebabkan banjir.desa Watukuro di kecamatan Kemiri: Sungai Bogowonto meluap menyebabkan banjir.dusun Jambu di desa Dadirejo di kecamatan Bagelen: 130 rumah penduduk tergenang air setinggi sekitar 1 meter.dusun Jurangkah di desa Dadirejo di kecamatan Bagelen: Seorang rumah warga rusak terkena banjir, perahu karet diterjunkan untuk melakukan evakuasi.desa Bapangsari di Kecamatan Bagelen: Tanah Longsor.Desa Pogungjurutengah di kecamatan Bayan: Air di sisi utara dan barat meluap.desa Kalitanjung di kecamatan Ngombol: Banjir melanda pemukiman 16 KK dan lahan pertanian seluas 6 Ha.Desa Tangkisan di kecamatan Bayan: Banjir setinggi 2 meter di wilayah sepanjang kali Jali.Desa Bayan di kecamatan Bayan: Banjir setinggi 2 meter di wilayah sepanjang kali Jali.Desa wojo di kecamatan Bagelen: BanjirDesa Soka di kecamatan Bagelen: Longsor, satu rumah rusak total. sumber : Copas Grup Whattsapp). Gambar 1. Wilayah terdampak banjir dan longsor

2. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Satelit Cuaca dan Dinamika Atmosfer Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 IR pada tanggal 18 Juni 2016 yang diambil mulai 09.00 sampai 15.00 UTC (16.00-22.00 WIB) memperlihatkan kejadian banyaknya awan-awan konvektif (awan hujan) disekitaran wilayah Jawa Tengah Bagian Selatan yaitu, Wonogiri, Sukoharjo, Purworejo, Kebumen, Banjarnegara, dan Kendal. Awan-awan hujan di wilayah tersebut pada umumnya memiliki sebaran merata utamanya pada siang hingga sore hari. Awan-awan tersebut terlihat dari gradasi warna yang memperlihatkan pertumbuhan awan jenis Cumulunimbus. Gambar 2. Citra satelit Himawari 8 IR dari jam 09.00 15.00 UTC tanggal 18 Juni 2016 Sumber : http://satelit.bmkg.go.id

Kemudian berdasar pada gambar satelit Himawari 8 Water Vapour pada tanggal 18 Juni 2016 yang diambil mulai 09.00 sampai 15.00 UTC (16.00-22.00 WIB) adanya intrusi udara kering dari Australia yang mendorong udara basah di sekitar Jawa sehingga di sekitar Jawa Tengah memiliki potensi uap air basah yang sangat banyak untuk menjadi awan-awan hujan. Gambar 3. Citra satelit Himawari 8 Water Vapour dari jam 09.00 15.00 UTC tanggal 18 Juni 2016 Sumber : http://satelit.bmkg.go.id B. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Nilai anomaly OLR di sekitar wilayah Jawa Tengah, Perairan Laut Jawa dan samudera Hindia -40 s.d > -50 W/m2. Nilai ini menunjukkan tebal dan tutupan awan di wilayah Jawa Tengah umumnya terjadi pada lebih besar dari pada rata-rata klimatologisnya.

Gambar 4. Anomali Outgoing Longwave Radiation tanggal 11 16 Juni 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov C. Suhu Muka Laut (SST) Nilai anomali rata-rata suhu muka laut pada 11-18 Juni 2016 di sekitar perairan samudera Hindia selatan Jawa bernilai positif 1.2 (cukup hangat) serta sekitar Laut Banda dan Arafuru bernilai positif 1.5. Nilai anomali positif ini menunjukkan kondisi laut cukup hangat dan menambah peluang terbentuknya awan di sekitar wilayah Jawa Tengah pada khususnya. Gambar 5. Anomali Suhu Muka Laut tanggal 11-18 Juni 2016 Sumber : http://www.bmkg.go.id

D. Tekanan Udara Permukaan (MSLP/Mean Sea Level Pressure) Adanya 2 (dua) tekanan udara rendah di sebelah barat Sumatera Barat dan Sebelah Utara Kalimantan memunculkan fenomena Ridge yang membawa udara hangat dan udara kering dari australia(gambar 6). Bersamaan juga dengan fase basah dari fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) yang memasuki wilayah Samudera Hindia (Gambar 8) dan dari prakiraan GFS posisi MJO pada tanggal 19 22 Juni 2016 berada di wilayah maritime Indonesia (kuadran 4 dan 5). Nilai anomali Tekanan Udara Permukaan di sekitar wilayah Jawa Tengah dan Samudera Hindia umumnya bernilai Positif sebesar +0.2 s.d +0.6 mb. Nilai Positif ini menunjukkan kondisi Tekanan lebih tinggi dibandingkan nilai klimatologisnya dan cukup berpengaruh terhadap penambahan pembentukan awan di sekitar wilayah Jawa Tengah (Gambar 7). RIDGE Gambar 6. Tekanan Udara Permukaan tanggal 18 Juni 2016 jam 06 Z dan 12 Z Sumber : http:// http://www.tmd.go.th/ Gambar 7. Anomali Tekanan Udara Permukaan tanggal 11-16 Juni 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

Gambar 8. MJO Phase Diagram tanggal 9 Mei 2016-17 Juni 2016 Sumber : http://reg.bom.gov.au/climate/mjo/ E. Komponen Angin Daerah pertemuan massa udara terpantau terbentuk di sekitar Jawa (Gambar 8), hampir sama dengan klimatologi streamline bulan Januari (Gambar 8) Gambar 9. Streamline tanggal 18 Juni 2016 jam 00 Z dan 12 Z Sumber : http://www.bom.gov.au

E.1 Zonal (Timur-Barat) Gambar 10. Klimatologi Streamline bulan Juni Sumber : http://www.esrl.noaa.gov Nilai anomali Komponen Angin Zonal di sekitar wilayah Jawa Tengah bernilai -0.5 s.d -2.0 Kondisi ini menunjukkan Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah timuran dibanding klimatologisnya. Gambar 11. Anomali Komponen Angin Zonal tanggal 11 16 Juni 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov

E.2. Komponen Angin Meridional (Utara-selatan) Nilai anomali Komponen Angin Meridional Lapisan 850 mb di sekitar wilayah Jawa Tengah bernilai positif 0.0 s.d 1.0. Nilai anomali Komponen Angin Meridional Positif Komponen angin lebih banyak didominasi dari arah Selatan dibanding klimatologisnya. Berdasarkan pada gambar 9 dan 10 dapat dianalisis angin zonal menunjukan anomali yang lebih dominan daripada komponen angin meridional. Gambar 12. Anomali Komponen Angin Meridional tanggal 11 16 Juni 2016 Sumber : http://www.esrl.noaa.gov F. Data, Distribusi Curah Hujan (GIS dan TRMM) dan Analisa angin 200 hpa Berdasarkan pengukuran curah hujan (diukur dalam mm) menggunakan penakar hujan obs di sebagian Pos Pengamat Curah Hujan Propinsi Jawa Tengah(Wonogiri, Sukoharjo, Purworejo, Kebumen, Kendal, dan Banjarnegara) berupa pos hujan kerjasama dapat terlihat dalam Tabel 1 dan grafik 1, sebagai berikut : dapat dijelaskan bahwa curah hujan di beberapa pos hujan pengamatan di wilayah beberapa wilayah Jawa Tengah yang terdampak banjir dan longsor sangat tinggi, dengan intensitas curah hujan antara Hujan Sangat Lebat (> 100 mm/hari) sampai Hujan Ekstrim (> 150 mm/hari).

milimeter No Lokasi Kabupaten Jumlah CH 18 Juni 2016 (mm) 1 Maron Purworejo 236 2 Kedung pucung Purworejo 328 3 Jrakah Purworejo 165 4 Kaligesing Purworejo 285 5 Prembun Purworejo 172 6 Trirejo Purworejo 328 7 Kalimeneng Purworejo 232 8 Purwodadi Purworejo 168 9 Banyuurip Purworejo 244 10 Ngombol Purworejo 143 11 Pangen juru Purworejo 126 12 Kedunggupit Purworejo 160 13 Selogiri Wonogiri 124 14 Srimadono Kebumen 172 15 Merden Kebumen 149 16 Sukoharjo Kebumen 131 17 Limbangan Banjarnegara 100 19 Grogol Sukoharjo 125 20 weleri Kendal 137 21 kaliwungu Kendal 173 Tabel 1. Pengukuran Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan CURAH HUJAN DI BEBERAPA POS HUJAN KEJADIAN BANJIR DAN LONGSOR DI JAWA TENGAH TANGGAL 18 JUNI 2016 350 300 250 200 150 100 236 328 165 285 172 328 232 168 244 143 126 160 124 172 149 131 100 125 137 173 50 0 CURAH HUJAN Grafik 1. Jumlah Curah Hujan di Pos Pengamat Curah Hujan wilayah kejadian banjir dan longsor

Curah Hujan (mm) Curah Hujan (mm) 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 PERBANDINGAN CURAH HUJAN DASARIAN II BULAN JUNI 2016 DENGAN NORMAL DASARIANNYA CURAH HUJAN DAS II NORMAL DAS II Grafik 2. Perbandingan jumlah curah hujan dasarian II bulan Juni 2016 dengan normal dasariannya 400 350 300 250 200 150 100 50 0-50 PERBANDINGAN ANOMALI CURAH HUJAN DASARIAN II BULAN JUNI 2016 DENGAN NORMAL DASARIANNYA ANOMALI CURAH HUJAN DAS II NORMAL DAS II Grafik 3. Perbandingan anomali curah hujan dasarian II bulan Juni 2016 dengan normal dasariannya Dari grafik 2 dan 3 dapat dianalisis dengan membandingkan jumlah dan anomali curah hujan dengan normalnya bahwa pada dasarian II bulan Juni 2016 semua titik pos pengamat curah hujan di wilayah yang terdampak banjir dan longsor sangat tinggi jumlah curah hujan.

Gambar 13. Distribusi Curah Hujan Beberapa Kabupaten di Jawa Tengah Terdampak Banjir dan Longsor tanggal 18 Juni 2016 Dari gambar 13 peta distribusi curah hujan hampir semua pada beberapa kabupaten yang terdampak banjir dan longsor curah hujannya rata-rata dengan intensitas hujan sangat lebat yaitu > 100 mm/hari. Gambar 14. Regional TRMM 3B42 rain rates, Kelvin Wave filtered 200 hpa Velocity Potensial anomalies, and 200 hpa GFS Wind anomalies tanggal 18 Juni 2016 Sumber : http://www.atmos.albany.edu/ Dengan analisa diatas dapat disimpulkan bahwa curah hujan yang terjadi di Jawa Tengah merupakan perkembangan dari gelombang Kelvin pada lapisan 200 hpa dengan adanya divergensi

pada lapisan 200 hpa sehingga pertumbuhan awan awan konfektif yang sangat intens dari jam 00.00 UTC (07.00 WIB) dari wilayah Jawa Barat bergerak ke timur kearah Jawa Tengah pada jam 06.00 UTC (13.00 WIB) dan mencapai puncaknya pada jam 12.00 UTC (19.00 WIB) sampai Jam 18.00 UTC (01.00 WIB tanggal 19 Juni 2016) meliputi wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dan jam 00.00 UTC (07.00 WIB tanggal 19 Juni 2016) sedah mulai berkurang intensitasnya. Curah hujan rata-rata dari TRMM 3B42 mulai jam 12.00 18.00 UTC (19.00 01.00 WIB) lebih dari 100 mm/hari di wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Jawa Tengah. Gambar 15. Hovmoller Curah Hujan dari TRMM Sumber : http://www.atmos.albany.edu/ Dari hovmoller diagram TRMM diatas, curah hujan pada 108 112 Bujur Timur curah hujan total berkisar lebih dari 100 mm/hari

3. KESIMPULAN DAN PENUTUP Berdasarkan pantauan citra satelit Himawari 8 dan dinamika atmosfer yang terjadi di wilayah Provinsi Jawa Tengah pada saat kejadian banjir dan longsor di beberapa wilayah Propinsi Jawa Tengah (Wonogiri, Sukoharjo dan Surakarta, Klaten, Purworejo, Kebumen, Kendal, Banjarnegara dan Purbalingga) menunjukkan sebaran jenis awan konvektif yang besar (cluster awan) yang terjadi pada tanggal 18 Juni 2016 sore hingga malam hari menyebabkan terjadinya hujan sangat lebat sampai hujan ekstrim merata di wilayah-wilayah yang mengalami banjir dan longsor. Dari citra satelit water vapour, intrusi udara kering yang kuat menekan udara basah didepannya yang berimbas pada terbentuknya awan potensial hujan disekitar pulau Jawa. Nilai anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) menunjukkan adanya daerah tutupan awan dengan ketebalan yang cukup signifikan, sementara nilai Sea Surface Temperature (SST) memperlihatkan wilayah sebelah selatan jawa yaitu Samudera Hindia cukup hangat dan wilayah lain yaitu Laut Banda dan Arafuru sebagai suplai tambahan uap air, lebih hangat dibandingkan nilai klimatologisnya sehingga menyediakan jumlah uap air yang cukup banyak untuk memberi peluang terbentuknya awan-awan konvektif. Angin pada lapisan 850 mb rata rata bertiup dari arah timur tenggara, meskipun monsun Australia melemah. Selain itu ada 3 (tiga) pemicu terjadinya Hujan sangat lebat sampai ekstrim di Jawa Tengah tanggal 18 Juli 2016 yaitu : Aktifitas gelombang Kelvin (bergerak ke timur) MJO yang aktif di wilayah Samudera Hindia dan mulai masuk ke wilayah Maritim Indonesia Suhu Muka Air laut yang hangat di wilayah Indonesia Demikianlah laporan analisis kejadian banjir dan longsor di beberapa wilayah Propinsi Jawa Tengah (Wonogiri, Sukoharjo dan Surakarta, Klaten, Purworejo, Kebumen, Kendal, Banjarnegara dan Purbalingga). Analisis ini kami buat berdasarkan data-data sebaran curah hujan dan dinamika atmosfer yang terjadi pada tanggal tersebut. Team Fct On Duty Semarang, 28 Juni 2016 1. Zauyik Nana Ruslana, ST Kepala Stasiun Klimatologi Semarang NIP. 19770628 200012 1 002 2. Sulistiyowati, SP NIP. 19700128 199202 2 001 Ir. Tuban Wiyoso, M.Si