Dialog Mingguan, 10 Agustus 2015 Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi BADAN LITBANG DAN INOVASI MENJAWAB TANTANGAN TERKINI

dokumen-dokumen yang mirip
HUTAN DAN SAINS. Oleh: Dr. Henri Bastaman, MES Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi

RAPIM BALITBANG DAN INOVASI INTEGRASI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM TATARAN IMPLEMENTASI KEGIATAN DI PUSLITBANG KLL

KERANGKA KERJA RPPI PENGEMBANGAN

Arahan Kepala Badan Litbang dan Inovasi pada Rapat Kerja Lingkup Badan Litbang dan Inovasi Jakarta 12 Maret 2016

PROGRESS DAN KENDALA PENGELOLAAN HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL BADAN LITBANG KEHUTANAN. Oleh: Kepala Badan Litbang Kehutanan OUTLINE

USULAN STRUKTUR KELEMBAGAAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

RENCANA KERJA 2015 DAN PENELITIAN INTEGRATIF

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

PENGUKURAN KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN UNTUK RPJMN PENDEKATAN DUKUNGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

INTEGRASI RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK KE DALAM PEMBANGUNAN

IPTEK Litbang Lingkungan dan Laboratorium

Pembangunan Kehutanan

VISI : Menjadi Pusat Keunggulan IPTEK (Centre of Excellence) untuk Peningkatan Produktivitas Hutan dan Mewujudkan Pengelolaan Hutan Lestari.

Provinsi Kalimantan Timur. Muhammad Fadli,S.Hut,M.Si Kepala Seksi Pemeliharaan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Prov. Kaltim

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

Rancangan Umum Pengembangan Bioenergi Berbasis Kehutanan : Sebuah Inisiasi

SUPLEMEN, RENCANA KERJA 2015 (REVISI) : PENYIAPAN LANDASAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Kesiapan dan Tantangan Pengembangan Sistem MRV dan RAD/REL Provinsi Sumbar

PENGEMBANGAN BIDANG PENINGKATAN PRODUKTIVITAS HUTAN

PENGEMBANGAN PEMBINAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI DERAH KEDEPAN. Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

PENGEMBANGAN PEMBINAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI DERAH KEDEPAN

TRAINING UPDATING DAN VERIFIKASI DATA PSP UNTUK MRV KARBON HUTAN

27/05/2015. Bogor, 26 Mei 2015

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN J A K A R T A

PENCEGAHANKEBAKARAN LAHAN DAN KEBUN. Deputi Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Solo, 27 Maret 2013

RPPI 14 Keekonomian & Daya Saing Industri serta Kebijakan Tata Kelola LHK

PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

KERANGKA KERJA RPPI PENGEMBANGAN PUSLITBANG KUALABLING

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

RENCANA AKSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KERINCI TAHUN 2017

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN

KEBIJAKAN NASIONAL MITIGASI DAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BRIEF Volume 11 No. 02 Tahun 2017

BAB IV. LANDASAN SPESIFIK SRAP REDD+ PROVINSI PAPUA

SRAP- REDD+ Papua Barat sebagai pendukung utama mi:gasi pengurangan emisi karbon Nasional Sampai Tahun 2020

Kebijakan Bioenergi, Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Lampiran BAB II STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

BAB 1. PENDAHULUAN. Kalimantan Tengah pada tahun 2005 diperkirakan mencapai 292 MtCO2e 1 yaitu

BAB VI PROSPEK DAN TANTANGAN KEHUTANAN SULAWESI UTARA ( KEDEPAN)

Lembar Fakta Kurva Biaya Pengurangan Emisi GRK (Gas Rumah Kaca) Indonesia

CAPAIAN OUTPUT DAN OUTCOME

KERENTANAN DAN ADAPTASI PERUBAHANIKLIM. Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim KLHK 2 Agustus 2016

KEMENTERIAN PERTANIAN

BRIEF Volume 11 No. 02 Tahun 2017

PROGRAM KEHUTANAN UNTUK MITIGASI PERUBAHAN IKLIM & PENGUKURAN, PELAPORAN SERTA VERIFIKASINYA (MRV) Tindak Lanjut COP 15

Isi Paparan. REL Tanah Papua Tahun dari Sektor Kehutanan 6/22/ Roadmap Implementasi REDD+ di Tanah Papua 4.

VISI, MISI & SASARAN STRATEGIS

Koordinator: Enny Widyati

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

RPI dan RENJA 2015 Litbang Teknologi Pengolahan Hasil Hutan untuk Peningkatan Daya Saing Produk Kayu dan Bukan Kayu

RPPI Revitalisasi Pemanfaatan Hasil Hutan Pasca Panen untuk Energi, Pangan dan Obat-obatan Alternatif dari Hutan

Struktur Organisasi Kementerian Kehutanan. 3 September 2014

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN LITBANG KEHUTANAN PUSAT LITBANG PERUBAHAN IKLIM DAN KEBIJAKAN

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

PENDAHULUAN. hutan yang luas diberbagai benua di bumi menyebabkan karbon yang tersimpan

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR PEREKONOMIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

Integrasi Program BLI dalam RKP 2017

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK

Konservasi dan Rehabilitasi Lahan dan Hutan Gambut di Area PT Hutan Amanah Lestari Barito Selatan dan Barito Timur

BAB II. PERENCANAAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. hayati yang tinggi dan termasuk ke dalam delapan negara mega biodiversitas di

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Kalimantan Tengah

PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan mangrove yang terluas di dunia. Hutan

Emisi bersih GRK. Total luasan tahunan hutan dan lahan gambut yang mengalami perubahan di Gorontalo

TERWUJUDNYA PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN PERUSAKAN LINGKUN INDIKATOR: INDEKS KUALITAS AIR

KEBIJAKAN NASIONAL ANTISIPASI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM TERHADAP SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN. Deputi Bidang SDA dan LH

Memperhatikan pokok-pokok dalam pengelolaan (pengurusan) hutan tersebut, maka telah ditetapkan Visi dan Misi Pembangunan Kehutanan Sumatera Selatan.

BAB I PENDAHULUAN. Penyerapan karbon oleh hutan dilakukan melalui proses fotosintesis. Pada proses

RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

IMPLEMENTA IMPLEMENT S A I S IRENCANA RENCAN A AKSI AKSI NAS NA I S O I NA N L PENURU PENUR NA N N EMISI EMISI GAS RUMA M H H KACA

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

No pemeliharaan dan pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan. Penerapan prinsip Keuangan Berkelanjutan sebagai per

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

LAMPIRAN 1. Matrik Keterkaitan Program Nasional, Program Badan Litbang dan Program Balai Penelitian Kehutanan Banjarbaru Tahun

Produksi minyak sawit berkelanjutanmelestarikan. masa depan hutan

Strategi dan Kebijakan Provinsi Maluku Untuk Mencapai Target Penurunan Emisi:

RAPAT KOORDINASI TEKNIS

Permasalahan. Pengelolaan HHBK belum optimal yang mengakibatkan pemanfaatan HHBK belum optimal (Permenhut No. P.19/Menhut-II/2009)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menyebabkan perubahan tata guna lahan dan penurunan kualitas lingkungan. Alih

Dinamika Upaya Pengarusutamaan Kegiatan Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Dalam Perencanaan Pembangunan Kabupaten Kutai Timur

KEBIJAKAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI INDONESIA

BAB 3. Pengembangan Sistem Monitoring PSP yang Terintegrasi dan Partisipatif di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

KEBUTUHAN BENIH (VOLUME) PER WILAYAH PER JENIS DALAM KEGIATAN REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN. Oleh : Direktur Bina Perbenihan Tanaman Hutan

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

WORKSHOP PENGEMBANGAN SISTEM MONITORING KARBON HUTAN:PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN DAN MASYARAKAT SEJAHTERA

Perkiraan Sementara Emisi CO 2. di Kalimantan Tengah

STATUS PEROLEHAN HAKI PUSPIJAK

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDANAAN REDD+ Ir. Achmad Gunawan, MAS DIREKTORAT MOBILISASI SUMBERDAYA SEKTORAL DAN REGIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP. Kementerian Lingkungan Hidup Salatiga, 31 Mei 2012

Pengukuran, Pelaporan dan Verifikasi REDD+ Indonesia

Draft Rencana Pengembangan Integratif

Kebijakan Sektor Pertanian Mendukung Pengembangan BBN

Rehabilitasi dan Reklamasi Pasca Tambang

Transkripsi:

Dialog Mingguan, 10 Agustus 2015 Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi BADAN LITBANG DAN INOVASI MENJAWAB TANTANGAN TERKINI

Badan Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian, pengembangan, dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan (Perpres 16 /2015) Mendukung Pelaksanaan Kegiatan Eselon I yang lain, Mengembangkan IPTEK Mendukung Pemerintah Daerah

Agar dukungan yang diberikan dapat sesuai yang dibutuhkan: 1. Pertemuan Bilateral 2. Diseminasi Hasil dengan thema yang sesuai 3. Publikasi Hasil Penelitian 4. Kegiatan Pengembangan dan Inovasi dengan melibatkan calon pengguna 5. Jejaring kerja dengan calon pengguna

Beberapa Dukungan untuk Menjawab Tantangan Terkini: 1. IPTEK untuk mitigasi dan adaptasi dampak El Nino 2. Metode Perhitungan Karbon dengan INCAS (Indonesia Carbon Accounting System) 3. Pengembangan Bioenergi dari tanaman hutan 4. Pengembangan Sutera Alam 5. Pengembangan Gaharu 6. Pengembangan Masyarakat Pelestari Hutan dengan Mikrohidro 7. Hasil Kajian Data Pemantauan Kualitas Udara, Sungai, Danau dan Limbah B3 dan Laboratorium Rujukan Nasional 8. Metode dan Pengembangan Parameter IKLH (Indeks kualitas Ling.Hidup), Indeks Pembangunan Berkelanjutan, serta Pola Produksi dan Konsumsi berkelanjutan.

1. IPTEK untuk mitigasi dan adaptasi dampak El Nino: Teknologi penyiapan lahan tanpa bakar yang dapat didorong untuk diterapkan pada sektor kehutanan dan perkebunan guna meminimalisir terjadinya kebakaran lahan Penggunaan jenis unggul hasil litbang yang tahan kekeringan baik jenis kayu pertukangan/ penghasil pulp antara lain Akasia, Jati, dan Tembesu, maupun HHBK seperti Murbei. Hasil penelitian pemetaan kerawanan kekeringan di beberapa kawasan hutan dapat diperluas untuk memetakan kerawanan kekeringan pada daerah terdampak El nino. Pemantauan kualitas udara dan sumber air pada daerah rawan dampak el nino dapat dilakukan oleh Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan

2. Metode Perhitungan Karbon dengan INCAS (Indonesia Carbon Accounting System): Dilaunching oleh Menteri LHK pada 27 Maret 2015 di Jakarta INCAS merupakan sistem yang dikembangkan untuk mendukung persyaratan pelaporan emisi dari hutan, termasuk MRV untuk REDD+ yang merupakan syarat utama pelaksanaan program penurunan emisi GRK adalah tersusunnya sistem MRV (pengukuran, pelaporan dan verifikasi) yang kredibel dan transparan. Salah satu persyaratan mendasar dan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 26% pada tahun 2020 dengan upaya sendiri dan mencapai 41% dengan bantuan internasional dari kondisi tanpa adanya rencana aksi (business as usual)

3. Pengembangan Bioenergi dari tanaman hutan: BIODIESEL: Teknologi Pembuatan Biodiesel dari Jarak Pagar, Nyamplung, Kesambi, Kepuh, Malapari, Bintaro, dan Kemiri Sunan Teknologi pembuatan, bioetanol, biokerosin dan biooil dari tanaman hutan BIOMAS : Teknologi pembuatan wood pellet dan nano carbon untuk energi (batrei mobil listrik) Teknologi budidaya tanaman kayu energi dan jenis unggul kayu penghasil energi: Kaliandra dan AKOR

4. Pengembangan Sutera Alam: Benih Unggul Murbei Hibrid Suli 01 yang telah dilepas oleh Menteri Kehutanan, memiliki produktifitas tinggi dan tahan keringan Benih Unggul Ulat Sutera PS 01 yang telah dilepas oleh Menteri Kehutanan, menghasilkan bahan sutera yang lebih baik. Pengembangan ulat sutera dan murbei oleh Pemkot Tomohon, Ditjen BPDASPS, PT Sarongge, Perum Perhutani KPH Pati dan Temanggung

5. Pengembangan Gaharu: Isolat 23 jamur pembentuk jenis gaharu, koleksi dari 17 provinsi di Indonesia (ujicoba pd berbagai jenis tanaman penghasil gaharu di P. Bangka, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan Banten. Telah terpilih 4 isolat jamur yg teruji sangat efektif dlm menginfeksi pohon penghasil gaharu (dari Jambi, Gorontalo, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat) Keberhasilan inokulasi di Kalimantan Barat (548 pohon) dan Jawa Barat (80 pohon) sebesar 90% s/d 100%. Pelatihan inokulasi jamur gaharu dan inokulasi gaharu dan supporting pembentukan asosiasi-asosiasi petani gaharu

6. Pengembangan Masyarakat Pelestari Hutan dengan Mikrohidro: Model Kelembagaan DAS dengan insentif mikrohidro Pada Prinsipnya: Pengembangan Masyarakat untuk melestarikan hutan dengan pembangunan Mikrohidro di hilir DAS Sinergi dengan pembiayaan pengelolaan hutan (RHL, pemberdayaan masyarakat) disertai peningkatan persepsi masyarakat terhadap hutan dan kehutanan Penggalangan partisipasi dalam perencanaan dan pelaksanaan (masyarakat, PEMDA,Politisi) Telah diterapkan pada beberapa Taman Nasional

7. Hasil Kajian Data Pemantauan Kualitas Udara, Sungai, Danau dan Limbah B3 dan Laboratorium Rujukan Nasional Data dan informasi hasil pemantauan kualitas udara, sungai, danau dan limbah B3 Memberikan pelayanan laboratorium lingkungan untuk tingkat nasional, dan memberikan pembinaan laboratorium lingkungan di daerah

8. Metode dan Pengembangan Parameter IKLH (Indeks kualitas Ling.Hidup), Indeks Pembangunan Berkelanjutan, serta Pola Produksi dan Konsumsi berkelanjutan. On going research a) Penyempurnaan metode perhitungan IKLH dan Indonesia Standard Testing Method for Environment b) Menentukan parameter Lingkungan untuk Indeks Pembangunan Berkelanjutan c) Parameter Pola Produksi dan Konsumsi Berkelanjutan d) Kajian kewilayahan smelter industri pertambangan

Terima kasih