BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang. menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan).

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI PERANCANGAN BANGUNAN AMALIUN FOOD COURT DITINJAU BERDASARKAN KINERJA ASPEK FUNGSIONAL TESIS OLEH ISNIAR TIURMA LEONORA RITONGA /AR

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pemakaian energi karena sumbernya telah menipis. Krisis lingkungan sangat mempengaruhi disiplin arsitektur di setiap

BAB II STEP BY STEP, UNDERSTANDING THE WHOLE PICTURE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

2016 BANDUNG SPORTS CLUB

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

Pengkaj ian Teori 8

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.

BAB I PENDAHULUAN. masalah parkir yang serius. Di kawasan pemukimannya, untuk setiap ruang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan kendaraan tapi cukup dengan berjalan kaki saja.

HOTEL BINTANG EMPAT DENGAN FASILITAS PERBELANJAAN DAN HIBURAN DIKAWASAN PANTAI MARINA SEMARANG

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN. iii KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI. vi DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Perngertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. a. Strategi/ Pendekatan Perancangan. Untuk pemilihan judul rest area tol Semarang-Solo

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dihadapi dalam proyek Sekolah Tinggi Arsitektur. Pembahasan dibagi dalam 4 aspek yaitu

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Perkembangan dalam bidang perekonomian semakin meningkat, di

BAB I PENDAHULUAN. secara tidak terencana. Pada observasi awal yang dilakukan secara singkat, Kampung

International Fash on Institute di Jakarta

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB 1 START FROM HERE. A river runs through it yang artinya sebuah sungai mengalir melewati,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENDESAIAN MALL PADA SUB KAWASAN CIBADUYUT SEBAGAI SENTRA PERDAGANGAN SEPATU

BAB I PENDAHULUAN. Kampus Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bina Nusantara. yang Berhubungan dengan Arsitektur.

BAB IV: KONSEP Pengertian Konsep Transit Oriented Development (TOD)

CITY HOTEL BINTANG 3 DI PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ( LP3A ) SHOPPING MALL DI BUKIT SEMARANG BARU. Diajukan Oleh : Rr. Sarah Ladytama L2B

MODUL-2 : PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

GEDUNG PAMERAN SENI RUPA

Universitas Sumatera Utara

5. HASIL RANCANGAN. Gambar 47 Perspektif Mata Burung

Minggu 5 ANALISA TAPAK CAKUPAN ISI

Medan Culinary Center Arsitektur Rekreatif

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

SEKOLAH TINGGI SENI TEATER JAKARTA

ENTERTAINMENT CENTER DI PURWODADI

1 A p a r t e m e n S i s i n g a m a n g a r a j a S e m a r a n g

LATAR BELAKANG MASALAH

Bab I PENDAHULUAN April :51 wib. 2 Jum'at, 3 Mei :48 wib

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Perancangan. adalah melalui jalur pariwisata.

1 C I T Y H O T E L D I H A R B O U R B A Y B A T A M F e r i t W i b o w o BAB I PENDAHULUAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB II STUDI PUSTAKA DAN STUDI BANDING. Dalam desain Gedung Kantor LKPP terdapat 13 point target

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang I.1.1 Latar Belakang proyek

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Persoalan tempat tinggal masih menjadi masalah pelik bagi penduduk di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. tinggal, seperti ruang tidur, ruang makan, dan kamar mandi. Karena bersifat

Penerapan Karakter Kota Lama Medan dalam Perancangan Pusat Kuliner di Tepi Sungai Deli Medan

BAB I PENDAHULUAN. tempat ini ramai dikunjung oleh wisatawan baik dari dalam maupun dari luar

SHOPPING GREEN MALL DI SEMARANG BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pengembangan RS Harum

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Redesain Terminal Kartasura 1.2 Latar Belakang

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode perancangan ini merupakan langkah perancang dalam merancang

PUSAT PERBELANJAAN DI YOGYAKARTA

Minggu 2 STUDI BANDING

TUGAS AKHIR 134. Semarang City Walk Mall

UTARINA KUSMARWATI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, ibukota negara Indonesia, merupakan kota yang terus

BAB PENDAHULUAN Pengertian Judul

TERMINAL TERPADU AMPLAS BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

-BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

HILLSIDE HOTEL DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

Propinsi Jawa Barat dengan Propinsi DKI Jakarta. Dengan letak yang berdekatan

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangunan merupakan bentuk karya dalam bidang arsitektur memiliki beberapa fungsi. Salah satu fungsi dari bangunan adalah sebagai wadah aktivitas atau kegiatan berdasarkan aspek fungsionalnya. Kegiatan yang direncanakan dalam proses perancangan arsitektur umumnya berdasarkan manajemen pemilik serta dari arsitek berdasarkan data yang tersedia. Sementara ketika bangunan digunakan terjadi hubungan antara bangunan yang merupakan karya arsitek dengan pengguna bangunan. Hubungan ini umumnya mengakibatkan adanya perkembangan dalam kegiatan yang direncanakan pada proses perancangan. Hubungan yang mengakibatkan perkembangan kegiatan harus dapat ditanggapi oleh bangunan dalam menjaga terlaksananya aspek fungsional (mengakomodasi kegiaan). Perkembangan kegiatan akibat hubungan pengguna dengan bangunan juga terjadi pada bangunan Amaliun Food Court yang berada di Jl. Amaliun Medan. Amaliun Food Court sendiri direncanakan dalam upaya menanggapi keberadaan wilayah sekitar yang merupakan pemukiman padat dengan karakter bisnis/komersial dan wisata yang kental (adanya hotel disepanjang Jl. Sisingamangaraja, mall, mesjid raya, taman (Sri Deli), serta Istana Maimun. Kondisi ini menjadikan perencanaan bangunan Amaliun Food Court diusahakan sebagai tempat bagi kegiatan hang out bagi 1

2 pengguna yang ingin bersantai menikmati pemandangan dengan suasana area terbuka baik bagi pendatang maupun penduduk sekitar. Amaliun Food Court beroperasi sejak tahun 2009 mengalami perkembangan kegiatan. Kegiatan awal yang direncanakan adalah sebagai area makan dengan sistem foodcourt yang memiliki sejumlah retail tertentu dengan ruang serba guna berkapasitas sekitar seratus limapuluhan orang. Sementara perkembangan kegiatan yang terjadi berupa bertambahnya jumlah retail penjual makanan pada area foodcourt. Bertambahnya jumlah retail juga menjadikan jumlah serta letak penataan area makan food court melebar sampai ke area luar bangunan. Perkembangan kegiatan ini tidak diikuti bertambahnya jumlah luasan bangunan. Bahkan perkembangan kegiatan juga hadir dalam diferensiasi kegiatan dalam bentuk hiburan live music pada saat tertentu. Keterbatasan akan penambahan luasan baru akibat lokasi yang sudah padat oleh massa bangunan menjadikan studi mengenai bagaimana aspek fungsional (kegunaan) bangunan Amaliun Food Court dengan kondisi saat ini menjadi penting. Hal ini untuk melihat apakah bangunan Amaliun Food Court yang telah direncanakan masih tetap dalam koridor disain atau harus mengadakan inovasi lain demi pelayanan yang tetap terjaga dalam upaya menjaga hubungan antara kenyamanan pengguna dengan bangunan yang merupakan wadah bagi aktivitas pengguna. Pembahasan pada penelitian ini selanjutnya akan mengkaji dan mengevaluasi kinerja bangunan Amaliun Food Court secara aspek fungsional khususnya dalam mengakomodasi

3 aktivitas (retail) yang terjadi saat ini dimana telah terjadi perkembangan dari program awalnya. 1.2 Alasan Pemilihan Topik Permasalahan Pemilihan Topik Permasalahan pada penulisan tesis ini didasarkan pada beberapa hal berikut, yaitu: 1. Perkembangan aspek fungsional bangunan dalam mengakomodasi aktivitas. 2. Penggunaan bangunan Amaliun Food Court yang hanya berorientasi terhadap pemenuhan aspek fungsional (kegunaan). 3. Terbatasnya area aktivitas bangunan Amaliun Food Court digunakan. 1.3 Perumusan Masalah Perumusan Masalah yang akan menjadi bahasan dalam penulisan tesis ini adalah: 1. Bagaimana kondisi/keberadaan aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court akibat perkembangan aktivitas (retail) pada area yang terbatas. 2. Bagaimana aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court (aktivitas retail) dievaluasi kinerjanya. 3. Bagaimana merumuskan kriteria disain pada kinerja aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court.

4 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam penulisan tesis ini antara lain adalah: 1. Mendiagnosa masalah ditinjau dari aspek fungsional akibat perkembangan aktivitas (retail) terhadap terbatasnya area pada bangunan Amaliun Food Court. 2. Melakukan evaluasi kinerja aspek fungsional dan membuat konsep pemecahan masalah pada bangunan Amaliun Food Court. 3. Merumuskan kriteria kinerja aspek fungsional dan menerapkannya pada bangunan Amaliun Food Court. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian pada penulisan tesis ini adalah: 1. Evaluasi perancangan bangunan terhadap kinerja aspek fungsional bangunan Amaliun Food Court. 2. Data bagi perancangan bangunan dengan aktivitas sejenis (kategori komersial jasa penjualan makanan dengan sistem food court dengan tujuan hang out) dalam merencanakan aspek fungsionalnya. 1.6 Keluaran Adapun keluaran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

5 1. Kinerja aspek fungsional bangunan Amaliun Foodcourt yang dievaluasi pasca digunakan. 2. Kriteria perancangan fisik bangunan sejenis yang memenuhi aspek fungsional. 1.7 Metodologi Penelitian Penulisan Tesis ini memiliki penjabaran Metodologi Penelitian seperti berikut: 1. Metode Pengumpulan Data: a. Mendata Denah bangunan Amaliun Food Court yang dirancang pada tahun 2009. b. Mendata Denah bangunan Amaliun Food Court sesuai fungsi saat ini. c. Jumlah staf dan adminstrasi serta pengunjung perhari. d. Mendata kegiatan yang berlangsung dalam sistem opersional (jadual kegiatan) dan hirarki kegiatan yang ada (struktur organisasi). e. Persyaratan besaran ruang tentang bangunan komersial berdasarkan kapasitas saat ini dengan sistem food court. 2. Metode Kajian Aspek Fungsional. a. Membuat klasifikasi aktivitas dan personalisasi dari aspek fungsional sesuai fungsi bangunan. b. Membuat diagram ruang berdasarkan hubungan perletakan aktivitas pada ruangan yang ada pada kondisi existing.

6 c. Membuat peta pola sirkulasi berdasarkan perletakan ruang dan struktur organisasi. d. Melakukan intepretasi dan evaluasi terhadap kondisi existing dan menemukan ketidaksesuaian kegiatan dan besaran ruang yang seharusnya berdasarkan perletakan tersebut. e. Mencari data teori mengenai aspek fungsional perancangan bangunan. 3. Metode Evaluasi Masalah Aspek Fungsional Bangunan Terhadap Penataan Ruang. a. Melakukan pengamatan terhadap pola lintas sirkulasi dan mengintrepretasinya kedalam sistem evaluasi kedekatan hubungan ruang (analisa hubungan ruang berdasar teori numerical weighting, design in architecture, broadbent hal 260). b. Melakukan pengamatan pada pola kegiatan yang terjadi dan mengintrepretasikannya berdasarkan sistem struktur organisasi yang memiliki hirarki serta kualitas pelayanannya terhadap fungsi yang bersifat publik (Design in Architecture, Broadbent, hal 262). c. Melakukan evaluasi terhadap perhitungan kebutuhan besaran ruang berdasarkan aktivitas yang terjadi terhadap luasan area yang ada. 4. Metode Evaluasi Kinerja Aspek Fungsional yang sesuai dengan Kriteria Perancangan.

7 a. Mengkonsep penataan ruang yang efisien berdasarkan hasil analisa sistem pola kegiatan dan sirkulasi. b. Mengkonsep penggunan ruang yang efektif serta memiliki standard besaran. c. Mengkonsep kinerja aspek fungsional perancangan bangunan Amaliun Food Court berdasarkan pengggabungan hasil konsep berdasarkan pola kegiatan dan sirkulasi serta penggunaan ruang. 1.8 Sistematika Penulisan Tesis Sistematika bab penulisan pada penelitian tesis adalah sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN. Bab I merupakan bahasan yang berisi hal apa yang menyebabkan penulisan ini layak dan dibahas secara menyeluruh yang diawali dengan latar belakang, alasan pemilihan topik permasalahan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kemudian keluaran yang dihasilkan dan program bagaimana metodologi penulisan dilaksanakan dalam metode penelitian dan sistematika penulisan yang direncanakan. BAB II. IDENTIFIKASI MASALAH DAN KEBUTUHAN. Bab II berisi tentang tinjauan mengenai studi kasus berada berikut kondisinya yang dipaparkan dalam peninjauan bangunan Amaliun Food Court. Berdasar pada paparan

8 diatas disusunlah kerangka pendekatan pemecahan masalah yang terjadi dari masalah perancanagn pada bangunan serta aktivitas yang dilaksanakan. BAB III. ANALISIS ASPEK FUNGSIONAL BANGUNAN AMALIUN FOOD COURT. Bab III merupakan penjabaran mengenai analisa aspek fungsional dari bangunan Amaliun Food Court dimana dari masalah yang ditelaah akan dipaparkan kemungkinan keberadaannya untuk waktu yang akan datang serta pandangan yang mendukung dari studi banding yang nantinya di rangkum dalam hasil diagnosis dan analisis. BAB IV. KONSEP PEMECAHAN KINERJA ASPEK FUNGSIONAL BANGUNAN AMALIUN FOOD COURT. BAB IV adalah strategi yang disusun dalam upaya pemecahan masalah yang akan terdiri atas beberapa kemungkinan konsep perancangan. Alternatif ini dievaluasi kinerjanya mana yang paling optimal berdasarkan aspek fungsional (kegunaan). Hasil evaluasi ini akan menjadi sintesa dalam penulisan tesis. BAB V. RUMUSAN KRITERIA PERLETAKAN FUNGSI BANGUNAN AMALIUN FOOD COURT.

9 Bab V merupakan bahasan penelitian yang menjabarkan hal hal apa yang menjadi persyaratan dalam upaya menyelesaikan permasalahan yang disintesa dalam bab sebelumnya berdasarkan pola kegiatan, penggunaan ruang, struktur organisasi dan standard yang sesuai. BAB VI. PENERAPAN KINERJA FUNGSI TERHADAP FISIK BANGUNAN AMALIUN FOOD COURT. Bab VI merupakan proses penerapan dan pengujian kriteria yang ditetapkan pada Bab V terhadap masalah bangunan Amaliun Food Court yang disintesa dalam Bab IV secara kinerja aspek fungsional yang dibahas dalam pola kegiatan, penggunaan ruang, struktur organisasi dan standard yang sesuai. BAB VII. EVALUASI AKHIR DAN REKOMENDASI TERHADAP BANGUNAN AMALIUN FOOD COURT. Bab VII adalah penulisan hasil akhir dari penelitian dan rekomendasi yang sebaiknya dilakukan terhadap bangunan Amaliun Food Court dari sisi aspek fungsionalnya. 1.9 Kerangka Konseptual Kerangka konseptual penelitian ini dalam membahas kinerja aspek fungsional bangunan adalah sebagai berikut (Gambar 1.1).

10 Lingkaran Hidup Bangunan/Proses Disain Perencanaan Implementasi Pasca Huni Perencanaan Fungsi Fisik Bangunan dengan Aspek Fungsional/Kegunaan (Kapasitas dan Pola Ruang) Pemakaian Fisik Bangunan yang tetap luasannya namun mengalami perubahan Aspek Fungsional (Kapasitas dan Pola yang berubah ) Kinerja Fisik Bangunan berdasarkan AspekFungsional /Kegunaan Building Performance Evaluation Apakah Kinerja Fisik Bangunan (efisiensi dan effektivitas bangunan masih memenuhi standard pelayanan ruang berdasarkan kapasitas yang berubah/berdasarkan Aspek Fungsional /Kegunaan) Gambar 1.1 Diagram Kerangka Konseptual