JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 1 PENILAIAN KRITERIA GREEN BUILDING PADA GEDUNG REKTORAT ITS Dedy Darmanto, I Putu Artama Wiguna, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: dedydarmanto.s51@gmail.com ; artama@ce.its.ac.id Abstrak - Green building merupakan suatu konsep bangunan ramah lingkungan yang sudah menjadi perhatian khusus di berbagai negara dan mulai diterapkan di Indonesia. Penulisan Tugas Akhir ini dilakukan untuk mengukur rating/sertifikasi sebagai tolak ukur sudah sejauh mana tingkat green building gedung-gedung perkantoran di ITS, dengan cara melakukan pengamatan langsung, yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan kriteria standar nasional (Greenship-GBCI). Pengamatan atau survey secara langsung tersebut dilakukan dengan cara memberikan form survey kepada para penghuni dan orang - orang yang berkativitas di. Dari pengukuran penilaian kriteria green building yang telah dilakukan pada Gedung Rektorat ITS terhadap 7 kriteria green building yang dianggap paling utama menurut para staff dan akademisi, dan dilakukan pengukuran pada setiap kriterianya, yaitu Thermal Comfort, Visual Comfort, Energy Efficieny Measure, Alternatife Water Resource, Water Use Reduction, Natural Lightning dan Environmental Tobacco Smoke Control dapat disimpulkan bahwa tingkat rating sertifikasi Green Building pada Gedung Rektorat ITS adalah sebesar 48%. Kata Kunci Green Building,, Rating/sertifikasi, Greenship. I PENDAHULUAN Saat ini krisis energi sedang mendapat perhatian khusus bagi negara-negara di dunia, karena kebutuhan energi yang terus mengalami peningkatan seiring dengan meningkatnya populasi penduduk.. Pemerintah Indonesia saat ini pun telah mengumumkan untuk memulai gerakan nasional penghematan energi, baik dalam penghematan penggunaan bahan dan penghematan penggunaan listrik dan air di kantor-kantor pemerintah, BUMN, BUMD, dan penerangan jalan. Salah satu upaya nyata yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan Konsep Green Building. Konsep Green Building merupakan salah satu upaya penghematan energi yang dapat diterapkan pada suatu gedung, karena bangunan ini akan lebih hemat energi, dirancang, dibangun dan dioperasikan untuk meminimalkan dampak lingkungan total (Greenship, 2011). Konsep ini dapat diterapkan pada bangunan-bangunan komersial, perkantoran dan juga pada berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Konsep Eco-campus, yang salah satunya mencakup penerapan konsep green building pun sudah mulai dikembangkan di ITS sejak satu tahun belakangan ini, dengan pembangunan gedung-gedung baru yang mulai direncanakan dengan konsep green building. Namun pada awal pembangunannya dulu, masih banyak gedung-gedung di ITS yang belum dirancang dengan konsep gedung ramah lingkungan. Oleh karena itu perlu adanya penelitian tentang penerapan penilaian kriteria green building pada gedunggedung di ITS, agar dapat mengetahui rating/sertifikasi sebagai tolak ukur sudah sejauh mana tingkat penerapan kriteria green building gedung-gedung di ITS, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai acuan langkah program Eco-campus kedepannya. Penelitian sertifikasi green building ini akan mengacu pada standard nasional (Greenship-GBCI). Adanya penelitian kriteria kinerja green building khususnya di ini pun diharapkan dapat dijadikan perbandingan untuk mengkaji gedung-gedung lain di kampus ITS, sebagai bagian dari upaya untuk penyesuaian kriteria green building. II URAIAN PENELITIAN a. Jenis dan Konsep Penelitian Pada penelitian Tugas Akhir ini pertama-tama dicari kriteria green building yang dianggap utama oleh para ahli yang berpedoman pada kriteria Greenship, kemudian dilakukan pengukuran penilaian berdasarkan pada kriteria green building sesuai standar yang berlaku di Indonesia. Obyek yang ditinjau adalah yang sejak awal belum didesain menurut kriteria tersebut. Dari survey pendahuluan yang sudah dijelaskan diatas didapat beberapa aspek yang dianggap paling utama, yaitu : 1. Alternative Water Resource 2. Thermal Comfort 3. Visual Comfort 4. Natural Lightning 5. Water Use Reduction 6. Environmental Tobacco Smoke Control 7. Energy Efficiency Measure.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 2 b. Proses Penelitian Proses penelitian ini ditampilkan dalam sebuah diagram alir metodologi yang dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : LATAR BELAKANG Perlunya melakukan penilaian kriteria green building terkait dengan penelitian Green Building program eco-campus. RUMUSAN MASALAH Melakukan penilaian kriteria green building pada untuk mengetahui rating/sertifikasi sesuai standart nasional (Greenship). Daftar Kriteria Green Building Mengidentifikasi kriteria Green Building yang dianggap paling utama : - Membuat & menyebarkan kuesioner - Menganalisa hasil kuesioner pada survey, diperoleh dari penyebaran kuesioner yang dilakukan terhadap responden penelitian yang dalam hal ini adalah pihak-pihak akademisi yang yang memahami mengenai kriteria green building. Responden yang diambil pada penelitian ini tersebar pada 20 orang responden dimana diantaranya 2 orang staf BKPKP, 4 orang staf FTI, 1 orang staf FMIPA, 5 orang staf FTSP, dan 8 orang mahasiswa. d. Pengujian Mean dan Standar Deviasi Pengujian ini terdiri dari hasil analisa statistik hasil survey pendahuluan terhadap penghuni dan orang-orang yang beraktifitas di, yang berisi tentang keseluruhan kriteria green building yamg tercantum pada Greenship GBCI, yang terdiri dari uji ratarata (mean) dan uji standar deviasi. Setelah diuji maka didapatkan urutan kriteria yang paling penting hingga kriteria yang tidak terlalu menentukan dalam melaksanakan green building untuk diterapkan pada suatu gedung. Tabel 1 Kriteria Green Building dan Data Responden Pengukuran Kriteria Observasi Langsung Analisa Kualitatif Analisa Kuantitatif Analisa Data Pengukuran Penilaian Rating Green Building Kesimpulan dan Saran Penjelasan dari diagram alir serta metodologi secara rinci terkait penelitian dapat dilihat di Darmanto, Dedy (2013) [2]. III HASIL DAN DISKUSI c. Data Responden Survey dalam penelitian tugas akhir ini didasarkan pada seluruh kriteria yang tercantum pada Greenship GBCI yaitu sebuah standar kriteria penerapan green building yang diakui di Indonesia. Data yang di dapatkan e. Analisa Kriteria Green Building Natural Lighting Pengukuran kriteria ini dilakukan dengan alat lux meter untuk mendapatkan tingkat pencahayaan alami pada suatu ruangan, dalam kondisi lampu dalam keadaan mati seluruhnya dan seluruh tirai dalam keadaan terbuka, dan membandingkan tingkat pencahyaan yang masuk dengan luas ruangan yang diukur, untuk mengetahui pemanfaatan cahaya alami pada ruangan. Langkah-langkah pengukuran dan spek lux meter yang digunakan sama dengan kriteria visual comfort.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 3 Water Use Reduction Tabel 4.7 Biaya Air Tabel 2 Jumlah Staff STAFF JUMLAH STAFF JUMLAH KEHADIRAN Staff Fakultas 25 23 Dekan 5 3 Dekan 5 3 Rektor 1 1 Rektor 4 3 Sekretaris Senat 1 1 Staff IO 1 1 Staff Badan Pengawas 3 3 Staff BKPKP 8 7 Operator 1 1 Resepsionis 1 1 Driver 3 3 Satpam 2 2 TOTAL 60 52 Sumber :Hasil Perhitungan Kehadiran tiap penghuni tiap harinya adalah 47 orang, dengan kebutuhan per orang adalah 50 liter/orang/hari. Kebutuhan air di tiap harinya = 52 orang x 50 liter/orang/hari = 2600 liter/hari x 22 hari = 57200 liter tiap bulan Kemudian membandingkan kebutuhan air tersebut dengan pemakaian air/ konsumsi air Gedung Rektorat ITS per bulannya, dan mencari penurunan presentase konsumsi air bersih dari sumber primer. Metode yang digunakan untuk mencari konsumsi kebutuhan Gedung Rektorat ITS tiap bulannya adalah dengan metode pendekatan prosentase jumlah penghuni pada setiap gedung yang ada di ITS. Perhitungan : Mencari konsumsi pemakaian air di Gedung Rektorat ITS dengan pendekatan jumlah penghuni : Jumlah penghuni : 60 orang. Jumlah penghuni seluruh kampus ITS : 18244 orang. Prosentase jumlah penghuni Gedung = 60/18244 = 0,00328 = 0,32% Biaya Total ITS Biaya Gedung Rektorat ITS (0,32xTotal) Nopember Rp 225.024.040 Rp 738.079 Desember Rp 239.379.640 Rp 785.165 Januari Rp 174.887.440 Rp 573.631 Pebruari Rp 205.527.340 Rp 674.130 Maret Rp 209.689.540 Rp 687.782 Sumber : Hasil Perhitungan Contoh Perhitungan : Pemakaian air Nopember 2012 = 30098000 liter x 0,32% = 98721,44 liter Biaya Nopember 2012 = Rp 225.024.040 x 0,32% = Rp 738.079 f. Pembahasan Hasil Penelitian 2. Alternatife Water Resource Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada pihak terkait, pada penerapan sehari-hari belum melakukan pengolahan sumber daya alternatif air lain seperti yang tercantum dalam kriteria green building Indonesia yaitu air kondensasi AC, air bekas wudhu ataupun air hujan. Sampai saat ini pada penerapannya air wudhu, air kodensasi ataupun air hujan yang jatuh di kawasan Gedung Rektorat belum dilakukan upaya untuk menampung ataupun memanfatkannya kembali untuk digunakan dalam keperluan sehari-hari seperti untuk mencuci tangan, mencuci piring ataupun menyiram tanaman, karena dalam pemanfaatan air hujan ataupun air kondesasi AC ini diperlukan adanya suatu teknologi khusus untuk memfiltrasi air agar layak digunakan, dan pada awalnya membutuhkan biaya yang cukup besar untuk teknologi ini, namun manfaat yang dihasilkan untuk jangka panjang tentu lebih banyak. Biaya pemakaian air di tiap bulannya dapat dilihat pada Tabel 4.7.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 4 Thermal Comfort Natural Lightning Tabel 3 Suhu dan Kelembaban di Pagi Hari Tabel 4Tingkat Pencahayaan Pada Gedung Rektorat ITS Hasil Pengukuran Lantai Ruang Pagi Siang Sore ( 08.00-09.00 ) ( 12.00-13.00 ) ( 15.00-16.00 ) Lobi 124 135 113 Ruang Makan 113 210 124 Lantai Dasar Ruang Serbaguna 208 230 183 BKPKP 123 254 102 Badan Pengawas 187 217 156 Lobi 118 120 106 Rektor 202 214 165 Rektor I 207 232 155 Lantai 1 Rektor II 206 226 143 Rektor III 208 219 158 International Office 211 231 137 Ruang Rapat 1 238 245 140 Ruang Rapat 2 204 219 163 Lobi 103 124 112 Dekanat FTSP 219 228 156 Lantai 2 Dekanat FTIF 223 231 163 Dekanat FTI 245 252 198 Dekanat FTK 235 243 188 Dekanat FMIPA 221 254 195 Nilai rata-rata pencahayaan 189.21 214.95 150.37 Nilai rata-rata pencahayaan 184.84 Tabel 5 Hasil Pengukuran Tingkat Pencahayaan Hasil Pengukuran Ruang Pagi Siang Sore (08.00- (12.00- (15.00-09.00) 13.00) 16.00) Lobi 70 138 25 Ruang Makan 62 113 21 Ruang Serbaguna 64 121 22 BKPKP 20 34 16 Badan Pengawas 31 38 18 Lobi 68 98 27 Rektor 57 97 26 Rektor I 63 112 24 Rektor II 66 120 21 Rektor III 64 118 23 International Office 50 96 17 Ruang Rapat 1 71 89 18 Ruang Rapat 2 74 93 19 Lobi 58 94 21 Dekanat FTSP 57 67 28 Dekanat FTIF 62 73 32 Dekanat FTI 54 63 19 Dekanat FTK 56 60 17 Dekanat FMIPA 51 64 16 Rata-rata 57.79 88.84 21.58 Water Use Reduction Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang kebutuhan dan pemakaian air di, sumber air yang berada di lingkungan kampus berasal dari PDAM, yang berarti sumber primer kampus ITS 100% bersumber dari PDAM. Sedangkan kebutuhan air Gedung Rektorat ITS yang sudah di jelaskan pada perhitungan bab 4.4 dengan hasil :Kebutuhan air = 57200 liter tiap bulan dan konsumsi pemakaian air tiap bulan ditunjukkan pada Tabel 6.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 5 Tabel 6 Pemakaian Air Tiap Pemakaian air per bulan (liter) Nopember 98721,44 Desember 105042 Januari 76702,8 Pebruari 90147,52 Maret 92076,16 IV KESIMPULAN/RINGKASAN Dari pengukuran dan analisis penilaian kriteria green building yang telah dilakukan pada didapat kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat 7 kriteria green building yang dianggap paling utama menurut para staff dan akademisi, yaitu : Thermal Comfort, Visual Comfort, Alternatife Water Resource, Water Use Reduction, Natural Lightning, Environmental Tobacco Smoke Control dan Energy Efficieny Measure. 2. Tingkat rating sertifikasi Green Building pada adalah sebesar 48% Tabel 7 Biaya Air Tiap Biaya Total ITS Biaya Gedung Rektorat ITS (0,32xTotal) Nopember Rp 225.024.040 Rp 738.079 Desember Rp 239.379.640 Rp 785.165 Januari Rp 174.887.440 Rp 573.631 Pebruari Rp 205.527.340 Rp 674.130 Maret Rp 209.689.540 Rp 687.782 DAFTAR PUSTAKA [1] Badan Standarisasi Nasional. 2000. Konservasi Energi Pada Sistem Pencahayaan, SNI 03-6197-2000. [2] Darmanto, dedy, Penilaian Kriterian Green Building pada, Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember (2013). [3] Badan Standarisasi Nasional. 2000. Konservasi Energi Selubung Bangunan Pada Bangunan Gedung, SNI 03-6389-2000. Environmental Tobacco Smoke Control Berdasarkan pengamatan dan wawncara yang dilakukan oleh peneliti kepada pihak terkait, pada kenyataannya gedung Rektorat ITS telah menerapkan peraturan-peraturan tentang larangan merokok. Kampanye-kampanye larangan merokok pada Gedung Rektorat ITS dibuktikan dengan adanya rambu-rambu dilarang merokok di beberapa titik didalam Gedung Rektorat ITS, tidak adanya ruangan khusus merokok di dalam, dan tidak adanya ruangan khusus merokok diluar yang berjarak minimum 5m dari pintu masuk atau lubang masuknya udara ke dalam. Hal ini sesuai dengan aturan yang tercantum dalam kriteria green building Indonesia (GBCI). Energy Efficiency Measure Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam kriteria pengukuran efisiensi energi pada gedung dengan menghitung OTTV, sebagai salah satu sebagai pedoman perancangan agar diperoleh desain yang hemat energi, seperti yang telah ditetapkan berdasarkan pada standar selubung bangunan Indonesia (SNI 03-6389-2000) ditetapkan nilai maksimum OTTV (Overall Thermal Transfer Value) maksimal sebesar 45 W/m2. Nilai OTTV yang didapatkan oleh peneliti adalah sebesar 33,95 W/m 2, yang menandakan bahwa menerapkan pedoman perancangan desain yang hemat energi dengan baik.