LEMBAGA KEUANGAN MIKRO LKM BY : NETTI TINAPRILLA
ASPEK BPR/S KOPERASI LKM/S LAINNYA Regulasi UU tentang Perbankan UU tentang Koperasi PP 9 TH 95 KepMennegkop No.91/Kep/MKUKM/I X/2004 Regulator Bank Indonesia MennegKop & UKM PEMDA/& BPD Mennegkop & UKM RI Pembinaan Bank Indonesia Menteri Koperasi & UKM PEMDA/& BPD Mennegkop & UKM RI Penjaminan LPS Tidak ada PEMDA dll Likuiditas Tidak ada (sdg dirintis LDA Apex) Tidak ada Tidak ada Rating Bank Indonesia-Tingkat Kesehatan Menteri Koperasi & UKM Tidak ada Asosiasi Perbarindo-Asbisindo Induk Koperasi-Pusat Koperasi ABSINDO/Credit Union
PENDEKATAN MICROFINANCE UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT AKSES KEUANGAN KESEMPATAN BERUSAHA PENYEDIAAN HAK DASAR MICROFINANCE Kredit Simpanan Asuransi Jasa Keuangan Lainnya RUMAH TANGGA MISKIN USAHA PRODUKTIF Iklim Usaha Pengaturan Pengawasan Perlindungan PENDAMPINGAN TENAGA KERJA PENDAPATAN SIMPANAN KONSUMSI KETAHANAN EKONOMI KELUARGA Pangan Pendidikan Kesehatan Perumahan Transportasi Asset POVERTY REDUCTION TRUST FUND WIRAUSAHA MIKRO INSAN PRODUKTIF & BERMARTABAT
LKM merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi keterbatasan pembiayaan bagi masyarakat miskin di pedesaan untuk menjalankan usaha produktif LKM/S dapat menjadi wahana bagi optimalisasi pengelolaan dana ZISWAF untuk kegiatan produktif dan pemerataan kesejahteraan/ rezeki (Fatwa majelis Ulama Indonesia (Komisi Fatwa) tanggal 2 Pebruari 1982, tentang Mentasharufkan Dana Zakat untuk Kegiatan produktif dan Kemaslahatan Ummat) LKM berperan aktif dalam mempromosikan pembangunan ekonomi kerakyatan di Indonesia terutama bagi pengusaha mikro dan rumah tangga berpenghasilan rendah di pedesaan Sebagaimana hasil penelitian World Bank dan ADB, LKM/S merupakan pendekatan terbaik dalam penanggulangan kemiskinan Tahun 2005 dicanangkan sebagai Tahun Keuangan Mikro Indonesia
LKM Bank BPR/BPRS Pengaturan Perizinan Pengawasan BRI Unit = UU Perbankan No.7/92 jo UU No.10/98 = Bank Indonesia = Bank Indonesia Pengaturan = UU Perbankan No.7/92 jo UU No.10/98 Perizinan = Bank Indonesia Pengawasan = * BRI Cabang * Bank Indonesia untuk BRI secara keseluruhan Badan Kredit Desa (BKD) Pengaturan Perizinan Pengawasan = UU Perbankan No.10/1998 = Bank Indonesia = BRI atas nama Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia Non Bank Formal Non Formal Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pengaturan Perizinan Pengawasan = UU Koperasi No.25/1992 = KementerianNegara Koperasi & UKM = KementerianNegara Koperasi& UKM Lembaga Dana dan Kredit Perdesaan (LDKP) Pengaturan Perizinan Pengawasan LSM, KSM BMT UEDSP UPPKS = Peraturan Daerah = Gubernur setiap provinsi = Pemda Tk. I
LINGKUP KEGIATAN USAHA LKM/S Dana Sosial Dana Sosial Dana Sosial BPR BPRS Jasa Keuangan Sektor Riil Jasa Keuangan Sektor Riil Jasa Keuangan Sektor Riil Dana Sosial Dana Sosial Dana Sosial KSU, Kop serba ush KSP BMT Jasa Keuangan Sektor Riil Jasa Keuangan Sektor Riil Jasa Keuangan Sektor Riil
LKS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY Dana Sosial LKS Jasa Keuangan Sektor Riil LKS melakukan tiga kegiatan yaitu Jasa Keuangan, Sektor Riil dan Dana Sosial sebagai konsekuensi misi yang diemban Dana Sosial ini merupakan dana yang secara langsung digunakan untuk kemaslahatan umat (Corporate Social Responsibility)
POLA PEMBIAYAAN BANK Bank Umum BRI Unit (U. Kecil) NON BANK BPR/BPRS KSP/USP, BMT, BKK (Badan Kredit Kota), BKD (badan kredit desa), Dll KSM (Kop Swadaya Masy) (U. Mikro) (U. Gurem/ Dhuafa)
TARGET PEMBIAYAAN vs LEMBAGA KEUANGAN Target Market : BANK DANA SOSIAL POTENTIAL PASSIVE UMKMK POTENTIAL ACTIVE Scalability Competency FEASIBLE ELIGIBLE BANKABLE Track Record Capacity Target Market : MICRO BANKING (BPR/BPRS) Target Market : MICRO FINANCE (LKM, KSP, BMT Dll) Target Market: KSM (Kop swady masy) Lack of Coll. Asset TYPE
Sumber daya insani yang handal dan amanah Permodalan yang kuat Jaringan yang luas dan efektif Sistem informasi dan teknologi yang solid Tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) Inovasi produk Standar Operasi dan Prosedur (SOP) yang baku
Peran LKM/S sangat penting untuk menjangkau dan membiayai usaha mikro dan kecil, dan rakyat miskin, yang sebagian besar berada di lokasi-lokasi yang relative terpencil (remote area); Perlu pemberdayaan yang mencakup : 1. Penyediaan lingkungan yang kondusif, antara lain tersedianya aturan legalitas yang memadai; 2. Dukungan Permodalan kepada LKM/S, antara lain dengan meningkatkan linkage program dengan bank umum, sehingga menjangkau selain BPR/S (spt sekarang), juga koperasi, BMT dan LKM lainnya; 3. Capacity building melalui technical assistance; IT System, pelatihan SDM, standarisasi SOP, pendampingan, pembinaan. 4. Dibangunnya Lembaga APEX sebagai induk dari LKM/S;
Saat ini BI meluncurkan Generic Model Lingkage Program bagi Pemberdayaan LKM terkait UKMK Model Lingkage Program BI antara Bank Umum Konvensional/Syariah (BUK/S), BUS=Bank Umum Syariah dan BPR/S adalah: 1. Executing 2. Channeling 3. Joint Financing
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: Bank Indonesia
1. Niat segala aktivitas sebagai ibadah 2. Kesejajaran 3. Kejujuran 4. Amanah 5. Keterbukaan 6. Orientasi pada proses 7. Orientasi pada jangka panjang 8. Orientasi pada kualitas 9. Konsisten 10. Tolong menolong 11. Saling mengingatkan 12. Keteladanan 13. Pertanggungjawaban sampai hari akhir * Hasil kajian linkage Perbankan Syariah oleh Bank Indonesia tahun 2004, yang di dalamnya mengkombinasikan landasan normatif/teoritis dan best practices yang dilakukan oleh perbankan syariah
PKBL sebagai upaya Penanggulangan Kemiskinan: Program Bina Lingkungan (PBL) seyogyanya ditujukan untuk the poorest, untuk mengurangi beban masyarakat miskin Program Kemitraan BUMN (PK-BUMN) ditujukan untuk economically active poor, untuk meningkatkan produktivitas dan kemudian pendapatannya
Dana PKBL terdiri dari : Dana Program Kemitraan (DPK) BUMN dengan Usaha Mikro, Kecil dan Koperasi : DPK untuk pengembangan UMKK dalam rangka pengentasan kemiskinan, dengan dukungan keuangan dan jasa manajemen secara terpadu, yang terdiri dari minimal 80% untuk pinjaman dan maksimal 20% untuk hibah. Porsi Dana Pinjaman (80%) perlu disalurkan melalui : 1. BUMN Pembina*) atau BUMN Pengelola 2. Lembaga Keuangan Pelaksana (LKP), terutama untuk Dana Likuiditas LKM/S, Pegadaian, Modal Ventura dan Kredit Program Khusus serta Dana Agunan dan Penjaminan Usaha Mikro 3. Porsi Dana Hibah disalurkan oleh BUMN Pembina * Pemilik asal Dana
Dana Program Bina Lingkungan (PBL) yang seluruhnya merupakan hibah untuk pembinaan dan pengembangan komunitas dan lingkungan terutama disekitar lokasi usaha BUMN sebagai safety net, perlu disalurkan melalui : 1. BUMN Pembina * 2. Organisasi Keagamaan seperti ; Baznas, CRS, dll untuk Dana Sosial, Pengembangan Komunitas dan Pembiayaan Pra Komersial * Pemilik asal Dana
PEMBERDAYAAN UMKM MELALUI PKBL BUMN Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Dana Sosial, Pengembangan Komunitas Pembiayaan Pra- Komersial Pelatihan/Technical Assistant lainnya Pengembangan Komunitas Dana Sosial Dana Likuiditas LKM/S, Pegadaian, Modal Ventura & Kredit Program Khusus (Daerah Prioritas, TKI), dll. Dana Agunan & Penjaminan Usaha Mikro Masyarakat Miskin, Usaha Mikro & Kecil
Program PKBL Terpadu Fee Pengelola LKM/S (BMT) Masjid (Marbot/Ta mir) Pembiayaan Pendampingan Repayment & Bagi hasil Masyarakat Dhuafa
Terima Kasih