BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

dokumen-dokumen yang mirip
RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

Lampiran Meningkatnya cakupan

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH DAN ISU STRATEGIS... II-1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

BAB I PENDAHULUAN... I-1

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN BAPPEDA KOTA BATU

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

RPJMD KABUPATEN LINGGA DAFTAR ISI. Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

DAFTAR ISI BAB I. Pendahuluan BAB II. Gambaran Umum Kondisi Daerah BAB III. Gambaran Pengeloaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

BAB II PERENCANAAN KINERJA

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI...

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

NO INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET TAHUN Misi 1 : Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dengan berbasis pada hak-hak dasar masyarakat

D A F T A R I S I Halaman

DAFTAR ISI. Halaman. X-ii. RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2014 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

KATA PENGANTAR P. Negara, November 2011 BAPPEDA DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN JEMBRANA KEPALA,

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 DAFTAR ISI

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

TARGET DAN REALISASI INDIKATOR RPJMD PROVINSI DIY TAHUN

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

Jumlah Penduduk Yang Mengurus KTP, KK, dan Akta Kelahiran Kabupaten Sintang Tahun

MATRIKS RANCANGAN PRIORITAS RKPD PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2017

Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN KOTA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH 2014

PERNYATAAN PENETAPAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

1.1. LATAR BELAKANG...

KATA PENGANTAR. Kota Mungkid, 25 Maret a.n. BUPATI MAGELANG WAKIL BUPATI MAGELANG H.M. ZAENAL ARIFIN, SH.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN 1-1

KABUPATEN ACEH TENGAH PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lampiran Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor : 18 Tahun 2015 Tanggal : 18 Mei 2015 Tentang : Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2016 DAFTAR ISI

ASPEK, FOKUS, DAN INDIKATOR KINERJA KUNCI YANG DIGUNAKAN UNTUK EKPOD HASIL AKHIR TUJUAN OTONOMI DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RANCANGAN RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 9

DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... xii

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

PENETAPAN KINERJA TINGKAT PEMERINTAH

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

DAFTAR ISI. Daftar Isi...

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

Transkripsi:

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA Salah satu visi penting dalam rencana pembangunan kota tahun 2011-2015 yang disusun adalah pentahapan pembangunan yang dilaksanakan untuk setiap tahun sampai tahun 2015, juga indikator kinerja capaian setiap tahun sampai tahun 2015 guna menciptakan implementasi program dan anggaran yang sistemik sekaligus keterukuran target capaian kinerja yang ditetapkan. Dengan memperhatikan dan mempertimbangkan uraian tentang visi, misi, tujuan dan sasaran, serta prorgam pembangunan kota yang akan dilaksanakan pada periode tahun 2011-2015, maka pentahapan pembangunan dan penetapan indikator kinerja pembangunan kota ditetapkan sebagai berikut. 9.1. Pentahapan Pembangunan Kota Dalam upaya mewujudkan Visi Kota Medan 2011-2015, maka perlu disusun pentahapan pembangunan sebagai dasar penentuan tema dan fokus pembangunan setiap tahun. Tahapan pembangunan Kota Medan 2011-2015 meliputi lima (5) tahap pokok yang disajikan sebagai berikut : 9.1.1. Tahap Konsolidasi: Reorganisasi dan Revitalisasi Organisasi Pemerintah Kota Medan Tahun 2011 Tahap pembangunan 2011 merupakan tahap untuk menjaga, meneruskan dan melanjutkan capaian RPJMD Kota Medan 2005-2010. Selain itu, tahap pembangunan kota ini juga menegaskan komitmen untuk melakukan reorganisasi dan revitalisasi organisasi pemerintah. Tahap pembangunan kota tahun 2011 terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya hal-hal berikut: a. Memantapkan kinerja aparatur dengan melakukan reorganisasi dan revitalisasi birokrasi pemerintah Kota Medan, menegakkan disiplin PNS, dan meningkatkan kapasitas aparatur. b. Meningkatkan kenyamanan dan ketertiban lingkungan Kota Medan dengan melakukan rehabilitasi prasarana jalan dan drainase, fasilitas umum, serta pelayanan umum lainnya. c. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan memperluas akses pelayanan pendidikan dan kesehatan. d. Mendorong pemberdayaan masyarakat, pengurangan kemiskinan, dan perluasan lapangan kerja. IX - 1

9.1.2. Tahap Penguatan: Rehabilitasi dan Pemantapan Infrastruktur Perkotaan Tahun 2012 Tahap pembangunan 2012 merupakan tahapan untuk memperkuat landasan pembangunan kota menuju kota metropolitan baru yang berdaya saing dengan ditopang oleh prasarana dan sarana perkotaan yang maju dan modern. Tahap pembangunan kota ini mengutamakan percepatan pembangunan prasarana dan sarana perkotaan, peningkatan partisipasi masyarakat, dan peningkatan kerjasama pemerintah dan swasta. Tahap pembangunan 2012 terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya ha-hal berikut: a. Meningkatkan dan memantapkan mutu dan jaringan prasarana dan sarana perkotaan di seluruh kawasan kota. b. Membangun ciri kota (landmark) yang sesuai dengan budaya, sejarah dan karakteristik kota. c. Mengefektifkan pemberdayaan masyarakat dalam mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. d. Memberdayakan dan menguatkan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UKM) terutama dari akses permodalan, manajamen usaha, teknologi produksi, informasi dan pemasaran. e. Menggairahkan investasi swasta, termasuk investasi di kawasan lingkar luar. 9.1.3. Tahap Pemantapan : Penataan Lingkungan Perkotaan Tahun 2013 Tahap pembangunan kota 2013 merupakan tahapan untuk memantapkan lingkungan perkotaan untuk mendukung terwujudnya Kota Medan yang bersih, sehat, nyaman dan religius. Tahap pembangunan 2013 mengutamakan penataan lingkungan perkotaan, peningkatan dan pemeliharaan infrastruktur, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan peran swasta. Tahap pembangunan ini terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya ha-hal berikut: a. Meningkatkan penataan lingkungan permukiman terutama rehabilitasi kawasan kumuh. b. Meningkatkan pemeliharaan, rehabilitasi dan revitalisasi kawasan bersejerah yang terpadu dengan tata kota modern. c. Meningaktkan fasilitas umum dan fasilitas sosial, termasuk hutan/taman kota. d. Meningkatkan tertib lalu lintas dan dan memantapkan jaringan transportasi, air bersih dan sanitasi. IX - 2

9.1.4. Tahap Percepatan: Promosi dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2014 Tahap pembangunan kota 2014 merupakan tahapan untuk meningkatkan promosi Kota Medan sebagai tujuan MICE (meeting, incentive, convention and exhibition) dan mempercepat perkembangan ekonomi Kota Medan secara merata dan berkelanjutan. Tahap pembangunan ini mengutamakan promosi kegiatan perdagangan dan jasa, wisata budaya dan wisata kuliner; serta percepatan pertumbuhan pusat-pusat pelayanan di kota Medan. Tahap pembangunan 2014 terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya ha-hal berikut: a. Meningkatkan dan memantapkan keterkaitan perdagangan dan jasa secara regional, nasional dan global. b. Mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif yang melibatkan UMKMK. c. Mengembangkan pusat seni budaya dan meningkatkan kegiatan seni dan budaya. d. Mengembangkan pusat wisata kuliner. e. Membangun kerjasama dan kemitraan regional dan global. 9.1.5. Tahap Perwujudan: Kota Medan Berdaya Saing, Nyaman, Peduli dan Sejahtera Tahun 2015 Tahap pembangunan kota 2015 merupakan tahapan perwujudan Kota Medan sebagai kota metropolitan baru yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera. Pada tahap pembangunan ini Kota Medan menjadi pusat jasa dan perdagangan yang maju dan modern, dan pusat seni dan budaya yang berkembang. Tahap pembangunan 2015 terutama diarahkan untuk mendukung tercapainya ha-hal berikut: a. Kota Medan pusat jasa dan perdagangan serta industri yang maju dan modern b. Kota Medan menjadi pusat seni dan budaya serta kepariwisataan yang berkembang. 9.2. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Indikator kinerja pembangunan kota merupakan tolok ukur yang digunakan untuk mengukur capaian tujuan dan sasaran RPJMD, serta dasar mengevaluasi pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan oleh seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Penetapan indikator kinerja dan capaian sasaran dilakukan dengan mempertimbangkan indikator yang khusus, terukur, dapat dicapai, rasional dan memperhitungkan waktu pencapaian. IX - 3

Indikator kinerja daerah ini merupakan indikator dan sasaran yang akan dicapai oleh seluruh SKPD melalui berbagai program dan kegiatan pembangunan kota dalam 5 (lima) tahun mendatang (2011-2015). IX - 4

Tabel 9.1. Indikator Kinerja Pembangunan Kota Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan No Kondisi Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja Pembangunan Target Capaian Setiap Tahun Satuan Tahun Kota 2010 1 2 3 4 5 6 7 8 9 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1.1 PDRB Harga Berlaku Trilyun Rupiah 78.22 85.85 93.08 100.34 107.64 114.96 1.2 Pertumbuhan Ekonomi % 6.60 7.77 8.02 8.28 8.54 8.79 1.3 PDRB Harga Konstan Trilyun Rupiah 35.54 40.22 42.49 44.76 47.04 49.34 1.4 Inflasi % 7.65 4.00 3.06 3.53 2.12 2.12 1.5 PDRB Perkapita Harga Berlaku Juta Rupiah 35.70 39.21 42.41 45.61 48.81 52.01 1.6 PDRB Perkapita harga Konstan Juta Rupiah 16.94 19.98 21.67 23.35 25.04 26.73 1.7 Ekspor Miliar USD 6.73 7.12 7.53 7.97 8.43 8.92 1.8 Impor Miliar USD 2.99 3.06 3.12 3.19 3.26 3.33 1.9 Gini Ratio Rasio 0.29 0.27 0.28 0.27 0.25 0.26 Kesejahteraan Sosial 1 Pendidikan 1.1 Angka Melek Huruf Rasio 98.34 98.13 97.92 97.71 99.39 99.81 1.2 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) % 59.36 63.51 67.66 71.80 75.95 80.10 1.3 APK SD % 114.75 115.16 115.58 115.99 116.41 116.82 1.4 APM SD % 95.22 95.60 95.98 96.36 96.74 97.12 1.5 APK SLTP % 106.99 107.77 108.55 109.33 110.11 110.89 1.6 APM SLTP % 75.82 77.14 78.45 79.77 81.08 82.40 1.7 APK SMA % 94.38 97.07 99.77 102.46 105.16 107.85 1.8 APM SMA % 62.15 63.73 65.31 66.90 68.48 70.06 2 Kesehatan 2.1 Angka Kelangsungan Hidup Bayi % 0.34 0.29 0.27 0.24 0.22 0.20 IX - 5

2.2 Angka Usia Harapan Hidup Tahun 71.7 71.9 72.2 72.4 72.6 72.8 2.3 Prosentase Balita Gizi Buruk % 0.40 0.33 0.23 0.17 0.11 0.07 3 Kemiskinan % 9.58 8.58 7.58 6.58 5.58 4.58 4 Pengangguran Orang 155,713 149,348 142,982 136,617 130,251 123,886 ASPEK PELAYANAN UMUM Pelayanan Urusan Wajib 1 Pendidikan 1.1 Pendidikan Dasar 1.1.1 Rasio Ketersediaan Sekolah Per 10.000 30.69 30.71 30.73 30.75 30.77 30.79 1.1.2 Rasio Guru / Murid Per 1000 45.53 46.30 47.06 47.82 48.56 49.30 1.1.3 Angka Kelulusan (AL) SD/MI % 99.00 99.00 99.00 99.00 99.00 99.00 1.2 Pendidikan Menengah 1.2.1 Rasio Ketersediaan Sekolah Per 10.000 30.84 31.38 31.92 32.46 33.01 33.55 1.2.2 Rasio Guru / Murid Per 1000 74.82 73.91 73.05 72.24 71.48 70.76 1.2.3 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs % 80.78 96.00 96.50 97.00 97.25 97.50 1.2.4 Angka kelulusan (AL) SMA/SMK/MA % 97.59 97.59 97.59 97.59 99.00 99.00 2 Kesehatan 2.1 Rasio Posyandu persatuan balita Per 1000 7.67 7.68 7.70 7.71 7.72 7.73 2.2 Rasio Puskesmas Poliklinik, Pustu Per Satuan Penduduk Per 1000 0.41 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 2.3 Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk Per 1000 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33 2.4 Rasio Dokter Per Satuan Penduduk Per 1000 1.27 1.26 1.25 1.24 1.23 1.22 2.5 Kematian Bayi Dibawah 1 Tahun Orang 18 16 15 14 13 12 2.6 Gizi Buruk Orang 1000 850 600 450 300 200 2.7 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani % 55.80 41.00 51.00 61.00 71.00 80.00 2.8 Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki % 88.15 86.93 85.85 84.77 83.69 82.61 kompetensi kebidanan 2.9 Cakupan kelurahan universal child immunization % 100 100 100 100 100 100 2.10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan % 91.08 100 100 100 100 100 2.11 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC/BTA % 63 70 80 90 100 100 2.12 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD % 100 100 100 100 100 100 2.13 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin % 100 100 100 100 100 100 2.14 Cakupan kunjungan bayi % 100 100 100 100 100 100 IX - 6

3 Lingkungan Hidup 3.1 Volume sampah yang ditangani m3 4,964 5,006 5,049 5,092 5,135 5,179 3.2 Persentase penanganan sampah % 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 80.00 3.3 Rasio Jumlah daya tampung TPS / jumlah penduduk m3/mil 0.284449 0.281521 0.278624 0.275756 0.272918 0.270108 4 Pekerjaan Umum 4.1 Panjang jalan kota dalam kondisi baik Kilometer 2,216.14 2,347.64 2,480.26 2,613.99 2,748.81 2,884.64 4.2 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Posisi Baik % 75.09 79.54 84.04 88.57 93.14 97.74 5 Perumahan 5.1 Rasio Tempat Ibadah Per 1000 1.03 1.02 1.02 1.02 1.02 1.02 5.2 Jumlah rumah tangga ber sanitasi Keluarga 252,657 347,115 353,439 359,802 366,202 372,640 5.3 Jumlah total rumah tangga Keluarga 522,343 524,343 526,343 528,343 530,343 532,343 5.4 Persentase rumah tangga ber sanitasi % 48.37 66.20 67.15 68.10 69.05 70.00 5.5 Jumlah rumah layak huni Rumah 417,774 469,274 470,774 472,274 473,774 475,274 5.6 Rasio rumah layak huni % 79.98 89.50 89.44 89.39 89.33 89.28 5.7 Jumlah rumah tangga pengguna air bersih RT 414,570 418,570 421,570 425,570 428,570 432,570 5.8 Persentase Luasan Lingkungan Pemukiman Kumuh % 2.24 2.11 1.78 1.45 1.12 0.79 6 Penataan Ruang 6.1 Luas ruangan terbuka hijau Km2 7.72 8.49 9.34 10.28 11.30 12.43 6.2 Luas wilayah ber HPL/HGB Km2 6.29 6.39 6.49 6.59 6.69 6.79 6.3 Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB % 122.73 143.93 168.95 132.90 155.92 183.11 6.4 Rasio rumah ber IMB % 46.43 73.11 71.59 71.66 73.76 75.78 7 Pertamanan 7.1 Jumlah daya Tampung Tempat Pemakaman Umum Orang 240,875 242,044 243,250 244,493 245,773 247,090 8 Perhubungan 8.1 Jumlah Angkutan Darat Angkutan 33,959 35,456 37,018 38,650 40,354 42,133 8.2 Jumlah penumpang angkutan darat Orang 762,345 795,950 831,035 867,667 905,914 945,847 8.3 Jumlah angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang % 4.45 4.45 4.45 4.45 4.45 4.45 9 Penanaman Modal 9.1 Nilai Realisasi PMA US$ Juta 75.88 81 370 1,701 7,815 35,899 9.2 Nilai Realisasi PMDN Rp Milyar 511.31 1,777 8,363 39,358 185,225 871,699 10 Koperasi -42.55 247.55 370.62 10.1 Persentase jumlah koperasi aktif per jumlah koperasi % 59.82 67.37 74.28 82.59 92.80 99.21 10.2 Jumlah usaha mikro dan kecil UMK 223,776 234,964 246,712 259,047 271,999 285,599 IX - 7

11 Kependudukan 11.1 Persentase kepemilikan KTP % 93.00 97.00 99.00 99.20 99.30 99.40 11.2 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk per 1000 27.11 30.97 34.83 38.68 42.54 46.39 11.3 Rasio bayi ber-akta kelahiran % 28.57 33.33 40.00 50.00 66.67 100.00 11.4 Rasio pasangan ber-akta nikah % 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 12 Ketenagakerjaan 12.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 61.89 77.89 61.94 62.19 62.01 62.28 12.2 Penduduk angkatan kerja Orang 907,954 921,087 927,953 941,524 948,698 962,877 12.3 Penduduk usia kerja (15-64 thn) Orang 1,467,045 1,182,516 1,498,149 1,513,947 1,529,912 1,546,046 12.4 Pekerja perempuan di lembaga pemerintah Orang 13,168 13,431 13,700 13,974 14,254 14,539 12.5 Jumlah pekerja perempuan Orang 273,717 279,920 283,007 286,920 288,176 292,236 12.6 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah % 4.81 4.80 4.84 4.87 4.95 4.98 12.7 Jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan Orang 354,823 361,920 369,158 376,541 384,072 391,754 12.8 Jumlah angkatan kerja perempuan Orang 343,473 347,573 351,475 356,394 358,551 364,306 12.9 Pekerja perempuan di lembaga swasta Orang 260,549 266,489 269,307 272,946 273,922 277,697 12.10 Jumlah pekerja perempuan Orang 273,717 279,920 283,007 286,920 288,176 292,236 12.11 Persentase partisipasi perempuan di lembaga swasta % 95.19 95.20 95.16 95.13 95.05 95.02 13 Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Sejahtera 13.1 Peserta program KB aktif Pasangan 255,996 281,595 309,755 340,730 374,803 412,284 13.2 Pasangan usia subur Pasangan 364,717 401,188 441,307 485,488 533,982 587,380 13.3 Rata-Rata Jumlah Anak Per Keluarga Orang/ RT 2.17 2.16 2.15 2.14 2.13 2.12 13.4 Tingkat prevalensi peserta KB aktif % 70.19 70.19 70.19 70.18 70.19 70.19 13.5 Jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera Keluarga 104.943 105.037 105.132 105.226 105.321 105.416 13.6 Jumlah keluarga Keluarga 441.343 447.963 454.682 461.502 468.425 475.451 14 Komunikasi dan Informatika 14.1 Jumlah Jaringan Komunikasi Unit 77 83 89 94 100 106 14.2 Rasio Wartel/Warnet-Terhadap Penduduk Unit/Orang 0.39 0.24 0.21 0.18 0.16 0.13 14.3 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Unit 16 17 18 19 20 22 14.4 Jumlah Penyiaran Radio/TV Local Unit 49 52 55 58 61 64 15 Pemberdayaan Masyarakat 15.1 Jumlah PKK aktif PKK 173 173 173 173 173 173 16 Perpustakaan 16.1 Jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan daerah Buku 11,894 13,085 14,392 15,830 17,415 19,155 IX - 8

16.2 Jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di perpustakaan daerah Buku 34,868 38,354 42,190 46,410 51,050 56,155 16.3 Jumlah orang dalam populasi yang harus dilayani Orang 15,840 17,424 19,166 21,083 23,192 25,510 17 Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri 17.1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Orang/10.000 2.99 3.35 3.71 4.07 4.44 4.80 17.2 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Orang/10.000 35.79 36.74 37.69 38.63 39.58 40.52 17.3 Rasio Pos Siskamling Per Jumlah Desa/Kelurahan % 7.73 7.82 7.92 8.02 8.12 8.22 18 Kepemudaan 18.1 Jumlah Organisasi Pemuda Organisasi 44 47 50 52 55 58 18.2 Jumlah Kegiatan Kepemudaan Kegiatan 8 13 19 25 30 36 19 Kearsipan 19.1 Presentase penerapan pengelolaan arsip secara baku % 68 69 70 71 71 72 20 Kepariwisataan 20.1 Jumlah konstribusi PDRB dari sektor pariwisata Rp Trilyun 5.09 5.79 6.57 7.46 8.47 9.62 20.2 Jumlah kunjungan wisatawan Orang 161,472 164,416 167,413 170,465 173,573 176,737 21 Kebudayaan 1.82 21.1 Jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan Unit 40 40 40 40 40 46 Pelayanan Urusan Pilihan 1 Pertanian dan Kelautan 1.1 Jumlah produksi ikan (ton) Ton 72,240 73,185 75,649 76,707 77,791 78,906 1.2 Target daerah (ton) Ton 72,345 72,345 73,792 74,677 75,574 76,480 1.3 Rasio target/jumlah produksi % 99.85 101.16 102.52 102.72 102.93 103.17 1.4 Jumlah konsumsi ikan (kg/kapita/tahun) Kg/Kapita/ 22.5 22.26 22.52 22.79 23.06 23.33 Tahun 1.5 Target daerah (kg/kapita/tahun) Kg/Kapita/ 21.75 22.75 23.21 23.48 23.77 24.05 Tahun 1.6 Produksi tanaman padi (ton) Ton 18,544 18,173 17,810 17,453 17,104 16,744 1.7 Luas areal tanaman padi(ha) Ha 3,904 3,826 3,749 3,674 3,601 3,525 1.8 Jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian Rp Trilyun 2.28 2.50 2.71 2.92 3.13 3.35 1.9 Ketersediaan bahan pangan beras ton 338.63 148.77 139.89 131.00 122.11 113.22 2 Perindustrian dan Perdagangan 2.1 Jumlah konstribusi PDRB dari sektor industry Rp Trilyun 11.26 12.36 13.40 14.45 15.50 16.55 2.2 Jumlah konstribusi PDRB dari sektor perdagangan Rp Trilyun 17.27 18.59 19.92 21.24 22.57 25.22 IX - 9

ASPEK DAYA SAING DAERAH Kemampuan Ekonomi Daerah 1 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian 1.1 Angka Konsumsi RT Per Kapita Rupiah 295,547 326,378 357,210 388,041 418,873 449,704 1.2 Prosentase Konsumsi RT Untuk Non Pangan % 31.41 33.84 36.27 38.71 41.14 43.57 1.3 Jenis Dan Jumlah Bank Dan Cabang-Cabangnya Unit 1,558 1,641 1,724 1,807 1,890 1,973 1.4 Daya Listrik terpasang Watt 1,306,785 1,364,991 1,423,197 1,481,403 1,539,608 1,597,814 1.5 Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih % 79.37 79.83 80.09 80.55 80.81 81.26 1.6 Prosentase rumah tangga menggunakan listrik % 94.52 96.77 97.35 98.33 99.29 99.44 1.7 Jumlah Dan Macam Pajak Dan Retribusi Daerah Pajak& 38 39.2 40.4 41.6 42.8 44 Retribusi 2 Keuangan Daerah 2.1 Pendapatan Daerah Juta Rupiah 2,101,631 2,628,101 2,949,518 3,310,244 3,715,087 4,169,442 2.2 Belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta Juta Rupiah 1,223,812 1,319,067 1,478,667 1,659,995 1,866,367 2,101,659 prioritas utama 2.3 Belanja prioritas I, II dan III Juta Rupiah 1,474,929 1,647,940 1,811,259 1,988,657 2,180,849 2,388,452 3 Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 3.1 Jumlah Arus Penumpang angkutan Udara Orang 6,887,379 7,398,560 7,909,742 8,420,924 8,932,106 9,443,287 3.2 Jumlah Arus penumpang angkutan laut Orang 208,355 208,355 208,355 208,355 208,355 208,355 3.3 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan % 0.20 0.19 0.18 0.17 0.16 0.16 IX - 10

Penjelasan lebih lengkap berbagai indikator kinerja daerah tahun 2011-2015 dapat disajikan sebagai berikut : 1. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi A. Pertumbuhan PDRB PDRB harga berlaku PDRB Harga Berlaku 2011-2015 diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 akan meningkat 114,96 sebesar 47,65% atau 85,85 93,08 107,64 100,34 rata-rata lebih dari 9,52% pertahun dari Rp 85,85 Trilyun di tahun 2011 hingga mencapai Rp 114,96 Trilyun pada tahun 2015. Rp. Trilyun 140 120 100 80 60 40 20 0 Rp. Trilyun Demikian pula PDRB berdasarkan harga konstan diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 akan meningkat sebesar 34,86% atau rata- PDRB Harga Konstan 2011-2015 rata lebih dari 8% pertahun 60,00 dari 37321,81 di tahun 2011 50,00 hingga mencapai 49340,49 49,34 47,04 44,76 pada tahun 2015. 42,49 40,00 40,22 30,00 20,00 10,00 0,00 Persen Pertumbuhan Ekonomi 2011-2015 9,00 8,80 8,79 8,60 8,54 8,40 8,28 8,20 8,00 8,02 7,80 7,77 7,60 7,40 7,20 Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2015 sampai 2011 akan meningkat dari 7,77% di tahun 2011 hingga mencapai 8,79% pada tahun 2015, atau ratarata 8,28% per tahun. Laju Inflasi 2011-2015 B. Laju Inflasi 4,50 4,00 4,00 Laju inflasi diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 tetap di bawah 1 (satu) digit atau dari 4% di tahun 2011 hingga mencapai hanya 2,12% pada tahun 2015. Persen 3,50 3,00 2,50 2,00 1,50 1,00 0,50 0,00 3,53 3,06 2,12 2,12 IX - 11

C. PDRB per Kapita PDRB perkapita harga berlaku diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 akan meningkat dari Rp 39,20 juta di tahun 2011 hingga mencapai hanya Rp 52,01 juta pada tahun 2015. Rp. Juta PDRB perkapita Harga Berlaku 2011-2015 60,00 50,00 48,81 45,61 40,00 42,41 39,21 30,00 20,00 10,00 52,01 0,00 PDRB perkapita harga konstan diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 akan meningkat dari Rp 19,98 juta di tahun 2011 hingga mencapai Rp 26,73 juta pada tahun 2015. Rp. Juta PDRB perkapita Harga Konstan 2011-2015 30,00 25,00 25,04 23,35 21,67 20,00 19,98 15,00 10,00 5,00 26,73 0,00 D. Ekspor USD. Milyar 10,00 9,00 8,00 7,00 6,00 5,00 4,00 3,00 2,00 Ekspor 2011-2015 7,97 7,53 7,12 8,43 8,92 Ekspor diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 akan meningkat dari US$ 7,12 milyar pertahun di tahun 2011 hingga mencapai hanya US$ 8,92 milyar pada tahun 2015. 1,00 0,00 E. Impor Impor 2011-2015 Impor juga diproyeksikan selama lima tahun dari tahun 2011 sampai 2015 akan sedikit meningkat dari US$ 3,06 milyar pertahun di tahun 2011 hingga mencapai US$ 3,33 milyar pada tahun 2015. USD. Milyar 3,40 3,35 3,30 3,25 3,20 3,15 3,10 3,05 3,00 2,95 2,90 3,33 3,26 3,19 3,12 3,06 IX - 12

F. Gini Rasio Ketimpangan pembangunan dapat dilihat dari gini ratio. Semakin mendekati nilai 1 maka terjadi ketimpangan sempurna antar wilayah atau daerah, sebaliknya semakin mendekati nilai 0 semakin baik pemerataan pembangunan. Dari tahun 2001 sampai 2010 rata-rata indiks gini kota Medan 0,30. Indeks gini tahun 2015 diupayakan menjadi 0,26 (tingkat ketimpangan rendah). 2. Kesejahteraan Sosial A. Angka Melek Huruf 1,01 1,00 1,00 0,99 0,99 0,98 0,98 0,97 0,97 Rasio Angka Melek Huruf 2011-2015 0,98 0,98 0,98 0,99 1,00 0,30 0,28 0,26 0,24 0,22 Gini Ratio 2011-2015 0,27 0,28 0,27 0,25 0,26 Rasio antara jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang bias baca tulis dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15 tahun pada tahun 2001 masih sekitar 82% dan terus meningkat sampai 89% pada tahun 2010. Diproyeksikan rasio tersebut akan mencapai 99,81% pada tahun 2015. B. Angka Partisipasi Kasar (APK) Diproyeksikan angka partisipasi kasar SD selama tahun 2011 sampai 2015 rata-rata 115,99%. Angka partisipasi kasar diproyeksikan meningkat dari 115,16% pada tahun 2011 menjadi 116,82% pada tahun 2015. Diproyeksikan angka partisipasi kasar SLTP selama tahun 2011 sampai 2015 rata-rata 109,33%. Angka partisipasi kasar diproyeksikan meningkat dari 107,77% pada tahun 2011 menjadi 110,89% pada tahun 2015. Diproyeksikan angka partisipasi kasar SMA selama tahun 2011 sampai 2015 rata-rata 102,46%. Angka partisipasi kasar diproyeksikan meningkat dari 97,07% pada tahun 2011 menjadi 107,85% pada tahun 2015. Persen 140,00 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Angka Partisipasi Kasar IX - 13

C. Pendidikan Anak Usia Dini Persen Pendidikan Anak Usia Dini 2011-2015 90 80 75,95 70 71,80 67,66 63,51 60 50 40 30 20 80,10 Angka Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dari tahun 2011 sampai dengan 2015 persentasenya diperkirakan cenderung meningkat. Dari 63,51 persen pada tahun 2011 menjadi 80,10 persen pada tahun 2015. 10 0 D. Angka Usia Harapan Hidup Usia Harapan Hidup masyarakat Kota Medan diperkirakan relatif semakin membaik, dari usia 71,9 tahun pada tahun 2011 menjadi usia 72,8 tahun pada tahun 2015. Membaiknya Usia harapan hidup ini tentunya tidak terlepas dari upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang dijalankan. Dalam kaitan tersebut, Pemerintah Kota Medan akan terus melaksanakan kebijakan dan program-program yang mendukung peningkatan pelayanan kesehatan Angka Harapan Hidup 2011-2015 masyarakat seperti rujukan, perbaikan gizi masyarakat, 73,0 72,8 pencegahan dan pemberantasan 72,5 72,6 72,4 penyakit menular, pengembangan 72,0 72,2 71,9 pembinaan lingkungan sehat, 71,5 pembinaan pos pelayanan terpadu 71,0 (posyandu), peningkatan quality assurance di puskesmas, imunisasi dan dukungan kelembagaan kesehatan yang dibentuk. E. Prosentase Balita Gizi Buruk Jumlah Balita di Kota Medan diproyeksikan akan bertumbuh seiring pertumbuhan jumlah penduduk. 0,70% 0,60% 0,50% 0,40% 0,30% 0,20% 0,10% 0,00% 0,23% 0,15% Prosentase Bayi Giji Buruk 0,35% 0,20% 0,62% 0,50% 0,40% 0,33% 0,23% 0,17% 0,11% 0,07% 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Pada sisi lain, jumlah balita gizi buruk berdasarkan data yang diperoleh sejak tahun 2004-2009 sangat berfluktuasi. Proyeksi dilakukan dengan melakukan penaksiranpenaksiran tertentu seperti berbagai program yang telah dirancang, target nasional dan berbagai hal lain, sehingga tahun 2015 diharapkan menjadi 0,07%. IX - 14

F. Presentase Penduduk Miskin Data tiga tahun terakhir Tingkat Kemiskinan 2011-2015 menunjukkan angka kemiskinan 10,00 yang semakin menurun 9,00 8,58 berturut-turut tahun 2007, 2008 8,00 7,58 7,00 6,58 dan 2009 sebesar 7,77%, 6,00 5,58 5,00 7,09% dan terakhir 6,63% maka 4,58 4,00 diproyeksikan dengan intervensi 3,00 2,00 program kemiskinan yang ada 1,00 baik yang merupakan program 0,00 nasional maupun lokal, maka proyeksi kemiskinan di Kota Medan dapat dilihat pada Grafik diatas. Diproyeksikan rata-rata penurunan angka kemiskinan sebesar 1% pertahun sehingga diharapkan pada akhir tahun 2015, angka kemiskinan akan turun mencapai angka 4,58%. Persen G. Pengangguran Selama 10 tahun terakhir jumlah pengangguran terendah terjadi pada tahun 2002 sebesar 71.712 orang dan jumlah pengangguran tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebanyak 160.000 140.000 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000-201.286 orang. Proyeksi untuk tahun 2011 sampai 2015 diperkirakan dengan berbagai intervensi yang tepat jumlah pengangguran akan mampu ditekan turun sampai 123.886 orang pada tahun 2015. Persentase penurunan selama 5 tahun kedepan mencapai 20,55% dari tahun 2010 atau ratarata penurunan tingkat pengangguran pertahun lebih dari 4% pertahun, secara nominal. Orang Jumlah Pengangguran 2011-2015 149.348 142.982 136.617 130.251 123.886 2.2. Indikator Pelayanan Umum 1. Pelayanan Dasar A. Rasio Ketersediaan Sekolah Dasar/Penduduk Usia Sekolah Dasar Jumlah sekolah dasar di Kota Medan mengalami pertambahan secara berkesinambungan Rasio Ketersediaan SD 2011-2015 sehingga dapat 30,8 diasumsikan bertumbuh 30,8 30,8 secara linear. Secara 30,8 30,8 terencana, jumlah sekolah 30,8 30,7 diharapkan dapat 30,7 30,7 meningkat seiring 30,7 30,7 pertumbuhan jumlah 30,7 penduduk. 30,7 Jumlah penduduk usia pendidikan dasar bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan penduduk, sehingga membutuhkan pembangunan sekolah dasar baru. IX - 15

Diperkirakan untuk mempertahankan rasio jumlah sekolah maka jumlah sekolah harus ditingkatkan. Walaupun penambahan jumlah sekolah tidak perlu dilakukan secara progresif. Rehabilitasi sekolah sangat perlu dilakukan untuk peningkatan fasilitas dan unsur pendukung sekolah lainnya. B. Rasio Guru Sekolah Dasar / Murid Sekolah Dasar Jumlah guru sekolah dasar mengalami pertumbuhan. Hal ini juga diasumsikan akan berjalan secara linear di waktu mendatang, minimal untuk mengimbangi pertumbuhan jumlah penduduk usia pendidikan dasar. 50,0 49,5 49,0 48,5 48,0 47,5 47,0 46,5 46,0 45,5 45,0 44,5 Rasio Guru Murid 2011-2015 49,3 48,6 47,8 47,1 46,3 Berdasarkan jumlah guru dan jumlah penduduk usia pendidikan dasar, dapat disusun proyeksi dengan asumsi linear guna mempertahankan rasio yang sudah ada. Peningkatan rasio tidak perlu dilakukan karena kecukupan guru pendidikan dasar di Kota Medan relatif sudah cukup. Proyeksi jumlah guru dalam setiap 1000 penduduk usia pendidikan dasar diproyeksikan relatif statis. C. Rasio Ketersediaan Sekolah Menengah Pertama / Penduduk Usia Sekolah Menengah pertama Jumlah sekolah pendidikan menengah mengalami pertumbuhan secara berkelanjutan sesuai dengan jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Jumlah ini diproyeksikan harus meningkat. 34,0 33,5 33,0 32,5 32,0 31,5 31,0 30,5 30,0 Rasio Ketersediaan Sekolah Menengah 2011-2015 31,4 31,9 32,5 33,0 33,6 Asumsi ketersediaan jumlah sekolah menengah untuk setiap 1.000 penduduk diproyeksikan mengalami pertumbuhan secara bertahap mengikuti jumlah penduduk untuk usia pendidikan menengah. D. Rasio Guru / Murid Jumlah guru pendidikan menengah mengalami pertumbuhan namun tidak linear. Dalam proyeksi pertumbuhan ini akan diasumsikan linear. IX - 16

Jumlah pendidikan menengah Rasio Guru/Murid 2011-2015 disampaikan pada bagian 74,5 sebelumnya. Proyeksi 74,0 73,9 73,5 pertumbuhan jumlah guru untuk 73,0 73,1 72,5 tahun 2011 2015 akan 72,2 72,0 disusun berdasarkan berbagai 71,5 71,5 71,0 asumsi tersebut. Rasio guru 70,8 70,5 70,0 dibandingkan 1000 penduduk 69,5 relatif stabil, jumlah guru ini 69,0 tidak perlu ditingkatkan karena rasio yang ada relatif sudah memadai. Jumlah guru mengalami peningkatan namun jumlah penduduk usia pendidikan menengah mengalami peningkatan yang lebih besar. E. Penanganan Sampah Volume sampah yang dapat ditangani selama tahun 2011 sampai 2015 diperkirakan rata-rata sebesar 5.092 m 3. Pada tahun 2015 diproyeksikan volume sampah yang dapat ditangani mencapai 5.179 m 3, meningkat dari tahun 2011 sebesar 5.006 m 3. 5.200 5.150 5.100 5.050 5.000 4.950 4.900 Penanganan Sampah 2011-2015 5.006 5.049 5.092 5.135 5.179 F. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Posisi Baik 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00 Proporsi Panjang Jalan Posisi Baik 2011-2015 75,09 79,54 84,04 88,57 93,14 2010 97,74 Pada tahun 2010 panjang jalan Kota Medan 2.951,28 km sedangkan panjang jalan Kota Medan yang berada dalam kondisi baik 2.216,14 km atau 75,09%. Pada tahun 2015 dengan panjang jalan yang sama namun panjang jalan dalam kondisi baik diharapkan dapat meningkat menjadi 2.884,64 km atau 97,74%. G. Ruang Terbuka Hijau Luas ruangan terbuka hijau hanya bertambah 1,5% selama 4 tahun terakhir dari tahun 2007 sampai 2010 atau dari 7% menjadi 8,5%. Diproyeksikan lahan terbuka hijau ini akan bertambah menjadi 12,43 km 2. 14,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00 - Ruang Terbuka Hijau 2011-2015 12,43 11,30 10,28 9,34 8,49 IX - 17

H. Rasio Bangunan ber-imb per Satuan Bangunan Sampai pada tahun 2010, jumlah seluruh bangunan berjumlah 479.848 buah dan yang memiliki IMB hanya 222.800 buah. Diproyeksikan pada tahun 2015 jumlah bangunan akan mencapai 494.848 dan bangunan yang memiliki IMB sebanyak 375.000 buah. 0,8 0,6 0,4 0,2 0 Rasio rumah ber IMB 2007-2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Antara tahun 2007 sampai 2010 rata-rata rasio rumah ber IMB hanya mencapai 46,23%, diproyeksikan antarai tahun 2011 sampai 2015 rata-rata rasio rumah ber IMB akan mencapai 73,18% atau 75,78% pada tahun 2015. I. Persentase Koperasi Aktif Jumlah koperasi menurun dari 1.857 buah di tahun 2007 menjadi 1.568 buah pada tahun 2010. Sedangkan jumlah koperasi yang aktif pada tahun 2007 sebanyak 915 buah menjadi 938 buah pada tahun 2010. Persentase jumlah koperasi yang aktif sebesar 54,81% sampai tahun 2010. Diproyeksikan jumlah koperasi akan menurun karena seleksi pasar dan jika dibarengi dengan pembinaan yang baik maka rata-rata koperasi yang aktif dari tahun 2011 sampai 2015 akan mampu mencapai 83,25% atau sampai tahun 2015 akan mencapai 99,21%. 120,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 Persentase Koperasi Aktif 2011-2015 67,37 74,28 82,59 92,80 99,21 0,00 IX - 18

J. Jumlah UKM non BPR/LKMUKM Jumlah usaha mikro dan kecil sampai akhir tahun 2010 mecapai 223.776 buah. Diproyeksikan sampai akhir tahun 2015 jumlah UKM mencapai 285.599 buah. Jumlah usaha mikro dan kecil 2011-2015 300000 271999 285599 250000 259047 246712 234964 200000 150000 Sedangkan Jumlah UKM sampai akhir tahun 2010 mecapai 239.760 buah. Diproyeksikan sampai akhir tahun 2015 jumlah UKM mencapai 352.284 buah. K. Persentase Kepemilikan KTP 100000 50000 0 1 2 3 4 5 Persen 100,00 99,50 99,00 98,50 98,00 97,50 97,00 96,50 96,00 95,50 Persentase Kepemilikan KTP 2011-2015 97,00 99,00 99,20 99,30 99,40 Persentase kepemilikan KTP atau rasio antara jumlah penduduk yang memiliki KTP dengan jumlah penduduk wajib KTP (>17 tahun atau sudah pernah menikah) pada tahun 2007-2010 rata-rata sebesar 83,83%. Diproyeksikan Persentase kepemilikan KTP atau rasio antara jumlah penduduk yang memiliki KTP dengan jumlah penduduk wajib KTP (>17 tahun atau sudah pernah menikah) pada tahun 2011-2015 rata-rata mencapai 98,78% atau pada tahun 2015 menjadi 99,40%. L. Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Adapun capaian kinerja untuk indikator kepemilikan akte Kepemilikan Akta Kelahiran kelahiran per 1000 orang 2011-2015 dilihat dari jumlah penduduk 50 yang memiliki akte kelahiran 42,54 40 38,68 sampai dengan tahun 2010 34,83 30 30,97 adalah sebanyak 27,11% 20 per 1.000 orang penduduk. 10 Diperkirakan sampai dengan 0 tahun 2015 rasio Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk adalah sebanyak 46,39% per 1.000 orang penduduk. Persen 46,39 IX - 19

M. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tingkat partisipasi angkatan kerja 2007-2015 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persentase tingkat partisipasi angkatan kerja atau rasio antara angkatan kerja yang bekerja dengan penduduk usia kerja (15-64 tahun) selama tahun 2007 sampai 2010 sebesar 61,23%. Diperkirakan persentase tingkat partisipasi angkatan kerja atau rasio antara angkatan kerja yang bekerja dengan penduduk usia kerja (15-64 tahun) rata-rata mencapai 65,26% pada tahun 2011-2015. N. Persentase Partisipasi Perempuan Di Lembaga Pemerintah Jumlah pekerja perempuan sampai tahun 2010 sebanyak 273.717 orang dan yang bekerja di lembaga pemerintah sebanyak 13.168 orang. Diproyeksikan Jumlah pekerja perempuan sampai tahun 2015 mencapai 292.236 orang dan yang bekerja di lembaga pemerintah sebanyak 14.539 orang. 0,06 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0 Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 2007-2009 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Persentase partisipasi perempuan pada lembaga pemerintahan sampai tahun 2010 sebesar 5,2%. Diperkirakan persentase partisipasi perempuan pada lembaga pemerintah sampai tahun 2015 akan menurun sedikit menjadi 4,8%. 2.3. Indikator Daya Saing Daerah 1. Kemampuan Ekonomi Daerah A. Angka Konsumsi RT Per Kapita 600.000 400.000 200.000 - Konsumsi RT per Kapita 2011-2015 326.378 357.210 388.041 418.873 449.704 Berdasarkan data tahun 2010, angka konsumsi perkapita masyarakat Kota Medan cenderung semakin meningkat, hal ini mengindikasikan bahwasanya program peningkatan ekonomi pada masyarakat dari tahun ke tahun semakin membaik. IX - 20

Diperkirakan sampai dengan tahun 2015, angka konsumsi rumah tangga perkapita mencapai Rp 449.704. B. Prosentase Konsumsi RT Untuk Non Pangan Persentase Konsumsi RT Untuk Non Pangan Kota Medan selama Konsumsi RT untuk Non Pangan 2011-2015 periode 2001 2010 menunjukkan Pertumbuhan walaupun belum 50,00 signifikan. Dari tahun 2001, 33,84 36,27 38,71 41,14 43,57 40,00 30,00 sampai dengan tahun 2010 20,00 10,00 terjadi Pertumbuhan Konsumsi 0,00 RT Untuk Non Pangan mencapai 38%. Diperkirakan sampai dengan tahun 2015 persentase Konsumsi RT Untuk Non Pangan Kota Medan akan meningkat mencapai 43,57% dibandingkan tahun 2011 sebesar 33,84%. Persen C. Prosentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih 0,815 0,81 0,805 0,8 0,795 0,79 Persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih 1 2 3 4 5 Persentase jumlah rumah tangga pengguna air bersih dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebesar 69,4% dan mengalami peningkatan pada tahun 2010 menjadi 79,4% atau rata-rata dari tahun 2007 sampai 2010 sebesar 73,8%. Untuk tahun 2011 sampai 2015 diperkirakan persentase jumlah rumah tangga pengguna air bersih dibandingkan dengan jumlah penduduk rata-rata 80,51%. Peningkatan ini diperkirakan sebesar 79,83% di tahun 2011 hingga mencapai 81,26% di tahun 2015. D. Prosentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Listrik Rumah tangga pengguna listrik pada tahun 2001 rasionya mencapai 84 persen sampai dengan tahun 2010, diharapkan 94,52%. Diharapkan sampai dengan tahun 2015 rasio rumah tangga yang pengguna listrik mencapai 99,24%. Oleh karena itu, diperlukan upaya perluasan pembangunan jaringan listrik dan penambahan pasokan daya listrik di Kota Medan secara bertahap dan berkesinambungan. Persen Prosentase RT Menggunakan Listrik 2011-2015 100,00 99,50 99,00 98,50 98,00 97,50 97,00 96,50 96,00 95,50 95,00 96,77 97,35 98,33 99,29 99,44 IX - 21