Nomor SOP Tanggal Pembuatan : 23/12/2015 Tanggal Revisi : 28/12/2015 Tanggal Efektif : 01/04/2016 Disahkan Oleh : W23-A/489.a/OT.01.3/SK/IV/2016 : Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kupang Drs. H. HARYONO SUNARYO, SH., MH. STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENERIMAAN DAN PEMBUATAN LAPORAN PERKARA BANDING DI PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG A. DASAR HUKUM 1. Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman; 2. Undang Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 14 Tahun 1984 tentang Mahkamah Agung RI; 3. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Pertadilan Agama; 4. Undang Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 11989 tentang Peradilan Agama; 5. Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; 6. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/001/SK/1991 tentang Pola pembinaan dan pengendalian Administrasi perkara; 7. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/004/SK/1992 tentang Kepaniteraan Pengadilan Agama; 8. Surat Edaran Mahkamah Agung RI Nomor : 13/Tahun/2010 tentang Pembuatan SOP (Standard Operation Procedure); 9. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : KMA/032/SK/IV/2006 tentang Pemberlakuan Buku II pedoman Pelaksanaan Tugas dan Aministrasi Peradilan; 10. Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 144/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan; 11. Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor : 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayan Informasi di Pengadilan. B. C. D. URAIAN KEGIATAN NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN 1 Pendaftaran Perkara Banding di Pengadilan Tinggi Agama Kupang 1. Menerima berkas perkara banding dari Bagian Umum 2. Meneliti bukti pengiriman biaya banding Umum WAKIL PANITERA UNIT / PEJABAT TERKAIT HAKIM/KETUA PANMUD BANDING PELAKSANA PANITERA KETUA MAJELIS HAKIM ANGGOTA PANITERA PENGGANTI WAKTU 3. Meneliti dan menceklis kelengkapan isi berkas perkara banding yang terdiri dari bundel A dan B Meja I
4.Berkas perkara yang belum dikirim bukti pembayaran biaya perkara dan atau PNBP nya dibuatkan surat pemberitahuan ke PA yang bersangkutan untuk segera dikirmkan bukti-bukti tsb. 5. Mengirim surat pemberitahuan untuk melengkapi berkas tersebut melalui bagian umum 6. Berkas perkara yang sudah lengkap sesuai ketentuan diberi nomor perkara banding 7. Mencatat panjar biaya perkara tersebut pada buku jurnal, dan buku induk keuangan perkara banding. 8. Menyerahkan berkas perkara banding yang sudah diberi nomor tersebut kepada petugas meja II untuk dicatat dalam buku register perkara 9. Mencatat identitas para pihak, nama-nama Hakim berikut PP nya yang menangani serta tanggal diputus dan amarnya dalam buku register. 10. Membuat Surat Pemberitahuan ke Pengadilan Agama dan kepada para pihak bahwa perkaranya telah diterima dan didaftar di Pengadilan Tinggi Agama. 11. Meneliti dan memaraf Surat Pemberitahuan tersebut sebelum disampaikandari kepada Panitera untuk ditanda tangani ;
12. Penyampaian surat untuk ditanda tangani oleh panitera 13. Menandatangani surat pemberitahuan tersebut 14. Mengirimkan Surat Pemberitahuan tersebut ke Pengadilan Agama yang mengirimkan berkas tersebut dan kepada pihak-pihaknya oleh Bagian Umum melalui jasa pos. 15. Menyerahkan berkas perkara banding tersebut kepada Ketua PTA untuk ditetapkan PMH 16. Menunjuk Majelis Hakim yang akan menangani perkara tersebut pada sebuah instruman 17. Membuat konsep surat penunjukan Majelis Hakim sesuai intrumen penunjukan Majelis yang dibuat oleh Ketua 18. Meneliti dan memaraf konsep PMH untuk ditanda tangani oleh Ketua. 19. Menyerahkan konsep PMH yang sudah diparaf Panmud dan wapan kepada Ketua untuk ditanda tangani. 20. Menandatangani PMH 21. Menyerahkan berkas perkara yang sudah dibuat penunjukan Majelisnya kepada Panitera berikut konsep Surat Penunjukan Panitera/ Panitera Pengganti dan ditandatangani ;
22. Menandatangani Surat Penunjukkan Panitera/ Panitera Pengganti untuk membantu dan mendampingi Majelis dalam persidangan 23. Menyerahkan berkas perkara tersebut kepada Ketua Majelis Hakim yang menanganinya ; 24. Meneliti dan mempelajari barkas Menetapkan hari sidang (PHS) 25. Menyerakan berkas perkara kepada Anggota Majelis I untuk dibaca dan dipelajari 26. Meneliti dan mempelajari barkas perkara banding tersebut dan membuat resumenya 27. Menyerakan berkas perkara kepada Anggota Majelis II untuk dibaca dan dipelajari 28. Meneliti dan mempelajari barkas perkara banding tersebut dan membuat resumenya 29. Melaksanakan persidangan untuk membahas permohonan banding Pembanding dan menjatuhkan putusan pada perkara tersebut. 30. Menyerahkan instrummen hasil persidangan kepada Kasir dan Meja II untuk diicatat 3 hari 50 hari
Apabila dalam persidangan 31. Menerima instrumen hasil tersebut terdapat putusan persidangan dari Panitera sela maka SOPnya adalah : Pengganti untuk dicatat dalam buku yang disediakan untuk itu;. 32.Mencatat isi instrument pada buku jurnal keuangan dan buku induk keuangan 33.Mencatat isi instrument pada buku register perkara banding. 34. Menyerahkan berkas perkara yang telah diminutasi berikut naskah konsep putusannya untuk diperiksa penyusunan dan pengetikan putusannya oleh Meja II. Untuk menghindarkan kesalahan. 35.Menerima berkas perkara yang telah diminutasi dan telah dibuatkan putusannya untuk diteliti kebenaran pengetikannya; 36. Meneliti isi berkas dan naskah putusan tersebut dan jika masih ada yang salah ketik diberi catatan untuk diperbaikinya oleh PP. 37. Mengembalikan berkas perkara yang telah diteliti kepada PP untuk dibuatkan salinan putusannya jika ternyata telah benar dan untuk diperbaiki jika masih ada yang salah kemudian dibuatkan salinannya 38. Menerima berkas perkara yang telah diperiksa untuk diperbaiki atau dibuatkan salinannya
39.Meminutasi berkas perkara serta memperbaiki pengetikan putusan jika masih ada yang salah kemudian menanda tangankan putusannya kepada Majelis 40. Membuat salinan putusan untuk dikirimkan ke Pengadilan Agama yang mengirimkan banding 41. Menerima berkas perkara dari PP yang telah diminutasi berikut salinan putusannya. 42. Membuat surat pengantar untuk pengiriman berkas perkara bundel A ke Pengadilan Agama yang mengajukan banding berikut salinan putusannya; 43. Meneliti dan memaraf Surat Pengantar tersebut 44. Menandatangankan surat Pengantar dan salinan putusan kepada Panitera untuk dikirim ke Pengadilan Agama yang mengajukan banding. 45. Menandatangani surat pengantar tersebut 46. Mengirim bundel A dan salinan putusan ke Pengadilan Agama yang mengajukan banding tersebut melalui jasa pos. 47. Menyerahkan berkas perkara banding bundle B) yang sudah diminutasi berikut putusan aslinya ke Panmud Hukum untuk di arsipkan. Sambung
48. Menghimpun dan menyerahkan data-data perkembangan penanganan perkara banding di PTA Kupang pada setiap akhir bulan kepada Panmud Hukum sebagai bahan pelaporan 2 PEMBUATAN LAPORAN DAN PENGARSIPAN PERKARA BANDING 1. Menerima berkas perkara banding (bundle B) dari meja II yang sudah diminutasi berikut putusan aslinya untuk di arsipkan 2. Memilah berkas perkara sesuai dengan : a. Jenisnya, yaitu : Cerai Talak (CT), Cerai Gugat (CG), Harta bersama (HB), Pemeliharaan anak / Hadonah (PA), Wakap (Wk), Hibah (H), pembatalan Nikah (PN), Isbat Nikah (IN), dll. b. Sifatnya, aktif (berjalan) dan non aktif (mati). 3. Mencatat berkas perkara tsb. dalam buku kendali arsip berkas perkara dan menyimpannya dalam box arsip yang disediakan untuk iru 4. Memberi nomor pada box dan menyimpan dalam lemari arsip Meja III Meja III
5. Menerima data-data perkara banding baik yang sudah diputus maupun masih berjalan dari Meja II sebagai bahan pelaporan; 6. Menghimpun semua laporan perkembangan penanganan perkara tingkat pertama yang diterima dan diputus dari Pengadilan Agama di wilayah hukum PTA Kupang. 7. Memilah dan merekap semua laporan perkara tingkat pertama yang diterima dan diputus Pengadilan Agama di wilayah hukum PTA Kupang. 8. Menghimpun dan merekap semua laporan factor-faktor penyebab perceraian tingkat pertama yang diterima dari Pengadilan Agama di wilayah hukum PTA Kupang 9. Merekap laporan perkara yang belum diputus lebih dari 6 bulan dan kegiatan Mediasi Pengadilan Agama di wilayah Pengadilan Tinggi Agama. 10.Membuat laporan perkara yang ditangani di PTA dan PA se wilayah PTA Kupang sesuai Polabindalmin
11. Membuat pengantar untuk melaporkan perkembangan penanganan perkara di PTA dan PA sewilayah PTA Kupang 12. Memaraf surat pengantar dan laporan penanganan Perkara oleh Panmud Hukum dan Wakil Panitera 13. Menandatangani surat pengantar dan laporan penanganan perkara kepada Panitera. 14 Mengirim laporan perkara ke Mahkamah Agung melalui Bagian Umum 15. Menyusun arsip berkas perkara yang masih aktif secara vertical/horizontal sesuai dengan situasi dan kondisi ruangan. 16. Menata arsip berkas perkara ke dalam box arsip dengan diberikan catatan : a. Nomor urut box. b. Tahun perkara. c. Jenis perkara. d. Nomor urut perkara. 17. Membuat daftar isi box untuk ditempel dibagian muka box arsip dan diselip di dalamnya. 18. Menata arsip menurut jenis perkara dan memilah arsip menurut klasifikasi perkaranya (aktif dan non aktif) serta menyimpan dalam box tersendiri 19. Menghimpun salinan resmi putusan untuk dijilid sesuai jenisnya dan menyimpannya di perpustakaan. 3 hari
20. Membuat Daftar Isi Rak (DIR) atau Daftar Isi lemari (DIL) dan daftar bagian ruangan (DBR). 21. Merawat arsip berkas perkara dan ruangannya Kupang, 01 April 2016 KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA KUPANG Drs. H. HARYONO SUNARYO, SH., MH.