BAB V PENUTUP. Yogyakarta yang telah diuraikan dalam BAB IV, maka dapat dikemukakan. 1) Melakukan kegiatan pembinaan dan penyuluhan

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI PERANAN PENYIDIK POLRI DALAM MENCARI BARANG BUKTI HASIL TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR RODA DUA DI WILAYAH HUKUM POLRESTA PADANG

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kelima, Penyidikan Oleh Badan Narkotika Nasional (BNN)

BAB IV PENUTUP. 1. Pelaksanaan penyidikan terhadap anak tersangka tindak pidana Narkotika di

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Narkotika di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jumlah personil yang di Direktorat Reserse Narkotika dan

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Narkotika Oleh: Yeni Handayani * Naskah diterima: 8 Oktober 2015; disetujui: 15 Oktober 2015

II. TINJAUAN PUSTAKA. Negara Republik Indonesia dan penyidikan oleh penyidik Badan Narkotika

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR DOMPU STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SAT RES NARKOBA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tindakan cyber bullying dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia juga ditujukan, agar masyarakat semakin sejahtera, sehat jiwa

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

BNN TES URINE PEGAWAI BPK SUMUT

PERLUNYA NOTARIS MEMAHAMI PENYIDIK & PENYIDIKAN. Dr. Widhi Handoko, SH., Sp.N. Disampaikan pada Konferda INI Kota Surakarta, Tanggal, 10 Juni 2014

BAB III METODE PENELITIAN. narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta dilakukan di Kepolisian Resort

BAB II PROSES PENYIDIKAN BNN DAN POLRI TERHADAP TERSANGKA NARKOTIKA MENGACU PADA UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG NARKOTIKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum tentang Kepolisian Resort Kota Yogyakarta

PERATURAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA NOMOR : 04/PU/REK/BAAK/XI/2004 TENTANG

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, T

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kepolisian Negara Republik Indonesia. Negara Republik Indonesia disebutkan bahwa Kepolisian bertujuan untuk

SKRIPSI PELAKSANAAN TEKNIK PEMBELIAN TERSELUBUNG OLEH PENYELIDIK DALAM TINDAK PIDANA PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DI KOTA PADANG

psikotropika biasanya tingkat keberhasilan setelah pengobatan terbilang sering berhasil, bahkan ada yang bisa sembuh 100 %.

BAB III PENUTUP. rawan menjadi sasaran peredaran gelap narkotika. penyalahgunaan narkotika. peredaran gelap narkotika.

Pemeriksaan Sebelum Persidangan

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya penanggulangan

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

JURNAL SKRIPSI PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DI KABUPATEN TEMANGGUNG. Diajukan Oleh: RESIKA SIBORO NPM :

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT DIREKTORAT TAHANAN DAN BARANG BUKTI

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) TATA CARA PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN DIREKTORAT RESESRE NARKOBA KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan bagi penggunanya dimana kecenderung akan selalu

PEDOMAN RETENSI ARSIP SEKTOR POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN URUSAN PENANGGULANGAN NARKOTIKA NO JENIS/ SERIES ARSIP RETENSI KETERANGAN KEBIJAKAN

RENCANA KEGIATAN ANGGARAN BELANJA (RKAB) BNNK TANGERANG ALOKASI APBD TA. 2019

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembiusan sebelum pasien dioperasi. Seiring dengan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. kejahatan yang bersifat trans-nasional yang sudah melewati batas-batas negara,

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Keempat, Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 3.4 Penyidikan Oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk menjawab permasalahan dalam skripsi ini penulis telah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan akuntansi berbasis akrual (accrual) oleh pemerintah, termasuk

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR NOMOR DOKUMEN : SOP-RESTRO TNG KOTA-

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PENGELOLAAN BARANG BUKTI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BAB V PENUTUP. tekanan kelompok dan ketidakharmonisan keluarga.

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Upaya yang dilakukan Polisi DIY dalam Penanggulangan Tindak. pidana Kesusilaan

MEKANISME PENYELESAIAN KASUS KEJAHATAN KEHUTANAN

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

S A L I N A N DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia perjudian masih menjadi

4 Melakukan gelar perkara Melaksanakan gelar perkara terhadap kasus narkoba yang ditangani oleh penyidik Sat Res Narkoba

ABSTRAK. Kata kunci : Pelaksanaan Penyidikan dan Tindak Pidana Penyalahgunaan Narkotika.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sesuai ketentuan yang ada dalam undang undang dasar 1945 negara

BAB I PENDAHULUAN. dengan pemeriksaan oleh Ankum yang menangani pelanggaran disiplin.

BAB I PENDAHULUAN. positif dari pembangunan tersebut antara lain semakin majunya tingkat

STANDART OPERATION PROCEDURE (SOP)

BAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian dan analisis pada bab - bab sebelumnya, maka dapat. 1. Upaya yang dilakukan oleh Kepolisian Resort Sleman dalam

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

JURNAL ILMIAH PERAN DAN KEBIJAKAN KEPOLISIAN RESORT (POLRES) SLEMAN DALAM PENANGGULANGAN PERJUDIAN DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN.

LEMBAR WAWANCARA. 1. Kasus-kasus apa saja yang meresahkan dan mengganggu ketertiban

4 Melakukan gelar perkara Melaksanakan gelar perkara terhadap kasus narkoba yang ditangani oleh penyidik Sat Res Narkoba

PELAKSANAAN PENYIDIKAN PENYALAHGUNAAN PSIKOTROPIKA OLEH PENYIDIK DI POLRESTA PADANG JURNAL. Oleh ZULFATRIADI NPM:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Polda DIY juga memaparkan dampar-dampak dari trafficking. Hal ini agar

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian yang telah dibahas mengenai strategi Badan

PEDOMAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI PENANGGULANGAN DAN PEMBERANTASAN NARKOBA DI LAPAS/RUTAN DIREKTORAT JENDERAL PEMASYARAKATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi, mengakibatkan kejahatan pada saat ini cenderung

BAB IV TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Badan Narkotika Nasional Provinsi Riau

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Sepeda Motor b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. Lepas Kendali

1. Merencanakan penyelidikan Pelanggaran Hukum Lalu Lintas

II. TINJAUAN PUSTAKA. sehingga mereka tidak tahu tentang batasan umur yang disebut dalam pengertian

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN LINGKUNGAN MASYARAKAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI,

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. 1. perundang-undangan lain yang mengatur ketentuan pidana di luar KUHP

PERANAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL KOTA SAMARINDADALAM MENSOSIALISASIKAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA TAHUN 2013 DI KOTA SAMARINDA MIFTAHUL JANNAH 1

BAB I PENDAHULUAN. Penyelidikan merupakan bagian yang tidak dapat di pisahkan dari. penyidikan, KUHAP dengan tegas membedakan istilah Penyidik dan

PENGADILAN TINGGI MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU MEMUTUSKAN:

J A K A R T A, M E I

V. PENUTUP. pembahasan tentang upaya unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan

I. PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara hukum yang hampir semua aspek di

BUPATI SANGGAU PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Penerapan hukum dengan cara menjunjung tinggi nilai-nilai yang

Perda No. 12 / 2002 Tentang Penanggulangan Tuna Susila di Kabupaten Magelang. PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KAWASAN TANPA ROKOK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Abstract. Keywords: Law Enforcement-Narcotics-Jurisdiction

Sumber: Dewi, A.I, 2008, Etika dan Hukum Kesehatan, Pustaka book Publisher : yogyakarta.

BAB I PENDAHULUAN. Alam dan Sumber Daya Manusia yang melimpah, sehingga Indonesia

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

PERATURAN DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR NOMOR TAHUN 2013 TENTANG

LAPORAN - POLISI. a. Tabrakan antara Sepeda Motor dengan Pejalan kaki b. Kendaraan slip / lepas kendali, dsb. -

LAMPIRAN. 1. Apakah ada penyidik khusus untuk judi online? 5. Sebelum melakukan penangkapan, tindakan apa yang dilakukan oleh penyidik?

NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOBA (P4GN) DI KABUPATEN BANYUWANGI

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang upaya polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta yang telah diuraikan dalam BAB IV, maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut: 1. Upaya polisi dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba yang dilakukan oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta, yaitu: a. Upaya Preventif 1) Melakukan kegiatan pembinaan dan penyuluhan Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta dan Sat Binmas Polresta Yogyakarta melakukan kegiatan penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba bagi kalangan mahasiswa di tempat-tempat seperti di kampus, Asrama Aswenda dan Asrama Kalimantan. Sat Binmas Polresta Yogyakarta juga melakukan pembinaan kepada mahasiswa di LP Yogyakarta agar tidak lagi menyalahgunakan narkoba. 2) Melakukan kampanye anti narkoba Sat Binmas Polresta Yogyakarta melakukan kampanye anti narkoba lewat surat kabar, lewat radio sekali setiap bulan pada minggu pertama di Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta dan Sonora Yogyakarta. 144

145 3) Mengadakan pengajian Khotmil Quran Polresta Yogyakarta mengadakan pengajian Khotmil Quran setiap bulan lima kali ke kampung-kampung bersama Kapolsek, di Polresta sekali, di Polsek setiap minggu yang dihadiri oleh para orang tua. Polisi berharap orang tua yang mempunyai anak mahasiswa memberitahu agar tidak menyalahgunakan narkoba dengan cara spiritual. 4) Melakukan pendekatan dengan tokoh agama Setiap ada tokoh agama seperti Habib Syeh datang ke Yogyakarta dilakukan pengawalan. Polisi melakukan pengawalan dengan harapan bisa memasukkan pendapat tentang masalah mahasiswa yang menyalahgunakan narkoba agar ketika melakukan ceramah di panggung Habib Syeh menyampaikan apa yang Sat Binmas Polresta Yogyakarta sampaikan kepada Habib Syeh. Sat Binmas Polresta Yogyakarta berharap tokoh agama memberitahukan kepada mahasiswa agar tidak menyalahgunakan narkoba. 5) Memasang spanduk himbauan agar tidak menyalahgunakan narkoba Namun spanduk-spanduk tersebut hanya dipasang di jalan-jalan umum saja, spanduk-spanduk tersebut tidak ada yang dipasang di kampuskampus. 6) Melakukan kerjasama dengan BNNP dan Dikti Sat Binmas Polresta Yogyakarta mendapatkan berbagai materi tentang pencegahan penyalahgunaan narkona untuk kalangan mahasiswa dari

146 BNN. Sat Binmas Polresta Yogyakarta juga kerjasama dengan Dikti, kerjasamanya apabila ada permintaan dari perguruan tinggi untuk menjadi narasumber maka wajib melaksanakannya. 7) Sosialisasi Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta biasanya melakukan kegiatan sosialisasi tersebut di kampus dan di asrama. Kegiatan sosialisasi tersebut biasanya dilakukan pada saat acara penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. 8) Melakukan patroli Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta melakukan patroli ke tempattempat pemukiman, ke tempat yang biasanya banyak mahasiswa berkumpul seperti warung remang-remang, ke tempat-tempat sepi seperti di jalan-jalan pada malam hari, di pasar-pasar pada malam hari. 9) Membentuk kring narkoba. Kring narkoba yaitu pembagian wilayah untuk diawasi dan dipantau. Kota Yogyakarta dibagi menjadi empat kring, masing-masing kring terdiri dari tiga atau empat wilayah polsek. Selanjutnya masing-masing kring dipantau dan diawasi oleh enam atau delapan anggota polisi dari Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta. 10) Membentukan jaringan informan Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta membentukan jaringan narkoba bertujuan agar polisi mendapatkan informasi tentang adanya penyalahgunaan narkoba dengan mudah. Biasanya masing-masing

147 anggota Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta memiliki jaringan informasi sendiri yang bersifat rahasia, karena informan-informan tersebut dilindungi oleh polisi. b. Upaya Represif Menegakan hukum terhadap mahasiswa yang menyalahgunakan narkoba, yaitu dengan tindakan penyelidikan dan penyidikan. 1) Tindakan penyelidikan untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana penyalahgunaan narkoba guna menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Pasal 1 butir 5 KUHAP). Penyelidikan dilakukan dengan cara observasi, pembuntutan dan penyamaran untuk mencari informasi atau menerima informasi dari masyarakat mengenai adanya penyalahgunaan narkoba. 2) Tindakan penyidikan untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana penyalahgunaan narkoba yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya. Penyidikan meliputi tindakan penangkapan, penggeledahan, penahanan, penyitaan, pemeriksaan dan pemberkasan. Termasuk juga melakukan kegiatan razia di tempat-tempat hiburan, di tempat berkumpulnya mahasiswa, di kos-kosan, di tempat-tempat sepi. Selain itu Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta juga berkerjasama dengan Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Lab Dokkes) Polda DIY, Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda DIY,

148 BNNP dan BNNK. Kerjasama yang dilakukan dengan Lab Dokkes Polda DIY untuk memeriksa barang bukti. Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan Dokkes biasanya untuk tes urine. Selanjutnya kerjasama dengan BNNP dan BNNK yaitu untuk pengungkapan kasus. 2. Kendala-kendala yang dihadapi polisi dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta, yaitu: a. Kendala-kendala pada tindakan preventif: 1) Waktu pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi yang kadang-kadang kurang tepat. 2) Sebagian mahasiswa ada yang kurang merespon dengan baik terhadap kegiatan pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi yang diselenggarakan oleh polisi. Kadang-kadang ada mahasiswa tidak mau datang ke acara pembinaan, penyuluhan dan sosialisasi yang diselenggarakan oleh Sat Binmas Polresta Yogyakarta. 3) Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta belum memiliki inventaris mobil ataupun sepeda motor untuk melakukan patroli. 4) Sat Res Narkota Poresta Yogyakarta belum bisa melakukan sidak dan tes urine di kampus-kampus. b. Kendala-kendala pada tindakan represif: 1) Kurangnya kesadaran dari sebagian masyarakat untuk berpartisipasi dalam upaya P4GN.

149 2) Sering terjadi ada anggota polisi yang memberikan informasi akan ada razia kepada masyarakat. 3) Sat Res Narkota Poresta Yogyakarta belum bisa melakukan razia dan tes urine di kampus-kampus. 4) Kurangnya sarana dan prasarana, seperti alat penyadap, sepeda motor ataupun mobil inventaris belum punya. 5) Kurang adanya koordinasi antara pihak kepolisian dengan PT. Telkom, Jaringan Komunikasi (Indosat, Telkomsel, dan lain-lain), dan Bank. Ketika penyidik ingin mengetahui rekening seseorang yang mungkin dicurigai tidak diperbolehkan dan ketika penyidik ingin memblokir rekening juga susah dan ketika penyidik ingin mengetahui nomor telephone/handphone punya siapa tidak bisa, atau ingin mengetahui posisi nomor handphone ada dimana juga susah. 3. Upaya polisi dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi polisi dalam upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba oleh mahasiswa di Kota Yogyakarta, sebagai berikut: a. Upaya dalam mengatasi kendala-kendala pada tindakan preventif: 1) Untuk mengatasi masalah waktu pelaksanaan penyuluhan dan sosialisasi, Sat Binmas Polresta Yogyakarta berusaha memilih waktu yang kira-kira mahasiswa memiliki waktu luang agar mahasiswa dapat menghadiri acara penyuluhan dan sosialisasi, seperti pada waktu OSPEK.

150 2) Untuk mengatasi masalah sebagian mahasiswa kurang merespon dengan baik terhadap kegiatan penyuluhan dan sosialisasi, Sat Binmas Polresta Yogyakarta belum memiliki cara khusus untuk mengatasinya. Tetapi Sat Binmas Polresta Yogyakarta akan berusaha sebaik mungkin agar mahasiswa dapat menyukai kegiatan tersebut. 3) Untuk mengatasi masalah belum punya inventaris mobil ataupun sepeda motor untuk patroli, Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta melaporkan kepada Kapolresta Yogyakarta bahwa Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta membutuhkan inventaris sepeda motor atau mobil untuk melakukan kegiatan patroli. Untuk sementara dalam melakukan patroli menggunakan kendaraan pribadi atau pinjam kendaran dari satuan lain. 4) Untuk mengatasi masalah belum bisa melakukan sidak dan tes urine di kampus-kampus, Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta berencana untuk mencoba melakukan koordinasi dengan pihak kampus, tetapi tidak mendapat respon dari pihak kampus. b. Upaya dalam mengatasi kendala-kendala pada tindakan represif: 1) Untuk mengatasi masalah masyarakat yang kurang berpartisipasi dalam P4GN, Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta melakukan pembinaan dengan cara memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa masyarakat memiliki hak dan tanggung jawab dalam P4GN. Selain itu polisi juga memberitahukan bahwa setiap masyarakat yang

151 memberikan segala informasi tentang adanya penyalahgunaan narkoba akan dirahasiakan identitasnya dan dilindungi oleh kepolisian. 2) Untuk mengatasi masalah ada anggota polisi yang menginformasikan adanya razia kepada masyarakat, Sat Res Narkoba Polesta Yogyakarta berusaha merahasiakan kegiatannya agar anggota polisi yang lain tidak tahu dan memberikan himbauan kepada anggota polisi agar berkomitmen kepada tugasnya untuk menegakkan hukum. 3) Untuk mengatasi masalah belum bisa melakukan razia dan tes urine di kampus-kampus, Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta berencana untuk mencoba melakukan koordinasi dengan pihak kampus, tetapi tidak mendapat respon dari pihak kampus. 4) Untuk mengatasi masalah kurangnya sarana dan prasarana, Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta melaporkan kepada Kapolresta Yogyakarta bahwa Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta dalam melakukan penyelidikan dan penyidikan membutuhkan alat penyadap, serta membutuhkan inventaris sepeda motor atau mobil untuk membawa penyalahguna narkoba yang tertangkap. 5) Untuk mengatasi masalah kurang adanya koordinasi antara polisi dengan pihak bank dan layanan komunikasi, Kasat atau Kanit Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta berusaha menemui manager bank ataupun manager layanan komunikasi agar mendapatkan kesepakatan dan dapat bekerjasama dengan pihak bank ataupun pihak layanan komunikasi, sehingga setiap Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta

152 membutuhkan informasi yang terkait dengan masalah perbankan dan layanan komunikasi, pihak bank dan layanan komunikasi dapat membantu. B. Saran Dari penelitian yang dilakukan, maka peneliti memberikan saran pada pihak Sat Binmas dan Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta, sebagai berikut: 1. Spanduk himbauan yang di pasang sebaiknya lebih menekankan pada efek atau dampak dari penyalahgunaan narkoba dan sebaiknya juga ditambah dengan gambar, sehingga jika orang yang sedang mengendarai kendaraan bermotor tidak sempat membaca, maka dapat hanya dengan melihat gambar tetapi sudah mengerti apa maksud yang terkandung pada spanduk tersebut. Spanduk himbauan sebaiknya juga dipasang di kampus-kampus, jangan hanya di jalan-jalan umum saja. 2. Sat Binmas Polresta Yogyakarta jika akan mengadakan acara penyuluhan dan pembinaan sebaiknya membuat iklan semenarik mungkin, sehingga mahasiswa tertarik dan akhirnya mau menghadiri acara yang dilakukan oleh Sat Binmas Polresta Yogyakarta. Selain itu, dalam menyajikan materi dilakukan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan media yang dibuat semenarik mungkin agar mahasiswa tidak bosan dan dapat merespon dengan baik, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan baik dan tidak akan menyalahgunakan narkoba. 3. Jika ada anggota polisi yang memberikan informasi tentang adanya razia, Sat Res Narkoba Polresta Yogyakarta sebaiknya mencari tahu siapa yang

153 memberikan informasi tersebut. Setelah mengetahui siapa yang melakukannya sebaiknya diberikan sanksi. 4. Sidak dan tes urine sebaiknya juga bisa dilakukan di kampus-kampus karena penyalahgunaan narkoba kebanyakan dilakukan oleh mahasiswa.