Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

ILOKUSI DALAM WACANA KAOS OBLONG JOGER: SEBUAH ANALISIS PRAGMATIK. Agus Surya Adhitama Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra Universitas Udayana

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

TINDAK TUTUR DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANYUWANGI

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

TUTURAN IKLAN KECANTIKAN PADA MAJALAH KARTINI DALAM KAJIAN PRAGMATIK

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Darma, (2009: 91) mengatakan, bahasa politik adalah bahasa yang digunakan

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI. dalam penelitian ini. Hasil penelitian yang memiliki kaitan dengan penelitian ini,

ANALISIS PRAGMATIK DALAM WACANA KAMPANYE POLITIK PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA TENGAH PERIODE

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. kepada orang lain. Seorang yang menguasai banyak kosa kata, maka dengan. mudah ia lancar mengadakan komunikasi dengan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM WACANA IKLAN BERBAHASA INDONESIA PADA RADIO MERCY FM TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini membahas strategi komunikasi guru BK (konselor) dalam

Tindak tutur ilokusi novel Surga Yang Tidak Dirindukan karya Asma Nadia (kajian pragmatik)

PERILAKU VERBAL GURU DALAM PEMBELAJARAN SASTRA INDONESIA DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GIANYAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, harapan, pesan-pesan, dan sebagainya. Bahasa adalah salah satu

ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM NOVEL HAFALAN SHALAT DELISA KARYA TERE LIYE ARTIKEL E-JOURNAL ELFI SURIANI NIM

BAB I PENDAHULUAN. mendalam adalah pragmatik. Pragmatik merupakan ilmu yang mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA FILM MIMPI SEJUTA DOLAR KARYA ALBERTHIENE ENDAH. Suci Muliana Universitas Sebelas Maret (UNS)

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

Gambaran Umum. Pelayanan Informasi Publik Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali

REALISASI TINDAK TUTUR KOMISIF CALON GUBERNUR DKI JAKARTA PADA BERITA ONLINE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DI SMP

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran di sekolah menengah atas, pelajaran sains dianggap

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BAB 5. KESIMPULAN dan SARAN. pemakaiannya. Bahasa juga kerap dijadikan media dalam mengungkapkan

TINDAK TUTUR GURU BAHASA INDONESIA DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI SMK NEGERI SE-KABUPATEN

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL LELAKI YANG MENGGENGGAM AYAT-AYAT TUHAN KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY E JURNAL ILMIAH

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tiara Ayudia Virgiawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri di dunia ini, manusia

BAB I PENDAHULUAN. manusia perlu berintraksi dengan sesama manusia. Manusia dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Debat adalah perbincangan antara beberapa orang yang. membahas suatu masalah dan masing-masing mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEKERASAN VERBAL DALAM TALK SHOW INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) DI TVONE

BENTUK, FUNGSI DAN JENIS TINDAK TUTUR DALAM KOMUNIKASI SISWA DI KELAS IX UNGGULAN SMP PGRI 3 DENPASAR. Ni Nyoman Ayu Ari Apriastuti

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TUTURAN RESPONSIF SISWA TERHADAP TUTURAN DIREKTIF GURU DALAM WACANA INTERAKSI KELAS DI SMA NEGERI 1 BATU

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

BAB I PENDAHULUAN. misalnya di rumah, di jalan, di sekolah, maupundi tempat lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB VI KESIMPULAN. berasal dari dana mereka masing-masing. Di samping itu bantuan finansial dalam

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Tindak tutur adalah bagian dari pragmatik yang digagasi oleh Austin

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

ANALISIS WACANA PERSUASIF DALAM SPANDUK YANG TERDAPAT DI WILAYAH KABUPATEN WONOGIRI

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

VARIASI POLA KALIMAT DAN ISI PESAN PADA SPANDUK KAMPANYE CALON LEGISLATIF DALAM PEMILU TAHUN 2009 DI KOTA SURAKARTA

REPRESENTASI KEKUASAAN PADA TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Abstract

ANALISIS TINDAK TUTUR PENJUAL DAN PEMBELI DI PASAR SATWA DAN TANAMAN HIAS YOGYAKARTA (Kajian Pragmatik) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. perlu diragukan lagi. Bahasa tidak hanya dipergunakan dalam kehidupan

BERITA TENTANG PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PROVINSI BALI TAHUN 2013 NOMOR PERKARA : 62/PHPU.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan agenda politik. bangsa Indonesia yang negaranya menganut paham demokrasi. Salah satu tahapan

I. PENDAHULUAN. juga dapat menyampaikan pikiran, perasaan kepada orang lain. demikian, bahasa juga mempunyai fungsi sebagai alat kekuasaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia, karena melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan

REPRESENTASI KERAGAMAN DIREKTIF DALAM WACANA PERKULIAHAN PADA PROGRAM MAGISTER BAHASA INDONESIA PASCASARJANA BUMI TADULAKO PALU

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM WACANA NOVEL TRILOGI KARYA AGUSTINUS WIBOWO

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan oleh manusia. untuk berinteraksi sosial. Setiap manusia menggunakan bahasa untuk

SKRIPSI. Diajukan untuk. Oleh: AH A

BAB 2 PRAGMATIK DAN PROGRAM TV BERSAMA ROSSY. Para pakar pragmatik mendefinisikan istilah ini secara berbeda-beda. Yule

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Way Kanan

Durenan Kampong Jember Regency )

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB TV ONE

BAB II LANDASAN TEORI. dengan judul Tindak Tutur Direktif Guru dalam Komunikasi Proses Belajar

2015 ANALISIS TINDAK TUTUR IMPERATIF DALAM TEKS IKLAN PADA MAJALAH ONLINE LA GAZETTE DE COTE-D OR EDISI BULAN JANUARI MARET

BAB I PENDAHULUAN. berupasistemlambangbunyiujaranyang kompleks dan aktif. Kompleks,

IMPLIKATUR PERCAKAPAN DALAM PEMBELAJARAN OLAHRAGA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARA CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH JAWA BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

TINDAK TUTUR KOMISIF DALAM DEBAT PILKADA KABUPATEN SAMBAS TAHUN

KESANTUNAN BAHASA IKLAN POLITIK PADA SLOGAN CALEG DPRD DALAM SPANDUK PEMILU DI KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB V PENUTUP. pembahasan dalam tesis ini. Adapun, saran akan berisi masukan-masukan dari. penulis untuk pengembangan penelitian selanjutnya.

TUTURAN PERFORMATIF PARTAI POLITIK DALAM KAMPANYE MONOLOG 2009 DI SCTV

REALISASI TINDAK TUTUR KOMISIF CALON GUBERNUR DKI JAKARTA PADA BERITA ONLINE DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PIDATO DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung. Penggunaan bahasa

Majidi Rahmi. Abstract. Abstrak. SMPN 6 Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Kalimantan Selatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. sesuatu yang dipertuturkan itu. Di antara penutur dan mitra tutur terdapat

SKRIPSI PERILAKU BERBAHASA AHOK: KAJIAN TINDAK TUTUR TITYN ASMITASARI SIREGAR

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya kepentingan untuk menjalin hubungan interaksi sosial.

Transkripsi:

1 WACANA KAMPANYE POLITIK DALAM BALIHO DAN SPANDUK PEMILIHAN GUBERNUR WAKIL GUBERNUR BALI TAHUN 2013 DAN PEMILIHAN LEGISLATIF DI BALI TAHUN 2014 : KAJIAN PRAGMATIK Dewa Ayu Made Olivia Dita Kesari Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udaya Abstract This study aims to analyze and understand the discourse of political campaign in election. Billboards and banners of political campaign in election is used as an object of research. The object of research was analyzed by using speech act theory, illocutionary speech act theory, and implicature theory. In terms of the speech act found speech acts of direct and indirect. In terms of the illocutionary speech act found assertive, directive, commissive, and expressive speech act. Then, in terms of the implicature, the discourse of political campaign aims to convince civil society to choose them. Keywords: speech act, illocutionary speech act, and implicature. 1. Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya (Widjono, 2007: 14). Fungsi utama bahasa adalah sebagai sarana komunikasi. Bahasa juga berfungsi untuk mengembangkan profesi. Salah satu di antaranya adalah untuk pengembangan profesi dalam bidang politik. Bahasa dapat digunakan untuk memengaruhi atau mengubah ideologi sehingga dapat memengaruhi cara berpikir orang, bahkan dapat pula untuk mengendalikan pikiran orang (Thomas, 2007: 57). Untuk itu di dalam baliho dan spanduk calon gubernur (cagub), wakil gubernur (cawagub), serta calon legislatif (caleg) menjelang pemilihan gubernur dan legislatif digunakan kata-kata yang menarik dan terkesan meyakinkan. Baliho dan spanduk merupakan salah satu cara memperkenalkan figur cagub, cawagub, dan caleg. Para cagub, cawagub, serta caleg mencitrakan diri mereka melalui kata-kata dan gambar. Melalui wacana dalam baliho dan spanduk mereka dapat meyalurkan visi dan misi dari kepemimpinan mereka.

2 Wacana politik berlandaskan pada satu prinsip bahwa persepsi orang terhadap masalah-masalah atau konsep tertentu dapat dipengaruhi oleh bahasa. Tujuan yang hendak dicapai politisi adalah membujuk agar pembaca percaya atas klaim-klaim politisi. Salah satu cara untuk mencapai tujuan ini adalah dengan menggunakan implikatur. Pragmatik mempelajari makna ujaran yang terikat konteks atau mengkaji maksud penutur. Kajian implikatur terikat konteks untuk menjelaskan maksud implisit dari tindak tutur penuturnya. Berdasarkan uraian di atas wacana kampanye politik dalam baliho dan spanduk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Bali tahun 2013 serta pemilihan legislatif di Bali tahun 2014 menarik diteliti dari segi pragmatik. Alasan ini tidak terlepas dari perhelatan politik yang terjadi di Bali pada tahun 2013 hingga 2014. 2. Pokok Permasalahan Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang diteliti adalah sebagai berikut. a. Jenis tindak tutur apa sajakah yang terdapat dalam wacana baliho dan spanduk kampanye politik cagub - cawagub Bali tahun 2013 serta caleg daerah Bali tahun 2014? b. Ilokusi apa sajakah yang terdapat dalam wacana baliho dan spanduk kampanye politik cagub - cawagub Bali tahun 2013 serta caleg daerah Bali tahun 2014? c. Implikatur apa sajakah yang terdapat dalam wacana baliho dan spanduk kampanye politik cagub - cawagub Bali tahun 2013 serta caleg daerah Bali tahun 2014? 3. Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut. a. Menentukan dan menganalisis jenis tindak tutur yang terdapat dalam wacana baliho dan spanduk kampanye politik cagub - cawagub Bali tahun 2013 serta caleg daerah Bali tahun 2014.

3 b. Menentukan dan menganalisis jenis tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam wacana baliho dan spanduk kampanye politik cagub - cawagub Bali tahun 2013 serta caleg daerah Bali tahun 2014. c. Menentukan implikatur yang terdapat dalam wacana baliho dan spanduk kampanye politik cagub cawagub Bali tahun 2013 serta caleg daerah Bali tahun 2014. 4. Metode Penelitian Metode dan teknik penelitian ini terdiri atas tiga tahapan, yakni pengumpulan data, analisis data, dan penyajian analisis data. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak. Dalam tahapan analisis, digunakan metode kontekstual. Hasil analisis penelitian ini disajikan dengan metode formal dan informal. 5. Hasil dan Pembahasan Jenis tindak tutur dapat dibedakan menjadi tindak tutur langsung dan tindak tutur tidak langsung. Tindak tutur langsung (direct speech act) adalah tindak tutur yang modus kalimatnya mencerminkan maksud penutur. Tindak tutur tak langsung (indirect speech act) yaitu tindak tutur yang maksudnya dipahami dan diterima tidak sesuai dengan modus kalimat (Wijana, 1996: 30). Berikut ini tindak tutur yang ditemukan dalam wacana kampanye politik pemilihan gubernurwakil gubernur Bali 2013 dan pemilihan legislatif Bali 2014. 1. Coblos Nomor 2 untuk Bali Mandara Jilid II Konteks: Wacana ini diusung oleh pasangan cagub cawagub nomor 2, I Made Mangku Pastika dan Ketut Sudikerta yang meminta agar masyarakat memilihnya saat pilgub. Wacana (1) termasuk dalam tindak tutur langsung karena menggunakan modus kalimat perintah yang dapat dilihat dari penggunaan /coblos/. Pasangan cagub cawagub nomor dua tersebut dengan langsung meminta agar masyarakat memilihnya saat pilgub. Wacana (1) juga meyakinkan masyarakat bahwa dengan mencoblos pasangan nomor dua maka pasangan ini dapat meneruskan program mereka untuk mencapai Bali Mandara Jilid II. Disebutkan jilid II karena cagub

4 dari pasangan ini sebelumnya menjabat sebagai Gubernur Bali periode 2008 2013 dan telah menjalankan program Bali Mandara Jilid I pada masa pemerintahannya. Bali Mandara merupakan Bali yang maju, aman, damai, dan sejahtera sehingga tindak tutur yang disampaikan sesuai dengan modus kalimat yang digunakan, yakni modus kalimat perintah untuk meminta masyarakat agar mencoblosnya. 2. Saatnya Seniman Muda untuk Maju I Kadek Arimbawa Calon DPD RI Konteks: Wacana ini diusung oleh caleg DPD RI dapil Bali I Kadek Arimbawa. Wacana (2) termasuk dalam tindak tutur tak langsung karena menggunakan modus kalimat berita yang menyatakan bahwa sudah saatnya seniman muda Bali untuk maju memperjuangkan aspirasi para seniman Bali. I Kadek Arimbawa merupakan salah satu seniman muda Bali yang maju mencalonkan dirinya sebagai caleg DPD RI untuk memperjuangkan aspirasi para seniman Bali. Wacana (2) secara tidak langsung meminta masyarakat Bali khususnya para seniman agar mencoblos I Kadek Arimbawa dengan harapan jika ia terpilih maka seniman Bali akan mendapat perhatian lebih dari DPD RI. Dengan demikian tindak tutur pada wacana (2) menggunakan modus kalimat berita yang difungsikan untuk memerintah. Secara konvensional kalimat berita difungsikan untuk mengatakan sesuatu. Pada wacana (2) kalimat berita tidak hanya difungsikan untuk mengatakan sesuatu tetapi juga difungsikan untuk mengajak masyarakat memilih caleg tersebut. Untuk itu wacana (2) merupakan tuturan tak langsung. Dalam wacana kampanye politik juga ditemukan empat jenis tindak tutur ilokusi yang meliputi tindak tutur asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Berikut contoh wacana yang termasuk ke dalam tindak tutur tersebut. 3. Calon DPRD Kota Denpasar Daerah Pilihan Denpasar Utara AKH Alim Mahdi Konteks: Menjelang pileg AKH Alim Mahdi menerangkan bahwa ia merupakan caleg DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Utara.

5 Asertif merupakan ilokusi untuk menyatakan suatu kebenaran. Wacana (3) merupakan tindak tutur asertif yang berfungsi untuk menyatakan sesuatu. AKH Alim Mahdi bermaksud untuk memberikan informasi kepada masyarakat Denpasar, khususnya Denpasar Utara bahwa ia adalah salah satu caleg DPRD Kota Denpasar untuk pileg 2014. Hal ini sesuai dengan konteks pada wacana (3), yakni menjelang pileg tahun 2014. 4. Mohon Dukungannya Kembali Konteks: Caleg DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Barat 1 Hilmun Nabi dari PKS memohon kepada masyarakat Denpasar Barat agar mendukungnya kembali pada pileg 2014. Direktif merupakan ilokusi yang dirancang untuk mendorong petutur atau mitra tutur melakukan suatu tindakan.wacana (4) merupakan tindak tutur direktif yang berfungsi untuk memohon. Hilmun Nabi memohon kepada masyarakat Denpasar Barat agar mendukungnya kembali pada pileg 2014. Dukungan yang dimaksud adalah dukungan suara saat pileg 2014. Selain itu penggunaan /mohon/ juga menguatkan fungsi wacana tersebut. 5. Saya Siap Mengabdi dan Berjuang Wujudkan Perubahan Konteks: Drs. I Gede Sudarma, M.M. caleg DPRD Provinsi Bali memaksudkan bahwa dirinya siap mengabdi dan berjuang untuk mewujudkan perubahan. Komisif merupakan ilokusi yang fungsinya sebagai janji penutur untuk melakukan sesuatu. Wacana (5) merupakan jenis tuturan komisif menyatakan kesanggupan. Drs. I Gede Sudarma, M.M. caleg DPRD Provinsi Bali memaksudkan bahwa dirinya siap dan sanggup untuk mengabdi dan berjuang untuk mewujudkan perubahan. Caleg tersebut ingin menyatakan bahwa ia sanggup untuk mengabdikan dirinya serta memperjuangkan perubahan untuk Bali yang lebih baik lagi. Penggunaan /siap/ menguatkan fungsi wacana ini untuk menyatakan kesanggupan. 6. Terima Kasih atas Dukungannya Selama Ini Konteks: Caleg DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Barat 1 Hilmun Nabi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukungnya.

6 Ekspresif merupakan ilokusi yang menyatakan perasaan dan sikap penutur terhadap suatu keadaan. Wacana (6) merupakan jenis tuturan ekspresif yang berfungsi untuk mengucapkan terima kasih. Caleg DPRD Kota Denpasar Dapil Denpasar Barat 1 Hilmun Nabi mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mendukungnya. Wacana tersebut sebagai luapan ekspresi psikologi Hilmun Nabi kepada masyarakat yang telah mendukungnya selama ini. Selain itu penggunaan kata /terima kasih/ juga menguatkan fungsi wacana tersebut untuk mengucapkan terima kasih. Selain tindak tutur, wacana kampanye politik juga mengandung implikatur. Grice (dalam Wijana, 1996: 37-38) mengemukakan bahwa sebuah tuturan dapat mengimplikasikan proposisi yang bukan merupakan bagian dari tuturan bersangkutan. Berikut wacana yang di dalamnya terdapat implikatur. 7. Saatnya.. Kita Memilih Pemimpin yang Merakyat Konteks: Wacana kampanye politik oleh pasangan cagub-cawagub Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Dewa Sukrawan dengan nomor urut 1. Wacana (7) merupakan wacana implikatur karena wacana tersebut selain meminta agar masyarakat memilih pemimpin yang merakyat, juga terdapat maksud lain yang ingin disampaikan. Mereka mengarahkan masyarakat agar memilih pemimpin yang merakyat, karena penggunaan kata saatnya menegaskan bahwa pemimpin Bali sebelumnya, yakni periode 2008 2013 dianggap kurang memperhatikan rakyat serta terkesan tertutup dari rakyat atau membatasi diri untuk bercengkrama dengan rakyatnya. Pada periode tersebut Bali berada di bawah pimpinan Made Mangku Pastika, dapat disimpulkan jika pasangan Puspayoga dan Sukrawan mengkritik kepemimpinan Made Mangku Pastika dan mengarahkan masyarakat agar memilihnya pada pilgub 2013. Karena pilgub 2013 hanya terdapat dua pasang calon, diharapkan masyarakat memilih pasangan nomor urut satu yang menyatakan mereka dapat menjadi pemimpin yang merakyat.

7 6. Simpulan Wacana kampanye politik dalam pemilihan gubernur-wakil gubernur Bali 2013 dan pemilihan legislatif di Bali tahun 2014 menggunakan tindak tutur langsung dan tak langsung. Jenis tindak tutur ilokusi yang ditemukan dalam wacana kampanye politik tersebut meliputi tindak tutur asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Wacana kampanye politik juga tidak terlepas dari wacana implikatif. Wacana implikatif tersebut sebagai upaya untuk meyakinkan masyarakat agar memilih cagub-cawagub dan caleg pada pemilu serta mengarahkan masyarakat untuk mengikuti dan meyakini apa yang dikatakan cagub-cawagub ataupun caleg. Daftar Pustaka Thomas, Linda dan Shan Wareing. 2007. Bahasa, Masyarakat, dan Kekuasaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widjono. 2007. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: PT Grasindo. Wijana, I Dewa Putu. 1996. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi.