Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

dokumen-dokumen yang mirip
Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep.

A. Mata Kuliah Nursing Theorist

Cara Membaca Bahasa Tubuh

APLIKASI KOMUNIKASI NON-VERBAL DI DALAM KELAS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diri individu atau organisme yang mendorong perilaku kearah tujuan.

Metode Observasi dan Wawancara PIO dan Pendidikan

Pengertian Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh individu, khususnya profesi (konselor, guru, relawan, rohaniawan) dalam membantu & mendampingi klien

TERAPI THOUGHT STOPPING Penghentian Pikiran

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,

TERAPI MODALITAS DALAM KEPERAWATAN JIWA

Psikologi Konseling. Psikologi Konseling. Psikologi Psikologi

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TRIAD OF CONCERN KELOMPOK 3.B. Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi. Universitas Sumatera Utara. Jalan Alumni No. 2 Kampus USU Medan PENDAHULUAN

Interaksi yang dilakukan perawat menimbulkan dampak terapeutik yang memungkinkan klien untuk tumbuh dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis, Komunikasi berasal dari kata kerja bahasa Latin, Communicare,

BAB V PEMBAHASAN DAN SIMPULAN. keperawatan kecemasan pada pasien pre operasi sectio caesarea di RSUD

PEDOMAN MEMIJAT PADA BAYI DAN ANAK. ppkc

BAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan

UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2017

INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL. Presented by : Dr. Mohammad Yamien,M.Si

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

No : 12 / IV / SEMAKU / 2017 Yogyakarta, 17 April Dengan ini Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengucapkan terima kasih kepada:

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB I PENDAHULUAN. xiv

KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KLIEN BERBEDA BY. NS. SRI EKA WAHYUNI, S.KEP

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

Kecakapan Antar Personal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

B A B 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan klien. Tehnik

5 KEY ELEMENT SERVICE

Checklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 0-1 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

LAMPIRAN I INSTRUMEN PENELITIAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

PROSES WAWANCARA. E-Learning/Wawancara/NoviaSintaR/2016 1

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

GESTURES MATERI 8 MATA KULIAH ILMU PERNYATAAN KOMUNIKASI KINESIK:

HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI TERAPEUTIK

63 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

KOMUNIKASI DAN WAWANCARA KLINIS

UNIVERSITAS INDONESIA TELENURSING UNTUK PSIKOEDUKASI PADA KELUARGA KLIEN GANGGUAN JIWA. Disusun oleh: DENI SUWARDIMAN NPM.

Endah Tri Wijayanti 1) 1 Prodi DIII Keperawatan, UN PGRI Kediri.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Tn. E DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr.

KOMUNIKASI MANAJEMEN. Oleh : Elisabeth Herwanti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORI. yang terlibat di dalamnya saling mempengaruhi (Sugiyo, 2005). Komunikasi antar

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Komunikasi Terapeutik

PERKEMBANGAN EMOSI. Sunardi, PLB FIP UPI

Implementasi PFA pada Anak dan Remaja di Satuan Pendidikan

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

LAMPIRAN. Tabel Karakteristik ADHD dan gangguan Sensori Integrasi (SI) Karakteristik Permasalahan ADHD Gangguan SI Terlalu lelah.

dan menghasilkan pertumbuhan serta kreativitas.

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis multi dimensi yang melanda masyarakat saat. ini telah mengakibatkan tekanan yang berat pada sebagian

Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

Voluntary counseling and testing (VCT), konseling dilakukan pada saat sebelum

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

PROSES TERJADINYA MASALAH

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

AKTIVITAS / MOBILISASI PIMPINAN MENERAN DUKUNGAN MENTAL

Metode Observasi & Wawancara

TUJUAN WAWANCARA MEDIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PLAN OF ACTION (Oktober 2016-Juli2017) Mengetahui, Malang, 2 Oktober 2016

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

Gangguan Ansietas, Fobia, dan Obsesif kompulsif

BAB I PENDAHULUAN. gagal bisa juga berakibat buruk. Hal ini sangat tergantung kapan, bagaimana,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanda-tanda (alamiah atau universal) berupa simbol-simbol (berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN. JENNY MARLINDAWANI PURBA, SKp. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERDUKA DAN KEHILANGAN. Niken Andalasari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Lanjut usia merupakan suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi yang diberikan perawat bertujuan memberi terapi maka

BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)

Skala Kecemasan Anak Perempuan Pada Masa. Pubertas Menghadapi Perubahan Fisik

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

Kecakapan Non Verbal. Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

Transkripsi:

Ns. Diyan Yuli Wijayanti, S.Kep., M.Kep. SCHOOL OF NURSING DIPONEGORO UNIVERSITY SEMARANG 2012

Kesejatian Respek Empati Empati Kongkret

Pengiriman pesan pada orang lain ttg gambaran diri kita yg sebenarnya Adanya kesamaan antara verbal dan non verbal (kongruen)

Ciri perilaku inkongruen : a. Gerak kaki: menendang, kaki tegang, sering mengganti postur kaki b. Gerak tangan: menggaruk pipi, menarik kuku, memegangi lutut

Inkongruen akan menimbulkan : Tidak percaya pada perawat Curiga Hubungan menjadi renggang Informasi yang berharga hilang Menerima pesan yang berbeda Bingung Mungkin hanya percaya pada pesan non verbal Mempertanyakan kredibilitas perawat

Keuntungan perilaku kongruen Kesejatian perawat 1. Berbicara dengan kesungguhan dan tanpa menyakiti 2. Mengekspresikan apa yang dia pikirkan, perasaan, pengalaman saat ini Keuntungan untuk klien 1. Bebas mengekspresikan pikiran dan emosi yang sesungguhnya 2. Mengembangkan perasaan percaya pada perawat 3. Menunjukkan kespontanan 3. Merasakan atmoosfer rileks 4. Menunjukkan keterbukaan 4. Menikmati iklim kesejatian

Petunjuk penggunaan kesejatian yang efektif: 1. Perawat harus menghindari membuka diri yang terlalu dini sampai dengan klien menunjukkan kesiapan untuk berespon positif terhadap keterbukaan 2. Jika kepercayaan telah didapatkan, perawat dapat menjadi lebih terbuka dan spontan untuk dapat melakukan empati dan respek 3. Perawat harus menghindari membuka diri dalam rangka memanipulasi, memberikan nasehat atau mempengaruhi klien untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan perawat

Contoh : Ada seorang klien yang menyukai anda sebagai perawat di sebuah bangsal. Dia menanyakan nomor telepon anda, sering memandang mesra, dan berusaha membuat kontak badan yang sering. Dia bahkan akan mengundang anda untuk makan malam. Sebagai perawat, Pikiran anda: saya harus memberikan pelayanan yang profesional Perasaan anda: cakep juga nih orang, sebenarnya saya juga suka, tapi (terdapat inkongruen antara pikiran dan perasaan) Bagaimana anda menunjukkan kesejatian tanpa meninggalkan profesionalisme anda sebagai perawat?

Contoh respon: Yah mungkin saya akan pergi dengan anda, kita lihat saja nanti. Semua lelaki sama saja,.anda berurusan dengan perawat seperti bermain-main dengan sesuatu. Diamlah tuan, saya punya pekerjaan yang harus diselesaikan. Saya senang menerima undangan anda setelah anda pulang dari rumah sakit. Meskipun begitu, saat anda disini saya ingin membuat hubungan dimana saya merasa memberikan anda dan klien lain pelayanan yang baik. Saya ingin menangani semua klien dengan sama karena saya pikir tidak adil bila menunjukkan kefavoritan pada anda. Dapatkah anda mengerti posisi saya?

Kemampuan menempatkan diri kita pada posisi orang lain serta memahami bagaimana perasaan orang lain dan apa yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita terlarut dalam emosi orang lain

Beberapa aspek dari empati: 1. Aspek mental: kemampuan melihat dunia orang lain dengan menggunakan paradigma orang tersebut memahami emosional dan intelektual 2. Verbal: kemampuan mengungkapkan secara verbal pemahaman terhadap perasaan dan alasan reaksi emosi klien 3. Aspek non verbal: kemampuan menunjukkan kehangatan dan kesejatian

1. Meningkatkan perasaan berhubungan dengan orang lain 2. Peningkatan harga diri 3. Membuat orang lain merasa dirinya penting dan berharga 4. Memberi motivasi, menerima apa adanya 5. Membantu klien berpindah pada perasaan yang baru dan merubah tingkah laku mereka 6. Membantu klien memahami bagaimana mereka bereaksi 7. Meningkatkan kesadaran diri dan wawasan

Tahapan melakukan empati: 1. Membersihkan pikiran kita dari agenda yang mengganggu 2. Dengarkan. berusaha mengerti dan memahami 3. Berkonsentrasi pada pesan verbal dan non verbal untuk mengerti perasaan dan alasan reaksi klien 4. Mengatakan pada diri; orang ini ingin saya mendengar apa darinya? 5. Menyampaikan respon empatik.

Respon empatik mencakup: 1. Keakuratan: ketepatan pengungkapan verbal terhadap perasaan atau masalah klien. Kata-kata yg menunjukkan empati: takut, sangat cemas, terganggu, takut yg tiba-tiba, panik, berhati-hati, gemetar, gelisah, ragu-ragu, kurang bersemangat, malu, tidak mengerti, lemas, tidak nyaman, terkejut, tegang. 2. Kejelasan: jelas tentang topik tertentu, sesuai dgn apa yg dirasakan 3. Alami: kata-kata sendiri 4. Kehangatan: hangat, suara lembut, irama teratur 5. Kesejatian: verbal=nonverbal 6. Pengecekan: menanyakan itukah yang anda rasakan?

Contoh berempati secara verbal: 1. Pernyataan Kamu merasa frustasi karena klinik ini tidak buka pada sore hari. Karena ada permintaan untuk meningkatkan jam buka klinik ini, saya akan melaporkan hal ini pada kepala perawat disini. 2. Pertanyaan Yah.. Saya bisa melihat bagaimana kamu sangat ingin pulang dari rumah sakit ini lebih cepat dari yg kamu harapkan. Apakah kamu telah mengatur waktu pengasuh anak untuk memulai kerja lebih awal dan menolongmu mengasuh kedua anakmu dan bayimu yg baru lahir?

3. Menyebutkan sudut pandang orang lain Kamu merasa tidak ada masalah dengan kebiasaanmu merokok satu pak sehari karena kamu merasa hal itu tidak merusak kesehatanmu, dan kakekmu merokok tapi mempunyai usia panjang. Saya memiliki pandangan berbeda mengenai hal tersebut, pada saat saya melihat beberapa klien yangg telah meninggal karena kanker paru. Statistik mengindikasikan korelasi yg sangat tinggi antara merokok dan kanker paru.

4. Penjelasan Berpindah ke ruang yg mempunyai dua tempat tidur telah membuat kamu merasa kesal dan kamu merasa bahwa privacymu terganggu. Hal ini harus dilakukan karena kita membutuhkan ruangan dgn satu tempat tidur untuk melakukan tehnik isolasi pada klien infeksi yg bertujuan untuk melindungi siapapun di ruangan ini 5. Ungkapan untuk informasi tambahan Kamu khawatir tentang nyeri tajam yang kamu rasakan di daerah ginjal. Apakah kamu merasakan tanda-tanda lainnya?

Kehangatan: Kondisi fisik: 1. Dahi : rileks, tdk ada kerutan 2. Mata : kontak nyaman, natual 3. Mulut : rileks, tidak cemberut, tdk menggigit bibir, tersenyum jika perlu, rahang rileks 4. Ekspresi : rileks, tdk ada ketakutan, kekhawatiran, menunjukkan perhatian dan ketertarikan 5. Tubuh : berhadapan, bahu paralel 6. Kepala : duduk/berdiri dgn tinggi yg sama, mengangguk jika perlu 7. Bahu : mudah digerakkan, tidak tegang 8. Lengan : mdh digerakkan, tidak memegang kursi atau tembok 9. Tangan : tdk memegang atau saling menggenggam, tdk mengetuk pena/ bermain dgn obyek 10. Dada : nafas biasa, tdk tampak menelan 11. Kaki : nyaman, tdk menendang, tidak mengetuk

Posisi Tubuh Yg Menurunkan Kehangatan Mengangkat bahu tdk peduli Bersedekap Memutar jempol Menyilang kaki Mengepalkan tinju

Hal-hal Yg Merusak Kehangatan : Melihat sekeliling Mengetuk-ngetuk jari Mundur tiba-tiba Tidak tersenyum

Perilaku yang menunjukkan kepedulian/ perhatian, rasa suka dan menghargai klien Perawat menghargai klien sebagai seseorang yang bernilai dan menerima klien tanpa syarat Dengan respek perawat dapat mengakui kebutuhan orang lain untuk dipenuhi, dimengerti dan dibantu dalam keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki perawat.

Respek adalah: Kesedian untuk berinteraksi dg klien Menunjukkan siap sedia Ketertarikan pada masalah klien Memahami keunikan klien Melakukan pendekatan penyelesaian masalah

Melihat kearah klien Memberikan perhatian yang tidak terbagi Memelihara kontak mata Senyum pada saat yang tepat Bergerak ke arah klien Menentukan sapaan yang disukai Jabat tangan atau sentuhan Contoh perilaku tidak respek:.?

Menggunakan terminologi yang spesifik dan tidak abstrak Fungsi: mempertahankan respon perawat terhadap perasaan klien, penjelasan dengan akurat tentang masalah akan mendorong klien memikirkan masalah yang lebih spesifik. Contoh :

Contoh 1: Klien: aku tidak akan punya masalah jika orang-orang tidak mengangguku. Mereka membuatku marah karena mereka tahu aku sangat berperasaan halus. Perawat: siapa yang ingin membuat kamu marah? Klien: keluargaku. Orang berpikir berada dalam keluarga besar merupakan berkah. Itu adalah kutukan! Perawat: apakah kamu dapat memberi saya contoh dari seseorang yang membuatmu marah di rumah?

Contoh 2: Klien: Saya tidak tahhu apa masalah diantara kami. Istriku dan aku tidak dapat bersama lagi. Kita sepertinya tidak bisa sepakat tentang segala sesuatu. Saya pikir saya mencintainya tapi dia tidak menunjukkan kasih sayang dan perhatian, ini telah terjadi begitu lama. Perawat: Anda menyatakan bahwa anda tidak terlalu yakin pada apa masalah yang ada dan anda pikir anda mencintai istri anda. Tapi hal ini sering anda perdebatkan dan dia tidak memberikan tanda bahwa dia mencintai anda, sementara anda merasa menyayanginya. Kapan terakhir kali anda memberitahukan perasaan ini pada istri anda?

Nurjanah, Intan (2001). Hubungan Terapeutik Perawat Klien (Kualitas Pribadi sebagai Sarana). Cetakan pertama. PSIK FK UGM.Yogyakarta. Stuart, Laraia (2005). Principle and Practice of Psychiatric Nursing. Eight edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia. Potter, Perry (2005). Fundamental of Nursing. 6 th edition. Mosby Inc. St. Louis. Philadelphia. Videbeck, S.L. (2008). Psychiatric mental health nursing. (4 th ed). Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Sadock, B.J & Sadock, V.A. (2005). Kaplan & Sadock s synopsis of psychiatry: behavioral science/ clinical psychiatry. 10th Ed. Lippincot: Williams & Wilkins.