Minggu-3. Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis. Metode Penelitian. (langkah 4 dan 5) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

dokumen-dokumen yang mirip
Minggu-2. Metode Penelitian. Identifikasai Bidang Masalah Yang Luas Pengumpulan Data Awal, Definisi Masalah (langkah 1 sampai 3)

Pengukuran kualitatif dan kuantitatif

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

BAB 3 LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Pengertian Teori

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

1. Variabel Penelitian 2. Landasan Teori 3. Kerangka Pikir 4. Kajian Penelitian yang Relevan 5. Hipotesis

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

BAB 4 KERANGKA TEORITIS

Pertemuan Keempat Landasan Teori dan Rumusan Hipotesis. Metode Riset Dr. Muhamad Yunanto, MM. Fak. Ekonomi Universitas Gunadarma

BAB IV KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

KERANGKA TEORITIS VARIABEL HIPOTESIS

Pertemuan 3. Masalah, Variabel dan Paradigma Penelitian

Pertemuan 4. Landasan Teori dan Penyusunan Hipotesis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGUMPULAN DATA AWAL wawancara dan survei literatur

Minggu-5 Pengukuran Variabel, Definisi Operasional Dan Skala

Pelatihan Jasa Marga 25 Januari 2010

Bab IV Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

1. Pengertian Variabel dan Hipotesa 1. Jenis-jenis Variabel 2. Hubungan Antar Variabel

PERUMUSAN MASALAH DAN TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

Penentuan Judul Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi menjadi fenomena yang sangat penting dalam dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN Definisi Penelitian. Tujuan Penelitian Peran Riset bagi Manajemen.

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

Telaah Pustaka dan Hipotesis DOSEN : DIANA MA RIFAH

MATA KULIAH METODE RISET [KODE/SKS : IT /2 SKS]

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah penelitian konklusif atau deskriptif. Penelitian ini menyediakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

[1] [2]

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan sistematis yang hasilnya berguna untuk mengetahui persoalan atau keadaan

Minggu-12. Product Knowledge and Price Concepts. Perilaku Konsumen Yang Mempengaruhi Keputusan Produk Dan Penetapan Harga (1)

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kerja selalu dipenuhi oleh para pelamar setiap harinya. Pekerjaan adalah suatu aspek

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai wadah kegiatan dari orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan kelangsungan hidup organisasi. Peran kepemimpinan yang sangat

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian dalam penelitian ini adalah tipe penelitian yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

Bab 3. Metode Penelitian. Didalam sebuah penelitian, diperlukan adanya pendekatan, metode atau

HANDI EKO PRASETYO.SKOM,MM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

BAB I PENDAHULUAN. dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

Minggu-4. Product Knowledge and Price Concepts. Pengembangan Produk Baru (new product development) By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM

Pemilihan Data. A. Pengantar. B. Tujuan Instruksional BAB 1 2 3

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III. Metode Penelitian

RESUME MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN ATAS KUALITAS JASA PADA PERUSAHAAN DIGITAL PRINTING SMART TO PRINT DI SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA JOB STRESS DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2002: 11). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. mengontrol dari pengumpulan data di dalam penelitian yang sedemikian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Promosi merupakan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan suatu

BAB I PENDAHULUAN. suatu perubahan dalam suatu organisasi. Hal ini menyebabkan semakin

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III Riset Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

Minggu 11. Pengambilan Sampel. Metode Penelitian. By : Dra. Ai Lili Yuliati, MM

1. Peran individu dalam organisasi olahraga. 2. Menjelaskan tentang perilaku organisasi.

B A B 1 P E N D A H U L U A N

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di CV. Akar Daya Mandiri yang berlokasi di Jalan

BAB IV ANALISIS DATA

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III DATA & METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksplanatori (explanatory research).

PENGARUH GAJI, INSENTIF, DAN FASILITAS TERHADAP DISIPLIN KERJA KARYAWAN PD BPR BANK PASAR KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

Transkripsi:

Metode Penelitian Minggu-3 (langkah 4 dan 5) Kerangka Teoritis Penyusunan Hipotesis By : Ai Lili Yuliati, Dra, MM Further Information : Mobile : 08122035131 08112345541 ailili1955@gmail.com 1

Pokok Bahasan Variabel Penelitian Definisi dan contoh Variabel Jenis Variabel Hubungan diantara Variabel Kerangka Teoritis Definisi Kerangka Teoritis Hal yang mendasar yang harus diperhatikan dalam Kerangka Teoritis Contoh diagram skematis Kerangka Teoritis www.themegallery.com

Topik Bahasan Pokok Bahasan Penyusunan Hipotesis Definisi Hipotesis Karakteristik Hipotesis yang baik Klasifikasi Hipotesis Perumusan Hipotesis Contoh Perumusan Hipotesis Uji Hipotesis Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian Hipotesis www.themegallery.com

Proses Penelitian 1 PENGAMATAN Mengidentifikasi minat bidang penelitian yang luas 2 PENGUMPULAN DATA AWAL Wawancara, Survey literatur 3 DEFINISI MASALAH Menentukan masalah penelitian 4 KERANGKA TEORITIS Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas 5 PENYUSUNAN HIPOTESIS 6 DESAIN PENELITIAN ILMIAH 7 PENGUMPULAN, ANALISI, DAN INTERPRESTASI DATA 8 DEDUKSI Hipotesis diterima? Pertanyaan penelitian terjawab? Tidak Ya 9 Penulisan laporan 10 Presentasi laporan 11 Pengambilan keputusan Manajerial 4

Kerangka Teoritis. Mengidentifikasi dan menguraikan variabel dengan jelas. Membahas saling ketergantungan antar variabel yang dianggap penting untuk melengkapi dinamika situasi yang sedang diteliti. 5

www.themegallery.com

Apa yang disebut Variabel? Variabel adalah apapun yang dapat membedakan atau yang dapat membawa variasi pada nilai. (Sekaran, 2007) Nilai : Dapat berbeda pada waktu yang berbeda untuk objek atau orang yang sama. Dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk objek atau orang yang berbeda. www.themegallery.com

Contoh Variabel Unit Produksi. Skor Ujian. Angka ketidakhadiran. Motivasi. www.themegallery.com

Unit Produksi : Seorang buruh dalam departemen produksi mungkin memproduksi satu komponen per unit, buruh kedua dua komponen per unit, buruh ketiga lima komponen per menit. Mungkin juga buruh yang sama dapat memproduksi satu komponen pada menit pertama, lima komponen pada menit berikutnya. Jumlah komponen yang diproduksi mempunyai nilai yang berbeda, karena itu Unit Produksi disebut variabel. Skor ujian : Skor ujian seorang mahasiswa untuk sebuah mata kuliah tertentu dapat berbeda, atau skor ujian mahasiswa yang berbeda untuk mata kuliah yang sama bisa berbeda. Skor ujian memiliki nilai yang berbeda sehingga disebut variabel. 9

Absensi : Hari ini tiga staf dalam departemen penjualan absen, besok enam orang tidak masuk kerja, hari berikutnya tidak ada yang absen. Absensi memiliki nilai berkisar dari tidak ada yang absen sampai ke semua karyawan absen. Oleh karena itu absensi disebut variabel. Motivasi : Motivasi orang untuk belajar dalam kelas atau dalam tim kerja mempunyai nilai yang beragam yang berkisar dari sangat rendah ke sangat tinggi Oleh karena itu Motivasi disebut Variabel. 10

Jenis Variabel Variabel terikat (dependent variable). disebut juga variabel kriteria (criterion variable). Variabel bebas (independen variable). disebut juga variabel prediktor (predictor variable). Variabel moderator (moderating variable). Variabel antara (intervening variable). www.themegallery.com

Variabel terikat (dependent variable) Variabel yang menjadi perhatian utama peneliti dalam sebuah pengamatan/penelitian. Pengamat/peneliti akan dapat memprediksikan ataupun menerangkan variabel dalam variabel terikat (dependent) beserta perubahannya yang terjadi kemudian. www.themegallery.com

Contoh Variabel Terikat Sorang manajer merasa prihatin bahwa penjualan sebuah produk yang baru saja diluncurkan setelah dilakukan uji pemasaran tidak memenuhi harapannya. Penjualan Produk disebut Variabel, Karena penjualan produk dapat bervariasi, bisa rendah, sedang, atau tinggi. Penjualan produk merupakan fokus utama manajer disebut variabel terikat (dependent variable). www.themegallery.com

Latihan Seorang peneliti terapan ingin meningkatkan kinerja anggota organisasi di sebuah Bank. Apa yang menjadi variabel terikat dalam kasus ini?. Seorang manajer pemasaran merasa bingung mengapa strategi periklanan baru-baru ini tidak berhasil. Apa yang menjadi variabel terikat dalam hal ini?. www.themegallery.com

Variabel bebas (independent variable) Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat (dependent variable), dan mempunyai hubungan yang positif ataupun negatif bagi variabel terikat (dependent variable) nantinya. Variasi dalam variabel terikat (dependent variable) merupakan hasil dari variabel bebas (independent variable). www.themegallery.com

Contoh Hubungan antara Variabel bebas (independent variable) dan variabel terikat (dependent Variable) Keberhasilan pengembangan produk baru Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan pengembangan produk baru berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Yaitu, semakin sukses peluncuran produk baru, semakin tinggi harga saham perusahaan. Harga saham perusahaan Variabel bebas (independent variabel) Varabel terikat (dependent variabel) www.themegallery.com

Latihan Tentukan jenis variabel di bawah ini yang mana variabel terikat (dependent variable) dan yang mana variabel bebas (independent variable), selanjutnya jelaskan mengapa demikian. Seorang manajer percaya bahwa supervisi dan pelatihan yang baik akan meningkatkan tingkat produksi kerja. Seorang manajer pemasaran percaya bahwa memilih juru bicara dan model yang menarik secara fisik untuk mendukung produk mereka, dapat meningkatkan persuasi dari sebuah pesan www.themegallery.com

Variabel Moderator (moderating variable) Varibel yang mempunyai pengaruh ketergantungan (contingent effect) yang kuat pada hubungan variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable). www.themegallery.com

Contoh hubungan antara Variabel bebas (independent variable), Variabel terikat (dependent variable), dan Variabel Moderator (moderting variable). Ditemukan bahwa ada hubungan antara ketersediaan buku pedoman referensi yang dapat diakses oleh karyawan perusahaan manufaktur, dan produk cacat. Yaitu, jika pekerja mengikuti prosedur yang ditentukan dalam buku pedoman, mereka mampu menghasilkan produk yang tidak cacat. Ketersediaan buku pedoman referensi Produk cacat Variabel bebas (independent variable) Minat dan kecenderungan Variabel terikat (dependent variable) Variabel moderator (moderating variable) www.themegallery.com

Variabel Antara (intervening variable) Variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel bebas (independent variable) dengan variabel terikat (dependent variable), tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak diantara variabel bebas (independen variable) dan variabel terikat (dependent variable), sehingga variabel bebas (independent variable) tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable). www.themegallery.com

Hubungan Variabel bebas (independent variable), Variabel moderator (moderating variable), Variabel antara (intervening variable) dan Variabel terikat (dependent variable) Keragaman Pekerja Variabel bebas (independent variable) Teori umum menjelaskan bahwa keragaman para karyawan (yang terdiri dari individu dengan asal etnis, ras, dan kebangsaan yang berbeda) memberikan kontribusi lebih terhadap efektivitas organisasi karena setiap kelompok membawa keahlian dan keterampilan masing-masing ke dalam tempat kerjanya. Sinergi tersebut dapat diperoleh hanya jika manajer mengetahui bagaimana memanfaatkan bakat-bakat khusus tersebut. Keahlian Manajerial Sinergi Kreatif Variabel antara (intervening variable) Variabel moderator (Moderating Variabel) Efektivitas Organisasi Variabel terikat (dependent variable) 21

Latihan Buatlah tigasituasi berbeda di mana motivasi kerja akan menjadi variabel bebas, variabel antara, dan variabel moderator. Tentukan jenis variabel dalam situasi berikut, jelaskan hubungan antar variabel, dan diagramnya. Kegagalan untuk mengutif prinsip-prinsip akuntansi menyebabkan kebingungan yang sangat besar, yang pada gilirannya menimbulkan sejumlah persoalan bagi organisasi. Tetapi, mereka mempunyai banyak pengalaman dalam tata buku mampu mencegah masalah dengan mengambil tindakan perbaikan yang tepat waktu. www.themegallery.com

Latihan Tentukan jenis variabel dalam situasi berikut. Jelaskan hubungan antara variabel dan diagramnya. Apa yang mungkin menjadi pernyataan atau definisi masalah untuk situasi di bawah ini? Manajer dari suatu perusahaan X mengamati bahwa bahwa moral karyawan dalam perusahaannya sangat rendah. Ia berfikir bahwa jika kondisi kerja mereka ditingkatkan, skala gaji dinaikkan, tunjangan liburan dibuat lebih menarik, maka moral karyawanpun akan meningkat. Tetapi ia ragu jika kenaikan gaji akan meningkatkan moral seluruh karyawan. Perkiraannya adalah bahwa mereka yang mempunyai penghasilan tambahan tidak akan terpacu oleh gaji yang lebih tinggi, dan hanya mereka yang tanpa penghasilan sampingan saja yang senang dengan kenaikan gaji dan menghasilkan peningkatan moral. www.themegallery.com

www.themegallery.com

Apa itu Kerangka Teoritis? Kerangka Teoritis (kerangka berfikir), adalah jaringan asosiasi yang disusun, dijelaskan, dan dielaborasi secara logis antar variabel yang dianggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses wawancara, pengamatan, dan survey literatur (Sekaran:2010:80) Kerangka Teoritis, merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi obyek permasalahan yang akan menghasilkan kesimpulan berupa hipotesis. 25 MK/39

Hal Yang Menadasar Yang Harus Diperhatikan Dalam Kerangka Teoritis. (1) 1 Variabel-variabel yang diteliti dan yang dianggap relevan untuk studi harus diidentifikasi dan diamati dengan jelas dalam pembahasan. Pembahasan harus menyebutkan mengapa dua atau lebih variabel berkaitan satu sama lain dan ada teori yang mendasarinya. Bila sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan temuan penelitian sebelumnya, maka harus ada indikasi dalam pembahasan mengenai apakah hubungan akan positif atau negatif. 26 MK/44

Hal Yang Mendasar Yang Harus Diperhatikan Dalam Kerangka Teoritis. (2) Harus ada penjelasan yang gamblang mengenai mengapa kita memperkirakan hubungan tersebut berlaku. Argumen bisa ditarik dari temuan penelitian sebelumnya. Suatu diagram skematis kerangka teoritis harus diberikan/diperlihatkan agar pembaca dapat melihat dan dengan mudah memahami hubungan yang diteorikan. 27 MK/44

Kerangka teoritis (kerangka berfikir) Assosiatif (hubungan) Komparatif (perbandingan) Contoh kerangka teoritis assosiatif : Jika komitmen kerja tinggi, maka produktivitas lembaga akan tinggi pula. 28

Contoh Kasus (1) 1 DELTA AIRLINES Dengan adanya deregulasi maskapai penerbangan, terjadi perang harga diantara berbagai maskapai penerbangan yang memangkas biaya dengan cara berbeda. Menurut laporan, Delta Airlines menghadapi tuntutan pelanggaran keselamatan penerbangan (airsafty violations) ketika hampir terjadi beberapa tabrakan di udara, dan sebuah kecelakan yang mengakibatkan 137 orang tewas pada tahun 1987. www.themegallery.com

Contoh Kasus (2) Empat faktor penting yang tampaknya mempengaruhi hal tersebut adalah komunikasi yang buruk diantara anggota kru kokpit sendiri, koordinasi buruk antara petugas bandara dan kru kokpit, pelatihan minimal yang diberikan kepada kru kokpit, dan fisolofi manajemen yang mendorong struktur yang terdesentralisasi. Akan berguna untuk mengetahui jika faktor-faktor tersebut benar-benar berperan terhadap pelanggaran keamanan, dan jika demikian, sampai sejauh mana faktor-faktor tersebut berpengaruh? www.themegallery.com

Contoh Diagram Skematis Kerangka Teoritis (1) Komunikasi antara Petugas kokpit Komunikasi/koordinasi antara petugas kontrol dan kokpit Desentralisasi Pelanggaran Keselamatan Penerbangan Variabel Pelatihan kru kokpit Terikat Variabel Bebas (independent variable) (dependent variable) Semakin sedikit komunikasi antar anggota kru kokpit, semakin besar kemungkinan terjadi pelanggaran keselmatan penerbangan. Semakin kurang koordinasi antara petugas kontrol bandara dan kru kokpit semakin besar terjadi pelanggaran keselamatan penerbangan. Semakin besar derajat desentralisasi, semakin besar kemungkinan terjadinya pelanggaran keselamatan penerbangan. Semakin sedikit dan tidak memadainya pelatihan yang diberikan kepada kru kokpit memungkinkan semakin besar terjadinya pelanggaran keselamatan penerbangan. Hubungan negatif tersebut terjadi pada semua variabel bebas, kecuali desentralisasi dan variabel Terikat. Terdapat hubungan negatif antara desentralisasi dan komunikasi antar anggota kokpit (semakin tinggi desentralisasi semakin kurang komunikasi), dan antara desentralisasi dengan koordinasi /komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit (semakin tinggi Desentralisasi, semakin kurang koordinasi).

Contoh Diagram Skematis Kerangka Teoritis Dengan Memasukan Variabel Antara (intervening variable) 2 Komunikasi antara Petugas kokpit Komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit Pelanggaran Keselamatan Penerbangan Desentralisasi Pelatihan kru kokpit Kegugupan dan ketakutan Variabel Terikat (dependent variable) Variabel Bebas (independent variable) Variabel antara (intervening variable) Kurangnya pelatihan untuk kru kokpit dapat menyebabkan pilot gugup dan takut, dan hal tersebut akan mengakibatkan bahaya terhadap keselamatan penerbangan Kegugupan dan ketakutan dari pilot merupakan variabel antara.

Diagram Skematis Kerangka Teoritis yang mencakup variabel moderator (moderting variable) Komunikasi antara Petugas kokpit Komunikasi antara petugas kontrol dan kokpit Desentralisasi Variabel Bebas (independent variable) Pelatihan Yang tidak memadai Variabel antara (intervening variable) Pelanggaran Keselamatan Penerbangan Variabel Terikat (dependent variable) Kurangnya Komunikasi antara petugas kokpit, komunikasi /koordinasi antara petugas kontrol dan kokpit dan desentralisasi bisa menyebabkan kegagalan keselamatan penerbangan hanya dalam kasus ketika pilot yang sedang bertugas tidak mendapatkan pelatihan yang mencukupi. Dalam kasus dimana pesawat dikemudikan oleh pilot yang dilatih dengan baik komunikasi, koordinasi dan desentralisasi tidak akan menimbulkan bahaya terhadap keselamatan penerbangan.

Latihan Kerangka Teoritis (1) Susunlah kerangka teoritis setelah menyatakan definisi masalah untuk situasi berikut ini. Seorang konselor keluarga yang membimbing pasangan suami-istri yang keduanya profesional menghadapi dilema. Ia menyadari bahwa fokus sesi konseling seharusnya pada kepuasan keluarga dan kepuasan kerja, tetapi ia tidak yakin bagaimana kedua hal tersebut dapat disatukan dalam keluarga yang berkarir rangkap. Suami yang lazim menjadi pencari nafkah, tampaknya memperoleh lebih banyak kepuasan kerja saat mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dalam pekerjaan dan juga menghabiskan lebih banyak waktu luang pada kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan. www.themegallery.com

Latihan Kerangka Teoritis (2) Namun, hal tersebut tampaknya tidak berlaku dalam kasus wanita, yang memainkan peran ganda sebagai wanita karier sekaligus ibu rumah tangga. Tetapi, baik suami maupun istri tampaknya menikmati tingkat kepuasan keluarga yang tinggi jika mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama di rumah dan saling membantu dalam merencanakan kegiatan yang berorientasi keluarga. www.themegallery.com

www.themegallery.com

Setelah : Mengidentifikasi variabel penting. Menetapkan hubungan antar variabel melalui pemikiran logis dalam kerangka teoritis Merumuskan pernyataan yang dapat diuji yang disebut Penyusunan hipotesis Menguji apakah hubungan yang diteorikan benar-benar terbukti kebenarannya atau tidak melalui analisis statistik yang tepat (uji t, uji F). Diharapkan solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi 37

Apa yang disebut Hipotesis? Hipotesis adalah Suatu penjelasan sementara tentang perilaku, penomena, atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi (Kuncoro: 2003:48) Hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji (Sekaran :2010:87)

Karakteristik Hipotesis Yang Baik (1) Konsisten dengan penelitian sebelumnya. Hipotesis harus rasional. Mengikuti penelitian yang sudah ada dan mengundang penelitian berikutnya. Mempunyai kontribusi terhadap teori dan praktek. Penjelasan yang masuk akal. Dapat diterima oleh nalar manusia. 39 MK/48 sam'11

Karakteristik Hipotesis Yang Baik (2) 2 Perkiraan yang tepat dan terukur. Pernyataan perkiraan hubungan (atau perbedaan) antara dua (atau lebih) variabel secara jelas dan tepat, serta mengidentifikasi variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur. Dapat diuji. Dinyatakan dalam formulasi yang baik sehingga dapat diuji dengan uji hipotesis. 40 MK/48 sam'11

Klasifikasi Hipotesis (1) Bagaimana hipotesis tersebut diperoleh (diturunkan) Dapat dibedakan : Hipotesis Induktif. Menyusun generalisasi berdasarkan observasi (dari yang khusus ke umum). Hipotesis Deduktif. Menggunakan perluasan logika dari penemuanpenemuan yang telah ada, atau didasarkan pada hal-hal yang bersifat umum yang telah diterima kebenarannya (dari umum ke khusus). 41 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (2) Bagaimana hipotesis dinyatakan. Pernyataan Jika-Maka (If-Then Statement). Untuk menguji apakah hubungan atau perbedan yang diperkirakan tersebut eksis atau tidak. Contoh: Jika karyawan lebih sehat, maka mereka akan lebih jarang mengambil cuti. 42 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (3) Dapat diklasifikasikan : Hipotesisi Penelitian. Dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan (deklaratif). Hipotesisi Statistik. Dinyatakan dalam bentu hipotesis nol atau (Ho) dan Hipotesis alternatif (Ha). 43 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (4) Hipotesis penelitian. Menyatakan perkiraan hubungan atau perbedaan antara dua variabel Dapat berupa : Non-Directional Hypothesis ( hipotesis tanpa arah). «Hanya menyatakan bahwa terdapat hubungan atau perbedaan diantara dua Variable, tetapi tidak memberikan indikasi mengenai arah dari hubungan atau perbedaan tersebut «Meskipun diperkirakan terdapat hubungan yang signifikan tidak dapat mengatakan apakah hubungan tersebut positif atau negatif. 44 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (5) Contoh: «Ada hubungan antara usia dan kepuasan kerja «Terdapat perbedaan antara nilai etika kerja karyawan Amerika dan Asia 45 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (6) Directional Hypothesis (hipotesis yang mengarahkan). «Menunjukkan sifat dari hubungan atau perbedaan diantara dua variabel. «Jika, dalam menyatakan hubungan antara dua variabel atau membandingkan dua kelompok, menggunakan istilah-istilah seperti positif, negatif, lebih dari, kurang dari dan semacamnya. Contoh : Semakin besar stres yang dialami dalam pekerjaan, semakin rendah kepuasan kerja karyawan. Wanita lebih bermotivasi daripada pria. 46 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (8) Hipotesis statistik (null hypothesis): H o Adalah proposisi yang menyatakan hubungan yang definitif dan tepat diantara dua variabel. Hipotesis ini menyatakan bahwa korelasi populasi antara dua variabel adalah sama dengan nol atau bahwa perbedaan dalam mean (rerata hitung) dua kelompok dalam populasi adalah sama dengan nol (atau suatu angka tertentu). Secara umum pernyataan nol diungkapkan sebagai tidak ada hubungan (signifikan) antara dua variabel atau tidak ada perbedaan (signifikan) antara dua kelompok. 47 MK/49

Klasifikasi Hipotesis (10) Hipotesis alternatif (H A ) Merupakan kebalikan dari hipotesis nol, adalah pernyataan yang mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau menunjukkan perbedaan antara kelompok www.themegallery.com

Klasifikasi Hipotesis (11) Diperoleh/ diturunkan Deduktif Hipotesis Dinyatakan Induktif Penelitian Statistik Non Directional Directional Hipotesis nol H o Hipotesis Alternatif (H A ) www.themegallery.com

Perumusan Hipotesis Dinyatakan dengan jelas dan ringkas. Menyatakan hubungan antara dua variabel. Menjelaskan variabel tersebut dalam terminologi operasional yang terukur.

Contoh perumusan hipotesis untuk penelitian eksperimental Seseorang yang yang memperoleh perlakuan tertentu akan dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan lebih baik dari pada seseorang yang tidak memperoleh perlakuan tersebut. Para karyawan baru yang yang memperoleh bimbingan mempunyai hasil evaluasi prestasi tahunan lebih tinggi dari pada karyawan baru yang tidak memperoleh bimbingan. www.themegallery.com

Setelah merumuskan hipotesis nol dan alternatifnya Uji statistik yang tepat (uji t, uji F). Apakah hipotesis alternatif diterima atau tidak? yaitu ada perbedaan yang signifikan antar kelompok atau terdapat hubungan yang signifikan diantara variabel, sebagaimana dinyatakan dalam hipotesis. 52

Uji Hipotesis Uji hipotesis merupakan bagian yang sangat penting di dalam penelitian, bagian ini yang menentukan apakah penelitian cukup ilmiah atau tidak. Peneliti harus menentukan sampel, mengukur instrumen, desain, dan mengikuti prosedur yang akan menuntun dalam pencarian data yang diperlukan. Melakukan analisis data sehingga dapat dilihat validitas hipotesis. Analisis data yang dikumpulkan tidak menghasilkan hipotesis terbukti dan tidak terbukti, melainkan mendukung atau tidak mendukung hipotesis; www.themegallery.com

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (1) Menyatakan hipotesis nol dan alternatif. Memilih uji statistik yang tepat berdasarkan apakah data yang dikumpulkan adalah parametrik atau nonparametrik. Menentukan tingkat signifikansi yang diinginkan ( = 0,05, atau lebih, atau kurang). www.themegallery.com

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (2) Memastikan : Jika hasil dari analisis komputer menunjukkan bahwa tingkat sigifikansi terpenuhi. Jika, seperti dalam kasus analisa korelasi Pearson dalam piranti lunak Excel, tingkat signifikansi tidak muncul dalam print-out, perhatikan nilai kritis (critical value) yang menetapkan daerah penerimaan pada tabel yang sesuai [(t, F, X 2 )]. Nilai kritis tersebut membagi daerah penolakan dari daerah penerimaan hipotesis nol. www.themegallery.com

Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian hipotesis (3) Jika nilai hitung (resultant value) lebih besar daripada nilai kritis (critical value), hipotesis nol ditolak, dan alternatif diterima. Jika nilai t hitung lebih kecil daripada nilai kritis, hipotesisi nol diterima dan alternatif ditolak www.themegallery.com

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis. 1. Judul Penelitian: Hubungan antara gaya kepemimpinan manager perusahaan dengan prestasi kerja karyawan. (gaya kepemimpinan adalah variabel independen (X) dan prestasi kerja adalah variabel dependen (Y). 2 Rumusan Masalah a. Seberapa baik gaya kepemimpinan manajer yang ditampilkan? (bagaimana X?) b. Seberapa baik prestasi kerja karyawan? (Bagaimana Y). c. Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer dengan prestasi kcrja karyawan? (adakah hubungan antara X dan Y?). Butir c ini merupakan masalah assosiatif. 57

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis. Bila sampel penelitiannya golongan I. II dan III maka rumusan masalah komparatifnya adalah: a. Adakah perbedaan persepsi antara karyawan Golongan I, II dan III tentang gaya kepemimpinan manajer? b. Adakah perbedaan persepsi antara pegawai Gol I, II dan III tentang prestasi kerja karyawan. 3. Kerangka teoritis (paradigma penelitian) : X Y 58

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis. 4. Rumusan Hipotesis Penelitian a. Gaya kepemimpinan yang ditampilkan manajer (X) ditampilkan kurang baik dan nilainya paling tinggi 60% dari kriteria yang diharapkan. b. Prestasi kerja karyawan (Y) kurang memuaskan, dan nilainya paling tinggi 65. c. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara gaya kepemimpinan manajer dengan prestasi kerja karyawan, artinya makin baik kepemimpinan manajer, maka akan semakin baik prestasi kerja karyawan. d. Terdapat perbedaan persepsi tentang gaya kepemimpinan antara Gol, I, II dan III. e. Terdapat perbedaan persepsi tentang prestasi kerja antara Gol, I, II dan III. 59

Contoh Judul Penelitian, Kerangka Teoritis, Rumusan Masalah dan Hipotesis. Untuk bisa diuji dengan statistik, maka data yang akan didapatkan harus diangkakan. Untuk bisa diangkakan, maka diperlukan instrumen yang memiliki Skala pengukuran. Untuk judul di atas ada dua instrumen, yaitu instrumen gaya kepemimpinan dan prestasi kerja pegawai. 60

61

Latihan Kerangka Teoritis Dan Hipotesis (1) Malam Panjang di Holiday Inn Baru beberapa tahun lalu Tom Oliver, Manajer Eksekutif Holiday Hospitality Corp, berusaha keras untuk membedakan diantara beragam fasilitas yang ditawarkan kepada tamu di bawah bendera Holiday Holiday Inn Select didesain untuk pelancong bisnis, Holiday Inn Express untuk turis hemat, dan Crowne Plaza Hotels, hotel mewah yang ditujukan bagi turis kaya. Oliver merasa bahwa pendapatan bisa naik empat kali lipat seandainya para tamu dapat membedakan hal tersebut. Karena sangat ingin mengembangkan strategi yang berhasil bagi Holiday Hospitality, yang mengalami kebingungan merek,tom Oliver mengadakan sebuah survei konsumen kepada mereka yang telah menggunakan masing-masing tipe fasilitas, dan menemukan hal berikut. 62

Latihan Kerangka Teoritis Dan Hipotesis (2) Pelanggan tidak memahami perbedaan diantara ketiga tipe hotel tersebut. Banyak yang mengeluh bahwa bangunannya tua dan tidak dirawat dengan baik, dan kualitas layanan serta faktor lainnya juga buruk. Lebih lagi, ketika tersebar isu bahwa salah satu strategi yang dipikirkan Oliver adalah perubahan nama untuk membedakan ketiga tipe hotel tersebut, para pewaralaba yang marah pun menolak keras. Selain hal tersebut, pesan yang campur aduk juga tidak memudahkan pelanggan untuk memahami perbedaannya. Oliver berpikir bahwa ia pertama-tama perlu memahami bagaimana klasifikasi perbedaan akan penting bagi beberapa golongan tamu, dan kemudian ia dapat memasarkan masing-masing tipe dan dengan pesat meningkatkan pendapatan. Secara bersamaan, ia mengetahui bahwa jika pemilik waralaba tidak sepenuhnya bekerja sama dengannya berkaitan dengan semua rencananya, maka semata-mata memperbaiki dan meningkatkan layanan konsumen tidak akan menambah pendapatan. 63

Latihan Kerangka Teoritis Dan Hipotesis (3) Untuk kasus tersebut di atas, buatlah : 1. Identifikasi masalah. 2. Kerangka Teoritis. 3. Hipotesis (empat hipotesis). 64