BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), yaitu sebagai bagian dari

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage) bisnisnya agar

BAB I PENDAHULUAN. terjadi hubungan yang tidak harmonis antar perusahaan dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk aktivitas tangggung jawab sosial perusahaan dengan cepat. 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di era globalisasi ini dunia usaha semakin berkembang pesat dan masing-masing

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. dari kegiatan atau tindakan ekonomi perusahaan. Kegiatan produksi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. Publishing, Gresik, 2007, hlm 9. 1 Sri Urip, Strategi CSR Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Literati, Jakarta, 2014, hlm 1.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan semata (single bottom line), melainkan juga beberapa aspek penting

I. PENDAHULUAN. Perusahaan muncul sebagai suatu alat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan usaha yang bergerak langsung di bidang pemanfaatan. langsung memberikan dampak negatif pada lingkungan sekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN. mudah untuk mengantisipasi kondisi di luar perusahaan yang terus

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perekonomian negara dan masyarakat luas. Meskipun

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. environmental responsibility (Bakdi Soemanto dkk, 2007). Dari penjelasan diatas

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. satu sumber daya utama. Tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. Tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal dengan corporate


I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dasar perusahaan agar tetap bertahan dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. kerja, serta kerusakan hutan dan lingkungan (Sembiring, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, tanggung jawab sosial perusahaan atau yang lebih dikenal

BAB I PENDAHULUAN. dipenuhinya pertanggungjawaban sosial perusahaan (Corporate Social

BAB I PENDAHULUAN. Responsibility (selanjutnya disingkat CSR) ini menjadi trend global seiring

BAB I PENDAHULUAN. jawab sosial dan peningkatkan kesejahteraan sosial. Sehingga perusahaan bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. bersangkutan akan komunitas lokal yang ada disekitarnya (stakeholder).

CSR (Corporet Social Responsibility) WAWONG DWI RATMINAH UPN VETERAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Corporate social responsibility (CSR) merupakan klaim agar. perusahaan tak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainable. Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) menghendaki

BAB I PENDAHULUAN. bergeraknya kegiatan bisnis yang dilakukan. Penunjang tersebut berguna

BAB 1 PENDAHULUAN. tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba yang sebesar besarnya, masalah sosial

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun terakhir Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) dan

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai sebuah sistem dalam keberlanjutan dan keseimbangannya tidak

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang setinggi-tingginya tanpa memperhatikan dampak yang

mengalami penurunan kondisi sosial (Anggraini, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab atas usaha tersebut (Badan Pusat Statistik, 2013). Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. social responsibility (CSR) bukanlah hal yang baru, karena CSR telah

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. relevan dalam konteks ekonomi saat ini (Garzella & Fiorentino, 2014). Mardikanto (2014:83)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Sejarah perkembangan akuntansi yang berkembang pesat setelah terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

17 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban financial

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB I PENDAHULUAN. (shareholders) namun juga bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya

BAB I PENDAHULUAN. kinerja keuangan perusahaan namun juga ingin mengetahui mengenai kinerja non

ANALISIS TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DAN AKUNTANSI SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY AND SOCIAL ACCOUNTING)

BAB I PENDAHULUAN. I. Latar Belakang. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dalam rangka pembangunan nasional

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).

BAB I PENDAHULUAN. saham atau pihak-pihak yang mempunyai kepentingan keuangan tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. diterima lagi. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam pembukaan Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang. dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Jalal (2013) dalam tulisan artikelnya mengatakan bahwa tanggungjawab

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lingkungan eksternalnya. Ada hubungan timbal balik antara

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan inti dari etika bisnis yang kini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN. publik eksternalnya adalah mereka yang berada di luar bagian dari organisasi atau

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga dituntut agar dapat mengembangkan hubungan tanggung

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham

BAB I PENDAHULUAN. saham dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan perusahaan untuk memperoleh profit tentunya harus didukung

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan beasiswa bagi pelajar atau pekerja yang berprestasi, disebabkan oleh aktifitas dari kegiatan produksi perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. program-program pembangunan yang dapat dinikmati rakyat. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini menyebabkan persaingan dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Corporate Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai suatu konsep UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan bisnis terutama yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, banyak sekali perbincangan mengenai masalah

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab sosial dan lingkungan yang berlaku bagi perseroan yang mengelola atau

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan moderenisasi dan globalisasi industri maka eksistensi perusahaan atau dunia usaha terus menjadi sorotan. Salah satu isu penting yang masih terus menjadi perhatian dunia usaha sampai saat ini adalah soal tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility), yaitu sebagai bagian dari kofigurasi hubungan dunia bisnis dan masyarakat, persoalan tanggung jawab sosial perusahaan mengalami perumusan konseptual yang terus berubah, sejalan dengan perkembangan dunia usaha itu sendiri (Harori, 2014). Pada awalnya untuk waktu yang sangat panjang, dunia usaha tidak pernah berfikir menganai tangung jawab sosial perusahaan. Hal ini karena adanya teori klasik yang dirumuskan oleh Adam Smith yang menyatakan bahwa tugas korporasi diletakkan pada mencari keuantungan semata the only duty of the corporation is to make profit. Motivasi utama setiap perusahaan hanyalah mendapatkan keuntungan pada tingkat yang paling maksimal (Lorita,2014). Secara perlahan ideologi the only duty of the corporation is to make profit yang dianut oleh korporasi telah berubah dengan munculnya kesadaran kolektif bahwa pertumbuhan dunia usaha tidak akan terjadi tanpa dukungan yang memadai dari stakeholder yang melingkupinya seperti manajer, konsumen, buruh dan anggota masyarakat. Inti dari pandangan ini bahwa dunia usaha tidak akan sejahtera jika stakeholder-nya tidak sejahtera (Edi Riyadi, 2008). 1

2 Sejatinya setiap perusahaan yang beroprasi tidak hanya memiliki tanggung jawab dalam hal ekonomis pada para stakeholder seperti halnya memperoleh profit dan menaikkan harga saham atau tanggung jawab legal kepada pemerintah seperti membayar pajak, memenuhi persyaratan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), dan ketentuan lainnya. Namun, jika perusahaan ingin eksis dan ekseptebel, harus disertai tanggung jawab yang bersifat sosial dan lingkungan yang bersifat berkelanjutan. CSR pertama kali muncul dan menjadi pembahasan oleh semua pihak termasuk dunia akademik sejak hadirnya tulisan Howard Bawen. Social Responsibility of the businessmen tahun 1953 (Harper and Row, New York). CSR yang dimaksudkan Bowen mengacu pada kewajiban pelaku bisnis untuk membuat dan melaksanakan kebijakan, keputusan, dan berbagai tindakan yang harus mengikuti tujuan dan nilai-nilai dalam masyarakat. Dan pada intinya CSR menekankan aspek etis dan sosial dari perilaku korporasi, seperti etika bisnis, kepatuhan pada hukum, pencegahan penyalahgunaan kekuasaan dan pencaplokan hak milik masyarakat, praktik tenaga kerja yang manusiawi, hak asasi manusia, keamanan dan kesehatan, perlindungan konsumen, sumbangan sosial, standarstandar pelimpahan kerja dan barang, serta operasi antar negara (Eddie Riyadi. 2008). Menurut ISO 26000 CSR adalah tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari keputusan dan kegiatannya pada masyarakat serta lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,

3 mempertimbangkan harapan para pemangku kepentingan, sejalan dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh (Rachman, 2011). CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang- Undang Perseroan Terbatas (UUPT) Nomor 40 Tahun 2007. Melalui undangundang ini, industri atau korporasi wajib untuk melaksanakannya, Korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan hidup, tetapi juga pada isu-isu sosial dari masyarakat yang merasakan langsung dampak-dampak negatif dari operasi perusahaan. Industri atau korporasi berperan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dengan mempertimbangkan pula faktor lingkungan hidup (Siregar, 2007). Pola community development merupakan bentuk CSR yang saat ini banyak dipraktikkan oleh perusahaan besar. Implementasi community development merupakan modal sosial (social capital) dapat dimanfaatkan dan didayagunakan. Suharto (2005) menjelaskan bahwa modal sosial adalah sumber (resource) yang timbul dari adanya interaksi antara orang-orang dalam suatu komunitas, sehingga timbul kepercayaan, serta saling pengertian. Pola hubungan sosial inilah yang mendasari kegiatan bersama atau kegiatan kolektif antar warga masyarakat. Kegiatan bersama antar warga masyarakat dapat terbangun bila terpenuhi ketersediaan elemen-elemen modal sosial. Elemen-elemen modal sosial tersebut adalah kepercayaan, kohesifitas, altruisme, gotong-royong, jaringan, dan kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui

4 beragam mekanisme, seperti meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kekerasan serta kejahatan (Suharto, 2005). Ketika CSR diimplementasikan melalui model alternatif implementasi CSR yang berbasis pemanfaatan modal sosial, maka akan lebih bermakna bagi pemberdayaan masyarakat, baik ekonomi, sosial, maupun budaya secara berkelanjutan. mengingat CSR bersifat intangible (kasat mata), maka sulit dilakukan pengukuran tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Oleh karena itu, diperlukan berbagai pendekatan kuantitatif dengan menggunakan PROPER. PROPER atau Program Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup adalah salah satu instrumen kebijakan untuk mendorong penataan dan kepedulian perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I adalah salah satu perusahaan yang telah menerapkan CSR sebagai modal sosial untuk keamanan dan kelancaran operasi migas melalui simpati dan kepercayaan masyarakat sekitar. Program CSR yang dilakukan oleh PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I diharapkan meminimalkan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat. Seperti yang kita ketahui kesenjangan sosial dapat menyebabkan konflik sosial, serta ketidak perhatian perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan juga dapat menyebabkan konflik sosial. Sementara apabila terjadi konflik antara perusahaan dengan masyarakat, maka akan terjadi kerugian yang amat besar, bukan hanya bagi perusahaan, namun juga bagi masyarakat maupun bagi Negara. Sebagai warga

5 dunia usaha yang berhubungan dengan kepentingan masyarakat, PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I secara konsisten terus berupaya untuk maju sekaligus memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, terutama untuk menghindari isu-isu maupun sentiment negative dari masyarakat yang terkait dengan dampak negatif yang timbul dari akibat operasional perusahaan. Kegiatan CSR PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I, difokuskan dalam 4 program yaitu (1) Pertamina dan Pendidikan, (2) Pertamina dan Masyarakat, (3) Pertamina dan Kesehatan, (4) Pertamina dan Lingkungan. Dalam program Pertamina dan Pendidikan PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I melaksanakan OSN Pertamina yang di selengarakan di Universitas Sumatera Utara pada 2015 dan beasiswa Sobat bumi yang digulirkan setiap tahunnya (www.waspada.co.id), program Pertamina dan Masyarakat, PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I memberikan bantuan berupa sembako dan peralatan sekolah untuk pengungsi Gunung Sinabung Provinsi Sumatera Utara pada Agustus 2015 (www.energitoday.com), program Pertamina dan Kesehatan, PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I mencanangkan program Sehati (Sehat Anak dan Ibu Tercinta) dan pelatihan dan peningkatan keterampilan dibidang perikanan di Kampung Nelayan Belawan pada Juli 2015 dan Desember 2015 (www.waspada.co.d), dan Program Pertamina dan Lingkungan seperti rehabilitasi hutan mangrov, pemberdayaan mayarakat dalam membuat kerajinan dari enceng gondok untuk mengurangi polutan, Pertamina peduli lingkungan yang dilaksanakan di Desa Bagan Deli Belawan pada 12 Desember 2014

6 (www.beritalingkungan.com), ini adalah sebagaian dari kontribusi perusahaan terhadap lingkungan melalui program CSR. Sehingga dengan komitmen PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I dalam melaksanakan CSR banyak penghargaan yang diraihnya baik dari pemerintah atau dari pihak lainnya, salah satu penghargaan yang diperoleh PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I yaitu diberikan oleh Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI yang berupa penghargaan Emas dalam Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Budaya (GPMB). Dalam implementasi program CSR yang dilaksanakan oleh PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I telah dijalankan dengan baik, namun beberapa program hanya dilaksanakan secara insidental dan tidak berkelanjutan sehingga tidak memberikan efek yang besar terhada lingkungan sosial, ekonomi dan masyarakat. Seperti halnya program Pertamina dan lingkungan dengan mengadakan program cinta lingkungan di merdeka walk medan yang berupa edukasi kepada masyarakat, namun kegiatan ini hanya insidental saja sehingga proses edukasi hanya stagnan dan tidak ada follow up dari program ini sehingga tidak memberikan efek yang besar. Program Pertamina dan masyarakat melalui program pemberian bantuan kepada korban erupsi gunung sinabung berupa uang tunai dan alat tulis tanpa adanya sebuah bimbingan secara mental maka akan menajadi hal yang kurang efektif karena hal itu hanya bersifat sementara, beda ketika diberikan pelatihan terkait pembangunan ekonomi keluarga pasca erupsi dan beasiswa untuk anak korban erupsi. Program pemberdayaan masyarakat berupa pengolahan limbah enceng gondok menajadi tidak produktif ketika tidak disediakan pasar dalam mendistribusikan hasil karya

7 mereka. Program Pertamina dan Pendidikan berupa Beasiswa Sobat Bumi dan Bazma hanya untuk universitas tertentu yang bisa menjadi penerimanya seperti halnya di Sumut hanya USU yang bisa menerima beasiswa tersebut, sedangkan banyak universitas disekitar operasi perusahaan pertamina yang seharusnya memiliki hak yang sama. Implementasi CSR PT. Pertamina Marketing Operation Region I sebagai modal sosial perusahaan, yang diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan dari investor, pemerintah, masyarakat namun dengan tidak optimalnya implementasi CSR ditambah dengan kasus korupsi dana CSR oleh Direktur Eksekutif Pertamina Foundation (www.viva.co.id) maka akan mempengaruhi tingkat kepercayaan stakeholder kepada perusahaan. Fenomena tersebut menjadikan motifasi bagi peneliti untuk meneliti bagaimana implementasi CSR pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I sebagai modal sosial jika dikaitkan dengan tidak optimalnya pelaksanaan CSR dan kasus korupsi pada Pertamina Fundation. Penelitian ini juga telah dilakukan oleh Nurul Inayah Shabir (2014) tentang analisis implementasi corporate social responsibility (CSR) PT Semen Tonasa dalam upaya pengembangan masyarakat sekitar. Dimana dalam penelitiannya menyatakan bahwa program CSR dalam bentuk comdev yang dilaksanakan oleh PT Semen Tonasa sudah sangat membantu masyarakat sekitar dan telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan telah berjalan efektif, serta telah sesuai dengan Peraturan Menteri No.05/ MBU/2007 Pasal 9, yaitu maksimal 2% dari laba setelah pajak, namun perlu ditindak lanjuti mengenai beberapa program yang

8 pelaksanaannya masih berjalan tanpa adanya pengawasan ekstra dari pihak perusahaan dan beberapa program yang pelaksanaannya belum tepat sasaran. Penelitian ini mengembangkan dari penelitian yang dilakukan oleh Nurul Inayah Shabir (2014), tidak hanya pada pengembangan masyarakat nemun menilai bagaimana implementasi CSR sebagai modal sosial dan tentunya ada penilaian atas implementasi CSR berupa PROPER (Penilaian kinerja penaatan perusahaan) pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region 1 Sumbagut. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul Analisis Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai Modal Sosial (Social Capital) pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Dalam implementasi program CSR hanya hanya ingin menjalankan kewajiban saja. 2. Keterbatasan SDM dalam mengimplementasikan CSR. 3. Wilayah yang sangat luas yaitu melingkupi lima provinsi. 4. Penilaian kinerja dalam pelaksanaan CSR belum maksimal. 5. Bagaimana Implementasi program CSR pada perusahaan PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I.

9 6. Bagaimana strategi implementasi CSR yang sustainable di wilayah Sumbagut. 7. Belum ada alat ukur dalam menilai implementasi program CSR. 8. Bagaimana membangun reputasi perusahaan dengan program CSR di mata stakeholder. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari pembahasan masalah yang terlalu luas dan keterbatasan waktu penelitian, maka peneliti membatasi masalah pada Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I sebagai Social Capital. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai modal sosial pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I? 2. Bagaimana Implementasi CSR PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I sebagai Social Capital? 3. Bagaimana penilaian PROPER tentang Corporate Social Responsibility (CSR) pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I?

10 1.5 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk memperoleh gambaran dan menganalisis implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai modal sosial pada PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I. 2. Untuk mengetahui Implementasi CSR PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I sebagai Social Capital? 3. Untuk mengetahui penilaian PROPER sejak penerapan CSR oleh PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I. 1.6 Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti Bagi penulis akan mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai CSR dan implementasi CSR sebagai bentuk modal sosial. 2. Bagi UNIMED Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan literatur dan kepustakaan mengenai analisis implementasi Corporate Social Responsibility sebagai modal sosial. 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan berupa saran dan informasi kepada pihak manajemen perusahaan tentang pelaksanaan program CSR sebagai modal sosial.