BAB II LANDASAN TEORI

dokumen-dokumen yang mirip
Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menggunakan jenis laporan eksperimen dan langkah-langkah sesuai standar. Mitshubisi Electrik Room Air Conditioner

Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak. daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), 4) dan penguapan (4 ke 1), seperti pada

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi 1. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi (mendeteksi

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

BAB II LANDASAN TEORI

PENANGGULANGAN GANGGUAN DAN MASALAH YANG TERJADI PADA AC TIPE CENTRAL

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAGIAN II : UTILITAS TERMAL REFRIGERASI, VENTILASI DAN AIR CONDITIONING (RVAC)

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AIR CONDITIONER

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

OPTIMASI PENGGUNAAN AC SEBAGAI ALAT PENDINGIN RUANGAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Data data yang diperoleh dari penulisan Tugas Akhir ini : pendingin dengan refrigeran R-22 dan MC-22.

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

BAB II TEORI DASAR. 2.1 Pengertian Sistem Tata Udara

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori. 2.1 AC Split

AC (AIR CONDITIONER)

II. TINJAUAN PUSTAKA. apartemen, dan pusat belanja memerlukan listrik misalnya untuk keperluan lampu

Gambar 5. Skematik Resindential Air Conditioning Hibrida dengan Thermal Energy Storage

PENGARUH MEDIA PENDINGIN AIR PADA KONDENSOR TERHADAP KEMAMPUAN KERJA MESIN PENDINGIN

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Gambar 2.1 Pengkondisi Udara Masa Lalu

LAPORAN AKHIR PERAWATAN & PERBAIKAN CHILLER WATER COOLER DI MANADO QUALITY HOTEL. Oleh : RIVALDI KEINTJEM

BAB II DASAR TEORI 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

BAB IV CARA KERJA SISTEM AIR CONDITIONER ( WCP )

BAB II LANDASAN TEORI

ra Kerja Sistem Ac Mobil

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Rangkaian Alat Uji Dan Cara Kerja Sistem Refrigerasi Tanpa CES (Full Sistem) Heri Kiswanto / Page 39

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

AKUISISI SISTEM PAKAR AC (AIR CONDITIONER)

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN DAYA, TEGANGAN, DAN ARUS PADA LAMPU TL DAN LAMPU PIJAR

BAB 22 DASAR REFRIGERASI DAN PENGKONDISIAN UDARA SUNYOTO

Tips Service AC dan Perawatan AC Indoor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Air Conditioning (AC) adalah suatu mesin pendingin sebagai sistem pengkondisi

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB II TEORI DASAR. Laporan Tugas Akhir 4

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

ANALISA KERUSAKAN DAN PERBAIKAN PADA AC SPLIT DUCT SCA MODEL SMOV-100C

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM REFRIGERASI. Gambar 1. Freezer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II. Prinsip Kerja Mesin Pendingin

Penggunaan Refrigeran R22 dan R134a pada Mesin Pendingin. Galuh Renggani Wilis, ST.,MT

Ada beberapa rumus cara menentukan PK AC yang sesuai untuk ruangan, saya akan me nuliskan 2 diantaranya.

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

BAB II DASAR TEORI. pengembangan dari teknologi mesin pendingin. Alat ini dipakai bertujuan untuk

Peningkatan Waktu Pengeringan dan Laju Pengeringan Pada Mesin Pengering Pakaian Energi Listrik

CHILLER. Gambar 1. Pipa Exchanger Chiller

Bagian V: PENGKONDISIAN UDARA

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

ANALISA AUDIT KONSUMSI ENERGI SISTEM HVAC (HEATING, VENTILASI, AIR CONDITIONING) DI TERMINAL 1A, 1B, DAN 1C BANDARA SOEKARNO-HATTA

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi tenaga listrik adalah pemasangan komponen-komponen peralatan

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB IV PENGONTROLAN DAN PENGOPRASIAN AC CENTRAL

Disusun oleh : Nama : Linggar G. C. M. A. Semester Genap SMK NEGERI 1 CIMAHI

P ( tekanan ) PRINSIP KERJA AIR CONDITIONER

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI DATA

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

PENGARUH KECEPATAN UDARA PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP KOEFISIEN PRESTASI AIR CONDITIONING

Seminar Nasional Mesin dan Industri (SNMI4) 2008 ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA REFRIGERATOR KAPASITAS 2 PK DENGAN REFRIGERAN R-12 DAN MC 12

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

SISTEM TATA UDARA (AC) PADA BANGUNAN GEDUNG

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI BAB II DASAR TEORI

BAB II DASAR TEORI. Tugas Akhir Rancang Bangun Sistem Refrigerasi Kompresi Uap untuk Prototype AHU 4. Teknik Refrigerasi dan Tata Udara

BAB IV DASAR TEORI 4.1 Sistem Pengkondisian Udara

ANALISA WAKTU SIMPAN AIR PADA TABUNG WATER HEATER TERHADAP KINERJA AC SPLIT 1 PK

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR GAMBAR... viii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR NOTASI... xi Rumusan Masalah...

ANALISA PERFORMANSI MESIN PENDINGIN KOMPRESI UAP VARIASI KECEPATAN PUTARAN FAN KONDENSOR DENGAN KAPASITAS KOMPRESOR 1 PK MENGGUNAKAN R22

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

Transkripsi:

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perhitungan Energi Listrik Daya listrik adalah besaran listrik yang menyatakan besarnya energi yang digunakan untuk mnegaktifkan komponen atau peralatan listrik / elektronik. Dengan kata lain, daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah sirkuit/rangkaian. Sumber energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya listrik tersebut. Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam sebuah sirkuit atau rangkaian listrik. Daya listrikdc dirumuskan sebagai : P = V. I. (2.1) Dimana : P = daya (Watt) V = tegangan (Volt) I = arus (Ampere) 7

8 Daya listrik AC ada 2 macam yaitu: daya untuk satu phase dan daya untuk tiga phase, dimana dapat dirumuskan sebagai berikut : Pada sistem satu phase: P = V.I. cos θ.(2.2) Dimana : V = tegangan kerja = 220 (Volt) I = Arus yang mengalir ke beban (Amper) cos θ = faktor daya (cos phi) Pada sistem tiga phase : P = 3.V.I. cos θ (2.3) dimana: V = tegangan antar phase =380 (Volt) I = arus yang mengalir ke beban (Amper) cos θ = faktor daya (cos phi) Daya di bagi menjadi 3: 1. Daya Nyata (P) Daya nyata merupakan daya listrik yang digunakan untuk keperluan menggerakkan mesin-mesin listrik atau peralatan lainnya. Line to netral / 1 fasa P = V x I x Cos Ø.. (2.4) Line to line/ 3 fasa P = 3 x V x I x Cos Ø (2.5)

9 Ket : P = Daya Nyata (Watt) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Ampere) Cos T = Faktor Daya 2. Daya Semu (S) Daya semu merupakan daya listrik yang melalui suatu penghantar transmisi atau distribusi.daya ini merupakan hasil perkalian antara tegangan dan arus yang melalui penghantar. Line to netral/ 1 fasa S = V x I (2.6) Line to line/ 3 fasa S = 3 x V x I (2.7) Ket : S = Daya semu (VA) V = Tegangan (Volt) I = Arus yang mengalir pada penghantar (Amper) 3. Daya Reaktif (Q) Daya reaktif dapat dilihat pada segitiga daya merupakan selisih antara daya semu yang masuk pada penghantar dengan daya aktif pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai untuk daya mekanik dan panas.daya reaktif ini

10 adalah hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang dipengaruhi oleh faktor daya. Line to netral/ 1 fasa Q = V x I x Sin Ø (2.8) Line to line/ 3 fasa Q = 3 x V x I x Sin Ø.(2.9) Ket : Q = Daya reaktif (VAR) V = Tegangan (Volt) I = Arus (Amper) Sin T = Faktor Daya Dari penjelasan ketiga macam daya diatas, dikenal juga sebagai segitiga daya. Dimana defenisi umum dari segitiga daya adalah suatu hubungan antara daya nyata, daya semu, dan daya reaktif, yang dapat dilihat hubungannya pada gambar bentuk segitiga berikut ini : dimana : Gambar 2.1 Segitiga Daya P = S x Cos Ø (Watt).. (2.10)

11 S = (P 2 + Q 2 ) (VA) (2.11) Q = S x Sin Ø (VAR).. (2.12) 2.2 Perhitungan Beban Pada AC Dalam kehidupan sehari-hari banyak satuan selain watt untuk menyatakan daya, terutama pada mesin-mesin. Satuan daya itu seperti daya kuda atau horse power (HP), dan PK (paar de kraft bahasa belanda yang artinya daya kuda). Berikut konversi satuan-satuan tersebut. 1 daya kuda (HP) = 745,7 watt Satuan HP biasa kita temui pada mesin kendaraan.mobil balap memiliki di kisaran 450-500 HP dan mampu melaju sampai 322 km/jam.namun demikian, besar daya mesin mobil tidak menentukan laju mobil yang sebenarnya.kita juga harus mempertimbangkan gesekan udara, bentuk aerodinamis, bentuk ban dan lain sebagainya. 1 HP = 1,014 PK (atau dianggap sama) Satuan PK ( Paard Kracht) biasanya digunakan pada daya kompresor sebuah AC. Umumnya, ada yang AC berukuran 1/2 PK, 3/4 PK, 1 PK, 1 1/2 PK, dan 2 PK. Ingat ukuran ini sebenarnya adalah daya dari kompressor AC, bukan daya pendingin AC. BTU BTU adalah singkatan dari British Thermal Unit merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika Serikat yang biasanya di definisikan per jam, menjadi satuan BTU/hour. Satuan ini juga masih sering dijumpai di Britania Raya pada

12 sistem pemanas dan pendingin lama.sekarang ini satuan ini mulai digantikan dengan satuan energi dari unit SI, yaitu Joule (J). 1 BTU/hour adalah energi yang dibutuhkan untuk memanaskan atau mendinginkan air sebanyak 1 galon air (1 pound sekitar 454 gram) agar temperaturnya naik atau turun sebesar 1 derajat fahrenheit dalam 1 jam. Hubungannya dengan AC, BTU menyatakan kemampuan mengurangi panas / mendinginkan ruangan dengan luas dan kondisi tertentu selama satu jam. untuk menentukan kebutuhan BTU AC : (L x W x H x I x E) / 60 = kebutuhan BTU.. (2.13) L = Panjang Ruang (dalam feet) W = Lebar Ruang (dalam feet) I = Nilai 10 jika ruang berinsulasi (berada di lantai bawah, atau berhimpit dengan ruang lain). Nilai 18 jika ruang tidak berinsulasi (di lantai atas). H = Tinggi Ruang (dalam feet) E = Nilai 16 jika dinding terpanjang menghadap utara; nilai 17 jika menghadap timur; Nilai 18 jika menghadap selatan; dan nilai 20 jika menghadap barat ( bila jendela menhadap barat). 1 Meter = 3,28 Feet 1 m2 = 600 BTU/h Kapasitas AC berdasarkan PK: AC ½ PK = ± 5.000 BTU/h AC ¾ PK = ± 7.000 BTU/h AC 1 PK = ± 9.000 BTU/h

13 AC 1½ PK = ±12.000 BTU/h AC 2 PK = ±18.000 BTU/h 2.3 Peralatan AC & Cara Kerja AC Di era serba maju sekarang ini, kita pasti sudah sangat akrab dengan air conditioner.kehidupan modern, apalagi di perkotaan hampir tidak bisa lepas dari pemanfaatan teknologi ini.secara garis besar prinsip kerja air conditioner adalah sebagai berikut: a. Udara di dalam ruangan dihisap oleh kipas sentrifugal yang ada dalam evaporator dan udara bersentuhan dengan pipa coil yang berisi cairan refrigerant. Dalam hal ini refrigerant akan menyerap panas udara sehingga udara menjadi dingin dan refrigerant akan menguap dan dikumpulkan dalam penampung uap. b. Tekanan uap yang berasal dari evaporator disirkulasikan menuju kondensor, selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan uap refrigerant menjadi naik dan ditekan masuk ke dalam kondensor. c. Untuk menurunkan tekanan cairan refrigerant yang bertekanan tinggi digunakan katup ekspansi untuk mengatur laju aliran refrigerant yang masuk dalam evaporator. d. Pada saat udara keluar dari kondensor udara menjadi panas. Uap refrigerant memberikan panas kepada udara pendingin dalam condensor menjadi embun pada pipa kapiler. Dalam mengeluarkan panas pada condensor, dibantu oleh kipas propeller.

14 e. Pada sirkulasi udara dingin terus-menerus dalam ruangan, maka perlu adanya thermostat untuk mengatur suhu dalam ruangan atau sesuai dengan keinginan. f. Udara dalam ruang menjadi lebih dingin dibanding diluar ruangan sebab udara di dalam ruangan dihisap oleh sentrifugal yang terdapat pada evaporator kemudian terjadi udara bersentuhan dengan pipa/coill evaporator yang didalamnya terdapat gas pendingin (freon). Di sini terjadi perpindahan panas sehingga suhu udara dalam ruangan relatif dingin dari sebelumnya. g. Suhu di luar ruangan lebih panas dibanding di dalam ruangan, sebab udara yang di dalam ruangan yang dihisap oleh kipas sentrifugal dan bersentuhan dengan evaporator, serta dibantu dengan komponen AC lainnya, kemudian udara dalam ruangan dikeluarkan oleh kipas udara kondensor. Dalam hal ini udara di luar ruangan dapat dihisap oleh kipas sentrifugal dan masuknya udara melalui kisi-kisi yang terdapat pada AC. h. Gas refrigerant bersuhu tinggi saat akhir kompresi di condensor dengan mudah dicairkan dengan udara pendingin pada sistem air cooled atau uap refrigerant menyerap panas udara pendingin dalam kondensor sehingga mengembun dan menjadi cairan di luar pipa evaporator.karena air atau udara pendingin menyerap panas dari refrigerant, maka air atau udara tersebut menjadi panas pada waktu keluar dari kondensor. Uap refrigerant yang sudah menjadi cair ini, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator melalui katup ekspansi. Kejadian ini akan berulang kembali seperti di atas. Udara dingin tersebut sebenarnya merupakan output dari sistem yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu; compressor AC, kondensor, orifice tube,

15 evaporator, katup ekspansi, dan evaporator. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai peran masing-masing bagian tersebut: a. Compressor AC Compressor AC adalah power unit dari sistem AC. Ketika AC dijalankan, compressor AC mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor. b. Kondensor AC Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi yang kemudian akan dialirkan ke orifice tube. Kondensor merupakan bagian yang panas dari air conditioner. Kondensor bisa disebut heat exchange yang bisa memindahkan panas ke udara atau ke intermediate fluid (semacam air larutan yang mengandung ethylene glycol), untuk membawa panas ke orifice tube. c. Orifice Tube Orifice tube merupakan tempat di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi.

16 d. Katup Ekspansi Katup ekspansi merupakan komponen penting dalam sistem air conditioner. Katup ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin. e. Evaporator AC Refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui compressor AC untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent. f. Filter AC Filter berfungsi agar udara yang ditiup bersih maka diperlukan filter untuk menyaring kotoran yang ikut tertiup blower. Selain itu ada beberapa gungsi dari filter diantaranya: - Menyimpan refrigerant

17 - Menyaring benda benda asing dan uap air, agar filter tidak bersikulasi pada system AC - Memisahkan gelembung gas dengan refrigerant sebelum dimasukkan proses selanjutnya. g. Thermostat Thermostat pada air conditioner beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif. Jadi, cara kerja AC dapat dijelaskan sebagai berkut : Gambar 2.2 Cara Kerja AC

18 Compressor AC yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam compressor AC dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser. Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi compressor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini

19 membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan. Perlu diketahui kunci utama dari air conditioner adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah compressor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar. Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada compressor AC, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat AC mengontrol motor compressor AC untuk

20 mengatur suhu ruangan 2.4 AC Variable Refrigerant Volume(VRV) Semakin hari perkembangan teknologi semakin maju.air Conditioner (AC) juga mengalami perkembangan.beberapa type AC juga mengikuti perkembangan sesuai dengan kebutuhan pengguna.selain efektif, efisien, hemat energi dan saat ini juga dituntut untuk ramah lingkungan.beberapa type AC tersebut diantaranya AC Split, AC Split Duct, AC Floor Standing, AC Central, AC Chiller, AC AHU dan AC VRV. VRV merupakan singkatan dari Variable Refrigerant Volume yang artinya sistem kerja refrigerant yang berubah-ubah. VRV system adalah sebuah teknologi yang sudah dilengkapi dengan CPU dan kompresor inverter dan sudah terbukti menjadi handal, efisiensi energi, melampaui banyak aspek dari sistem AC lama seperti AC Sentral, AC Split, atau AC Split Duct. Jadi dengan VRV System, satu outdoor bisa digunakan untuk lebih dari 2 indoor AC. Selain itu VRV mempunyai teknologi pengaturan kapasitas AC yang memiliki kemampuan untuk mencegah pendinginan yang berlebih pada suatu ruangan,sehingga dapat menghemat listrik si pemakai. Tak hanya dapat menghemat listrik, System AC VRV juga memiliki tingkat kebisingan yang rendah, dan sudah menggunakan freon type R 410A (non ozone) yang sangat ramah lingkungan.

21 Gambar 2.3 Instalasi AC VRV Gambar 2.4 Ilustrasi Pemasangan AC VRV dalam Ruangan

22 2.4.1 Keunggulan pada Sistem AC VRV 1. Mudah Dalam Perawatan. Dalam mengontrol kerja Compressor, PCB dan EEV, semua dapat dilakukan pada panel depan sehingga memungkinkan pemeliharaan sederhana dan mudah. Semua kesalahan (error) dapat dilihat pada LED yang terdapat pada Outdoor dan ditampilkan dalam bentuk error code, sehingga semua error dapat ditanggulangi dengan cepat. 2. Memiliki Kehandalan yang Tinggi. System VRV mengadopsi Digital Scroll Compressor yang membutuhkan 1 PCB control sehingga pengontrolan dapat dilakukan dengan mudah. 3. Bisa digunakan untuk kapasitas yang besar System AC VRV memang dirancang untuk pemakaian kapasitas besar (8~64HP), dan tidak memerlukan ruang instalasi yang besar dalam aplikasinya, serta sistem pemipaannya (RG/RL) pun bisa dilakukan menggunakan satu system pemipaan untuk lebih dari 64 indoor unit. 4. Berbeda unit indoor dalam satu system Bisa dikombinasikan hingga 9 unit indoor yang berbeda dalam satu system.

23 5. Refrigerant Type R410A. Berbeda dengan Refrigerant R22 yang digunakan pada AC split pada umumnya,yang bila terjadi kebocoran akan dapat merusak lapisan ozone dan memiliki potensi pemanasan global yang tinggi,refrigerant R410A ini sangat ramah lingkungan dan tidak merusak lapisan ozone (non ozone). Di jepang dan Amerika Serikat,R 410A sudah mulai digunakan untuk menggantikan R2 dimana sangat raamh lingkungan, hanya saja R410A memang lebih mahal di banding R22. 2.5 Perawatan AC Agar AC dapat bertahan lama dan tidak cepat mengalami kerusakan diperlukan penanganan yang tepat, diantaranya: 1. AC tidak disetting di bawah suhu 22 o C Jika dilakukan setting di bawah 22 derajatakan membuat mesin AC bekerja ekstra terus menerus dan menjadi boros energi. Komponen-komponennya dipaksa bekerja keras setiap saat, dan malah menjadi lebih cepat rusak gan.ibarat mesin motor, dia gas terus tidak berhenti-henti. AC adalah pengatur suhu ruangan (air conditioner), bukan pendingin ruangan.meskipun sebenarnya udara yg keluar dari AC hanya udara dingin (tidak bisa keluar panas).sehingga suhu AC harus diatur sesuai suhu ruangan yang nyaman, yaitu 25 derajat.

24 2. Tempatkan bagian outdoor pada tempat yang tepat Peletakkan AC seharusnya dijauhkan dari terik matahari secara langsung, debu maupun air hujan. 3. Insulasi ruangan yang baik Banyak faktor yang menyebabkan AC nya tidak dingin, antara lain : banyak bukaan (jendela), salah penempatan indoor, jarak indoor dan outdoor yg terlalu jauh. Selain itu, semakin besar beda suhu target yang diinginkan dengan suhu lingkungan luar, maka semakin berat kerja AC, terlebih jika insulasi kamar tidak bagus. 4. Perawatan yang teratur 3-6 bulan sekali AC harus dilakukan perawatan antara 3 6 bulan sekali sesuai dengan kondisi pemakaian AC tersebut.perawatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut. a. Pembersihan unit AC. Dari beberapa komponen AC yang harus dibersihkan adalah sebagai berikut: 1. Membersihkan Filter Udara Membersihkan filter udara pada indoor unit merupakan cara yang efektif untuk menjaga kondisi AC agar tetap bersih tanpa mengeluarkan biaya karena sangat mudah yaitu dengan cara membuka penutup indoor unit dan

25 mengambil filter yang berbentuk seperti jaring kemudian dicuci sampai bersih lalu dikeringkan setelah itu kembalikan filter pada indoor unit seperti semula. Mengingat filter merupakan pelindung agar kotoran tidak mencapai evapurator, membersihkan filter merupakan langkah yang baik untuk mencegah penumpukan kotoran pada evapurator yang menyebabkan udara kotor dan mengurangi kemampuan pendinginan. Membersihkan filter udara sebaiknya dilakukan sesering mungkin 1 atau 2 minggu sekali karena filter hanya menempel pada indoor unit sehingga tidak berpengaruh pada mesin AC. 2. Membersihkan Evapurator Membersihkan evapurator merupakan hal yang sangat penting sebab evapurator merupakan bagian utama mesin pendingin yang berfungsi untuk menyerap panas pada ruangan oleh karena itu apabila evapurator kotor dapat menghambat proses penyerapan panas dan menghambat sirkulasi udara selain itu juga mengakibatkan udara kotor. Penumpukan kotoran yang terlalu banyak pada evapurator dalam waktu lama dapat menimbulkan jamur pada evapurator dan berpotensi merusak kompresor sebab proses sirkulasi refrigran terhambat. Untuk membersihkan evapurator perlu menggunakan plastik penampungan air dan air bertekanan. Cara untuk membersihkan evaporator adalah: buka penutup indoor unit lalu pasang plastik penampung air yang berfungsi untuk mengalirkan air ke tempat pembuangan air untuk itu pastikan plastik terpasang dengan baik sehingga air tidak menetes kemana-mana,

26 setelah itu semprot evapurator dengan air bertekanan sampai bersih hati-hati jangan sampai terkena rangkaian yang berada disebelah kanan evapurator, setelah itu bersihkan blower dan saluran air dengan cara disemprot dengan air bertekanan sehingga sirkulasi udara lancar dan pembuangan air lancar, setelah itu lepas plastik penampung air dan kembalikan indoor unit seperti semula. Membersihkan evapurator sebaiknya dilakukan minimal 3 bulan sekali.pada saat menyemprot indoor unit AC harus dalam keadaan mati. 3. Membersihkan Outdoor Unit Membersihkan outdoor unit merupakan hal yang tidak kalah pentingnya dengan membersihkan indoor unit sebab sebagian besar komponen mesin pendingin berada pada outdoor unit. Outdoor unit menjadi penting untuk dibersihkan sebab terdapat kondensor yang berfungsi untuk membuang panas yang diserap oleh evapurator dan juga terdapat fan yang berfungsi untuk membantu sirkulasi udara sehingga mempercepat proses pembuangan panas. Cara untuk membersihkan kondensor adalah menyemprotkan air bertekanan ke sela-sela kondensor hampir sama seperti membersihkan evaporator pastikan tidak ada kotoran pada sela-sela kondensor sebab apabila sirkulasi udara pada kondensor terhambat mengakibatkan proses pembuangan panas tidak sempurna sehingga proses pendinginan kurang maksimal. Pada saat menyemprot outdoor unit AC harus dalam keadaan mati. Membersihkan outdoor unit sebaiknya dilakukan bersamaan dengan indoor unit.

27 b. Melakukan pengecekan secara rutin Pengecekan secara rutin sesuai dengan kebutuhan perlu dilakukan. Pengecekan AC yang perlu dilakukan diantaranya: - Check kebersihan filter - Check Freon - Check Arus

Halaman ini sengaja dikosongkan 28