BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat (AS), secara tak langsung berdampak pada kinerja sektor

dokumen-dokumen yang mirip
Indonesia Property Market Overview 4 th Quarter 2015

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. pula pemiliknya. Untuk itu nilai perusahaaan bagi investor dan kreditur

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk mendapatkan keuntungan (Meidera, 2013). Modal juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Industri properti dan real estate merupakan industri yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. dapat berkembang. Untuk mencapai hal tersebut tentu diperlukan biaya.

BAB I PENDAHULUAN. ketat antar perusahaan. Persaingan membuat setiap perusahaan semakin

BAB I PENDAHULUAN. lembaga yang menjalankan fungsi ekonomi (Mishkin, 1998:21), pasar modal memegang peranan penting dalam mengatasi kebutuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dunia yang semakin mengarah pada daerah Asia

BAB I PENDAHULUAN. Property and real estate merupakan salah satu alternatif investasi yang diminati

Tingginya permintaan pada sektor property residensial di tahun 2010 juga diiringi dengan peningkatan penjualan pada sektor tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. selama tahun tersebut. Menurunnya daya beli masyarakat yang dipicu dari

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi

I. PENDAHULUAN. (analisis perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan indikator

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pemerintahan. Salah satu sebab pesatnya perkembangan pengetahuan akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. Wijaya dan Sedana (2015). Menurut Ika dan Shidiq (2013) nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bagi pemerintah. Melalui pasar modal pemerintah dapat mengalokasikan dana dari

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada era globalisasi seperti saat ini, persaingan dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Mempertahankan kontinuitas perusahaan merupakan elemen. penting yang harus dijaga oleh perusahaan, terutama menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. yang disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sebagai badan

modal sebagai salah satu tonggak perekonomian suatu negara. Baik buruknya investasi saham yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki modal melalui

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perusahaan di Indonesia menghadapi sebuah tantangan bisnis yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. pada umumnya akan memaksimalkan struktur modalnya. bagaimana posisi financial perusahaan tersebut. Struktur modal adalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN. sektor property juga dapat dilihat dari menjamurnya real estate di kota-kota besar.

BAB 1 PENDAHULUAN. pertemuan antara pihak yang kelebihan dana (lender) dengan pihak yang

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan derasnya capital inflow yang masuk ke Indonesia, maka

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah gedung, perkantoran, mall, hotel,

BAB I PENDAHULUAN. informasi sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan. Didalam dunia modern saat ini, seorang manajer memegang kunci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan utama perusahaan yang harus dapat dicapai melalui

BAB 1 PENDAHULUAN. perkantoran di Jakarta. PT XYZ saat ini dimiliki oleh PT BCD sebesar 72,25%

BAB I PENDAHULUAN. maksimal dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki. Sedangkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. terbaik dan yang paling unggul. Perusahaan publik selalu dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan mempunyai keunggulan kompetitif dibandingkan perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan yang terlihat dari kinerjanya. Informasi tentang kinerja keuangan

BAB I. Perkembangan bisnis Real Estate dan Property mengalami perkembangan. yang cukup pesat di Indonesia. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan pada zaman seperti sekarang ini menuntut kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN nilai tukar rupiah jatuh sekitar 15 persen (Hussein: 2014). Nilai tukar rupiah

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB I PENDAHULUAN. tempat usaha serta rekreasi di kota-kota besar di Indonesia. Hal ini membuka

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan untuk keluar dari krisis ekonomi ini, sektor riil harus selalu digerakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan pada perusahaan

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan yang cukup besar bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian, laporan keuangan merupakan suatu media penting

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan seperti: corporate finance managers, bank, real estate, perusahaan

1 PENDAHULUAN. Gambar 1 Tarif Sewa Hotel dan Ritel. Gambar 2 Sewa Apartemen, Kantor dan industri. Sumber : BI (2013)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perdagangan surat berharga merupakan cara untuk menarik dana

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan harganya yang cenderung selalu naik. Kenaikan harga properti

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI PROPERTI RESIDENSIAL DI INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. tepat, investor akan memperoleh return yang tinggi. Apabila investor ingin

BAB I PENDAHULUAN. negara. Menurut Ekonom Senior The Royal Bank of Scotland (RBS),

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan kondisi perekonomian dunia usaha, baik perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan pendanaan untuk kegiatan investasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas. Hal tersebut

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis dewasa ini cenderung semakin pesat. Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi di pasar modal, struktur modal telah menjadi salah satu faktor

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Setiap perusahaan didirikan memiliki dua tujuan, yaitu tujuan. jangka panjang. Tujuan jangka pendek yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk terus mengikuti perkembangan usahanya. Begitu juga dengan setiap

BAB I PENDAHULUAN. keadaan perekonomian sejak bulan Oktober 2014 hingga saat ini masih

BAB I PENDAHULUAN. Saham merupakan bukti kepemilikan sebagian perusahaan. Obligasi (bond)

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan ekspansi perusahaan, pengembangan perusahaan, penambahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam kaitannya dengan kegiatan operasi perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi alternatif masyarakat. Hal ini terlihat dari banyaknya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dalam persaingan tersebut. Aspek keuangan selalu membutuhkan perhatian besar

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi perusahaan publik persaingan tidak hanya terjadi dalam satu sektor industri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan perannya sebagai pembuat keputusan dalam aktivitas perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin pesatnya perkembangan perusahaan bisnis Property dan Real Estate

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada umumnya, perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ketersediaan dana yang cukup untuk membiayai kegiatan operasional

BAB I PENDAHULUAN. Mamduh dan Abdul (2007:159) menyatakan bahwa Return on Investment

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berusaha meningkatkan nilai dari perusahaan. Peningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang dilihat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Brigham & Houston (2010) bahwa kebanyakan kalangan. perusahaan tetapi tidak tahu bagaimana cara memaksimalkannya.

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba, meningkatkan penjualan, memaksimumkan nilai saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia usaha sangat tergantung sekali dengan masalah pendanaan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perlambatan ekonomi yang terjadi setahun belakangan ditandai pertumbuhan ekonomi yang rendah dan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), secara tak langsung berdampak pada kinerja sektor property & real estate tanah air di kuartal III 2015. Hal ini bisa dilihat dari terkoreksinya permintaan produk properti. Real Estate Indonesia (REI) memperkirakan penjualan properti selama 2015 ini menurun hingga 40 %. Penurunan umumnya terjadi di pasar perumahan menengah-atas. Dilihat dari sisi pasokan, established city (Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung) mendominasi suplai pada kuartal III 2015 dengan angka lebih dari 70%, sementara emerging city (Makassar, Balikpapan, Bali, Semarang, Yogyakarta, Solo, dan Bodetabek) dan promising city (Pontianak, Banjarmasin, Kendari, Palembang, Cirebon) masing-masing menyumbang 20% dan 5% persen, (Tommy Bastami, 2015). Ritel dan hotel telah berkembang di hampir semua kota besar di Indonesia, sementara pasokan sektor perkantoran sangat didominasi established city (lebih dari 98%). Sementara itu, apartemen masih belum berkembang, kecuali di Jakarta dan Surabaya. Pasokannya berada di emerging city dan established city, (www.liputan6.com). tahun 2015 lalu untuk sektor properti di Indonesia dapat dinilai sebagai tahun yang penuh 1

2 tantangan, antara lain karena pertumbuhan ekonomi berada dibawah perkiraan. Indonesia yang merupakan negara dengan populasi terbesar ke empat didunia dengan sekitar 250juta jiwa bahkan terus meningkat dari tahun ke tahun merupakan peluang yang baik bagi industri sektor property & real estate. Pertumbuhan penduduk yang terus meningkat menyebabkan tingginya permintaan akan kebutuhan tempat tinggal. pada awal 2016 Kenaikan jumlah penjualan perumahan di sejumlah wilayah di tanah air merupakan sinyal positif bagi kebangkitan sektor properti khususnya. Berdasarkan riset yang dilakukan Indonesia Property Watch (IPW) memperlihatkan nilai penjualan triwulan IV/2015 di Bodetabek-Banten menunjukkan kenaikan pertumbuhan penjualan sebesar 16,6% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, Selain itu, prediksi yang dilakukan oleh Indonesia Property Watch (IPW) dengan analisis terhadap wilayah yang cukup berpotensi di wilayah Bekasi, terbukti naiknya tingkat penjualan di wilayah ini cukup signifikan mencapai 72,01% dibandingkan triwulan sebelumnya. Sedangkan untuk wilayah di sekitar Jakarta lainnya seperti Bogor mencatat pertumbuhan 15,44%, lanjutnya, sedangkan Tangerang turun 8,52%. Bekasi, Bogor,dan Depok diperkirakan akan memberikan kontribusi positif di tengah kenaikan harga yang sudah tinggi di wilayah Jakarta dan Tangerang, belum lagi dengan rencana adanya proyek transportasi massal publik seperti MRT dan LRT dinilai bakal membuat wilayah-wilayah tersebut memiliki nilai tambah (www.tempo.com).

3 Melihat perkembangan yang cukup baik dari tahun 2015 ke tahun 2016 tersebut tentunya dapat menarik kembali para investor untuk berinvestasi di salah satu perusahaan property dan real estate, tentunya dengan beberapa pertimbangan agar tidak salah dalam berinvestasi. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin sejahtera pula pemiliknya. Nilai perusahaan menurut Sartono (2010 : 9) diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh investor seandainya suatu perusahaan akan dijual. Ada juga yang mendefinisikan nilai perusahaan sebagai nilai pasar (Brigham dan Houston, 2011 : 7). Nilai dari suatu perusahaan akan tercermin dari harga sahamnya, dengan adanya peluang investasi dapat memberikan sinyal positif mengenai pertumbuhan perusahaan di masa mendatang, sehingga akan meningkatkan harga saham. Manajemen perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan investasi, keuangan dan kebijakan dividen. Ketiga keputusan keuangan tersebut yang akan menentukan bagaimana kinerja perusahaan dalam memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham. Mengingat dampaknya terhadap pencapaian nilai perusahaan maka pelaksanaan ketiga keputusan keuangan tersebut harus dilakukan dengan hati-hati dan cepat. Dengan perkembangan dunia bisnis yang semakin meningkat dan banyaknya pesaing bisnis yang kompetitif maka menyebabkan banyak perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan untuk meningkatkan daya

4 saing yang dapat diperoleh dengan berbagai cara seperti pembiayaan dari owners (equity) dan nonowners (liability). Untuk memperoleh tambahan dana dari para investor hal yang harus diperhatikan adalah kualitas laporan keuangan suatu perusahaan yang dapat meyakinkan penilaian investor untuk berinvestasi. Manajer keuangan perusahaan harus berhati-hati dalam menetapkan struktur modal perusahaan, dengan adanya perencanaan yang matang dalam menentukan struktur modal yang diharapkan perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dan lebih unggul dalam menghadapi persaingan bisnis. Tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan dengan meminimumkan biaya modal perusahaan. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pemilik perusahaan. Penggunaan kebijakan utang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan utang juga tergantung dari pertumbuhan perusahaan yang juga terkait dengan ukuran perusahaaan. Artinya perusahaan yang besar dengan tingkat pertumbuhan yang baik mempunyai akses lebih mudah ke pasar modal. Kemudahan ini berarti perusahaan besar relatif mudah memenuhi sumber dana dari utang melalui pasar modal, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan perusahaan yang baik menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar bunga utang jika menggunakan utang untuk menjalankan operasional perusahaan tersebut. Oleh karena itu, mengaitkan struktur modal dan ukuran perusahaan dengan nilai perusahaan menjadi relevan.

5 Selain variabel diatas terdapat variabel lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan yaitu keputusan investasi. Keputusan Investasi adalah masalah bagaimana manajer keuangan harus mengalokasikan dana kedalam bentuk-bentuk investasi yang kan mendatangkan keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam keputusan investasi perusahaan dihadapkan pada keputusan tentang berapa dana yang harus diinvestasikan pada aktiva lancar dan aktiva tetap serta pos-pos yang terkait dengan aktiva lain perusahaan. Susanti (2010:49) menyatakan bahwa nilai perusahaan semata-mata ditentukan oleh keputusan investasi, artinya keputusan investasi itu penting karena untuk mencapai tujuan perusahaan dapat dicapai melalui kegiatan investasi perusahaan. Investasi modal merupakan salah satu aspek utama dalam keputusan investasi selain penentuan komposisi aktiva dengan demikian dapat disimpulkan apabila dalam berinvestasi perusahaan mampu menghasilkan keuntungan dengan menggunakan sumber daya perusahaan secara efisien, maka perusahaan akan memperoleh kepercayaan dari calon investor untuk membeli sahamnya. Penelitian terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan oleh peneliti sebelumnya namun hasil dari penelitian terdahulu tersebut mengalami banyak perbedaan seperti penelitian yang dilakukan oleh (1) Muslim (2014) dan Syeh Eka Fanstiaji (2016) yang menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan tetapi dinyatakan struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan oleh Robin Doviko (2014) dan Oliviyanti (2015). (2) menurut Rosma Pakpahan (2010) dan Muslim (2014)

6 ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan tetapi dinyatakan tidak berpengaruh oleh Yandri Arviansya (2013). (3) Keputusan investasi dinyatakan berpengaruh signifikan oleh Cory Patricia (2014) namun dinyatakan tidak berpengaruh oleh Robin Doviko (2014). Akibat timbulnya kesenjangan penelitian atau research gap tersebut membuat peneliti tertarik untuk meneliti kembali variabel-variabel tersebut. Berdasarkan uraian tersebut perbedaan penelitian kali ini dengan penelitian sebelumnya adalah objek penelitian dimana objek penelitian kali ini adalah perusahaan sektor property & real estate karena masih jarang penelitian yang menggunakan perusahaan sektor property & real estate sebagai objeknya. Dengan demikian berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang kemudian hasilnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi yang berjudul Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) B. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan Latar Belakang Masalah diatas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan? 2. Apakah ukuran perusahaan mempengaruhi nilai perusahaan? 3. Apakah keputusan investasi mempengaruhi nilai perusahaan?

7 C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Adapun tujuan dari penelitian ini dibuat adalah : 1. Menganalisis pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. 2. Menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. 3. Menganalisis pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Sedangkan manfaat dari penelitian ini dibuat adalah : 1. Bagi peneliti manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan. 2. Dapat memberikan ide dan gagasan untuk penelitian selanjutnya. 3. Bagi pemangku kepentingan penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui apakah struktur modal, ukuran perusahaan, dan keputusan investasi dapat meningkatkan nilai perusahaan.