EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT DIKA BAKERY.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi kegiatan bisnis terutama disektor industri telah

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku sangat besar sehingga tidak mungkin suatu perusahaan akan dapat

BAB II ECONOMIC ORDER QUANTITY

Prosiding Manajemen ISSN:

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT DIKA BAKERY SKRIPSI

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. berkembang pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan

MANAJEMEN PERSEDIAAN

ANALISIS MANAJEMEN PERSEDIAAN PADA PT. KALIMANTAN MANDIRI SAMARINDA. Oleh :

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DALAM MENGEFISIENKAN BIAYA PERSEDIAAN PADA UMKM KUE NIKMAT RASA ABSTRAK

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ (ECONOMIC ORDER QUANTITY) PADA PRIMED KONVEKSI DI SAMARINDA.

Analisis Persediaan Bahan Baku dengan Metode EOQ Probabilistik. pada PT. Supratik Suryamas Yogyakarta. Dosen: Endang Raino, SE., M.SI..

OPTIMALISASI PERSEDIAAN SEMEN PADA C.V. SURYA INDAH DI SAMARINDA. Muhammad Erwan Rizki 1

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapat keuntungan dengan biaya

OLEH: WIWIN PURWATININGSIH

ARTIKEL ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA

Prosiding Manajemen ISSN:

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DUMPTRUCK DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA PT. ASRICO PUTRA PERDANA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat di indonesia, pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien

bagi perekonomian karena menyumbang 60% dari PDB dan menampung 97% tenaga kerja. Tetapi akses ke lembaga keuangan sangat terbatas, baru 25% atau

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode EOQ Pada Produk Obat Anti Nyamuk Bakar Manguni. Max O. Siwi

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN KEMEJA POLOSHIRT MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) DI PT BINA BUSANA INTERNUSA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA HOME INDUSTRY ROTI PRIMA

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODE PENELITIAN. Factory : Jalan Raya Serang Km 18.8 Desa Sukanegara Tangerang Banten.

TUGAS AKHIR. Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Home Industry Fanny Bakery Salatiga

BAB III METODE PENELITIAN. Bentuk penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

ANALISIS PENGENDALIAAN PERSEDIAAN KERTAS ART PAPER MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY UNTUK MENDAPATKAN EFISIENSI BIAYA DI UD DALLAS KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE EOQ PADA PERUSAHAAN KECAP CAP MENCCO KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman, banyak perusahaan baik berskala domestik

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Serbuk Gergaji Kayu (Studi Kasus di Oka Jamur Bali, Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan antar perusahaan tidak terbatas hanya secara lokal,

BAB 2 LANDASAN TEORI

B I A YA B A H AN A. Perencanaan Bahan Tujuan perencanaan bahan Masalah yang timbul dalam perencanaan bahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Ngadiluwih, Kediri. UD. Pilar Jaya adalah perusahaan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Syukriah, Putri Narisa Lia. Jurusan Teknik Industri, Universitas Malikussaleh, Lhokseumawe, Indonesia

Pertemuan 7 MANAJEMEN PERSEDIAAN (INVENTORY MANAGEMENT)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan yang diteliti adalah persediaan bahan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT Subur mitra grafistama yang berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk bisa mempertanggungjawabkan kebenaran dari suatu penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada perusahaan dagang dan industri, persediaan merupakan aktiva lancar

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAYU MIRANTI DENGAN METODE EOQ PADA UD. MAJU JAYA. : Siti Fariza Gita :

1. Profil Sistem Grenda Bakery Lianli merupakan salah satu jenis UMKM yang bergerak di bidang agribisnis, yang kegiatan utamanya adalah memproduksi

BAB III METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY DAN PERIOD ORDER QUANTITY

I. PENDAHULUAN. dengan efektif dan efisien, maka harus memperhatikan penerapan sistem

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana pertanian memegang peranan

Yehezkiel Alianto Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya

Kata Kunci : Peramalan (Forecasting), Perencanaan Persediaan Metode P dan Q. Sistemik Nomor. 4 Volume. 2, Desember

E-Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: Vol.4, No.5, Desember 2015

JURNAL ANALISIS PENENTU RE-ORDER POINT (ROP) KEDELAI UNTUK KELANCARAN PROSES PRODUKSI TEMPE PADA RAJA TEMPE DI NGANJUK TAHUN 2015

Manajemen Persediaan. Persediaan Pengaman. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 3 September 2013 INVENTORY CONTROL DAN PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PRODUKSI ROTI PADA PABRIK ROTI BOBO PEKANBARU

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kursi Lipat dengan Menggunakan Metode Economic Order (Eoq) pada PT. Chitose Tbk Cimahi

Management Analysis Journal

JURNAL ANALISIS PENGAWASAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENILAI KELANCARAN PROSES PRODUKSI PADA MUTIARA BAKERY

BAB I PENDAHULUAN. tujuan yang diinginkan perusahaan tidak akan dapat tercapai.

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KAIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) PADA WAROENG JEANS CABANG P. ANTASARI SAMARINDA

Pengendalian Persediaan Obat Amoxan Sirup I Wayan Kembaryana 103

PENGENDALIAN JUMLAH PERSEDIAAN BAHAN BAKU DAN PENGARUHNYA TERHADAP KELANCARAN PROSES PRODUKSI

ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI PADA INDUSTRI TAHU AFIFAH DI KELURAHAN NUNU KECAMATAN TATANGA KOTA PALU

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Melalui Penerapan Economic Order Quantity (EOQ) pada PT Andini Megah Sejahtera Cabang Bogor

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU BAWANG MERAH MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. BAROKAH DI KEDIRI TAHUN 2015

IMPLEMENTASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN KIMIA DI GUDANG LABORATORIUM PT WILMAR NABATI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk dalam bidang

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN, UNIVERSITAS ANDALAS BAHAN AJAR. : Manajemen Operasional Agribisnis

ORDER QUAANTITY (EOQ).

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

Persediaan adalah barang yang sudah dimiliki oleh perusahaan tetapi belum digunakan

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU (Contoh Pengendalian pada usaha Grenda Bakery Lianli, Manado) Eyverson Ruauw ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Jenis sediaan yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk menghasilkan suatu produk berkualitas sesuai

PENGGUNAAN TEKNIK EOQ

Asmaul Khusna*), Kukuh Sulastyoko **) Kata Kunci :Pengendalian Kualitas, Pengendalian Mutu, Persediaan Pengaman, Peramalan, Forcasting, EOQ.

BAB III METODE PENELITIAN.

ANALISIS PENENTUAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU KEDELAI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCKHASTIC PADA PT. LOMBOK GANDARIA

OPTIMASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. BROMINDO MEKAR MITRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. maka penulis melakukan studi pustaka yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE EOQ PADA UD. ADI MABEL

PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN BAKU KEMASAN MINUMAN RINGAN UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN. Mila Faila Sufa 1*, Rizky Novitasari 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITI (EOQ) PADA PERUSAHAAN ROTI BONANSA

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) EOQ. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

M Taslim Dangnga Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Makassar

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maju. Hal ini dikarenakan industri mempunyai kontribusi yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. beragama islam. Semakin pesatnya perkembangan fashion membuat trend busana

Transkripsi:

EVALUASI PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEPUNG TERIGU MENGGUNAKAN EO (ECONOMIC ORDER UANTITY) MODEL PROBABILISTIK PADA PT DIKA BAKERY. Disusun Oleh: Vikki Yudhi Hapsari Anastasia Susty Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atmajaya Yogyakarta Jalan Babarsari 44-43, Yogyakarta Intisari Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuantitas persediaan bahan baku yang optimal dengan menggunakan EO Probabilistik pada PT. Dika Bakery dan untuk memberikan masukan mengenai perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah: (1) Wawancara (2) Observasi (3) Dokumentasi (4) Studi Pustaka. Berdasarkan analisis menggunakan EO Model Probabilistik, dapat diketahui besarnya kuantitas pembelian bahan baku yang optimal pada tahun 2012 adalah 563 sak, waktu pemesanan kembali yang ekonomis (ROP) sebesar148,62 sak dan safety stock 31,62 sak. Biaya total persediaan yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2012 sebesar Rp. 8.877.174,61 sedangkan biaya total persediaan jika perusahaan menerapkan EO probabilistik sebesar Rp. 8.333.062,79. Selisih biaya yang akan terjadi adalah sebesar RP. 544.111,82 atau sebesar 6,3% dari total biaya persediaan. Kata Kunci: Bahan Baku, EO Probabilistik, ROP, Safety Stock, Biaya Total Persediaan

PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Perusahaan roti dan kue Dika Bakery adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan roti. Untuk memproduksi roti perusahaan Dika Bakery mengunakan bahan baku utama tepung terigu. Selama ini perencanaan pembelian bahan baku untuk perusahaan hanya mendasarkan pada pengalaman masa lalu terutama dalam penentuan jumlah yang dibeli Yang menyebabkan perusahaan melakukan pengadaan bahan baku secara mendadak, karena pada bulan juni 2011 dika bakery melakukan produksi yang membutuhkan bahan baku 889 sak tetapi bahan baku tepung terigu yang tersedia hanya 796 sak dan desember 2011 bahan baku yg dibutuhkan 900 sak perusahaan hanya mempunyai 819 sak. Pada bulan Juni 2012 dika bakery melakukan produksi yang membutuhkan 916 sak tepung terigu tetapi bahan yang tersedia 841 sak dan pada bulan desember 2012 dika bakery juga melakukan produksi dengan membutuhkan bahan baku sebanyak 942 sak tetapi perusahaan hanya mempunyai 841 sak tepung terigu,sehingga pihak dika bakery harus membeli bahan baku terigu dengan harga yang lebih tinggi karena melakukan pembelian secara mendadak. 1. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang telah disusun dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah perencanaan bahan baku yang dilakukan oleh Perusahaan Dika Bakery sudah optimal menurut rumus EO Probabilistik? 2. Apakah terdapat selisih antara biaya persediaan bahan baku menurut perusahaan dan biaya persediaan bahan baku menurut perhitungan EO Probabilistik? I. 3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui perencanaan terhadap jumlah dan waktu pengadaan bahan baku tepung terigu apabila menggunakan EO model probabilistik. 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara biaya persediaan yang telah terjadi dengan biaya persediaan menggunakan EO model probabilistik.

LANDASAN TEORI Persediaan adalah aktiva yang dimiliki perusahaan baik berupa bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi yang digunakan perusahaan untuk kelancaran kegiatan normal perusahaan dalam rangka memenuhi permintaan konsumen. Menurut Jenisnya Persediaan dapat digolongkan menjadi (Assauri, 1990:222): 1. Persediaan Bahan Baku 2. Persediaan Komponen-komponen rakitan 3. Persediaan Bahan Penolong 4. Persediaan Barang Dalam Proses 5. Persediaan Barang Jadi Biaya-biaya Persediaan Bahan Baku 1. Biaya Pemesanan Adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima pesanan. 2. Biaya Penyimpanan Adalah biaya-biaya untuk menyimpan persediaan. Pengendalian Persediaan Bahan Baku merupakan fungsi manajerial yang sangat penting dalam perusahaan karena berkaitan aktiva perusahaan. Salah satu model manajeman persediaan adalah Economic Order uantity. Menurut Yamit, (1999: 47) Economic Order uantity adalah jumlah pesanan yang dapat meminimumkan total biaya persediaan, pembelian yang optimal. Untuk mencari berapa total bahan yang tetap untuk dibeli dalam setiap kali pembelian untuk menutup kebutuhan selama satu periode. Economic Order uantity diklasifikasikan menjadi 2: 1. Economic Order uantity Model Deterministik. 2. Economic Order uantity Model Probabilistik. METODOLOGI PENELITIAN Objek dari penelitian ini adalah Dika Bakery yang berlokasi di Jl. Brigjend Katamso 173 Mojosongo, Surakata. Data yang diperlukan dalam penelitian ini : 1. Data tentang kuantitas pemakaian bahan baku, kuantitas tiap kali pembelian, frekuensi pembelian. 2. Data tentang biaya persediaan (biaya pesan, biaya simpan, biaya kehabisan persediaan, dan harga bahan baku). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Adalah komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari responden. 2. Observasi Adalah teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati langsung obyek datanya.

3. Dokumentasi Adalah teknik atau metode pengumpulan data dengan cara melihat dokumendokumen. 4. Studi Pustaka Adalah memperoleh data dengan cara membaca buku-buku yang dengan masalah yang sedang dihadapi untuk mendapatkan dasar penerapan dari keseluruhan masalah. HASIL PENELITIAN Analisis dengan Economic Order uantity Model Probabilistik. Untuk menentukan jumlah dan waktu pembelian bahan baku menggunakan model probabilistik: 1. Menyusun distribusi probabilitas demand dan leadtime untuk menetukan expected demand dan expected leadtime. a. Menentukan expected demand (i) Menentukan distribusi probabilitas pemakaian bahan baku tepung terigu tahun 2011. Bulan Demand/bulan Frekuensi Probabilitas (dalam sak) Januari 787 1 0,08333 Februari 687 1 0,08333 Maret 690 1 0,08333 April 808 1 0,08333 Mei 629 1 0,08333 Juni 889 1 0,08333 Juli 770 1 0,08333 Agustus 789 1 0,08333 September 800 1 0,08333 Oktober 760 1 0,08333 November 782 1 0,08333 Desember 900 1 0,08333 = 12 = 1

(ii) Menentukan expected demand tahun 2012. Expected demand/bulan ditentukan dengan mengalikan demand/ bulan dengan probabilitas. Bulan Demand/bulan (dalam sak) Probabilitas expected demand/bulan Januari 787 0,08333 65,58071 Februari 687 0,08333 57,24771 Maret 690 0,08333 57,4977 April 808 0,08333 67,33064 Mei 629 0,08333 52,41457 Juni 889 0,08333 74,08037 Juli 770 0,08333 64,1641 Agustus 789 0,08333 65,74737 September 800 0,08333 66,664 Oktober 760 0,08333 63,3308 November 782 0,08333 65,16406 Desember 900 0,08333 74,997 Expected demand per bulan 774,219 Expected demand per tahun 9291 b. Menentukan Expected leadtime (i) Menentukan distribusi probabilitas leadtime tahun 2011 Selama ini perusahaan membutuhkan waktu 4 hingga 5 hari dari saat memesan bahan baku hingga bahan baku diterima oleh perusahaan. Expected leadtime dihitung dengan cara mengalikan leadtime per bulan dengan probabilitas. Leadtime(hari) Leadtime(bulan) Frekuensi Probabilitas 4 hari 0,13333 9 0,47368 5 hari 0,16667 10 0,52632 = 19 = 1 Asumsi 1 bulan = 30 hari (ii) Menentukan Expected leadtime untuk tahun 2012 Leadtime(bulan) Probabilitas Expected leadtime 0,13333 0,47368 0,06316 0,16667 0,52632 0,08772 = 1 = 0,15088 Asumsi 1 bulan = 30 hari

Expected leadtime = 0,13333 (0,41176) + 0,16667 (0,58824) = 0,15088 bulan atau = 4,5264 hari expected demand selama leadtime (EDL) EDL = expected demand x Expected leadtime = 774,219 x 0,15088 = 116,8142 = 117 2. Menyusun Distribusi Probabilitas Demand Selama Leadtime dengan Bantuan Diagram Pohon Terdapat 2 kemungkinan leadtime dan 12 kemungkinan demand yang distribusi probabilitasnya akan dihitung dengan bantuan diagram pohon. Diagram pohon untuk menentukan distribusi probabilitas dapat dilihat pada lampiran 1. 3. Menentukan Jumlah Kehabisan Persediaan yang Diharapkan (Expected Number of Stockout/E s ) Untuk Setiap Kemungkinan R (Reorder point). Jumlah kehabisan persediaan yang diharapkan (E s ) untuk setiap kemungkinan R dapat dihitung dengan menggunakan rumus: E s I n 1 D R P( D 1) L1 L Penghitungan E s untuk kemungkinan R dapat dilihat pada lampiran 2. Dari penghitungan E s pada lampiran 2, diketahui bahwa untuk menghasilkan jumlah kehabisan persediaan yang diharapkan = 0, maka pemesanan kembali dilakukan pada saat persediaan mencapai 148 sak. 4. Menentukan optimal sementara dengan menggangap bahwa unit yang habis diharapkan (E s ) = 0 Dibawah ini adalah data dari perusahaan tentang biaya-biaya yang berkaitan dengan persediaan pada tahun 2012 yaitu sebagai berikut: a. Biaya beli per sak Rp. 330.000,00 b. Biaya pesan (S) Rp. 171.236,84 c. Biaya simpan (h) per sak Rp. 14.018,00 d. Biaya kehabisan persediaan per kg (C s ) Rp. 59.840.000,00 e. Expected Demand 1 tahun berdasarkan tahun 2011 (D) = 9.291 optimal dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: 2DS h 2x9.291 x171.236,84 14.018 476,433 sak 5. Mensubsitusikan Optimal Sementara di Dalam Probabilistik Stock Out/P s untuk Mendapatkan Reorder Point yang Ekonomis (ERP), dengan rumus: h. Ps C. D s

14.018x476,433 P s 59.840.000 P s 0,00112 Setelah P s diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan R agar dapat ditentukan pula (D li -R).P(D li ). Pada ringkasan hasil perhitungan probabilitas demand selama leadtime, P s 0, 00112 terletak antara D li = 144 dan D li = 145. D li P s 148 0,00298 149 0 0,00112 P s = 0,00218 terletak antara D li = 148 dan D li = 149 menunjukan bahwa R yang paling baik juga akan terletak antara R = 148 dan R = 149. Dengan menginterpolasikan antara 148 dan 149 maka saat pemesanan kembali adalah pada saat sediaan tepung terigu sebesar: R 0,00112 0,00298 148 x 149 0 0,00298 148 R 148,62 Setelah R diketahui maka E s dapat ditentukan n E ( D R). P( D ) s i 1 li li D li R P(D li ) (D li -R).P(D li ) 149 148,62 0,00298 0,00113 0,00113 6. Menentukan yang akan memberikan TIC minimal. Setelah E s diketahui, maka optimal dapat dihitung dengan rumus: optimal 2. D S Cs. Dli R. P( Dli ) h optimal 2x9.291 171.236,84 59.840.000 x(0,00113 ) 14.018 optimal 562,69 = 563 sak Jadi = 523 dan R = 148,62 akan memberikan total persediaan yang minimum.

Penentuan safety stock (Ss) Ss = R-EDL = 148,62 117 = 31,62 sak Dari data perusahaan pada tahun 2011, perusahaan melakukan pembelian jika jumlah persediaan di gudang masih tersisa 146 sak. Dari perhitungan EO diperoleh bahwa dengan = 563 sak dan R = 148,62 akan memberikan TIC yang minimal, untuk itu akan diuji = 562 dan = 564 karena kedua itu mendekati optimal dan akan dibandingkan dengan TIC perusahaan untuk mengetahui apakah ada selisih. Untuk menghitung TIC digunakan rumus sebagai berikut : TIC = D. S. h 2 h R ED L D. Cs. D Li R P. D Li R D/.S /2.h 2.830.892, 3.939.05 562 148,62 31 8 2.825.864, 3.946.06 563 148,62 09 7 564 148,62 384 146 2.820.853, 69 4.143.128, 86 3.953.07 6 h(r- EDL) D/.Cs.Es ETIC 443.249, 1.117.882,5 8.331.082, 16 4 01 443.249, 1.117.882,5 8.333.062, 16 4 79 443.249, 16 2.691.45 6 406.522 1.113.918,4 2 1.636.067,6 75 8.331.097, 27 8.877.174, 61 Dari hasil diatas tampak dengan menerapkan EO probabilistik perusahaan harus mengeluarkan biaya sebesar Rp. 8.333.062,79. Sedangkan, biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh perusahaan tanpa menerapkan EO probabilistik adalah sebesar Rp. 8.877.174,61. Jadi, terdapat selisih biaya persediaan bahan baku sebesar Rp. 544.111,82. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisa data diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan bahan baku tepung terigu yang selama ini dilakukan oleh Dika bakery sudah optimal. Berdasarkan perhitungan menurut EO probabilistik diketahui bahwa kuantitas pembelian bahan baku tepung terigu yang optimal adalah sebesar 563 sak dan titik pemesanan kembali pada saat persediaan tersisa sebesar 148,62 sak. Safety stock sebesar 31,62 sak,sehingga diperoleh biaya total persediaan menurut EO probabilistik sebesar Rp. 8.333.062,79. Sedangkan biaya total persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah

sebesar Rp. 8.877.174,61. Selisih total biaya persediaan tidak signifikan yaitu sebesar 6,3% sehingga dapat dikatakan bahwa perencanaan bahan baku oleh Dika bakery sudah optimal. 2. Terdapat selisih antara biaya persediaan bahan baku menurut perusahaan dan biaya persediaan bahan baku menurut EO. Biaya total persediaan yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 8.877.174,61. Sedangkan biaya total persediaan jika perusahaan menerapkan EO probabilistik adalah sebesar Rp. 8.333.062,79. Jadi terdapat selisih total biaya sebesar Rp. 544.111,82 atau sebesar 6,3 % dari total biaya persediaan

DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus, Efisiensi Persediaan Bahan, Cetakan ke-5, Edisi II, BPFE- UGM, Yogyakarta, 1999. Assouri, Sofjan, Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga penerbit FE-UI, Jakarta, 1980. Assouri, Sofjan, Manajeman Produksi, Lembaga penerbit FE-UI, Jakarta, 1990. Gitosudarmo, Indrio, Manajeman Keuangan, Edisi IV, BPFE-UGM, Yogyakarta, 2002. Herjanto, Eddy, Manajemen Produksi dan Operasi, Grosindo, Jakarta, 1997. Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2002. Matz, Adolp dkk, Akuntansi Biaya, Erlangga, Jakarta, 1994. Riyanto, Bambang, Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, Edisi IV, BPFE-UGM, Yogyakarta, 2001. Siswanto, Persediaan : Model dan Analisis, Cetakan ke-5, Edisi II, BPFE- UGM, Yogyakarta, 1985. Supriyono, R.A., Akuntansi biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, Catatan 1, Edisi I, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1982. Supriyono, R.A., Akuntansi Manajemen 1 : Konsep Dasar Akuntansi Manajeman dan Proses Perencanaan, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1987. Supriyono, R.A., Akuntansi biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, BPFE-UGM, Yogyakarta, 1999. Yamit, Zulian, Manajeman Persediaan, Ekonosia FE-UI, Yogyakarta, 1999. Tunggal, Amin Widjaja, Akuntansi Manajemen untuk Usahawan, Rineka Cipta, Jakarta, 1996.