PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 12 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN KOTA BONTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 8 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN TERPADU

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 29 TAHUN 2001 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 13 TAHUN 1995 TENTANG

: 1. Undang-undang RI. Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN DAERAH KOTA SOLOK NOMOR : 19 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA SOLOK

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 92 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 11 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 23 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH KOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 26 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 13 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II TULANG BAWANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI KEDIRI KEDIRI

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

: 1. Pasal 18 ayat 6 dan pasal 18 A ayat 1 UUD 1945 perubahan kedua tahun 2000;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 19 TAHUN 1995 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II TARAKAN NOMOR 15 TAHUN 1999 TENTANG

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 68 ayat (1) : 1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR TAHUN 2009

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 22 TAHUN 1995 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR : 31 TAHUN 2001

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASIR NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: 1. Undang-undang RI. Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839) ;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2000 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 12 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KEBERSIHAN DAN PEMAKAMAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 SERI D NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 03 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 02 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATE BONE NOMOR 02 TAHUN 2006

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 11 TAHUN 1995 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG,

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH KECAMATAN DAN KELURAHAN DALAM KOTA BENGKULU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999 SERI D.2

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 10 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 10 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

WALI KOTA BONTANG PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Neg

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORAGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN BREBES

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) dan pasal 18A ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 Perubahan Kedua (Amandemen II);

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Alam Hayati dan Ekosistemnya;

PERATURAN DAERAH KOTA BIMA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERMUKIMAN DAN PRASARANA DAERAH

S A L I N A N. No. 151, 2016 BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 151 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 09 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PENDAFTARAN PENDUDUK

PEMERINTAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II S U R A K A R T A NOMOR 14 TAHUN 1999 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2008

DENGAN RAHMAT ALLAH SUBHANAHUWATA ALA WALIKOTA LANGSA,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PEMERINTAH KOTA GORONTALO

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 78 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG WALIKOTA TANJUNGPINANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

Transkripsi:

PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 11 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TATA KOTA, PERTAMANAN, DAN PEMAKAMAN KOTA BONTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BONTANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang program pembangunan pemerintah daerah yang terarah dan berkelanjutan, dipandang perlu untuk membuat perencanaan teknis dan evaluasi pengembangan ruang kota. b. bahwa dalam menciptakan ruang kota yang tertib, aman, dan nyaman dibutuhkan penataan ruang kota, aktifitas pemanfaatan ruang kota, dan penataan pertamanan dan ruang terbuka hijau kota. c. bahwa untuk melaksanakan rencana tata ruang kota sesuai dengan tahapan perencanaan dan landasan peraturan yang ada dibutuhkan dinas yang menangani. d. bahwa bentuk susunan organisasi dan tata kerja ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri. e. bahwa sehubungan dengan hal tersebut diatas, dipandang perlu untuk menetapkan peraturan daerah tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang; 2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; 4. Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah; Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BONTANG MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TATA KOTA, PERTAMANAN, DAN PEMAKAMAN KOTA BONTANG BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Pemerintahan Daerah ialah Pemerintah Kota Bontang. 2. Kepala Daerah ialah Walikota Bontang.

3. Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman ialah Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang. 4. Kepala Dinas ialah Kepala Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang. 5. Lahan adalah tanah yang dipersiapkan untuk pengunaan aktifitas kota. 6. Kawasan adalah wilayah yang batasnya ditentukan berdasarkan lingkup pengamatan fungsi tertentu. 7. Kawasan Kumuh adalah kondisi suatu kawasan permukiman yang tidak tertata dengan baik dan memiliki utilitas dan fasilitas yang sangat minim dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 8. Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. 9. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. 10. Utilitas kota adalah kelengkapan dasar fisik kota yang memungkinkan aktifitas perkotaan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 11. Fasilitas kota adalah penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya. 12. Konsolidasi lahan adalah upaya penataan kembali penguasaan, penggunaan, dan pemilikan lahan oleh masyarakat. 13. Ruang Terbuka Hijau Kota adalah ruang kota dalam bentuk area/kawasan maupun bentuk area memanjang yang dalam

penggunaannya bersifat terbuka tanpa bangunan dengan penghijauan tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman. 14. Ruang adalah wadah secara keseluruhan yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai satukesatuan wilayah dengan interaksi sistem sosial (yang meliputi manusiaa dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya) dengan ekosistem (sumber daya alam dan sumber daya buatan) berlangsung. 15. Penataan Ruang adalah proses perencanaan ruang, pemanfatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. 16. Rencana Tata Ruang adalah hasil perencanaan wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang. Adapun yaang dimaksud dengan wujud struktural pemanfaatan ruang adalah susunan unsur-unsur pembentuk rona lingkungan alam, sosial, dan buatan secara hirarkis dan struktural berhubungan satu dengan lainnya membentuk tata ruang, diantaranya meliputi hirarkis pusat pelayanan seperti pusat kota, lingkungan, prasarana jalan seperti jalan arteri, kolektor, lokal dan sebagainya. 17. Pemanfaatan Ruang adalah bentuk pemanfaatan ruang yang menggambarkan ukuran fungsi, serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam, diantaranya meliputi pola lokasi, sebaran permukiman, tempat kerja, industri, dan pertanian serta pola penggunan tanah. 18. Rehabilitasi Ruang Kota adalah proses penatan kembali seluruh elemen fisik suatu kawasan atau ruang kota yang dinilai tidak dapat berjalan dan berfungsi sebagaimana mestinya melalui program-program pembangunan atau pemugaran kembali. 19. Peremajaan Kota adalah proses penataan kembali seluruh elemen kota baik fisik, sosial, dan ekonomi pada suatu kawasan yang dinilai tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.

BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang dinyatakan dibentuk dengan Peraturan Daerah ini. BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang adalah unsur pelaksanaan Pemerintah Daerah yang berkedudukan langsung dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. BAB IV TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 4 Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang mempunyai tugas : a. Melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya. b. Menyelenggarakan seluruh usaha dibidang penataan kota, pertamanan, dan pemakaman sesuai ketentuan yang berlaku. c. Mengadakan penelitian dan mengevaluasi pertumbuhan dan

perkembangan kota dalam rangka penataan kota, pertamanan, dan pemakaman kota. Pasal 5 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 4 peraturan daerah ini, Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan tugas pokok sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. b. Merencanakan, mempersiapkan, mengolah, menelaah, dan merumuskan kebijaksanaan teknis serta program kerja. c. Pelaksanaan penataan kota, pertamanan, dan pemakaman kota. d. Pelaksanaan pemberian bimbingan, arahan, dan perizinan pembangunan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Pengawasan, Pengamanan, dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas sesuai ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 6 Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang melaksanakan kewenangan : a. Penyusunan dan penetapan tata ruang kota. b. Pengendalian dan pemanfaatan ruang kota. c. Penerbitan dan pengawasan izin lokasi pembangunan. d. Penerbitan dan pengawasan izin pemanfaatan ruang. e. Penerbitan dan pengawasan izin mendirikan bangunan. f. Pengaturan dan pembinaan pembangunan pemanfaatan

lahan untuk kawasan perumahan, kawasan industri, dan lainlain beserta utilitas dan fasilitas lingkungannya. g. Pembinaan terhadap pengelolaan utilitas dan fasilitas lingkungan kawasan perumahan, kawasan industri, dan lainlain. h. Penataan, pembangunan, pemeliharaan, dan pengawasan untuk mencegah terjadinya kawasan kumuh dan melakukan peremajaan lingkungan. i. Pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan pertamanan dan pemakaman. j. Pelayanan perizinan yang berhubungan dengan pembangunan pemanfaatan kawasan seperti perumahan dan permukiman, kawasan industri, dan lain-lain. BAB V SUSUNAN ORGANISASI Pasal 7 Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Bagian Tata Usaha 1. Sub Bagian Perencanaan 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3. Sub Bagian Keuangan d. Sub Dinas Penataan Kota 1. Seksi Pengembangan

Kota 2. Seksi Rehabilitasi Kota c. Sub Dinas Pertamanan dan Pemakaman Kota 1. Seksi Pertamanan 2. Seksi Pemakaman c. Sub Dinas Perizinan dan Pengawasan Pembangunan 1. Seksi Perizinan Pembangunan 2. Seksi Pengawasan Bangunan Pasal 8 Bagan struktur organisasi Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan Daerah ini. BAB VI TATA KERJA Pasal 9 Dalam melaksanakan tugasnya Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang dan instansi-instansi lain wajib diselenggarakan atas dasar hubungan fungsional dengan cara yang sebaik-baiknya. Pasal 10 (1) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi baik dalam lingkungan

dinasnya maupun dalam hubungan antar dinas/lainnya. (2) Kepala Dinas melaksanakan tugasnya berdasarkan kebajikan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah. (3) Kepala Dinas berkewajiban memberi petunjuk, membimbing dan mengawasi pekerjaan unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan dinasnya. (4) Bilamana Kepala Dinas memandang perlu untuk mengadakan perubahan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah, maka hal tersebut diajukan kepada Kepala Daerah untuk mendapat keputusan BAB VII KEPEGAWAIAN Pasal 11 Kepala Dinas diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 12 Pengangkatan pejabat-pejabat lain dilingkungan Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Pemakaman Kota Bontang diangkat dan diberhentikan oleh Kepala Daerah atas usul Kepala Dinas sesuai dengan peraturan daerah perundang-undangan yang berlaku. BAB VIII PEMBIAYAAN Pasal 13 Segala biaya yang dikeluarkan dengan ditetapkannya peraturan daerah

ini dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bontang dan lembaga lain diluar pemerintahan daerah yang sah. BAB IX KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 14 Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan daerah ini, akan diatur lebih lanjut oleh Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya. BAB X PENUTUP Pasal 15 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Disahkan di Bontang pada tanggal 15 Juli 2002 WALIKOTA BONTANG ANDI SOFYAN HASDAM

Diundangkan di Bontang pada tanggal 15 Juli 2002 SEKRETARIS DAERAH KOTA BONTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BONTANG TAHUN 2002 NOMOR 15