BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
B A B 4 A N A L I S I S

BAB 5 - KESIMPULAN KESIMPULAN Dalam kesimpulan ini akan berisi hasil resume dari analisa dan

Skala (ruang.furniture, alat permainan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia anak identik dengan dunia bermain, maka kehidupan anak usia

KUESIONER KENYAMANAN PENGGUNA

BAB I PENDAHULUAN. Bermain adalah pekerjaan anak-anak semua usia dan. merupakan kegiatan yang dilakukan untuk kesenangan, tanpa

TINJAUAN PUSTAKA. (Hans Daeng, 2009 :17). Andang Ismail menuturkan bahwa permainan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi hingga kelahiran menjadi seorang bayi, tumbuh menjadi anak-anak,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat bagi perkembangan buah hatinya. Dengan demikian anak akan

PENGERTIAN Cara yg digunakan untuk mempelajari suatu keterampilan motorik sangat berpengaruh terhadap kualitas keterampilan yg dipelajari. Meskipun se

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

Kuesioner Karakteristik Pejalan Kaki Di Koridor Jalan Pasar Ruteng

BAB I PENDAHULUAN. pilar yaitu, learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bahasa bidang-bidang tertentu. Karakteristik masing-masing komunitas

PROPOSAL TERAPI BERMAIN ANAK USIA 1-3 TAHUN

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR MELALUI PERMAINAN KREATIF ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Klewer Solo merupakan sebuah pasar tradisional di kota Solo dengan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

Hambatan Sosiologis Menuju Olahraga yang Adil Gender. Namun kenyataannya, membuka peluang kesetaraan dalam bidang olahraga masih

MASA KANAK-KANAK AWAL. Masa ini dialami pada usia : 2 tahun 5/6 th Masa Usia Pra Sekolah : Play group atau TK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

Laporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. di Indonesia. Hal ini sebagaimana diatur dalam UU Sisdiknas BAB VI Pasal 13

BAB 4 KESIMPULAN. Nonton bareng..., Rima Febriani, FIB UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Lingkungan yang baik dan memadai merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. KEL. KEGIATAN FASILITAS KONSEP PERANCANGAN Wisata Bahari Dermaga

BAB I PENDAHULUAN. Kerap kali istilah Rumah ku, istanaku sering diucapkan,kata-kata yang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga agar tercipta generasi yang sehat dan kuat. gerak sempurna yang dilakukan manusia dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MENGENAL BERBAGAI MACAM MAINAN ANAK DAN MANFAATNYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

Mengasah Keterampilan Bergerak ANAK USIA 4-6 TAHUN SERI BACAAN ORANG TUA

By : Isti Yuni Purwanti

PERMOHONAN CALON RESPONDEN. Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Selamat membaca, mempelajari dan memahami materi Rentang Perkembangan Manusia I

BAB I PENDAHULUAN. Hakikat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia.

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

BAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan anak karena merupakan masa peka dalam kehidupan anak. Masa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kulitas hidup. Kemampuan gerak dasar di bagi menjadi 3, yaitu. gerak lokomotor, nonlokomotor, dan manipulatif.

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi yakni Sekolah

STASIUN KERETA API SEBAGAI PLAYGROUND: Kasus Stasiun Gawok di Hari Minggu 1. Sri Lestari dan Wiwien Dinar Pratisti Fakultas Psikologi UMS

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

Ciri-ciri Seks Sekunder pada Masa Remaja

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini pada hakikatnya adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai media membelajarkan siswa. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial dan kebijakan sosial muncul sebagai konsep. baru yang mewarnai konstalasi paradigma pembangunan sebelumnya yang

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pilihan yang tepat ketika sempitnya lahan di kota-kota besar untuk membangun UKDW

BAB 4 PRINSIP-PRINSIP PERANCANGAN TAMAN LINGKUNGAN

BAB V PROFIL KHALAYAK LANGSUNG ACARA MUSIK DERINGS DI TRANS TV

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat transportasi yang aman dan nyaman. Salah satu mode transportasi

BAB I PENDAHULUAN. gerak adalah mempertahankan hidup, meningkatkan kemampuan gerak adalah. kesegaran jasmani, dan prestasi (Nala, 2011).

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

MASA KANAK-KANAK AKHIR

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

B A B 2 K A J I A N T E O R I

Menghormati Orang Lain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENILAIAN PERKEMBANGAN ANAK Ernawulan Syaodih

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong

BAB I PENDAHULUAN. untuk berkembang. Pada masa ini anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. perumahan di Kota Sleman dan lahan pertanian masih tetap. penggunaan tanah sebagai pertimbangan utama, juga harus

Ruang Hobi Ideal. Dimas Nurhariyadi. Abstrak

DAFTAR ISI... HALAMAN SAMPUL DALAM... PERNYATAAN KEASLIAN... PERSETUJUAN PEMBIMBING TESIS... PENGESAHAN TIM PENGUJI TESIS... TRANSLITERASI...

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB V ARAHAN PERBAIKAN FISIK PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

KAJIAN AREA PARKIR SEPEDA MOTOR PLAZA SIMPANGLIMA SEMARANG DITINJUA DARI PERILAKU PENGUNJUNG

BAB IV PENGOLAHAN DATA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sepanjang rentang kehidupannya memiliki tahap-tahap

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

2015 PERBANDINGAN AKTIVITAS FISIK DAN KEBUGARAN JASMANI SISWA DI DAERAH PESISIR PANTAI DENGAN DI DAERAH PEGUNUNGAN DI KABUPATEN SUBANG

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

POLA PERILAKU ANAK PADA JALUR SIRKULASI HORISONTAL & VERTIKAL DI RUSUNAWA CIBEUREUM CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

BAB V KETERDEDAHAN, PENILAIAN RESPONDEN TERHADAP PROGRAM SIARAN RADIO, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

BAB I PENDAHULUAN. Manusia senantiasa mengalami perkembangan dalam masa hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

Materi Webinar.

PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK ANAK SD KELAS 1

BAB I PENDAHULUAN. Dunia anak adalah dunia bermain, di mana masa ini secara naluriah

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang

Transkripsi:

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Hasil penelitian dengan judul Ruang Bermain Anak di Rumah Susun Sederhana Sewa(Rusunawa) Begalon II Kota Surakarta dijabarkan sebagai berikut: 7.1. KESIMPULAN 7.1.1. Konsep Bermain di Rusunawa Dengan mengkaji dan mempertimbangkan seluruh temuan yang diperoleh di lapangan maka disimpulkan bahwa konsep bermain anak di Rusunawa Begalon II adalah mencari kesenangan dengan keluar dari rutinitas. Rutinitas yang dimaksud adalah seringnya anak menghadapi suasana sempit dan sumpek di dalam unit hunian memicu rasa bosan sehingga anak mengesplorasi ruang sekitarnya yang mampu memberi suasana baru. Ruang yang menyenangkan bagi anak rusunawa adalah ruang terbuka yang luas dan dilengkapi sarana bermain. 7.1.2. Karakteristik Kegiatan Bermain di Rusunawa 7.1.2.1. Permainan di Rusunawa Begalon II Jenis permainan yang dilakukan oleh anak-anak rusunawa adalah sepak bola, perosotan, bersepeda, berlarian, bermain boneka, petak umpet, rumah- 233

rumahan, bulutangkis, masak-masakan, bermain laptop/hp/gadget, belajar/ membaca, memanjat, perang-perangan, menonton televisi, kelereng, betengan, mobil-mobilan, layangan, tidur, nongkrong/ mengobrol, lempar stik, TPA, lompat tali, dan lempar bola. Preferensi permainan dipengaruhi jenis kelamin dimana dengan preferensi setiap jenis kelamin memiliki ciri sebagai berikut, Preferensi permainan anak laki-laki memiliki ciri: 1) Atraktif 2) Mengutamakan ketrampilan(skill) 3) Merupakan game 4) Permainan dramatic yang atraktif Preferensi permainan anak perempuan memiliki ciri, 1) Tidak atraktif 2) Permainan dramatic dan imajinatif 3) Mengeksplorasi benda sekitar untuk menunjang permainan(ekspanatory play) 4) Komunikatif dalam permainan(social affective play) Heterogenitas kegiatan bermain dan tingkat keaktifan permainan seperti kurva lengkung dimana kelompok usia kanak kanak akhir berada di puncak dan semakin usia bertambah ataupun berkurang maka jenis kegiatan bermain atau keaktifan gerak yang dilakukan semakin sedikit. Jenis permainan bermain juga dipengaruhi usia pemainnya. Anak usia bayi memilih permainan yang tidak 234

melibatkan banyak rekan bermain dan tidak banyak melakukan pergerakan/perpindahan lokasi. Kelompok usia kanak-kanak awal dan akhir memilih permainan yang banyak melibatkan rekan bermain dan banyak melakukan gerakan/perpindahan lokasi. Kelompok usia puber dan dewasa awal cenderug memilih permainan yang individual. 7.1.2.2. Ruang Bermain di Rusunawa Begalon II Ruang-ruang umum yang di rusunawa yang digunakan anak untuk bermain urutannya adalah playground, koridor depan rumah, dalam rumah, halaman timur, luar rusunawa, hall selatan 2, hall selatan 4, halaman parkir lantai dasar, jalan dan kampung sekitar, hall utara 3, hall selatan 3, koridor antar tower, halaman SD dekat rusunawa, masjid, halaman barat, hall utara 1, halaman utara, hall utara 2, hall utara 4, hall selatan 1,dan rusunawa begalon 1. Disimpulkan bahwa setiap ruang favorit tersebut terikat dengan jenis permainan tertentu. Jarak jangkauan bermain anak semakin lebar seiring bertambahnya usia. Jarak jangkauan bermain juga dipengaruhi status identitas diri anak, status terkait penghunian rusunawa mencipkatan wilayah teritorial yang berbeda antara anak rusunawa, anak luar rusunawa, dan anak yang dititipkan dirusunawa. Anak luar rusunawa hanya bermain di lantai dasar dan diluar bangunan. Anak yang dititipkan memiliki teritori bermain paling sempit yaitu hanya di depan unit hunian dan hall lantai tinggal. Anak rusunawa memiliki teritori paling luas khususnya anak yang tinggal di lantai 2. Lokasi bermain favorit anak rusunawa 235

adalah depan rumah dan hall lantai tinggal sedangkan anak luar rusunawa memfavoritkan playground. Semakin tinggi lokasi unit hunian maka anak lebih memilih lokasi bermain yang semakin dekat dengan huniannya namun jika aksesibitasnya sulit maka akan semakin banyak anak yang memainkan permainan pasif. Anak sangat adaptif menghadapi keterbatasan ruang yang tersedia dan mampu melakukan penyesuaian permainan agar tetap dapat memainkan permainan tersebut. Hal ini dilakukan dengan mengubah lingkungan hunian dia tinggal agar sesuai dengan permaianan yang akan dilakukan. Kemampuan adaptif ini dapat berupa (1) upaya merubah ruang secara fisik (2) berimajinasi (3) mengubah aturan dan bentuk permainan. 7.1.2.3. Waktu Bermain Faktor-faktor yang mempengaruhi lama waktu permainan adalah: 1) usia anak 2) keberadaan alat bermain 3) lokasi hunian 4) jenis kelamin 5) kondisi kesehatan/fisik anak 6) kesibukan anak Semakin muda usia anak jam bermainnya semakin lama dan semakin tua usia anak memiliki kecendrungan bermain hingga larut malam. Anak laki-laki kelompok usia bayi, puber, dan dewasa awal memiliki waktu bermain lebih lama dibanding anak perempuan, sedangkan kelompok usia kanak-kanak awal dan 236

akhir tidak memiliki perbedaan waktu bermain antara anak laki-laki dan perempuan. Pengaruh lantai hunian terhadap lama waktu bermain adalah semakin tinggi lokasi hunian semakin lama rentang waktu bermainnya. 7.1.2.4. Teman Bermain Anak memiliki kecenderungan bermain dengan teman seusia, teman yang berjenis kelamin sama, teman yang tinggal di lantai yang sama, teman dalam rusunawa, dan teman satu sekolah. Anak laki-laki cenderung bermain dengan kelompok yang lebih besar dibanding anak perempuan. Anak-anak rusunawa cenderung bermain bersama teman yang berasal di rusunawa khususnya rekan yang usianya sebaya. Anak rusunawa juga senang bermain dengan rekan dari luar rusunawa asalkan berusia sebaya. Hanya kelompok usia masa bayi yang cenderug bermain bersama orang dewasa, sedangkan yang lain cenderung tidak suka bermain dengan orang dewasa. Jangkauan teman bermain anak semakin luas seiring dengan pertambahan usianya. Kondisi ini juga akan berimbas pada jarak jangkauan bermain yang semakin luas. 7.1.3. Penilaian Penghuni Dalam penilain performa ruang bermain rusunawa oleh penghuni dan anak-anak diketahui bahwa 67 % merasa puas. Diketahui juga bahwa semakin rendah lantai yang dihuni, semakin tinggi tingkat kepuasan dan penilaian penghuni terhadap ruang bermain di rusunawa. 237

7.1.4. Preferensi Ruang Bermain di Rusunawa Preferensi ruang bermain adalah kecenderungan memilih ruang untuk bermain yang dapat diidentikkan dengan ruang yang disukai pengguna. Ruang yang disukai anak untuk bermain adalah : 1) Ruang yang memiliki alat kelengkapan bermain 2) Ruang yang memiliki keunikan 3) Ruang yang luas 4) Ruang yang dekat dengan hunian 5) Ruang yang cukup pencahayaan, teduh, sejuk, dan tidak lembab 6) Ruang yang dikenali 7) Ruang yang minim intervensi oarang dewasa 8) Ruang yang memiliki view ruang terbuka 9) Ruang yang bersih 10) Ruang yang banyak temannya 11) Ruang yang tingkat keramaiannya sedang 12) Ruang yang mudah aksesibilitasnya ke ruang lain 7.2. SARAN Peneltian ini merupakan langkah awal untuk menyusun konsep ruang bermain yang layak anak khususnya di rusunawa. Penelitian ini hendaknya dilanjutkan dengan penelitian berikutnya agar hasilnya dapat secara langsung di implementasikan dalam pembangunan rusunawa di masa yang akan datang. Kajian yang perlu dilakukan dalam penelitian lanjutan adalah : 238

1) Kajian teknis bangunan rusunawa yang terukur khusunya terkait kenyamanan, keamanan, dan keselamatan anak di dalam bangunan. 2) Kajian kesetaraan (equity) dimana dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa tingkat kepuasan penghuni yang tinggal di alantai atas semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa penghuni tidak mendapatkan fasilitas yang setara/adil sehingga dirasa perlu menyusun konsep kesetaraan fasilitas ruang bermain anak rusunawa agar terwujud rusunawa yang layak anak dan dirasa adil bagi penghuni di setiap lantai 3) Kajian penempatan penghunian dimana setiap unit satuan keluarga memiliki jumlang anggota, struktur keluarga, dan latar belakang yang berbeda sehingga perlu skala prioritas untuk menempatkan penghuni di setiap lantai 239