https://ambonkota.bps.go.id

dokumen-dokumen yang mirip




No. 02/05/81/Th.VIII, 2 Mei 2016


No. 02/05/81/Th.VII,4 Mei 2015

No. 02/08/81/Th.VIII,1 Agustus 2016

No. 02/09/81/Th.VIII,1 September 2016

No. 02/04/81/Th.VII,1 April2015

No. 02/12/81/Th.VIII, 1 Desember 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

No. 02/01/81/Th.IX, 3 Januari 2017

No. 02/03/81/Th.IX, 1 Maret 2017


NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN


NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN


BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN MEI 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2009

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BPS PROVINSI JAWA TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.78 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JANUARI 2017 SEBESAR 92,86 ATAU MENURUN SEBESAR 1,15 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA MARET 2017

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA FEBRUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NTP Sulawesi Utara September 2017 Naik 0,79 Persen

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2016 SEBESAR ATAU MENURUN SEBESAR 0.36 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA DESEMBER 2016 SEBESAR 93,94 ATAU MENURUN SEBESAR 0.53 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA JUNI 2016 SEBESAR 97,00 ATAU MENINGKAT SEBESAR 0,38 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA MEI 2016 SEBESAR 96,63 ATAU MENURUN SEBESAR 0,52 PERSEN

2. Indeks Harga Dibayar Petani (Ib)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Grafik 1 Perkembangan NTP dan Indeks Harga yang Diterima/Dibayar Petani Oktober 2015 Oktober 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SUKOHARJO BULAN JULI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2017


Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) SULAWESI UTARA JULI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

BERITA RESMI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI OKTOBER 2017 STATISTIK

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA SEPTEMBER 2015 SEBESAR 95,89 ATAU NAIK SEBESAR 0,82 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI PAPUA BULAN NOVEMBER 2016 TURUN -0,90 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA AGUSTUS 2015 SEBESAR 95,11 ATAU TURUN SEBESAR 0,32 PERSEN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI (NTP)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI PEDESAAN

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

BPS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI SEPTEMBER 2016

Transkripsi:

No. 02/09/81/Th.VII, 1 September 2015 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2015 SEBESAR 99,83, TURUN 0,67 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Agustus 2015 turun ke level di bawah 100 yaitu sebesar 99,83, atau turun sebesar 0,67 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 100,51. Penurunan ini disebabkan oleh perubahan indeks harga yang diterima petani (It) mencapai -0,81 persen, lebih rendah dibanding perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib) yang sebesar -0,14 persen. Capaian NTP tertinggi pada Agustus 2015 masih terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 111,23 sedangkan NTP terendah terjadi di sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 90,48. Penurunan NTP pada Agustus 2015 dipengaruhi oleh penurunan pada 3 sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,18 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,42 persen, sub sektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen. NTP Provinsi Maluku tanpa Sub Sektor Perikanan Agustus 2015 sebesar 99,19 atau turun sebesar 0,71 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 99,90. Pada Agustus 2015, terjadi deflasi perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,15 persen, utamanya disebabkan oleh penurunan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok transportasi& komunikasi masing-masing sebesar 0,62 persen dan sebesar 0,08 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada Agustus 2015 tercatat sebesar 112,47 atau turun sebesar 0,82 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 113,40. Penurunan NTUP pada Agustus 2015 disebabkan oleh turunnya NTUP pada empat sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,46 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen dan sub sektor perikanan sebesar 0,06 persen. 1. Nilai Tukar Petani (It) Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) yang diperoleh dari perbandingan Indeks Harga Yang Diterima Petani terhadap Indeks Harga Yang Dibayar Petani (dalam persentase), merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Nilai Tukar Petani juga menunjukkan daya tukar (term of trading) dari harga produk pertanian dengan harga barang dan jasa 1

yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi Nilai Tukar Petani, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli/daya tukar petani. Tabel 1. Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor Agustus 2015 (2012 = 100) B u l a n Persentase Sub Sektor Agustus Juli 2015 2015 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Indeks yang Diterima (It) a. Tanaman Pangan 118.57 118.09-0.40 b. Hortikultura 134.97 134.58-0.28 c. Tanaman Perkebunan Rakyat 111.73 109.17-2.29 d. Peternakan 124.05 124.04-0.01 e. Perikanan 126.41 126.35-0.05 e.1. Perikanan Tangkap 126.50 126.40-0.08 e.2. Perikanan budidaya 125.99 126.15 0.13 f. Gabungan 121.42 120.44-0.81 g. Gabungan Tanpa Ikan 120.82 119.73-0.91 2. Indeks yang Dibayar (Ib) a. Tanaman Pangan 121.56 121.19-0.31 b. Hortikultura 121.34 121.00-0.29 c. Tanaman Perkebunan Rakyat 120.79 120.66-0.11 d. Peternakan 119.52 119.43-0.07 e. Perikanan 119.75 120.20 0.38 e.1. Perikanan Tangkap 120.51 120.95 0.37 e.2. Perikanan budidaya 115.96 116.44 0.41 f. Gabungan 120.81 120.65-0.14 g. Gabungan Tanpa Ikan 120.94 120.70-0.20 3. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) a. Tanaman Pangan 97.54 97.44-0.10 b. Hortikultura 111.23 111.23 0.00 c. Tanaman Perkebunan Rakyat 92.50 90.48-2.18 d. Peternakan 103.79 103.85 0.06 e. Perikanan 105.57 105.12-0.42 e.1. Perikanan Tangkap 104.97 104.50-0.45 e.2. Perikanan budidaya 108.65 108.34-0.28 f. Gabungan 100.51 99.83-0.67 g. Gabungan Tanpa Ikan 99.90 99.19-0.71 NASIONAL NASIONAL tanpa Ikan 100.97 101.28 0.31 100.89 101.20 0.31 2

Berdasarkan hasil pemantauan harga harga perdesaan di 42 kecamatan di Provinsi Maluku pada Agustus 2015, diketahui bahwa NTP Provinsi Maluku mengalami penurunan sebesar 0,67 persen dibanding Juli 2015, atau turun ke level di bawah 100 dari 100,51 menjadi 99,83. Penurunan NTP pada Agustus 2015 disebabkan perubahan indeks harga hasil produksi pertanian yang sebesar -0,81 persen lebih kecil dibanding perubahan indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga petani maupun untuk keperluan produksi pertanian yang tercatat sebesar -0,14 persen. Penurunan NTP dipengaruhi oleh turunnya NTP pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,18 persen, diikuti sub sektor perikanan sebesar 0,42 persen dan sub sektor tanaman pangan sebesar 0,10 persen. Sub sektor tanaman hortikultura tidak mengalami perubahan NTP pada Agustus 2015, sedangkan NTP sub sektor peternakan naik sebesar 0,06 persen. NTP Provinsi Maluku tanpa sub sektor perikanan pada Agustus 2015 seperti yang ditunjukan dalam Tabel 1 menunjukan angka sebesar 99,19, atau turun sebesar 0,71 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 99,90. Jika dibandingkan dengan NTP Nasional Agustus 2015, NTP Provinsi Maluku Agustus 2015 berada di bawah level NTP Nasional yang tercatat sebesar 101,28. 2. Indeks Harga yang Diterima Petani (It) Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dari kelima sub sektor menunjukkan fluktuasi harga komoditas pertanian yang dihasilkan oleh petani. Data dalam Tabel 1 menunjukan bahwa indeks harga yang diterima petani (it) Provinsi Maluku pada Agustus 2015 sebesar 120,44 atau turun sebesar 0,81 persen dibanding Juli 2015 yang tercatat sebesar 121,42. Penurunan It disebabkan turunnya It pada semua sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,40 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,28 persen, sub sektor perikanan sebesar 0,05 persen, dan sub sektor peternakan sebesar 0,01 persen. 3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Melalui Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani meliputi harga barang dan jasa yang diperlukan untuk konsumsi rumah tangga dan memproduksi hasil pertaniannya. Pada Agustus 2015, Ib Provinsi Maluku juga turun sebesar 0,14 persen yang dipengaruhi oleh turunnya Ib pada beberapa sub sektor, yakni tertinggi oleh sub sektor tanaman pangan sebesar 0,31 persen, diikuti sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen, sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,11 persen, dan sub sektor peternakan sebesar 0,07 persen. Sedangkan sub sektor 3

perikanan mengalami kenaikan Ib sebesar 0,38 persen yang disumbangkan oleh kelompok perikanan tangkap sebesar 0,37 persen dan kelompok perikanan budidaya sebesar 0,41 persen. 4. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor a. Sub Sektor Tanaman Pangan (NTP-P) Pada Agustus 2015, NTP-P mengalami penurunan sebesar 0,10 persen terjadi karena penurunan It mencapai 0,40 persen sedangkan penurunan Ib hanya sebesar 0,31 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok palawija sebesar 0,66 persen sedangkan kelompok padi mengalami kenaikan indeks sebesar 0,39 persen. Penurunan Ib dipengaruhi oleh turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,36 persen sedangkan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) naik sebesar 0,06 persen. b. Sub Sektor Hortikultura (NTP-H) Pada Agustus 2015, NTP-H tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015 atau masih tetap sebesar 111,23, terjadi karena penurunan It dan penurunan Ib pada sub sektor ini hanya berbeda tipis yaitu masing-masing sebesar 0,28 persen dan sebesar 0,29 persen. Penurunan It disumbangkan oleh turunnya indeks pada kelompok buah-buahan dan kelompok tanaman obat masing-masing sebesar 1,44 persen dan sebesar 0,97 persen, sedangkan indeks kelompok sayur-sayuran naik sebesar 1,27 persen. Penurunan Ib disebabkan turunnya IKRT sebesar 0,33 persen sedangkan indeks BPPBM tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015. c. Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTP-R) Pada Agustus 2015, NTP-R mengalami penurunan sebesar 2,18 persen dibanding Juli 2015, terjadi karena penurunan It mencapai 2,29 persen sedangkan penurunan Ib hanya sebesar 0,11 persen. Penurunan It disumbangkan oleh turunnya indeks kelompok tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen. Penurunan pada Ib disebabkan turunnya IKRT sebesar 0,13 persen sedangkan indeks BPPBM tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015 d. Sub Sektor Peternakan (NTP-T) Pada Agustus 2015, NTP-T mengalami kenaikan sebesar 0,06 persen dibanding Juli 2015, karena terjadi penurunan It hanya sebesar 0,01 sedangkan penurunan Ib mencapai 0,07 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok hasil ternak sebesar 0,20 persen, sedangkan indeks pada kelompok ternak besar, kelompok ternak kecil dan kelompok unggas 4

ternyata tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015. Penurunan Ib disumbangkan oleh penurunan IKRT dan indeks BPPBM masing-masing sebesar 0,08 persen dan sebesar 0,05 persen. e. Sub Sektor Perikanan (NTP-NP) Pada Agustus 2015, NTP-NP mengalami penurunan sebesar 0,42 persen dibanding Juli 2015, karena terjadi penurunan It sebesar 0,05 lebih rendah dari Ib yang justru naik sebesar 0,38 persen. Penurunan It disebabkan turunnya indeks pada kelompok penangkapan sebesar 0,08 sedangkan kelompok budidaya justru naik sebesar 0,13 persen. Sebaliknya kenaikan Ib disebabkan IKRT dan indeks BPPBM mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,57 persen dan sebesar 0,01 persen. e.1.) Kelompok Perikanan Tangkap (NTN) Pada Agustus 2015, NTN turun sebesar 0,45 persen karena It mengalami penurunan sebesar 0,08 persen, sedangkan Ib justru mengalami kenaikan sebesar 0,37 persen yang disumbangkan oleh naiknya IKRT sebesar 0,57 persen. e.2.) Kelompok Perikanan Budidaya (NTPi) Pada Agustus 2015, NTPi turun sebesar 0,28 persen karena terjadi kenaikan It yang sebesar 0,13 persen, lebih rendah dari kenaikan Ib yang sebesar 0,41 persen. Peningkatan It disumbangkan oleh peningkatan pada kelompok budidaya laut sebesar 0,13 persen, sedangkan peningkatan Ib disumbangkan oleh peningkatan IKRT dan indeks BPPBM masingmasing sebesar 0,57 persen dan sebesar 0,06 persen. Data NTP dari seluruh sub sektor seperti yang telah dijelaskan diatas dapat dilihat selengkapnya pada Tabel 2. Tabel 2.Nilai Tukar Petani Provinsi Maluku Per Sub Sektor dan Perubahannya Agustus 2015 (2012=100) B u l a n Persentase Kelompokdan Sub Kelompok Juli 2015 Agustus 2015 Perubahan (1) (2) (3) (4) 1. Tanaman Pangan (NTPP) 97.54 97.44-0.10 a. Indeks Diterima Petani 118.57 118.09-0.40 - Padi 101.52 101.91 0.39 - Palawija 125.34 124.51-0.66 b. Indeks Dibayar Petani 121.56 121.19-0.31 5

- Indeks Konsumsi Rumah Tangga 124.13 123.68-0.36 - Indeks BPPBM 106.56 106.62 0.06 2. Hortikultura (NTPH) 111.23 111.23 0.00 a. IndeksDiterimaPetani 134.97 134.58-0.28 - Sayur-sayuran 134.04 135.74 1.27 - Buah-buahan 135.93 133.98-1.44 - Tanaman Obat 124.75 123.53-0.97 b. IndeksDibayarPetani 121.34 121.00-0.29 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 124.23 123.82-0.33 - Indeks BPPBM 105.79 105.79 0.00 3. Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) 92.50 90.48-2.18 a. IndeksDiterimaPetani 111.73 109.17-2.29 - Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) 111.73 109.17-2.29 b. IndeksDibayarPetani 120.79 120.66-0.11 - IndeksKonsumsiRumahTangga 123.97 123.80-0.13 - Indeks BPPBM 105.68 105.68 0.00 4. Peternakan (NTPT) 103.79 103.85 0.06 a. IndeksDiterimaPetani 124.05 124.04-0.01 - Ternak Besar 122.06 122.06 0.00 - Ternak Kecil 125.05 125.05 0.00 - Unggas 126.79 126.79 0.00 - Hasil Ternak 121.82 121.58-0.20 b. Indeks Dibayar Petani 119.52 119.43-0.07 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 126.00 125.90-0.08 - Indeks BPPBM 106.69 106.63-0.05 5. Perikanan (NTNP) 105.57 105.12-0.42 a. Indeks Diterima Petani 126.41 126.35-0.05 - Penangkapan 126.50 126.40-0.08 - Budidaya 125.99 126.15 0.13 b. Indeks Dibayar Petani 119.75 120.20 0.38 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.33 123.02 0.57 - Indeks BPPBM 115.08 115.09 0.01 5.1. Perikanan Tangkap (NTN) 104.97 104.50-0.45 a. Indeks Harga yang Diterima Petani 126.50 126.40-0.08 - Penangkapan Laut 126.50 126.40-0.08 b. Indeks Harga yang Dibayar Petani 120.51 120.95 0.37 -Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.35 123.05 0.57 - BPPBM 117.32 117.32 0.00 5.1. Perikanan Budidaya (NTPi) 108.65 108.34-0.28 a. Indeks Harga yang Diterima Petani 125.99 126.15 0.13 - Budidaya Air Tawar 100.00 100.00 0.00 - Budidaya Laut 126.15 126.32 0.13 b. Indeks Harga yang Dibayar Petani 115.96 116.44 0.41 - Indeks Konsumsi Rumah Tangga 122.19 122.89 0.57 - BPPBM 103.95 104.01 0.06 BPPBM= Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 6

5. Inflasi Pedesaan Perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) mencerminkan angka inflasi jika terjadi kenaikan dan deflasi jika terjadi penurunan di wilayah perdesaan. Pada Agustus 2015 terjadi penurunan IKRT atau terjadi deflasi perdesaan di Maluku sebesar 0,15 persen. Penurunan IKRT utamanya disumbangkan oleh kelompok pengeluaran bahan makanan dan kelompok transportasi & komunikasi yang mengalami deflasi perdesaan masing-masing sebesar 0,62 persen dan sebesar 0,08 persen. Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks diantaranya tertinggi oleh kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga sebesar 0,45 persen, kelompok sandang sebesar 0,37 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,30 persen, dan kelompok perumahan sebesar 0,29 persen. Kelompok pengeluaran kesehatan tidak mengalami perubahan indeks dibanding Juli 2015. Data dalam Tabel 3 juga menunjukan bahwa Inflasi perdesaan Provinsi Maluku lebih rendah dari angka nasional yang mengalami inflasi sebesar 0,47 persen. Tabel 3. Persentase Perubahan Indeks Harga Konsumen Pedesaan Menurut Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga di Provinsi Maluku Agustus 2015 (2012=100) K e l o m p ok Perubahan (%) (1) (2) Bahan Makanan -0.62 Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau 0.30 Perumahan 0.29 Sandang 0.37 Kesehatan 0.00 Pendidikan, Rekreasi & Olahraga 0.45 Transportasi & Komunikasi -0.08 T o t a l / Gabungan -0,15 Nasional 0,47 7

6. Kecepatan Harga per kelompok Pengeluaran dan per sub Sektor Data dalam Tabel 4 menunjukan kecepatan kenaikan harga per kelompok pengeluaran dari tahun dasar 2012 sampai dengan Agustus 2015 yang dirinci dari kelompok pengeluaran tertinggi ke terendah. Kelompok bahan makanan masih menduduki urutan tertinggi dengan nilai indeks sebesar 133,66, selanjutnya kelompok transportasi dan komunikasi sebesar 125,73, diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 117,00, selanjutnya kelompok perumahan dengan nilai indeks sebesar 116,87, kelompok sandang sebesar 115,37, kelompok kesehatan sebesar 111,06, dan terendah adalah kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 106,67. Tabel 4. Indeks Harga Per Sub Kelompok Pengeluaran Rumah Tangga Dan Laju Inflasi/Deflasi pada Agustus 2015 Menurut Sub Sektor ( 2012 = 100 ) Juli Agustus Inflasi/Def U r a i a n 2015 2015 lasi (1) (2) (3) (4) Bahan Makanan 134.49 133.66-0.62 Transportasi dan Komunikasi 125.83 125.73-0.08 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 116.65 117.00 0.30 Perumahan 116.53 116.87 0.29 Sandang 114.94 115.37 0.37 Kesehatan 111.06 111.06 0.00 Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 106.20 106.67 0.45 7. Kebutuhan Petani Untuk Biaya Produksi Kebutuhan petani untuk biaya produksi terdiri dari Bibit, Obat-Obatan dan Pupuk, Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya, Transportasi, Penambahan Barang Modal, dan Upah Buruh Tani. Kebutuhan biaya produksi ini dihitung dalam bentuk Indeks Harga Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) seperti yang terlihat pada Tabel 5 secara rata-rata mengalami peningkatan pada Agustus 2015 hanya sebesar 0,01 persen. Jika dirinci menurut kelompok pengeluaran seperti yang terlihat dalam Tabel 5, maka masih sama dengan bulan sebelumnya, dimana kelompok transportasi pada Agustus 2015 masih menduduki urutan tertinggi indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yakni sebesar 124,93 dan terendah adalah kelompok upah buruh tani sebesar 101,06. Data dalam Tabel 5 juga 8

menunjukan bahwa hanya kelompok transportasi yang mengalami peningkatan pada Agustus 2015 yaitu sebesar 0,08 persen sedangkan indeks kelompok pengeluaran BPPBM yang lainnya tidak mengalami perubahan dibanding Juli 2015. Tabel 5. Indeks Harga BPPBM dan Laju Inflasi/Deflasi Provinsi Maluku Pada Agustus 2015 ( 2012 = 100 ) Kelompok Juli Agustus 2015 2015 Inflasi/Deflasi (1) (2) (3) (4) BPPBM 107.07 107.08 0.01 Bibit 103.22 103.22 0.00 Obat-Obatan dan Pupuk 101.84 101.84 0.00 Sewa Lahan, Pajak dan Lainnya 103.74 103.74 0.00 Transportasi 124.84 124.93 0.08 Penambahan Barang Modal 106.18 106.18 0.00 Upah Buruh Tani 101.06 101.06 0.00 8. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) per Sub Sektor Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Data dalam Tabel 2 menunjukan bahwa NTUP Provinsi Maluku pada Agustus 2015 turun sebesar 0,82 persen dibanding Juli 2015, yaitu dari 113,40 menjadi 112,47. Hal ini terjadi karena penurunan It yang sebesar 0,81 persen lebih rendah dari perubahan indeks BPPBM yang justru naik sebesar 0,01 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP pada empat sub sektor yakni tertinggi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 2,29 persen, diikuti sub sektor tanaman pangan sebesar 0,46 persen, sub sektor tanaman hortikultura sebesar 0,29 persen dan sub sektor perikanan 9

sebesar 0,06 persen. Sedangkan sub sektor peternakan mengalami kenaikan NTUP sebesar 0,04 persen. Tabel 6. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian Provinsi Maluku per sub sektor pada Agustus 2015 ( 2012 = 100 ) B u l a n Perubahan Sub Sektor Juli 2015 Agustus 2015 (%) (1) (2) (3) a. Tanaman Pangan 111.28 110.76-0.46 b. Hortikultura 127.58 127.21-0.29 c. Tanaman Perkebunan Rakyat 105.73 103.30-2.29 d. Peternakan 116.27 116.32 0.04 e. Perikanan 109.85 109.78-0.06 e.1. Perikanan Tangkap 107.83 107.73-0.09 e.2. Perikanan Budidaya 121.20 121.29 0.07 f. Gabungan 113.40 112.47-0.82 g. Gabungan Tanpa Ikan 113.87 112.83-0.92 NASIONAL 107.14 107.72 0.54 NASIONAL Tanpa Ikan 107.11 107.69 0.55 10

BPS PROVINSI MALUKU Informasilebihlanjuthubungi: Ir.JessicaElizianaPupella Kepala Bidang Statistik Distribusi e-mail : Chika@bps.go.id Telepon: 0911-361319,361320 11