BAB II TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan. Pada permulaan hidup perubahan itu kearah pertumbuhan dan

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

`BAB I PENDAHULUAN. akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Perkembangan bukan sekedar

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

PEDOMAN WAWANCARA DAN OBSERVASI

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

SEKSUALITAS. endang parwieningrum Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan KB BKKBN

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

BAB II TINJAUAN TEORITIS. atau ancaman atau fenomena yang sangat tidak menyenangkan serta ada

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk menggambarkan haid. Menopause adalah periode berakhirnya

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksima.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

BAB 1 PENDAHULUAN. Tahapan siklus kehidupan manusia, mulai dari bayi, kanak-kanak, remaja,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

SATUAN ACARA PENYULUHAN POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA. Sub Pokok Bahasan : Pola Hidup Sehat dengan Gizi Seimbang Pada Lansia

LEMBAR INFORMASI PENELITIAN. Kepada Yth. Saya yang bertanda tangan dibawah: NIM :

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

Kehamilan Resiko Tinggi. Oleh Dokter Muda Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Andalas 2013

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Rata-rata menopause natural terjadi 51,4

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB II KAJIAN TEORETIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. a. Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipahami. Ketiga konsep ini saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Ketiga konsep pengertian tersebut adalah :

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui penginderaan yaitu : penglihatan,

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO meliputi: usia pertengahan (45 59 tahun), lanjut usia (60 74

BAB I PENGANTAR. karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan

Ditandai dg penurunan kekuatan fisik & daya ingat Dibagi dlm 2 bagian :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.

Hamilton Depression Rating Scale (HDRS)

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB I PENDAHULUAN. dengan bertambahnya usia. Semakin bertambahnya usia maka gerak-gerik, tingkah

ITEM KECEMASAN WANITA MENGHADAPI MENOPAUSE

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

BAB II TINJAUAN TEORI. yang berarti Bulan dan Penghentian sementara yang lebih tepat. berhentinya masa menstruasi (Wirakusumah, 2004)..

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

Kisi-kisi Mid pelayanan kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. usia harapan hidup penduduk. Semakin meningkatnya usia harapan hidup penduduk,

BAB I PENDAHULUAN. Kekhawatiran ini berawal dari pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tidak sehat,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S1 Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BABI PENDAHULUAN. menjelang saat-saat kematian, rasa cemas kerap kali singgah dalam diri manusia.

BAB I TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masa dewasa dan merupakan periode kehidupan yang paling banyak terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan masa yang paling penting karena pada masa ini

BAB I PENDAHULUAN. terlihat sembab, sakit kepala, dan nyeri dibagian perut 1. dengan PMS (Premenstruation Syindrom). Bahkan survai tahun 1982 di

BAB II TINJAUAN TEORI

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dunia kerja yang semakin lesu pada saat ini, tetap mampu membuat

Beberapa Penyakit Organ Kewanitaan Dan Cara Mengatasinya

Perkembangan Sepanjang Hayat

GAMBARAN KUALITAS HIDUP PADA WANITA LANJUT USIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WREDHA BUDI PERTIWI BANDUNG

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Wanita Menopause 1. pengertian a. Menopause merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrenologik ovarium (Baziad, 2003). b. Menopause alamiah (Natural menopause) adalah berhentinya menstruasi secara permanen sebagai akibat hilangnya aktivitasnya (martaadisoebrata, dkk, 2005). c. Menopause adalah titik dimana menstruasi berhenti yang dihadapi wanita ketika tahun-tahun kesuburannya menurun, sehingga bagi sebagian wanita menimbulkan rasa cemas dan risau sementara bagi yang lain menimbulkan percaya diri (Bobak, dkk, 2004). 2. Tanda gejala menopause Tanda gejala menopause meliputi: a. Gejala fisik Gejala fisik yang pada umumnya terjadi adalah hot fluses (rasa panas) pada wajah, leher, dan dada yang berlangsung selama beberapa menit, berkeringat dimalam hari, berdebar-debar (detak jantung meningkat/mengencang), susah tidur, sakit kepala, keinginan buang air kecil lebih sering. 7

8 b. Gejala psikologis Gejala psikologis ditandai dengan sikap yang mudah tersinggung, depresi, cemas, suasana hati (mood) yang tidak menentu, sering lupa, dan susah berkonsentrasi. c. Gejala seksual Gejala seksual ditandai dengan kekeringan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual dan menurunnya libido (Spencer, 2006). 3. Perubahan-perubahan masa menopause a. Perubahan fisik Ketika seseorang memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidak nyamanan seperti rasa kaku dan linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba disekujur tubuh (Spencer, 2006). Beberapa keluhan fisik merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu : 1) Ketidakteraturan siklus haid Tanda paling umum adalah fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu tetapi tidak pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah darah sangat banyak, tidak seperti volume darah haid yang normal (Ibrahim, 2002).

9 2) Gejolak rasa panas Arus panas biasanya timbul pada saat haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar berhenti. Munculnya hot flases ini sering diawali pada daerah dada, leher atau wajah menjalar ke beberapa daerah tubuh yang lain. Hal ini berlangsung selama dua atau tiga menit yang disertai pula oleh keringat banyak (Ibrahim, 2002). 3) Kekeringan vagina Kekeringan vagina terjadi karena leher rahim sedikit sekali mensekresi lendir. Penyebabnya adalah kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi tipis, lebih kering, dan kurang elastis alat kelamin mulai mengerut. Liang senggama kering sehingga menimbulkan nyeri pada waktu senggama, keputihan, rasa sakit pada saat kencing. Keadaan ini membuat hubungan seksual terasa sakit dan tidak nyaman (Suparto, 2000). 4) Perubahan kulit Estrogen berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika menstruasi berhenti, maka kulit akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah wajah, leher dan lengan. Kulit dibagian bawah mata menjadi mengembang seperti kantong dan lingkaran hitam dibagian ini menjadi lebih permanen dan jelas (Suparto, 2000).

10 5) Keringat dimalam hari Berkeringat dimalam hari, bangun bersimpuh peluh. Sehingga perlu mengganti pakaian dimalam hari, mengganggu pasangan tidur. Akibatnya diantara keduanya mudah lelah dan tersinggung, karena tidak dapat tidur nyenyak (Reitz, 1993). 6) Sulit tidur Insomnia (sulit tidur) lazim terjadi pada masa menopause, tetapi mungkin hal ini ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat pada malam hari, wajah memerah dan perubahan yang lain (Reitz, 1993). 7) Perubahan pada mulut Kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal (Indarti, 2004). 8) Kerapuhan tulang Rendahnya kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporoses (kerapuhan tulang). Osteoporoses merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan persoalan bagi yang berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah menopause. Biasanya kita kehilangan 1% tulang dalam setahun akibat proses penuaan (Indarti, 2004 ). 9) Badan menjadi gemuk Banyak wanita menjadi gemuk dalam menopause. Rasa letih yang dialami pada masa menopause, diperburuk dengan

11 perilaku makan yang sembarangan. Banyak wanita yang bertambah berat badannya pada masa menopause, hal ini disebabkan oleh faktor makanan dan kurang olahraga (Indarti, 2004). 10) Penyakit Beberapa penyakit yang sering kali dialami oleh wanita menopause diantaranya adalah penyakit jantung, dan kanker rahim (Indarti, 2004). b. Perubahan psikologi Aspek psikologi yang terjadi pada wanita menopause amat penting perananya pada kehidupan sosial, terutama dalam menghadapi masalah-masalah yang berkaitan dengan pensiun, hilangnya jabatan, atau pekerjaan sebelumnya sangat menjadi kebanggaan (Brien,1994). Beberapa gejolak psikologi yang menonjol ketika menopause adalah mudah tersinggung, sukar tidur, tertekan, gugup, kesepian, tidak sabar, tegang, cemas dan depresi sampai kehilangan harga diri karena menurunnya daya tarik fisik dan seksual (Brien, 1994). Menurut buku Populer Nirmala (2003) beberapa keluhan psikologi yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu: 1) Ingatan menurun Gejala ini terlihat bahwa sebclumnya wanita menopause dapat menginat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat,

12 bahwa sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnyn otomatis langsung ingat. 2) Kecemasan Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekawatiran pada ibu-ibu menopause yang bersifat relatif, artinya ada orang yang kembali cemas dan dapat kembali tenang, setelah mendapat semangat atau dukungan dari orang sekitarnya. Akan tetapi banyak juga wanita mengalami menopause namun tidak mengalami perubahan yang tidak berarti dalam kehidupannya. Menopause rupanya mirip atau sama saja dengan pubertas yang dialami oleh seorang remaja sebagai awal berfungsinya alat-alat reproduksi, dimana ada remaja yang cemas, ada yang kawatir, namun juga yang biasa-biasa saja sehingga tidak menimbulkan gejolak (Nirmala, 2003). Adapun gejolak-gejolak psikologi adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut Wade (2007) adalah : a. Suasana hati Yaitu keadaan yang menunjukkan ketidak tenangan psikis seperti mudah marah dan perasaan sedang. b. Pikiran Yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu seperti khawatir, sukar konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya.

13 c. Motivasi Yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, seperti menghindari situasi, ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan. d. Perilaku gelisah Yaitu keadaan diri yang tidak terkendali, seperti gugup, kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi. Reaksi-reaksi biologi yang tidak terkendali e. Gangguan kecemasan dianggap berasal dan suatu mekanisme pertahanan din yang dipilih secara alamiah oleh mahiuk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. f. Mudah tersinggung Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Wanita menopause lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu. g. Stress Tidak ada orang bisa lepas sama sekali dan was-was dari rasa cemas, termasuk para menopause. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan pekerjaan. Pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup kedalam tidur. h. Depresi Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih. Karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi, sedih karena kehilangan daya tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan sluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.

14 4. Penatalaksanaan pada wanita menopause Penatalaksanaan pada wanita menopause menurut Indarti (2004) adalah : a. Gizi seimbang Mengkonsumsi gizi seimbang antara lain dengan cara makanmakanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh dan dapat bermanfaat serta dapat diolah oleh tubuh yaitu antara lain: 1) Protein Berfungsi sebagai pertumbuhan, perbaikan sel-sel tubuh dan produksi enzim senta hormon, Karena ada 2 protein yaitu protein nabati yang berasal dari kacang-kacangan, serta protein hewani yang berasal dari hewan, contohnya daging, keju. 2) Kalsium Berfungsi membantu penyerapan kalsium, menguatkan tulang dalam tubuh. Contohnya susu, keju. 3) Vitamin Berfungsi sebagai pertahanan atau sebagai daya tahan dan sebagian vitamin bagus untuk menghaluskan kulit. Contohnya sayur-sayuran. 4) Zat besi Berfungsi untuk memproduksi sel darah merah. Contoh susu. b. Pengendalian emosi Untuk mengendalikan emosi pada wanita menopause dapat dilakukan dengan cara olabraga rileks seperti berjalan kaki atau naik sepeda. Ada 4 tips yang dapàt dilakukan untuk olahraga rileks: 1) Tarik nafas dalam-dalam dan keluarkan secara perlahan-lahan.

15 2) Berkeringat adalah hal yang baik, dengan berkeringat berarti tubuh sedang bekerja keras, otot danjantung dapat menerima rangsangan secukupnya. 3) Jika belum merasa lelah dan tubuh menjadi lebih enak hendaknya olahraga tersebut dilakukan tiap hari. 4) Lakukan pemanasan sebelum olahraga, dan lakukan pendinginan setelah selesai olahraga (Indarti, 2004). B. Psikologi Wanita Menopause Secara umum pada masa menopause terlebih dahulu perlu mengerti dan memahami konsep dasar psikologis untuk dapat menyesuaikan diri pada kondisi dan situasi yang sedang dialami. 1. Pengertian psikologi wanita menopause Secara harfiah psikologi umumnya dimengerti sebagai ilmu jiwa. Pengertian ini didasarkan pada terjemahan kata yunani: psyche dan logos. Psyche yang berarti jiwa atau nyawa atau alat untuk berfikir. Logos berarti ilmu atau yang mempelajari tentang. Dengan demikian, psikologi diterjemahkan ilmu yang mempelajari jiwa (Irwanto, 2002). Psikologi secara umum dapat didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berfokus pada perilaku dan berbagai proses mental ini dipengaruhi oleh kondisi mental organisme, dan lingkungan eksternal (Suryani, 2008). Psikologi masa menopause adalah salah satu tahap psikologi perkembangan. That branch of psychology which studies process of pra and post natal growth and the maturation of behavior.

16 Maksudnya adalah psikologi perkembangan merupakan cabang dari psikologi yang mempelajari proses perkembangan individu, baik sebelum maupun sesudah kelahiran sampai kematangan perilaku (Wade, 2007). 2. Pendekatan perkembangan kognitif Pendekatan ini didasarkan pada asumsi atau keyakinan bahwa kemampuan kognitif merupakan suatu fundamental dan yang membimbing tingkah laku. Kunci untuk memahami tingkah laku terletak pada pemahaman bagaimana pengetahuan tersebut terstruktur dalam berbagai aspek. Ada 3 model perkembangan kognitif ini, yaitu: a. Model dari piaget Piaget berpendapat bahwa perkembangan manusia dapat digambarkan dalam konsep fungsi dan struktur. Fungsi merupakan mekanisme biologi bawaan yang sama bagi setiap orang atau kecenderungan-kecenderungan biologis untuk mengorganisasi pengetahuan kedalam struktur kognisi, dan untuk beradaptasi kepada berbagai tantangan lingkungan. Tujuan dan fungsi-fungsi ini adalah menyusun struktur kognitif internal, sementara struktur merupakan interelasi (saling berkaitan) sistem pengetahuan yang mendasari dan membimbing tingkah laku intelegen (Yusuf, 2004). b. Model pemprosesan informasi Kognisi manusia yang terdiri dari suatu system yang terdiri dari 3 bagian yaitu: 1) Input

17 Input yaitu proses informasi dan lingkungan atau stimulasi (rangsangan) yang masuk kedalam reseptor-reseptor panca indera dalam bentuk penglihatan, suara dan rasa. 2) Proses Proses yaitu pekerjaan otak untuk menstranformasikan informasi atau simulasi dalam cara yang beragam, yang meliputi mengolah atau menyusun informasi kedalam bentuk bentuk simbolik, membandingkan dengan informasi sebelumnya, memasukkan kedalam memori dan menggunakannya apabila diperlukan. 3) Output Output yang berbentuk tingkah laku, seperti berbicara, menulis, interaksi sosial, dan sebagainya (Yusuf, 2004). c. Model kognisi sosial Kognisi sosial dapat diartikan sebagai pengetahuan tentang lingkungan sosial dan hubungan interpersonal. Model ini menekankan tentang dampak atau pengaruh pengalaman sosial terhadap perkembangan kognitif. Teori ini menekankan tentang kebudayaan sebagai faktor penentu bagi perkembangan individu. Manusiâ diyakini dapat menciptakan kebudayaan dan setiap anak manusia berkembang dalam konteks kebudayaan (Yusuf, 2004). 3. Obyek psikologi Obyek psikologi ialah manusia serta kegiatan-kegiatannya dalam hubungan dengan lingkungan sekitamya (Reitz, 1993). 4. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan psikologi wanita Menopause a. Faktor pengetahuan Menurut Notoatmodjo (1993), pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah melakukan penginderaan terhadap suatu objek

18 tertentu. Brieger (1992) mengemukakan bahwa pengetahuan umumnya datang dari pengalaman yang dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh guru, orang tua, keluarga, teman, buku, surat kabar dan majalah. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengetahuan adalah proses untuk mengetahui sesuatu yang dilakukan oleh manusia berdasarkan pengalaman, perasaan, pola fikirnya terhadap objek tertentu. Menurut Notoatmojo (1993), pengetahuan itu diperoleh dari berbagai hal, antara lain : Pengalaman yang merupakan keseluruhan peristiwa perjumpaan dan apa yang telah terjadi pada manusia dalam berinteraksi dengan alam, diri sendiri, lingkungan sosial dan dengan seluruh kenyataan termasuk Tuhan Yang Maha Esa. Pengalaman akan berkaitan erat dengan ingatan dan kesaksian karena ingatan mengandalkan pengalaman sebagai sumber dan dasar rujukannya. Tentunya semua itu didasari oleh minat atau rasa ingin tahu dan kebutuhan manusia. Minat mengarahkan perhatian terhadap halhal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan. Orang akan meminati apa yang ia pandang bernilai, sedangkan rasa ingin tahu mendorong orang untuk bertanya dan melakukan penyelidikan atas apa yang dialami. Kebutuhan hidup manusia juga akan mendorong berkembangnya pengetahuan manusia untuk melakukan interaksi dengan dunia dan lingkungan sosial di sekitarnya. Mengenali menopause tidak semudah yang difikirkan. Namun demikian, mengidentifikasi menopause atau perubahan hidup adalah kunci bagi penanganan yang efektif terhadap gejala-gejala menopause dan upaya untuk menghindari komplikasi-komplikasi yang berpotensi terjadi. Jadi hubungan antara menopause dengan pengetahuan adalah sangat erat, karena pengetahuan adalah kunci bagaimana wanita dapat

19 mempersiapkan diri untuk menghadapi menopause (Spencer, 2006). b. Faktor Ekonomi Keluarga memberikan dampak yang berarti pada wanita menopause, sebab bila sosial ekonomi rendah dapat berakibat rendahnya kemampuan keluarga untuk menyediakan makanan yang bergizi. Keadaan mi mengakibatkan gizi jelek pada keluarga khususnya Meningkatnya tanggung jawab keluarga disertai dengan berkurangnya prospek ekonomi, mengakibatkan wanita harus melakukan tindakan untuk mendukung mereka dan keluarga. Meningkatnya tanggung jawab sebagai dampak rendahnya sosial ekonomi, mengakibatkan wanita harus melakukan aktifitas untuk mendukung ekonomi keluarga. diperkirakan lebih dari seperempat sampai sepertiga rumah tangga di dunia, wanitanya harus ikut bekerja untuk menopang ekonomi keluarga. Hal ini berdampak terhadap penundaan pemenuhan beberapa kebutuhan untuk memelihara kesehatan karena harus memprioritaskan terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga yang lebih penting (Wade, 2007). c. Faktor hubungan seksual Banyak wanita yang berpendapat bahwa hubungan seksual tidak mungkin dilakukan lagi pada masa menopause. Pendapat seperti ini tidak dapat dibenarkan lagi. Hubungan seks tetap dapat dilakukan meskipun berusia lanjut. Akibat kekurangan estrogen, vagina menjadi kering dan mudah cidera sehingga terasa sakit saat senggama. Rasa sakit ini sementara akan hilang hanya dengan pemberian hormon berupa tablet estrogen maupun berupa krim vagina. Kaitan antara menopause dengan hubungan seksual tidaklah jelas. Ada wanita yang mengatakan bahwa mereka tidak pernah merasakan kehidupan seksual, mereka seposesif seperti semasa

20 memopause. Tetapi banyak juga yang mengatakan bahwa semua itu berkaitan dengan hubungan mereka dengan suaminya ketimbang dengan menopause. Oleh karena itu tidak salah bila wanita menopause memerlukan bantuan salah satunya yaitu memutar film erotik yang dapat membangkitkan fantasi seksual. Akan sangat keliru bila menyalahkan tindakan mi sebagai tidak tahu diri sudah tua kok memutar film seperti itu. Untuk menghindari cemoohan masyarakat sebaiknya memutar film dilakukan didalam kamar tersendiri dan hanya ditonton berdua saja dengan suami (Reproduksi wanita, 1999).

21 C. Fokus Penelitian Tanda gejala Menopause: 1.Gejala fisik 2.Gejala psikologis 3.Gejala seksual Wanita menopause Psikologi Wanita Menopause: 1. Psikologi wanita 2.Pendekatan perkembangan kognitif 3.Obyek psikologi 4.Faktor-faktor yang berhubungan dengan psikologi menopause Skema 2.1 Fokus Penelitian Sumber : Spencer (2006) dan Wade (2007).