BAB V PENGGUNAAN PUISI KARYA ANAK USIA 7-11 TAHUN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Aep Suryana, 2013

SILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Medan Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XII / 1 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yaitu keterampilan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis.

SILABUS. Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu

BAB I PENDAHULUAN. mampu memahami ide, gagasan, maupun pengalaman penulisnya.

89. Mata Pelajaran Sastra Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari bahasa saja, tetapi juga mempelajari sastra. Menurut Lukens

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB I PENDAHULUAN. dalam arti yang luas. Peranan guru bukan semata-mata memberikan informasi, mempelajari suatu kemampuan dan atau nilai yang baru.

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

BAB I PENDAHULUAN. secara sadar dengan tujuan untuk menyampaikan ide, pesan, maksud,

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya, belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi.

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

MENULIS FIKSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI. Nurmina 1*) ABSTRAK

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

2015 PENERAPAN TEKNIK MENULIS BERANTAI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN FILM ATAU DRAMA

Maksimum. 1. Kebenaran jawaban Bahasa (ejaan dan tambahan) Ketepatan waktu 20. Pagerpelah, 13 Juli Mengetahui

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

SILABUS BAHASA INDONESIA KELAS VI SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

Bagi siswa, buku ajar menjadi sumber belajar utama. Bagi guru, berfungsi sebagai salahsatu sumber pembelajaran. Menyediakan struktur dan penerapan

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

BAB I PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa Indonesia memiliki empat aspek keterampilan, yaitu

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

2014 PENERAPAN METODE MENULIS BERANTAI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang terpelajar atau bangsa yang

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dalam rupa atau wujud yang indah. Pengertian indah, tidak semata-mata merujuk pada

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

KISI-KISI SOAL KOMPETENSI PROFESIONAL BIDANG STUDI BAHASA INDONESIA

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 8

BAB 1 PENDAHULUAN. lisan, sedangkan membaca dan menulis terjadi dalam komunikasi secara tertulis.

SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam interaksi dirinya dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi yang dilakukan

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

Berbahasa dan Bersastr

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

SILABUS PEMBELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dan gaya penulisan. Menulis merupakan suatu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting yang sangat strategis karena memberikan bekal kemampuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan teks sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Pembelajaran berbasis

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

SILABUS PEMBELAJARAN

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B)

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu,

Kelas XII MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA. Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah Kejuruan

SILABUS PEMBELAJARAN. Kewirausahaan/ Ekonomi Kreatif. Pengalaman Belajar

2014 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI NASKAH DRAMA MELALUI MODEL BERPIKIR

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

Aloka Kompetensi aMendengarkan Teks

Sumber/Bahan/Alat (8) Tak Putus Dirundung. Alokasi (7) Waktu. Penilaian (6) Pembelajaran. Kegiatan (5) novel. Indikator (4) Mampu.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran umum

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SILABUS PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP No. 1.1) : SMP Negeri 2 Gerokgak

Silabus. Bahasa Indonesia 5 SD/MI. Kompetensi Dasar. Pembelajaran. Materi Pokok/ Menjawab pertanyaan tentang isi cerita.

BAB I PENDAHULUAN. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia bukan mata pelajaran eksak, namun

BAB I PENDAHULUAN. upaya lapisan masyarakat terhadap setiap gerak langkah dan perkembangan dunia

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA DAERAH (JAWA) SMP/ MTs

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan manusia mampu mewujudkan potensi yang dimilikinya. Tirtarahardja

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa berpengaruh penting untuk perkembangan intelektual, sosial dan emosional siswa. Materi pelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan. Terbentuknya sistem pendidikan yang baik diharapkan

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pemersatu bangsa Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia juga merupakan

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia dalam kurikulum satuan tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia bidang

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam proses

Transkripsi:

BAB V PENGGUNAAN PUISI KARYA ANAK USIA 7-11 TAHUN SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR 5.1. Metode Pengajaran Sastra di Sekolah Dasar Pelaksanaan pengajaran sastra di sekolah dasar tentunya tidak terlepas dari penggunaan metode yang digunakan. Metode pengajaran sastra merupakan cara yang digunakan dalam pengajaran sastra kepada murid, yang meliputi cara pemilihan, cara penahapan, cara penyajian, dan cara pengulangan bahan pengajaran (Rusyana, 1984: 314). Ada beberapa cara mengajarkan sastra menurut Rusyana (1982), yaitu 1) murid mendengarkan cerita, 2) murid membaca buku cerita bersama guru, 3) mengajak murid untuk menonton pementasan drama, 4) meminta murid untuk berdiskusi tentang cerita, puisi, atau drama yang telah mereka dengar atau tonton, 5) meminta murid untuk bercerita atau berdeklamasi mengenai pengalaman pribadi yang paling mengesankan, 6) meminta murid untuk membaca nyaring cerita yang telah mereka buat atau dengar sebagai bentuk ekspresinya, 7) meminta murid mengungkapkan gagasan, ide, pikiran mereka dengan cara mengarang, dan 8) meminta murid untuk memainkan peran dari tokoh-tokoh cerita yang pernah mereka baca atau dengar. Taufik Ampera melalui bukunya yang berjudul Pengajaran Sastra Teknik Mengajar Sastra Anak Berbasis Aktivitas, memperkenalkan sebuah pengajaran sastra pada anak-anak yang berbasis aktivitas siswa. Menurut Taufik (2010: 7), pengajaran sastra berbasis aktivitas merupakan pengajaran yang menekankan pada aktivitas siswa 171

172 dengan bimbingan pengajar, siswa diarahkan untuk memiliki kemampuan belajar secara mandiri karena kegiatan belajar mandiri merupakan kegiatan yang sangat bermakna. Pengajaran sastra anak berbasis aktivitas, menempatkan pengajar sebagai seorang pembimbing yang harus bersama-sama dengan siswa, untuk mencari informasi, menentukan konsep, dan menginterpretasikan karya sastra (Ampera, 2010: 7). Kedudukan seorang pengajar pada metode pengajaran berbasis aktivitas sebagai fasilitator, dinamisator, dan mediator proses. Adapun tahap-tahap pelaksanaan proses kreativitas dalam pengajaran sastra anak berbasis aktivitas adalah sebagai berikut (Ampera, 2010: 8). 1. Tahap persiapan, siswa diarahkan untuk melakukan berbagai persiapan berdasarkan pengalaman diri. Pada tahap ini, siswa dibimbing untuk merumuskan suatu gagasan atau ide sesuai dengan materi pengajaran. 2. Tahap pengelolaan, pengajar sebagai pembimbing mengajak siswa untuk melakukan pengelolaan suatu kegiatan berdaarka gagasan yang telah ditentukan. 3. Tahap penyampaian, siswa diberi kesempatan untuk menyampaikan karyanya atau gagasannya sesuai dengan kreativitas yang dimiliki setiap siswa. Adanya keragaman bentuk penyampaian (seperti puisi, cerita pendek, atau naskah drama), semakin memperlihatkan dinamika aktivitas siswa. 4. Tahap penilaian, pada tahap ini dilakukan evaluasi terhadap karya sastra yang telah dibuat oleh siswa, termasuk menerima saran dan kritik dari siswa lain. Ada beberapa manfaat aktivitas dalam pengajaran (Ampera, 2010: 8), yaitu 1. siswa mendapat pengalaman langsung, seperti dalam merumuskan ide, melakukan kerja sama, dan mempersembahkan karya; 2. siswa memiliki kemampuan untuk mengembangkan diri dan menunjukkan kemampuannya; dan

173 3. siswa memiliki kesempatan untuk lebih banyak berbuat, berpikir kritis, dan mengembangkan keliaran imajinasinya. 5.2. Pengertian dan Pelaksanaan Metode Ungkapan Kreatif dalam Pengajaran Puisi di Sekolah Dasar Teknik ungkapan kreatif adalah pembelajaran sastra anak dengan melibatkan siswa menciptakan karya sastra dalam bentuk yang sederhana (Ampera, 2010: 58). Penggunaan teknik pembelajaran ini memungkinkan untuk memberi kebebasan kepada siswa untuk mengungkapkan perasaan, gagasan, tanggapan, dan imajinanya dengan cara merangkai kata. Manfaat yang diharapkan dari penerapan teknik ungkapan kreatif adalah sebagai berikut (Ampera, 2020: 58). 1. Siswa memiliki kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaannya. 2. Siswa dapat mengetahui dan memahami proses kreatif seorang pengarang. 3. Siswa mampu memilih gaya bahasa dalam menuangkan gagasannya. Model ini dapat dilakukan dengan cara merangkai kata untuk mewujudkan suatu karya sastra. Teknik ini dapat dilakukan secara berkelompok ataupun secara individu yang digunakan untuk melatih siswa berimajinasi, berlatih menerjemahkan peraenerjemahkan perasaan orang lain, dan mengikuti alur pikiran orang lain. Menurut Ampera (2010: 59), pelaksanaan pembelajaran sastra dengan teknik ini secara berkelompok adalah sebagai berikut. 1. Salah seorang siswa mengawali kegiatan menulis karya sastra dengan menulis satu kalimat apa saja pada awal alinea. 2. Kemudian siswa lainnya meneruskan, menulis secara berantai, dengan mempertimbangkan kesatuan gagasan. 3. Selama siswa mengerjakan, guru memberikan menuntun siswa dengan memberikan bekal wawasan, bahwa karya sasra itu merupakan susunan unsur-unsur yang

174 bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik, saling menentukan. Sehingga rangkaian kata atau kalimat yang dibuat oleh siswa yang satu dengan yang berikutnya menjadi suatu rangkaian yang saling berkaitan, tidak berdiri sendiri. 4. Setelah karya sastra yang dibuat bersama itu selesai, siswa masih secara berkelompok menentukan judul karya sastra tersebut. 5.3. Penggunaan Puisi Karya Anak Usia 7-11 Tahun sebagai Bahan Ajar Selama ini, guru-guru lebih sering menggunakan puisi anak yang dikarang oleh orang dewasa baik puisi tradisional (seperti pantun dan syair) maupun puisi modern sebagai media atau bahan pembelajaran puisi bagi siswa di sekolah dasar. Padahal dewasa ini, banyak sekali puisi modern yang dikarang oleh siswa-siswa sekolah dasar terutama usia 7-11 tahun yang bahkan telah dipublikasikan di media cetak dan blog di internet. Hal ini dikarenakan para guru merasa bahwa puisi karya anak-anak ini belum layak digunakan sebagai bahan pembelajaran. Mereka menganggap puisi karya anakanak ini belum memenuhi syarat karya sastra yang diperuntukkan bagi anak-anak seusia mereka. Padahal, setelah dilakukan penelitian terhadap puisi karya anak-anak uisa 7-11 tahun, puisi karya anak-anak ini sebagian besar telah dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran puisi di sekolah dasar, baik secara isi maupun dilihat dari unsur kebahasaannya. Isi yang dikemukakan oleh pengarang anak memperlihatkan dunia yang dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai kelayakan sebuah karya sastra untuk anak-anak. Bahasa yang mereka gunakan, sederhana, mudah dipahami, juga merupakan syarat berikutnya untuk kelayakan karya sastra yang diperuntukkan bagi anak-anak. Bahasa yang mereka gunakan sesuai dengan perkembangan bahasa pengarang anak-anak itu sendiri. Penemuan dalam penelitian ini pun sesuai dengan syarat pemilihan puisi sebagai bahan

175 pengajaran puisi di sekolah dasar (Rusyana, 1982). Syarat-syarat pemilihan puisi yang baik untuk diajarkan kepada siswa di sekolah dasar adalah sebagai berikut. 1. Puisi-puisi yang dijadikan sebagai bahan pembelajaran itu harus menyenangkan, memenuhi kebutuhan dan kemampuan berpikir, minat, tingkat perasaan para siswa. 2. Puisi-puisi tersebut menggunakan bahasa yang memenuhi kemampuan berbahasa para siswa, tidak terlalu sederhana, yang dapat membuat para siswa bosan, tidak juga sukar, yang aka membuat para siswa sulit untuk memahaminya. 3. Puisi-puisi itu berisikan hal-hal yang dekat dengan lingkungan yang dikenal oleh para siswa sehingga mereka mudah untuk memahaminya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penulis menawarkan atau merekomendasikan pembelajaran puisi untuk siswa kelas 5 SD semester kedua, dengan teknik ungkapan kreatif menggunakan puisi karya anak-anak yang telah diteliti sebagai bahan pembelajarannya. Pembuatan pembelajaran puisi ini berdasarkan silabus sebagai pegangan agar pembelajaran ini tidak melenceng dari kurikulum yang telah ada. Silabus yang dijadikan rujukan pembuatan pembelajaran ini terlampir. Berdasarkan silabus yang ada, dibuatlah rencana pelaksanaan pembelajaran puisi sebagai berikut. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran : SDN 23 Pangkalpinang : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Alokasi Waktu : 2 X 35 menit (70 menit) Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas. Kompetensi Dasar : Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

176 Indikator : 1. Menyimak cerita/puisi yang dibaca atau diperdengarkan. 2. Menjawab pertanyaan sesuai isi bacaan atau puisi yang didengar. 3. Menceritakan kembali bacaan atau puisi yang didengar dengan kata-kata atau kalimat sendiri. 4. Menuliskan sebuah puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat. A. Tujuan Pembelajaran Siswa mampu menulis puisi bebas dengan kata kata/kalimat sendiri. B. Materi Pembelajaran Puisi berjudul Pak Guru karangan Naedah dari Antologi Puisi Anak-Anak Rumah Dunia (rumahdunia.net) C. Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ungkapan kreatif. D. Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Awal 1. Guru memberi salam pembuka. 2. Guru menanyakan kondisi para siswa dan melihat kesiapan mereka untuk belajar dan menyatakan tujuan pembelajaran hari ini. 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran sebagai pembekalan wawasan tentang puisi bagi siswa. 4. Siswa diminta memperhatikan gambar yang berhubungan dengan profesi yang ada di sekolah yaitu gambar seorang guru dan potongan-potongan larik puisi yang telah di tempel di papan tulis, setelah itu mendengarkan teks puisi yang berjudul Pak Guru yang dikarang oleh Naedah. 5. Setelah selesai mendengarkan, siswa diminta mengidentifikasi pernyataan benar/salah yang berhubungan teks puisi yang sudah dibacakan.

177 6. Siswa diminta untuk menceritakan kembali isi puisi yang sudah mereka dengar tadi dengan bahasa sendiri. Kegiatan Inti 1. Siswa diberikan tugas secara berkelompok (satu kelompok 5 orang), untuk membuat sebuah puisi bertema alam secara berantai. 2. Seorang siswa dari tiap-tiap kelompok mengawali kegiatan menulis puisi tersebut dengan membuat satu larik puisi, yang kemudian diteruskan oleh siswa lain. Hal itu dilakukan terus menerus secara bergantian dari siswa satu ke siswa berikutnya sampai puisi itu selesai dibuat. 3. Setelah itu siswa-siswa dalam satu kelompok itu berdiskusi menentukan judul yang tepat untuk puisi yang telah mereka buat. 4. Setiap kelompok diwajibkan untuk tampil di depan kelas untuk membacakan puisi yang telah mereka buat, dan kelompok lain diharapkan memberikan penilaian kepada kelompok penampil. Kegiatan Akhir 1. Guru membantu para siswa untuk menyimpulkan pembelajaran hari ini. 2. Guru memberikan tugas untuk para siswa di rumah yang berupa tugas untuk menulis puisi bebas. E. Sumber Pembelajaran Bina Bahasa Indonesia V B semester 2, Penerbit Erlangga. Teks puisi yang berjudul Pak Guru karya Naedah. Pak Guru Kala mentari muncul Kau kayuh sepeda tuamu Menempuh jalan yang baru Mengejar keteratan waktu

178 Kala mentari menyengat kulit Kau kayuh sepeda tuamu Lapar dahaga menjadi satu Tapi tak kau hiraukan hal itu Demi anak didikmu Itulah pengabdianmu F. Penilaian Wahai bapak guru Jasa-jasamu yang luhur itu Tak pernah aku lupakan Sepanjang hidupku 1. Lisan 2. Tulisan a) Jenis Tagihan : Unjuk Kerja dan Produk b) Bentuk Instrumen : Uraian Rubrik Penilaian No. Kriteria Keterangan 1 Kesesuaian isi puisi dengan sesuai tidak sesuai tema 2 Pilihan kata variatif terbatas banyak perulangan 3 Keterkaitan antar larik ada keterkaitan tidak ada keterkaitan 4 Majas ada tidak ada Mengetahui Kepala Sekolah Guru Kelas

179 Bentuk Bahan Ajar 1. Bentuk puisi per bait bait 1 l1: Kala mentari muncul l2: Kau kayuh sepeda tuamu l3: Menempuh jalan yang baru l4: Mengejar keteratan waktu bait 3 l1: Wahai bapak guru l2: Jasa-jasamu yang luhur itu l3: Tak pernah aku lupakan l4: Sepanjang hidupku bait 2 l1: Kala mentari menyengat kulit l2: Kau kayuh sepeda tuamu l3: Lapar dahaga menjadi satu l4: Tapi tak kau hiraukan hal itu l5: Demi anak didikmu l6: Itulah pengabdianmu 2. Bentuk puisi per larik bait 1 l1: Kala mentari muncul l2: Kau kayuh sepeda tuamu l3: Menempuh jalan yang baru l4: Mengejar keteratan waktu bait 2 l1: Kala mentari menyengat kulit l2: Kau kayuh sepeda tuamu l3: Lapar dahaga menjadi satu l4: Tapi tak kau hiraukan hal itu l5: Demi anak didikmu l6: Itulah pengabdianmu

180 bait 3 l1: Wahai bapak guru l2: Jasa-jasamu yang luhur itu l3: Tak pernah aku lupakan l4: Sepanjang hidupku 3. Gambar