BAB I PENDAHULUAN. siapapun dan dimanapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, dan ras.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Uji Kompetensi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyebab kebutaan kedua terbesar di dunia yaitu sebesar 8%.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Stres menjadi fenomena psikologis yang dihadapi oleh mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dialami pada waktu tertentu oleh tiap individu tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan sesuatu yang buruk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stres tidak dapat dipisahkan dari setiap aspek kehidupan. Stres dapat

BAB I PENDAHULUAN. Stress, rasa takut dan ansietas adalah kondisi yang. sangat sering terjadi dan mudah ditemukan pada

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, karena banyakdari kaum laki-laki maupun perempuan, tua

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi merupakan salah satu jenjang yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipungkiri bahwa dengan adanya perkembangan ini, masalah yang. manusia. Menurut National Institute of Mental Health, 20% populasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB I PENDAHULUAN. (Fidianty & Noviastuti, 2010). Menurut Taylor (2006) kecemasan adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. operasi/pembedahan (misalnya takut sakit waktu operasi, takut terjadi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungannya dengan fungsi kognitif, pembelajaran, dan atensi (Liu et al.,

BAB I PENDAHULUAN. Prevalensi depresi di dunia diperkirakan 5-10% per tahun dan life time prevalence

BAB I PENDAHULUAN. ketakutan terhadap sesuatu yang tidak jelas (Armasari et al, 2012)

BAB 1 PENDAHULUAN. Stres merupakan respon fisiologis, psikologis dan perilaku yang tidak

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kecemasan adalah reaksi normal terhadap situasi tertentu. Semua orang pernah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pembedahan yang dilakukan adalah pembedahan besar. Tindakan operasi atau

BAB I PENDAHULUAN. Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa rasa nyeri atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kehidupan sehari-hari manusia. Nevid (2005) berpendapat bahwa kecemasan

TUGAS MATA KULIAH METOPEN PENDIDIKAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Kecemasan pada Mahasiswa Kedokteran saat Menghadapi OSCE

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang khas yang menghadapkan manusia pada suatu krisis

FAKTOR PSIKOLOGIS DAN PERILAKU YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN Pembimbing : dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ

BAB I PENDAHULUAN. bertahun-tahun ini oleh ahli-ahli di bidang psikosomatik menunjukkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. terlupakan, padahal kasusnya cukup banyak ditemukan, hal ini terjadi karena

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia (KKI, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. gangguan mual-mual, perut keras bahkan sampai muntah (Simadibrata dkk,

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. dihadapkan pada faktor-faktor penyebab stress yang semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN survei rutin yang dilakukan rutin sejak tahun 1991 oleh National Sleep

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang biasa terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari serta

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di masyarakat. Mahasiswa minimal harus menempuh tujuh semester untuk dapat

GANGGUAN STRESS PASCA TRAUMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kecemasan pada Mahasiswa Tingkat Pertama. Bahasa Latin angustus yang berarti kaku, dan ango, anci yang berarti

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sendawa, rasa panas di dada (heartburn), kadang disertai gejala regurgitasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA. dapat dicegah dan diobati, ditandai oleh hambatan aliran udara yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan zaman pada masa modern ini banyak sekali

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan laki-laki, yaitu 10,67 juta orang (8,61 % dari seluruh penduduk

PERBEDAAN KECEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UMS YANG TINGGAL DI PONDOKAN DENGAN MAHASISWA YANG TINGGAL BERSAMA ORANG TUA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. SMA Al-Islam 1 Surakarta merupakan salah satu sekolah menengah

BAB I PENDAHULUAN. pengobatan farmakologis dan psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejalagejala

BAB 1 PENDAHULUAN. lansia di Indonesia yang berusia 60 tahun ke atas sekitar 7,56%. Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

1 BAB I PENDAHULUAN. Mood disorders atau gangguan emosional merupakan. salah satu gangguan mental yang umum terjadi. Sekitar 3

BAB I PENDAHULUAN. orang permasalahan sulit tidur (insomnia) sering terjadi bersamaan dengan terjaga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di seluruh dunia saat ini terjadi transisi demografi dimana proporsi

STRATEGI COPING PERAWAT RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ( Fenomena pada Perawat di RSJD Surakarta )

1. Bab II Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang cenderung pernah merasakan kecemasan pada saat-saat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (2011), pada tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini melibatkan 70 orang responden yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari segi usianya, siswa-siswi SMP merupakan remaja pada masa

BAB I PENDAHULUAN. afektif. Kompetensi kognitif, keterampilan, dan afektif harus diuji dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Terdapat hubungan yang negatif antara stres kerja dan job performance pada. perawat Rumah Sakit X di kota Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. seperti sekarang ini, kualitas tidur yang baik jarang dimiliki oleh banyak

BAB I PENDAHULUAN. hiperkolesterolemia, dan diabetes mellitus. angka kejadian depresi cukup tinggi sekitar 17-27%, sedangkan di dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di RS Islam Surakarta, pada tahun 2013 pasien kanker

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kebahagiaan. Kebahagian di dalam hidup seseorang akan berpengaruh pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan tanda somatik yang menyatakan terjadinya Hiperaktivitas system syaraf

BAB I PENDAHULUAN. epistemologi dan perbedaan status ontologi sekaligus basis aksiologis antara

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pekerja kesehatan rumah sakit yang terbanyak adalah perawat yang berjumlah

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan fisik yang tidak sehat, dan stress (Widyanto, 2014).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Orang tua merupakan sosok yang paling terdekat dengan anak. Baik Ibu

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang. Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh, dapat

BAB I PENDAHULUAN. remote control, komputer, lift, escalator dan peralatan canggih lainnya

BAB I PENDAHULAN. Kecemasan adalah sinyal akan datangnya bahaya (Schultz & Schultz, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. terjadi. Berupa rasa khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Saat ini. 47,7% remaja sering merasa cemas (Depkes, 2010).

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan terdiri atas rumah sakit pemerintah yang meliputi rumah sakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Estimasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. bertambah dan pertambahan ini relatif lebih tinggi di negara berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK) adalah penyakit yang dapat

HUBUNGAN ANTARA SIKAP PENYELESAIAN MASALAH DAN KEBERMAKNAAN HIDUP DENGAN SOMATISASI PADA WANITA KARIR

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh perguruan tinggi. Pendidikan di. Mahasiswa merupakan individu yang sedang menuntut ilmu di Perguruan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecemasan kini menjadi masalah psikologis yang universal terjadi pada siapapun dan dimanapun tanpa memandang usia, jenis kelamin, suku, dan ras. Gangguan kecemasan bahkan merupakan gangguan psikiatrik yang paling sering terjadi. Satu di antara empat orang di dunia dilaporkan telah memenuhi minimal satu kriteria cemas (Sadock dan Sadock, 2010). Kecemasan sebenarnya merupakan suatu mekanisme pertahanan diri dalam mengambil tindakan terhadap permasalahan yang dihadapi. Jika pengelolaan kecemasan tidak dilakukan dengan baik maka akan terjadi respon Hypothalamus- Pituitary-Adrenal-axis (HPA-axis) yang pada akhirnya menyebabkan peningkatakan aktivitas sistem saraf otonom sehingga timbul gangguan psikis seperti was-was maupun fisik seperti jantung berdebar, napas cepat, dan keluhan lambung (Guyton dan Hall, 2008; Maramis dan Maramis, 2009). Terjadinya kecemasan erat kaitannya dengan tingkatan stressor yang diterima. Proses pembelajaran pada universitas ternyata memiliki tingkatan stressor yang tinggi sehingga dapat menimbulkan gangguan psikologis bagi mahasiswa (Bineshian et al. 2009). Al-qaisy (2011) dalam penelitiannya melaporkan tingginya angka kejadian kecemasan dan depresi pada mahasiswa di Yordania. Studi Safree et al. (2011) pada mahasiswa suatu universitas 1

2 menunjukkan tingginya angka gangguan psikologis pada mahasiswa seperti kecemasan, stres, dan depresi. Permasalahan yang mendasarinya antara lain meliputi tekanan dalam proses pembelajaran, waktu tidur yang berkurang, beban akademis, dan biaya kuliah (Liselotte et al., 2006). Kecemasan terjadi pula pada mahasiswa kedokteran. Bineshian et al. (2009) menyatakan bahwa mahasiswa kedokteran terpapar oleh stessor dengan tingkatan yang tinggi baik dalam aspek teori maupun klinis dalam sistem pendidikannya. Prevalensi kecemasan dan depresi mahasiswa kedokteran di Amerika dan Kanada menunjukkan hasil yang relatif tinggi. Mahasiswa pada Washington University di Amerika bahkan mengalami depresi berat, sementara angka kejadian kecemasan pada mahasiswa kedokteran menunjukkan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum (Liselotte et al., 2006). Senada dengan hasil tersebut, penelitian Rahman (2014) yang dilakukan pada mahasiswa kedokteran tahun ke-2 Universitas Sebelas Maret menunjukkan 64,02% mahasiswa mengalami kecemasan. Kecemasan juga sering muncul saat menghadapi tes atau ujian. Hal ini menjadi persoalan yang penting karena memiliki akibat luas, baik dalam area akademik maupun personal siswa. Secara akademik, kecemasan ini berakibat pada kegagalan akademik (Baker, 2003). Secara personal, mahasiswa dapat mengalami kebingungan dan distorsi persepsi yang dapat menurunkan konsentrasi, daya ingat, dan kemampuan menghubungkan satu hal dengan

3 yang lain (asosiasi) sehingga mengganggu proses pembelajaran (Kaplan dan Sadock, 2010). Terapi terkait gangguan kecemasan sebenarnya sudah ada meliputi konsultasi, meditasi, hingga penggunaan obat-obatan golongan antianxiety. Akan tetapi terapi tersebut cenderung membutuhkan biaya yang cukup mahal dan memerlukan prosedur yang rumit. Salah satu terapi alternatif kecemasan yang mudah dan tanpa biaya ditawarkan oleh Islam yaitu dzikrullah atau mengingat Allah seperti yang termaktub dalam Al Quran Surat Ar-Ra d ayat (28) : (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram. Ulama tafsir memaknai yang termasuk dzikrullah yaitu melakukan salat, membaca Al-Qur an, dan menyebut ucapan dzikir (Departemen Agama, 2010). Pada penelitian yang dilakukan oleh Shafiei et al. (2011) didapatkan hasil bahwa mendengarkan lantunan ayat Al-Qur an dapat menurunkan kegelisahan serta merupakan metode non farmakologi efektif untuk menurunkan kegelisahan pasien sebelum operasi. Penelitian yang dilakukan oleh Martinez et al. (2007) menyatakan bahwa banyak pasien dengan keluhankeluhan semacam anxiety disoder, depression, stress management dapat dibantu dengan terapi-terapi spiritual semacam: berdoa, berdzikir, membaca Al-Qur an bagi pasien muslim. Beberapa penelitian lain menunjukkan dengan mendengarkan bacaan Al-Quran juga dapat menurunkan tingkat kecemasan seseorang (Motaghi et al., 2011 ; Pouralkhas Shokrollah et al., 2012 ;

4 Babamohamadi et al., 2015). Melalui hasil dari penelitian-penelitan tersebut dapat disimpulkan bahwa Al-Quran memiliki pengaruh terhadap kecemasan. Penelitian ini ingin mengetahui lebih lanjut dampak intensitas membaca Al-Quran terhadap kecemasan menjelang ujian Blok pada Mahasiswa Muslim Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS. Peneliti ingin mempelajari persepsi mahasiswa tentang dampak intensitas membaca Al- Quran yang berfokus pada durasi, frekuensi, dan keadaan seseorang dalam membaca sehingga dapat membantu mengatasi kecemasan menjelang ujian. B. Rumusan Masalah Bagaimana dampak membaca Al-Quran terhadap kecemasan menjelang ujian Blok Pada Mahasiswa Muslim Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui dampak membaca Al-Quran terhadap kecemasan menjelang ujian Blok Pada Mahasiswa Muslim Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui persepsi Mahasiswa Muslim Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran UNS tentang faktor-faktor kecemasan menjelang Ujian Blok

5 b. Mengetahui persepsi Mahasiswa Muslim Program Studi Kedokteran tentang pengaruh kebiasaan membaca Al-Quran terhadap kecemasan menjelang ujian Blok D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan menjadi kajian tentang dampak membaca Al- Quran terhadap kecemasan menjelang tes atau ujian. 2. Manfaat Praktis a. Memberikan metode untuk mengatasi stress praujian bagi mahasiswa. b. Meningkatkan motivasi internal dalam mempersiapkan ujian. c. Memperbesar motivasi diri agar mahasiswa dapat menyelesaikan ujian dengan baik.