PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013

dokumen-dokumen yang mirip
PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2012

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU, MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2013

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2015 SEBESAR 17,88 PERSEN.

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN SULAWESI SELATAN, MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2016

PROFIL KEMISKINAN DI BALI SEPTEMBER 2014

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BADAN PUSAT STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DAN TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI ACEH MARET 2017

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT MARET 2016

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI BALI MARET 2015

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TENGAH MARET 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2013

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI ACEH MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI MARET 2015

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG SEPTEMBER PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2012

TINGKAT KEMISKINAN DI PROVINSI BENGKULU MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2014

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2013

BPS PROVINSI LAMPUNG ANGKA KEMISKINAN LAMPUNG MARET PERKEMBANGAN PENDUDUK MISKIN DI LAMPUNG. No. 08/07/18/TH.

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BPS PROVINSI LAMPUNG

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI JAMBI SEPTEMBER 2016

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2012

TINGKAT KEMISKINAN BALI, SEPTEMBER 2015

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2011

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA BARAT SEPTEMBER 2016

BADAN PUSAT STATISTIK

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA MARET 2010

BPS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

TINGKAT KEMISKINAN BALI, MARET 2017

KEMISKINAN PROVINSI BENGKULU MARET 2016

BADAN PUSAT STATISTIK

PROFIL KEMISKINAN DI NUSA TENGGARA TIMUR SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT SEPTEMBER 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2016

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN SEPTEMBER 2015

BPSPROVINSI JAWATIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI INDONESIA SEPTEMBER 2016

BERITA RESMI STATISTIK

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA TAHUN 2007

PROFIL KEMISKINAN MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT MARET 2011

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI BANTEN MARET 2015

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI BARAT MARET 2017

PROFIL KEMISKINAN DI SULAWESI TENGGARA MARET 2016 RINGKASAN

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2013

BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PROFIL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MARET 2008

BPSPROVINSI JAWATIMUR

TINGKAT KEMISKINAN DI DKI JAKARTA MARET 2017

BPSPROVINSI JAWATIMUR

Transkripsi:

No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 PROFIL KEMISKINAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH SEPTEMBER 2013 RINGKASAN Jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di Provinsi Kalimantan Tengah pada September 2013 mencapai 145.355 orang (6,23 persen), bertambah 3.454 orang (0,04 persen) dibandingkan September 2012 yang berjumlah 141.901 orang (6,19 persen). Selama periode September 2012 September 2013 penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah sekitar 13.447 orang (dari 32.308 orang pada September 2012 menjadi 45.755 orang pada September 2013), sementara di daerah perdesaan berkurang 9.993 orang (dari 109.593 orang pada September 2012 menjadi 99.600 orang pada September 2013). Penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2012 sebesar 4,21 persen, meningkat menjadi 5,80 persen pada September 2013. Sedangkan penduduk miskin di daerah perdesaan menurun dari 7,19 persen pada September 2012 menjadi 6,45 persen pada September 2013. Garis Kemiskinan pada September 2013 yaitu sebesar Rp 307.698,- mengalami kenaikan dari September 2012 yang hanya sebesar Rp 277.407,- (naik 10,92 persen). Peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2013, sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan sebesar 80,84 persen, tidak jauh berbeda dengan September 2012 yang sebesar 80,88 persen. Pada periode September 2012 September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) mengalami penurunan sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) menurun dari 1,078 menjadi 1,017. Ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) meningkat dari 0,266 menjadi 0,305. Angka ini menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar. Jika dibandingkan antar provinsi yang ada di Pulau Kalimantan pada September 2013 angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 8,74 persen, sedangkan terendah di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 4,76 persen. Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 1

1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan September 2012 September 2013 Jumlah penduduk miskin di Provinsi Kalimantan Tengah pada September 2013 mencapai 145.355 orang (6,23 persen), bertambah 3.454 orang (0,04 persen) dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2012 yang berjumlah 141.901 orang (6,19 persen). Berdasarkan daerah tempat tinggal, selama periode September 2012 September 2013, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan bertambah 13.447 orang (1,59 persen) sedangkan daerah perdesaan berkurang 9.993 orang (0,74 persen). Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Daerah, Maret 2007 September 2013 Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Tahun Kota+ Kota+ Kota Desa Kota Desa Desa Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Maret 2007 51.200 159.100 210.300 6,72 10,76 9,38 Maret 2008 45.345 154.646 199.991 5,81 10,20 8,71 Maret 2009 35.775 130.079 165.854 4,45 8,34 7,02 Maret 2010 33.229 130.992 164.221 4,03 8,19 6,77 Maret 2011 29.361 117.544 146.905 3,91 7,89 6,56 Sept 2011 28.288 121.733 150.021 3,74 8,10 6,64 Maret 2012 32.386 115.661 148.047 4,26 7,64 6,51 Sept 2012 32.308 109.593 141.901 4,21 7,19 6,19 Maret 2013 33.232 103.721 136.953 4,30 6,75 5,93 Sept 2013 45.755 99.600 145.355 5,80 6,45 6,23 Gambar 1. Perkembangan Kemiskinan di Provinsi Kalimantan Tengah, 2007-2013 210.300 199.991 165.854 164.221 9,38 8,71 7,02 6,77 146.905 150.021 148.047 141.901 136.953 145.355 6,56 6,64 6,51 6,19 5,93 6,23 Mar 07 Mar 08 Mar 09 Mar 10 Mar 11 Sept 11 Mar 12 Sept 12 Mar 13 Sept 13 Penduduk Miskin % Penduduk Miskin Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 2

2. Perubahan Garis Kemiskinan September 2012 September 2013 Garis Kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Jadi besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh Garis Kemiskinan. Selama September 2012 September 2013, Garis Kemiskinan naik sebesar 10,92 persen, yaitu dari Rp 277.407,- per kapita per bulan pada September 2012 menjadi Rp 307.698,- per kapita per bulan pada September 2013 (Tabel 2). Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM), terlihat bahwa peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi non makanan (perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan). Pada September 2013, sumbangan GKM terhadap GK cukup besar, yaitu 80,84 persen, sedangkan GKBM hanya sebesar 19,16 persen saja. Tabel 2. Garis Kemiskinan dan Perubahannya Menurut Daerah di Provinsi Kalimantan Tengah, September 2012 - September 2013 Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Daerah/Tahun Makanan Bukan Makanan Total (1) (2) (3) (4) Perkotaan September 2012 212.108 62.114 274.222 September 2013 232.091 67.879 299.970 Perubahan (%) 9,42 9,28 9,39 Perdesaan September 2012 230.532 48.476 279.008 September 2013 257.268 54.380 311.647 Perubahan (%) 11,60 12,18 11,70 Kota+Desa September 2012 224.367 53.039 277.407 September 2013 248.753 58.945 307.698 Perubahan (%) 10,87 11,14 10,92 Pada September 2013, komoditi makanan yang memberi sumbangan terbesar pada Garis Kemiskinan adalah beras, yaitu sebesar 28,61 persen di perkotaan dan 31,06 persen di perdesaan. Rokok kretek filter memberikan sumbangan terbesar kedua Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 3

kepada Garis Kemiskinan (11,71 persen di perkotaan dan 10,36 persen di perdesaan). Jika kita lihat secara berurutan sepuluh komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar di perkotaan terdiri dari beras, rokok kretek filter, gula pasir, daging ayam ras, telur ayam ras, mie instan, bawang merah, cabe rawit, kue basah, dan tahu. Sedangkan di perdesaan terdiri dari beras, rokok kretek filter, gula pasir, daging ayam ras, bawang merah, telur ayam ras, mie instan, kue basah, ikan kembung, dan ikan tongkol/tuna/cakalang. Komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar untuk Garis Kemiskinan adalah perumahan (8,05 persen di perkotaan dan 7,26 persen di perdesaan). Kemudian jika kita lihat secara berurutan lima komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar di perkotaan terdiri dari perumahan, listrik, bensin, pakaian jadi anak-anak, dan minyak tanah. Sedangkan di perdesaan terdiri dari perumahan, bensin, listrik, perlengkapan mandi, dan pakaian jadi anak-anak. Tabel 3. Daftar Komoditi yang Memberi Pengaruh Besar pada Kenaikan Garis Kemiskinan, September 2013 Perkotaan Perdesaan Komoditi % Komoditi % (1) (2) (3) (4) Makanan Beras 28,61 Beras 31,06 Rokok kretek filter 11,71 Rokok kretek filter 10,36 Gula pasir 4,34 Gula pasir 5,87 Daging ayam ras 4,24 Daging ayam ras 3,96 Telur ayam ras 3,47 Bawang merah 3,54 Mie instan 2,97 Telur ayam ras 3,33 Bawang merah 2,47 Mie instan 3,16 Cabe rawit 1,69 Kue basah 2,07 Kue basah 1,59 Ikan kembung 1,65 Tahu 1,50 Ikan tongkol/tuna/cakalang 1,41 Bukan Makanan Perumahan 8,05 Perumahan 7,26 Listrik 2,26 Bensin 1,59 Bensin 2,02 Listrik 1,01 Pakaian jadi anak-anak 1,50 Perlengkapan mandi 0,93 Minyak tanah 1,20 Pakaian jadi anak-anak 0,93 Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 4

3. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan tentang program kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Pada periode September 2012 September 2013, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) mengalami penurunan sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) mengalami peningkatan. Indeks Kedalaman Kemiskinan turun dari 1,078 menjadi 1,017. Sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) naik dari 0,266 menjadi 0,305 pada periode yang sama (Tabel 4). Hal ini mengindikasikan bahwa secara umum rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati Garis Kemiskinan namun ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin melebar. Tabel 4. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Daerah, Maret 2007 September 2013 Tahun Perkotaan Perdesaan Kota + Desa (1) (2) (3) (4) Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) Maret 2007 0,980 2,040 1,680 Maret 2008 0,898 1,760 1,467 Maret 2009 0,616 1,238 1,027 Maret 2010 0,861 1,098 1,018 Maret 2011 0,823 1,071 0,988 September 2011 0,666 1,309 1,094 Maret 2012 0,572 1,286 1,047 September 2012 0,920 1,158 1,078 Maret 2013 0,631 0,982 0,865 September 2013 0,380 1,342 1,017 Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) Maret 2007 0,380 0,570 0,510 Maret 2008 0,186 0,462 0,368 Maret 2009 0,130 0,270 0,222 Maret 2010 0,236 0,238 0,238 Maret 2011 0,264 0,231 0,242 September 2011 0,184 0,335 0,285 Maret 2012 0,128 0,322 0,257 September 2012 0,251 0,273 0,266 Maret 2013 0,135 0,219 0,191 September 2013 0,037 0,441 0,305 Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 5

Nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) di daerah perdesaan masih tetap lebih tinggi dibandingkan perkotaan. Pada September 2013, nilai Indeks Kedalaman Kemiskinan (P 1 ) untuk perkotaan hanya 0,380 sementara di daerah perdesaan mencapai 1,342. Begitu juga nilai Indeks Keparahan Kemiskinan (P 2 ) untuk perkotaan hanya 0,037 sementara di daerah perdesaan mencapai 0,441. Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemiskinan di daerah perdesaan lebih buruk dari daerah perkotaan. 4. Tingkat Kemiskinan Menurut Provinsi di Pulau Kalimantan, September 2013 Tabel 5 menunjukkan jumlah dan persentase penduduk miskin menurut provinsi di Pulau Kalimantan pada September 2013. Dari tabel tersebut tampak bahwa persentase penduduk miskin tertinggi di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 8,74 persen, sementara persentase penduduk miskin terendah di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar 4,76 persen. Dilihat dari jumlah penduduk, sebagian besar penduduk miskin berada di Provinsi Kalimantan Barat yang mencapai 394.167 orang, sementara jumlah penduduk miskin terkecil berada di Provinsi Kalimantan Tengah hanya berjumlah 145.355 orang. Tabel 5. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Menurut Provinsi di Pulau Kalimantan, September 2013 Provinsi Jumlah Penduduk Miskin Persentase Penduduk Miskin Kota Desa Kota+ Desa Kota Desa Kota+ Desa (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Kalimantan Barat 77.770 316.397 394.167 5,68 10,07 8,74 Kalimantan Tengah 45.755 99.600 145.355 5,80 6,45 6,23 Kalimantan Selatan 60.966 122.307 183.273 3,75 5,50 4,76 Kalimantan Timur 98.880 157.030 255.910 3,99 10,24 6,38 5. Penjelasan Teknis dan Sumber Data a. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. b. Metode yang digunakan yaitu dengan menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 6

secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. c. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kkalori per kapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buahbuahan, minyak dan lemak, dll). d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah rata-rata pengeluaran untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar bukan makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan. e. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan adalah data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) Modul Konsumsi September 2013. Jumlah sampel secara nasional sebesar 75.000 rumah tangga, dimana untuk Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1.730 rumah tangga. Sebagai informasi tambahan, juga digunakan hasil survei SPKKD (Survei Paket Komoditi Kebutuhan Dasar), yang dipakai untuk memperkirakan proporsi dari pengeluaran masing-masing komoditi pokok bukan makanan. Berita Resmi Statistik No. 07/01/62/Th. VIII, 2 Januari 2014 7