Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik

dokumen-dokumen yang mirip
Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-80: Persyaratan khusus untuk kipas angin

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

Peranti listrik rumah tangga dan sejenisnya Keselamatan Bagian 2-41: Persyaratan khusus untuk pompa

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL,

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 4: Kabel berselubung untuk perkawatan magun

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 5: Kabel fleksibel (kabel senur)

Tegangan standar SNI Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS

Tusuk-kontak dan kotak-kontak untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Bagian 1-1: Persyaratan umum Bentuk dan Ukuran

Pemanfaat tenaga listrik untuk keperluan rumah tangga dan sejenisnya Label tanda hemat energi

Spesifikasi saluran air hujan pracetak berlubang untuk lingkungan permukiman

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 2: Metode uji

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 1: Persyaratan umum

SNI IEC 60969:2008. Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Panitia Teknis Perumusan SNI Elektronika Untuk Keperluan Rumah Tangga

Luminer Bagian 2-3: Persyaratan khusus Luminer untuk pencahayaan jalan umum

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

Cara uji penetrasi aspal

Bagian 2 Persyaratan dasar

Cara uji kadar air total agregat dengan pengeringan

Cara uji titik lembek aspal dengan alat cincin dan bola (ring and ball)

: Laboratorium Uji, PT Hartono Istana Teknologi : Jl. Raya Semarang Demak km. 9, Semarang, Jawa Tengah Telp. (024) Faks.

Cara uji daktilitas aspal

Cara uji slump beton SNI 1972:2008

Cara uji berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Bagian 3 Proteksi untuk keselamatan

Kabel berinsulasi PVC dengan tegangan pengenal sampai dengan 450/750 V Bagian 6: Kabel lift dan kabel hubungan fleksibel

SNI IEC :2010. Standar Nasional Indonesia. Badan Standardisasi Nasional ICS :

Cara uji kandungan udara dalam beton segar dengan metode tekan

Cara uji CBR (California Bearing Ratio) lapangan

Metode uji residu aspal emulsi dengan penguapan (ASTM D , IDT)

Metode uji penentuan campuran semen pada aspal emulsi (ASTM D , IDT)

Tata cara pengambilan contoh uji beton segar

Cara uji viskositas aspal pada temperatur tinggi dengan alat saybolt furol

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan langit-langit untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara pemasangan lembaran bitumen bergelombang untuk atap

Cara uji bliding dari beton segar

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan darat

PENCEGAHAN KEBAKARAN. Pencegahan Kebakaran dilakukan melalui upaya dalam mendesain gedung dan upaya Desain untuk pencegahan Kebakaran.

LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan yang Digunakan. 1. Beaker Glass 2. Blender. 3. Micrometer 4. Wadah

Cara uji bakar bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

BAB FLUIDA A. 150 N.

Unit penghasil biogas dengan tangki pencerna (digester) tipe kubah tetap dari beton

Metode uji pengendapan dan stabilitas penyimpanan aspal emulsi (ASTM D , MOD.)

Lampu swa-balast untuk pelayanan pencahayaan umum-persyaratan keselamatan

Kayu lapis - Klasifikasi. Plywood - Classification

Metode penyiapan secara kering contoh tanah terganggu dan tanah-agregat untuk pengujian

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode uji untuk analisis saringan agregat halus dan agregat kasar (ASTM C , IDT)

Kayu lapis Istilah dan definisi

Cara uji berat jenis aspal keras

Metode uji partikel ringan dalam agregat (ASTM C ,IDT.)

Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air

SPESIFIKASI TEKNIK KOMPOR GAS BAHAN BAKAR LPG SATU TUNGKU DENGAN SISTEM PEMANTIK MEKANIK KHUSUS UNTUK USAHA MIKRO

Karamba jaring apung (KJA) kayu untuk pembesaran ikan kerapu di laut

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

PETUNJUK PENGOPERASIAN

V. BAHAYA DAN PENGENDALIAN KEBAKARAN DAN PELEDAKAN AKIBAT LISTRIK

Memasang HP TouchSmart di Dinding. Panduan Pengguna

INTERPRETASI PERDIRJEN NO 30 th 2013 dan SNI IEC dan SNI IEC Piranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan

Pengemasan benih udang vaname (Litopenaeus vannamei) pada sarana angkutan udara

Bagian 6 Perlengkapan Hubung Bagi dan Kendali (PHB) serta komponennya

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

MITIGASI DAMPAK KEBAKARAN

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan pondasi untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan plesteran untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Cara uji keausan agregat dengan mesin abrasi Los Angeles

Rambu evakuasi tsunami

Semen portland campur

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Register your product and get support at HP8699. Buku Petunjuk Pengguna

Cara uji geser langsung batu

Selang karet untuk kompor gas LPG

SNI 7827:2012. Standar Nasional Indonesia. Papan nama sungai. Badan Standardisasi Nasional

Cara uji kuat tekan beton ringan isolasi

JOBSHEET PRAKTIKUM 7 WORKSHOP INSTALASI PENERANGAN LISTRIK

Katup tabung baja LPG

SOAL UN FISIKA DAN PENYELESAIANNYA 2005

Cara uji titik nyala dan titik bakar aspal dengan alat cleveland open cup

Baja lembaran, pelat dan gulungan canai panas (Bj P)

Papan partikel SNI Copy SNI ini dibuat oleh BSN untuk Pusat Standardisasi dan Lingkungan Departemen Kehutanan untuk Diseminasi SNI

Metode uji penentuan persentase butir pecah pada agregat kasar

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan besi dan aluminium untuk konstruksi bangunan gedung dan perumahan

Baja lembaran lapis seng (Bj LS)

METODE PENGUJIAN KUAT TEKAN CAMPURAN BERASPAL

No. Nama Komponen Fungsi

Kayu gergajian Bagian 3: Pemeriksaan

Pupuk kalium klorida

Cara uji kuat lentur beton normal dengan dua titik pembebanan

Cara uji abrasi beton di laboratorium

Alat penyuling minyak atsiri - Bagian 1 : Sistem kukus Syarat mutu dan metode uji

Metode uji persentase partikel aspal emulsi yang tertahan saringan 850 mikron

PEMASANGAN. 1 Sambungan gas A B C. PERINGATAN! Silakan baca bab Keselamatan.

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

Metode uji CBR laboratorium

Baja tulangan beton hasil canai panas Ulang

Metoda pengukuran kadar debu respirabel di udara tempat kerja secara perseorangan

Kayu lapis indah jenis jati Bagian 1: Klasifikasi, persyaratan dan penandaan

KOMPONEN INSTALASI LISTRIK

Cara uji jalar api pada permukaan bahan bangunan untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan rumah dan gedung

Alat pemadam kebakaran hutan-pompa punggung (backpack pump)- Unjuk kerja

Transkripsi:

Standar Nasional Indonesia Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik (IEC 60335-2-3 (2005-12), IDT) ICS 97.060; 13.120 Badan Standardisasi Nasional

Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Definisi... 1 4 Persyaratan umum... 3 5 Kondisi umum untuk pengujian... 3 6 Klasifikasi... 3 7 Penandaan dan petunjuk... 3 8 Proteksi terhadap jangkauan ke bagian aktif... 4 9 Pengasutan peranti yang dioperasikan motor... 5 10 Masukan daya dan arus... 5 11 Pemanasan... 5 12 Kosong... 6 13 Arus bocor dan kuat listrik pada suhu operasi... 6 14 Voltase lebih transien... 6 15 Ketahanan terhadap uap air... 6 16 Arus bocor dan kuat listrik... 6 17 Proteksi beban lebih transformator dan sirkit terkait... 6 18 Daya tahan... 6 19 Operasi abnormal... 6 20 Kestabilan dan bahaya mekanis... 6 21 Kuat mekanis... 8 22 Konstruksi... 9 23 Perkawatan internal... 11 24 Komponen... 11 25 Hubungan suplai dan kabel senur fleksibel eksternal... 11 26 Terminal untuk konduktor eksternal... 12 27 Ketentuan pembumian... 12 28 Sekrup dan hubungan... 12 29 Jarak bebas, jarak rambat dan insulasi padat... 12 30 Ketahanan terhadap bahang dan api... 12 31 Ketahanan terhadap pengaratan... 13 32 Bahaya radiasi, keracunan dan bahaya sejenis... 13 i

Lampiran... 14 Bibliografi... 14 ii

Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI) mengenai Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik, diadopsi secara identik dari standar International Electrotechnical Commission (IEC) 60335-2-3 (2005-12) dengan judul Household and similar electrical appliances - Safety - Part 2-3: Particular requirements for electric irons. Bila terdapat ketidakjelasan terhadap terjemahan isi materi standar ini, maka yang dianggap berlaku adalah sebagaimana yang tertera pada teks asli IEC tersebut. Standar ini dirumuskan oleh Panitia Teknis Keselamatan Pemanfaat Tenaga Listrik (PTSM) melalui proses/prosedur perumusan standar dan terakhir dibahas dalam Forum Konsensus XXVI pada tanggal 22-23 November 2006 di Jakarta. Dalam rangka mempertahankan mutu ketersediaan standar yang tetap mengikuti perkembangan, maka diharapkan masyarakat standardisasi ketenagalistrikan memberikan saran dan usul demi kesempurnaan rancangan ini dan untuk revisi standar ini dikemudian hari. iii

Peranti listrik rumah tangga dan sejenis Keselamatan Bagian 2-3: Persyaratan khusus untuk setrika listrik 1 Ruang lingkup Ayat ini dari Bagian 1 diganti dengan berikut: Standar ini berkaitan dengan keselamatan setrika kering dan setrika uap listrik, termasuk yang dengan wadah air atau ketel terpisah yang mempunyai kapasitas tidak melebihi 5 l, untuk keperluan rumah tangga dan sejenis, dengan voltase pengenal tidak lebih dari 250 V. Peranti yang tidak dimaksudkan untuk penggunaan di rumah tangga biasa, namun dapat menjadi sumber bahaya bagi publik, misalnya peranti yang dimaksudkan untuk digunakan oleh orang awam di pertokoan, di industri kecil dan di pertanian, termasuk dalam ruang lingkup standar ini. Sejauh dapat dipraktikkan, standar ini berkaitan dengan bahaya umum yang disebabkan oleh peranti yang ditemui oleh semua orang di dalam dan di sekitar rumah. Namun secara umum standar ini tidak memperhitungkan: - penggunaan peranti oleh anak-anak atau orang yang lemah kondisinya tanpa pengawasan; - peranti digunakan untuk bermain oleh anak-anak. CATATAN 101 Perlu diperhatikan fakta bahwa: - untuk peranti yang dimaksudkan untuk digunakan dalam kendaraan atau kapal atau pesawat udara, dapat diperlukan persyaratan tambahan; - persyaratan tambahan ditentukan oleh otoritas di bidang kesehatan nasional, otoritas nasional yang bertanggung jawab dalam perlindungan tenaga kerja, dan otoritas serupa. - persyaratan tambahan untuk bejana tekan dapat ditentukan oleh otoritas nasional yang bertanggung jawab untuk keselamatan bejana tekan. CATATAN 102 Standar ini tidak berlaku untuk: - setrika binatu (ironer) (IEC 60335-2-44); - peranti yang dirancang secara eksklusif untuk keperluan industri; - peranti yang dimaksudkan untuk digunakan di tempat terdapat kondisi khusus, misalnya adanya atmosfer korosif atau atmosfer ledak (debu, uap atau gas). 2 Acuan normatif Ayat ini pada Bagian 1 dapat diterapkan. 3 Definisi Ayat ini pada Bagian 1 dapat diterapkan kecuali sebagai berikut. 1 dari 14

3.1. 9 Penggantian: operasi normal operasi peranti dengan kondisi berikut. Setrika ditempatkan di atas dudukannya dan dioperasikan dengan termostatnya pada setelan tertinggi. Jika setrika tidak mempunyai termostat, suhu permukaan pada titik tengah dari garis tengah pelat dasar setrika dipertahankan pada 250 o C ± 10 o C dengan menyakelar suplai on (hidup) dan off (mati), atau pada suhu tertinggi jika lebih rendah. Setrika uap dengan wadah air atau ketel terpisah dioperasikan dengan wadah air atau ketel diisi dengan air. Setrika uap bertekanan yang dilengkapi ketel dioperasikan dengan atau tanpa air, pilih yang terburuk. Setrika uap lain dioperasikan kosong. 3.101 setrika uap setrika yang mempunyai sarana untuk menghasilkan dan menyuplai uap ke bahan tekstil selama penyetrikaan CATATAN Setrika uap dapat dilengkapi sarana untuk meniupkan uap ke atas pakaian 3.102 setrika uap berventilasi setrika uap yang uapnya dihasilkan ketika air menyentuh pelat dasar setrika, wadah air harus pada tekanan atmosfer CATATAN Wadah air dapat menyatu dalam setrika atau dihubungkan ke setrika dengan selang. 3.103 setrika uap bertekanan setrika uap yang uapnya dihasilkan dalam ketel pada tekanan melebihi 50 kpa CATATAN Ketel dapat menyatu dalam setrika atau dihubungkan ke setrika dengan selang. 3.104 setrika uap sesaat setrika uap yang sejumlah kecil air dipompa dari wadah air dan yang uapnya dihasilkan ketika air menyentuh dinding ketel, wadah air dan ketel harus pada tekanan atmosfer CATATAN Wadah air dan ketel dihubungkan ke setrika dengan selang 3.105 setrika nirkabel senur setrika yang dihubungkan ke suplai hanya ketika ditempatkan di atas dudukannya CATATAN Setrika nirkabel senur dapat dihubungkan langsung ke jaringan suplai selama penyetrikaan oleh bagian yang dapat dilepas ke tempat kabel senur suplai dimagun 2 dari 14

3.106 pelat dasar bagian yang dipanaskan dari setrika yang ditekankan pada bahan tekstil ketika penyetrikaan 3.107 dudukan tumit setrika atau bagian terpisah yang disediakan dengan setrika, yang di atasnya setrika ditempatkan ketika tidak digunakan CATATAN Wadah air atau ketel terpisah dapat berfungsi sebagai dudukan. 4 Persyaratan umum Ayat ini pada Bagian 1 dapat diterapkan. 5 Kondisi umum untuk pengujian Ayat ini pada Bagian 1 dapat diterapkan kecuali sebagai berikut. 5.2 Penambahan: CATATAN 101 Jika gawai proteksi menjadi sirkit terbuka selama pengujian 21.101, pengujian dilanjutkan pada peranti terpisah. CATATAN 102 Pengujian 21.102 dilaksanakan pada peranti terpisah. Uji tambahan dari 25.14 dilaksanakan pada peranti terpisah. 5.3 Penambahan: Untuk setrika dengan termostat, pengujian 21.101 dilaksanakan sebelum pengujian Ayat 11. Pengujian 22.102 dilaksanakan selama pengujian Ayat 11. 5.101 Setrika diuji sebagai peranti pemanas bahkan jika dilengkapi dengan motor. 5.102 Jika setrika nirkabel senur juga dapat dihubungkan langsung ke jaringan suplai selama penyetrikaan, pengujian yang relevan dapat diterapkan untuk kedua mode operasi. 6 Klasifikasi Ayat ini pada Bagian 1 dapat diterapkan. 7 Penandaan dan petunjuk Ayat ini pada Bagain 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut. 7.1 Modifikasi: Peranti harus ditandai dengan masukan daya pengenalnya. 3 dari 14

Penambahan: Dudukan terpisah harus ditandai dengan: - nama, merek dagang atau tanda identifikasi pabrikan atau penjual yang bertanggung jawab; - model atau acuan tipe dudukan. Dudukan dari setrika nirkabel senur harus ditandai dengan: - voltase pengenal atau julat voltase pengenal; - masukan daya pengenal. 7.12 Penambahan: Petunjuk harus berisi substansi berikut: - setrika tidak boleh ditinggal ketika dihubungkan ke jaringan suplai; - tusuk kontak harus dicabut dari kotak kontak sebelum wadah air diisi dengan air (untuk setrika uap dan setrika yang dilengkapi dengan sarana untuk menyemprot air); - lubang pengisian tidak boleh terbuka selama penggunaan. Petunjuk untuk pengisian ulang yang aman dari wadah air harus diberikan (untuk setrika uap bertekanan); - setrika harus digunakan hanya dengan dudukan yang disediakan (untuk setrika nirkabel senur); - setrika tidak dimaksudkan untuk penggunaan reguler (untuk setrika wisata); - setrika harus digunakan dan diistirahatkan di atas permukaan yang stabil; - ketika menempatkan setrika di atas dudukannya, pastikan bahwa permukaan tempat dudukan ditempatkan adalah stabil; - setrika tidak boleh digunakan bila pernah jatuh, bila ada tanda kerusakan yang terlihat atau bila bocor. 7.15 Penambahan: Untuk setrika uap dengan wadah air atau ketel terpisah, masukan daya pengenal total harus ditandakan pada bagian yang terdapat terminal suplai atau kabel senur suplai. 8 Proteksi terhadap jangkauan ke bagian aktif Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 8.1.2 Penambahan: CATATAN 101 Gawai penghubung pada dudukan dari setrika nirkabel senur tidak dianggap sebagai kotak kontak. 4 dari 14

9 Pengasutan peranti yang dioperasikan motor Ayat ini dari Bagian 1 tidak dapat diterapkan. 10 Masukan daya dan arus Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 11 Pemanasan Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 11.2 Penggantian: Setrika ditempatkan di atas dudukannya di atas lantai pojok uji dan jauh dari dinding. Namun wadah air atau ketel terpisah dari setrika uap ditempatkan sedekat mungkin dengan dinding. Kayu lapis tercat hitam kusam dengan tebal kira-kira 20 mm digunakan untuk pojok uji. Setrika uap berventilasi dengan wadah air terpisah, setrika uap bertekanan dan setrika uap sesaat diuji dengan wadah air kosong dan diisi tetapi tanpa pancaran uap. Setrika selain setrika nirkabel senur, juga diuji dengan pelat dasar setrika pada posisi horizontal yang ditempatkan pada penyangga logam berkaki tiga yang mempunyai tinggi sekurang-kurangnya 100 mm. Setrika uap berventilasi dengan wadah air terpisah, setrika uap bertekanan dan setrika uap sesaat dioperasikan dengan wadah air atau ketel terisi. Untuk peranti yang dilengkapi dengan penggulung kabel senur otomatis, sepertiga panjang total kabel senur harus tidak digulung. Kenaikan suhu selubung kabel senur ditentukan sedekat mungkin dengan pusat penggulung dan juga antara dua lapisan terluar kabel senur pada penggulung. Namun jika penggulung kabel senur tergabung pada bagian yang bergerak selama penyetrikaan, kabel senur seluruhnya tak digulung. Untuk gawai penyimpan kabel senur selain penggulung kabel senur otomatis, yang dimaksudkan untuk sebagian menampung kabel senur suplai ketika peranti dioperasikan, kabel senur sepanjang 50 cm harus tidak digulung. Namun untuk gawai penyimpan kabel senur pada bagian yang bergerak selama penyetrikaan, kabel senur seluruhnya harus tak digulung. Kenaikan suhu bagian kabel senur yang tersimpan ditentukan pada tempat yang terburuk. 11.4 Penambahan: Jika batas kenaikan suhu dilampaui pada peranti yang dilengkapi motor, transformator atau sirkit elektronik dan masukan daya lebih rendah dari masukan daya pengenal, pengujian diulang dengan peranti disuplai pada 1,06 kali voltase pengenal. 11.7 Penggantian: Setrika dioperasikan sampai kondisi tunak tercapai. Bila setrika uap berventilasi dengan wadah air terpisah, setrika uap bertekanan dan setrika uap sesaat diuji dengan setrika ditempatkan di atas penyangga berkaki, maka uap 5 dari 14

dipancarkan secara daur, masing-masing daur dengan periode 10 s dengan pancaran uap dan periode 10 s dengan pancaran uap diputus. 11.8 Modifikasi: Kecuali untuk kabel senur suplai yang dihubungkan ke wadah terpisah, batas kenaikan suhu untuk insulasi perkawatan dan kabel senur suplai dinaikkan dari 50 K menjadi 60 K. Penambahan: Selama pengujian dengan setrika ditempatkan di atas penyangga berkaki, hanya kenaikan suhu insulasi dari kabel senur perkawatan internal dan fleksibel yang diukur. Namun batas kenaikan suhu berlaku untuk wadah air dan selang dari setrika uap bertekanan dan setrika uap sesaat. Kenaikan suhu permukaan yang dapat terjangkau dari selang air harus memenuhi batas kenaikan suhu untuk gagang yang dipegang hanya untuk periode singkat pada penggunaan normal. Namun jika selang air nonlogam ditutup dengan bahan tekstil, kenaikan suhu permukaan bahan tekstil tidak boleh melebihi 80 K. Batas kenaikan suhu motor, transformator dan komponen sirkit elektronik, termasuk bagian yang langsung dipengaruhinya, dapat terlampaui jika peranti dioperasikan pada 1,15 kali masukan daya pengenal. 12 Kosong 13 Arus bocor dan kuat listrik pada suhu operasi Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 14 Voltase lebih transien Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 15 Ketahanan terhadap uap air Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 15.2 Modifikasi: Pengujian untuk setrika uap selain dari yang dengan wadah air atau ketel terpisah dilaksanakan sebagai berikut: Setrika ditempatkan pada posisi pengisian sesuai dengan petunjuk dan diisi dengan air yang mengandung kira-kira 1 % NaCl. Kemudian sejumlah 0,1 l secara teratur dicampurkan ke dalam lubang pengisian selama periode 1 menit. Setrika kemudian ditempatkan di atas dudukannya dan dikenai uji kuat listrik pada 16.3. Setrika diangkat dari dudukannya selama 10 menit dan sesudahnya uji kuat listrik diulang. Ketika masih diisi setrika dioperasikan pada masukan daya pengenal selama 1 menit pada operasi normal. Kemudian harus tahan terhadap uji kuat listrik pada 16.3. Setrika nirkabel senur juga diisi dengan larutan garam ketika berada di atas dudukannya, jika setrika dapat secara mudah diisi pada posisi ini. 6 dari 14

16 Arus bocor dan kuat listrik Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 17 Proteksi beban lebih transformator dan sirkit terkait Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 18 Daya tahan Ayat ini dari Bagian 1 tidak dapat diterapkan. 19 Operasi abnormal Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 19.1 Modifikasi: Pengujian 19.2 dan 19.3 tidak dilaksanakan. Pengujian 19.5 hanya dilaksanakan pada ketel terpisah dari setrika uap. Penambahan: Setrika nirkabel senur juga dikenai pengujian 19.101. 19.4 Modifikasi: Pengujian dilaksanakan pada masukan daya pengenal. Penambahan: Setrika uap diuji dengan atau tanpa air, pilih yang lebih buruk. Pengujian hanya dilaksanakan ketika setrika berada di atas dudukannya. Setiap kendali yang membatasi tekanan selama pengujian Ayat 11 dibuat tak beroperasi. 19.7 Penambahan: Pengujian dilaksanakan selama 5 menit kecuali motor dijaga tetap disakelar hidup dengan tangan. 19.101 Setrika nirkabel senur dioperasikan pada operasi normal pada masukan daya pengenal sampai termostat beroperasi untuk pertama kali. Setrika kemudian ditempatkan di atas dudukannya pada posisi yang mempengaruhi paling merugikan bahan dudukan. 20 Kestabilan dan bahaya mekanis Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 7 dari 14

20.1 Penggantian: Setrika harus mempunyai kestabilan yang memadai. Kesesuaian diperiksa dengan pengujian berikut: Setrika yang dilengkapi dudukan ditempatkan pada dudukannya pada bidang miring bersudut 10 o terhadap horizontal, kabel senur berada pada bidang miring pada posisi yang terburuk. Setrika yang disuplai dengan dudukan terpisah ditempatkan pada dudukan di atas bidang miring bersudut 15 o terhadap horizontal. Peranti yang dimaksudkan untuk diisi dengan cairan oleh pengguna pada penggunaan normal, diuji secara kosong atau diisi air dengan jumlah yang paling buruk sampai dengan kapasitas yang ditunjukkan dalam petunjuk. CATATAN 101 Dudukan dapat dilubangi (tapped) untuk mengatasi gesekan statik antara setrika dan dudukan. CATATAN 102 Peranti tidak dihubungkan ke jaringan suplai. Jika setrika tumbang atau tergelincir dari dudukan pada satu posisi atau lebih, setrika diuji seperti ditentukan dalam Ayat 11 pada semua posisi tersebut. Kenaikan suhu tidak boleh melebihi nilai yang ditentukan dalam Tabel 9. 21 Kuat mekanis Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 21.1 Penambahan: Kesesuaian juga diperiksa dengan pengujian 21.101 dan 21.102. 21.101 Setrika dioperasikan pada operasi normal pada masukan daya pengenal dan, kecuali untuk setrika nirkabel senur, suhu pelat dasar setrika dipertahankan pada kondisi tersebut sepanjang pengujian. Kemudian setrika digantung pada pegangannya dengan pelat dasar setrika pada posisi horizontal. Setrika dijatuhkan dari tinggi 40 mm ke atas pelat baja yang disangga secara kokoh, yang mempunyai tebal sekurangnya 15 mm dan massa sekurangnya 15 kg. Pengujian dilaksanakan 1000 kali pada laju tidak melebihi 20 kali jatuh per menit. Pengujian dilaksanakan sedemikian sehingga setrika berada di atas pelat baja selama kirakira 15 % dari waktu pengujian. CATATAN Setrika digantung sedemikian sehingga energi tumbuk hanya dipengaruhi massanya. Setelah pengujian, setrika tidak boleh rusak sampai sedemikian sehingga kesesuaian dengan 8.1, 15.2 dan Ayat 29 terganggu. Jika terjadi keraguan, insulasi suplemen dan insulasi diperkuat dikenai uji kuat listrik 16.3. 21.102 Sampel terpisah setrika disuplai pada voltase pengenal dengan termostat disetel pada posisi tertinggi. Bila termostat beroperasi, setrika diputuskan dari suplai. 8 dari 14

Setrika kemudian ditempatkan dalam gendongan yang dikonstruksi dengan mengikat empat sudut dari lapisan tunggal kain katun tipis. Titik terendah gendongan digantung pada tinggi 900 mm di atas papan kayu keras horizontak setebal kira-kira 20 mm yang ditempatkan di atas beton atau permukaan keras sejenis. Setrika dalam gendongan dijatuhkan dari posisi stasioner. Pengujian dilakukan tiga kali, setrika berada pada posisi sedemikian sehingga jatuh pertama kali ke atas papan pada sisi kanan, kemudian pada sisi kiri dan selanjutnya pada tumitnya. Setrika dipanasi ulang sebelum setiap dijatuhkan. Setelah pengujian, setrika harus tahan terhadap uji kuat listrik 16.3, setrika uap mula-mula diisi air seperti ditentukan dalam petunjuk dan diikuti istirahat selama 10 menit di atas dudukannya. Setrika tidak boleh rusak sedemikian sehingga kesesuaian dengan 8.1 dan 19.4 terganggu. CATATAN Pengujian ini hanya dapat diterapkan pada bagian genggam setrika. 22 Konstruksi Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 22.7 Penggantian: Setrika uap bertekanan dan setrika uap sesaat harus dilengkapi pelindung keselamatan yang memadai terhadap risiko tekanan yang berlebihan. Jika pancaran uap atau air panas dipancarkan melalui gawai proteksi, insulasi listrik tidak boleh terpengaruh atau pengguna dapat terkena bahaya. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi dan dengan pengujian berikut: Untuk setrika uap bertekanan, tekanan maksimum yang terjadi selama pengujian Ayat 11 diukur dengan ketel terisi tapi tanpa pancaran uap. Semua gawai pengatur tekanan yang dioperasikan selama pengujian dibuat tidak beroperasi dan tekanan tidak boleh melebihi tiga kali nilai terukur sebelumnya. Setiap gawai proteksi pembatas tekanan kemudian dibuat tidak beroperasi dan tekanan dalam ketel dinaikkan secara hidraulis menjadi lima kali tekanan awal yang diukur atau dua kali tekanan yang diukur dengan gawai pengatur tekanan tidak beroperasi, pilih yang lebih tinggi. Tekanan ini dipertahankan selama 1 menit. Tidak boleh terjadi kebocoran dari peranti. Setrika uap bertekanan yang gawai pengatur suplai uapnya di dalam ketel, dioperasikan seperti ditentukan dalam Ayat 11, tetapi dengan semua gawai pengatur tekanan yang beroperasi selama pengujian Ayat 11 dibuat tidak beroperasi. Semua ventilasi pada pelat dasar setrika dikedap dan gawai yang mengatur suplai uap dibuka. Tidak boleh terjadi kebocoran dari selang kecuali pada tempat lunak yang disengaja di dalam selungkup ketel. Jika hal ini terjadi, pengujian diulang pada peranti yang lain sehingga juga harus bocor dengan cara yang sama. Semua ventilasi pada pelat dasar setrika dari setrika uap sesaat dikedap dan tekanan dalam wadah air dinakkan secara hidraulis sampai gawai proteksi pembatas tekanan beroperasi. Tekanan tidak boleh melebihi 50 kpa. Outlet yang melalui gawai proteksi kemudian dikedap dan tekanan dinaikkan menjadi 100 kpa dan dipertahankan pada nilai ini selama 1 menit. Tidak boleh terjadi kebocoran dari peranti. 9 dari 14

22.101 Setrika harus disediakan dengan dudukan. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi. 22.102 Setrika uap harus dikonstruksi sedemikian sehingga tidak ada tumpahan air serta pancaran uap atau air panas tiba-tiba yang memungkinkan pengguna terkena bahaya ketika setrika digunakan sesuai dengan petunjuk. Ketika melepas tutup pengisi ketel, tekanan harus dibuang dengan cara terkendali sebelum tutup dilepas secara penuh, untuk menghindari pancaran semprotan uap atau air panas yang memungkinkan pengguna terkena bahaya. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi selama pengujian Ayat 11 dan dengan melepas tutup pengisi pada akhir pengujian. 22.103 Wadah air setrika uap dengan ketel terpisah harus mempunyai sekurang-kurangnya sebuah pemutus termal nonswareset yang hanya terjangkau dengan sarana perkakas. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi. 22.104 Gawai proteksi pembatas tekanan yang beroperasi selama pengujian 19.4 dan 22.7 harus mempunyai lubang inlet sekurang-kurangnya berdiameter 5 mm atau luas 20 mm 2 dan lebar sekurang-kurangnya 4 mm. Luas lubang pada outlet tidak boleh kurang dari lubang pada inlet. Kesesuaian diperiksa dengan pengukuran. 22.105 Kontak hubungan setrika nirkabel senur harus dikonstruksi sedemikian sehingga setiap kegagalan listrik atau mekanis yang terjadi pada penggunaan normal tidak akan meningkatkan bahaya. Kesesuaian diperiksa dengan pengujian berikut: Dua pin aktif setrika dihubungkan bersama dan beban resistif eksternal dihubungkan secara seri dengan suplai. Beban eksternal sedemikian sehingga arusnya adalah 1,1 kali arus pengenal ketika setrika disuplai pada tegangan pengenal. Setrika ditempatkan di atas dudukannya dan dicabut 50.000 kali, dengan laju 10 kali per menit. Pengujian dilanjutkan dengan 50.000 kali lagi tanpa arus mengalir. Setelah pengujian setrika harus layak untuk penggunaan selanjutnya dan kesesuaian dengan 8.1, 16.3, 27.5 dan Ayat 29 tidak boleh terganggu. 22.106 Setrika nirkabel senur yang dapat langsung dihubungkan ke jaringan suplai selama penyetrikaan harus dikonstruksi sedemikian sehingga gaya yang diperlukan untuk menarik konektor dari setrika sekurang-kurangnya 30 N. Kesesuaian diperiksa dengan pengukuran. CATATAN Setiap gawai pengunci dipasang sebelum melaksanakan pengujian. 22.107 Setrika uap bertekanan yang dilengkapi dengan lebih dari satu wadah air yang dihubungkan bersama-sama harus dilengkapi gawai proteksi pembatas tekanan pada masing-masing wadah yang berisi elemen pemanas. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi. 10 dari 14

23 Perkawatan internal Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 24 Komponen Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 24.1.3 Penambahan: Sakelar yang mengendalikan pancaran uap atau air dikenai 50.000 daur operasi. 24.4 Penambahan: CATATAN 101 Persyaratan ini tidak dapat diterapkan untuk hubungan antara setrika dan dudukan dari setrika nirkabel senur. 24.101 Setiap komponen yang menyatu dengan setrika, untuk kesesuaian dengan 19.4 tidak boleh swareset dan hanya dapat terjangkau dengan sarana perkakas. Kesesuaian diperiksa dengan inspeksi. 25 Hubungan suplai dan kabel senur fleksibel eksternal Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 25.5 Penambahan: Kelengkapan jenis Z diizinkan untuk setrika wisata dan setrika nirkabel senur. CATATAN 101 Kelengkapan jenis Z tidak diizinkan untuk setrika nirkabel senur sehingga juga dapat langsung dihubungkan ke jaringan suplai selama penyetrikaan. 25.7 Penambahan: Kabel senur beranyam dapat digunakan. Kabel senur berselubung polivinil klorida hanya diizinkan sebagai kabel senur suplai untuk dudukan dari setrika nirkabel senur dan untuk wadah air atau ketel terpisah dari setrika uap. Hal ini tidak berlaku untuk kabel senur yang mempunyai selubung PVC hubung silang (cross-linked) (kode penamaan 60245 IEC 87 atau kode penamaan 60245 IEC 88). CATATAN 101 Kabel senur polivenil klorida tidak diizinkan untuk setrika nirkabel senur sehingga juga dapat langsung dihubungkan ke jaringan suplai selama penyetrikaan. 25.14 Modifikasi: Sebagai pengganti beban yang ditentukan untuk kabel senur, kabel senur dibebani dengan massa 2 kg. Sebagai pengganti jumlah pelenturan yang ditentukan, jumlah pelenturan adalah 20.000. CATATAN 101 Pengujian tidak dilaksanakan pada setrika nirkabel senur kecuali setrika dapat juga langsung dihubungkan ke jaringan suplai selama penyetrikaan. 11 dari 14

Penambahan: Untuk setrika uap dengan wadah air atau ketel terpisah, pengujian dilaksanakan pada selang uap dan kabel senur interkoneksi secara bersamaan. Jika keduanya terdapat dalam satu selubung atau sebaliknya terpasang satu sama lain, rakitan tidak diputar dengan sudut 90 o. Pengujian tidak boleh mengakibatkan: - longgarnya selang uap; - kerusakan selang uap sedemikian sehingga kesesuaian dengan standar ini rusak; - kebocoran dari selang uap. Peranti juga dikenai pengujian berikut ketika dipasang pada aparatus yang serupa dengan pada Gambar 8. Pengujian ini dilaksanakan pada peranti terpisah. Kabel senur suplai digantung secara vertikal dari peranti dan dibebani sedemikian sehingga diterapkan gaya 10 N. Member osilasi digerakkan dengan sudut 180 o dan kembali ke posisi awal. Jumlah pelenturan 2000, laju pelenturan harus 6 kali per menit. CATATAN 102 Peranti dipasang sedemikian sehingga arah pelenturan sesuai dengan yang paling mungkin terjadi ketika kabel senur suplai dibelitkan sekelilingnya untuk penyimpanan. CATATAN 103 Pengujian tidak dilaksanakan jika tidak memungkinkan untuk membelitkan kabel senur sekeliling peranti, misalnya setrika nirkabel senur dan setrika dengan wadah air terpisah. 26 Terminal untuk konduktor eksternal Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 27 Ketentuan pembumian Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 28 Sekrup dan hubungan Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 29 Jarak bebas, jarak rambat dan insulasi padat Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 30 Ketahanan terhadap bahang dan api Ayat ini dari Bagian 1 ini dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: 12 dari 14

30.1 Penambahan: Untuk setrika dengan termostat, kenaikan suhu yang terjadi selama Ayat 19 tidak dipertimbangkan. 30.2.3 Tidak dapat diterapkan. 31 Ketahanan terhadap pengaratan Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 32 Bahaya radiasi, keracunan dan bahaya sejenis Ayat ini dari Bagian 1 dapat diterapkan. 13 dari 14

Lampiran Lampiran dari Bagian 1 dapat diterapkan. Bibliografi Bibliografi dari Bagian 1 dapat diterapkan, kecuali sebagai berikut: Penambahan: IEC 60335-2-44, Household and similar electrical appliances Safety - Part 2-44: Particular requirements for ironers. 14 dari 14

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4 Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270 Telp: 021-574 7043; Faks: 021-5747045; e-mail : bsn@bsn.or.id