Hipotesis Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN 4 MASALAH DAN HIPOTESIS PENELITIAN

PROPOSAL PENELITIAN. Diajukan untuk penyusunan skripsi di Jurusan Pedagogik pada Program Studi PGSD. oleh

JURUSAN TERAPI WICARA POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

[1] [2]

KEMENTERIAN KESEHATAN RI POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 2014

TEORI & HIPOTESIS PENGERTIAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

FORMAT PENYUSUNAN KARYA ILMIAH Oleh: Lia Yuliana, M.Pd

RESUME PERKULIAHAN MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

MEMFORMULASIKAN KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

MATERI KULIAH E-LEARNING. PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Oleh Dr Triana Noor Edwina DS, M.Si

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan, tentu dalam rangka penataan yang terus dilakukan untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

Pedoman Penulisan Skripsi 1 BAB I. PEDOMAN UMUM

PROSES PENELITIAN PERTEMUAN 4

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

RESUME MATAKULIAH METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN PASCASARJANA PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FORMAT PROPOSAL PENELITIAN REGULER

Check List Kesiapan Thesis/Skripsi. No Bagian Deskripsi Checklist Plagiarisme Berikan screen shoot hasil checking aplikasi

Perbandingan Publikasi Internasional Indonesia di Scopus Periode 2010-April 2016

4) Judul Penelitian. 1) Latar Belakang Masalah. 2) Indikasi Masalah. 3) Batasan Masalah

Koridor Umum Penulisan Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang Undang Dasar 1945 alinea ke 4 serta ingin mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB VI PROPOSAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

III. TESIS. c. Tujuan Penelitian d. Manfaat Penelitian 2. Telaah Pustaka 3. Metode Penelitian 4. Hasil dan Pembahasan 5. Simpulan dan Saran/Implikasi

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SISTEMATIKA KULIAH KERJA PAMONG (KKP)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

TATA TULIS KARYA TULIS ILMIAH

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI IPA BAB IV KARANGAN ILMIAH

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

1. PENDAHULUAN. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 mencantumkan bahwa siswa

BAB III METODE PENELITIAN

PENYUSUNAN USULAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB II KAJIAN TEORETIK. Sekolah Menengah Pertama Terbuka atau disingkat SMP Terbuka adalah

4) Judul Penelitian. 1) Latar Belakang Masalah. 2) Indikasi Masalah. 3) Batasan Masalah

MENULIS PROPOSAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk

Pembelajaran tipe giving question and getting answer dengan group resume

MEMFORMULASIKAN HIPOTESIS DAN KERANGKA BERPIKIR

JURNAL ILMIAH: MENGAPA DAN BAGAIMANA 1 Oleh Utami Dewi, M.PP

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

II. TINJAUAN PUSTAKA. proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

KIAT MENULIS LAPORAN ILMIAH. Oleh: Khaerudin Kurniawan

VII. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggambarkan suatu situasi/keadaan secara sistematis, faktual, dan cermat.

PEDOMAN PENULISAN USULAN PENELITIAN DAN TESIS/DISERTASI

BAB I PENDAHULUAN. keaktifan siswa saat pembelajaran berlangsung. memahami materi pelajaran matematika hal ini dilihat dari hasil pengamatan

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke depan. Untuk memperoleh pendidikan yang maju, tinggi dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (classroom reaseach).

KERANGKA TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. inkuisi pemahaman berdasarkan pada tradisi-tradisi metodologis yang jelas tentang

BAB I PENDAHULUAN. dengan dilakukannya proses pembelajaran manusia akan mampu berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. CommServ Network Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan

Oleh Al Jupri, S.Pd., M.Sc. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Merumuskan Hipotesis Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Fungsi Tinjauan Pustaka

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang paling sulit (Mulyono, 1999:25). Meskipun demikian, semua orang

Cara Penyusunan Proposal Penelitian

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun oleh:

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

KUTIPAN, ABSTRAK DAN DAFTAR PUSTAKA KARINA JAYANTI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sulawesi Tengah. Dengan judul penelitian Kajian bentuk dan makna simbolik

BAB I PENDAHULUAN. emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam

Kerangka Pemikiran. Kerangka pemikiran merupakan dukungan dasar teoritis terhadap pendekatan pemecahan masalah yang akan diteliti,

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan hasil belajar siswa. Kemampuan siswa dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal

PERENCANAAN PENELITIAN (Rancangan Penelitian)

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan struktur kebahasaannya dengan baik (penggunaan kosa kata, tatabahasa,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB III METODE PENELITIAN. berbentuk kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Laporan penelitian

BAB I PENDAHULUAN. relevan, serta mampu membangkitkan motivasi kepada peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

BAB I PENDAHULUAN. hidup seseorang bahkan dalam kesejahteraan suatu bangsa. Dengan

eg : PENGARUH FREKWENSI PEMBERIAN AIR DAN MACAM VARIETAS TANAMAN KOBIS TERHADAP PERKEMBANGAN NEMATODA DAN PERTUMBUHAN SERTA HASIL TANAMAN

Transkripsi:

Hipotesis Penelitian Tidak semua penelitian harus memakai hipotesis, namun peneliti akan sampai pada taraf penentuan apakah penelitiannya akan menggunakan hipotesis atau tidak. Pengertian Hipotesis Proses awal penelitian, peneliti dihadapkan pada sutau problema yang ingin dicarikan pemecahannya dengan banyak mengumpulkan informasi melalui penelitian. Agar perhatian peneliti terfokus informasi yang diperlukan saja maka ia mencoba menyusun berbagai alternatif pemecahan atau penjelasan masalah, dan kemudian mencari informasi melalui untuk mencari bukti-bukti bahwa pemecahan yang ia pikirkan tersebut sudah benar. Dalam hal ini peneliti diuji kemampuannya menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan masalah yang dimilikinya tersebut. Tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan inilah yang biasanya disebut dengan istlah Hipotesis. Jika dalam penelitiannya peneliti mempunyai problema hanya tentang satu variabel maka tebakannya juga menyangkut satu variabel. Hipotesis yang pada awalnya hanya berupa dugaan, setelah dibuktikan melalui data yang diperoleh melalui penelitian, maka statusnya bisa menjadi tesa (kebenaran). Itulah sebabnya istilah yang digunakan adalah hipotesis. Hipo artinya di bawah dan tesis artinya kebenaran. Secara keseluruhan hipotesis berarti dibawah kebenaran, kebenaran yang masih berada di bawah (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat menjadi suatu kebenaran jika memang disertai dengan bukti-bukti. Untuk penelitian 2 atau lebih variabel, hipotesis merupakan dugaan tentang kebenaran mengenai hubungan 2 variabel atau lebih. Hubungan antara variabel dapat dibedakan menjadi 3, yaitu; 1. hubungan yang sifatnya sejajar tidak timbal balik, contoh hubungan antara kemampuan matematika dengan IPA. Nilai matematika yang tinggi tidak menyebabkan nilai IPA yang tinggi, ataupun sebaliknya. Keduanya memilki hubungan mungkin disebabkan oleh faktor lain. 2. hubungan yang sifatnya sejajar timbal balik. Contohnya hubungan antara tingkat kekayaan dan kelancaran berusaha. Hipotesis yang sesuai adalah dugaan mengenai ada atau tidaknya hubungan timbal-balik antara dua veriabel yang kedudukannya sejajar tersebut. Kedua variabel ini kedudukannya timbal balik dan merupakan hubungan sebab akibat. Metodologi Penelitian 1

3. hubungan yang menunjukkan pada sebab-akibat tetapi tidak timbal balik. Contoh hubungan antara makan dengan kekenyangan. Semakin banyak seseorang makan dan semakin tinggi tingkat kekenyangan yang diperoleh. Makan merupakan variabel penyebab atau variabel bebas (independent variabel). Kekenyangan merupakan variabel akibat atau variabel tergantung, variabel terikat (dependent variabel). Kedudukannya tidak dapat dibalik. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat ini dapat dikatakan juga sebagai hubungan pengaruh. Sehubungan dengan ketiga keterangan jenis hubungan tersebut, maka terdapat juga tiga jenis hipotesis untuk 2 variabel: 1. hipotesis tentang hubungan dua veriabel sejajar 2. hipotesis tentang hubungan dua veriabel sebab-akibat timbal-balik atau hipotesis saling pengaruh 3. hipotesis tentang hubungan dua veriabel sebab-akibat tidak timbal-balik atau hipotesis pengaruh Jenis-jenis Hipotesis Ditinjau dari operasinya rumusan ketiga hipotesis, dikenal dua jenis rumusan yaitu: 1. Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan ketidak adanya hubungan antara variabel. Dalam notasi hipotesis ini dituliskan dengan Ho a. tidak ada hubungan antara nilai matematika dengan nilai IPA b. tidak ada hubungan sebab akibat antara tingkat kekayaan dengan kelancaran berusaha c. tidak ada hubungan sebab akibat antara banyaknya makan dengan tingkat kekenyangan 2. Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis yang menyatakan ada hubungan antar variabel. Dalam notasi ditulis Ha. Sesuai dengan 3 tingkat hubungan variabel a. untuk hubungan dua variabel sejajar tidak dapat dirumuskan hipotesis terarah Ha tidak terarah (non direction): Ada hubungan antara nilai matematika dengan nilai IPA b. Ha terarah (direction): Tingkat kekayaan berpengaruh terhadap keancaran berusaha. Ha tidak terarah (non directional): Ada pengaruh tingkat kekayaan terhadap keberhasilan berusaha Ada pengaruh keberhasilan berusaha terhadap tingkat kekayaan c. Ha terarah (ditectional) Banyaknya makan berpengaruh terhadap tingkat kekenyangan atau banyaknya makan mempengaruhi tingkat kekenyangan Metodologi Penelitian 2

Ha tidak terarah (non directional) Ada pengaruh banyaknya makan terhadap tingkat kekenyangan Beda hipotesis alternatif terarah (directional) dengan hipotesis tidak terarah (non directional) adalah: - hipotesis terarah: peneliti sudah berani dengan tegas menyatakan bahwa variabel bebas memang berpengaruh terhadap variabel tergantung - hipotesis tidak terarah: peneliti merasakan adanya pengaruh, tetapi belum berani secara tegas menyatakan pengaruh tersebut. Ia baru berani menyatakan bahwa ada pengaruh. Ditinjau dari lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan atas hipotesis mayor dan minor. a. hipotesis mayor: hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh subjek penelitian b. hipotesis minor: hipotesis memgenari kaitan sebagian dari variabel atau dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor. Contoh: Hipotesis mayor: Prestasi belajar dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orang tua, kondisi keluarga, kecerdasan, kelengkapan sarana. Hipotesis minor: 1. prestasi belajar dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan orang tua 2. prestasi belajar dipengaruhi oleh kondisi keluarga 3. prestasi belajar dipengaruhi oleh kecerdasan 4. prestasi belajar dipengaruhi oleh kelengkapan sarana alternatif hipotesis yang lain: faktor-faktor latar belakang pendidikan orang tua, kondisi keluarga, kecerdasan, dan kelengkapan sarana mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar. Bagaimana cara menentukan hipotesis yang baik 1. hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan antara dua atau lebih variabel 2. hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar teoritik dan hasil penemuan terdahulu 3. harus dapat diuji. Peneliti dituntut agar mampu mencari data yang akan digunakan untuk membuktikan hipotesisnya 4. hendaknya singkat dan padat. Artinya hipotesis tidak boleh menggunakan hiasan kata atau diberi hiasan kata-kata yang tidak atau kurang bermakna. Jadi tidak memberi peluang untuk ditafsirkan lain-lain. Penelitian tanpa hipotesis Penelitian tanpa hipotesis jika peneliti hanya ingin memperoleh status tentang sesuatu. Metodologi Penelitian 3

Jenis-jenis penelitian tanpa hipotesis antara lain: - deskriptif, harapan peneliti hanya berupa deskripsi, pengambaran, atau uraian mengenai sesuatu. - historis - filosofif - evaluasi, ingin mengetahui apakah pelaksanaan program yang dievaluasi sudah mencapai standar yang diharapkan ataukah belum - tindakan (action), langkah-langkah yang dilakukan: a. menyusun sebuah rencana untuk mengembangkan atau meningkatkan tindakan yang sudah atao sedang dilangsungkan b. melaksanakan apa yang direncanakan c. mengadakan pengamatan terhadap akibat dari tindakan yang dilakukan d. mengadakan refleksi berdasarkan atas akibat-akibat tindakan untuk membuat rencana tindak lanjut. Mengkaji Bahan Pustaka Kegiatan penelitian tidak dapat dilepaskan dari perbendaharaan kaidah, konsep, dan lain-lain yang suah berhasil dikompilasikan, dihimpun, diramu, disintesakan sehingga membentuk bodi keilmuan yang mantap. Dalam proses pelaksanaan penelitian, peneliti harus selalu berdekatan dengan bahan pustaka sebagai gudangnya ilmu. Pengertian dan pentingnya Kaji pustaka Penelitian merupakan proses mencari memecahan masalah melalui prosedur ilmiah, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. menghadapi masalah yang perlu dipecahkan 2. membatasi dan merumuskan masalah dalam bentuk yang spesifik dan dapat dikenali dengan jelas 3. mengembangkan hipotesis (dugaan) pemecahan masalah 4. mengembangkan teknik dan istrumen untuk mengumpulkan data yang mengarah pada pembuktian hipotesis 5. pengumpulan data 6. menganalisis data 7. menarik kesimpulan kegiatan penelitian selalu bertitik tolak dari pengetahuan yang sudah ada. Pada semua ilmu pengetahuan, ilmuwan selalu memulai penelitiannya dengan cara mengali apa-apa yang sudah dikemukakan oleh ahli-ahli lain. Kegiatan mendalami, mencermati, menelaah dan mengidentifikasi pengetahuan itulah yang dikenal dengan istilah mengkaji bahan pustaka/ kaji pustaka atau telaah pustaka. Mengapa peneliti harus melakukan kaji pustaka? Metodologi Penelitian 4

Untuk dapat melakukan penelitian seperti yang seharusnya, peneliti dituntut untuk menguasai sekurang-kurangnya dua hal, yakni bidang yang diteliti dan cara-cara atau prosedur melakukan penelitian. Untuk menguasai dua hal tersebut peneliti harus banyak membaca, mengkaji berbagai literatur. Manfaat melakukan kaji literatur: 1. peneliti akan mengetahui dengan apsti apakah permasalahan yang dipilih untuk dipecahkan melalui penelitian betul-betul belum pernah diteliti oleh orangorang terdahulu. 2. dapat mengetahui masalah-masalah lain yang mungkin lebih menarikdari masalah yang sudah dipilih 3. dengan mengetahui banyak hal yang tercantum dalam literatur, peneliti dapat dengan lancar menyelesaikan pekerjaannya. Misalnya dalam memilih teknik pengumpulan dan analisis data. 4. dengan menggunakan acuan ilmu pengetahuan, dalil, dan konsep dari penemuan orang lain, peneliti harus jujur menyebutkan siapa penemuanya, tertera dalma literatur apa. Halaman berapa, sumber yang menerbitkan dll. Sehingga jika ada orang lain ingin menelusuri hal yang sama bisa mengecek kebenarannya. Bagian pra penelitian yang memerlukan kaji pustaka: 1. pemilihan permasalahan dan judul penelitian 2. penyusunan latar belakang masalah, (alasan memilih judul, problematika, tujuan dan hipotesis penelitian, dan manfaat hasil penelitian). Gunanya untuk: a. untuk dapat memberikan alasan dengan tepat mengapa permasalahan yang sudah ditentukan memang merupakan permasalahan yang memenuhi kriteria pemilihan permasalahan atau judul penelitian. Peneliti harus mencari sumber-sumber, surat-surat keputusan laporan penelitian yang berhubungan dengan permasalahannya b. untuk memperbanyak pengetahuan agar dapat melakukan identifikasi masalah sebanyak-banyaknya c. untuk memperbanyak bahan dukungan agar dapat memilih dan merumuskan hipotesis dengan tepat. 3. penyusunan metodologi penelitian, mutu metodologi penelitian akan baik jika peneliti membekali dirinya dengan pengetahuan dan ketrampilan yang mereka peroleh dari sumber bacaan. Cara-cara mengkaji bahan pustaka 1. jenis dan sumber bahan pustaka a. klasifikasi menurut bentuk sumber tertulis (dokumen), buku harian, ijazah, buku-buku pengetahuan, surat-surat keputusan, dll, baik yang dipublikasikan secara umummaupun tidak. Metodologi Penelitian 5

sumber bahan yang tidak tertulis, segala bentuk sumber yang bukan tulisan antara lain rekaman suara, benda-benda purbakala film dll. b. klasifikasi menurut isi Sumber primer, sumber bahan atau dokumen yang dikemukakan atau digambarkan oleh orang atau pihak yang hadir pada waktu kejadian yang digambarkan tersebut berlangsung, sehingga mereka dapat menjadi aksi. Dalam penelitian sejarah kedudukan sumber primer ini sangat utama karena kemurnian isi sumber, bahan lebih dapat dipercaya. Sumber sekunder, sumber kajian yang digambarkan oleh bukan orang yang ikut mengalami atau yang hadir pada waktu kejadian berlangsung. 2. cara mengkaji dan mengumpulkan hasil kajian, dengan membaca teori para ahli. laporan hasil penelitian secara terus menerus, walaupun dalam waktu yang singkat- biasanya kita menjadi tertarik akan sesuatu yang masih menjadi ganjalan dalam hati. Hal demikian sebenarnya kita sudah menemukan masalah yang patut menjadi bahan penelitian. Saat itu kita ingat, tetapi lama-kelamaan kita lupa lagi karena sudah ada lagi hal-hal yang baru. Supaya kita tidak kehilangan ide atau masalah tersebut ada baiknya kita mempunyai catatan khusus tentang apaapa saja yang sudah kita baca dan ide-ide yang muncul karenanya. 3. cara menuliskan hasil kajian a. cara menuangkan hasil kajian kajian pustaka gunanya untuk mempertajam masalah dan mencari dukungan akta, informasi atau teori dalam rangka menentukan landasan teori atau alasan bagi penelitiannya. Dukungan teori untuk menyusun kerangka teori dan kerangka berpikir. Kerangka teori: Bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada dalam penelitiannya. Contoh: Kualitas Pengelolaan kelas ditinjau dari latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru sekolah dasar untuk menyusun kerangka teori, terlebih dahulu peneliti harus menentukan pengertian-pengertian yang terkandung dalam judul tersebut: 1. kualitas pengelolaan kelas Metodologi Penelitian 6

2. latar belakang pendidikan guru 3. pengalaman mengajar guru 4. pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap kualitas pengelolaan kelas 5. Pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap kualitas pengelolaan kelas Uraian yang harus dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil kajian pustaka mengenai pengertian-pengertian di atas menyangkut hal-hal berikut: 1. Pengertian kualitas pengelolaan kelas: a. mula-mula memberikan pengertian istilah tentang: Kualitas pengelolaan dan kelas b. menerangkan gabungan pengertian tadi, misalnya pengertian pengelolaan kelas c. menerangkan arti gabungan dari kualitas pengelolaan kelas, yang menjadi satu variabel pokok dalam penelitian d. Penjelasan selanjutnya adalah; unsur-unsur yang termasuk dalam pengelolaan kelas. Antara lain: Ketertiban siswa, interaksi antara guru-siswa, antara siswa-siswa, keterlibatan guru dalam KBM, dsb e. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas pengelolaan kelas. Dalam menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengelolaan kelas tersebut peneliti harus sanggup mencari informai bahwa guru merupakan salah satu diantara faktor-faktor penting yang menentukan kualitas pengelolaan kelas, dan dari faktor inilah latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar memegang peranan penting. 2. latar belakang pendidikan guru 3. Pengalaman mengajar guru 4. pengaruh latar belakang pendidikan guru terhadap kualitas pengelolaan kelas 5. pengaruh pengalaman mengajar terhadap kualitas pengelolaan kelas untuk penjelasan no 4 dan 5 mengandung 2 pengertian, karena kata pengaruh menunjukkan adanya hubungan sebab akibat. Variabel 1 : pengalaman mengajar guru Variabel 2 : kualitas pengelolaan kelas Variabel 1 penyebab timbulnya variasi untuk variabel 2 Metodologi Penelitian 7

Langkah yang harus dilakukan adalah: a. menjelaskan batasan tentang pengalaman mengajarguru (sesuai dengan batasan masalah, guru apa?) b. menjelaskan batasan tentang kualitas pengelolaan kelas secara umum c. menjelaskan teori hubungan antara pengalaman mengajar dengan kualitas pengelolaan kelas. Penjelasan ini meliputi: faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas pengelolan kelas, bagaimana peran guru dalam meningkatkan kualitas pengelolaan kelas faktor-faktor apa saja dalam diri guru yang diperkirakan berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pengelolaan kelas. Pedoman membuat kerangka teori: 1. hendaknya lengkap, meliputi konsep-konsep variabel pokok yang ada dalam permasalahan penelitian (judul penelitian diberi dukungan teori). 2. tidak langsung memberikan penjelasan tentang variabel yang dimaksud, tetapi mulai dari beberapa penjelasan umum kemudian mengarah pada alternatif yang dimaksud, sehingga pembaca thau dimana kedudukan variabel yang dimaksud peneliti. Contoh; faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pengelolan kelas dijelaskan dulu, lalu mengambil guru sebagai faktor yang menentukan kualitas pengelolaan kelas, baru kemudian menerangkan pengalaman guru sebagai faktor yang mempengaruhi kualitas pengelolaan kelas. 3. tidak selalu dicari dari sumber-sumber yang menyangkut bidang yang diterangkan, tetapi dapat juga diambil dari bidang-bidang lain yang relevan 4. diusahakan sumber kajian tidak yang berbahasa Indonesia saja tapi juga dari berbahasa asing, supaya lebih up to date 5. diusahakan agar terdapat imbangan yang serasi antara jumlah kutipan yang bersifat teori dengan kutipan hasil penelitian, dari jurnal-jurnal, buku yang berjudul study of., skripsi, dsb. Kerangka berpikir Bagian dari teori dari penelitian yang menjelaskan tentang alasan atau argumentasi bagi rumusan hipotesis. Kerangka berpikir menggambarkan alur pikiran peneliti dan Metodologi Penelitian 8

memberikan penjelasan kepada orang lain mengapa dia mempunyai anggapan seperti yang diutarakan dalam hipotesis. Penulisan kerangka berpikir harus didasarkan atas pendapat para ahli dan hasil penelitian terdahulu. Biasanya penyajian kerangka berpikir dilengkapi dengan sebuah bagan yang menunjukkan alur pikiran peneliti dalam kaitan antar variabel yang diteliti. Gambaran bagan yang disajikan tersebut menunjukkan pada model penelitian. Contoh: Hubungan antara kemampuan berbahasa, kemampuan berpikir abstrak dan intelegensi dengan pemahaman konsep dan prinsip ruang siswa kelas I SMP kerangka berpikir yang harus dijelaskan adalah: 6. argumentasi adanya hubungan antara kemampuan berbahasa dengan pemahaman konsep dan prinsip ruang 7. argumentasi adanya hubungan antara kemampuan berpikir abstrak dengan pemahaman konsep dan prinsip ruang 8. argumentasi adanya hubungan antara intelegensi dengan pemahaman diri dan konsep ruang paradigma model hubungan tersebut digambarkan sebagai berikut: Kemampuan berbahasa Kemampuan berpikir abstrak Pemahaman konsep dan prinsip ruang Intelegensia b. cara mempertanggungjawabkan pengambilan kutipan dalam melakukan kegiatan ilmiah, siapapun boleh mengutip, menuliskan kembali ataupun mengulas pendapat atau pikiran orang lain. Hanya yang perlu diingat adalah bahwa : mereka tidak mengaku bahwa apa yang diambil tersebut sebagai haknya sendiri. Mereka harus jujur mengemukakan kepada pembaca bahwa apa yang ditulisnya diambil dari orang lain. Jika tidak begitu mereka akan dicap sebagai plagiat. Caranya ada dua 1. pada halaman dimana terdapat kutipan 2. pada daftar pustaka Metodologi Penelitian 9

cara menuliskan kutipan: 1. kutipan langsung 4 baris atau kurang, dengan langsung memasukkan kutipan dalam teks, dengan memberi tanda baca pembuka dan penutup pembicaraan. 2. kutipan langsung lebih dari 4 baris, dibuat masuk agak ke dalam (kiri dan kanan masing-masing bermula dan berakhir pada ketukan yang ke 4) dengan jarak 1 spasi. 3. kutipan tidak langsung, dalam bentuk narasi yang diutarakan dengan kalimat peneliti sendiri. Metodologi Penelitian 10