Bahasa Surat Dinas H

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT DINAS* Hartono Jurdik Bahasa dan Sastra Indonesia FBS, UNY

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

SURAT DINAS. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

NSPK TATA NASKAH. Bagian Umum Direktorat Jenderal PAUDNI

PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BAB 13 SURAT DINAS 1. Bahasa Surat Dinas a. Pemilihan kata b. Penerapan Ejaan c. Penyusunan Kalimat d. Penyusunan Paragraf 2. Format Surat Dinas

BAB II LANDASAN TEORI. dari tiga hal. Pertama surat ditinjau dari sifat isinya, yaitu jenis karangan (komposisi)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOMOR 12/IT3/TU/2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PEDOMAN TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB I PENDAHULUAN. 6. Standar Operasional Prosedur (SOP) Pemprosesan Surat Masuk Rahasia di

Bentuk Form Surat Dinas yang Baru Bentuk Form Surat Dinas Baru yang Baru

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAB III PENATAAN SURAT JABATAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Bentuk Form Surat Dinas Baru

BAB II JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013 PRAKATA

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA Nomor : 346/PER/2012 tentang TATA PERSURATAN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG TATA NASKAH DINAS UNIVERSITAS DIPONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

APAKAH BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS SUDAH BENAR?

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, keinginan, dan perasaan. Hal tersebut

BERITA NEGARA. Tata Naskah Dinas. Pedoman. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI. tertulis dari pihak satu ke pihak lain kepada pembaca surat. Oleh karena itu, suratmenyurat

Modul ke: SURAT DINAS. Fakultas Ekonomi. Dra. Hj. Ekawati, M. Pd. Program Studi Akuntansi.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL ANGGARAN NOMOR PER-06/AG/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,

-1- BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS BAGI PEMERINTAHAN DESA

2014, No

Manual Prosedur Pembuatan Surat Keluar

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

2014, No Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan (Lembaran Negara Republik Indon

KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

KORESPODENSI BAHASA INDONESIA. LIA YULIANA, M.Pd FIP UNY

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III PENYUSUNAN NASKAH DINAS

Bahasa Indonesia. Korespondensi

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

- 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan L

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-10/PJ/2014 TENTANG

SMA Santa Angela Jalan Merdeka 24, Bandung MODUL BAHASA INDONESIA XII IPA OLEH : Dra. Franciska Titik Lestari

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 151/PMK.01/2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM BAB I PENDAHULUAN

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA (BNPB)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA. P E N G U M U M A N Nomor : UM Mn/547

PEDOMAN TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

ARSIP UNIVERSITAS AIRLANGGA

Materi Penyuluhan Bahasa Indonesia di Aula RRI Manado Selasa, 28 Juni 2005 Penyaji: I Made Sudiana, S.S. PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM SURAT DINAS

BAB I PENDAHULUAN. D. Asas...

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik lndonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

Prosedur Penanganan Surat Masuk

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

-5- BAB I PENDAHULUAN

Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Panitia Pengawas. Pemilihan Umum Kecamatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 187);

PEDOMAN SURAT - MENYURAT

SURAT PERINTAH PEMERIKSAAN PAJAK NOMOR : PRIN (2) No Nama/NIP Pangkat/Golongan Jabatan (1) (2) (3)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Pajak Penghasilan. Jasa Kontruksi. Penyetoran. Tata Cara.

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 26 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

Manual Prosedur Pengurusan Surat Keluar

BUPATI ACEH TIMUR. SURAT KUASA Nomor... a. Nama :... b. Jabatan :... MEMBERI KUASA. Kepada: a. Nama :... b. Jabatan :... c. NIP. :......

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

II. LANDASAN TEORI. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

CONTOH FORMAT PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN. Yth. Direktur Jenderal Pajak... (1) u.b. Kepala KPP... (2)

Contoh paraf hirarkis dalam bentuk searah jarum jam:

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

JENIS DAN FORMAT NASKAH DINAS

- 1 - LAMBANG NEGARA, LOGO, KOP, CAP, MAP, DAN SAMPUL NASKAH DINAS

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN

BAB III LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. dalam penggunaannya mengikuti syarat dan kaidah bahasa. Dengan mengikuti

- 1 - FORMAT NASKAH DINAS

- 1 - GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK... (1)

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR ISI... i

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAHASA INDONESIA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK REPUBLIK INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA

- 1- MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT, REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA. No.449, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Tata Naskah Dinas. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

LAMPIRAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /POJK.04/2017 TENTANG KRITERIA DAN PENERBITAN DAFTAR EFEK SYARIAH

Transkripsi:

Bahasa Surat Dinas H

KRITERIA SURAT YANG BAIK 1. Surat sebaiknya ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik serta disusun secara sistematis sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penyusunan surat. 2. Surat sebaiknya disusun secara sederhana dan tidak terlalu panjang karena surat yang panjang dan bertele - tele dapat menjemukan pembacanya. 3. Surat sebaiknya disusun secara jelas, lugas, dan komunikatif agar dapat dipahami secara tepat sesuai dengan maksud yang dikehendaki oleh penulis. 4. Surat sebaiknya mencerminkan sikap yang adab dan sopan. 5. Surat sebaiknya bersih dan rapi.

BAHASA SURAT 1. A gar pesan atau informasi yang disampaikan mudah dipahami, surat hendaknya ditulis dengan menggunakan bahasa efektif, yaitu jelas, lugas, dan komunikatif. dapat mengungkapkan pesan secara tepat sesuai dengan maksud yang ingin dikemukakan oleh penulis. 2. Bahasa s urat dikatakan jelas jika isi atau informasi yang disampaikan mudah dipahami dan unsur - unsurnya pun dinyatakan secara tegas atau eksplisit. 3. Bahasa s urat dikatakan lugas jika kata - kata yang digunakan langsung mengungkapkan pokok persoalan yang akan disampaikan, tidak berbunga - bunga atau berbasa - basi. 4. Bahasa s urat dikatakan komunikatif jika mudah dipahami dan mampu menimbulkan pemahaman yang sama pada pikiran pembacanya.

Bagian-bagian Surat 1. Kepala Surat 2. Tanggal Surat 3. Nomor Surat 4. Lampiran 5. Hal atau Perihal Surat 6. Alamat Tujuan 7. Salam Pembuka 8. Isi 9. Salam Penutup 10. Pengirim Surat 11. Tembusan 12. Inisial

1. Kepala Surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun kepala surat. 1. Kepala surat sebaiknya disusun secara lengkap (lambang, nama instansi, alamat, nomor telepon, nomor kotak pos, nomor faksimile, alamat e-mail (jika ada). 2. Nama instansi, kata jalan, kata telepon, kata faksimile dan kata kotak pos jangan disingkat. 3. Jangan digunakan bentuk p.o. box untuk menuliskan kotak pos. 4. Kata telepon dan kotak pos (dan yang lain) diikuti nomor tanpa diikuti tanda titik dua. 5. Dalam alamat jangan disisipkan sarana yang dimiliki kantor, misalnya telepon.

2. Tanggal Surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tanggal surat. 1. Kata tanggal tidak perlu ditulis. 2. Nama tempat instansi tidak ditulis karena sudah tercantum pada kepala surat. 3. Angka tahun ditulis lengkap. 4. Nama bulan ditulis dengan huruf (Januari, Februari, Maret, November, Desember). 5. Penulisan nama bulan jangan disingkat (Jan., Feb., Agust., Sept., Okt., Nov., Des., dst.) 6. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik. 7. Tidak perlu dibubuhkan garis bawah.

Contoh Penulisan Tanggal Surat a. 5-11 - 2014 b. 5 Nov. 2014 c. 5 November 14 d. 5 November 2014 e. 20 Februari 2014 f. 20 November 2014

3. Nomor Surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan nomor surat. 1. Kata yang harus digunakan ialah nomor bukan nomer. 2. Huruf awal kata nomor ditulis dengan huruf kapital 3. Singkatan kata nomor adalah no. (dalam penggunaannya No.). 4. Angka tahun ditulis lengkap. 5. Kata nomor diikuti tanda titik dua. 6. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik. 7. Baris itu tidak perlu digarisbawahi. 8. Spasinya tidak perlu dijarang-jarangkan.

Contoh Nomor: 377/I.13.FBS/ 14 Nomer: 377/I.13.FBS/2014 No.: 377/I.13.FBS/ 14 Nom.: 377/I.13.FBS/2014 Nomor: 377/I.13.FBS/2014

4. Lampiran Surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan lampiran ialah sebagai berikut. 1. Huruf awal kata lampiran ditulis dengan huruf kapital. 2. Singkatannya adalah Lamp.. 3. Jumlah yang dilampirkan ditulis dengan huruf. 4. Jika surat yang dikirimkan tidak dengan lampiran, kata lampiran tidak ditulis. 5. Pada akhir baris baris tidak dibubuhkan tanda titik. 6. Baris itu tidak dibubuhkan garis bawah. 7. Spasinya tidak dijarang-jarangkan. 8. Penulisan kata lampiran diikuti tanda titik dua.

Contoh Lampiran: 5 (lima) lembar Lampiran: Dua (2) berkas Lampiran: 4 bendel Lampiran: Lima lembar Lampiran: Dua berkas Lampiran: Empat bendel

5. Hal Surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan hal surat ialah sebagai berikut. 1. Huruf awal kata hal atau perihal ditulis dengan huruf kapital. 2. Satuan yang digunakan untuk menyatakan hal surat diusahakan singkat, tetapi jelas. 3. Satuan yang digunakan berkategori nomina. 4. Panjang satuan jangan sampai melebihi separoh kertas. 5. Pada akhir baris tidak dibubuhkan tanda titik dan barisnya tidak bergaris bawah. 6. Spasinya jangan dijarang-jarangkan.

Contoh Hal: Permohonan Narasumber Hal: Memohon Izin Menggunakan Ruang Hal: Melelangkan barang Hal: Permohonan narasumber Hal: Permohonan izin penggunaan ruang Hal: Pelelangan barang

Nomor Lampiran Hal : 377/I.13.FBS/2014 : Lima lembar : Permohonan narasumber Nomor : 337/IX.13.FISE/2014 Lampiran : - Hal : Panggilan kerja

6. Alamat Tujuan Alamat Luar : alamat pada sampul surat Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan alamat luar surat ialah sebagai berikut. 1. Satuan yang terhormat disingkat Yth.. 2. Kata kepada tidak perlu dicantumkan. 3. Sapaan ibu, bapak, saudara dapat digunakan jika diikuti nama orang dan huruf awal sapaan-sapaan tersebut ditulis dengan huruf kapital. 4. Gelar akademik dan pangkat dapat dicantumkan jika diikuti nama orang. 5. Jika jabatan seseorang dicantumkan, kata sapaan tidak digunakan agar tidak ada kerancuan penulisan. 6. Kata jalan jangan disingkat. 7. Kata nomor yang lazim disingkat No. untuk nomor rumah atau bangunan tidak perlu dituliskan karena mubazir jika ditulis. 8. Kode pos ditulis setelah penulisan nama kota. 9. Akhir baris-baris alamat tujuan tidak dibubuhkan tanda titik. 10.Spasi baris-baris itu jangan dijarang-jarangkan.

Contoh salah: Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa Jalan I Dewa Nyoman Oka No. 34 Yogyakarta 55224 Kepada Yth. Kapten Anggit Hadi Prasaja Jalan Barondong Garing 6. Bandungan, SEMARANG 77669

Contoh benar: Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa Jalan I Dewa Nyoman Oka 34 Yogyakarta 55224 Yth. Kapten Anggit Hadi Prasaja Jalan Barondong Garing 6 Bandungan, Semarang 77669

Alamat Dalam Fungsi Alamat Dalam Bagi pengirim: untuk mengetahui kecocokan alamat yang dituju sewaktu pemroses surat memasukkan surat ke dalam amplop Penulisannya: dapat seperti alamat luar atau dengan tidak mencantumkan nama jalan dan nomor rumah Bagi penerima: sebagai alat kontrol bahwa dirinya yang berhak menerima surat

Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa Jalan I Dewa Nyoman Oka 34 Yogyakarta 55224 atau Yth. Kepala Balai Penelitian Bahasa di Yogyakarta Contoh Yth. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Jalan Cendana 9, Yogyakarta 55166 atau Yth. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta di Yogyakarta

7. Salam Pembuka Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan salam pembuka. 1. Bentuk yang lazim digunakan sebagai salam pembuka adalah dengan hormat. 2. Penulisannya diikuti dengan tanda koma. 3. Huruf awal pada kata dengan ditulis dengan huruf kapital. Contoh: Dengan hormat, Assalamualaikum w.w.,

Alinea Pembuka 8. Isi Surat 1. Bersama ini kami beritahukan bahwa surat saudara no. 079/B.11/14 tertanggal 5 November 2014 telah kami terima. 1. Bersama ini kami haturkan bahwa surat Saudara nomor 112/A.05/14 tertanggal 5 September 2014 telah kami terima. 1a. Dengan surat ini kami beritahukan bahwa surat Saudara No. 079/B.11/2014 tanggal 5 November 2014 telah kami terima. 2a. Dengan surat ini kami beritahukan bahwa surat Saudara Nomor 112/A.05/2014 tanggal 5 September 2014 telah kami terima.

Alinea Isi Beberapa penghubung antaralinea yang biasa digunakan dalam surat dinas. 1. Berhubungan dengan hal tersebut di atas, 2. Berkaitan dengan hal tersebut di atas,. 3. Berkenaan dengan hal tersebut di atas,. 4. Bertalian dengan hal tersebut di atas,. Alinea Penutup 1. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih. 2. Atas perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih. 3. Tugas tersebut di atas harap dilaksanakan dengan baik. 4. Surat keterangan ini dibuat untuk pencairan kredit. 5. Atas bantuan Bapak, saya ucapkan terima kasih.

Contoh salah Sehubungan dengan dilaksanakannya Kegiatan Ketatalaksanaan Sub Kegiatan Penyusunan Mekanisme Persuratan di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta akan mengadakan kegiatan Workshop: Penulisan Persuratan dengan Ejaan yang Benar, maka bersama ini dengan hormat kami mohon 1 (satu) orang sebagai Narasumber / Pembicara dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogayakarta. Adapun kegiatan tersebut akan kami selenggarakan pada : Hari / Tanggal : Rabu, 6 November 2014 Jam : 09.30 wib Tempat : PILAR Resto Jl. Gedong Kuning 124 Kotagede Yogyakarta 55173 Demikian atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.

Contoh benar: Dengan ini kami beritahukan bahwa dalam rangka pelaksanaan Kegiatan Ketatalaksanaan Subkegiatan Penyusunan Mekanisme Persuratan di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, kami akan mengadakan Workshop Penulisan Persuratan dengan Ejaan yang Benar. Kegiatan tersebut akan kami selenggarakan pada hari/tanggal : Rabu, 6 November 2014 waktu tempat : pukul 09.30 WIB : Pilar Resto Jalan Gedongkuning 124 Kotagede Yogyakarta 55173. Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan tersebut, kami mohon bantuan satu orang sebagai narasumber dari Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. Atas perhatian dan kerja sama Bapak, kami ucapkan terima kasih.

9. Salam Penutup Salam penutup dicantumkan di pojok kanan bawah, tepatnya di antara paragraf penutup dan tanda tangan pengirim surat. Salam ini dapat diibaratkan sebagai ucapan permisi atau pamitan setelah seseorang bertamu atau berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya: Salam kami, Hormat kami, Salam takzim,

10. Tanda Tangan Tanda tangan merupakan pelengkap surat dinas yang bersifat wajib karena sebuah surat belum dapat dianggap sah jika belum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Untuk surat - surat dinas di Indonesia, tanda tangan penulis surat lazimnya juga dilengkapi dengan cap atau stempel instansinya sebagai penanda keresmian. 66

11. Nama, Jabatan, dan NIP Nama penanda tangan surat dinyatakan secara jelas dan di bawah tanda tangan tepatnya sejajar di bawah salam penutup. Nama penanda tangan surat hanya huruf awal tiap unsur nama yang ditulis kapital. Selain itu, nama penanda tangan surat juga tidak perlu diapit tanda kurung atau digarisbawahi. NIP dapat juga disertakan di bawah nama penanda tangan surat. Misalnya: (tanda tangan) Prof. Dr. Uswatun Hasanah, M.Ag. NIP 19660605 199303 1 006

Jenis Surat Jenis Surat Berdasarkan Isinya Surat Dinas Surat Niaga Surat Pribadi

12. Tembusan Tembusan berfungsi memberitahukan kepada penerima surat bahwa surat yang sama juga dikirimkan kepada pihak lain yang dipandang perlu mengetahui isi surat yang bersangkutan. Jika tidak ada pihak lain yang diberi tembusan kata tembusan tidak perlu dicantumkan. Jika penerima tembusan lebih dari satu pencatumannya disertai nomor urut. Misalnya: Tembusan: 1. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah 2. Kepala Biro Organisasi 3. Kepala Biro Keuangan Contoh yang salah Tembusan: 1. Kepada Yth. Direktur Jenderal Pembangunan Daerah 2. Kepada Yth. Kepala Biro Organisasi 3. Kepada Yth. Kepala Biro Keuangan 4. Arsip.

13. Inisial Inisial adalah tanda atau kode pengenal yang berupa singkatan, yaitu singkatan nama pengonsep surat dan pengetik surat. Inisial ini bermanfaat untuk mengetahui nama pengonsep dan pengetik surat sehingga jika terjadi kekeliruan dalam surat itu pimpinan dengan mudah dapat mengecek dan mengembalikannya kepada yang bersangkutan untuk diperbaiki. Penempatan inisial biasanya di pojok kiri bawah, tepatnya di bawah tembusan (jika surat yang bersangkutan ada tembusannya). Misalnya: AM/ra

Wasssalamualaikum w.w.