MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LVQ

dokumen-dokumen yang mirip
PREDIKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) BERDASARKAN FAKTOR RISIKO MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2009

ANALISIS PERBANDINGAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN PERCEPTRON DALAM MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER

PENGENAL HURUF TULISAN TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN METODE LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION) By. Togu Sihombing. Tugas Ujian Sarjana

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DENGAN METODE BACKPROPAGATION

PREVALENSI DAN FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR RISIKO PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. ini, penyakit ini banyak berhubungan dengan penyakit-penyakit kronis di dunia

ABSTRAK GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO PADA PASIEN GAGAL JANTUNG DI RUMAH SAKIT SANTO BORROMEUS BANDUNG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2010

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu Kardiovaskuler.

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap orang, dari setiap golongan, selalu mendambakan tubuh yang sehat.

SIMULASI PENGENALAN TULISAN MENGGUNAKAN LVQ (LEARNING VECTOR QUANTIZATION )

Penerapan Learning Vector Quantization Penentuan Bidang Konsentrasi Tugas Akhir (Studi Kasus: Mahasiswa Teknik Informatika UIN Suska Riau)

PENGENALAN AKSARA JAWAMENGGUNAKAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)

BAB I PENDAHULUAN. Pengidap penyakit jantung di Indonesia terus meningkat, menurut dr M.

APLIKASI PENGENALAN POLA DAUN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF LEARNING VECTOR QUANTIFICATION UNTUK PENENTUAN TANAMAN OBAT

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

KLASIFIKASI KELAINAN JANTUNG ANAK MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN ALGORITMA BACKPROPAGATION A B S T R A K

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner. Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

ABSTRAK GAMBARAN PROFIL LIPID PADA PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 YANG DIRAWAT DI RS IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

ABSTRAK GAMBARAN USIA, JENIS KELAMIN, LINGKAR PERUT DAN BERAT BADAN PADA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER DI RS IMMANUEL. Aming Tohardi, dr.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. risiko PJK kelompok usia 45 tahun di RS Panti Wilasa Citarum

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) PADA PREDIKSI JURUSAN DI SMA PGRI 1 BANJARBARU

OPTICAL CHARACTER RECOGNIZATION (OCR)

Aplikasi Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Untuk Memprediksi Potensi Serangan Jantung

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit jantung adalah penyebab nomor satu kematian di dunia. Hasil penelitian

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan kelainan pada satu atau lebih pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PREDIKSI TERJANGKITNYA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION. Nurul Hidayati 1, Budi Warsito 2

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan problem kesehatan utama yang

BAB IV METODE PENELITIAN. Bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. Semarang Jawa Tengah. Data diambil dari hasil rekam medik dan waktu

BAB I. Pendahuluan. I.1 Latar Belakang. Angina adalah tipe nyeri dada yang disebabkan oleh. berkurangnya aliran darah ke otot jantung.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dijelaskan dan disajikan tentang RSUP Fatmawati Jakarta secara

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif deskriptif yaitu penelitian yang tidak. memberikan intervensi kepada objek dan hanya mewawancarai.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia. Fenomena yang terjadi sejak abad ke-20, penyakit jantung dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. dampak dari pembangunan di negara-negara sedang berkembang. sebagaimana juga hal ini terjadi di Indonesia, terutama di daerah Jawa

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI RAWAT JALAN DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD

Komparasi Metode Klasifikasi Penyakit Diabetes Mellitus Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization dan Backpropagation

A.A Sagung Ika Nuriska 1, Made Ratna Saraswati 2

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian observasional analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Sakit Umum Daerah Dr.Moewardi Kota Surakarta.

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Profil kesehatan masyarakat di negara-negara industri telah berubah secara

BAB I PENDAHULUAN. menurun sedikit pada kelompok umur 75 tahun (Riskesdas, 2013). Menurut

IDENTIFIKASI JENIS BATU AKIK MENGGUNAKAN METODE LEARNING VEKTOR QUANTIZATION (LVQ)

PENERAPAN METODE LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT IKAN BAWAL BINTANG (Studi Kasus : BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

RS PERTAMINA BALIKPAPAN

BAB I PENDAHULUAN. akut maupun komplikasi vaskuler jangka panjang, baik mikroangiopati maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan. Halaman Motto. Kata Pengantar.

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi dan malnutrisi, pada saat ini didominasi oleh

BAB I PENDAHULUAN orang dari 1 juta penduduk menderita PJK. 2 Hal ini diperkuat oleh hasil

BAB 3 PEMBAHASAN. pelayanan kesehatan prima, Pt Binara Guna Mediktama pada tahun 1986 mendirikan

ANGKA KEJADIAN SINDROMA KORONER AKUT DAN HUBUNGANNYA DENGAN HIPERTENSI DI RSUP H. ADAM MALIK, MEDAN PADA TAHUN 2011 KARYA TULIS ILMIAH

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskuler memiliki banyak macam, salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. penyebab utama kematian di dunia. Menurut organisasi kesehatan dunia

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sekian banyak penyakit degeneratif kronis (Sitompul, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LEARNING VECTOR QUANTIZATION UNTUK PREDIKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA I PULAU TIGA

IDENTIFIKASI PENURUNAN KONDISI FUNGSI ORGAN GINJAL MELALUI IRIS MATA MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

BAB I PENDAHULUAN. berbeda antara manusia satu dengan yang lain. Manusia mengenali

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Tingkat morbiditas dan mortalitas penyakit jantung. iskemik masih menduduki peringkat pertama di dunia

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dasar Disamping itu, pengontrolan hipertensi belum adekuat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran. Oleh:

JURUSAN INFORMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA September, 2013

Faktor-Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner pada Penderita Penyakit Jantung Koroner Usia 45 Tahun di RSUP H. Adam Malik, Medan Tahun

DAFTAR ISI. Sampul Dalam... i. Lembar Persetujuan... ii. Penetapan Panitia Penguji... iii. Kata Pengantar... iv. Pernyataan Keaslian Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KOMPARASI HASIL KLASIFIKASI PENYAKIT DIABETES MELLITUS MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION

IMPLEMENTASI SEGMENTASI CITRA DAN ALGORITMA LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ) DALAM PENGENALAN BENTUK BOTOL

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. dada, sesak nafas, berdebar-debar (Notoatmodjo, 2007:303).

BAB I PENDAHULUAN. tidak menular yang lebih dikenal dengan sebutan transisi epidemiologi. 1

ANALISIS FAKTOR RISIKO PENYAKIT JANTUNG KORONER PENDERITA RAWAT JALAN RUMAH SAKIT DOKTER PIRNGADI MEDAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Penyakit Dalam.

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit jantung koroner (PJK) atau di kenal dengan Coronary Artery

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab nomor satu kematian di

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang terus mengalami perubahan, terutama di bidang

IMPLEMENTASI PENGOLAHAN CITRA DAN ALGORITMA LVQ UNTUK PENGENALAN POLA BUKU

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Transkripsi:

MEMPREDIKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA LVQ Anis Fagustina, Furqon Al Hakim, Khoirul Syaifuddin, Vincent Rudy Ardita Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan Surakarta, (0271)646994, anis073@yahoo.com Abstract Coronary heart disease has suffered a lot of casualties and causes a high mortality rate. Increased level of public awareness has prompted many people to take precautions or even predict the possibility of coronary heart disease in their bodies. If we are able to predict the disease, proper handling of course will soon be acquired by the patientin Coronary Heart Disease Prediction System, the medical records of patients admitted to the Inpatient Installation of Internal Medicine Unit in RSUP Dr Sardjito Yogyakarta and healthy people who do check-ups serve as a method of pattern recognition algorithms using Learning Vector Quantization. The system is expected to predict coronary heart disease by recognizing the pattern of 9 inputs which are the risk factors for coronary heart disease. Tests were also conducted with nine risk factors such as input. 9 risk factors include: age, sex, occupation, levels of LDL, cholesterol, HDL, triglyceride, systolic blood pressure, diastolic blood pressure. Keywords: Coronary Heart Disease, Risk Factors, Artificial Neural Networks Abstrak Penyakit jantung koroner telah memakan banyak korban dan menimbulkan angka kematian yang cukup tinggi. Tingkat kewaspadaan masyarakat yang meningkat telah mendorong banyak orang untuk melakukan pencegahan atau pun memprediksi adanya kemungkinan penyakit jantung koroner didalam tubuh mereka. Apabila kita mampu memprediksi penyakit ini, tentu saja penanganan yang tepat akan segera didapatkan oleh penderita. Pada Sistem Prediksi Penyakit Jantung Koroner ini, rekam medis para pasien yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Unit Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan orang sehat yang melakukan check up dijadikan sebagai metode pengenalan pola dengan menggunakan algoritma Learning Vector Quantization. Sistem diharapkan mampu memprediksi jantung koroner dengan mengenali pola dari 9 inputan yang merupakan faktor faktor resiko penyakit jantung koroner. Pengujian juga dilakukan dengan 9 faktor resiko tersebut sebagai masukan. 9 faktor resiko tersebut antara lain; umur, jenis kelamin pekerjaan, kadar LDL, kadar kolesterol, kadar HDL, kadar trigliserid, tekanan darah sistolik,tekanan darah diastolik. Kata kunci: Penyakit Jantung Koroner, Faktor Risiko, Jaringan Syaraf Tiruan

1. PENDAHULUAN Penyakit jantung koroner merupakan problem kesehatan paling utama yang terdapat di banyak negara terutama negara maju. Diperkirakan yang menjadi faktor utama penyebab penyakit ini adalah gaya hidup masyarakat di negara maju yang tidak sehat. Penyakit jantung koroner memiliki gejala yang khas yaitu nyeri pada bagian dada kiri yang terus menjalar ke lengan bahkan sampai punggung, biasanya rasa nyeri tersebut timbul ketika penderita sedang melakukan aktivitas fisik dan nyeri akan hilang ketika penderita beristirahat. Maka dari itu banyak orang yang menyepelekan jika merasakan nyeri di dada kiri karena dianggap akan hilang sendiri setelah cukup beristirahat.[1] Faktor risiko penyakit jantung koroner ada yang membaginya dalam faktor risiko primer (independen) dan sekunder, yaitu: 1. Faktor risiko primer; faktor ini dapat menyebabkan gangguan arteri berupa aterosklerosis tanpa harus dibantu oleh faktor lain (independen), termasuk faktor risiko primer, yaitu hiperlidemi, merokok, dan hipertensi. 2. Faktor risiko sekunder; Faktor ini baru dapatmenimbulkan kelainan arteri bila ditemukan faktor lain secara bersamaan, termasuk faktor risiko sekunder, yaitu diabetes melitus (DM), obesitas, stres, kurang olah raga, alkohol, dan riwayat keluarga. [2] Dalam penelitian ini digunakan data catatan rekam medis penderita penyakit jantung koroner yang dirawat di Instalasi Rawat Inap Unit Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta dan orang sehat yang melakukan general check up, sehingga didapatkan 9 faktor risiko penyebab timbulnya penyakit jantung koroner ini sebagai berikut : 1. Umur 2. Pekerjaan 3. Jenis kelamin 4. Kadar LDL 5. Kadar kolesterol total 6. Kadar HDL 7. Kadar trigliserida 8. Tekanan darah sistolik 9. Teknanan darah diastolik Kesembilan Faktor tersebut akan dijadikan sebagai data untuk melatih jaringan syaraf tiruan yang menggunakan algoritma LVQ sehingga mampu mengenali pola faktor risiko yang berbeda beda dan membedakan pola penderita penyakit jantung koroner serta ppola orang yang sehat. 2. METODE PENELITIAN 2.1 Metode Learning Vector Quantization Learning Vector Quantization (LVQ) adalah suatu metode untuk melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif yang terawasi. Suatu lapisan kompetitif akan secara otomatis belajar untuk mengklasifikasikan vektor vektor input. Kelas kelas yang didapatkan sebagai hasil dari lapisan kompetitif ini hanya tergantung pada jarak antara vektor vektor input. Jika 2 vektor input mendekati sama, maka lapisan kompetitif akan meletakkan kedua vektor input tersebut ke dalam kelas yang sama. [3] Algoritma Learning Vector Quantization adalah sebagai berikut;

Tentukan : bobot (W), maksimum epoh (maxepoh), mse, dan learning rate Masukkan : Input : x(n,n) Target : T(1,n) Tetapkan kondisi awal Epoh =0; Mse =1 Kerjakan jika (epoh <makepoh) atau (α > mse) Epoh = epoh + 1; Kerjakan untuk i=1 sampai n Tentukan j sedmikian rupa hingga x-wj minimum sebagai(cj) Perbaiki wj dengan ketentuan : Jika T = Cj maka wj(baru) = wj(lama) + α(x-wj(lama)) Jika T!= Cj maka Wj(baru) = wj(lama) + - α(x-wj(lama)) Kurangi nilai α. 2.2 Perancangan Variabel untuk menampung data faktor resiko penyakit jantung koroner (input) = P Representasi masukan (berdasarkan klasifikasi yang telah disebutkan di atas) : TH (Umur dalam tahun) : 31 40 = 0 41 50 = 0.2 51 60 = 0.4 61 70 = 0.6 71 80 = 0.8 81 90 = 1 S (Jenis kelamin) : LAKI LAKI = 0 PEREMPUAN = 1 JOB (Pekerjaan) : PNS = 0 SWASTA = 0.25 TANI = 0.5 PENSIUNAN = 0.75 LAIN LAIN = 1 LDL (Kadar LDL):

< 100 = 0 100 129 = 0.25 130 159 = 0.5 160 189 = 0.75 190 = 1 KT (Kadar kolesterol) : < 200 = 0 200 239 = 0.5 240 = 1 HDL (Kadar HDL): < 60 = 0 60 = 1 TG (Kadar Trigliserid): < 100 = 0 100 149 = 0.25 150 199 = 0.5 200 499 = 0.75 500 = 1 TDS (Tekanan darah sistolik): < 120 = 0 120 129 = 0.2 130 139 = 0.4 140 159 = 0.6 160 179 = 0.8 180 = 1 TDD (Tekanan darah diastolik) : < 80 = 0 80 84 = 0.2 85 89 = 0.4 90 99 = 0.6 100 109 = 0.8 110 = 1 Variabel untuk menampung data penyakit jantung koroner (output) = T Representasi keluaran : PJK : 1 TIDAK : 0 Dibawah ini merupakan gambar arsitektur jaringan syaraf tiruan yang menggunakan algoritma LVQ.

Gambar 1.Arsitektur Jaringan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Jaringan syaraf tiruan dilatih untuk mengenali pola faktor risiko penderita penyakit jantung koroner atau pola 9 faktor risiko yang dimiliki orang sehat. JST diuji dengan menggunakan 20 data pola yang ditunjukkan tabel di bawah ini. Tabel 1. Data Pola

Tabel 2. Tabel normalisasi Bobot awal yang dipakai adalah data ke 11 & 17, lerning rate awal 0,5. TH S JOB LDL KT HDL TG TDS TDD Target 0,60 1,00 0,50 0,50 1,00 1,00 0,25 0,00 0,00 1 0,60 1,00 0,50 0,25 0,00 0,00 0,00 0,40 0,20 0 Tabel 3. Bobot awal Setelah dilakukan pelatihan sebanyak 20.000.000 epoh, maka didapatkan hail sebagai berikut TH S JOB LDL KT HDL TG TDS TDD Status Target OJ KET. 58 L TANI 79 143 50 97 100 70 PJK 1 1 1 BENAR 70 P SWASTA 48 117 55 70 120 80 PJK 1 1 1 BENAR 63 L PENSIUN 168 266 56 209 150 90 PJK 1 1 0 SALAH 44 L PENSIUN 225 315 70 171 220 120 PJK 1 1 1 BENAR 67 P PENSIUN 83 169 58 137 130 90 PJK 1 1 1 BENAR 48 P SWASTA 127 191 50 72 150 90 PJK 1 1 1 BENAR 70 P SWASTA 103 138 16 94 185 120 PJK 1 1 1 BENAR 79 L PENSIUN 64 139 45 149 130 90 PJK 1 1 1 BENAR 79 L PENSIUN 115 151 79 66 200 100 PJK 1 1 1 BENAR 65 L PNS 153 243 66 122 110 70 PJK 1 1 1 BENAR 66 P PENSIUN 144 214 40 153 150 80 TIDAK 0 1 SALAH 67 L PENSIUN 147 229 42 200 190 100 TIDAK 0 0 BENAR 76 L TANI 156 244 52 182 120 65 TIDAK 0 0 BENAR 73 P PENSIUN 99 181 65 86 160 90 TIDAK 0 1 SALAH 75 L PENSIUN 177 272 45 248 130 70 TIDAK 0 0 BENAR

62 L PENSIUN 171 239 34 170 170 100 TIDAK 0 0 BENAR 69 L PENSIUN 225 316 53 190 130 90 TIDAK 0 0 BENAR 63 L PENSIUN 113 213 84 82 170 80 TIDAK 0 1 SALAH Tabel 4. Hasil pengujian dari data asli Setelah dilakukan pengujian dari data lain, hasil yang didapat adalah sebagai berikut. N o TH S JOB LDL KT HDL TG TDS TDD Status 1. 50 L PNS 142 193 50 104 120 79 PJK 2. 60 P PENSIUN 169 220 41 184 140 90 TIDAK Dari hasil pengujian yang dilakukan di atas bisa diperoleh keterangan sebagai berikut 1. Untuk data 1, orang tersebut terprediksi menderita jantung koroner, 2. Untuk data 2, orang tersebut terprediksi normal atau tidak menderita jantung koroner. Setelah melakukan pengujian, ditemukan terdapat 4 hasil yang tidak sesuai. Sama halnya dengan JST yang menggunakan algoritma backpropagation. Berarti jaringan syaraf ini mampu mengenali 80% pola faktor risiko yang ada. 4. KESIMPULAN Jaringan Syaraf Tiruan yang menggunakan algoritma Learning Vector Quantization yang telah dilatih, mampu mengenali dan membedakan pola orang yang menderita penyakit jantung koroner dan pola orang yang sehat. Dengan tingkat ketepatan 80%, sistem ini diangggap berhasil memprediksi penyakit jantung koroner. Namun, sistem hanya bisa dianggap sebagai pendukung pengambil keputusan saja karena hasil bisa juga dipengaruhi oleh faktor faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam sistem ini. Error yang terdapat di sistem ini sebesar 20%, hal itu disebabkan karena variabel input yang berjumlah 9 unit sel maka idealnya data yang dilatihkan tidak hanya 40 data rekam medis pasien. DAFTAR PUSTAKA [1]. Taufik M. Cardiovascular System Penyakit Jantung Koroner. Tesis. Medan FK USU.2006; [2]. Effendy N, Subagja, Faisal A. Prediksi Penyakit Jantung Koroner Berdasarkan Faktor Risiko Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi l. Yogyakarta. 2008; [3]. Ranadhi D, Indarto W,Hidayat T. Implementasi Learning Vector Quantization (LVQ) Untuk Pengenal Pola Sidik Jari Pada Sistem Informasi Narapidana LP Wirogunan.Media Informatika. Yogyakarta. 2006. Vol 4 :51-65