JURNAL ILMIAH ANALISIS PEMAKAIAN KALIMAT PAST TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA KUTA

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: verba, simple past tense, mistake buster, grammar

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

TAG QUESTION. Tag Question merupakan bentuk pertanyaan berekor yang fungsinya untuk mempertegas suatu pertanyaan.

Lesson 23: How. Pelajaran 23: Bagaimana

Lesson 63: Reported speech. Pelajaran 63: Pidato Laporan

Lesson 21: Who. Pelajaran 21: Siapa

Marilah kita lihat contoh berikut :

ERROR ANALYSIS ON THE ARGUMENTATIVE ESSAYS WRITTEN BY THE FOURTH SEMESTER STUDENTS OF STUDY PROGRAM OF ENGLISH THESIS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYA WISATA

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

Lesson 24: Prepositions of Time. (in, on, at, for, during, before, after) Pelajaran 24: Kata Depan untuk Keterangan Waktu

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 6LATIHAN SOAL CHAPTER 6

SIMPLE PRESENT TENSE. Keterangan waktu yang dapat digunakan dalam Simple Present Tense adalah: No Keterangan Waktu Arti

LESSON PLAN MEETING 1-3

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : DIII KOMPUTERISASI PERKANTORAN DAN KESEKRETARIATAN Semester : 2

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

Lesson 20: Where, When. Pelajaran 20: Dimana, Kapan

Lesson 66: Indirect questions. Pelajaran 66: Pertanyaan Tidak Langsung

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa

APPENDICES LUBUK-LINGGAU. Lubuk-linggau terletak di Sumatra selatan dan ibukotanya dalah

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN D ASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN N ASIONAL T AHUN

PENERAPAN METODE GRAMMAR TRANSLATION UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN TATA BAHASA INGGRIS SISWA SMK SARASWATI.

Pelajaran Bahasa Inggris Untuk Pemula (English For The Beginners)

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

Lesson 72: Present Perfect Simple. Pelajaran 72: Present Perfect Simple

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

T : Tapi kalian tau gak bahasa inggris dari penyakit-penyakit yang kalian rasakan itu?

Conditional Sentence. Dosen Dr. Ali Mustadi, M.Pd NIP

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

Lesson 58 : everything, anything. each, every. Pelajaran 58 : semuanya, apapun. Masing-masing/sesuatu, setiap

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

Dina Safitri, Masjudin, Eliska Juliangkary Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Eva Renlia, Otang Kurniaman, Hendri Marhadi

ELLIPTICAL SENTENCE. Dalam pengerjaan / penggunaan kalimat Elliptical Construction, perlu diperhatikan tentang kata kerja bantu / auxiliary verb :

BAB 6 PAST CONTINOUS

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM

Lesson 69: Articles. Pelajaran 69: Penggunaan Artikel

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS ILMU BUDAYA MANADO

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI KOMPUTER - D3 BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN UNIVERSITAS GUNADARMA

Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran

APPENDICES. 2. If you use a city map, you your way. a. are not losing c. did not lose e. would not lose b. will not lose d.

Lesson 32: Future tense expressed by. be going to, not going to. Pelajaran 32: Bentuk akan datang yang diungkapkan dengan be. going to, not going to

PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

Analisis Kesalahan Tatabahasa Pada Teks Recount Mahasiswa Semester VII Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Asahan

By SRI SISWANTI NIM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Lesson 53 : Passive Interrogative Form of Passive Voice

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

ABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris

Callista Sulaiman

J.C. Sutoto Pradjarto

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI STRATEGI TIGA KATA. Nurkanti SMP Negeri 4 Banyumas, Jawa Tengah, Indonesia

Lesson 28: Other Prepositions. (by, about, like, of, with, without) Pelajaran 28: Preposisi Lain. Cara menggunakan preposisi lainnya.

SILABUS KLS VII. SILABUS MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS : VII

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

Lesson 27: Prepositions of Direction. (from, to, into, onto, away from) Pelajaran 27: Kata Depan untuk Arah

SMA/MA IPS kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPS CHAPTER 10LATIHAN SOAL BAB 10. Be quite. Keep quiet

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

Lesson 60 : Too/Either, So do I, Neither do I. Pelajaran 60 : Juga/Antara, Saya juga begitu, Saya juga tidak

Lesson 57 : all, both, each. Pelajaran 57 : Semuanya, keduanya, tiap

PENGGUNAAN PRESENT PERFECT TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA SMK KESEHATAN BAKTI NUSANTARA GORONTALO (SEBUAH ANALISIS KESALAHAN) JURNAL SKRIPSI

CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program

SMP kelas 7 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 9LATIHAN SOAL CHAPTER 9

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Bahasa Inggris (UD 105) Program : S1 PGPAUD Reguler Semester : 2 (Dua) Bobot SKS : 2 (Dua)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa sasaran, siswa sering menghadapi

Key word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports

INOVASI PENDIDIKAN Bunga Rampai Kajian Pendidikan Karakter, Literasi, dan Kompetensi Pendidik dalam Menghadapi Abad 21 PRESENT TENSE.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM ARTIKEL E-JOURNAL

Lesson 65: Causative verbs: let/make/have/get Pelajaran 65: Kata Kerja Kausatif: let/make/have/get

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN METODE CONTROL TO FREE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS REPORT BAGI SISWA SMP

SIMPLE PRESENT TENSE. Time signal. Choose one of the four choices that you think is the right answer then cross (x) on your chosen answer!

Perspektif Pendidikan dan Keguruan, Vol V, No. 10, Oktober 2014 ISSN

Conditional Sentences (Part 1): Real Conditionals

Lesson 26: Prepositions of inter-place. (across, inside, outside, behind, beside, between) Pelajaran 26: Preposisi antar-tempat

ABSTRAK. Kata Kunci: Metode Pembelajaran Gallery Walk, proses belajar, hasil belajar.

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG

Penerapan Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas V SDN Tegalsari 04 Ambulu Jember

Transkripsi:

JURNAL ILMIAH ANALISIS PEMAKAIAN KALIMAT PAST TENSE BAHASA INGGRIS OLEH SISWA KELAS VIII A SMP ANGKASA KUTA Si Putu Agung Ayu Pertiwi Dewi Banjar Tegeh No. 777 Kerobokan Kuta Utara Badung 081805380078 gungayoe@gmail.com ABSTRAK Tulisan ini membahas fenomena yang sering terjadi di kelas bahasa Inggris siswa Kelas VIIIA SMP Angkasa Kuta. Permasalahan yang ditemukan pada para siswa adalah mereka sulit memahami perubahan bentuk yang terjadi pada regular dan irregular verbs, pola kalimat Simple Past Tense, penggunaan huruf kapital dan kesalahan mekanik yang lainnya. Rendahnya ketrampilan menulis siswa dalam bentuk Simple Past Tense dapat dilihat dari nilai menulis mereka yang sangat rendah di mana dari 31 orang siswa hanya 5 orang siswa yang memenuhi nilai 78 sebagai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah dan ada 26 yang tidak. Ditemukan 4 jenis kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta yaitu (1) kesalahan penggunaan bentuk past regular/irregular verb, (2) kesalahan penggunaan to be bentuk past, (3) kesalahan penggunaan adverb of time dan (4) kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif atau kalimat menyangkal. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa adalah bahwa dari 31 orang siswa ditemukan 16 orang siswa tidak membawa kamus ketika terjadi proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Hal itu menyebabkan mereka kurang memahami perubahan kata kerja khususnya kata kerja bentuk I dan II, perubahan to be dan keterangan waktu lampau. Faktor lainnya adalah siswa kurang aktif dalam proses belajar karena malas mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa (LKS) dan menghafal pola perubahan regular/irregular verb. Dari penelitian, selain siswa yang kurang aktif guru pun kurang aktif dalam memberi dorongan kepada siswa untuk membawa kamus ke sekolah dan mengerjakan tugas yang ada pada LKS. Kata Kunci: simple past tense, menulis, pola kalimat, dan kamus 1

ABSTRACT This writing discuses about the phenomenon that mostly happen in the class during English session at VIII A SMP Angkasa Kuta s students. The problems occurred were students found the difficulties in understanding the changing of regular and irregular verbs, sentence s pattern of Simple Past Tense, the using of capital letters, and other mechanic errors. This could be seen from their score in Simple Past Tense where out of 31 students only 5 students got the score above 78 as Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) that stipulated by the school, it means 26 students failed. There were 4 errors found in writing materials of the students of VIII A SMP Angkasa Kuta those (1) errors in forming second form of regular/irregular verb, (2) errors in using second form of to be, (3) errors in using adverb of time and (4) errors in negative sentences. Based on the observation, factors that influenced students writing skill in writing simple past tense are out of 31 students only 16 students brought their dictionaries school, while the other did not during English session in their class. The results were they did not really know the changing of verbs especially first and second forms, the forms of to be, and adverb of time. Other factor is students did not have much attention during teaching learning process because they were lazy to do the exercises in their Lembar Kerja Siswa (LKS) and memorized the form of irregular verbs, besides the students, it could be seen that the teacher was really active to give motivation to the students to do the exercises on their LKS. Keywords: simple past tense, writing, sentence pattern, and dictionary 2

PENDAHULUAN Setiap bahasa memiliki struktur atau pola kalimat yang berbeda dibandingkan dengan bahasa lain. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memiliki struktur atau pola kalimat yang kompleks karena memiliki tenses/kala di mana kata kerjanya mengalami perubahan dari bentuk I sampai III dan juga bentuk -ing. Perubahan kata kerja ini sering kali membingungkan siswa. Hal ini nampak karena siswa masih belum mampu membedakan pola kalimat. Pola kalimat yang memiliki struktur Diterangkan Menerangkan (DM) membingungkan siswa, misalnya pada kata mobil biru=blue car, seringkali diterjemahkan secara harfiah menjadi car blue. Selain itu siswa juga kurang mampu memahami perubahan kata kerja yang disesuaikan dengan bentuk tenses/kala, misalnya pada bentuk simple present tense yang menggunakan bentuk kata kerja I. Hasilnya siswa kurang mampu mebedakan kapan suatu bentuk tenses digunakan untuk menyatakan maksudnya. Misalahnya, pada kalimat I go to Kintamani yesterday. Go merupakan kata kerja I (Verb I) seharusnya diubah menjadi went (Verb II). Kurangnya pemahaman siswa ini dapat dilihat dari nilai siswa kelas VIIIA SMP Angkasa Kuta. Dari total 31 orang siswa, berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 78 yang dipersyaratkan sekolah, 5 orang siswa memenuhi KKM dan 26 orang siswa tidak. Setelah diobservasi kemampuan siswa pada sekolah ini, diketahui bahwa siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta memiliki kemampuan yang rendah dalam pelajaran menulis berbahasa Inggris. Kemampuan yang rendah ini disebabkan oleh siswa kurang berkonsentrasi ketika diberi tugas menulis. Hal ini dapat dilihat 3

dari banyaknya kertas kosong dalam waktu yang lama ketika siswa diberikan sebuah tugas, kekurangan ide, dan lainnya, sehingga siswa mengalihkan kegiatan mereka dengan cara bermain handphone, makan di kelas, serta mengobrol dengan temannya. Hal tersebut di atas yang menjadi pendorong penulisan penelitian ini dilakukan guna meningkatkan kemampuan menulis siswa di sekolah tersebut. Hal ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dua peneliti. Penelitian pertama dilakukan oleh Milati (2011) dengan berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis kalimat Passive Simple Present Tense Siswa SMPN 1 Tegalalang dengan Pendekatan Chain and Chard Game. Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk penelitian tidakan kelas yang terdiri atas empat tahapan dalam setiap siklus yang diterapkan. Kelebihan penelitian Milati adalah hasil analisis data kuantitatif yang digunakan menunjukkan bahwa pendekatan chain and card game dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat passive simple present tense pada siswa di SMP N 1 Tegalalang. Sedangkan kelemahannya adalah pendekatan chain and chard game yang digunakan tidak dijelaskan begitu rinci sehingga menyulitkan pembaca untuk mengerti akan teknik-teknik dalam permainan kartu tersebut. Relevansinya dengan penelitian yang dilakukan mengkaji peningkatkatan kemampuan menulis dalam bahasa Inggris sehingga dapat dijadikan sebagai sumber acuan penelitian ini. Penelitian kedua oleh Dharma Astika yang berjudul Improving The Ability To Use verbs In Paraghraph Writing Through Grammar Tranformational Teaching Method pada tahun 2012 yang mengambil penelitian tindakan kelas serta menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Penelitian itu menunjukkan 4

bahwa penerapan metode tata bahasa transformasional berhasil dilakukan karena analisis ini memilih kata kerja yang tidak tepat dengan teori kesalahan (error analysis) yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa dan dapat mengurangi kesalahan di dalam menggunakan kata kerja dalam menulis paragraf. Kelemahannya adalah metode transformasi grammar ini membutuhkan waktu yang lama dalam analisis kesalahan yang dilakukan. Baik peneliti maupun siswa tidak memiliki waktu yang cukup di kelas karena jam pelajaran Bahasa Inggris yang terbatas. Relevansi penelitian ini yaitu menganalisis kesalahan menulis bahasa Inggris dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa. Menelaah fenomena di atas dilakukan penelitian dengan mengetengahkan 3 masalah sebagai berikut. (1) Bagaimana pemahaman siswa terhadap kalimat past tense? (2) Apa sajakah jenis kesalahan yang muncul dalam penulisan kalimat past tense pada siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta? (3) Faktor-faktor apa sajakah yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa? METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang mengumpulkan data deskriptif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilakukan dalam suatu siklus yang dilakukan secara berulang hingga permasalahan suatu penelitian dapat diselesaikan. Menurut Arikunto (2012:3) ada tiga pengertian yang diterangkan yaitu: (1) penelitian menunjuk oada suatu kegiatan memcermati 5

suatu objek dengsn meggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memeroleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti; (2) tindakan-menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus untuk kegiatan siswa; dan (3) kelassekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam suatu kelas secara bersamaan. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII A tahun pembelajaran 2012/2013 yang terdiri dari 31 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes awal dan tes akhir berupa penulisan 10 kalimat past tense dalam proses belajar dan mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis berdasarkan kriteria penilaian sekolah. Data yang telah dianalisis kemudian diinterpretasikan kemudian dibuatkan kesimpulan dan saran. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dan pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan dan melihat langsung ke lokasi penelitian untuk memeroleh data. Menurut Sudaryanto (1993:133), metode simak ini dapat disejajarkan dengan metode observasi. Tahapan-tahapan dalam pengumpulan data adalah seperti di bawah ini. 1. Mengamati kelas dan staf pengajar yang dipilih diamati selama + satu bulan. 6

2. Mengamati dan mencatat teknik mengajar dan tingkat keaktifan siswa selama proses pembelajaran. 3. Memberikan lembar soal kepada siswa untuk dikerjakan. 4. Menanyakan kesulitan yang dialami oleh siswa. PEMBAHASAN Pengertian Past Tense Kegiatan menulis dalam pengajaran bahasa kedua biasanya dianggap sebagai keterampilan sekunder yang nilai pentingnya terletak di bawah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Menulis banyak digunakan sebagai cara untuk mempraktekkan unsur-unsur linguistik atau untuk mengekspresikan hal-hal yang bersifat personal bagi siswa (Ghazali,2012:295). Menurut Harmer (2007:325) terdapat berbagai tahap dalam proses menulis yaitu penyusunan, peninjauan, menyusun kembali, badan terakhir adalah menulis yang dilakukan secara rekursif sehingga pada tahap pengeditan mungkin dirasa perlu untuk kembali ke fase pramenulis dan berpikir kembali. Potongan tulisan dapat diedit seperti yang disusun sebelumnya. Tahap menulis di antaranya adalah: (a) periksa penggunaan bahasa, (b) periksa tanda baca dan tata letak, (c) periksa ejaan anda, (d) periksa tulisan anda untuk pengulangan yang tidak perlu, (e) tentukan informasi untuk setiap, (f) tulisan berbagai ide, (g) pilih ide-ide terbaik untuk dimasukkan, (h) menulis salinan bersih dari versi yang dikoreksi, (i) tulislah versi kasar. 7

Merujuk pada pemahaman tata bahasa menurut Yule (2010: 83) tata bahasa adalah proses menggambarkan struktur frasa dan kalimat sedemikian rupa semua unsur tata bahasa dalam suatu bahasa dan mengatur urutan non tata bahasa. Dalam tata bahasa Inggris, terdapat tense yang berfungsi untuk menentukan kapan suatu aktifitas terjadi. Terkait dengan penelititian ini yang membahas tentang penulisan kalimat past tense oleh siswa, dapat dirujuk pada pengertian past tense menurut Baehaqi (2009:35) past berarti lampau, past tense digunakan untuk menyatakan peristiwa atau aktivitas masa lampau. Peristiwa masa lampau bisa disimpulkan dari waktu yang tersirat dalam kalimat seperti berikut. - When did your grandmother pass away? - When did you park your car? Tanpa menggunakan keterangan waktu, dua kalimat di atas harus menggunakan past tense karena menanyakan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Akan tetapi, terkadang diperlukan keterangan waktu yang memperjelas bahwa suatu peristiwa terjadi di masa lampau seperti; just now, yesterday, las night, last week, two days ago dan lainnya yang dinyatakan dalam contoh kalimat it rained heavily yesterday. Used to atau would to + verb word digunakan untuk menyatakan kebiasaan yang dilakukan di masa lampau yang diterangkan dalam contoh berikut. - when I was a child, I used to fly a kite. - Every time she heard a particular song, she would cry. Used to berbeda dengan be used to, become used to, atau get used to. Tiga ungkapan ini menunjukkan kegiatan yang menjadi kebiasaan seseorang, Ketiganya dapat duukuti oleh pronoun atau present participle (ing form) dan tense 8

yang digunakan tergantung dari konteks kalimat seperti contoh kalimat John doesn t mind getting up at 04:00 a.m. because he is used to it. Did + present verb digunakan untuk memberi tekanan dalam kalimat sedperti dalam kalimat I did pass the examination even though I didn t study hard (Baehaqi, 2009:37). Pemahaman Siswa Terhadap Kalimat Past Tense Berdasarkan 10 soal yang diberikan pada tes awal ditemukan empat jenis kesalahan yaitu kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb, kesalahan penggunaan to be, kesalahan penggunaan adverb of time dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif. Pada tes awal, jenis kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb dilakukan oleh 16 siswa. Contoh kesalahan tersebut ditemukan dalam kalimat I thinked of my examination so I could not sleep. Kata thinked seharusnya diubah menjadi thought (verb II) karena kalimat yang dibuat siswa adalah kalimat positif simple past tense. Selanjutnya kesalahan penggunaan to be dilakukan oleh 18 orang siswa, contohnya dalam kalimat They are running to the forest. Are merupakan to be I dan tidak dapat dipakai dalam kalimat simple past tense. Kalimat yang benar adalah They were running to the forest. Kemudian kesalahan penggunaan adverb of time dilakukan oleh 7 orang siswa pada contoh kalimat My sister and I were eating at café today. Kata today merupakan keterangan waktu simple present tense seharusnya diganti menggunakan yesterday atau ago. Selain itu, kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif dilakukan oleh 20 orang siswa pada contoh kalimat They didn t went to school 9

because it was rain yesterday. Penggunaan kata went tidak tepat dan seharusnya diganti menjadi go karena dalam pola kalimat negative simple past tense yang benar adalah S + did + not + VI + O. Kemudian pada tes akhir kesalahankesalahan yang dilakukan berkurang, jenis kesalahan penggunaan bentuk regular/irregular verb dari 16 orang yang melakukan kesalahan berkurang menjadi 4, kesalahan penggunaan to be dari 18 orang yang melakukan kesalahan berkurang menjadi 7 orang, selanjutnya kesalahan penggunaan adverb of time berkurang dari 7 orang menjadi tidak ditemukannya kesalahan, dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negative berkurang menjadi 9 orang yang masih melakukan kesalahan. Jenis Kesalahan yang Dilakukan Oleh Siswa Kelas VIII A SMP Angkasa Kuta Berdasarkan pola kalimat Simple Past Tense: S + V2 + O (kalimat positif), S + did + not + V1 + O (kalimat negatif), dan did + S + V1 + O (kalimat interogatif) ditemukan empat jenis kesalahan yang dilakukan siswa dalam menulis kalimat 10 kalimat past tense. Empat jenis kesalahan tersebut yaitu kesalahan penggunaan bentuk past regular/irregular verb, kesalahan penggunaan to be bentuk past, kesalahan penggunaan adverb of time dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif yang dijabarkan seperti berikut. 1. Kesalahan pertama yaitu siswa belum mampu membedakan kata kerja yang termasuk dalam past regular/irregular verb. Menurut Leech (2006:119) Verbs berasal dari bahasa Latin verbun yang berarti kata dalam artian melakukan atau memiliki. Verbs dapat dibagi menjadi 10

dua jenis yaitu regular dan irregular verb. Kebanyakan dari verbs adalah regular verb yang memiliki empat bentuk seperti; help (infinitif), helps (present yang bersesuai dengan orang ketiga tunggal), helped (past form) dan helping (continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk verba umum dan auxiliarly verbs. Fungsi kedua bentuk yang verb yang ada dibagi menjadi infinite dan nonfinite verb. Finit dan non-finite yang berarti tidak lengkap karena mereka tidak memiliki sebuah subjek atau benda yang melakukan aksi. Non-finite verb juga tidak menunjukkan waktu. Finit verb memiliki subjek contohnya, I hope (present) John hoped (past). Bentuk yang paling umum dapat dikenali dari non-finite verb adalah to-infinitive contohnya, to drink, to be, to laugh (Dykes, 2007:42). Kesalahan penggunaan past regular/irregular verb yang dapat dilihat pada tiga kalimat yang ditulis siswa sebagai berikut. Nama Kalimat siswa Perbaikan S011 I eated fried chicken yesterday. I ate fried chicken yesterday S23 She wotch movie at cinema Mall Bali Galeria last night She watched movie at cinema Mall Bali Galeria last night. S09 My teacher teached me in the My teacher touch me in the classroom classroom. Kesalahan kalimat yang ditulis oleh S01 ada pada kesalahan penggunaan irregular verb bentuk V2. Siswa menulis eated yang seharusnya ate yang memiliki bentuk infinitive eat. Selanjutnya, kesalahan yang dilakukan oleh S023 adalah kesalahan yang penggunaan irregular verb. Verb watch dalam bentuk VI ditulis wotch yang seharusnya berubah menjadi watched dalam bentuk past tense (VII). Kemudian kesalahan penggunaan bentuk kata kerja teached yang ditulis 11

siswa S29 memiliki bentuk infititif teach dalam present sedangkan dalam bentuk past adalah dengan menambahkan sufik ed menjadi teached. 2. kesalahan penggunaan to be (am, is, are) bentuk past. Menurut Leech (2006: 15) secara gramatikal sebuah kata kerja bantu tidak bisa nampak sebuah kalimat tanpa diikuti kata kerja utama. Kata kerja utama be, have dan do digunakan sebagai kata kerja bantu namun dapat juga digunakan sebagai kata kerja utama. Sebagai kata kerja bantu, verba tersebut diikuti oleh bentuk nonfinite dari verb seperti; is help (passive), is helping (progressive), has helped (perfect). Kesalahan-kesalahan yang dilakuakan siswa dijabarkan dalam tabel berikut. Nama Kalimat siswa Perbaikan S05 I am born in Denpasar I was born in Denpasar S29 They were went to Kuta last week They went to Kuta last week. S10 My sister is born at 1 November 1995 My sister was born on November, 1 st 1995 Kesalahan yang dilakukan oleh S05 dalam kalimat yang dibuat adalah kesalahan penggunaan bentuk to be am yang seharusnya ditulis was sebagai bentuk past-nya yang disesuaikan dengan subjek I. Kesalahan S29, pada kalimat yang dituliskan terjadi kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan pola kalimat simple past tense yang tidak perlu penambahan to be jika sudah ada verb. Kesalahan pada kalimat S10, terletak pada perubahan penggunaan to be is yang seharusnya ditulis was. Dalam kalimat S10 juga terjadi kesalahan penggunaan preposisi. Menurut Leech (2006:90), preposisi adalah kata yang secara khusus ada di depan noun phrase. Dua kategori penting dari preposisi adalah tempat dan keterangan waktu 12

seperti; of, in, of milk, in the building, at the beginning. Merujuk pada kesalahan S10 yang terpadat pada kalimat My sister is born at 1 November 1995, preposisi yang seharusnya digunakan adalah on karena merujuk pada penyebutan tanggal sehingga kalimat tersebut menjadi My sister was born on November, 1 st 1995 3. Kesalahan adverb of time, kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dijabarkan sebagai berikut. Nama Kalimat siswa Perbaikan S06 My father went to sanur beach in My father went to sanur beach the morning. yesterday morning. S07 He washed my motorcycle two days He washed my motorcycle two days ago S08 She was angry with me since three days. She was angry with me since three days ago. Menurut Dykes (2007:62) adverb of time (when (adverbs)) adalah kata keterangan yang menerangkan kapan waktu kejadian terjadi. Kesalahan S06, terletak pada kesalahan penggunaan keterangan waktu kejadian yang sudah lampau. Maksud siswa adalah ayahnya pergi ke panataio sanur kemarin pagi. Verb past went seharusnya diikuti oleh yesterday morning. Selanjutnya, kesalahan S07 dan S08 memeliki kesalahan serupa yang terletak pada keterangan waktu past yang kurang lengkap pada kalimat He washed my motorcycle two days, dan She was angry with me since three days. Penggunaan Verb2 washed dan to be past + adjective pada was angry sudah benar sesuai dengan pola kalimat past tense, namun adverb of time yang ditulis two days dan three days seharusnya ditambah ago sebagai past adverb of time. 13

4. Kesalahan penggunaan bentuk VI dalam kalimat negatif past tense, kesalahankesalahan yang dilakukan dijelaskan seperti dalam tabel berikut. Nama Kalimat siswa Perbaikan S18 She did not took your pencil She did not take your pencil S25 I not went yesterday because I was sick. I did not go to school yesterday because I was sick. S13 I am not studied English I did not study English yesterday. yesterday. Kesalahan yang yang ditulis oleh S18 adalah kesalahan pola kalimat past negative. Penggunaan V1 pada too seharusnya diganti menjadi take karena penamban did + not mengubah kata kerja utama menjadi V1 dan kalimat yang seharunya adalah She did not take your pencil. Selanjutnya, kalimat S25 dan S13 I not went yesterday because I was sick dan I am not studied English yesterday memiliki kesalahan serupa karena siswa tidak menulis pola negative past verb dengan benar dalam kalimat tersebut, I not seharusnya yang ada pada kalimat S25 ditambah did dan I am not pada kalimat S13 diubah menjadi I did not. Verb2 went dan study diubah kedalam bentuk present go sehingga kalimat tersebut menjadi I did not go to school yesterday because I was sick dan I did not study English yesterday. Faktor-faktor yang Memengaruhi Terjadinya Kesalahan Dalam Penulisan Kalimat Past tense Oleh Siswa Kelas VIII SMP Angkasa Kuta. Berdasarkan observasi yang dilakukan diketahui bahwa dari 31 orang siswa ditemukan 16 orang siswa tidak membawa kamus ketika terjadi proses belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Hal ini menyebabkan mereka kurang 14

memehami perubahan kata kerja khusunya kata kerja bentuk I dan II, perubahan to be keterangan waktu lampau. Faktor lainnya adalah siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar karena malas mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa (LKS) dan menghafal pola perubahan regular/irregular verb. Dari pengamatan peneliti, selain siswa yang kurang aktif gurupun kurang aktif dalam memberi dorongan kepada siswa untuk membawa kamus ke sekolah dan mengerjakan tugas yang ada pada LKS. SIMPULAN Rendahnya tingkat pemahaman siswa tentang past tense yang dapat dibuktikan melalui hasil tes awal dimana ditemukan empat jenis kesalahan yaitu (1) kesalahan penggunaan bentuk past regular/irregular verb dilakukan oleh 16 siswa dalam contoh kalimat I thinked of my examination so I could not sleep seharusnya I thought of my examination so I could not sleep. (2) kesalahan penggunaan to be dilakukan oleh 18 orang siswa dalam kalimat They are running to the forest seharusnya they were running to the forest, (3) kesalahan penggunaan adverb of time dilakukan oleh 7 orang siswa dalam kalimat My sister and I were eating at café today seharusnya My sister and I were eating at café yesterday dan (4) kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif dilakukan oleh 20 orang siswa pada contoh kalimat They didn t went to school because it was rain yesterday seharusnya They didn t go to school because it was rain yesterday. Kemudian setelah proses belajar mengajar pada tes akhir dilakukan dengan memberikan soal yang sama ditemukan bahwa kesalahankesalahan tersebut berkurang. Jenis kesalahan penggunaan bentuk past 15

regular/irregular verb berkurang menjadi 4, jenis kesalahan penggunaan to be berkurang menjadi 7 orang, tidak ditemukannya kesalahan dalam penggunaan adverb of time dan kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif berkurang menjadi 9 orang. Faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta adalah sebagian besar siswa tidak membawa kamus Bahasa Inggris dalam proses belajar-mengajar berlangsung. Kemudian siswa malas dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru maupun yang ada pada LKS. Kemudian, kurangnya motivasi guru keopada siswa untuk mengerakan soal-soal dan mengingatkan siswa untuk selalu membawa kamus dalam setiap pembelajaran berlangsung dan menugaskan siswa untuk menghafal perubahan-perubahan bentuk verb khususnya perubahan VI ke VII. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Penelitian Tindakan Kelas: Jakarta: Bumi Aksara Asthika, I Made Dharma 2012. Improving The Ability To Use Verbs In Paragraph Writing Through Grammar Transformational Teaching Method Thesis (tidak diterbitkan). Denpasar: Universitas Udayana Baehaqi, Imam. 2009. A Handbook of English Grammar, Panduan Lengkap dan Praktis Belajar Tata Bahasa Inggris. Yogyakarta: Cakrawala Ilmu Dykes, Barbara. 2007. Grammar for Everyone: Vivtoria: Acer Press Ghazali, H. A Syukur 2010. Pembelajaran keterampilan Berbahasa. Malang : Aditama. 16

Harmer, Jeremy. The Practice of English Language Teaching. Fourth Edition. Cambrigde : Longman. Leech, Geoffery. 2006. Glossary of Englsih Grammar: Edinburgh United Kingdom: Edinburgh University Press Milati, Ni Made. 2011. Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Passive Simple Presnt Tense Siswa SMPN 1 Tegalalang Dengan Pendekatan Chain Card Game. Thesis (tidak diterbitkan). Denpasar : Universitas Udayana. Sudaryanto. 1993. Metode dan Teknik Analisis Bahasa. Jakarta: Indonesian Linguistics Development Project. 17