BAB I PENDAHULUAN. kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagi pengguna jasa rumah sakit itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan serta pelayanan sosial lainnya yang dilakukan (Putri, 2012).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. rekam medis harus dijaga kerahasiaannya. (1) c. Rekam medis dalam arti sempit dimaksud kasus-kasus yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1204/Menkes/SK/X/2004. pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. (14) 340/MENKES/PER/III/2010

ASPEK HUKUM REKAM MEDIS By: Raden Sanjoyo D3 Rekam Medis FMIPA Universitas Gadjah Mada

Fungsi dan Tata Kelola RM dalam Pelayanan Kesehatan. Radita Ikapratiwi Fetty Siti N Tiara Melodi M

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. kepada pasien termasuk kualitas pendokumentasian rekam medis. memelihara rekam medis pasiennya. Menurut Hatta (2012), rekam medis

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Sarana pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rangka pemberian pelayanan kesehatan. Dokumen berisi catatan dokter,

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Di dalam membahas pengertian rekam medis terlebih dahulu akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang sangat komplek, padat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Klasifikasi dan kodefikasi penyakit, Aspek hukum dan etika profesi, Manajemen rekam medis & informasi kesehatan, Menjaga mutu rekam

Keputusan Dirjen Pelayanan Medik No. 78 / Yanmed / RS Umdik / YMU / I / 91 Tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan umum di bidang kesehatan yang

UU No 29:2004 PRAKTIK KEDOKTERAN. Law & Regulation MEDICAL RECORD AUDIT SYSTEM 11/22/12 REKAM MEDIS PARAGRAF 3. Pasal 46

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, bahwa rumah. sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan zaman yang begitu pesat, diera globalisaasi

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN REKAM MEDIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. (1)

PERATURAN YANG TERKAIT DENGAN RM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi... 2 BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Tujuan... 4 BAB II PEMBAHASAN..

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yang dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri

RUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

BAB I PENDAHULUAN. pemberi pelayanan kesehatan harus meningkatkan pelayanannya dari berbagai. mampu memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, TINDAKAN DAN KOMITMEN PIMPINAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDISDI RUMAH SAKIT UMUM M

AP (ASESMEN PASIEN) AP.1

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

PEDOMAN PELAYANAN REKAM MEDIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencari dan menerima pelayanan kedokteran dan tempat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIK DI POLIKLINIK PT. AIR MANCUR. Oleh: Dahlan Susilo Teknik Informatika, Universitas Sahid Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Dokumen adalah berkas yang berisikan data-data identitas, data. dalam suatu pelayanan kesehatan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antar komponen yang ketat (complex and tightly coupled), khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Medis, pengertian sarana pelayanan kesehatan adalah tempat. untuk praktik kedokteran atau kedokteran gigi. Rumah sakit merupakan

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan SK Menteri kesehatan Nomor:269/Menkes/Per/III/2008

STRUKTUR ORGANISASI RSUD TARAKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 melalui

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit tersebut, maka terkena kewajiban menyelenggarakan. pelayanan rekam medis sesuai dengan PERMENKES RI No.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit merupakan suatu organisasi yang unik dan komplek, hal ini

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan serta peningkatan kesehatan. tingginya kesadaran hukum masyarakat.

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan lain yang

BAB 6 MANAJEMEN INFORMASI DAN REKAM MEDIK (MIRM)

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pelayanan yang baik baik bagi pasien maupun pihak rumah. sakit dalam memelihara informasi kesehatan pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Nasional) yang diselenggarakan oleh BPJS (Badan Pelaksanan Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan masalah kesehatan benar-benar merupakan kebutuhan. penting. Oleh karena itu, organisasi pelayanan kesehatan diharapkan

JURNAL PERMATA INDONESIA Halaman Volume 8, Nomor 2, November 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, masyarakat kini sudah mengerti

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan bisa menjalani aktifitas kehidupannya dengan baik.

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan merupakan hal yang mendasar bagi setiap individu. Kesehatan juga merupakan topik yang tidak pernah

TUGAS MANAJEMEN PELAYANAN RUMAH SAKIT

TUGAS ONLINE 2 MANAJEMEN REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang profesional baik dibidang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Salah satu fungsi yang paling penting dari sebuah rumah sakit adalah menyediakan perawatan berkualitas tinggi terhadap pasien. Pimpinan rumah sakit bertanggung jawab secara hukum maupun moral atas kualitas pelayanan yang di berikan kepada pasien ataupun mereka yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan. Pesatnya perkembangan ilmu kedokteran dan teknologi serta membaiknya keadaan sosial ekonomi dan pendidikan, mengakibatkan perubahan sistem penilaian masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek persyaratan hukum. B. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas mata kuliah pengelolaan system rekam medis 1 yang diberikan dosen pengasuh, juga guna membahas lebih dalam mengenai materi yang telah disampaikan, tetutama dalam hal kegunaan dari adanya rekam medis. Rekam Medis 1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Rekam Medis 1. Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien (Permenkes 269/MENKES/PER/III/2008). 2. Menurut Edna K Huffman: Rekam Medis adalah berkas yang menyatakan siapa, apa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana pelayanan yang diperoleh seorang pasien selama dirawat atau menjalani pengobatan. 3. Menurut Gemala Hatta, Rekam Medis merupakan kumpulan fakta tentang kehidupan seseorang dan riwayat penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien. 4. Rekam medis adalah keterangan tertulis dan terekam tentang identitas pasien umum dan sosial pasien, anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang lainya, laboratorium, diagnosis, segala perawatan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien serta dokumen hasil pelayanan (resume) baik pasien rawat inap, rawat jalan dan pelayanan di unit gawaat darurat (Brotowasisto, 2003). Rekam Medis 2

5. Rekam Medis adalah keterangan yang tertulis maupun yang terekam tentang identitas pasien, anamnesa, penentuan fisik laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan, baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan darurat (IGD) (Depkes RI,1997). B. Kegiatan Rekam Medis Secara garis besar, kegiatan rakam medis terdiri dari 3 kegiatan yaitu: 1) Pencataan Yaitu pencatatan identitas pasien (berupa data khas diantaranya: nama, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, status perkawinan. Dan data social seperti: agama,pendidikan, pekerjaan,identitas orangtua, identitas penanggungjawab pembayaran) dilakukan di tempat pendaftaran atau tempat penerimaan pasien, baik yang dirawat jalan, UGD, maupun yang dirawat inap dan dikerjakan oleh petugas perekam medis. Pencataan juga meliputi: Anamnesa, pemeriksaan fisik, diagnosis, pemeriksaan penunjang, terapi dan tindakan medis yang dilakukan di tempat pelayanan kesehatan. 2) Pangelolaan berkas / dokumen atau penyimpanan Yaitu upaya pengelolaan rekam medis agar isinya lengkap, mudah dimengerti, mudah disimpan, dan mudah diambil kembalijika diperlukan. Pengelolaan ini Rekam Medis 3

erat kaitannya dengan tempat penyimpanan rekam medis, system penomoran, alat-alat yang digunakan, assembling, analisis kuantitatif dan kualitatif. 3) Pengelolaan data Yaitu kegiatan mengumpulkan data, menghtung dan menganalisis data-data dari kegiatan maupun data-data medis dan non medis yang ada direkam medis sehingga dapat menjadi suatu laporan antau informasi yang dibutuhkan. Pengelolaan data meliputi pengumpulan data dri buku register dipindah ke sensus harian dari tiap tempat penerimaan pasien dan tempat pelayanan, kemudian berkas yang sudah lengkap dapat dilakukan pengolahan data atau koding( pemnerian kode penyakit dari giagnosa) kemudian dapat dilakukan index (pengelompokan) berdasarkan identitas pasien, alamat, penyakit,dokter yang merawat dll.kemudian dirkapitulasi (perhitungan) dan analis di rekam medis untuk menjadi laporan intern maupun eksren. C. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis Sebelum membahas mengenai tujuan dan kegunaan rekam medis perlu diketahui terlebih dahulu mengenai falsafah rekam medis yaitu ALFRED AIR (Adninisration, Legal, Financial, Riset, Education, Dokumentation, Akurat, Informatif, Responsibility). Tujuan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit (Depkes RI,1997;7). Rekam Medis 4

Menurut Depkes RI Dirjen pelayanan Medis dalam buku Pedoman Pengolahan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia, kegunaanya dapat dilihat dari beberapa aspek : 1. Aspek administrasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai administratif karena isinya menyangkut tindakan berdasarkan wewenang dan tanggung jawab sebagai tenaga medis dan paramedis dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan. 2. Aspek Medis Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut dipergunakan sebagai dasar untuk merancanakan pengobatan atau perawatan yang harus diberikan kepada seorang pasien. 3. Aspek Hukum Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai hukum, karena isinya menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas kedilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum serta penyediaan bahan tanda bukti untuk menegakan keadilan. 4. Aspek Keuangan Rekam Medis 5

Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai uang, karena isinya mengandung data atau informasi yang dapat dipergunakan sebagai aspek keuangan. 5. Aspek Penelitian Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai penelitian, karena isinya menyangkut data atau informasi yang dapat di pergunakan sebagai aspek penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan. 6. Aspek Pendidikan Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai pendidikan, karena isinya menyangkut data atau informasi tentang perkembangan kronologis dan kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien, informasi tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan atau referensi sesuai profesi pemakai. 7. Aspek Dokumentasi Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai dokumentasi, karena isinya menyangkut sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan pertanggungjawaban dan laporan rumah sakit. Adapun kegunaan rekam medis yang lain adalah sebagai berikut : 1. Kegunaan Primer Rekam Medis a. Bagi Pasien 1) Mencatat jenis pelayanan yang telah diterima 2) Bukti pelayanan Rekam Medis 6

3) Memungkinkan tenaga kesehatan dalam menilai dan menangani kondisi risiko 4) Mengetahui biaya pelayanan b. Bagi Pihak Pemberi Pelayanan Kesehatan 1) Membantu kelanjutan pelayanan (sarana komunikasi) 2) Menggambarkan keadaan penyakit dan penyebab (sebagai pendukung diagnostik kerja) 3) Menunjang pengambilan keputusan tentang diagnosis dan pengobatan 4) Menilai dan mengelola risiko perorangan pasien 5) Memfasilitasi pelayanan sesuai dengan pedoman praktek klinis 6) Mendokumentasi faktor risiko pasien 7) Menilai dan mencatat keinginan serta kepuasaan pasien 8) Menghasilkan rencana pelayanan 9) Menetapkan saran pencegahan atau promosi kesehatan 10) Sarana pengingat para klinis 11) Menunjang pelayanan pasien 12) Mendokumentasikan pelayanan yang diberikan c. Bagi Manajemen Pelayanan Pasien 1) Mendokumentasikan adanya kasus penyakit gabungan dan praktiknya Rekam Medis 7

2) Menganalisa kegawatan penyakit 3) Merumuskan pedoman praktik penanganan resiko 4) Memberikan corak dalam penggunaan saran pelayanan (utilisasi) 5) Melaksanakan kegiatan menjaga mutu d. Bagi Penunjang Pelayanan Pasien 1) Alokasi sumber 2) Menganalisa kecendrungan dan mengembangkan dugaan 3) Menilai beban kerja 4) Mengomunikasikan informasi berbagai unit kerja e. Bagi Pembayaran dan Penggantian Biaya 1) Mendokumentasikan unit pelayanan yang memungut biaya pemeriksaan 2) Menetapkan biaya yang harus dibayar 3) Mengajukan klaim asuransi 4) Mempertimbangkan dan memutuskan klaim asuransi 5) Dasar dalam menetapkan ketidakmampuan dalam pembiayaan (missal : Kompensasi pekerjaan) 6) Menangani pengeluaran 7) Melaporkan pengeluaran 8) Menyelenggarakan analisis aktuarial (tafsiran pra penetapan asuransi) Rekam Medis 8

2. Kegunaan Sekunder Rekam Medis a. Edukasi 1) Mendokumentasikan pengalaman profesional di bidang kesehatan 2) Menyiapkan sesi pertemuan dan presentasi 3) Bahan pengajaran b. Peraturan (regulasi) 1) Bukti pengajuan perkara ke pengadilan (litigasi) 2) Membantu pemasaran pengawasan (surveillance) 3) Menilai kepatuhan sesuai standar pelayanan 4) Sebagai dasar pemberian akreditasi bagi profesional dan rumah sakit 5) Membandingkan organisasi pelayanan kesehatan c. Riset 1) Mengembangkan produk baru 2) Melaksanakan riset klinis 3) Menilai teknologi 4) Studi keluaran pasien 5) Studi efektivitas serta analisis manfaat dan biaya pelayanan pasien 6) Mengidentifikasi populasi yang berisiko Rekam Medis 9

7) mengembangkan registrasi dan basis / pangkalan data (data base) 8) Menilai manfaat dan biaya sistem rekaman d. Pengambilan Kebijakan 1) Mengalokasikan sumber sumber 2) Melaksanakan rencana startegis 3) Memonitor kesehatan masyarakat e. Industri 1) Melaksanakan riset dan pengembangan 2) Merencanakan strategi pemasaran D. Syarat Rekam Medis yang Berguna Agar rekam medis dapat digunakan dengan baik sesuai tujuan yang ingin dicapai dengan adanya rekam medis, maka rekam medis yang baik harus memenihi syarat-syarat seperti yang diungkapkan Sujudi,(2000) pendokumentasian informasi medis seorang patien termasuk pasien kerusuhan/ bencana kedalam rekam medis haruslah tepat waktu, up to date, cermat, lengkap, dipercaya dan objektif Sedangkan menurut Hatta (serbaguna,2004:64) untuk mendukung agar rekam medis menjadi berguna naka diperlukan rekam medis yang: 1) Lengkap meliputi: Infotmasi yang cukup mengenai pasien Rekam Medis 10

Memberikan alas an mengenai penetapan diagnose dan perawatan Mencatat seluruh hasil pemeriksaan 2) Akurat cermat, dipercaya,dan obyektif 3) Terintegrasi artinya antara satu data dengan data lain dalam rekam medis haruslah saling berkaitan dan berkesinambungan atau dengan kata lain tidak dapat terpisahkan. E. Dasar Hukum Penyelenggaraan Rekam Medis Dalam penyelenggaraannya, Rekam Medis memiliki dasar hukum sebagai berikut : a. Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. b. Undang-undang Nomor 7 tahun 1971; tentang ketentuan-ketentuan pokok kearsipan. c. Peraturan pemerintah nomor 10 tahun 1966; tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran / Lembaran Negara, tahun 1966 nomor 21; tambahan lembaran negara 2803. d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1673 / MENKESPER/XII/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. e. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 034/birhub/1972; tentang Perencanaan dan Pemeliharaan Rumah Sakit, diamana antara lain di Rekam Medis 11

sebutkan bahwa guna menunjang terselenggaranya rencana induk yang baik, maka setiap rumah sakit diwajibkan : 1) Mempunyai dan merawat statisktik yang up to date. 2) Membina rekam medis yang didasarkan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. f. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 134/1978; tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum, antara lain disebutkan bahwa dimana salah satu sub bagian adalah Perekam Medis. g. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 269/Menkes/Per/III/2008; tentang Rekam Medis. h. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 167 MENKES / PER /XII /2005 tentang Pemberlakuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1673 / MENKES / PER / XII / 2005, tentang pemberlakuan Struktur Organisasidan Tata Kerja RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. i. Keputusan Direktur Jenderal Pelyanan Medik nomor 78/YanMed/RS.Umum.Dik/YNU/i/1991; tentang Pelaksanaan penyelenggaraan Rekam Medis atau Medical Record di Rumah Sakit. Rekam Medis 12

BAB III PENUTUP A, kesimpulan Dalam arti sempit rekam medis adalah berupa dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,dan pelayanan lain kepada pasien dalam sarana pelayanan kesehatan. Sedangkan dalam arti luas rekam medis merupakan suaru system penyelenggaraan rekam medis yang berguna untuk menunjang peningkatan pelayanan kesehatan pada suat u pelayanan kesehatan yang jelas dasar hukumya, tidak hanya berupa dokumen saja. Kebradaan rekam medis pada pusat-pesat pelayanan kesehatan pada era sekarang sengatlah penting guna meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan drajat kesehatan masyarakat. Rekam Medis 13

DAFTAR PUSTAKA www.depkes.co.id.com www.wikipedia.com www.yoyoke.web.ugm.co.id PERMENKES No.269a/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis Akasah, 2008, Modul Pengantar System Rekam Medis I Politeknik Piksi Ganesha: revisi II Rekam Medis 14