ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DAN PENGUMUMAN DIVIDEND YANG DITUNJUKKAN OLEH ABNORMAL RETURN ABSTRACT

dokumen-dokumen yang mirip
kewajiban, apabila pemegang saham tidak ingin melakukan haknya maka ia dapat

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

ABNORMAL RETURN DI SEKITAR TANGGAL PENGUMUMAN STOCK SPLIT

BAB I PENDAHULUAN. negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN SAHAM TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY SAHAM DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

Management Analysis Journal

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN RIGHT ISSUE

Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Dosen Kopertis Wilayah V Yogyakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Saham Bonus di Bursa Efek Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI. satu tahun (Tandellin 2013). Menurut Suad Husnan (2004:3) mendefinisikan bahwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Tangkilisan dan Hassel (2003),

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

ANALISIS RESPON PASAR TERHADAP PENGUMUMAN SAHAM BONUS PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Susanti, 2008) Fahmi (2012:116)

Oleh: Fretty Asih Rumanti dan Moerdiyanto ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Sesuatu yang menarik untuk diamati pada saat ini adalah mengenai peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal merupakan alternatif investasi di samping perbankan. Hal ini

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu unsur penting dan tolak ukur bagi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk portofolio sesuai dengan risiko yang bersedia mereka tanggung

ABSTRAK. Kata Kunci: Studi Peristiwa, Dividend Initiation, Dividend Omission, Abnormal Return. vii Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya. Untuk perusahaan yang sudah go public dana tersebut salah

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN, LIKUIDITAS SAHAM, DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. modal menjadi sangat penting sebagai sarana untuk menghimpun dana dari pelaku

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

ANALISIS PERBANDINGAN ABNORMAL RETURN

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk utama yang diperdagangkan di pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi, alternatif investasi pun semakin beragam.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa hidup yang singkat, biasanya kurang dari enam bulan. Right issue di

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor dalam berinvestasi adalah memaksimalkan return, tanpa

PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

ANALISIS ABNORMAL RETURN DAN LIKUIDITAS SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH STOCK SPLIT PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. pelaku bisnis dan juga masyarakat dalam usaha untuk menggali potensi masyarakat

Oleh : INDAH NOOR KHOIRIA DEWI B FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. atau modal untuk mengembangkan usahanya adalah dengan go public, yaitu

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

REAKSI PASAR TERHADAP DIVIDEN INITIATIONS DAN DIVIDEN OMISSIONS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah, diharapkan para investor semakin

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fathul Mubaraq, 2013

REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA STOCK SPLIT PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP HARGA SAHAM DAN AKTIVITAS VOLUME PERDAGANGAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

diperdagangkan dan terdaftar di BEJ (Bursa efek Jakarta) dan dilaporkan dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia dalam perkembangannya telah menunjukan. sebagai bagian dari instrumen perekonomian, dimana indikasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap

ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM TERHADAP PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA EMITEN DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ABSTRACT. Keywords : Stocksplit, Stock Price, Liquidity. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal sebagai instrumen ekonomi menjadi salah satu pilar penting

PENGARUH RIGHT ISSUE TERHADAP TINGKAT KEUNTUNGAN DAN LIKUIDITAS SAHAM EMITEN DI BURSA EFEK JAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. menawarkan saham perusahaan kepada publik atau biasa disebut go public.

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEND INITIATION DAN DIVIDEND OMISSION

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

Perkembangan pasar modal yang memunculkan kesempatan. berinvestasi serta menjanjikan tingkat keuntungan tertentu telah menarik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim

ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR (Studi Empiris pada Bursa Efek Jakarta periode Tahun 2008)

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB V PENUTUP. saham, volume perdagangan, dan abnormal return pada pengumuman dividen di

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB V PENUTUP. dilakukan, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DAN TINGKAT KEMAHALAN HARGA SAHAM TERHADAP PEMECAHAN SAHAM

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin ( ketika sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menurut Pedoman Standar Akuntansi Keuangan Nomor 13 dalam Standar

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Menurut kamus istilah keuangan dan investasi, stock split atau pemecahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

ANALISIS PERBEDAAN TRADING VOLUME ACTIVITY

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Jurnal Dinamika Manajemen

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Right issue atau dikenal dengan istilah hak memesan efek terlebih dahulu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA RIGHT ISSUE DAN PENGUMUMAN DIVIDEND YANG DITUNJUKKAN OLEH ABNORMAL RETURN Sri Hermuningsih Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta Dewi Kusuma Wardani Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, Yogyakarta ABSTRACT The research tries to know (1) the market reaction after and before the existence of right issues announcement and dividend announcement; (2) the market reaction before and during the existence of right issues announcement and dividend announcement; (3) after and during the existence of right issues announcement and dividend announcement. The research objects are the company that was registered in the Indonesian Stock Exchange in 2006 until 2007. The sampling method is purposive sampling method and it can find 14 sample companies that announce right issues and 30 sample companies that announce dividend. Hypothetical testing method is paired sample t-test and one sample t test, with the significance level 0,05. The results shows there is no significant market reaction differences before and after the right issues announcement with hypothetical test t-test 0,057, the significance level 0,956 > alpha 5% and dividend announcement with hypothetical test result t-test 4,190, the significance level 0,000 < alpha 5%. The result of one sample t test, statistically, abnormal return shows there is no significance before with after and after and during right issues announcement. In other hand, the abnormal return is significant before with after and after whether it is before and during, as well as after and during dividend announcement, with the significance level 0,000. Keywords : corporate action, right issues, dividend, abnormal return. PENDAHULUAN Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang sangat penting untuk sebuah negara. Disamping sebagai alternatif tempat untuk investasi dan pembiayaan, pasar modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah negara.

Perusahaan akan melakukan corporate action dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan tertentu misalnya pembayaran kewajiban jatuh tempo, perluasan usaha, meningkatkan likuiditas dan tujuan perusahaan lainnya. Umumnya corporate action mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepentingan pemegang saham, karena pada corporate action yang dilakukan umumnya berpengaruh pada jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang akan dipegang pemilik saham serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham. Salah satu bentuk dari corporate action adalah right issue. Berkaitan dengan hal itu penawaran terbatas atau disebut right issue merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk memperoleh sumber dana. Terdapat dua alasan bagi perusahaan untuk melakukan right issue: pertama, dapat mengurangi biaya karena right issue biasanya tidak menggunakan jasa penjamin (underwriter). kedua, right issue menyebabkan jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham. Investor selain menginginkan hasil dan nilai tambah juga mengharapkan tiap objek investasinya dapat diubah kembali menjadi uang dengan cepat. Syarat utama yang diinginkan investor untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah perasaan aman akan investasi. Perasaan aman tersebut diperoleh karena investor memperoleh informasi yang jelas, wajar, dan tepat waktu, sebagai dasar pengambilan keputusan investasinya. Suatu informasi dianggap informatif jika mampu merubah kepercayaan para pengambil keputusan. Adanya suatu informasi yang baru akan membentuk suatu kepercayaan yang baru di kalangan investor. Kepercayaan baru ini akan merubah penawaran dan permintaan suratsurat berharga. Jika pasar modal efisien maka perubahan penawaran dan permintaan tersebut memungkinkan mengubah harga surat-surat berharga tersebut. Selain itu, informasi yang juga mempengaruhi keputusan dalam membeli saham adalah pengumuman dividen. Bagi investor, dengan pengumuman deviden secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham. Menurut Brigham (1995) dalam Kartini (2001), kenaikan dividen akan diikuti dengan kenaikan harga saham karena investor dan pasar cenderung menginterprestasikan kenaikan dividen sebagai sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya, penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang. Investor bisa menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positif

maupun negative. Jikan investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal positif maka harga saham akan meningkat dan berarti akan mendapatkan abnormal return yang positif pada saat pengumuman dividen. Sebaliknya, jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal negatif maka harga saham akan turun dan investor akan mendapatkan abnormal return yang negative pada saat pengumuman pembayaran di atas. Perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan sesudah adanya pengumuman right issues pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 2. Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan saat adanya pengumuman right issues pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah ada perbedaan abnormal return bagi investor sesudah dan saat adanya pengumuman right issues pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.? 4. Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan sesudah adanya pengumuman dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 5. Apakah ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan saat adanya pengumuman dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 6. Apakah ada perbedaan abnormal return bagi investor sesudah dan saat adanya pengumuman dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.? Pengumuman right issues dan pengumuman dividend akan mengakibatkan harga saham bereaksi positif atau negative dari sebelum pengumuman right issues dan pengumuman dividend. Hal ini akan menyebabkan terjadinya perbedaan abnormal return. Kerangka berpikir peneliti sajikan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Raksi Pasar Modal terhadap Pengumuman Right Issue hari) saat pengumunan right issues (10 hari) (10 H1a H1b H1c Gambar 2. Kerangka Pemikiran Reaksi Pasar Modal terhadap Pengumuman hari) pengumuman dividend (10 hari) (10 H2a H2b H2c

KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS Right Issue Istilah right issue di Indonesia dikenal pula dengan istilah HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Right Issue merupakan pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, namun terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham saat ini ( existing share holder ) dengan kata lain pemegang saham memiliki hak preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu, atas saham saham baru tersebut. Bagi perusahaan perusahaan paling tidak ada 2 alasan untuk melakukan rightissue, yaitu : a. Right issue dapat mengurangi biaya, karena right issue biasanya tidak menggunakan jasa penjamin ( under writer ). b. Dengan adanya right issue berakibat jumlah saham perusahaan yang ada akan bertambah sehingga diharapkan akan meningkatkan frekuensi perdagangan atau yang berarti meningkatkan likuiditas saham. Sedangkan bagi pemegang saham itu sendiri, right issue membuat mereka lebih mudah mempertahankan proporsi kepemilikan sahamnya dan untuk melindungi dari nilai saham yang merosot ( Jogiyanto, 2002 : 75 ). Terdapat keuntungan dan risiko investasi hasil right issue. 1. Keuntungan membeli right. Dengan membeli saham dari hasil right issue, investor telah melakukan pembelian saham seperti biasa. Dengan demikian hasil yang akan diterima sama dengan saham yaitu dividend dan capital gain. adalah bagian keuntungan yang dibagikan oleh emiten kepada para pemegang sahamnya, sedangkan capital gain adalah selisih dari harga beli dan harga jual saham. Bagi investor right issue akan berdampak positif jika harga naik, sebaliknya akan berdampak negatif jika menyebabkan harga saham turun. 2. Risiko investasi saham hasil right issue Risiko yang harus ditanggung investor yaitu penurunanharga saham dan deviden. Penurunan harga saham yang dimaksud adalah penurunan yang lebih tajam dari harga teoritisnya. Sedangkan penurunan deviden terjadi jika penambahan jumlah saham yang beredar tidak diikuti perbaikan kinerja perusahaan setelah right issue.

Dividen Dividen adalah pembagian aktiva perusahaan kepada para pemegang saham perusahaan. Dividen dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham, maupun akiva lain. Pembagian dividen harus diumumkan sebelum dividen tersebut menjadi kewajiban perusahaan. Perusahaan akan membayar dividen kas apabila saldo kas mencukupi, kas memadai, serta adanya tindakan formal oleh dewan direksi. Kurangnya dana ataupun posisi kas yang sangat ketat dapat memaksa direksi perusahaan untuk mengurangi atau meniadakan pembayaran dividen. Keputusan ini perlu dipikirkan dengan baik karena dividen sering menjadi elemen kunci dalam imbalan yang diharapkan oleh para pemodal dari saham yang dimilikinya. Harga pasar sering jatuh pada saat pengumuman dividen lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya (Jogiyanto, 2002). Investor pada pengumuman dividen secara otomatis akan berpikir bahwa pembagian dividen akan memberikan dampak pada harga saham. Pemikiran ini disebabkan karena investor melihat prospek ke depan perusahaan yang membagi dividen (Sularso 2003). Menurut Brigham (1995) dalam Kartini (2001), kenaikan dividen akan diikuti dengan kenaikan harga saham karena investor dan pasar cenderung menginterprestasikan kenaikan dividen sebagai sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya, penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang. Investor bisa menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positif maupun negative. Jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal positif maka harga saham akan meningkat dan berarti akan mendapatkan abnormal return yang positif pada saat pengumuman dividen. Sebaliknya, jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal negatif maka harga saham akan turun dan investor akan mendapatkan abnormal return yang negative pada saat pengumuman pembayaran di atas. Pengembangan Hipotesis Penelitian klasik mengenai right issue dimulai oleh Scholes (1972), kemudian diikuti oleh Smith (1977), Ball, Brown, dan Finn (1977), Kalay dan Shimrat (1987), Loderer dan Zimmerman (1988), Khotare (1991), Eckbo dan Masulis (1992) dalam Putra, 2003 : 64 ), menunjukkan bahwa dengan right issue diperoleh abnormal return. Temuan empiris oleh

Masulis dan Korwar (1986), Myers dan Maljuf (1984), Scholes (1972), Asquith dan mullins (1986) dalam Husnan (1994), menunjukkan bahwa nilai pasar perusahaan turun 3% pada saat pengumuman. Beberapa temuan tersebut sesuai dengan model signaling theory yang menyatakan adanya informasi asimetri di antara berbagai partisipan di pasar modal. Naik turunnya saham saat right issue sangat dipengaruhi oleh rate of return yang diharapkan investor dari penggunaan dana yang terhimpun dalam right issue ini. (Suad Husnan.1994:428). Di Indonesia penelitian tentang Right Issue dilakukan oleh Sri Hermuningsih dkk (2007), Putra dkk (2006), Wibowo, dkk (2004), Semua penelitian tersebut tentang pengaruh pengumuman right issue terhadap abnormal return Budiarto pada tahun 1997 (dalam Putra, 2006), menemukan bahwa dari 50 sampel perusahaan yang melakukan right issue (1994-1996) di BEJ ternyata terdapat perbedaan return saham yang signifikan pada hari pengumuman, tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan dengan hari sesudah pengumuman. Dan juga tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan antara return sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Untuk abnormal return pada hari pengumuman tidak berbeda secara signifikan dengan abnormal return pada hari sebelum dan sesudah pengumuman right issue. Berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1a : Ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan sesudah adanya pengumuman right issues pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H1b : Ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan saat adanya pengumuman right issues pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H1c : Ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sesudah dan saat adanya pengumuman right issues pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pettit (1972), dalam penelitiannya Pramastuti (2007) melakukan uji pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham di sekitar tanggal pengumuman dividen. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa harga saham menyesuaikan secara cepat terhadap pengumuman dividen. Secara keseluruhan hasil penelitian menyimpulkan bahwa pengumuman dividen merupakan informasi yang substansial bagi investor. Aharoni dan Swary (1980 dalam Pramastuti, 2007) melakukan pengujian mengenai pengaruh pengumuman dividen dan earning yang dikaitkan dengan perilaku saham. Mereka menggunakan data

pengumuman dividen baik yang didahului maupun yang diikuti oleh pengumuman earning dalam jangka waktu 11 hari. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengumuan dividen memberikan informasi yang lebih bermanfaat daripada pengumuman earning. Hal ini bisa dilihat dari reaksi pasar yang positif terhadap kenaikan dividen dan reaksi pasar yang negatif terhadap penurunan dividen. Sularso, R. Andi.(2003), Kartini (2001), menemukan bahwa pengumuman dividen berpengaruh pada abnormal return.. Penelitian yang dilakukan oleh Bajaj dan Vijh (1995) menguji beberapa aspek proses pembentukan harga selama hari pegumuman dividen menggunakan harga penutupan perhari sebagai data transaksi. Hasilnya menyatakan bahwa pengumuman dividen diikuti oleh ratarata excess return yang positif dan rata-rata excess return meningkat sebagaimana ukuran perusahaan dan harga sahm menurun. Peningkatan informasi disekitar tanggal pengumuman dividen menghasilkan volume perdagangan yang lebih besar dan volatitas harga meningkat.hasil penelitian Aharony dan Swary (1980) menunjukan bahwa pengumuman perubahan dividend dan dividen memberikan informasi ang berguna yang ditunjukan oleh perubahan harga saham. Pengumuman perubahan dividen yang meningkat dan diikuti oleh harga saham yang juga meingkat dan sebaliknya jika ada pengumuman perubahan dividen yang menurun akan diikuti ole h penurunan harga saham. Berdasarkan temuan dari penelitian-penelitian di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah: H2a : Ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan sesudah adanya pengumuman dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H2b : Ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sebelum dan saat adanya pengumuman dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia H2c : Ada perbedaan rata-rata abnormal return bagi investor sesudah dan saat adanya pengumuman dividend pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia METODE PENELITIAN Sampel penelitian ini adalah perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 s/d tahun 2007. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling method, sehingga diperoleh sampel sebanyak 14 perusahaan yang melakukan right

issue dan 30 perusahaan yang mengumumkan dividend. Dengan menggunakan Program SPSS Versi 15 untuk Uji hipotesis menggunakan paired sample t test dan one sample t test dengan tingkat signifikan 0,05. Berdasarkan data yang diperoleh hasilnya sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Hipotesis 1a. Tabel 1. Hasil Uji Paired Sample T Test Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue T Kolom Periode Signifikansi ( α = 5 %) Signifikansi Sebelum dan sesudah Pengumuman Right Issue hitung 0,057 0,956 Tidak Signifikan Dari hasil uji hipotesis adalah tidak signifikan, dengan t hitung sebesar 0,57, karena hasil dari nilai signifikansi sebesar 0,956 lebih besar daripada tingkat signifikansi (α = 5%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum dan sesudah pengumuman Right Issue b. Pengujian Hipotesis 1b. Tabel 2. Hasil Uji Compare Means One Sample T Test Sebelum dan Saat Pengumuman Right Issue Kolom Periode T hitung Signifikansi ( α = 5 %) Signifikansi Sebelum dan Saat 0,319 0,757 Tidak Signifikan Pengumuman Right Issue Dari hasil uji hipotesis adalah tidak signifikan, dengan t hitung sebesar -0,319, karena hasil dari nilai signifikansi sebesar 0,757 lebih besar daripada tingkat signifikansi (α = 5%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum dan saat pengumuman Right Issue c. Pengujian Hipotesis 1c.

Tabel 3. Hasil Uji Compare Means One Sample T Test Sesudah dan Saat Pengumuman Right Issue Kolom Periode/ hari T hitung Signifikansi ( α = 5 % ) Signifikansi Sesudah dan Saat Pengumuman Right Issue -0,839 0,423 Tidak Signifikan Dari hasil uji hipotesis adalah tidak signifikan, dengan t hitung sebesar -.839, karena hasil dari nilai signifikansi sebesar 0,423 lebih besar daripada tingkat signifikansi (α = 5%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata Abnormal Return sesudah dan saat pengumuman right issue d. Pengujian Hipotesis 2a. Tabel 4. Hasil Uji Paired Sample T Test Sebelum dan Sesudah Pengumuman Kolom Signifikansi ( α = 5 Periode T hitung Signifikansi %) Sebelum dan Sesudah Pengumuman 4,190 0,000 Signifikan Dari hasil uji hipotesis adalah tidak signifikan, dengan t hitung sebesar 4,190, karena hasil dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil daripada tingkat signifikansi (α = 5%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum dan sesudah pengumuman dividend

e. Pengujian Hipotesis 2b. Tabel 5. Hasil Uji Compare Means One Sample T Test Sebelum dan Saat Pengumuman Kolom Periode/hari T hitung Signifikansi ( α = 5 %) Signifikansi Sebelum dan Saat Pengumuman 5,940 0,000 Signifikan Dari hasil uji hipotesis adalah signifikan, dengan t hitung sebesar 5,940, karena hasil dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil daripada tingkat signifikansi (α = 5%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata Abnormal Return sebelum dan saat pengumuman f. Pengujian Hipotesis 2c. Tabel 6. Hasil Uji Compare Means One Sample T Test Sesudah dan Saat Pengumuman Periode/ hari T hitung Kolom Signifikansi Signifikansi ( α = 5 % ) Sesudah dan Saat Pengumuman 7,651 0.000 Signifikan Dari hasil uji hipotesis adalah signifikan, dengan t hitung sebesar 7,651, karena hasil dari nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil daripada tingkat signifikansi (α = 5%), sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata abnormal return sesudah dan saat pengumuman dividend Pembahasan Dari hasil perhitungan dan analisis serta pengujian berdasarkan masing-masing kelompok, dapat dijelaskan sebagai berikut: Kolom Periode T hitung Signifikansi ( α = 5 %) Signifikansi Sebelum dan sesudah 0,057 0,956 Tidak Signifikan

Pengumuman Right Issue Sebelum dan Saat Pengumuman Right Issue Sesudah dan saat Pengumuman Right Issue 0,319 0,757 Tidak Signifikan -0,839 0,423 Tidak Signifikan Kolom Periode T hitung Signifikansi Sebelum dan Sesudah Pengumuman Sebelum dan Saat Pengumuman Sesudah dan Saat Pengumuman Signifikansi ( α = 5 %) 4,190 0,000 Signifikan 5,940 0,000 Signifikan 7,651 0.000 Signifikan Dari hasil uji hipotesis 1a, 1b dab 1c, sebelum dan sesudah pengumuman right issue, sebelum dan saat, dan sesudah dan saat pengumuman right issue semuanya tidak signifikan, Hal ini menunjukkan bahwa harga saham tidak mengalami reaksi terhadap pengumuman right issue. Bagi investor dengan adanya pengumuman right issue tidak akan memperleh abnormal return, sehingga lebih baik investor mencari alternatif informasi yang lain untuk mendapatkan abnormal return Dari hasil uji hipotesis 2a, 2b dan 2c, Sebelum dan Sesudah Pengumuman, Sebelum dan Saat Pengumuman, Sesudah dan Saat Pengumuman, semua signifikan, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa ada perbedaan rata-rata abnormal return sesudah dan saat pengumuman dividend Hal ini menunjukkan bahwa harga saham mengalami reaksi positif terhadap pengumuman dividend. Abnormal return yang positif terhadap pengumuman dividen menunjukkan bahwa pasar memberikan reaksi positif dan merupakan good news bagi investor dan investor menanggapi informasi tersebut dengan memberikan reaksi positif atas hal tersebut yang ternyata dapat memberikan abnormal return yang signifikan pada sebelum, saat dan sesudah pengumuman deviden.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam laporan penelitian, maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut: 1. Hasil Uji hipotesis dengan menggunakan paired sample t test dan one sample t test dengan tingkat signifikan 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar bereaksi kuat terhadap peristiwa pengumuman right issues dan pengumuman dividend 2. Hasil paired sample t test menunjukkan tidak terdapat perbedaan reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman right issues uji hipotesis t hitung 0,057, taraf signifikansi 0,956 > alpha 5% dan pengumuman dividend dengan hasil dan t hitung -0,190 taraf signifikansi 0,851 > alpha 5%. 3. Hasil uji dengan one sample t test Secara statistik abnormal return menunjukkan pengumuman right issues tidak signifikan baik sebelum dengan saat maupun sesudah dengan saat pengumuman right issues, sedangkan dengan adanya pengumuman dividend abnormal return signifikan baik sebelum dengan saat maupun sesudah dengan saat pengumuman dividend dengan taraf signifikansi 0,000 Dari simpulan hasil penelitian maka saran yang diberikan bagi investor adalah sebaiknya sebelum menginvestasikan dananya ke Pasar Modal perlu mempertimbangkan kapan emiten mengeluarkan dividend dan berapa besar dividend yang dikeluarkan dan juga faktor-faktor lain yang mempengaruhi, yaitu fluktuasi harga saham atau corporate action yang lain. Sedangkan saran bagi peneliti selanjutnta, sebaiknya jumlah sampel diperbanyak, periode pengamatan diperpanjang, penambahan variabel, yaitu TVA (Trading Volume Activity), CAR (Cumulative Abnormal Return).

DAFTAR PUSTAKA Aharony, J., and I. Swary.1980. Quarterly and Earnings Announcements and Stockholders Returns: An Empirical Analysis.Journal of Finance, 35 (1), pp 1-12. Bajaj N dan Anand M Vijih.1995. Trading Behavioner and Unblasedness of The Market reaction to Announcement. The journal of Finance vol.1, No.1 Anonim, 2007, Memecah Saham Jadi Recehan, http://handel.pacific.net.id Tandelilin, Eduardus.2001.Analisis Investasi dan Manajemen Protofolio.Yogyakarta: BPFE Fakultas Ekonomi UGM. Ghozali, Agus Solichin.2003. Analisis Dampak Pengumuman Right Issue Terhadap Reaksi Pasar di BEJ. Jurnal Ekonomi Perusahaan Vol. 10 No. 1 (Maret) 100-113. Jogiyanto.2002.Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta:BPFE Fakultas Ekonomi UGM Kartini.2001. Analisis Reaksi Pemegang Saham terhadap Pengumuman Perubahan Pembayaran Dividen di Bursa Efek Jakarta.Siasat Bisnis No.6, Vol. 2. Husnan, Suad.2001.Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas.Yogyakarta:UP AMP YKPN. Pramastuti, Suluh.2007.Analisis Kebijakan Dividwn: Pengujian Signaling Theory dan Rent Extraction Hypothesis. Naskah Publikasi Program Pasca Sarjana Jurusan Manajemen Magister Sains Ilmu-ilmu Ekonomi Universitas Gadjah Mada, tidak dipublikasikan.

Putra, I Nyoman Wijana Asmara.2006. Pengaruh Right Issue terhadap Kinerja Perusahaan di Bursa Efek Jakarta Tahun 1996-1999.Buletin Studi Ekonomi, volume 11 Nomor 1 Tahun 2006. Sigit, Soehardi.2003,Pengantar Metodologi Penelitian.Yogyakarta:BPFE UST. Sularso, R. Andi.2003. Pengaruh Pengumuman Dividen terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex- Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ.Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei 2003: 1-17 Sri Hermuningsih,dkk Analisis Efisiensi Pasar Modal Bentuk Setengah Kuat Di Bursa Efek Indonesia ( Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Melakukan Right Issue Tahun 2006 ), penelitian tidak dipublikasikan Wibowo, Budi dan Adler Manurung.2004. Efek Pembagian Dividen Tunai terhadap Return Harga Saham.Usahawan No 8, Tahun XXXIII.