BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. uraian yang sudah dibahas secara keseluruhan. Penulis akan menyimpulkan bab

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terjadi di dunia memungkinkan manusia untuk terarah pada kebenaran. Usahausaha

PRAGMATISME (1) Pragmatisme:

BAB V PENUTUP. Pragmatisme merupakan filsafat bertindak untuk menghadapi berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Keuskupan Surabaya. Menurut pernyataannya, jaman sekarang umat di

idealisme: suatu aliran filsafat yang cara pandangnya sama dengan rasionalisme.

ASAS DEMOKRASI LIBERAL DAN KEMAJUAN AMERIKA: SEBUAH TINJAUAN FILSAFAT PRAGMATISME AMERIKA (Charles Peirce, John Dewey dan William James)

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani termasuk bagian integral dari sistem pendidikan secara

DASAR FILSAFAT PENDIDIKAN

Starlet Gerdi Julian / /

Filsafat Pendidikan. Oleh Fiqi Kurnia Rachman TP-B

KAJIAN KRITIS ATAS PRAGMATISME WILLIAM JAMES TENTANG AGAMA ARIA DWI PANGGA

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

Berpikir Kritis (Critical Thinking)

Filsafat dan Teori Pendidikan. Oleh. Fauzan AlghiFari / / TP-B

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Modul ke: FILSAFAT MANUSIA. INTUISI dan AFEKTIFITAS. Ahmad Sabir, M. Phil. Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi PSIKOLOGI.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

DISUSUN OLEH: DEFI DESIANA ( ) MOHAMAD RISTYO NUGROHO ( ) NOVI TRISNA ANGGRAYNI ( ) YOSSY MAHALA CHRISNA S

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Mengingat mutu pendidikan adalah hal yang penting, pembelajaran pun harus

MODEL KURIKULUM MASA DEPAN

ONTOLOGI PENDIDIKAN MENURUT BERAGAM FILSAFAT DUNIA: IDEALISME, REALISME, PRAGMATISME, EKSISTENSIALISME

BAB I PENDAHULUAN. No.20 tahun 2003 juga memuat hakikat pendidikan yang menjadi tolok ukur

FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM DALAM PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BERKUALITAS. Nuryani, M. IAIN Palopo

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra tidak lahir dalam situasi kekosongan budaya, budaya tidak hanya. konvensi atau tradisi yang mengelilinginya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

Manusia senantiasa penasaran terhadap cita-cita hidup itu. Manusia merupakan makhluk yang berakal budi yang selalu ingin mengejar kebenaran.

I. DASAR-DASAR PENGETAHUAN

Teori Belajar. Oleh : Putri Siti Nadhiroh Putrinadhiroh.blogs.uny.ac.id

MAZHAB FILSAFAT PENDIDIKAN. Imam Gunawan

MODUL X. Filsafat Pendidikan Kristen

Deskripsi Mata Kuliah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

FILSAFAT ILMU & LOGIKA. Oleh : dr. Nur Indarawati Lipoeto

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP)

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tingkat keberhasilan yang maksimal. Banyak orang yang sulit

HASIL EVALUASI KEGIATAN LOKAKARYA

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum Progresif

BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka

Psikologi Fungsionalisme

BAB I P E N D A H U L U A N. menghargai orang yang menderita itu. Salah satunya dengan memanfaatkan metodemetode konseling dari ilmu psikologi.

RELEVANSI FILSAFAT MANUSIA DALAM KEHIDUPAN. Oleh Dr. Raja Oloan Tumanggor

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kombinasi yang kuat antara penurunan angka kelahiran dan

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

RANGKUMAN Penggolongan Filsafat Pendidikan menurut Theodore Brameld: 1. Tradisi filsafat klasik yang dikembangkan oleh tokoh-tokoh dari teori Plato,

BAB IV FILSAFAT PRAGMATISME (Bahan Pertemuan Ke-5)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Invaliditas aplikasi..., Bio In God Bless, FIB UI, 2009

hlm. 3 1 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2008,

Bab I Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Pertumbuhan iman

BAB V IDEOLOGI ARMADA RACUN

BAB II KAJIAN TEORI. esensialisme, pusat perhatiannya adalah situasi manusia. 1. Beberapa ciri dalam eksistensialisme, diantaranya: 2

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Ia mustahil dapat hidup sendirian saja. Seseorang yang mengalami

Jenis Pengetahuan dan. Ukuran Kebenaran

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya untuk

Ideologi terbagi menjadi 2, yaitu : 1. Ideologi Tertutup 2. Ideologi Terbuka Ideologi dalam arti sempit atau ideologi tertutup adalah gagasan-gagasan

AKTUALISASI NILAI PANCASILA

UPAYA MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMK NEGERI 1 KEDAWUNG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan struktural (objektif). Metode dan pendekatan ini dianggap

BAB II INTERAKSIONISME SIMBOLIK HERBERT MEAD. dahulu dikemukakan oleh George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. diri. Sebagai person manusia memiliki keunikan yang membedakan dengan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra diciptakan oleh pengarang bersumber pada kenyataan hidup yang

A. PERMASALAHAN DAN ALASAN PEMILIHAN JUDUL

Pendidikan Agama Islam

BAB I PENDAHULUAN. dalam seluruh aspek kepribadian dan kehidupannya. Sistem Pendidikan Nasional Bab I pasal 1 ayat 1 berbunyi:

PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT

Kewarganegaraan. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian. Finy F. Basarah, M.Si. Modul ke: Fakultas Ilmu Komputer

II. KAJIAN PUSTAKA. anak-anak diberikan bermacam-macam pelajaran untuk menambah pengetahuan. yang dimilikinya, terutama dengan jalan menghafal.

Filsafat Ilmu : Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan RESENSI BUKU

BAB VIII SEJARAH FILSAFAT CINA

ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN

M. Hamid Anwar, M. Phil.

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada pembelajaran sastra saat ini. Kondisi itu menyebabkan hasil belajar

BAB IV TINJAUAN KRITIS. budaya menjadi identitasnya. Apabila manusia dicabut dari budayanya, ia bukan lagi orang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Tentunya Anda dapat membaca bacaan di atas dengan cukup mudah, bukan? Akan tetapi, bagaimana dengan bacaan berikut ini

Tugas Resume Filsafat Ilmu. (the Philosophy of Strategy)

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. menumbuhkembangkan sumber daya manusia guna menyiapkannya untuk. perkembangan zaman yang terus berubah. Perubahan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk

UJIAN NASIONAL DALAM TINJAUAN KRITIS FILSAFAT PENDIDIKAN PRAGMATISME

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI DENGAN MEDIA KARIKATUR PADA SISWA KELAS XI SMK TAMTAMA PREMBUN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

SILABUS MATA KULIAH FILSAFAT DAN TEORI HUKUM (3 SKS)

Metode Pembelajaran. Gamaliel Septian Airlanda

BAB I PENDAHULUAN. menulis seseorang dapat menyampaikan hal yang ada dalam pikirannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

KEBENARAN DALAM FILSAFAT PRAGMATISME WILLIAM JAMES SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. teks yang isinya berbagai jenis, baik berupa ide, gagasan, pemikiran suatu tokoh

Karya Pastoral Paroki

KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO

BAB III METODE PENELITIAN. Taylor sebagaimana dikutip oleh Moeloeng mendefinisikan metodologi

Transkripsi:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan menyimpulkan penulisan skripsi ini atas semua uraian yang sudah dibahas secara keseluruhan. Penulis akan menyimpulkan bab ke-3, bab ke-4 dan bab ke-5. Penulis akan memberikan perhatian khusus pada penyimpulan bab ke-3, karena bab ke-3 merupakan inti dari penulisan skripsi ini. Setelah menyimpulkan atas pembelajaran isi skripsi ini, penulis akan memberikan saran yang diperlukan dan dibutuhkan kepada pembaca. 5.1. KESIMPULAN Ketika menjadi pengajar, James mulai menaruh minatnya pada filsafat. James semakin tertarik pada filsafat saat ia menemukan masalah yang lebih kompleks, yang tidak dapat dipisahkan juga pada masalah ilmiah yang lebih sempit. Tulisan yang banyak ia tulis menunjukkan bahwa secara khusus menaruh minat pada pragmatisme. Dalam suatu ceramah, teori pragmatismenya diterapkan pada agama. Dengan ini, James semakin dikenal dengan pragmatisme. Selain itu, James juga dikenal sebagai perwakilan kehidupan Amerika secara universal, hidup aktual di mana-mana dan pragmatis. William James menguraikan teori pragmatisme ke dalam tiga hal, yaitu pragmatisme sebagai teori tentang metode, teori tentang kebenaran dan teori tentang arti. 46

1. Pragmatisme sebagai metode adalah suatu cara untuk memecahkan perdebatan metafisik dengan mencoba menafsirkan setiap gagasan dengan mencari konsekuensi praktis. 2. Teori tentang kebenaran, James menjelaskan bahwa kebenaran itu kesesuaian antara ide dan realitas. Suatu ide itu benar jika dapat divalidasi dan diverifikasi pada pengalaman. Selain itu, suatu ide yang benar itu sebagai bentuk instrumen untuk bertindak yang memberi kegunaan bagi manusia. 3. Pragmatisme sebagai teori tentang arti berarti bahwa suatu ide itu akan berarti jika memiliki konsekuensi praktis. Untuk itu, ide itu tidak akan ada artinya jika tidak memiliki konsekuensi praktis. Selanjutnya, William James menguraikan teori agama ke dalam empat hal. Empat hal tersebut adalah agama sebagai pengalaman, agama sebagai hipotesis, agama sebagai filsafat dan agama sebagai jaminan tujuan masa depan. 1. Agama sebagai pengalaman berarti bahwa pengalaman beragama adalah suatu bentuk bukti pertanggungjawaban dalam pencarian akan kebenaran dan kebenaran agama. 2. Agama sebagai hipotesis berarti bahwa agama dianggap benar jika agama itu memiliki fungsi dan pemberian nilai pada keberadaan seseorang. 3. Agama sebagai filsafat berarti bahwa seseorang yang berfilsafat akan memperoleh konsep yang rasional sehingga dapat memberikan kepuasan terhadap keinginannya dan kepentingan praktisnya. 4. Agama sebagai jaminan tujuan masa depan berarti bahwa seseorang memerlukan keyakinan akan Tuhan sehingga dapat memberinya rasa aman dan damai serta dapat menjadi kekuatan untuk menerima segala beban hidup. 47

Pada bab selanjutnya, bab IV, penulis mencoba mengkaji secara kritis atas teori yang James uraikan dari beberapa pandangan tokoh. Tokoh-tokoh tersebut adalah John Dewey, Theo Huijbers dan Bertrand Russell. Selain itu, dalam bab ini penulis memberikan refleksi teologis. 1. John Dewey memiliki pandangan yang senada dengan William James yang menyatakan bahwa agama itu harus bermanfaat pada kehidupan nyata dan pengalaman beragama, sehingga dapat membantu dalam penyelesaian masalah hidup. 2. Theo Huijbers memiliki pandangan yang sama dengan William James yang menjelaskan bahwa seseorang itu harus memilih yang otentik sesuai dengan dirinya sendiri akan kepercayaan pada Tuhan. Menurut Theo Huijbers, suatu pilihan yang otentik adalah suatu pilihan harus hidup, harus penting dan harus tak dapat dihindarkan. 3. Bertrand Russell memiliki kritik terhadap William James yang menjelaskan bahwa James tidak dapat memberikan suatu keyakinan kepada seseorang agar semakin meningkatkan keyakinan seseorang akan keberadaan Tuhan. 4. Pragmatisme mempengaruhi banyak orang pada jaman sekarang, terutama terjadi pada hidup beragama. Contoh sikap pragmatisme pada agama adalah sikap seseorang ketika menghadapi ujian. Ia akan datang ke tempat ibadah untuk berdoa. Namun jika tidak pada saat-saat menghadapi ujian, seseorang tidak akan datang ke tempat ibadah, sehingga tempat ibadah menjadi lebih sepi. 5. Hidup miskin itu bukan berarti tidak memiliki apa pun, melainkan menggunakan barang-barang yang dimilikinya sesuai dengan manfaat yang 48

dapat menunjang pastoralnya, sebagai suatu sarana untuk menghayati akan Tuhan. 5.2. SARAN Dalam penulisan skripsi ini, penulis ingin memberikan saran dan pandangan terhadap pembaca, secara khusus teori agama William James. 1. Bagi pembaca pada umumnya, hendaknya penulisan skripsi ini dapat menjadi inspirasi dalam membuat tulisan-tulisan yang berkaitan dengan teori pragmatisme dan agama William James. 2. Hendaknya pembaca dapat memahami agama dengan lebih baik. Menurut William James, agama itu benar jika dapat memberikan kepuasan bagi seseorang. Maka, pemahaman ini akan dapat ditemui pada seseorang yang memiliki masalah dalam hidup. Ia akan datang kepada Tuhan ketika menghadapi ujian sekolah, menghadapi pilihan yang sulit, menghadapi masalah hidup yang berat dan lain sebagainya. Seseorang akan membutuhkan Tuhan untuk memenuhi kepuasan akan kebutuhannya. 3. Bagi pelajar atau mahasiswa, penulis menyarankan agar memahami hakikat agama dengan benar. Hakikat agama adalah ungkapan akan hubungan antara manusia dan Tuhan. Maka, dengan pengertian ini, hendaknya pembaca dapat memahami kembali agama dan menerapkannya dalam kehidupan. 4. Bagi orang tua, pelajar atau mahasiswa, hendaknya para orang tua dapat mendidik putra-putrinya dengan pengertian baik dan benar sesuai dengan keyakinan agamanya masing-masing tentang agama sejak dini. Setelah mendidik dengan baik dan benar, orang tua perlu memberikan contoh atau 49

relevansi yang tepat agar putra-putrinya dapat memahami secara integral. Atau dengan kata lain, pendidikan tersebut akan dipahami secara teori dan praktiknya, bukan salah satu dari keduanya. 5. Bagi teman-teman konfrater, hendaknya teman-teman menjadikan skripsi ini sebagai salah satu sarana akan penghayatan pribadi akan hidup rohani pada Tuhan. Proses pembinaan di seminari juga akan sangat berguna untuk berpastoral, baik di seminari sendiri maupun di paroki. 50