BAB V PENUTUP. mengembangkan penelitian yang berkaitan. telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU HILIR PASCA KRISIS EKONOMI 2008: KASUS PADA PT SUNWOOD TIMBER INDUSTRIES

BAB I PENDAHULUAN. Jabodetabek, dan lain-lain. kayu diantaranya dowel, moulding, pintu, jendela, wood-flooring,

BAB V PENUTUP. terhadap kinerja perusahaan industri telekomunikasi seluler tahun , maka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ini. Pembahasan ini menjadi panduan dalam memahami dan memecahkan

BAB V PENUTUP Kesimpulan. Strategi bertahan yang dilakukan oleh para pengrajin kulit di Manding,

STRUKTUR PASAR DAN STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU HILIR PASCA KRISIS EKONOMI 2008: KASUS PADA PT SUNWOOD TIMBER INDUSTRIES.

Bab V. Kesimpulan dan saran

IDQAN FAHMI BUDI SUHARDJO

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

DINAMIKA PERKEMBANGAN KLASTER INDUSTRI MEBEL KAYU DESA BULAKAN, SUKOHARJO TUGAS AKHIR. Oleh : SURYO PRATOMO L2D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA ATAU STRUCTURE- CONDUCT-PERFORMANCE

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK BALADO UCI DIKOTA PADANG. Oleh: MIKE YOLANDA

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

PROSIDING ISSN: E-ISSN:

DAFTAR ISI. LEMBAR JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR TABEL...

VII. STRUKTUR PASAR KARET ALAM DI PASAR INTERNASIONAL. besarnya penguasaan pasar oleh masing-masing negara eksportir. Penguasaan

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dan pada giliran nya laba akan menurun. berusaha melakukan berbagai kegiatan yang menunjang, kegiatan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada zaman modern ini perkembangan industri musik sangat pesat, khususnya

III. KERANGKA PEMIKIRAN. ekonomi internasional (ekspor dan impor) yang meliputi perdagangan dan

VI. STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN KOMODITI TEH DI PASAR INTERNASIONAL. 6.1 Analisis Struktur Pasar dan Persaingan Komoditi Teh Hijau HS

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

I. PENDAHULUAN. Ekonomi merupakan salah satu sektor yang memainkan peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini hampir semua negara-negara di dunia menganut sistem pasar bebas

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup suatu perusahaan sangat tergantung pada laba atau

V. POSISI DAYA SAING UDANG INDONESIA, TAHUN

STRATEGI PENINGKATAN KEMAMPUAN ADOPSI TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING UKM

PENDAHULUAN Latar Belakang

MODUL KEWIRAUSAHAAN (3 SKS) Oleh: Dadan Anugrah, M.Si POKOK BAHASAN : KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS DALAM PERSAINGAN

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil, diawali dengan krisis

I. PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian nasional. Ditinjau dari kontribusinya terhadap

BAB V KESIMPULAN Strategi bersaing pada usaha mikro kecil bakpia pathok kampung. dalam menjalankan usahanya adalah:

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI WILAYAH IHT JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada era sekarang ini, banyak perusahaan menyadari bahwa orientasi pada jumlah

I. PENDAHULUAN. terhadap dunia investasi di Indonesia. Di samping itu, pemerintah juga. internasional adalah Cina dan Mexico (Deperindag, 2002).

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU DAN KINERJA PERBANKAN INDONESIA TAHUN Rah Ayu Dyah Anggraeni Puspaning Pertiwi Gigih Pratomo

BAB I PENDAHULUAN. sektor rill dan sektor keuangan. Salah satu sektor yang cukup baik untuk dicermati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antara Struktur-Perilaku-Kinerja atau Structure-Conduct-Performance

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan 1997 sampai saat

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, baik berupa perdagangan barang maupun jasa. pasar yang mempunyai kedudukan komplementer terhadap industri besar dan

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri nyaris tidak ada perbedaan karena kemudahan akses dari barang dan informasi

DAFTAR PUSTAKA. Glueck, W.F., Jauch, L.R Business Policy and Strategy Management. Singapore: McGraw Hill.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) PENYUSUNAN KLASTER SENTRA INDUSTRI SHUTTLECOCK DI JAWA TENGAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kondisi ekternal PT. Ishidataiseisha Indonesia. Perusahaan merupakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan pada Bab IV dan diperoleh hasilnya, maka

Analisis kebijakan industri minyak sawit Indonesia: Orientasi ekspor dan domestik Edid Erdiman

DAFTAR PUSTAKA. Bambang, Hariadi. (2005). Strategi Manajemen. Jakarta: Bayumedia Publishing.

4 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Gambar 1 Proyeksi kebutuhan jagung nasional (Sumber : Deptan 2009, diolah)

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. sehingga terjamin mutu teknisnya. Penetapan mutu pada karet remah (crumb

BAB I PENDAHULUAN. Industri kerajinan rotan di Kabupaten Cirebon merupakan sentra dari

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan pada kondisi ekonomi yang kurang baik. UMK menjadi sektor

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis sekarang ini semakin lama semakin berkembang dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dikatakan berhasil dalam strategi pengembangan pembangunan jika laju

Aspek Pemasaran 2. Gambar. 1: Analisis Situasi Pasar

PENJABARAN MATA KULIAH (COURSE OUTLINE)

INDUSTRI.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pendapatan Usaha Kecil Keripik Belut, Kasus Pada Usaha Kecil Keripik Belut di

!"!"!#$%"! & ' ((( ( ( )

BAB I PENDAHULUAN. informasi dan komunikasi. Saat ini layanan sistem pembayaran yang melibatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan bisnis menjadi semakin meningkat, baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah


Economics Development Analysis Journal

INDIKATOR AKTIVITAS EKONOMI

I. PENDAHULUAN. Pertanian merupakan sektor potensial yang memegang peranan penting

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tentang struktur dan kinerja industri telekomunikasi seluler. Bab ini juga akan

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti buku, block note, buku hard cover, writing letter pad, dan lainnya. Industri

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

I. PENDAHULUAN. Mencermati data laporan Bank Indonesia dari berbagai seri dapat

Makalah Pasar Oligopoli

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diketahui sebagai kekuatan strategis

BAB I PENDAHULUAN. dari keadaan ekonomi negara lain. Suatu negara akan sangat tergantung dengan

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesa. Peranan UMKM dalam perekonomian Indonesia diakui

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan bisnis dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan-i 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di era globalisasi saat ini, tingkat daya saing menjadi tolak ukur yang

BAB I PENDAHULUAN. lebih unggul akan mampu menarik perhatian para konsumen dan dapat bertahan

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK) FASILITASI PENERAPAN SISTEM SNI PADA INDUSTRI ANEKA DI JAWA TENGAH

kurang penting sama penting lebih penting

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditarik kesimpulan secara umum sebagai berikut: 1) Kelangkaan pasokan bahan baku kayu jati super mengakibatkan para

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. Peran ekspor non migas sebagai penggerak roda perekonomian. komoditas perkebunan yang mempunyai peran cukup besar dalam

LAMPIRAN 1 Data Penjualan Perusahaan

Ringkasan. Kebijakan Pembangunan Industri Nasional

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR 30/KPPU/PDPT/XI/2013 TENTANG PEMBERITAHUAN PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN

Peningkatan Daya Saing Industri Manufaktur

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pertanian, BPS, Gapkindo, ITS (International Trade Statistics), statistik FAO,

3. METODE 3.1. Lokasi dan Waktu 3.2. Teknik Pengumpulan Data

Transkripsi:

BAB V PENUTUP Bagian ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang diterangkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran dari suatu hipotesis. Saran dibuat sebagai masukan yang disesuaikan dengan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para pengambil kebijakan yang terkait dengan masalah yang diteliti atau kepada peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang berkaitan. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian di lokasi penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pendekatan metode rasio konsentrasi empat perusahaan dengan pangsa pasar tertinggi (CR4), Struktur pasar industri pengolahan kayu hilir di Indonesia pada tahun 2009-2010 adalah pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition). Ciri-ciri pasar persaingan monoplistik adalah adanya perbedaan produk atau diferensiasi produk, pesaing bebas masuk pasar, tidak ada saling ketergantungan antar individu perusahaan. Tidak ada satupun perusahaan yang mempunyai pangsa pasar yang cukup luas untuk bisa mempengaruhi pangsa pasar yang tersisa. 53

54 2. Strategi bersaing berdasarkan 5 faktor Porter (1993) diterangkan sebagai berikut: a) Ancaman pendatang baru Dalam menghadapi ancaman pendatang baru, PT.Sunwood memfokuskan keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan. Hal ini dilakukan agar dapat menghambat pengaruh dari para produsen pendatang baru. Keunggulan yang dimiliki PT.Sunwood adalah permodalan, inovasi serta sertifikasi yang mendukung produktivitas perusahaan tersebut. Kebijakan yang dilakukan PT.Sunwood dalam menghadapi kondisi krisis adalah menurunkan harga sampai mendekati biaya total rata-rata. Hal ini dilakukan untuk menurunkan harga jual produksi agar produk tetap laku dipasaran. PT.Sunwood juga melakukan inovasi terhadap produk khususnya bagi produk yang tergolong menengah kebawah. b) Ancaman produk substitusi Perusahaan ini tidak terlalu mengkhawatirkan produsen-produsen produk substitusi. Dalam mengantisipasi pengaruh produsen substitusi, Sunwood melakukan hubungan baik dengan konsumen serta memberikan harga yang terbaik bagi konsumen. Hubungan baik yang dilakukan PT.Sunwood adalah pelayanan purna jual bagi konsumen. Selama masa krisis produsen substitusi tidak memberikan dampak yang negatif bagi perusahaan. PT.Sunwood lebih mengutamakan manajemen perusahaan yang lebih tepat bagi aktifitas ekonomi perusahaan.

55 c) Daya tawar-menawar pembeli Pemasaran yang dilakukan di Asia menjadi orientasi sementara perusahaan. Perusahaan juga memproduksi produk yang kualitasnya di bawah kualitas internasional untuk dijual di pasar domestik. Beberapa hal tersebut dilakukan guna mempertahankan eksistensi perusahaan yang disebabkan oleh krisis global secara langsung. Perusahaan terus melakukan cara baik dari segi biaya maupun kualitas agar tetap mempertahankan proses produksi selama beberapa tahun. Dampak krisis tersebut dialami oleh perusahaan selama masa krisis dan beberapa tahun setelah krisis di Amerika berakhir. d) Daya tawar menawar pemasok Perusahaan melakukan penggunaan bahan baku yang lebih efisien. Bahan baku yang berkualitas tinggi akan digunakan secara lebih terkontrol. Bahan baku utama akan dicampur dengan bahan baku lain untuk menghasilkan produk yang lebih murah. Stok bahan baku yang berkualitas tinggi dapat disimpan untuk digunakan pada saat perekonomian kembali stabil. PT.Sunwood juga melakukan berbagai cara lain dalam menekan biaya produksi. PT.Sunwood mendaur ulang bahan baku sisa yang masih bisa digunakan. e) Persaingan antar perusahaan yang ada Selama masa krisis, PT.Sunwood bersaing dengan produsen lain dari segi pangsa pasar. Dampak krisis yang dialami produsen-produsen dalam negri mengalihkan pangsa pasar penjualan ke sektor Asia dan domestik. Dari segi harga, PT.Sunwood tidak terpengaruh dengan perubahan harga produsen lainnya. PT.Sunwood lebih mengutamakan kualitas produk dengan kebijakan harga yang

56 bersifat monopoli. Perusahaan akan memfokuskan strategi dari segi efisiensi tenaga kerja dan alat-alat penunjang proses produksi perusahaan. 5.2 Saran Dari uraian yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Instansi-instansi pemerintahan sebaiknya terus merangsang produktifitas produsen dalam negri agar bersaing di pasar domestik maupun internasional. Langkah yang dapat dilakukan adalah prosedur membangun badan usaha dan sertifikasi produk yang berkaitan dengan hasil olahan kayu tidak rumit, serta pembatasan impor produk hasil olahan kayu. 2. Perusahaan dalam industri pengolahan kayu sebaiknya mempersiapkan strategi dalam menghadapi berbagai kendala baik antar pesaing maupun kondisi perekonomian yang labil. Perusahaan hendaknya memutuskan kebijakan strategi yang mampu bersaing ditengah-tengah kondisi pasar dan perkonomian yang ada. 3. Rekomendasi untuk riset selanjutnya, terkait dengan analisis struktur pasar dan strategi bersaing adalah dengan menggunakan analisis indeks hirschman-herfindahl (hirschman-herfindahl index) dan memperdalam pembahasan mengenai manajemen perekonomian perusahaan.

57 DAFTAR PUSTAKA a. Buku Dirgantoro, C., (2001), Manajemen Strategik, Cetakan 1, Grasindo, Jakarta. Dummary, (2000), Perekonomian Industri, Erlangga, Jakarta. Hasibuan, N., (1993), Ekonomi Industri : Persaingan, Monopoli, dan Regulasi, LP3ES, Jakarta. Jaya, W.K., (2008), Ekonomi Industri, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. Mankiw, G. N., (2000), Pengantar Ekonomi Jilid I, Erlangga, Jakarta. Mudrajad, K., (2009), Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, edisi ke 3, Erlangga, Jakarta. Porter, M.E., (1993), Keunggulan Bersaing, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta. Samuelson, A. P. dan Nordhaus, D. W., (1997), Mikroekonomi, Erlangga, Jakarta. Sherperd, W.G., (1990), The Economics of Industrial Organization, International Edition, Prentice-hall, inc, Singapore. Sukirno, S., (1994), Pengantar Teori Ekonomi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Teguh, M., (2010), Ekonomi Industri, Cetakan ke-1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. b. Untuk makalah dan karya ilmiah lainnya yang tidak diterbitkan Florentina., (2012), Struktur Pasar dan Kinerja Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Tahun 2007-2010, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (tidak dipublikasikan). Nugroho, L.S.W., (2006), Struktur Pasar 4 Perilaku Industri Semen di Indonesia Tahun 2004-2005, Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. (tidak dipublikasikan).

58 c. Untuk jurnal/majalah ilmiah Sri Susilo, Y., Strategi Survival Menghadapi Krisis Ekonomi Global: Kasus Industri Kecil-Menengah di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Studi Ekonomi, IV (2) 2009, hal 177-190 d. Referensi yang diakses dari internet Badan Pusat Statistik, (2012), Istilah Statistik diakses dari http://www.bps.go.id pada tanggal 22 November 2012. Bank Indonesia, (2008), Pola Pembiayaan Usaha Kecil Furniture Kayu diakses dari http://www.bi.go.id pada tanggal 21 September 2012. Menteri Perindustrian. 2011. Peraturan Menteri Perindustrian Republik Indonesia No: 90/M-IND/PER/11/2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 119/M-IND/PER/10/2009 Tentang Peta Panduan (Road Map) Pengembangan Klaster Industri Furniture. Jakarta. diakses dari http://www.kemenperin.go.id Zaenuri, (2012), Analisis Structure-Conduct-Performance Industri Mebel Skala Kecil Menengah di Kabupaten Jepara, Makalah, Prosiding Seminar & Konferensi Nasional Manajemen Bisnis, 26 Mei 2012. Zamzami, M.A, (1998), Analisis strategi dan keunggulan bersaing perusahaan studi kasus di PT Persahaan Gas Negara (Persero) Thesis, Universitas Indonesia, diakses dari http://www.digilib.ui.ac.id pada tanggal 13 Juni 2013.

LAMPIRAN 59

60 1. Lampiran Kuesioner / Daftar Pertanyaan Penelitian I. Identitas Responden Nama Perusahaan :... Nama Pemilik :... Alamat :... Berdiri Sejak :... Bentuk Kepemilikan :... II. Pengelolaan usaha 1. Sudah berapa lama anda menjalankan usaha mebel ini?... tahun 2. Berapa orang pegawai yang bekerja di perusahaan ini?... orang 3. Apakah anda memiliki pekerjaan lain selain mendirikan perusahaan ini? Atau memiliki perusahaan lain? 4. Apakah perusahaan anda tergabung dalam asosiasi/organisasi perusahaan mebel di indonesia? III. Modal dan Merk 1. Berasal dari manakah modal awal dalam usaha mebel/furniture ini? a. Modal sendiri (tabungan sendiri) b. Pinjaman dari pihak bank atau lembaga lainnya

61 c. Kumpulan modal dengan pendiri lainnya d. Lainnya... 2. Berapa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha mebel ini? a. <50 juta b. 50-100 juta c. 100-200 juta d. >200 juta 3. Apakah nama merk dari produk perusahaan ini? 4. Berapa lama masa berlaku dari merk atau lisensi yang dimiliki perusahaan ini? IV. Pengadaan Bahan Baku/ Tawar-menawar dengan Pemasok 1. Apa saja bahan baku yang diperlukan dalam menghasilkan produk mebel? 2. Dalam pengamatan Bpk/Ibu, bagaimana kestabilan harga bahan baku? 3. Jika tidak stabil, apa saja dampaknya terhadap proses produksi?

62 4. Bagaimana strategi mengatasinya? 5. Dari manakah usaha anda mendapatkan bahan baku? a. Dalam Negeri b. Impor dari luar negri c. Dalam Negeri dan Impor dari luar negeri 6. Apakah usaha anda mengalami kesulitan dalam hal memperoleh bahan baku? 7. Siapakah perusahaan pemasok bahan baku perusahaan anda? 8. Bagaimana proses/prosedur untuk menentukan pemasok? 9. Bagaimana proses/prosedur tercapainya kesepakatan harga?(siapa yang lebih dominan dalam penentuan harga?) V. Tawar-menawar Dengan Pembeli 1. Berapa omzet penjualan perbulan? 2. Dari omzet tersebut, adakah pembeli dominan?

63 3. Apakah terdapat pesan yang bersifat continue/rutin? 4. Berasal dari manakah para pembeli tersebut? Luar negri, dalam negri atau kedua-duanya? 5. Kemana orientasi utama penjualan produk-produk perusahaan anda? DN...% LN...% 6. Bagaimana strategi untuk memasarkan produk? 7. Apabila terjadi tawar menawar dan pembeli (konsumen) menawar barang anda dibawah harga produksi barang tersebut, apa yang anda lakukan? a. Tidak akan menjualnya b. Anda akan memberitahukan harga modal barang tersebut c. Anda akan menawarkan barang lain yang sejenis d. Lainnya... 8. Bagaimana cara anda dalam menjaga hubungan baik dengan pembeli?

64 VI. Persaingan yang ada 1. Siapakah menurut anda pesaing utama sesama perusahaan mebel anda? 2. Dari segi harga, strategi apa yang anda lakukan untuk mengantisipasi persaingan dengan perusahaan lain? 3. Apa yang anda lakukan apabila perusahaan lain menaikkan harga ataupun menurunkan harga? 4. Apakah anda memberlakukan pemotongan harga (diskon) dalam usaha anda? Jika iya, kapan anda melakukan pemotongan harga tersebut? 5. Apakah yang anda lakukan untuk mengembangkan usaha anda? VII. Ancaman Barang Substitusi 1. Siapakah pesaing-pesaing penting dalam usaha anda selain sesama pengusaha mebel/furniture ini?(substitusi)

65 2. Bagaimana anda mengantisipasi persaingan dengan produsen barang-barang substitusi tersebut? 3. Apa saja dampak krisis 2008 terhadap perusahaan anda? 4. Bagaimana strategi untuk tetap bertahan pada masa krisis? 5. Apakah krisis yang terjadi pada tahun 2008 mempengaruhi jumlah permintaan barang produksi perusahaan anda? 6. Apakah pada saat krisis, produsen barang substitusi berpengaruh pada jumlah permintaan? VIII. Penutup 1. Menurut anda urutkan langkah-langkah yang paling penting dalam menentukan pengembangan usaha mebel/furniture ini? No. Keterangan Urutan 1. Modal 2. Teknologi Produksi 3. Proses Pemasaran 4. Penentuan Harga 5. Banyaknya Jenis Barang Yang Dijual 6. Ketersediaan Bahan baku 7. Ketrampilan TK dan Karyawan 8. Merk Dagang