IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA MANADO)

dokumen-dokumen yang mirip
Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan otonomi daerah, khususnya di Kabupaten Raja

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

profesional, bersih dan berwibawa.

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. melaksanakan manajemen Pegawai Negeri Sipil Daerah yang menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM BPMPD KAB. SIAK

DR. BAYU HIKMAT PURWANA, M.PD

BAB I PENDAHULUAN. sebagai target capaian organisasi dalam visi-misi. Tentunya, aspek SDM baik dari

LEMBARAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU. Nomor 6 Tahun 2005 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA LUBUKLINGGAU NOMOR 9 TAHUN 2005 TENTANG

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

BAB I PENDAHULUAN. berwibawa (good gavernance) serta untuk mewujudkan pelayanan publik yang

PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 29 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi dimana dalam sebuah organisasi manusia adalah

URAIAN TUGAS JABATAN PADA ORGANISASI LEMBAGA TEKNIS DAERAH KOTA DENPASAR

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 4.1 Dasar Hukum Terbentuknya Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan Kabupaten Lampung Selatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari dalam maupun luar organisasi. upaya untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), terutama

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB VII PENUTUP. Berdasarkan temuan data di lapangan dan analisis yang telah. dilakukan dengan melihat dari pembagian bidang jabatan, pendidikan

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN PROVINSI BANTEN

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

B a b I I G a m b a r a n P e l a y a n a n S K P D Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA. (Berita Resmi Kota Yogyakarta) Nomor : 21 Tahun 2001 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA (PERDA KOTA YOGYAKARTA)

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB II PEMBINAAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DI INDONESIA. A. Pengertian Pembinaan dan Konsep Pembinaan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA TAHUN 2005 NOMOR 04 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 04 TAHUN 2005

BAB I PENDAHULUAN. memasuki era pemerintahan yang kompetitif tersebut. Kemampuan ini sangat

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA TEBING TINGGI. A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pegawai Negeri Sipil merupakan unsur utama sumber daya manusia yang

BAB II PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB II GAMBARAN UMUM SKPD DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BOGOR

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

MEMUTUSKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2014

PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 18 TAHUN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

tugas yang dilakukannya. Sumber Daya Manusia yang disoroti pengembangannya dalam penelitian ini adalah SDM karyawan sebuah perusahaan di Surabaya,

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

BAB I PENDAHULUAN. harus dimulai dengan rekruitmen yang terdiri dari aktifitas perencanaan,

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menciptakan sumber daya manusia yang optimal dan berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. bersama untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat. dicapai dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki baik

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuntut setiap organisasi mampu menghadapi tantangan global,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

GAMBARAN UMUM PELAYANAN DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia mempunyai peran utama

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN TAHUN 2016 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI KEGIATAN PROSENTASE NO PROGRAM RENCANA TINGKAT

PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR.

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT DAERAH

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mangkunegara (2007:67) prestasi kerja (job performance) merupakan

PROFILE KECAMATAN PANGKALAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DATA / PROFIL UNIT KERJA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2005 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI BAGIAN HUMAS SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi atau perusahaan, menilai atau mengevaluasi kinerja pegawai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kebudayaan serta kegiatan perekonomian. Secara geografis terletak pada

2016, No Peraturan Presiden Nomor 23 Tahun 2010 tentang Badan Narkotika Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 60); 4.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

IV. GAMBARAN UMOM LOKASI PENELITIAN. A. Kedudukan Dinas Tata Kota Bandar Lampung

RENCANA AKSI PER KELOMPOK SASARAN STRATEGIS TAHUN 2017 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN JOMBANG

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

I. PENDAHULUAN. Otonomi Daerah, Pengaturan, Pembagian dan Pemanfaatan Sumber Daya

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR KINERJA UTAMA

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. di segala bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. lainnya sehingga harus benar-benar dapat digunakan secara efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap organisasi, baik organisasi publik maupun organisasi swasta.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/ JASA

BAB 1 PENDAHULUAN. akuntabilitas, pengawasan dan pelayanan publik. Dalam reformasi kepegawaian, salah

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI Gambaran Umum Geografi dan Administratif Kabupaten Kepulauan

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR

PENGEMBANGAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN DI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR. Fatmawada S Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Yapis Biak

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pemberian otonomi daerah yang dirumuskan dalam Undang-

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

Transkripsi:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI (STUDI DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA MANADO) Oleh : JUWINDO TASIK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejak dicanangkannya pelaksanaan otonomi luas tahun 2000, pemerintah telah melakukan beberapa kegiatan mendasar untuk penunjang otonomi luas tersebut antara lain penataan kelembagaan, penataan kewenangan, penataan personil, penataan dokumen, penataan keuangan dan aset, serta kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas daerah (capacity building). Semua kegiatan dalam rangka menunjang implementasi otonomi daerah di atas mengakibatkan pemerintah daerah menerima pengelolaan kewenangan dan pengelolaan sumberdaya (manusia dan non manusia) yang besar sekaligus tanggung jawab yang besar pula. Dari hasil pengamatan selama pelaksanaan otonomi daerah, khususnya di Kota Manado, masih banyak kelemahan dan masalah dalam bidang sumberdaya aparatur pemerintah daerah, antara lain di bidang kualitas. Pemerintah daerah masih diperhadapkan dengan masalah masih banyaknya aparatur yang belum memenuhi kompetensi dan profesionalisme yang memadai dengan bidang tugas masing-masing, seperti tingkat pendidikan yang tidak memadai, tidak memiliki keahlian dan keterampilan yang cuku p. Sebagian besar aparatur pemerintah daerah Kota Manado hanya berpendidikan SLTA. Meskipun aparatur yang berpendidikan sarjana (S1) jumlah cukup besar, namun

komposisinya menurut bidang-bidang keahlian belum seimbang, sehingga banyak jabatan yang diduduki oleh aparatur yang kurang tepat kompetensinya. Sementara aparatur yang berpendidikan pascasarjana (S2 dan S3) masih sangat terbatas di daerah ini. Kondisi seperti itu juga masih nampak di Dinas Infokom Kota Manado. Dari orang PNS di Kantor tersebut sebanyak 48,83% berpendidikan S1 dan sisanya 51,17% berpendidikan SLTA. Sementara yang pernah mengikuti DIKLAT Jabatan Struktural hanya sebanyak 37,21% dari jumlah keseluruhan aparatur di Dinas tersebut. Kebijakan untuk pengembangan sumberdaya aparatur yang sangat perlu mendapat perhatian adalah tentang pendidikan dan pelatihan pegawai. Sebab sebagaimana diketahui program pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan sumberdaya manusia merupakan instrumen yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya aparatur yang mencakup peningkatan pengetahuan, peningkatan keahlian dan keterampilan, perubahan sikap dan perilaku, dan koreksi terhadap kelemahan kinerja; atau dengan perkataan lain bahwa pendidikan dan pelatihan sumberdaya aparatur ditujukan untuk peningkatan kinerja aparatur baik pada tingkat individu maupun organisasi secara keseluruhan. namun dari pengamatan yang dilakukan menunjukkan masih kurang diperhatikan oleh pimpinan pada organisasi perangkat daerah di dalam menetapkan kebijakan pengembangan sumberdaya aparatur di lingkungan instansi yang dipimpinnya. Fenomena seperti ini juga masih nampak pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado. Semua permasalahan yang dikemukakan di atas ini mendorong penulis meneliti dan mengkaji bagaimana implementasi kebijakan pengembangan sumberdaya aparatur pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kinerja aparatur, khususnya di Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) Bagaimana implementasi kebijakan pengembangan sumberdaya aparatur pemerintah daerah pada Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado? 2) Sejauh mana implementasi kebijakan pengembangan sumberdaya aparatur itu telah dapat meningkatkan kinerja aparatur? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian : a. Untuk mengetahui implementasi kebijakan untuk mengembangkan sumberdaya aparatur pemerintah daerah, khususnya di Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado. b. Untuk mengetahui keberhasilan implementasi kebijakan pengembangan sumberdaya aparatur tersebut dalam meningkatkan kinerja aparatur, khususnya di Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado. 2. Manfaat Penelitian : a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk pengembangan ilmu administrasi publik khususnya di bidang manajemen sumberdaya manusia pada organisasi publik. b. Secara praktis hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan manfaat bagi pihakpihak terkait dengan pengembangan sumber daya aparatur khususnya pemerintah daerah Kota Manado, dan lebih khusus lagi pimpinan Dinas Informasi dan

Komunikasi Kota Manado untuk menentukan kebijakan pengembangan SDM aparatur yang lebih efektif di masa yang akan datang. BAB II KERANGKA TEORI A. Konsep Implementasi Kebijakan 1. Pengertian Kebijakan Kebijakan merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris policy. Lasswell dan Kaplan (dalam Islamy, 1996) memberi arti kebijakan ( policy) sebagai a projected of goals, values and practices (suatu program pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktekpraktek yang terarah). Kebijakan merupakan suatu proses atau siklus yang dimulai dari identifikasi isyu-isyu, terus penyusunan agenda kebijakan, terus berproses melalui analisis kebijakan untuk pengambilan keputusan kebijakan, dan implementasi kebijakan, terus kemudian evaluasi/ penilaian dari hasil dan dampak kebijakan dan kemudian dilanjutkan dengan umpan balik kebijakan, dan seterusnya umpan balik ini kembali menjadi bagian dari identifikasi isyu-isyu tersebut. B. Konsep Pengembangan Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi Sumber daya manusia sering diartikan sebagai daya yang bersumber pada manusia yang dapat berupa tenaga ( energi) ataupun kekuatan ( power). Tenaga dan kekuatan yang bersumber dari manusia itu dapat berupa ide, ilmu pengetahuan, pengalaman, dan lain-lain yang berupa potensi fisik, moral dan intelektual yang berwujud dalam bentuk pendidikan, keterampilan, kesehatan, dan sebagainya (Zainun, 1993).

Pengembangan sumber daya manusia ( human resources development) akan selalu diarahkan pada peningkatan kualitas fisik dan kualitas nonfisik dari manusia itu sendiri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan suatu penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif. Arikunto (2000) mengatakan bahwa penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif bertujuan untuk menggambarkan keadaan atau status fenomena, dan merupakan penelitian non hipotesis. Dalam hal ini peneliti mengembangkan konsep, menghimpun fakta, dan menganalisa serta menginterpretasi, tetapi tidak melakukan pengujian hipotesis. B. Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel yang diteliti terdiri dari kebijakan pengembangan SDM aparatur, dan peningkatan kinerja aparatur. D. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : (1) wawancara terstruktur ( interview guide) dan wawancara terbuka atau tidak tersruktur, (2) daftar pertanyaan terstruktur (tertutup) dan tidak terstruktur (terbuka), (3) observasi partisipan dan nonpartisipan, dan (4) teknik dokumentasi untuk pengumpulan data sekunder. E. Teknik Analisis Data Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif analitik. Langkahlangkah analisis data dilakukan sebagai berikut (Arikunto, 2000) :

1. Data yang terkumpul diklasifikasi menjadi dua kelompok data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 2. Interpretasi hasil analisis data, yaitu penafsiran hasil analisis data dengan pemahaman intelektual untuk memperoleh kesimpulan. BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI KOTA MANADO A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado yang dibentuk/ ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 4 Tahun 2002 merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan di bidang informasi dan komunikasi. B. Susunan Organisasi Dan Uraian Tugas Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Manado Nomor 4 Tahun 2002, Susunan Organisasi Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado adalah sebagai berikut : 1) Kepala Dinas 2) Bagian Tata usaha; terdiri dari : a. Sub Bagian Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum; d. Sub Bagian Program, Evaluasi dan Laporan. 3) Sub Dinas; yang terdiri dari : a. Sub Dinas Hubungan Masyarakat;

b. Sub Dinas Media Cetak dan Tradisional; c. Sub Dinas Pelayanan Informasi dan Komunikasi; d. Sub Dinas Media Baru dan Teknologi; 4) Kelompok Jabatan Fungsional. C. Komposisi Sumberdaya Aparatur Berdasarkan data sampai Desember 2008, Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado mempunyai sumberdaya aparatur (pegawai) sebanyak orang, dengan kualifikasi menurut tingkat pendidikan, pangkat/ golongan, dan pendidikan dan pelatihan (Diklat) seperti pada Tabel 3.1 dan Tabel 3.2 Tabel 3.1 Komposisi Sumberdaya Aparatur Dinas Infokom Kota Manado menurut Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Persentase 1. Strata Satu (S1) 21 48,83 2. Sarjana Muda 1 2,33 3. SLTA 20 46,51 4. SLTP 1 2,33 Jumlah,00 Kota Manado menurut Golongan Kepangkatan No. Golongan Kepangkatan Jumlah Pegawai Persentase 1. Golongan IV 5 11,63 2. Golongan III 29 67,44

3. Golongan II 8 18,60 4. Golongan I 1 2,33 Jumlah,00 Sumber : Daftar Urut Kepangkatan (DUK), 2008. BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Implementasi Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur Sebagaimana telah dikemukakan dalam uraian sebelumnya bahwa salah satu kebijakan yang ditempuh oleh pemerintah selama ini untuk pengembangan SDM aparatur umumnya dan PNS khususnya ialah pengembangan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT), baik yang dilakukan secara formal oleh lembaga-lembaga DIKLAT pemerintah maupun pelatihan-pelatihan ditempat kerja yang dilakukan oleh manajamen sebagai bagian dari fungsi kepemimpinan. Hasil penelitian yang akan diuraikan berikut ini menggambarkan implementasi kebijakan pengembangan SDM aparatur Dinas Banyaknya Aparatur Yang Telah Mengikuti Diklat Jabatan Struktural/ Diklatpim (Keadaan s/d juni 2013) No. Diklat Jabatan, Struktural Jumlah Aparatur Persentase 1. PIM IV/ ADUM 11 25,58 2. SEPALA/ ADUMLA 2 4,65 3. PIM III/ SEPAMA 3 6,98 Jumlah 16 37,21

Banyaknya Aparatur Mengikuti Diklat Teknis/ Fungsional Secara Formal (Keadaan s/d Desember mei juni 2012) Mengikuti Diklat Teknis/ Fungsional Pernah Belum Pernah Banyaknya Aparatur 35 8 Persentase 81,39 18,61 Jumlah,00 Frekuensi Aparatur Memperoleh Pelatihan Di Tempat Kerja (On-The-Job Training) Secara Formal (Keadaan Sampai Dengan juni 2011) Pendekatan Pelatihan Pernah Tidak Pernah Jumlah F % f % f % 1. Rotasi Pekerjaan/ Jabatan 33 76,74 10 23,26 2. Coaching 24 55,81 19 44,19 3. Magang 12 27,91 31 72,09 4. Tugas Belajar 16 37,21 27 62,79 5. Kegiatan Kerja Terencana 28 65,12 15 34,88

Frekuensi Aparatur Memperoleh Pelatihan Di Tempat Kerja (On-The-Job Training) Secara Formal (Keadaan Sampai Dengan2010 ) Pendekatan Pelatihan Pernah Tidak Pernah Jumlah F % f % f % 1. Rotasi Pekerjaan/ Jabatan 33 76,74 10 23,26 2. Coaching 24 55,81 19 44,19 3. Magang 12 27,91 31 72,09 4. Tugas Belajar 16 37,21 27 62,79 5. Kegiatan Kerja Terencana 28 65,12 15 34,88 B. Dampak Implementasi Kebijakan Pengembangan SDM Aparatur Terhadap Peningkatan Kinerja Kinerja suatu kebijakan atau program/ kegiatan pada akhirnya akan tergambar pada hasil dan dampak yang dicapai dari implementasi kebijakan atau program/ kegiatan tersebut (Dunn, 2002). Tujuan pengembangan SDM aparatur adalah untuk mengembangkan atau meningkatkan pengetahuan, keahlian dan sikap untuk melaksanakan tugas pekerjaan secara profesional sehingga kinerja dapat meningkat. Peningkatan kinerja sebagai tujuan dari program pengembangan kompetensi SDM aparatur akan tergambar dalam beberapa indikator seperti peningkatan pengetahuan jabatan, peningkatan perilaku dalam

melaksanakan tugas jabatan (kreativitas, inisiatif, kerjasama, disiplin, tanggung jawab), peningkatan kuantitas kerja dan peningkatan kualitas kerja. Hasil penelitian pada Tabel 7 menggambarkan dampak dari pengembangan SDM aparatur Dinas Informasi dan Komunikasi Kota Manado terhadap peningkatan kinerja. C. Hambatan/ Kendala Implementasi Pengembangan SDM Aparatur Pengembangan sumberdaya manusia aparatur merupakan salah satu fungsi di dalam manajemen SDM yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi, yang dalam kenyataannya selain memerlukan investasi yang sangat mahal, juga tidak mudah melaksanakannya secara efektif.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian ini sebagaimana telah dikemukakan sebelum ini, dapatlah ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kebijakan pengembangan SDM Aparatur (PNS) diarahkan pada peningkatan kompetensi manajerial dan teknis serta peningkatan sikap dan perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan jabatan. Pengembangan SDM Aparatur tersebut dilaksanakan terutama melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat), baik yang dilakukan dengan Metode/ Teknik Diklat formal di luar tempat kerja ( off-the-job training) maupun dengan pelatihan/ pengembangan di tempat kerja ( on-the-job training). Diklat di luar tempat kerja yang dilakukan yaitu Diklat Dalam Jabatan (Diklatpim, Diklat Teknis, Diklat Fungsional), dan program pelatihan melalui kursus-kursus singkat, penataran, lokakarya, dan kegiatan-kegiatan forum ilmiah. B. Saran 1. Kemampuan SDM Aparatur mensyaratkan adanya kemampuan menguasai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menunjang dalam melakukan pekerjaan,

sehingga kinerja tinggi. Oleh karena itu program pengembangan SDM Aparatur harus diarahkan kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.