Aplikasi Aljabar Vektor pada Klasifikasi Makhluk Hidup

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Makhluk Hidup di Dalam Pohon

TOPIK II KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

MODUL MATA PELAJARAN IPA

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

I. PENDAHULUAN: OVERVIEW BIOLOGI. Preview mata kuliah satu semester. Ciri makhluk hidup, metoda & hirarki biologi KOMPETENSI PEMBELAJARAN

Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional

Keunggulan Penyelesaian Persamaan Linear dengan Metode Dekomposisi LU dalam Komputerisasi

Matriks Sebagai Representasi Orientasi Objek 3D

Aplikasi Aljabar Geometri dalam Menentukan Volume Parallelepiped Beserta Penurunan ke Rumus Umum dengan Memanfaatkan Sifat Aljabar Vektor

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas

SILABUS SMA Kelas X. [Tahun]

Ditulis pada Jumat, 20 November :15 WIB oleh fatima dalam katergori Biology tag

Penggunaan Transformasi Matriks dalam Enkripsi dan Dekripsi

Implementasi Vektor dalam Penyelesaian Car Travelling at The Speed of Light

Aplikasi Interpolasi Polinom dalam Tipografi

Soal ujian semester Ganjil IPA kelas X Ap/Ak. SMK Hang Tuah 2

Solusi Rekursif pada Persoalan Menara Hanoi

Penyelesaian Teka-Teki Matematika Persegi Ajaib Menggunakan Aljabar Lanjar

BAB I PENDAHULUAN. binatang atau fauna) adalah makhluk hidup yang paling beragam di planet.

Penerapan Sistem Persamaan Lanjar dalam Penyetaraan Reaksi Kimia

Secara rinci mata kuliah ini terdiri atas 9 modul, yaitu: Modul 1 : Sejarah, Ruang Lingkup dan Perkembangan Mikrobiologi Kegiatan Belajar 1, Ruang

Our Way of Thinking I. PENDAHULUAN

Penerapan Algoritma Brute-Force serta Backtracking dalam Penyelesaian Cryptarithmetic

BAB I PENDAHULUAN. Dunia teknologi terus melakukan kemajuan yang begitu pesat di seluruh dunia,

LEMBAR KERJA SISWA TIPE A

Representasi Matriks dan Transformasi Lanjar dalam Gerakan Contra Dance

Pemanfaatan Permodelan Ruang Vektor untuk Pengecekan Kemiripan

A. JUDUL Keanekaragaman dan Klasifikasi Makhluk Hidup

Ilustrasi Penggunaan Quaternion untuk Penanggulangan Gimbal Lock

Penerapan Kombinatorial dan Peluang Diskrit serta Pohon pada Analisis Genetik

Materi. Memahami keanekaragaman makhluk hidup

Pengelompokan Organisme Dengan Menggunakan Algoritma Kruskal

A. Vektor dan Skalar I. PENDAHULUAN. B. Proyeksi Vektor II. DASAR TEORI

Kombinatorial dan Peluang Membantu Penyelesaian Permasalahan Genetik Sederhana

Aplikasi Aljabar Vektor bagi Pengembang Game (Game Developer)

Aplikasi Graf dan Pohon Merentang untuk Pemilihan Kegiatan yang akan Dilakukan Seorang Individu

Penerapan Algoritma Prim dan Kruskal Acak dalam Pembuatan Labirin

53. Mata Pelajaran Biologi untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) A. Latar Belakang B. Tujuan

I. PENDAHULUAN II. KOMBINATORIAL

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

Menyelesaikan Kakuro Puzzle dengan Kombinatorial

Logika Permainan Sudoku

VEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.

Penerapan Pewarnaan Graf dalam Perancangan Lalu Lintas Udara

Penerapan Teori Graf untuk Menentukan Tindakan Pertolongan Pertama pada Korban Kecelakaan

Penggunaan Pohon Biner dalam Binary Space Partition untuk Membuat Dungeon Game Roguelike RPG

Penerapan Aljabar Vektor pada GPS (Global Positioning System)

Algoritma Prim sebagai Maze Generation Algorithm

Penerapan Graf dalam Pemetaan Susunan DNA

Penerapan TSP pada Penentuan Rute Wahana dalam Taman Rekreasi

Pengantar MIKROBIOLOGI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Pengaplikasian Graf dan Algoritma Dijkstra dalam Masalah Penentuan Pengemudi Ojek Daring

Aplikasi Graf dalam Rute Pengiriman Barang

Aplikasi Pohon pada Pohon Binatang (Animal Tree)

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIOLOGI

Aplikasi Matematika Diskrit dalam Permainan Nonogram

Aplikasi Relasi dalam Pengelolaan Basis Data

Penerapan Algoritma Branch and Bound pada Penentuan Staffing Organisasi dan Kepanitiaan

Aplikasi Inferensi Bayes pada Data Mining terutama Pattern Recognition

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Strategi Permainan Menggambar Tanpa Mengangkat Pena

Himpunan dan Pohon dalam Aplikasi Pemilihan Restoran Tujuan

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

Penerapan Logika dan Peluang dalam Permainan Minesweeper

2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup

Transformasi Linier dalam Metode Enkripsi Hill- Cipher

Keterkaitan Barisan Fibonacci dengan Kecantikan Wajah

Penerapan Operasi Matriks dalam Kriptografi

UKBM BIO

Penerapan Pohon Keputusan pada Penerimaan Karyawan

Pengaplikasian Aljabar Linier untuk Menghitung Pertumbuhan Populasi Hewan Ternak

12. Mata Pelajaran Biologi Untuk Paket C Program IPA

Penerapan Scene Graph dalam Pemodelan Tiga Dimensi

Memanfaatkan Pewarnaan Graf untuk Menentukan Sifat Bipartit Suatu Graf

BIOLOGI PERTANIAN JILID 2

Kelangsungan Hidup Makhluk Hidup

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

ANALISIS KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Aplikasi Aljabar Vektor dalam Dermatoglyphics

PERBEDAAN SEL EUKARIOTIK DAN PROKARIOTIK

Lecture 1 Tatap Muka 2

Penerapan Teori Graf dan Kombinatorik pada Teknologi Sandi Masuk Terkini

Pohon dan Aplikasinya dalam Bagan Silsilah Keturunan

KISI-KISI SOAL ULANGAN HARIAN BAB II

Pengaplikasian Graf Planar pada Analisis Mesh

KOMBINATORIAL DALAM HUKUM PEWARISAN MENDEL

Peluang Mendapatkan Bonus Dari Sebuah Game Menggunakan Distribusi Multinomial

PELESTARIAN BAB. Tujuan Pembelajaran:

2. Perbedaan hewan dan tumbuhan dalam memperoleh makan yang tepat adalah...

PENERAPAN TEORI KOMBINATORIAL, PELUANG DISKRIT, DAN POHON KEPUTUSAN DALAM PERMAINAN YAHTZEE

Biologi SMA kelas X 11

Pengembangan Teori Graf dan Algoritma Prim untuk Penentuan Rute Penerbangan Termurah pada Agen Penyusun Perjalanan Udara Daring

Pemanfaatan Vektor pada Permainan Super Mario Bros

Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna

Penggunaan Bilangan Kompleks dalam Pemrosesan Signal

Penerapan Kombinatorial dan Penggunaan Pohon Keputusan pada Role Jungler dalam Permainan League of Legends

Transkripsi:

Aplikasi Aljabar Vektor pada Klasifikasi Makhluk Hidup Nur Latifah Ulfah 13514015 Program Studi Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jl. Ganesha 10 Bandung 40132, Indonesia n.latifahulfah31@gmail.com Abstract Bumi merupakan satu-satunya planet yang telah diketahui dihuni oleh makhluk hidup. Hal ini disebabkan bumi memiliki kandungan yang dibutuhkan makhluk hidup. Makhluk hidup tersebut telah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Akan tetapi, tidak semua jenis makluk hidup tersebut atau lebih sering disebut sebagai spesies dapat kita temui sekarang ini. Kita kebanyakan justru mendapati spesies-spesies yang belum ada sebelumnya. Makalah ini akan membahas mengenai bagaimana spesies terdahulu digantikan oleh spesies yang sekarang, klasifikasi makhuk hidup, pengenalan terhadap aljabar ektor, dan bagaimana cara menentukan kelompok suatu spesies menggunakan aljabar ektor. Pada makalah ini hanya akan dijelaskan secara teori mengenai aplikasi aljabar ektor pada klasifikasi makhuk hidup. Keyords eolusi, seleksi alam, aljabar ektor, klasifikasi. I. PENDAHULUAN Bumi merupakan satu-satunya planet yang telah diketahui dihuni oleh makhluk hidup. Pada aal mula kehidupan di bumi, kita mengenal spesies-spesies bernama dinosaurus. Dinosaurus diperkirakan sudah ada sejak 230 juta tahun yang lalu. Periode ketika dinosaurus pertama kali muncul tersebut dinamakan periode Trias. Pada periode Trias ertebrata mendominasi sampai 135 juta tahun. Kemudian sekitar 201 tahun yang lalu, yaitu ketika memasuki periode Jura, populasi dinosaurus mulai berkurang. Terakhir pada periode Kapur, yaitu 65 juta tahun yang lalu, dinosaurus akhirnya punah. Akan tetapi, bukan berarti itu akhir dari kehidupan makhluk hidup. Menurut suatu penelitian mengenai suatu fosil dinosaurus menunjukkan baha selama periode Jura, dinosaurus theropoda bereolusi menjadi spesies burung. Penelitian tersebut menyatakan ribuan jenis burung yang hidup saat ini merupakan sub kelompok dinosaurus. [1] Beberapa burung yang selamat dari masa kepunahan jutaan tahun yang lalu melanjutkan kelangsungan hidup dinosaurus hingga sekarang. [2] Tampak baha terdapat spesies yang dapat mempertahankan keturunannya, ada pula spesies yang punah. Hal ini terjadi karena salah satu spesies memiliki sesuatu yang tidak dimiliki spesies lain. Faktor lain yaitu bumi itu sendiri yang juga bereolusi. Ribuan tahun yang lalu bumi tertutup oleh lapisan es. Spesies yang memiliki kulit mampu beradaptasi dengan lingkungan itulah yang mendominasi saat itu. Akan tetapi, semakin bertambah tahun, lapisan es di bumi semakin menipis. Spesies yang dapat bertahan hidup adalah spesies yang mampu beradaptasi dengan kondisi baru tersebut, sedangkan sisanya punah. Hal inilah yang disebut dengan seleksi alam. Spesies yang mampu bertahan dari kepunahan melakukan reproduksi, berkembang biak, dan memunculkan ariasi baru. Hal ini terjadi karena ketika bereproduksi, dua spesies dengan gen yang berbeda dapat dapat melahirkan spesies baru yang memiliki kombinasi dari kedua gen orang tuanya. Oleh karena itu, semakin berkembanglah keanekaragaman spesies. Hal ini tidak hanya terjadi pada satu spesies, tetapi juga terjadi pada spesies lainnya. Meskipun ariasi terus berkembang, tetapi terdapat sifat-sifat yang diturunkan dari induk masing-masing spesies. Sifat-sifat ini yang kemudian digunakan para ilmuan untuk mengelompokkan spesies ke dalam suatu klasifikasi. II. KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Makhluk hidup sangat beraneka ragam dan jumlah. Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah. Oleh karena itu dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup adalah suatu cara memilah-milah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongangolongan atau unit-unit tertentu. Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah mempermudah untuk mengenali, membandingkan dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari persamaan dan perbedaan-perbedaan sifat atau ciri pada makluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk

hidup yagn memiliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Sumber:.ikipedia.org Gambar 1. Kambing, kucing, dan harimau Coba perhatikan gambar di atas. Kucing dan kambing memiliki persamaan antara lain memiliki empat kaki, memiliki kelenjar susu, dan bernapas dengan paru-paru. Persamaan-persamaan itu membuat kedua hean tersebut dapat dikelompokkan dalam satu kelompok yang sama, yaitu kelas mamalia. Akan tetapi, kucing dan kambing juga memiliki perbedaan-perbedaan. Misalnya, kucing memiliki gigi taring yang kuat dan tajam serta makanannya daging, sedangkan kambing tidak memiliki taring dan makanannya tumbuh-tumbuhan. Sekarang coba kita bandingkan kucing dengan harimau. Harimau memiliki lebih banyak persamaan dengan kucing dibandingkan dengan kambing sehingga harimau dapat dikelompokkan dengan kucing dalam kelompok yang lebih kecil, yaitu famili Felidae. Jadi, semakin banyak persamaan sifat yang dimiliki kucing dan harimau menunjukkan semakin dekat pula hubungan kekerabatannya. Seperti teah disebutkan, makhluk hidup dikelompokkan (diklasifikasikan) berdasarkan persamaan dan perbedaan sifat atau ciri. Makhluk hidup yang memiliki persamaan ciri dikelompokkan ke dalam suatu kelompok tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari misalnya, kita mengenal kelompok sayuran, kelompok buah-buahan, kelempok rempah-rempah, kelompok tanaman hias, dan kelompok ikan. Pengelompokan makhluk hidup sebenarnya sudah ada sejak lama, meskipun masih secara sederhana. Bermacam-macam cara dilakukan untuk mengelompokkan makhluk hidup. Setiap cara pengelompokan makhluk hidup dilakukan dengan berbagai dasar. Contohnya adalah sebagai berikut. Berdasarkan ukuran tubuhnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak. Bedasarkan lingkungan tempat hidupnya, tubuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di lingkungan kering (erofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit). Berdasarkan manfaatnya, tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hisas, tanaman pangan, dan sebagainya. Cara pengelompokan makhluk hidup seperti di atas dianggap kurang sesuai. Hal tersebut disebabkan dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya. III. SISTEM KLASIFIKASI LIMA KINGDOM Semula para ahli hanya mengelompokkan makhluk hidup menjadi dua kerajaan, yaitu kerajaan tumbuhan dan kerajaan hean. Pengelompokkan ini berdasarkan kenyataan baha kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa. Selain itu, tumbuhan memiliki klorofil sehingga dapat membuat makanannya sendiri melalui proses fotosintesis dan tidak dapat berpindah tempat. Hean tidak dapat membuat makanannya sendiri, dan umumnya dapat berpindah tempat. Sistem klasifikasi semacam itu tampaknya sangat jelas. Namun ada tumbuhan yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, yaitu jamur (fungi). Berarti, tumbuhan berbeda dengan jamur. Oleh karena itu, para ahli taksonomi kemudian mengelompokkan makhluk hidup menjadi tiga keompok, yaitu (tumbuhan), Fungi (jamur), dan (hean). Setelah para ahli mengetahui struktur sel (susunan sel) secara pasti, makhluk hidup dikelompokkan lagi menjadi empat kerajaan, yaitu Prokariot, Fungi,, dan. Pengelompokan tersebut berdasarkan ada tidaknya membran inti sel. Sel yang memiliki membran inti disebut sel eukariotik, sedangkan sel yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik. Pada tahun 1969, Robert H. Whittaker mengelompokkan makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu Monera, Protista, Fungi,, dan. Pengelompokkan ini berdasarkan pada susunan sel cara makhluk hidup memenuhi makanannya, dan tingkatan makhluk hidup. Pada tahun 1970-an, seorang mikrobiologis bernama Carl Woese dan peneliti lain dari uniersity of ilinois menemukan suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom Monera lainnya. Kelompok tersebut kemudian dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan prokariot. Hal tersebut menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi enam kingdom yang memisahkan Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudian disebut Eubacteria. Jadi, sistem klasifikasi enam kingdom terdiri atas kingdom Eubacteria, Archaebacteria, Protista, Fungi,, dan. IV. TEORI ALJABAR VEKTOR Besaran fisik terdiri dari besaran ektor dan besaran skalar. Besaran ektor merupakan besaran fisik yang mempunyai besaran dan arah. Besaran skalar merupakan besaran fisik yang hanya memiliki magnitude atau besaran dalam bentuk bilangan riil. Contoh ektor adalah sebagai berikut.

- Vektor di R 3 z θ = ( 1, 2, 3 ) Gambar 2. Contoh ektor Pada contoh ektor di atas, garis dengan panah dan berarna biru merupakan sebuah ektor. Panjang dari garis tersebut merupakan magnitude dari ektor tersebut. Kemudian, tetha merupakan arah dari ektor tersebut. Vektor dilambangkan dengan huruf kecil yang dicetak tebal, misalnya,,, z. Akan tetapi, bila kita menuliskan dengan pena kita akan kesulitan menentukan apakah simbol tersebut merupakan ektor atau bukan. Oleh karena itu, ektor juga dapat dinyatakan dengan huruf kecil dengan anak panah berada di atas huruf tersebut. Contohnya Vektor karena merupakan kuantitas fisik sehingga dapat berada di ruang dimensi. Gambar 4. Vektor di R 3 = ( 1, 2, 3 ) = y - Vektor di R 2 y - Vektor di R n = ( 1, 2,..., n ) = 2 1 Gambar 3. Vektor di R 2 = ( 1, 2 ) = Nilai n merupakan ruang ektor atau ruang n-euclides. Vektor yang nilainya 0 merupakan ektor yang semua komponennya 0, dilambangkan dengan O. Negatif dari dilambangkan dengan. Contohnya sebagai berikut. Gambar 5. Negatif dari ektor Anak panah hitam merupakan ektor. Anak panah biru merupakan. Keduanya memiliki panjang yang sama, tetapi memiliki arah yang berbeda. Vektor juga dapat dikenakan operasi-operasi seperti penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.

a. Menjumlahkan dua ektor b. Norma ektor di R 3 = ( 1, 2, 3 ) + = + c. Norma ektor di R n = ( 1, 2,.., n ) Gambar 5. Menjumlahan ektor dengan ektor = ( 1, 2,..., n ) = ( 1, 2,..., n ) + = ( 1 + 1, 2 + 2,..., n + n ) b. Megurangkan dua ektor - - IV. APLIKASI ALJABAR VEKTOR DALAM KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP Setiap makhluk hidup memiliki atribut atau ciri-ciri yang berbeda. Kita dapat mengklasifikasikan makhluk hidup sesuai atribut yang sama. Mengklasifikasikan makhluk hidup dapat dilakukan dengan memanfaatkan aljabar ektor. Caranya adalah sebagai berikut Pertama kita harus menentukan berdasarkan apa kita mengelompokkan makhluk hidup. Misalnya kita mulai dari yang paling sederhana. Kita akan menentukan suatu spesies baru tersebut apakah termasuk ke dalam kerajaan atau kerajaan. Maka kita gambarkan ruang 2 dimensi sebagai berikut. Gambar 5. Mengurangi ektor dengan ektor = ( 1, 2,..., n ) = ( 1, 2,..., n ) + = ( 1-1, 2-2,..., n - n ) c. Mengalikan ektor dengan skalar k. adalah sebuah ektor dengan panjang atau magnitude k kali panjang. Jika, = ( 1, 2,..., n ), maka k. = (k. 1, k. 2,..., k. n ) 2 Gambar 6. Vektor dengan ektor 2 Gambar 7. Vektor 2 dimensi klasifikasi dan Misalnya kita akan menentukan sebuah spesies X apakah spesies tersebut termasuk kingdom atau. Misalnya spesies X mempunyai ciri-ciri memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa. Maka kita membuah sebuah ektor yang meakili spesies X dengan panjang 1 ke arah dimensi. Panjang atau magnitude sebuah ektor dinamakan norma dari ektor. Norma sebuah ektor disebut juga norma euclides atau rumus jarak euclides. Lambangnya adalah. a. Norma ektor di R 2 = ( 1, 2 )

Sehingga kita kini memiliki sebuah ektor = (1,0). Kemudian diketahui baha spesies X memiliki ciri-ciri memiliki klorofil. Maka kita tambahkan lagi 1 dengan 1. Sehingga kita memiliki sebuah ektor = (2,0). Kemudian diketahui pula baha spesies tersebut melakukan proses fotosintesis. Maka kita tambahkan lagi 1 dengan 1. Sehingga kita memiliki sebuah ektor = (3,0). Terakhir diketahui baha spesies tersebut tidak dapat berpindah tempat. Maka kita tambahkan lagi 1 dengan 1. Sehingga kita memiliki sebuah ektor = (4,0). Sehingga kita mendapatkan hasil sebagai berikut. terselesaikan. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat meskipun masih terdapat banyak kekurangan. REFERENSI [1] Feduccia, A. (2002). Birds are dinosaurs: simple anser to a comple problem. The Auk 119 (4): 1187-1201 [2] Rey LV, Holtz, Jr TR (2007). Dinosaurs: the most complete, upto-date encyclopedia for dinosaur loers of all ages. Ne York: Random House. [3] Strang, Gilbert. Linear Algebra and Its Applications Fourth Edition. [4] Aryulida, Diah, dkk. (2006). Biologi SMA dan MA. Jakarta:Erlangga. PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan baha makalah yang saya tulis ini adalah tulisan saya sendiri, bukan saduran, atau terjemahan dari makalah orang lain, dan bukan plagiasi. Bandung, 13 Desember 2015 Maka dapat disimpulkan baha spesies tersebut termasuk ke dalam kingdom. Apabila kita menemukan sebuah spesies yang ciricirinya tidak ada pada kingdom maupun, atau kita justru menemukan spesies yang memiliki kedua sifat dari kingdom dan kingdom, maka kita dapat mengelempokkannya dalam kingdom baru yaitu dengan menambah dimensi ektor tersebut. Nur Latifah Ulfah 13514015 V. KESIMPULAN Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut. 1. Terdapat beragam spesies di bumi ini. Untuk mempermudah dalam mempelajarinya kita perlu mengklasifikasikannya dalam kelompok-kelompok kecil. 2. Spesies barus dapat ditentukan kekerabatannya atau klasifikasinya dengan memanfaatkan aljabar ektor VI. UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Aplikasi Teori Bilangan pada Angka Standar Buku Internasional ini dengan tepat aktu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Ir. Rinaldi Munir, MT dan Drs.Judhi Santoso M.Sc. atas bimbingannya selama satu semester pada kuliah Matematika Diskrit. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada keluarga dan teman-teman yang telah memberi dukungan, masukan, dan doa sehingga makalah ini dapat