II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana

dokumen-dokumen yang mirip
PUSAT PENGEMBANGAN PENATARAN GURU BAHASA

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN Oleh BUDI WALUYO (Dosen STAI An-Nur Lampung)

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK Oleh, Asep Saripudin, S.Pd.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

UNIT 8. MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Unik Ambar Wati PENDAHULUAN

Pengertian Media adalah. segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan menstimulasi proses belajar.

02. Konsep Dasar Media

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

BAB II LANDASAN TEORI

Pengertian dan Klasifikasi Media Pendidikan

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

JURNAL PENELITIAN. Oleh. MARTEN MOKO NIM (SDN 6 Suwawa Tengah Kabupaten Bone Bolango)

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

Materi I KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PKn

Annisa Ratna Sari MEDIA PEMBELAJARAN

Pengembangan Media Pembelajaran Pendidikan. Fitri Rahmawati, MP Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana FT UNY

Dari Batasan-Batasan Itu Media Dapat Disimpulkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

MEDIA PEMBELAJARAN (الوسائل التعليمية)

URGENSI MEDIA PEMBELAJARAN PADA PENDIDIKAN DASAR

Pembelajaran Menggunakan Media Gambar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewi Diyanti, 2014

Verbal Simbol visual Visual Radio Film Tv Wisata Demonstrasi partisipasi Observasi Pengalaman langsung

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

ADA 4 MODEL PEMBELAJARAN 1. TRADISIONAL/KONVENSIONAL 2. MEDIA SEBAGAI ALAT BANTU GURU BERBAGI TUGAS DENGAN MEDIA 4. PEMBELAJARAN YANG DIMEDIAKAN

Pengembangan Sumber Belajar di Perguruan Tinggi. Oleh : Laksmi Dewi, M.Pd.

KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

Nindi Djibu, NIM , *Dr. Hj Zulaecha Ngiu M. Pd, **Dr. H. Sukarman Kamuli, M.Si, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,

BAB V PEMBAHASAN. Setelah data dipaparkan dan menghasilkan beberapa temuan, maka perlu

MEDIA PEMBELAJARAN ( 5 JP

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh positif baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Bagi guru adanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media pembelajaran didefinisikan oleh Heinich (dalam Daryanto, 2010: 4) kata

Pemanfaatan / Pengembangan Media dan Teknologi dalam Bimbingan dan Konseling. Oleh : Agus Triyanto, M.Pd.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Istilah matematika berasal dari kata Yunani mathein atau manthenein

BAB VI MEDIA PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

Teknologi & Media Pembelajaran

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN. Pada hakikatnya setiap manusia membutuhkan pendidikan dalam. hidupnya. Oleh karena itu, semua manusia di bumi pasti sangat

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses yang kompleks, namun kompleksitasnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang seacara harfiah berarti

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ABK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN KOMBINASI MEDIA GRAFIS JENIS BAGAN DAN MEDIA VIDEO. Oleh: Drs. H. Bulkani, M.Pd * dan Edy Franatha**

II. KAJIAN PUSTAKA. atau bentuk fisik dan suatu arti/pengertian yang dijelaskan. Bentuk fisik

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sangat penting artinya, karena hanya manusia berkualitas saja yang

BAB II MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

II. KAJIAN PUSTAKA. pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif, dan. jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. penerima pesan. Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Media Pembelajaran Video Slideshow

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BOLIYOHUTO ABSTRAK

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran Biologi, siswa dituntut tidak hanya sekedar tahu

Pemanfaatan Media Berbasis Teknologi dalam Pembelajaran

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. sains tersebut (Gallagher, 2007). Dengan demikian hasil belajar sains diharapkan

II. KERANGKA TEORETIS. Persepsi dalam arti luas menurut Leavitt (2006:27) dapat diartikan Pandangan

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

MEDIA PEMBELAJARAN. Drs. Mahdum, MPd.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Saca Firmansyah (2008) menyatakan bahwa partisipasi adalah

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini membahas tentang pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT)

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO

SUMBER BELAJAR CALON PESERTA PROGRAM PLPG

II. KERANGKA TEORITIS. Sadiman, dkk (2006: 6) menjelaskan bahwa kata media berasal dari bahasa latin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2007: 23) mengartikan bahwa aktivitas adalah

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB. II KAJIAN PUSTAKA

MODUL TEORI BELAJAR, PRINSIP-PRINSIP BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. Guruan (Association for Education and Communication technology) AECT dalam

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pendidikan dan kemampuan yang baik. Dengan pendidikan maka

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa tidak hanya berasal dari kata-kata yang dikeluarkan oleh ucapan (vokal)

Transkripsi:

12 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar Dalam proses kegiatan pembelajaran disekolah, ada saat-saat tertentu dimana guru harus menyelidiki hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam belajar. Hasil belajar disekolah dalam kurun waktu tertentu ditunjukan atau dinyatakan dengan angka yang diperoleh setelah diadakan evaluasi. Hasil belajar memiliki arti penting dalam proses belajar mengajar disekolah, yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui kegiatan belajar. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu. Nana Sudjana ( 1989:111 ) hasil belajar yang diperoleh siswa adalah sebagai akibat dari proses belajar yang dilakukan oleh siswa, harus semakin tinggi

13 hasil belajar yang diperoleh siswa. Proses belajar merupakan penunjang hasil belajar yang dicapai siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu: a. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar). Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebtu adalah faktor psikologis, antara lain yaitu: motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya. b. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar). Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap. (2009,www.google.com) Sedangkan menurut Dimyati ( 1999:3 ) hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan mengajar. Dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya pangkal dan puncak proses belajar. Jadi hasil belajar dapat diperoleh siswa berkat tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran. Hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran perwujudannya dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa setiap mengikuti tes. Pengukuran yang dilakukan dalam rangka menilai keberhasilan belajar siswa pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif atau lebih sering menggunakan simbol-simbol angka. Angka-angka tersebut

14 menggambarkan usaha dan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Ngalim Purwanto (1986:104 Dalam Hartono, 1997:21) Mengatakan Bahwa: 1. Hasil Belajar sangat baik bilamana siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 90%-100%. 2. Hasil belajar baik bilamana siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 80%-90%. 3. Hasil belajar cukup baik bilamana siswa dapat menguasai materi pelajaran antara 65%-79%. 4. Hasil belajar kurang baik bilamana siswa dapat menguasai pelajaran antara 55%-64%. Kriteria yang dijadikan pedoman dalam penelitian ini adalah Penelitian Acuan Patokan (PAP) yang terdapat dalam buku Evaluasi Belajar untuk SMP, dengan sebaran nilai sebagai berikut: baik sekali apabila mencapai 9,0-10, baik apabila mencapai 6,5-7,8, kurang apabila 5,5-6,4, dan sangat kurang apabila 0-5,4 (Dekdikbud). Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah media pembelajaran. Karena setiap media yang dipilihdan digunakan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan. Dampak langsung adalah tujuan yang secara langsung akan dicapai melalui pelaksanaan program pengajaran yang dilaksanakan guru setelah selesai suatu pertemuan peristiwa interaksi edukatif. Sedangkan dampak tidak langsung biasanya berkenaan dengan sikap dan nilai. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siwa dalam bentuk angka yang menentukan keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran dan perubahan nilai tingkah laku yang mencerminkan hasil yang diperoleh siswa dalam periode tertentu.

15 2. Media Pembelajaran Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan. Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti pengantar atau perantara, dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Banyak orang yang memberikan batasan tentang media Asosiasi teknologi dan komunikasi dan komunikasi pendidikan (Associatioan of Edocation and Communication Technologiy/AECT di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan informasi. Arif S. Sadiman, (1990 : 6) Menurud Gegne (1870) menyatakan bahwa media adalah sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Menurut Asosiasi Pendidikan nasional (National Edocation Association /NEA). Dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik dicetak maupun diaudio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanupulasi, dapat dilihat, didengar dibaca. Dari teori tersebut, adalah

16 persamaan-persamaan di antaranya yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. (Hamalik, 1994 : 6) guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang meliputi : a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar b. fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan c. seluk-beluk proses belajar d. hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan e. nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran f. pemilihan dan penggunaan media pendidikan g. berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan h. media pendidikan dalam setiap mata pelajaran i. usaha inovasi dalam media pendidikan. Gerlach & Erly (1971: 275-279) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap.

17 3. Kegunaan Media Pengajaran Pemanfaatan media secara umum mempunyai beberapa tujuan. Jerold E. Kemp (1985: 17) mengemukakan tiga tujuan dalam pemamfaatan media, yaitu : a) Memotivasi (to motivate) b) Menyampaikan informasi (to inform) c) Maksud pengajaran (to instruct) Pemanfaatan media dapat memotvasi terjadinya perilaku yang positif dari penggunaannya. Untuk tujuan memotivasi, pemamfaatan media mencangkup tujuan mempengaruhi sikap, nilai, emosi. Media audio visual, seperti halnya video. Media dapat dimanfaatkan untuk mempersentasikan atau menyajikan informasi kepada individu atau kelompok (group). Untuk maksud penyajian inforamasi, media dapat mengkomunikasikan pesan yang bersifat umum. Media yang digunakan untuk maksud menyajikan informasi biasanya tidak menuntut pemakai atau permirsanya memberikan respon (tanggapan) aktif terhadap informasi yang diterimanya. Pemanfaatan media seringkali berkaitan dengan kegitan pengajaran atau instuksional. Media dalam hal ini dapat dipandang sebagai alat bantu dalam proses mengajar. Media media mampu mengaktifkan mental penguna agar tujuan pengajaran (instuctional goal) dan pencarian informasi dapat tercapai. Bahan ajar yang terdapat di dalam sebuah medium, apapun jenisnya, harus dirancang secara sistematis agar dapat menciptakan proses belajar yang efektif. Benny Agus Pribadi dan Yuni Katrin, (1996 : 11) Pengalaman-pengalaman belajar bisa di peroleh oleh siswa melalui suatu media, baik media nyata, media pengganti atau media visual, di sini seorang guru harus pandai memilih media yang sesuai dengan materi pelajaran dan kondisi yang ada.

18 Penggunaan media terkadang dianggap oleh guru sebagai suatu yang mewah dan terlalu merepotkan, sehingga siswa dituntut untuk menghayal fantasinya sendiri terhadap suatu yang titerangkan oleh guru. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut: 1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. 2. Media dapat mengatasi ruang kelas. 3. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan linkunganya 4. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. 5. Media dapat menamakan konsep dasar yang benar, konkrit dan realitis. 6. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakn media, horizon pengalaman anak semakin luas perpeksi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan untuk belajar selalu timbul. 7. Minat dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar. 8. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang kongkrit sampai kepada yang abstrak. Media berfungsi sebagai pembuka batas pengalaman siswa kepada yang lebih nyata sehingga siswa memiliki persamaan pengamatan dan persepsi tentang materi.

19 Salah satu hasil penelitian yang menujukan dampak positif dari penggunaan media di kemukakan oleh kemp dan Dayton (1985:3-4) yakni media dapat diasosiasikan sebagai penarik perhatian dan membuat siswa tetap terjaga dan memperhatikan, kejelasan dan keruntukan pesan, daya tarik, image yang berubahubah, penggunaan efek yang kesemuanya yang menunjukan bahwa media memiliki aspek motivasi dan meningkatkan minat. Azhar Arsyad, (2000 : 23) 4. Proses Penggunaan Media Pembelajaran Prinsip-prinsip penggunaan dan pengembangan media pengajaran mengikuti taksonomi Leshin, dan kawan-kawan (1992: 206) yaitu media berbasis manusia (guru, instruktur, tutor, main peran, kegitan kelompok, dan lain-lain), media berbasis cetakan (buku, penuntun, buku kerja,/latihan, dan lembaran lepas), media berbasis visual (buku, chants, grafik, peta, gambar, transparansi, film bingkai atau slide), media berbasis audio visual (video, slide bersama tipe, televisi), dan media ber basis komputer (pengajaran dengan bantuan komputer dan lcd proyektor). Azhar Arsyad, (2000 : 79-80) Materi berbasis cetakan yang paling umum dikenal adalah buku teks buku penuntun, jurnal, majalah, dan lembar lepas. Teks berbasis cetakan menuntut enam elemen yang perlu diperhatikan pada saat merancang, yatitu konsisten, format, organisasi, daya tarik, ukuran huruf dan penggunaan spasi kosong. Untuk menarik perhatian dan minat pada media berbasis cetakan adalah warna, hurup dan kotak. Azhar Arsyad, (2000 : 85)

20 Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya di tempatkan pada konteks yang bermakna dan siswa harus berinteraksidengan visual (image) itu untuk menyakinkan terjadinya proses informasi. Berikut penggolongan jenis media pembelajaran menurut Gerlach dan Ely (1971:287-289). 1. Penyajian verbal Kategori ini meliputi bahan cetak, seperti buku teks, buku kerja, LKS, dan surat kabar majalah dan Koran. Termasuk juga catatan di papan tulis, judul papan bulletin dan setiap bentuk kata tertulis untuk menyatakan ide tertentu adalah merupakan kategori jenis media ini. 2. Penyajian grafik Meliputi hal-hal seperti grafik, chart, peta, diagram, gambar yang dibuat dengan maksud untuk mengkomunikasikan suatu ide. Penyajian grafik ini dapat dijumpai dalam buku teks, dll. 3. Gambar diam Foto setiap benda atau peristiwa apapun adalah merupakan contoh dari gambar diam. Gambar-gambar foto mungkin terlibat sebagai ilustrasi dalam teks book, sebagai bahan papan bulletin, slides, filmstrip atau transfaransi. 4. Gambar bergerak Gambar hidup atau bergerak atau rekaman video tape adalah gambar yang bergerak dalam warna atau pun hitam putih yang dihasilkan dari tindakan

21 langsung atau dari penyajian grafis yang dianimasikan. Gerakan mungkin ditujukan secara normal, atau dalam gerakan lambat, berhenti dan sebagainya. Bias dengan suara atau tanpa suara. Suara bias sinkron dengan gambarnya, bisa pula dinarasikan saja. 5. Rekaman suara Rekaman ini dibuat pada pita magnetic, atau pada piringan hitam, atau pada jalur suara film. Salah satu jenis rekaman audio yang terpenting adalah bahan verbal. 6. Simulasi Adalah tiruan situasi nyata yang telah dirancang mendekati sedekat mungkin peristiwa atau proses yang nyata. Contohnya adalah penggunaan posisi pengemudi mobil yang disimulasikan. Dengan kondisi jalan diproyeksikan kelayar. Permainan pendidikan yang mensimulasikan kondisi ekonomis atau geografis menuntut pengambilan keputusan secara aktif dipihak pembelajar. Rudi Bretz (1971: 87) menggolongkan semua media menjadi 7 kelas yaitu: 1. Media audio visual gerak 2. Media audio visual diam 3. Media audio semi gerak 4. Media visual gerak 5. Media visual 6. Media audio 7. Media cetak

22 B. Kerangka Pikir Hasil belajar yang baik tentunya sangat diharapkan oleh setiap siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Tinggi rendahnya hasil yang dicapai oleh siswa ditentukan oleh faktor intern yakni dari dalam diri siswa itu sendiri serta faktor ekstern. Tingkat keberhasilan suatu proses pembelajaran ditentukan oleh tinggi rendahnya hasil belajar yang dicapai oleh siswa. Hasil belajar disini tentunya berkaitan juga dengan kegiatan pembelajaran yang sudah direncanakan oleh guru. Perencanaan yang baik akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh suatu hasil belajar yang sesuai dengan harapan maka dibuatlah suatu langkah pembelajarannya. Langkah-langkah tersebut terdiri dari (4) empat tahapan yaitu: a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi Siswa b. Menyajikan Informasi c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Gambar 2. Kerangka Pikir Penggunaan media gambar dalam pembelajaran a. Menyampaikan tujuan dan memotivasi Siswa b. Menyajikan Informasi c. Mengorganisasikan siswa kedalam kelompok-kelompok belajar d. Membimbing kelompok bekerja dan belajar Hasil Belajar Siswa (Y): Baik Cukup Kurang

23 C. Hipotesis 1. Ada perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn yang diajar dengan menggunakan media gambar dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media gambar. 2. Tidak Ada perbedaan yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn yang diajar dengan menggunakan media gambar dengan siswa yang diajarkan tanpa menggunakan media gambar.