Program LAYANAN KEBUDAYAAN

dokumen-dokumen yang mirip
Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan Tahun 2014

LAPORAN REKAPITULASI ANGGARAN T.A2013 (DALAM RIBUAN RUPIAH) Halaman : 1

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2009 T E N T A N G

Sekretariat Direktorat Jenderal Kebudayaan

Belanja Pegawai. Bantuan Sosial. kdindex kode uraian. jumlah nmsdana vol

ALTERNATIF STRUKTUR, TUGAS, DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI

KEGIATAN TAHUN 2015 & RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016

RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PER KEMENTERIAN/LEMBAGA II.L.040.1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

KEGIATAN TAHUN 2015 DAN RENCANA KEGIATAN TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Oleh: Direktur Jenderal Kebudayaan Prof. Kacung Marijan, MA, Ph.D.

INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN TAHUN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESENIAN

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

4. Pelaksanaan kebijakan nasional/provinsi dan penetapan kebijakan daerah mengenai kerja sama luar negeri di bidang kebudayaan skala daerah.

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di bidang kebudayaan.

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM NASIONAL

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LAMPIRAN XVII PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Juli 2010

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

Rapat Koordinasi Pusat dan Daerah Bidang Kebudayaan Tahun Hasil Sidang Komisi IV: PENGAYAAN MATERI KEBUDAYAAN DALAM KURIKULUM

2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Q. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN/KOTA PEMERINTAHAN DAERAH PROVINSI

VII. URUSAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RETENSI KETERANGAN JENIS / SERIES ARSIP

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. No.1486, 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Indonesia. Warisan Budaya Takbenda. Pelaksanaan.

SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 58 Tahun : 2016

BIDANG KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Kebijakan Bidang Kebudayaan

HASIL SIDANG KOMISI 8 REMBUK NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2012

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM SUMPAH PEMUDA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA GALERI NASIONAL INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM SUMPAH PEMUDA

RENCANA ANGGARAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI 2018 (PROGRAM, SASARAN DAN INDIKATOR) 12

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 83 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

BERITA NEGARA. No.626, 2016 KEMENRISTEK-DIKTI. ISI Surakarta. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DINAS KEBUDAYAAN. Tugas Pokok dan Fungsi :

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 036 / P / 2016 TENTANG TAHUN 2016

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

CETAK BIRU NASIONAL PEMBANGUNAN KEBUDAYAAN. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PELESTARIAN NILAI BUDAYA

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 85 TAHUN 2008

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA TASIKMALAYA

2 Memperhatikan : 3. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Nega

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 No

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 15 TAHUN

2 2015, No Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

2017, No Pemajuan Kebudayaan Nasional Indonesia secara menyeluruh dan terpadu; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam hur

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2 diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2014 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan

Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) Tahun 2014

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN BIDANG KEBUDAYAAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN SRAGEN

, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tamb

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA SENSOR FILM

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 tentang Pariwisata; 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya;

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU

2017, No Universitas Terbuka; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Ind

TABULASI PERUMUSAN HASIL SIDANG KOMISI RAKOR PUSAT DAN DAERAH BIDANG KEBUDAYAAN 2016

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 68 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENRISTEK-DIKTI. Polimdo. Orta. Pencabutan. PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Program LAYANAN KEBUDAYAAN Reformasi Birokrasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Latar Belakang Para pakar berpendapat bahwa untuk membangun manusia yang berkarakter diperlukan pembangunan bidang kebudayaan. Integrasi fungsi kebudayaan dengan pendidikan melalui Perpres. 92 tahun 2011 dipandang sangat tepat. Namun demikian masyarakat belum terlayani dengan baik. Peningkatan layanan kebudayaan menjadi salah satu program dalam proses reformasi Kemdikbud, yang dikemas dalam 8 (delapan) rencana aksi yang diharapkan dapat memberi dampak yang luas serta dapat memenuhi layanan kebudayaan yang lebih baik. 1

Rencana Kinerja Dalam tahun 2012 s.d. 2014 peningkatan program layanan kebudayaan diarahkan pada pembangunan sistem aplikasi (registrasi cagar budaya, pencatatan warisan budaya, dan penyensoran film) dengan memanfaatkan TIK. Di samping itu dilakukan juga revitalisasi museum dan taman budaya agar kembali berfungsi sebagai sarana pendidikan dan rekreasi serta pusat peningkatan kreativitas budaya. Akan dilaksanakan pula pembangunan rumah budaya di LN, layanan kebudayaan di bidang pendidikan serta pemberdayaan lembaga kepercayaan dan komunitas adat dalam pelestarian budaya. Rencana Aksi Layanan Kebudayaan 2012-2014 Rencana Aksi Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diinginkan Registrasi Cagar Budaya Pencatatan Warisan Budaya Nasional Peningkatan. Fungsi Museum Peningkatan Fungsi Taman Budaya Proses dilaksanakan sesuai UU.5/1992, dan manual Hanya dilakukan Pusat dan manual Kurang menarik dan kurangnya kualitas SDM Kurang berfungsi dan kurangnya SDM berkualitas Proses sesuai UU.11/2011 dan berbasis TIK Dilakukan di seluruh daerah dan berbasis TIK Tampil menarik, berfungsi dan dikelola SDM berkualitas Pusat kreativitas seniman dan budayawan 2

Rencana Aksi (lanjutan) Penyensoran Film Rumah Budaya Pelayanan Kebudayaan di Bidang Pendidikan Pemberdayaan Lembaga Kepercayaan dan Komunitas Adat Penurunan kualitas dan kuantitas layanan Dilakukan melalui perwakilan RI di luar negeri Bahan pustaka, media pembelajaran kurang memadai Aktifitas budaya oleh lembaga adat belum mendapat perhatian Meningkatnya pelayanan penyensoran berbasis TIK Memiliki temapat khusus memperkenalkan kebudayaan Indonesia di LN Tersedianya bahan pembelajaran, media dan tenaga pendidik kebudayaan Meningkatnya aktifitas budaya dalam lingkungan kelompok kepercayaan dan komunitas adat. Kriteria Keberhasilan. Rencana Aksi Kriteria Keberhasilan 1. Rigistrasi Cagar Budaya Pendaftara n 10%, unit penyelenggara 10%, pembentukan tim ahli 10% 2. Pencatatan Warisan Budaya Nasional 2000 warisan budaya tak benda 3. Penyensoran film terstandarisasinya 40 % tenaga teknis, terbangunnya sistem adm penyensoran, terlaksananya penyensoran 100% 4. Peningkatan fungsi museum terevitalisasi 75 % museum 5. Peningkatan fungsi Taman Budaya Terevitalisasinya 80 % TB, terbangunnya TB di 5 provinsi 6. Rumah Budaya terbangun RB di 10 negara, terlaksananya promosi di 10 negara 7. Pelayanan Kebudayaan di Bidang Pendidikan 8. Pemberdayaan Lembaga dan Komunitas Adat pengayaan bahan pustaka meningkat 10 %, bahan pembelajaran 5 %, peningkatan tenaga kependidikan budaya 10 % terfasilitasinya 20 % lembaga dan komunitas adat 3

1. Registrasi nasional cagar Identifikasi SOP pendaftaran CB budaya Analisis kebutuhan teknologi sistem registrasi nasional CB (warisan Identifikasi unit penyelenggara registrasi CB budaya benda) Identifikasi tim ahli CB di daerah Analisis kebutuhan tim ahli CB Identifikasi indikator keberhasilan sistem registrasi nasional CB Penyusunan POS pendaftaran CB Membangun aplikasi sistem registrasi nasional cagar budaya Penyusunan peta unit penyelenggara Penyusunan peta ketersediaan tenaga ahli di daerah POS pendaftaran CB Uji coba aplikasi sistem registrasi nasional CB peta unit dan tenaga ahli dan kebutuhannya Pelaksanaan pendaftaran CB melalui aplikasi sistem registrasi nasional CB Pembentukan unit penyelenggara Pembentukan tim ahli penetapan di daerah Evaluasi Evaluasi POS pendaftaran CB Evaluasi aplikasi sistem registrasi nasional Evaluasi unit penyelenggara Evaluasi tim ahli cagar budaya di daerah 2. Pencatatan warisan budaya nasional (warisan budaya tak benda) Pembuatan POS identifikasi Analisis kebutuhan teknologi/instrumen dan SDM pengelola fasilitasi layanan pencatatan warisan budaya nasional Identifikasi tenaga teknis pencatatan warisan budaya Penyusunan POS pencatatan warisan budaya nasional sistem aplikasi layanan pencatatan warisan budaya nasional Penyusunan tugas dan fungsi tenaga teknis pencatatan warisan budaya POS pencatatan warisan budaya nasional sistem aplikasi layanan pencatatan warisan budaya nasional tugas dan fungsi tenaga teknis pencatatan warisan budaya Penerapan sistem aplikasi pencatatan warisan budaya Evaluasi POS pencatatan warisan budaya nasional Evaluasi sistem aplikasi layanan pencatatan warisan budaya nasional Evaluasi tugas dan fungsi tenaga teknis pencatatan warisan budaya 4

3. Penyensoran film Pembuatan POS identifikasi Analisis kebutuhan teknologi/instrumen dan SDM pengelola fasilitasi layanan penyensoran film Identifikasi tenaga teknis penyensoran film Penyusunan standar kompetensi bagi tenaga teknis penyensoran film Pembuatan aplikasi sistem penyensoran film berbasis jaringan Pembuatan kebijakan koordinasi dan fasilitasi serta regulasi Penyusunan indikator keberhasilan penyensoran film POS identifikasi standar kompetensi bagi tenaga teknis penyensoran film dan uji coba aplikasi sistem penyensoran film berbasis kebijakan koordinasi dan fasilitasi serta regulasi Standardisasi kompetensi tenaga teknis penyensoran film Pemutakhiran aplikasi sistem penyensoran film dalam jaringan Penerapan kebijakan regulasi penyensoran film Evaluasi standar kompetensi tenaga teknis penyensoran film Evaluasi pemutakhiran aplikasi sistem penyensoran film berbasis Evaluasi kebijakan regulasi penyensoran film 4. Peningkatan fungsi museum Identifikasi standar minimal POS nasional pelayanan, tata pamer dan penyebarluasan informasi museum Identifikasi museum yang perlu direvitalisasi Identifikasi SDM pengelola museum dalam rangka peningkatan mutu Penyusunan standar minimal POS nasional pelayanan, tata pamer dan penyebarluasan informasi museum Penentuan kebutuhan museum yang perlu direvitalisasi Penyusunan mekanisme peningkatan mutu SDM permuseuman standar minimal POS nasional pelayanan, tata pamer dan penyebarluasan informasi museum kebutuhan museum yang perlu direvitalisasi peningkatan mutu SDM permuseuman Revitalisasi museum Pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan mutu SDM permuseuman Evaluasi standar minimal POS nasional pelayanan, tata pamer dan penyebarluasan informasi museum Evaluasi kebutuhan museum yang perlu direvitalisasi Evaluasi mekanisme peningkatan mutu SDM permuseuman 5

5. Peningkatan fungsi taman budaya Identifikasi standar minimal POS nasional pelayanan, aktivitas kesenian dan penyebarluasan informasi taman budaya Identifikasi taman budaya yang perlu direvitalisasi Identifikasi SDM pengelola taman budaya dalam rangka peningkatan mutu SDM Penyusunan standar minimal POS nasional pelayanan, aktivitas kesenian dan penyebarluasan informasi taman budaya Penentuan kebutuhan taman budaya yang perlu direvitalisasi Penyusunan mekanisme peningkatan mutu SDM taman budaya standar minimal POS nasional pelayanan, aktivitas kesenian dan penyebarluasan informasi taman budaya kebutuhan taman budaya yang perlu direvitalisasi peningkatan mutu SDM taman budaya Revitalisasi taman budaya Pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan mutu SDM taman budaya Evaluasi standar minimal POS nasional pelayanan, aktivitas kesenian dan penyebarluasan informasi taman budaya Evaluasi kebutuhan taman budaya yang perlu direvitalisasi Evaluasi mekanisme peningkatan mutu SDM taman budaya 6. Rumah budaya (Pusat Kebudayaan Indonesia di Luar Negeri) Identifikasi standar minimal pelayanan POS rumah budaya di luar negeri Identifikasi negara-negara yang perlu didirikan rumah budaya Analisis materi sajian rumah budaya Identifikasi tenaga pengelola rumah budaya Penyusunan standar minimal pelayanan POS rumah budaya di luar Penentuan kebutuhan pembangunan rumah budaya Koordinasi dengan pemerintah negara setempat dan KBRI Penyusunan standar kompetensi pengelola rumah budaya standar minimal pelayanan POS rumah budaya di luar negeri dan informasi rumah budaya di luar negeri standar kompetensi pengelola rumah budaya Membangun rumah budaya di negara yang sudah ditentukan beserta materi sajian Promosi rumah budaya di luar negeri Pendidikan dan pelatihan calon pengelola rumah budaya Evaluasi standar minimal pelayanan POS rumah budaya di luar negeri Evaluasi kinerja rumah budaya di luar negeri Evaluasi standar kompetensi pengelola rumah budaya 6

7 Pelayanan Kebudayaan dalam Bidang Pendidikan Identifikasi kebijakan integrasi kebudayaan ke dalam fungsi pendidikan Analisis kebutuhan sistem informasi integrasi kebudayaan ke dalam pendidikan Identifikasi peta kebutuhan bahan ajar, kurikulum, media pembelajaran Identifikasi kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik sejarah, seni dan kebudayaan lainnya Identifikasi bahan pustaka bidang kebudayaan di semua jenjang dan jenis pendidikan Penyusunan kebijakan integrasi kebudayaan ke dalam fungsi Penyusunan dan pengembangan sistem informasi integrasi kebudayaan ke dalam bidang pendidikan Penyusunan bahan ajar, kurikulum, media pembelajaran Peningkatan kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik sejarah, seni dan kebudayaan lainnya Penyusunan bahan pustaka bidang kebudayaan di semua jenjang dan jenis pendidikan Uji petik bahan kebijakan integrasi kebudayaan ke dalam fungsi Uji petik sistem informasi integrasi kebudayaan ke dalam bidang Uji petik modul kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik sejarah, seni dan kebudayaan lainnya bahan ajar, kurikulum, media pembelajaran bahan pustaka bidang kebudayaan di semua jenjang dan jenis pendidikan 7 Pelayanan Kebudayaan dalam Bidang Pendidikan Pelaksanaan kebijakan integrasi kebudayaan ke dalam fungsi Pelaksanaan sistem informasi integrasi kebudayaan ke dalam bidang pendidikan Pelaksanaan bimbingan teknis kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik sejarah, seni dan kebudayaan lainnya Pelaksanaan bahan ajar, kurikulum, media pembelajaran Pelaksanaan bahan pustaka bidang kebudayaan di semua jenjang dan jenis pendidikan Evaluasi kebijakan integrasi kebudayaan ke dalam fungsi pendidikan Evaluasi sistem informasi integrasi kebudayaan ke dalam bidang Evaluasi kualifikasi dan kompetensi tenaga pendidik sejarah, seni dan kebudayaan lainnya Evaluasi bahan ajar, kurikulum, media pembelajaran Evaluasi bahan pustaka bidang kebudayaan di semua jenjang dan jenis pendidikan 7

8 Pemberdayaan lembaga komunitas sejarah dan adat untuk pelestarian budaya Identifikasi POS fasilitasi lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Analisis kebutuhan fasilitasi lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Identifikasi lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Identifikasi kegiatan lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Identifikasi sarana lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Penyusunan POS fasilitasi lembaga komunitas adat, sejarah dan seni dalam pelestarian budaya Penyusunan data lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Penyusunan data kegiatan lembaga komunitas adat, sejarah dan seni POS fasilitasi lembaga dan komunitas adat, sejarah dan seni Pelaksanaan fasilitasi kegiatan lembaga komunitas adat, sejarah dan Evaluasi pelaksanaan fasilitasi kegiatan lembaga komunitas adat, sejarah dan seni Capaian Reformasi Birokrasi (2010-2012) Dalam proses perencanaan 8

Penanggung Jawab Pengarah : Direktur Jenderal Kebudayaan Koordinator : Sekretaris Ditjen Kebudayaan Penanggungjawab 1. Registrasi Nasional Cagar Budaya 2. Pencatatan Warisan Budaya Nasional : Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman : Direktur Internalisasi dan Diplomasi Budaya 3. Peningkatan Fungsi Museum : Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman 4. Peningkatan Fungsi Taman Budaya : Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman 5. Penyensoran Film : Direktur Pembinaan Kesenian dan Perfilman 6. Rumah Budaya : Direktur Internalisasi dan Diplomasi Budaya 7. Pelayanan Kebudayaan di Bidang Pendidikan 8. Pemberdayaan Lembaga dan Komunitas Adat : Direktur Sejarah dan Nilai Budaya : Direktur Pembinaan Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Anggaran. Kegiatan Anggaran 1 Registrasi Nasional Cagar Budaya Rp. 53.400.000,- 2 Pencatatan Warisan Budaya Nasional Rp. 36.000.000,- 3 Peningkatan Fungsi Museum Rp. 270.500.000,- 4 Peningkatan Fungsi Taman Budaya Rp. 39.700.000,- 5 Penyensoran Film Rp. 136.000.000,- 7 Rumah Budaya Rp. 60.000.000,- 8 Pelayanan Kebudayaan di Bidang Pendidikan Rp. 31.920.000,- 9 Pemberdayaan Lembaga dan Komunitas Adat Rp. 98.500.000,- TOTAL Rp. 726. 020.000,- 9

Terima kasih 10