APLIKASI SIMULATOR PEMBELAJARAN SISTEM MANUFAKTUR BERBASIS JOB ORDER Youllia Indrawaty [1], R Cahyadi [2], Nugraha Herry Syahrial [3] Jurusan Teknik Informatika, Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Nasional Bandung ABSTRAK Industri manufaktur adalah sebuah industri yang mengolah input menjadi output berupa produk.sistem manufaktur itu sendiri sesungguhnya memiliki beberapa keterbatasan seperti tempat, waktu, dan kondisi tidak ideal yang tidak terduga. Alternatif yang bisa digunakan untuk meminimisasi keterbatasan yang ada ialah dengan menggunakan alat bantu berupa simulator sistem manufaktur.simulator digunakan untuk melatih operator dalam melaksanakan sesuatu atau beberapa tugas. Terdapat banyak permasalahan yang ada pada sistem manufaktur, salah satu yang akan diangkat pada tugas akhir ini adalah sistem manufaktur berbasis job order. permasalahan utama dalam mempelajari sistem manufaktur berbasis job order ini sendiri khususnya pada penanganan sistem pre-order dan penjadwalan job produksi. Dibutuhkan ketelitian untuk menangani job order, sehingga untuk mempermudah dalam proses pembelajaran maka dibuatkanlah sebuah simulator sistem manufaktur berbasis job order yang bertujuan untuk mempermudah pada proses pembelajaran dalam menangani sistem manufaktur. Dari hasil pengujian, sistem simulator berbasis job order telah terintegrasi dan mampu mewakili sistem manufaktur berdasarkan penanganan pesanan prospektif serta penjadwalan job. Kata kunci : manufaktur, simulator, job order ABSTRACT Manufacturing industry is an industry processes input to output in the form of the product. manufacturing system itself actually has some limitations such as place, time, and not ideal conditions for the unexpected. Alternatives that could be used to minimize the limitations of presumption by using the tools of a manufacturing system simulator. Simulator used to train operators in carrying something or some task. There are many problems that exist in the manufacturing system, one that will be appointed in this thesis is based on job order manufacturing system. The main problem in studying the job order-based No.3, Vol. 3, September Desember 2012 29
manufacturing system itself, especially in the handling of pre-order system and job scheduling production. Accuracy needed to handle the job order, so as to facilitate the learning process then dibuatkanlah a simulator-based job order manufacturing system that aims to facilitate the learning process in dealing with manufacturing systems. From the test results, job order based simulator systems have been integrated and are able to represent manufacturing systems based on the handling of orders and scheduling prospective job. Keywords: manufacturing, simulator, job order PENDAHULUAN Industri manufaktur di Indonesia semakin lama semakin pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya berbagai macam industri manufakturmulai dari industri kecil hingga industri besar. Dalam Rangka menghadapi perkembangan yang sangat pesat, lulusan perguruan tinggi diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam menghadapi berbagai rintangan yang timbul sebagai akibat dari perkembangan tersebut. [1] Industri manufaktur adalah sebuah industri yang mengolah input menjadi output berupa produk yang tangibel. Sistem manufaktur itu sendiri sebenarnya sudah dipelajari secara mendalam pada dunia pendidikan tujuannya yaitu memberi pembelajaran tentang sistem manufaktur itu sendiri. salah satu cara yang dapat digunakan untuk membantu mahasiswa dalam merespon perkembangan teknologi di dunia industri manufaktur adalah dengan cara mempelajari sistem manufaktur secara menyeluruh. Mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja harus lebih siap untuk menghadapi kondisi nyata dunia kerja yang sesungguhnya. Hal tersebut berfungsi memberikan metode pembelajaran yang dapat menggambarkan situasi atau keadaan aktual dari sistem manufaktur. [1] Namun, untuk dapat mempelajari sistem manufaktur yang sesungguhnya memiliki beberapa keterbatasan seperti tempat, waktu, dan kondisi tak ideal yang tidak terduga. Alternatif yang bisa digunakan untuk meminimisasi keterbatasan yang ada ialah dengan menggunakan alat bantu berupa pembangunan simulator sistem manufaktur berbasis job order Pada penelitian ini melanjutkan pengembangan sistem manufaktur yang telah dirancang oleh Nurcahyo (2010) dan Cherry Firmansyah (2011). Dari uraian yang telah dikemukakan, terdapat permasalahan utama yang dapat dijadikan suatu topik penelitian tugas akhir, yaitu Dibutuhkan suatu simulator sistem penanganan pre-order dan penjadwalan job produksi. Simulator-simulator tersebut idealnya adalah saling terintegrasi sehingga dapat menjadi suatu laboratorium virtual untuk pembelajaran sistem manufaktur. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan pengembangan simulator untuk pembelajaran sistem manufaktur berbasis job ordersertamemperhatikan No.3, Vol. 3, September Desember 2012 30
kondisi nyata pada perusahaan, sehingga simulator yang dihasilkan dapat mendekati kondisi nyata untuk dijadikan sebuah pembelajaran. Dalam membuat simulator ini batasan-batasan masalahnya yaitu: 1. Model simulasi yang dirancang adalah model perusahaan industri dengan sistem job order. 2. Informasi-informasi order merupakan data-data yang telah mengalami proses perhitungan engineering. 3. routing setiap part dianggap telah diketahui dan akan menjadi soal dalam penjadwalan. 4. Sistem ini dibangun dengan menggunakan bahasa pemograman php, Javascript, CSS dan databasemysql DASAR TEORI [2] Simulator adalah suatu perangkat yang memecahkan masalah kompleks, yang berkaitan dengan beroperasinya suatu sistem. Simulator menggunakan komponenkomponen yang tunduk kepada persamaanpersamaan yang sama seperti pada sistem aslinya yang sedang dikaji. Simulator digunakan untuk melatih operator dalam melaksanakan sesuatu atau beberapa tugas. Sistem Manufaktur [3] Pembagian Sistem Manufaktur 1. Sistem Manfaktur Berbasis Pesanan Prospektif 2. Sistem Manufaktur Penjadwalan Job PERANCANGAN DAN ANALISIS Pada penelitian ini terdapat 3 bagian penting dalam perancangan simulator yaitu simulator untuk aktivitas pesanan prospektif, simulator untuk penjadwalanjob, dan data base server. Aktivitas yang dilakukan pada data base server adalah sebagai penyimpan data dari aktivitas pesanan prospektif dan selanjutnya akan dihubungkan pada simulator penjadwalanjob. Hasil dari penjadwalanjob selanjutnya akan disimpan kembali pada data base server untuk kebutuhan informasi. Dalam penelitian Nurcahyo (2010) dan Cerry Firmansyah (2011), rancangan simulatoryang dibuat adalah rancangan yang dapat mengintegrasikan aktivitas pre-order dan penjadwalan job, setelah mengidentifikasi penelitian tersebut, selanjutnya dilakukan identifikasi mengenai pengembangan sistem dengan memperhatikan aktivitas yang terjadi pada perusahaan nyata. Selanjutnya ditentukan rancangan konsep yang dapat mengembangkan simulator yang dibuat dalam penelitian ini yang terdapat pada Gambar 1. Sistem manufaktur merupakan sistem yang melakukan proses transformasi komponen-komponen / material menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi. No.3, Vol. 3, September Desember 2012 31
Gambar 1.Deskripsi Sistem Manufaktur Job Order Analisa Kebutuhan Sistem Analisis kebutuhan merupakan gambaran tentang kebutuhan yang diperlukan pada aplikasi yang mendeskripsikan interaksi pengguna dengan sistem. Dari permasalahan yang telah disebutkan pada Bab 1, dapat dihasilkan analisa kebutuhan yang terdapat pada sistem Simulator untuk penyediaan informasi kepada pengguna sistem. Adapun proses bisnis yang terdapat pada sistem Sistem Manufakturseperti pada Gambar 2. Gambar 2. Proses Bisnis Simulator Job Order Perancangan Main Flow Chart Sistem Operator pesanan prospektif akan melakukan pengontrolan terhadap kegiatan sesuai dengan masukan dari data base server yang sudah di generate. Hasil kegitan tersebut akan disimpan kembali pada data base server. Data base server akan memberikan informasi mengenai mengenai data pesanan prospektif dan dilakukan pengontrolan oleh operator pesanan prospektif hingga proses negosiasi yang dilakukan selesai dan data tersebut masuk kembali pada data base server.flowchart tersebut terdapat pada Gambar 3. No.3, Vol. 3, September Desember 2012 32
Gambar 3. Main Flowchar No.3, Vol. 3, September Desember 2012 33
Data Flow Diagram Data flow diagram (DFD) digunakann untuk menggambarkan system yang telah ada secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data itu mengalir. DFD tersebut terdapat pada Gambar 4. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIANN Implementasi untuk Simulator Sistem Manufaktur Berbasis Job order berdasarkan rancanganuser Interface terdapat pada Gambar 6. Dan Gambar 7. User interface dan implementasi pesanan prospektif,gambar 8. Dan Gambar 9. User interface dan implementasi penjadwalan job yang disesuaikan dengan bahasa pemograman Cascading Style Sheets, Javascript dan PHP. Gambar 4. Diagram Konteks ERD ERD menggambarkan Entity Relationship Diagram dan beberapa entitas saling keterhubungan yang terdapat padaa Gambar 5. Gambar 6. User Prospektif Interface Pesanan Gambar 5. ERD Sistem Manufaktur Simulator No.3, Vol. 3, September Desember 2012 34
Gambar 9. Implementasi Penjadwalan Job Gambar 7. Implementasi Prospektif Pesanann Pengujian terhadap penentuan biayaa dan delivery time Pada pengujian inii operator akan menghitung biaya produksi pada Tabel 1.dalam setiap order-nyaa dan pengujian penentuan delivery time untuk order yang dipesan yang terdapat pada Tabel 2. Tabel 1. Perhitungan biaya produksi Material Cost (Rp) Machining Cost(Rp) Biaya Administrasi(Rp) Production Cost (Rp) Rp. 338971 Rp. 245000 Rp. 100000 Rp. 683971 Gambar 8. Penjadwalan Job User Interfacee No.3, Vol. 3, September Desember 2012 35
Tabel 2. Perhitungan Delivery time No Order 1 2 Produk Waktu Mesin /Jam Kedatangan Vendor /Hari Roller Shaft 8 1 1 Moving Blade 8 0 1 Total 16 Total Mesin /Hari 4 1 2 Lead Time /Hari diatas, diambil hasil kesimpulan yaitu berupa pengujian alpha yang telah dilakukan terhadap fungsi-fungsi yang terdapat di dalam sistem dirangkum di dalam Tabel 3. Hasil pengujian alpha. Pengujian beta dilakukan oleh mahasiswa Teknik Industri Itenas pada tanggal 10 Agustus 2012, yaitu sebagai operator pesanan prospektif dan operator penjadwalan job, hasil dari pengujian yang terdapat di dalam sistem dirangkum di dalam Tabel 4. Hasil pengujian beta. Total Waktu 7 Pengujian Alpha dan Beta Dari pengujian fungsi pesanan prospektif dan fungsi penjadwalan job Tabel 3. Pengujian aplha Fitur diuji yang Butir yang diuji Pengamatan 3x Kesimpulan Halaman Proses routing customer Proses routing berhasil [3x] Pesanan Proses cart Proses cart berhasil Prospektif pesanan [3x] Proses Proses negosiasi negosiasi berhasil [3x] Halaman Penjadwalan job Proses cek order Proses Penjadwalan Proses cek order berhasil Proses Penjadwalan berhasil [3x] [3x] No.3, Vol. 3, September Desember 2012 36
Tabel 4. Pengujian beta No.3, Vol. 3, September Desember 2012 37
Posisi Posisi dalam Fungsi yang diuji Kesimpulan pengujian Mahasiswa T.Industri Mahasiswa T.Industri Operator Pesanan Prospektif Operator Penjadwalan Job 1. Routing Customer 2. Mengecek Vendor 3. Mengecek kondisi Shop Floor 4. Proses Negosiasi 1. Cek Order 2. Proses Penjadwalan KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA Berdasarkan implementasi dan pengujian, kesimpulan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yaitu simulator yang dibuat dapat memunculkan suatu jenis order secara acak,sehingga dapat menggambarkan sifat perusahaan yaitu bersifat job ordersertapengembangan simulator dirancang dan dibuat dalam setiap aktivitas. Pada aktivitaspenanganan pesanan prospektif dipengaruhi oleh vendor sehingga dapat mempengaruhi terhadap keputusan delivery time. Sedangkan pada aktivitas penjadwalan job, penjadwalan dipengaruhi oleh aktifitas pengecekan job dan proses eksekusi penjadwalan job. 1. Firmansyah,Cherry,2011,Simulator Untuk Pembelajaran Sistem Manufaktur Berbasis Pesanan, Tugas Akhir ITENAS, Bandung 2. Nurcahyo,A, 2010, Simulator Penanganan Pre-Order dan Penjadwalan Job Untuk Pembelajaran Sistem Manufaktur Make To Order, Tugas Akhir ITENAS, Bandung 3. Syahrial, Herry, Youllia Indrawaty N, ST.,MT, R Cahyadi Nugraha, ST.,MT. Kumpulan Referensi Penelitian dan Pengembangan Sistem. Bandung No.3, Vol. 3, September Desember 2012 38