Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

Tinjauan Kelengkapan Isi Rekam Medis Pada Formulir Resume Medis Kasus Bedah Di Rumah Sakit Haji Pondok Gede Jakarta Pada Tahun 2017

BAB I PENDAHULUAN. medis. Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang. pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan tempat tidur pasien, pelayanan medis dan perawatan. lanjutan untuk diagnosis dan perawatan oleh tenaga medis yang

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUMAH SAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PADA PASIEN TYPOID DI RSUD KOTA SEMARANG PERIODE TRIWULAN I TAHUN 2014

HUBUNGAN PENGETAHUAN DOKTER DENGAN KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI POLIKLINIK NEUROLOGI RSUP DR. KARIADI SEMARANG OKTOBER 2008.

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP PADA PERIODE TRIWULAN I DI RSUD UNGARAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

TINJUAN PENGETAHUAN PERAWAT RAWAT INAP DALAM PENGISIAN FORMULIR RM.15 (RESUME KEPERAWATAN PASIEN KELUAR) DI RSUD TUGUREJO SEMARANGTAHUN 2014

ABSTRAK TINJAUAN TATALAKSANA REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT KEPOLISIAN PUSAT RADEN SAID SUKANTO DI JAKARTA TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

pada Ruangan Paru di BLUD RSU Ratu Zalecha Martapura Tahun 2012

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pada hakekatnya adalah proses pengambilan keputusan dalam. kemampuan manajemen menggunakan informasi tersebut.

QUANTITATIVE AND QUALITATIVE ANALYSIS OF THE IN-PATIENT MEDICAL RECORD DOCUMENTS FOR PATIENTS WITH HYPERTENSION AT THE PANTI WILASA DR

TINJAUAN PENGISIAN RESUME KELUAR RAWAT INAP RUANG TERATAI TRIWULAN IV DI RSUD KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2012

Keywords: Quality assurance, qualitative and quantitative analysis, filling

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kementrian Kesehatan RI,Permenkes No.269/Menkes/Per/III/2008 tentang Rekam Medis,Jakarta: 2008

QUANTITATIVE ANALYSIS OF THE MEDICAL RECORD DOCUMENT CASES OF STROKE HOSPITALIZATIONS FOURTH QUARTER OF 2012 IN THE HOSPITAL KRT SETJONEGORO WONOSOBO

ANALISIS PERILAKU DOKTER DALAM MENGISI KELENGKAPAN DATA REKAM MEDIS LEMBAR RESUME RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN 2005

Tinjauan Implementasi Persetujuan Tindakan Kedokteran di BLUD Rumah Sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin Periode Mei-Juni Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. harus dipelihara kerena bermanfaaat bagi pasien, dokter dan rumah sakit. pengobatan dan perawatan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

LAELA MIFTAHUL JANNAH

Kata Kunci PENDAHULUAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Selain itu,

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG PADA PERIODE BULAN MEI 2013 ARTIKEL

STUDI DESKRIPTIF KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS BEDAH ORTHOPEDY DI RSUD KOTA SEMARANG

Peningkatan Kelengkapan Rekam Medis. Improving Medical Record Completeness

TINJAUAN PELAKSANAAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL DISTRIBUSI REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BEKASI

ANALISA KUANTITATIF DAN KUALITATIF PASIEN RAWAT INAP PADA KASUS PENYAKIT HERNIA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN 2014 DI RSUD SUNAN KALIJAGA DEMAK

PERBANDINGAN KELENGKAPAN PENGISIAN REKAM MEDIS ANTARA DOKTER UMUM DAN DOKTER SPESIALIS JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Tinjauan Tata Kelola Sistem Filing Rekam Medis Rawat Jalan di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2011

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

HUBUNGAN KETERISIAN DAN KEJELASAN DIAGNOSIS UTAMA PADA LEMBAR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DENGAN TERKODENYA DIAGNOSIS DI RS BHAYANGKARA YOGYAKARTA

ABSTRACT. Keywords: hospital's internal report. xvi

Analisis Faktor-Faktor Penyebab Ketidaklengkapan Pengisian Lembar Resume Medis Pasien Rawat Inap

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DATA DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA KASUS GASTROENTERITISDI RSU SINAR KASIH PURWOKERTO PERIODE TRIWULAN IV TAHUN 2012

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

AKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA PONOROGO Ayu anggraini (NIM : )

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Boyolali merupakan. salah satu instansi pelayanan kesehatan di Kabupaten Boyolali.

ABSTRACT. Keywords : Accreditation, KARS, APK 3.2, APK, APK 3.3 Bibliography : 19 ( ) ABSTRAK

FORM CHECKLIST KELENGKAPAN REKAM MEDIS RS. SIAGA RAYA- JAKARTA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang terus mengalami perkembangan adalah rumah sakit.rumah sakit

Tri Purnama Sari. : Kendala Petugas Rekam Medis, Kode Penyakit, BPJS ABSTRACT

Tinjauan Ketidaklengkapan Pengisian Resume Medis Di RS. X, Mei - Juni 2013

KESESUAIAN DIAGNOSIS PADA BERKAS REKAM MEDIS DAN EHR PASIEN INSTALASI GAWAT DARURAT

HUBUNGAN PERILAKU DOKTER TERHADAP KELENGKAPAN RESUME MEDIS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DR. SOEGIRI LAMONGAN TAHUN 2016

analisis kuantitatif dokumen rekam medis rawat inap dengan diagnosis VERTIGO di rsi amal sehat PeriOde TriWulan iv Pada TaHun 2012

BAB I PENDAHULUAN. Sakit pasal 1 ayat 1 menyatakan rumah sakit adalah suatu institusi. pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. yang bermutu dan memperoleh penghasilan yang cukup untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Djoyosoegito dalam Hatta (2010), rumah sakit merupakan satu

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KUANTITATIF RAWAT JALAN KASUS DIABETES MELETUS DENGAN METODA HATTA DI RS JASA KARTINI TRIWULAN IV TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. sakit adalah data atau informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator

MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012

*) Alumni Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro. **) Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Dokumen Rekam Medis Pasien Rawat Jalan Lama Di RSUD H. DAMANHURI BARABAI Tahun 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Rekam medis mempunyai peran yang dominan dalam proses pelayanan

TINJAUAN ANALISIS KUANTITATIF TERHADAP PENGISIAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUANGAN BEDAH INSTALASI RAWAT INAP RSUD TOTO KABILA TRIWULAN I TAHUN 2017

ANALISIS PELAYANAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT X KEDIRI JAWA TIMUR ANALYSIS SERVICES MEDICAL RECORD IN BHAYANGKARA HOSPITALS KEDIRI-EAST JAVA

Tinjauan Kelengkapan Diagnosis Visum Et Repertum Psikiatrik di Rumah Sakit Jiwa Daerah Sambang Lihum Tahun 2015

JURNAL VISIKES - Vol. 10 / No. 1 / April 2011

BAB I PENDAHULUAN. inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Salah satu fungsi dari Rumah Sakit

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

Tinjauan Keakuratan Data pada Sensus Harian Rawat Inap Di Rumah Sakit Khusus Bedah Banjarmasin Siaga

ANALISIS PENGISIAN FORMULIR RESUME MEDIS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP KASUS DEMAM THYPOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA PEKALONGAN PADA PERIODE TRIWULAN 1 TAHUN

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang

PANDUAN PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Permenkes No : 269/Menkes/PER/III/2008 yang dimaksud rekam

ANALISIS KELENGKAPAN PENGISIAN RESUME MEDIS PASIEN HYPERPLASIA OF PROSTATE

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. No.269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis bab III pasal 5 yang

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan

ANALISA KUANTITATIF TERHADAP KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP PADA BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT PANTI WILASA DR.CIPTO SEMARANG TRIWULAN IV

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

ANALISA KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG AN NISA TRIWULAN I TAHUN 2012 DI RSU PKU MUHAMMADIYAH GUBUG

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISA KELENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN BEDAH NON ASURANSI DI RSU AISYIYAH KUDUS PADA TRIWULAN I TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. keseimbangan yang dinamis dan mempunyai fungsi utama melayani

ABSTRACT. : Inpatient Medical Record Documents patients BPJS case SectioCaesaria, Review of Quantitative, Qualitative Review, Accuracy Code.

Tinjauan Pengetahuan dan Sikap Dokter dalam Pengisian Resume Medis Rawat Inap RS Permata Bunda Purwodadi Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas tidak terlepas dari peran tenaga medis dan nonmedis.

PENGARUH SIKAP PETUGAS REKAM MEDIS TERHADAP KELENGKAPAN PENGISIAN FORMULIR PEMERIKSAAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM HERNA MEDAN TAHUN 2015

Risdian Nur Khayatur Rohman (Prodi D3 PMIK STIKes Buana Husada Ponorogo)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETIDAKLENGKAPAN FORMULIR INFORMED CONSENT DI RUMAH SAKIT UNGARAN TAHUN Efi Sriatmi*), dr.zaenal Sugiyanto,M.

ijmsbm.org IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 4 No

GAMBARAN PENGEMBALIAN DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT INAP RUANG VII TRIWULAN IV TAHUN 2013 DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DAN KECEPATAN PENDISTRIBUSIAN REKAM MEDIS KE POLIKLINIK DI RUMAH SAKIT AN-NISA TANGERANG

TINJAUAN KEBUTUHAN RAK FILE DOKUMEN REKAM MEDIS (DRM) RAWAT INAP DI RSUD DR. H. SOEWONDO KENDAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan fungsi profesional baik di bidang teknik medis maupun. dilaksanakan surat persetujuan tindakan kedokteran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

Analisis Kelengkapan Pengisian Resume Medis Rawat Inap Periode April di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin Tahun 2011 Completeness Analysis of Inpatient Medical Resume Charging Period April In Bhayangkara Banjarmasin Hospital 2011 Khairun Nisa Ginting 1, Gussa Azizah 2, Dion Angger Priyatama 2 1 Alumni TIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan 2 STIKES Husada Borneo, Jl. A. Yani Km 30,5.4 Banjarbaru, Kalimantan Selatan *korespondensi : Abstract Quantitative analysis is to assess the completeness and accuracy of health records (medical records) inpatient and outpatient facilities owned by the means service. Discharge summary is all about the care and treatment of patients as has been attemted by health workers and stakeholders. In a complete medical record, may obtain information that can be used for various purposes. The purpose of this study was to calculate the percentage of completeness of charging discharge summary. This research type used descriptive analytical records in April 2011. Sampling using simple random sampling of 171 pieces of discharge summary medical records. Instruments of research using observation, interviews, and sheet checklist. The result of the completeness the obtained rate is 62,02% of discharge summary where the results obtained from the average value identification of patients. The average reaches 39,38% completeness, the completeness of vital reports that the average of its research 56,14%, authentication of writing is average its rate is 63,7% completeness, and to note that both the completeness of its 88,87%. Human resources to analyzing existing 2 people and they have never trained so that the knowledge obtained from socialization in the hospital and directly study the completeness of the SOP. Standard operating procedures and policies for the completeness of discharge summary follow a standard operating procedure completeness file medical records. Keywords : quantitative analysis, completeness form discharge summary Pendahuluan Pembangunan nasional pada Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang kompleks, padat pakar, dan padat modal. Kompleksitas ini muncul karena pelayanan rumah sakit menyangkut berbagai fungsi pelayanan, pendidikan, dan penelitian, serta mencakup berbagai tingkatan maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang professional baik dibidang teknis medis maupun administrasi kesehatan. Untuk menjaga dan meningkatkan mutu rumah sakit harus mempunyai suatu ukuran yang menjamin peningkatan mutu disemua tingkatan (1). Untuk melaksanakan fungsi rumah sakit sebagai tempat menyelenggarakan pelayanan kesehatan, maka sesuai dengan Permenkes RI. 159b/MenKes/SK/PER/II/1988 menyebutkan kegiatan pelayanan rumah sakit berupa palayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap dan pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik. Kegiatan di rumah sakit mencakup pelaksanaan pelayanan kesehatan dan pelaksanaan administrasi, pemeliharaan gedung, peralatan dan perlengkapan. Dalam rangka peningkatan mutu pelayanan, serta mengingat pentingnya dokumen rekam medis untuk rumah sakit, maka diperlukan adanya pengendalian terhadap pengisian dokumen rekam medis. Kualitas rekam medis di rumah sakit ikut menentukan mutu pelayanannya. Hal ini mengingat rekam medis merupakan salah satu standard yang harus dipenuhi oleh instansi atau rumah sakit untuk mendapatkan predikat akreditasi (2). Menurut Permenkes.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dalam rekam medis, setiap pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit diwajibkan untuk menyelenggarakan rekam medis. 39

Sistem pelayanan rekam medis adalah suatu sistem yang mengorganisasikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan dokumen yang dibutuhkan manajemen rumah sakit dan dilaksanakan untuk pasien yang dipandang sebagai manusia seutuhnya. Dalam rekam medis yang lengkap, dapat diperoleh informasiinformasi yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Keperluan tersebut diantaranya adalah sebagai bahan pembuktian dalam perkara hukum, bahan penelitian dan pendidikan, serta dapat digunakan sebagai alat untuk analisis dan evaluasi terhadap mutu pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit (3). Analisis kuantitatif adalah untuk menilai kelengkapan dan keakuratan rekam kesehatan rawat inap dan rawat jalan yang dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan. Untuk melakukan nya dibutuhkan standar waktu analisis, misalnya ditetapkan oleh organisasi profesi ataupun rumah sakit. Menurut Permenkes.269/MENKES/PER/III/2008 dalam pasal 2 yang berbunyi rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara elektronik, serta penyelenggaraannya rekam medis dengan menggunakan teknologi informasi elektronik diatur lebih dengan peraturan tersendiri. Dan pasal 4 yang berbunyi ringkasan pulang sebagaimana diatur dalam pasal 3 ayat 2 harus dibuat oleh dokter atau dokter gigi yang melakukan perawatan pasien. (2). Agar rekam medis terisi dengan tepat dan sesuai dengan kewenangan dan keakuratan data, perlu adanya kebijakan dari instansi atau pihak rumah sakit yang bersangkutan tentang kewenangan pengisian rekam medis, yang berisi tentang riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, perjalanan penyakit, tanda tangan dokter yang menerima dan atau yang merawat pasien. Dokter yang merawat, petugas rekam medis, pimpinan rumah sakit dan staf medik mempunyai tanggung jawab terhadap rekam medis. Tanggung jawab utama akan kelengkapan rekam medis terletak pada dokter yang merawat pasien tersebut. Berdasarkan latar belakang ini penulis akan mengangkat masalah analisis kuantitatif kelengkapan pengisian formulir resume medis rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Populasi pada penelitian ini adalah rekam medis rawat inap pasien yang pulang periode April 2011 sebanyak 300 rekam medis. Sampel diambil menggunakan teknik simple random sampling. Subjek penelitian yang digunakan yaitu petugas rawat inap dan kepala unit rekam medis rumah sakit. Sedangkan objek penelitian yang digunakan yaitu 171 rekam medis pasien baru dan rekam medis pasien lama. Variabel dalam penelitian ini adalah analisis kelengkapan resume medis rawat inap. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat. Hasil Penelitian 1. Persentase Kelengkapan Resume Medis a. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Identifikasi Pasien Distribusi kelengkapan resume medis berdasarkan identifikasi pasien di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin pada bulan April 2011 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1. Distibusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Identifikasi Pasien Identifikasi Kelengkapan Pasien n % n % 1 Nama 73 42,3 98 57,7 2.RM 68 39,8 103 60,2 3 Umur 63 36,8 108 63,2 4 Jenis 66 38,6 105 61,4 kelamin Average 68 39,38 104 60,62 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan kelengkapan resume medis berdasarkan identifikasi pasien. Kelengkapan tertinggi berada pada nama pasien yaitu 73 (42,3%), sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada jenis kelamin yaitu 105 (61,4%). Dari data yang diambil dari 171 resume medis pasien rawat inap bulan April 2011 kelengkapan nama pasien dengan jumlah dan persentase yaitu 73 (42,3%), no. RM dengan jumlah dan 40

persentase yaitu 68 (39,8%), umur dengan jumlah dan persentase yaitu 63 (36,8%), jenis kelamin dengan jumlah dan persentase yaitu 66 (38,6%). b. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Kelengkapan Laporan Form yang Penting Distribusi kelengkapan resume medis berdasarkan kelengkapan laporan form yang penting di Rumah sakit Bhayangkara Banjarmasin pada bulan April 2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Kelengkapan Laporan Form yang Penting Catatan Penting 1 Diagnosis Masuk 2 Diagnosis 116 67,8 55 32,2 Keluar 3 Pengobatan/ 120 70,2 51 29,8 Tindakan 4 Hasil-hasil 69 40,4 102 59,6 Pemeriksaan 5 Tanggal 63 36,8 108 63,2 Masuk 6 Tanggal 50 29,2 121 70,8 Keluar 7 Keadaan 121 70,8 50 29,2 Waktu Average 96 56,14 75 43,86 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan kelengkapan resume medis berdasarkan kelengkapan catatan penting. Kelengkapan tertinggi berada pada keadaan diagnosis masuk yaitu 133 (77,8%), sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada tanggal keluar 121 (70,8%). Dari data yang diambil dari 171 resume medis pasien rawat inap bulan April 2011 kelengkapan diagnosis masuk dengan jumlah dan persentase yaitu 133 (77,8%), diagnosis keluar dengan jumlah dan persentase yaitu 116 (67,8%), pengobatan/tindakan dengan jumlah dan persentase yaitu 120 (70,2%), hasil-hasil pemeriksaan dengan jumlah dan persentase 69 (40,4%), tanggal masuk dengan jumlah dan persentase 63 (36,8%), tanggal keluar dengan jumlah dan persentase 50 (29,2%), dan keadaan waktu keluar dengan jumlah dan persentase 121 (70,8%). c. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Otentikasi Penulisan Distribusi kelengkapan resume berdasarkan otentikasi penulisan di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Otentikasi Penulisan Otentikasi Penulis Kelengkapan n % n % 133 77,8 38 22,2 Kelengkapan n % n % 1 Nama Dokter 76 44,4 95 55,6 2 Tanda Tangan Dokter 142 83 29 17 Average 109 63,7 62 72,6 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan kelengkapan resume medis berdasarkan otentikasi penulis. Kelengkapan tertinggi berada pada tanda tangan dokter yaitu 142 (83%), sedangkan ketidaklengkapan tertinggi pada nama dokter yaitu 95 (55,6%). Dari data yang diambil dari 171 resume medis pasien rawat inap bulan April 2011 kelengkapan nama dokter dengan jumlah dan persentase yaitu 76 (44,4%), tanda tangan dokter dengan jumlah dan persentase yaitu 142 (83%). d. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Catatan yang Baik Distribusi kelengkapan resume medis berdasarkan catatan yang baik di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4. Distribusi Kelengkapan Resume Medis Berdasarkan Catatan yang Baik Pencatatan yang Baik Kelengkapan Jlh % Jlh % 1 Coretan 150 87,71 21 12,28 2 Tipe-x 171 100 0 0 3 Bagian yang kosong 135 78,95 36 21,05 Average 152 88,87 19 11,11 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan kelengkapan resume medis pada pencatatan yang baik kelengkapan tertinggi adalah tidak ada nya tipe-x yaitu 171 (100%) dan untuk ketidaklengkapan tertinggi pada 41

bagian yang kosong yaitu 36 (21,05%). Dari data yang diambil dari 171 resume medis pasien rawat inap bulan April 2011 kelengkapan pada bagian coretan dengan jumlah dan persentase yaitu 150 (87,71%), bagian tipe-x dengan jumlah dan persentase yaitu 171 (100%), dan untuk bagian yang kosong dengan jumlah dan persentase 135 (78,95%). 2. Sumber Daya Manusia Analisis kelengkapan resume medis dilakukan di unit kerja rekam medis yang dilakukan oleh petugas rekam medis. Semua petugas yang ada di unit kerja rekam medis dapat melakukan penganalisisan pada saat jam kerja. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara berikut : Untuk penganalisisan formulir resume medis belum ada petugas yang bertanggung jawab penuh karena bisa di rangkap dengan penganalisisan lembaran formulir lain nya... Responden Petugas yang ada pada instalasi rekam medis ada 8 orang dan yang melakukan penganalisisan kelengkapan ada 2 orang. Petugas yang melakukan penganalisisan kelengkapan belum pernah mengikuti pelatihan atau pendidikan khusus. Pengetahuan dan keterampilan penganalisisan kelengkapan diterima dari sosialisasi rumah sakit serta dengan cara mempelajari SOP kelengkapan secara langsung. 3. Kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kebijakan standar operasional prosedur penganalisisan kelengkapan resume medistermasuk dalam SOP penangan berkas rekam medis rawat inap yang disahkan pada tahun 2008. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara : Kebijakan SOP kelengkapan resume medis mengikuti standar kelengkapan dalam SOP penanganan berkas rekam medis rawat inap... Kepala Unit RM Uraian kebijakan penanganan berkas rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin, yaitu : a. Semua staf medis dan para medis harus mengisi berkas rekam medis dengan jelas, benar, lengkap, dan tepat waktu. b. Setelah pasien keluar dari rumah sakit, berkas rekam medis pasien segera dikembalikan ke Instalasi rekam medis paling lambat 24 jam setelah pasien, secara lengkap dan benar. c. Berkas rekam medis harus selesai dilengkapi di ruang perawatan dan kembali ke Instalasi Rekam Medis paling lambat 14 hari setelah dikembalikan. d. Semua laporan selesai untuk disimpan paling lambat 30 hari. SOP ini sudah disosialisasikan, namun terkadang masih belum berjalan dengan baik. Kesulitan dalam penganalisisan kelengkapan terjadi karena sulitnya membaca tulisan dokter dan perawat. Petugas pun akan langsung menanyakan pada dokter yang bersangkutan apabila dokter masih ada dalam ruangan. Jika dokter sudah tidak ada di tempat petugas akan menanyakan kepada perawat yang saat itu ada di ruangan. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara berikut : Tulisan dokter dan perawat yang terkadang sulit untuk dibaca... Responden Pengisian resume medis dilakukan oleh dokter setelah pasien pulang, dan setelah data-data terisi rekam medis tersebut diantar dari ruang keperawatan ke ruang unit kerja rekam medik untuk dilakukan analisis kelengkapan. Di unit kerja rekam medik analisis kelengkapan dilakukan dengan cara manual dan komputerisasi dan apabila ada data yang tidak terisi dengan lengkap maka akan dikembalikan ke ruangan untuk dilengkapi, setelah dilengkapi rekam medis diambil. Dari rekam medis yang diambil ini beberapa masih tidak lengkap dan dianalisis sebagai rekam medis tidak lengkap. Dan kegunaan hasil analisis kelengkapan dirumah sakit adalah untuk kelancaran administrasi serta sebagai alat bukti hukum, untuk kepentingan pasien yang mengurus asuransi, dan untuk penelitian. 42

Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara berikut : Untuk kelancaran administrasi.. Responden Pembahasan 1. Persentase Kelengkapan Resume Medis Resume adalah ringkasan dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga kesehatan dan pihak terkait. Lembar ini harus ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Lazimnya informasi yang terdapat didalamnya adalah mengenai jenis perawatan yang diterima pasien, reaksi tubuh terhadap pengobatan, kondisi saat pulang serta tindak lanjut pengobatan setelah pulang perawatan. Kegunaan dari ringkasan riwayat pulang (resume) adalah untuk : 1) Menjaga kelangsungan perawatan dikemudian hari dengan memberikan tembusannya kepada dokter utama, dokteryang merujuk dan konsultan yang membutuhkan. 2) Memberikan informasi untuk menunjang kegiatan komite telaahan staf medis. 3) Memberikan informasi kepada pihak ketiga yangberwenang. 4) Memberikan informasi kepada pihak pengirim pasien ke rumah sakit. Persentase kelengkapan formulir resume medis berdasarkan hasil observasi pada 171 rekam medis di Rumah Sakit Bhayangkara Banjarmasin periode April 2011 memiliki kelengkapan sebesar 62,02% dan ketidaklengkapan formulir resume medis menunjukkan sebesar 47,05%. Pada pengkategorian resume medis, resume medis pada identifikasi pasien yang berdasarkan tabel 1 memiliki kelengkapan dengan persentase 39,38% dan ketidaklengkapan dengan persentase 60,62%. Resume medis pada identifikasi pasien yaitu untuk memudahkan mengenali rekam medis pasien jika terjadi pemisahan berkas dan folder. Pengkategorian resume medis pada kelengkapan laporan yang penting berdasarkan tabel 2 memiliki kelengkapan dengan persentase 56,14% dan ketidaklengkapan dengan persentase 43,86%. Resume medis pada kelengkapan laporan yang penting yaitu pencatatan harus jelas terbaca untuk mengetahui perjalanan penyakit selama perawatan dan sebagai data objektif untuk analisis penyakit pasien (4). Pengkategorian resume medis pada otentikasi penulis berdasarkan tabel 3 memiliki kelengkapan dengan persentase 63,7% dan ketidaklengkapan dengan persentase 72,6%. Resume medis pada otentifikasi penulis yaitu untuk mengetahui nama dokter dan tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan kepada pasien selama pasien dirawat. Dan pengkategorian resume medis pada pencatatan yang baik berdasarkan tabel 4 memiliki kelengkapan dengan persentase 88,87% dan ketidaklengkapan dengan persentase 11,11%. Resume medis pada pencatatan yang baik yaitu cara penulisan yang terbaca atau tidak, cara pembetulan kesalahan, penggunaan simbol dan istilah yang sah. Pencatatan harus jelas terbaca untuk mengetahui perjalanan penyakit selama masa perawatan. Sistem pencatatan yang baik akan memudahkan pengolahan informasi yang dihasilkan dari sistem rekam medis itu sendiri (4). Angka di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kelengkapan formulir resume medis belum terisi dengan lengkap. Apalagi pada identifikasi pasien masih kurang lengkap dikarenakan petugas yang mengisi terkadang lupa untuk mengisinya. Dimana dalam ringkasan pulang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Peraturan Menteri Kesehatan tentang rekam medis sekurang-kurangnya memuat : identitas pasien, diagnosis masuk dan indikasi pasien rawat, ringkasan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang, diagnosis akhir, pengobatan dan tindak lanjut, dan nama dan tanda tangan dokter atau dokter gigi yang memberikan pelayanan kesehatan. Dalam analisis kuantitatif rekam kesehatan ini terfokus pada penelaahan tentang ada tidaknya kelengkapan informasi tindak lanjut mengenai pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien oleh tenaga kesehatan. Semakin lengkap tenaga kesehatan memberikan data tindak lanjut dalam pelayanan kesehatan berarti semakin banyak pemanfaatan kelengkapan informasi oleh tenaga kesehatan. Berarti pula, kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan 43

semakin dapat dibuktikan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan terkait (2). 2. Sumber Daya Manusia Dari 8 orang petugas rekam medis yang melakukan penganalisisan hanya 2 orang dan mereka memiliki tugas yang sama dalam proses penganalisisan. Dengan latar belakang pendidikan yang bukan Perekam dan Informasi Kesehatan pasti akan sulit bagi mereka untuk memahami dan mengerti secara pasti bagaimana ketentuan penganalisisan kelengkapan. Apalagi mereka belum pernah mengikuti pelatihan ataupun pendidikan Perekam dan Informasi kesehatan. Tugas pengisian resume medis dilakukan oleh dokter yang merawat. Setelah pengisian rekam medis selesai dari ruang perawatan maka akan diantar ke ruang unit kerja rekam medis untuk dilakukan analisis kelengkapan. Analisis kuantitatif dimaksudkan untuk menilai kelengkapan dan keakuratan rekam kesehatan (RK) rawat inap dan rawat jalan yang dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan. Telaahan rekam kesehatan secara kuantitatif dilaksanakan dengan mengevaluasi kelengkapan berbagai jenis formulir dan data/informasi (manual kertas ataupun elektronis) seperti pada ringkasan riwayat pulang (resume) lengkap. Informasi yang hilang atau belum lengkap harus dilaporkan secara manual dengan mengisi lembar kekurangan. Selanjutnya petugas rekam medis segera memberi tahu pihak yang memberikan pelayanan agar segera melengkapinya (2). 3. Kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) Kebijakan Standar Operasional Prosedur (SOP) kelengkapan resume medis mengikuti standar kelengkapan rekam medis yang sudah ada sejak tahun 2008 dan sudah disosialisasikan kepada petugas dan dengan standar untuk kelengkapan adalah 95%. Namun standar kelengkapan rekam medis masih belum memenuhi dengan ketetapan standar yang telah ditentukan oleh rumah sakit. SOP adalah suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi. SOP juga merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu (5). Standar prosedur harus dibuat dalam bentuk tertulis dan mengandung langkahlangkah dari masing-masing tahapan kegiatan. Kemudian diberikan kepada staf yang bertanggung jawab. Unit kerja rekam medis bertanggung jawab dalam mengembangkan prosedur dan menjaga agar tetap up date (6). Kesimpulan Dari hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan bahwa angka kelengkapan resume medis periode April 2011 adalah 62,02% dan ketidaklengkapan resume medis yaitu 47,05%. Sumber daya manusia di Instalasi Rekam Medik ada 8 orang dan yang melakukan penganalisisan ada 2 orang dan mereka belum pernah mengikuti pelatihan atau pendidikan khusus sehingga pengetahuan dan keterampilan mereka dapatkan dari sosialisasi rumah sakit serta dengan cara mempelajari SOP kelengkapan secara langsung. Daftar Pustaka 1. Rustiyanto, E. 2009. Statistik Rumah Sakit. Graha Ilmu, Yogyakarta. 2. Hatta. G. R. 2009. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan. Universitas Indonesia, Jakarta. 3. Sugiyanto, Z. 2005. Analisis Perilaku Dokter Dalam Mengisi Kelengkapan Data Rekam Medis Lembar Resume Rawat Inap Di Rumah Sakit Ungaran Tahun 2005. Semarang. 4. Sugiyanto, Zaenal. 2006. Analisis Perilaku Dokter Dalam Mengisi Kelengkapan Data Rekam Medis Lembar Resume Rawat Inap. Available from: http://eprints.undip.ac.id/4397/ [Accessed 10 April 2011]. 5. Wikipedia. 2011. Pengertian Rawat Inap. Available from: http ://id.wikipedia.org.wiki [Accessed 26 April 2011]. 6. WHO. 2006. Medical Record Manual a Guide for Developing Countries. WHO, Gineva. 44