Algoritma Enkripsi Playfair Cipher

dokumen-dokumen yang mirip
Super-Playfair, Sebuah Algoritma Varian Playfair Cipher dan Super Enkripsi

H-Playfair Cipher. Kata Kunci: H-Playfair cipher, playfair cipher, polygram cipher, kriptanalisis, kriptografi.

Beberapa Algoritma Kriptografi Klasik. Haida Dafitri, ST, M.Kom

Modifikasi Playfair Chiper Dengan Kombinasi Bifid, Caesar, dan Transpositional Chiper

BAB II LANDASAN TEORI. bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Termasuk ke dalam cipher abjad-majemuk (polyalpabetic substitution cipher ).

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI

MODIFIKASI VIGÈNERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN MEKANISME CBC PADA PEMBANGKITAN KUNCI

Studi Penggabungan Metode Bifid Cipher pada Algoritma Playfair

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODIFIKASI VIGENERE CIPHER DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SUBSTITUSI BERULANG PADA KUNCINYA

TRIPLE VIGENÈRE CIPHER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modifikasi Pergeseran Bujur Sangkar Vigenere Berdasarkan Susunan Huruf dan Angka pada Keypad Telepon Genggam

Teknik Konversi Berbagai Jenis Arsip ke Dalam bentuk Teks Terenkripsi

Playfair Cipher dan Shift Cipher

PENERAPAN ALGORITMA CAESAR CIPHER DAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER DALAM PENGAMANAN PESAN TEKS

Vigènere Chiper dengan Modifikasi Fibonacci

Kombinasi Algoritma Playfair Cipher Dengan Metode Zig-zag Dalam Penyandian Teks

Enkripsi Pesan pada dengan Menggunakan Chaos Theory

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Definisi Kriptografi

ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER

Two Square Cipher I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada era teknologi informasi yang semakin berkembang, pengiriman data

Pengenalan Kriptografi

MAKALAH KRIPTOGRAFI KLASIK

Algoritma Kriptografi Klasik Baru

Metode Enkripsi baru : Triple Transposition Vigènere Cipher

PENERAPAN METODA FILE COMPRESSION PADA KRIPTOGRAFI KUNCI SIMETRI

Aplikasi Enkripsi Pesan Pada ios Menggunakan Algoritma Kriptografi Klasik Yang Diperbaharui

Vigènere Transposisi. Kata Kunci: enkripsi, dekripsi, vigènere, metode kasiski, known plainteks attack, cipherteks, plainteks 1.

Analisis Kriptografi Klasik Jepang

Modifikasi Cipher Block Chaining (CBC) MAC dengan Penggunaan Vigenere Cipher, Pengubahan Mode Blok, dan Pembangkitan Kunci Berbeda untuk tiap Blok

SKK: ENKRIPSI KLASIK - SUBSTITUSI

Pembangkit Kunci Acak pada One-Time Pad Menggunakan Fungsi Hash Satu-Arah

Modifikasi Vigenère Cipher dengan Metode Penyisipan Kunci pada Plaintext

Reference. William Stallings Cryptography and Network Security : Principles and Practie 6 th Edition (2014)

STUDI DAN PERBANDINGAN PERFORMANSI ALGORITMA SIMETRI VIGENERE CHIPPER BINNER DAN HILL CHIPPER BINNER Ivan Nugraha NIM :

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL M O D U L 1 P R A T I K U M CRYPTOGRAPHY PENYUSUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Implementasi Algoritma Rot Dan Subtitusional Block Cipher Dalam Mengamankan Data

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini teknologi pengiriman pesan teks semakin berkembang,

RANCANGAN,IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ZENARC SUPER CIPHER SEBAGAI IMPLEMENTASI ALGORITMA KUNCI SIMETRI

Modifikasi Affine Cipher Dan Vigènere Cipher Dengan Menggunakan N Bit

Cipher Subtitusi Abjad Tunggal dengan Penyamarataan Frekuensi Hasil Enkripsi

Penyamaran Plainteks pada Algoritma Vigenere Chiper StegaVig Makalah IF5054 Kriptografi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Aplikasi Teori Bilangan dalam Algoritma Kriptografi

Modifikasi Playfair Cipher Menggunakan Vigenere Cipher

Latar Belakang Masalah Landasan Teori

DASAR-DASAR KEAMANAN SISTEM INFORMASI Kriptografi, Steganografi. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

TUGAS KRIPTOGRAFI Membuat Algortima Sendiri Algoritma Ter-Puter Oleh : Aris Pamungkas STMIK AMIKOM Yogyakarta emali:

General Discussion. Bab 4

Tipe dan Mode Algoritma Simetri (Bagian 2)

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE CIPHER ASCII BERBASIS JAVA Rizki Septian Adi Pradana 1), Entik Insanudin ST MT 2)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pesat, hal ini yang menyebabkan munculnya kemajuan teknologi informasi.

KRIPTOGRAFI DAN KRIPTANALISIS KLASIK

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dari isinya, informasi dapat berupa penting atau tidak penting. Bila dilihat dari sifat

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Berikut ini akan dijelaskan sejarah, pengertian, tujuan, dan jenis kriptografi.

PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA

Super Enkripsi Dengan Menggunakan Cipher Substitusi dan Cipher Transposisi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Implementasi Vigenere Chiper Kunci Dinamis dengan Perkalian Matriks

Pengantar Kriptografi

Penerapan Metode Enkripsi Vigenere Cipher dalam Pengamanan Transaksi Mobile Banking

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modifikasi Vigenere Cipher dengan Enkripsi-Pembangkit Kunci Bergeser

Analisa Perbandingan Algoritma Monoalphabetic Cipher Dengan Algoritma One Time Pad Sebagai Pengamanan Pesan Teks

Aplikasi Perkalian dan Invers Matriks dalam Kriptografi Hill Cipher

Integrasi Kriptografi Kunci Publik dan Kriptografi Kunci Simetri

PEMANFAATAN KEMBALI KRIPTOGRAFI KLASIK DENGAN MELAKUKAN MODIFIKASI METODE-METODE KRIPTOGRAFI YANG ADA

Vigènere Cipher dengan Pembangkitan Kunci Menggunakan Bilangan Euler

Streamed Key Vigenere Cipher : Vigenere Cipher Menggunakan Penerapan Metode Pembangkitan Aliran Kunci

ENKRIPSI AFFINE CIPHER UNTUK STEGANOGRAFI PADA ANIMASI CITRA GIF

STUDI ALGORITMA SOLITAIRE CIPHER

Perancangan dan Implementasi Digital Signature pada Dokumen PDF dengan Algoritma Vigenere Artikel Ilmiah

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 1 April 2017

Modifikasi Ceasar Cipher menjadi Cipher Abjad-Majemuk dan Menambahkan Kunci berupa Barisan Bilangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS KEMUNGKINAN PENGGUNAAN PERSAMAAN LINEAR MATEMATIKA SEBAGAI KUNCI PADA MONOALPHABETIC CIPHER

MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER DENGAN PENGURUTAN ARRAY PADA MATRIKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

STUDI PERBANDINGAN PLAYFAIR CIPHER DENGAN PAPAN KUNCI BUJURSANGKAR DAN PAPAN KUNCI KUBUS

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kriptografi Simetris Dengan Kombinasi Hill cipher Dan Affine Cipher Di Dalam Matriks Cipher Transposisi Dengan Menerapkan Pola Alur Bajak Sawah

Studi dan Perbandingan Berbagai Macam Algoritma Cipher Transposisi

BAB III KOMBINASI VIGÈNERE CIPHER DAN KEYED COLUMNAR TRANSPOSITION. Cipher ini adalah termasuk cipher simetris, yaitu cipher klasik abjad

BAB II. Dasar-Dasar Kemanan Sistem Informasi

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi

Transkripsi:

Algoritma Enkripsi Playfair Cipher, 1137050073 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Asrama Yonzipur 9 egiandriana@student.uinsgd.ac.id Abstrak Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan. Algoritma kriptografi klasik merupakan algoritma penyandian yang sudah ada sebelum zaman digital, dan yang termasuk dalam sistem kriptografi simetri adalah algoritma yang memiliki kunci yang sama dalam melakukan enkripsi dan dekripsi. Algoritma klasik pada dasarnya hanya terdiri dari Cipher substitusi dan Cipher transposisi. Playfair Cipher dan Super Enkripsi merupakan contoh dari algoritma kriptografi klasik. Kata Kunci : Algoritma, enkripsi, deskripsi, playfair 1. PENDAHULUAN Dunia berkembang kian cepat seiring majunya teknologi informasi. Komunikasi kini menjadi tidak terbatas. Dengan banyaknya kemudahan untuk melakukan pengaksesan informasi, adakalanya diperlukan pengamanan akan akses informasi tersebut. Pengamanan ini berfungsi untuk melakukan pencegahan atas sampainya informasi ke tangan yang tidak berhak. Banyak sekali metode pengamanan yang dilakukan untuk menjaga komunikasi yang baik, seperti dengan pemberian sandi lewat, penyandian isi pesan dan metode lainnya untuk memperkuat keamanan. Pengiriman data dan penyimpanan data melalui media elektronik memerlukan suatu proses yang dapat menjamin keamanan dan keutuhan dari data yang dikirimkan tersebut. Data tersebut harus tetap rahasia selama pengiriman dan harus tetap utuh pada saat penerimaan di tujuan. Untuk memenuhi hal tersebut, dilakukan proses penyandian terhadap data yang akan dikirimkan. Proses penyandian yang dilakukan adalah dengan menggunakan kriptografi. Kriptografi merupakan seni untuk menyembunykan pesan. Kriptografi melingkupi proses transformasi informasi menjadi suatu bentuk yang tidak dapat dipahami, sehingga orang-orang yang tidak berhak tidak mungkin mengerti. Transformasi ini harus berlangsung dengan dua arah, sehingga orangyang bermaksud membaca informasi tersebut dapat mengerti makna dari bentukan transformasi. Proses transformasi tersebut terdiri dari enkripsi dan dekripsi. Enkripsi dilakukan pada saat pengiriman dengan cara mengubah data asli menjadi data rahasia sedangkan dekripsi dilakukan pada saat penerimaan dengan cara mengubah data rahasia menjadi data asli. Jadi data yang dikirimkan selama proses pengiriman adalah data rahasia, sehingga data asli tidak dapat diketahui oleh pihak yang tidak berkepentingan. Data asli hanya dapat diketahui oleh penerima dengan menggunakan kunci rahasia. Algoritma kriptografi klasik pada dasarnya terdiri dari cipher substitusi dan cipher transposisi, dimana kunci untuk enkripsi dan dekripsinya sama. Banyak sekali contoh algoritma kriptografi klasik seperti Caesar Cipher, Vigenere Cipher,, dan Playfair Chipher. Namun, algoritma-algoritma tersebut masih rentan terhadap serangan dan memiliki banyak kelemahan. Algoritma kriptografi klasik pada umumnya dapat dikalahkan dengan melakukan metode analisis frekuensi ataupun teknik terkaan. Dengan kelemahan inilah yang melahirkan lahirnya algoritma kriptografi modern. Walaupun banyak kelemahan dari algoritma kriptografi klasik, namun kriptografi klasik dapat dijadikan sebagai sumber pemahaman konsep dasar kriptografi, dan dari kelemahan-kelamahan itulah 1

didapat suatu algoritma baru yang lebih aman terhadap serangan-serangan yang ada. 2. LANDASAN TEORI KRIPTOGRAFI 2.1 Kriptografi Secara Umum Kriptografi pada awalnya merupakan ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyandikannya ke dalam bentuk yang tidak dapat dimengerti lagi maknanya. Kemudian seiring dengan berkembangnya kriptografi yaitu kriptografi tidak lagi sebatas mengenkripsikan pesan, tetapi juga memberikan aspek keamanan yang lain seperti serangan dari kriptanalisis. Karena itu pengertian kriptografi pun berubah menjadi ilmu sekaligus seni untuk menjaga keamanan pesan. Kriptografi selain menyandikan pesan juga menyediakan beberapa aspek keamanan. Berikut aspek keamanan kriptografi : 1. Kerahasiaan (confidentiality), layanan yang digunakan untuk menjaga isi pesan dari s iapapun yang tidak berhak untuk membacanya. 2. Integritas data (data integrity), layanan yang menjamin bahwa pesan masih asli/utuh atau belum pernah dimanipulasi selama pengiriman. 3. Otentikasi (authentication), layanan yang untuk mengidentifikasi kebenaran pihak-pihak yang berkomunikasi (user authentication) dan untuk mengidentifikasi kebenaran sumber pesan (data origin authentication). 4. Nirpenyangkalan (non-repudiation), layanan untuk mencegah entitas yang berkomunikasi melakukan penyangkalan, yaitu pengirim pesan menyangkal melakukan pengiriman atau penerima pesan menyangkal telah menerima pesan. Proses menyandikan plainteks menjadi cipherteks disebut dengan Enkripsi. Sementara proses mengembalikan cipherteks menjadi plainteks semula disebut dedngan Dekripsi. Kunci adalah parameter yang digunakan untuk transformasi dekripsi dan enkripsi. 2.2 Algoritma Playfair Cipher Playfair Cipher ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone (1802-1875) pada tahun 1854, dan dipopulerkan oleh Baron Lyon Playfair (1819-1898), yang namanya diabadikan untuk algoritma ini. Meskipun algoritma Playfair ini sudah tidak aman untuk kegunaan dunia saat ini, Playfair cipher banyak digunakan dan cukup efektif pada jamannya. Playfair cipher pertama kali digunakan oleh tentara Inggris pada perang Boer dan masih digunakan pada Perang Dunia I. Playfair Cipher merupakan suatu algoritma kriptografi klasik yang termasuk ke dalam polygram cipher, dimana plainteks diubah menjadi bentuk poligram dan proses enkripsi dekripsi dilakukan untuk poligram tersebut. Kunci kriptografinya adalah 25 buah huruf yang disusun di dalam bujursangkat 5x5 dengan menghilangkan huruf J dari abjad. Kemungkinan kuncinya adalah 25!. Susunan kunci di dalam bujursangkar diperluas dengan menambahkan kolom keenam dan baris keenam. Basis keenam merupakan baris pertama, sementara kolom keenam berisi kolom pertama. Pada umumnya, kunci yang digunakan adalah serangkaian kata yang mudah dimengerti. Pesan yang akan dienkripsi diatur terlebih dahulu, dengan aturan sebagai berikut : 1. Ganti huruf dengan J (bila ada) dengan huruf I 2. Tulis pesan dalam pasangan huruf 3. Jangan sampai ada pasangan huruf yang sama. Jika ada, sisipkan Z di tengahnya 4. Jika jumlah huruf ganjil, tambahkan Z di akhir Algoritma enkripsi sebagai berikut: 1. Jika ada dua huruf terdapat pada baris kunci yang sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di kanannya (pada kunci yang sudah diperluas) 2. Jika dua huruf terdapat pada kolom kunci yang sama maka tiap huruf diganti dengan huruf di bawahnya (pada kunci yang sudah diperluas) 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua 4. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari 3 huruf yang digunakan sampai sejauh ini 2

3. IMPLEMENTASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER Membuat dahulu kunci algoritma Playfair Cipher : Kunci : EGI ANDRIANA, 1. Susun dahulu hurufnya, huruf yang sudah disebutkan tidak dituliskan lagi EGIANDR kemdian jika terdapat huruf J makan diganti dengan huruf I. 2. Selanjutnya tambakan dengan huruf abjad sisanya yang tidak terdapat pada kunci tadi BCFHKLMOPQSTUVWXYZ menjadi EGIANDRBCFHKLMOPQSTUVWX YZ 3. Masukkan ke dalam bujur sangkar D R B C F H K L M O P Q S T U V W X Y Z Selanjutnya kunci diperluas untuk masuk kedalam proses enkripsi Plainteks : E PA ENTIK BAIK SEKALI Hilangkan semua karakter yang bukanhuruf abjad Tidak terdapat huruf J, maka langsung lakukan pasangan huruf Jika ada pasangan huruf yang sama, sisipkan huruf Z Jika telah dipasangkan PA EN TI KB AI KS EK AL IZ Enkripsi PA menjadi TE E Enkripsi EN menjadi GE E Enkripsi TI menjadi SA E 3

Enkripsi KB menjadi LR E Enkripsi EK menjadi GH E Enkripsi AI menjadi NA E Enkripsi AL menjadi IM E Enkripsi KS menjadi LQ E Enkripsi IZ menjadi NX E Setelah proses enkripsi selesai, hasil enkripsinya adalah : P : PA EN TI KB AI KS EK AL IZ C : TE GE SA LR NA LQ GH IM NX 4

3.1 Kriptanalisis Algoritma Super-Playfair Langkah kriptanalisis yang mungkin dilakukan adalah diawali dengan menerka panjang kunci. Menerka panjang kunci merupakan suatu yang rumit, karena panjang kunci baru dapat diketahui setelah menerka isi bujur sangkar kunci. Maka untuk mendapatkan panjang kunci ini bisa dilakukan dengan metode brute force, dengan menerka semua kemungkinan panjang kunci. Setelah didapat panjang kunci, dilakukan dekripsi untuk cipher transposisi dengan panjang kunci terkaan. Yang dilakukan berikutnya adalah dengan melakukanterkaan isi bujur sangkar. Isi bujur sangar dapat diketahui dengan teknik perhitungan frekuensi untuk bigram dan poligram di cipherteks untuk kemudian dibandingkan dengan frekuensi bigram dan poligram pada kata bahasa Inggris. Selain itu dengan melakukan teknik terkaan huruf bigram yang berkebalikan seperti pada teknik kriptanalisis pada Playfair Cipher, hanya saja ditambah kerumitannya karena isi bujur sangkar yang berubah. 3.2 Kekuatan Algoritma Super-Playfair Algoritma Super-Playfair ini memberikan kemungkinan kunci lebih banyak daripada algoritma Playfair biasa. Karena pada setiap bigram yang diproses akan dibentuk bujur sangkar kunci yang baru, sehingga kunci cukup dinamis. Kemungkinan kunci yang dimiliki oleh Super Playfair ini menjadi 5 kali lebih banyak daripada kemungkinan kunci pada algoritma Playfair, menjadi 5x 25! Selain itu Algoritma Super-Playfair ini juga lebih rumit dengan dilakukannnya cipher transposisi sesuai panjang kunci. Karena untuk menerka panjang kunci sendiri perlu diketahui isi dari bujur sangkar kunci awal, dan untuk menerka isi bujur sangkar kunci awal diperlukan proses yang cukup rumit. 4. KESIMPULAN Terdapat beberapa kesimpulan yang diambil dari pembuatan jurnal algoritma Super-Playfair ini, yaitu: 1. Kriptografi saat ini telah menjadi sangat penting dan berkembang. Dengan pembuatan makalah ini semakin membuat penulis memahami tentang konsep kriptografi 2. Algoritma kriptografi klasik umumnya hanya terdiri dari cipher transposisi dan cipher subtitusi. Dengan demikian banyak sekali kemungkinan untuk menciptakan varian baru dari algoritma klasik ini. 3. Algoritma Super-Playfair menggabungkan dua algoritma klasik, yaitu Playfair Cipher dan Super Enkripsi. 4. Dengan adanya algoritma Super-Playfair ini memperbanyak kemungkinan kunci untuk algoritma Playfair Cipher 5. Super-Playfair memberikan tingkat keamanan yang lebih baik dari pada sekedar Playfair Cipher dan Super Enkripsi sederhana, karena kunci yang digunakan lebih banyak dan beragam. 6. Kunci yang berulang setiap 5 kali memungkinkan adanya celah untuk melakukan kriptanalisis. Namun proses kriptanalisis sendiri memerlukan komputasi yang rumit. REFERENSI [1] Insanudin, Entik. Diktat Kuliah IF8603. Teknik Informatika, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djari. Bandung. 2016 3.3 Kelemahan Algoritma Super-Playfair Dengan melakukan perubahan isi bujur sangkar kunci hanya dengan menggeser sesuai banyaknya kolom, maka sebetulnya kunci yang dihasilkan berulang setiap 5 kali. Dengan demikian ini akan menghasilkan celah untuk melakukan kriptanalisis. 5