BAB 2 LANDASAN TEORI
|
|
- Verawati Agusalim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, crypto dan graphia. Crypto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan). Menurut terminologinya, kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan ketika pesan dikirim dari suatu tempat ke tempat yang lain [6]. Kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga kerahasiaan pesan dengan cara menyandikannya kedalam bentuk yang tidak dapat dimengerti maknanya [3]. Algoritma kriptografi adalah urutan langkah-langkah logis bagaimana menyembunyikan pesan dari orang-orang yang tidak berhak atas pesan tersebut. Algoritma kriptografi terdiri dari tiga fungsi dasar, yaitu [1] : 1. Enkripsi: merupakan hal yang sangat penting dalam kriptografi, merupakan pengamanan data yang dikirimkan agar terjagakerahasiaanya. Pesan asli disebut plaintext, yang diubah menjadi kode-kode yag tidak dimengerti. Enkripsi dapat diartikan dengan cipher atau kode. Sama halnya dengan kita tidak mengerti akan sebuah kata maka kita akan melihatnya didalam kamus atau daftar istilah. Beda halnya dengan enkripsi, untuk mengubah text asli kebentuk text kode kita menggunakan algoritma yang dapat mengkodekan data yang kita inginkan. 2. Dekripsi: merupakan kebalikan dari enkripsi. Pesan yang telah dienkripsi dikembalikan kebentuk asalnya (text asli), disebut dengan dekripsi pesan. Algoritma yang digunakan untuk dekripsi tentu berbeda dengan algoritma yang digunakan untuk enkripsi.
2 3. Kunci: yang dimaksud disini adalah kunci yang dipakai untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Kunci terbagi menjadi dua bagian, kunci rahasia (private key) dan kunci umum (public key). KUNCI ENKRIPSI KUNCI DEKRIPSI PLAINTEXT ENKRIPSI CIPHERTEXT DEKRIPSI PLAINTEXT KRIPTANALIS KUNCI PLAINTEXT Gambar 2.1. Sistem Kriptografi Secara Umum Berikut adalah beberapa tuntutan yang terkait dengan isu keamanan data yaitu : 1. Confidentiality yaitu menjamin bahwa data-data tersebut hanya bisa diakses oleh pihak-pihak tertentu saja. 2. Authentication, baik pada saat mengirim atau menerima informasi, kedua belah pihak perlu mengetahui bahwa pengirim dari pesan tersebut adalah orang yang sebenarnya seperti yang diklaim. 3. Integrity, tuntutan ini berhubungan dengan jaminan setiap pesan yang dikirim pasti sampai pada penerimanya tanpa ada bagian dari pesan tersebut yang diganti, diduplikasi, dirusak, diubah urutannya, dan ditambahkan. 4. Nonrepudiation mencegah pengirim maupun penerima mengingkari bahwa mereka telah mengirimkan atau menerima suatu pesan/informasi. Jika sebuah pesan dikirim, penerima dapat membuktikan bahwa pesan tersebut memang dikirim oleh pengirim yang tertera. Sebaliknya, jika sebuah pesan diterima, pengirim dapat membuktikan bahwa pesannya telah diterima oleh pihak yang ditujunya. 5. Access Control membatasi sumber-sumber data hanya kepada orang-orang tertentu. 6. Availability, jika diperlukan setiap saat semua informasi pada sistem komputer harus tersedia bagi semua pihak yang berhak atas informasi tersebut.
3 Dari keenam aspek keamanan data tersebut, empat diantaranya dapat diatasi dengan menggunakan kriptografi yaitu confidentiality, integrity, authentication, dan nonrepudiation. 2.2 Algoritma Playfair cipher Playfair cipher ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone dan Baron Lyon Playfair pada tahun 1854 dan digunakan pertama kali oleh tentara Inggris pada Perang Boer (Perang Dunia I) pada awal abad ke-20, untuk mengirimkan pesan antarmarkas yang ada di Inggris [5]. Kunci kriptografinya merupakan 25 huruf abjad yang tersusun dalam matriks bujur sangakar 5x5 dengan menghilangkan huruf J pada susunan abjadnya. Jumlah kemungkinan kunci yang terbentuk adalah sebanyak 25! = Matriks kunci akan diisi sesuai dengan urutan kemunculan huruf pada kunci. Huruf yang digunakan tidak boleh digunakan lagi, sedangkan huruf yang tidak digunakan kunci akan disusun setelahnya sesuai dengan urutan alphabet. Contoh pembentukan kunci adalah sebagai berikut, misalkan contoh kunci adalah IMILKOM maka matriks kunci menjadi : I/J M L K O A B C D E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Gambar 2.2. Matriks Kunci dari IMILKOM
4 Dalam pengenkripsian, pesan yang hendak dienkripsi terlebih dahulu diatur sebagai berikut : 1. Ganti huruf J dengan huruf I. Kemudian tulis pesan kedalam pasangan huruf (bigram). 2. Apabila terdapat bigram yang memiliki huruf yang sama, sisipkan ditengahnya dengan X. Dan apabila huruf terakhir tidak memiliki pasangan, tambahkan huruf X agar huruf terakhir memiliki pasangan. Contoh Plaintext : ILKOM Plaintext kemudian disusun berdasarkan bigram, seperti dibawah ini : IL KO M Karena bigram terakhir tidak memiliki pasangan maka, ditambahkan huruf X pada bigram terakhir menjadi: IL KO MX Setelah plaintext disusun sesuai dengan bigram dan aturan diatas, barulah dapat dienkripsi dengan menggunakan matriks kunci pada gambar 2. Algoritma Enkripsi memiliki aturan yang meliputi [3]: 1. Jika dua huruf berada pada baris kunci yang sama, maka setiap huruf digantikan pada huruf yang berada disebalah kanannya. 2. Jika dua huruf berada pada kolom kunci yang sama, maka setiap huruf yang digantikan pada huruf yang berada dibawahnya. 3. Jika dua huruf tidak pada baris yang sama atau kolom yang sama, maka huruf pertama diganti dengan huruf pada perpotongan baris huruf pertama dengan kolom huruf kedua. Huruf kedua diganti dengan huruf pada titik sudut keempat dari persegi panjang yang dibentuk dari 3 huruf yang digunakan sejauh ini.
5 Contoh : Matriks kunci ditulis kembali: I/J M L K O A B C D E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Plaintext (setelah disusun sesuai dengan bigram dan aturan): IL KO MX Ciphertext yang dihasilkan: MK OI LW Untuk proses dekripsinya, yang perlu diketahui adalah matriks kuncinya, kemudian dilakukan persiapan pada ciphertext seperti pada plaintext saat hendak dienkripsi. Hanya saja aturan pada algoritma dekripsi berlawanan pada algoritma enkripsinya pada poin pertama dan kedua, sedangkan poin ketiga tidak mengalami perubahan Modifikasi Playfair cipher Dengan Teknik Pemutaran Kunci Dua Arah Ide untuk mencegah terjadinya pasangan huruf yang terus berulang memiliki hasil enkripsi yang sama adalah dengan mengganti matriks yang digunakan pada saat enkripsi. Teknik pemutaran kunci dua arah merupakan suatu cara untuk mengganti matriks agar berbeda dari kunci matriks untuk mengenkripsi bigram sebelumnya. Teknik pemutaran kunci dua arah dilakukan dengan memutar 4 huruf disekitar huruf pertama dengan menempatkan huruf pertama yang dienkripsi searah jarum jam, kemudian memutar 4 huruf disekitar huruf kedua berlawanan arah jarum jam. Proses pemutaran matriks kunci memiliki aturan sebagai berikut:
6 1. Pilihlah 4 huruf disekitar huruf bigram plaintext. Yaitu huruf itu sendiri, huruf disebelah kanannya, huruf disebelah kanan bawah dan huruf dibawahnya. 2. Apabila huruf plaintext terletak di paling bawah atau paling kanan, maka sebelah kanan dari huruf itu adalah huruf dipaling kiri pada baris huruf plaintext berada dan sebelah bawah huruf plaintext terletak di paling atas dari kolom tempat huruf plaintext berada. 3. Untuk setiap huruf pertama pada bigram plaintext, 4 huruf yang berada disekitarnya (pada poin nomor 1) diputar searah jarum jam. 4. Untuk setiap huruf kedua pada bigram plaintext, 4 huruf yang berada disekitarnya (pada poin nomor 1) diputar berlawanan jarum jam. 5. Proses ini diulang terus sampai seluruh plaintext selesai dienkripsi. Contoh pada matriks kunci IMILKOM pada gambar 2. diatas, bigram IL terlebih dahulu dienkripsi, hasilnya yaitu MK baru matriks kunci diputar. Pada matrik kunci, huruf yang berada disekitar I adalah: I/J M L K O A B C D E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Gambar 2.3. Matriks Kunci 4 huruf disekitar huruf I sebelum diputar
7 Kemudian matrik 4 huruf tersebut diputar searah jarum jam, sehingga hasilnya: A I/J L K O B M C D E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Gambar 2.4. Matriks 4 huruf disekitar huruf I setelah diputar Selanjutnya matrik kunci, huruf yang berada disekitar L adalah: A I/J L K O B M C D E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Gambar 2.5. Matriks 4 huruf disekitar huruf L sebelum diputar Kemudian matrik 4 huruf tersebut diputar berlawanan jarum jam, sehingga hasilnya: A I/J K D O B M L C E F G H N P Q R S T U V W X Y Z Gambar 2.6. Matriks 4 huruf disekitar huruf L setelah diputar Kunci matriks pada Gambar 2.6 digunakan untuk mengenkripsi bigram kedua pada plaintext. Proses ini terus berulang sampai plaintext habis dienkripsi.
8 Dengan menggunakan teknik pemutaran kunci dua arah, maka ciphertext yang dihasilkan dari plaintext ILKOM adalah: Plaintext (setelah disusun sesuai dengan bigram dan aturan): IL KO MX Ciphertext yang dihasilkan: MK DA CW Dapat dilihat ciphertext yang dihasil dari algoritma Playfair Cipher klasik dengan Playfair Cipher Modifikasi teknik pemutaran kunci dua arah memiliki perbedaan meskipun dengan plaintext yang sama Tingkat Keamanan Modifikasi Playfair Cipher Dengan Teknik Pemutaran Kunci Dua Arah Pengeknripsian plaintext dengan teknik pemutaran kunci dua arah memiliki kelebihan yaitu setiap bigram pada plaintext memiliki matris kunci yang berbeda dengan bigram sebelumnya. Hal ini mengecilkan kemungkinan untuk pasangan huruf yang akan muncul. Untuk melihat perbandingan ciphertext pada kata berulang yang dihasilkan antara algoritma Playfair cipher klasik dengan modifikasi Playfair Cipher dengan teknik pemutaran kunci dua arah dapat dilihat pada gambar 7 dan gambar 8. Plaintext : kupukupu Ciphertext : OT RP OT RP Gambar 2.7. Plaintext dan Ciphertext dengan algoritma Playfair cipher klasik Plaintext : kupukupu Ciphertext : OT UK OK ZA Gambar 2.8. Plaintext dan Ciphertext dengan algoritma Modifikasi Playfair cipher teknik pemutaran kunci dua arah
9 Pada pada Gambar 2.7 dan Gambar 2.8 terlihat perbedaan ciphertext yang dihasilkan oleh kedua algoritma tersebut. Sehingga didapat kesimpulan bahwa pada plaintext dengan kata berulang, modifikasi playfair cipher lebih unggul pada tingkat keamanannya dibandingkan dengan playfair cipher pada umumnya. Tingkat keamanan yang lebih unggul ini dikarenakan pada setiap bigram yang hendak dienkripsi memiliki susunan kunci yang berbeda 2.3 Steganografi Kata "steganografi" berasal dari bahasa Yunani steganos, yang artinya tersembunyi atau terselubung, dan graphein, menulis. Steganografi adalah seni dan ilmu menulis pesan tersembunyi atau menyembunyikan pesan dengan suatu cara sehingga selain si pengirim dan si penerima, tidak ada seorangpun yang mengetahui atau menyadari bahwa ada suatu pesan rahasia. Sebaliknya, kriptografi menyamarkan arti dari suatu pesan, tapi tidak menyembunyikan bahwa ada suatu pesan dan tak jarang menimbulkan kecurigaan [9]. Steganografi membutuhkan dua properti dalam penerapannya, yaitu media sebagai wadah penampung pesan dan pesan yang hendak disembunyikan. Steganografi digital menggunakan wadah penampung seperti gambar, audio (suara), teks, atau video. Sedangkan pesan yang hendak disembunyikan juga dapat berupa gambar, audio (suara), teks maupun video. Jika kriptografi menampilkan data yang telah dienkripsi, berbeda halnya dengan steganografi yang pesannya tidak terlihat setelah dilakukan penyisipan, sehingga pihak ketiga benar-benar tidak mengetahui bahwa ada pesan rahasia yang tersembunyi didalamnya. Pesan akan terlihat jika sudah dilakukan pengekstraksian sehingga pesan asli terlihat seperti semula [7]. Hasil dari suatu file media gambar yang telah disisipi oleh pesan dengan teknik steganografi disebut dengan file stego image. Penyembunyian data rahasia ke dalam media digital akan mengubah kualitas media tersebut.kriteria yang harus diperhatikan dalam penyembunyian data adalah [8]:
10 1. Fidelity. Kualitas dan mutu media penampung tidak jauh berbeda dengan media penampung sebelum disisipikan data pesan. Pengamat tidak mengetahui adanya pesan pada media penampung. 2. Robustness. Pesan yang dirahasiakan harus tahan pada terhadap berbagai operasi manipulasi yang dilakukan oleh stego-data, bila pada citra dikenakan pada operasi pengolahan citra, pesan yang tersembunyi didalamnya tidak rusak dan dapat diekstraksi kembali. 3. Recovery. Data pesan yang disembunyikan harus dapat dikembalikan kedalam bentuk semula. Karena steganografi merupakan penyembunyian data pada media penampung (data hiding), maka sewaktu-waktu, data didalamnya diperlukan untuk diteliti lebih lanjut. 2.4 Metode Begin-of-File Metode Begin Of File merupakan salah satu teknik pada steganografi yaitu dengan cara penyisipan data pesan pada awal file media penampung secara horizontal. Akibat dari penambahan data pesan di awal media penampung, maka terjadi pembesaran ukuran file pada media yang telah disisipi oleh data pesan [10]. Dalam penelitian ini, media penampung yang digunakan adalah citra digital. Citra digital memiliki piksel yang membentuk sebuah matriks yang terdiri dari baris dan kolom. Pesan yang hendak disisipkan pada citra digital mengikuti bentuk matriks. Penyisipan pesan secara horizontal yang dimaksud adalah pesan hendak disisipkan pada baris matriks piksel citra gambar tersebut. Metode Begin Of File yang diterapkan pada penelitian ini adalah penyisipan suatu pesan pada awal baris matriks piksel citra digital yang digunakan sebagai media penampung. Cara penyisipan pesan pada Begin Of File adalah sebagai berikut: Misalkan terdapat sebuah citra grayscale (hanya memiliki satu layer) dengan derajat keabuan 8 Bit (0-255), berukuran 6x6 piksel yang akan disisipkan pesan yang merupakan ciphertext dari proses enkripsi modifikasi Playfair Cipher MKDACW.
11 Ubah pesan kedalam kode ASCII: Misalkan matriks citra grayscale adalah sebagai berikut : Kode ASCII pesan kemudian disisipkan pada awal file citra secara horizontal, sehingga matriks citra berubah menjadi :
12 2.5 Penelitian yang Relevan Berikut penelitian yang membahas kombinasi kriptografi modifikasi Playfair Cipher dan teknik steganografi Begin Of File: 1. Berdasarkan penelitian oleh Freddi Yonathan, yaitu Modifikasi Playfair cipher dengan Teknik Pemutaran Kunci Dua Arah. Modifikasi ini dirancang agar tingkat keamanan dari Playfair cipher yang merupakan kriptografi klasik menjadi lebih tinggi. Dengan teknik pemutaran kunci dua arah ini, ciphertext yang dihasilkan lebih beragam meskipun plaintext berupa kalimat atau kata yang berulang. Sehingga sulit bagi kriptanalis untuk memecahkan ciphertext tanpa mengetahui kuncinya atau dengan sistem tebak-menebak. 2. Berdasarkan penelitian oleh Henny Wandani, yaitu Implementasi Sistem Keamanan Data denganmenggunakan Teknik Steganografi End of File (EOF) dan Rabin Public Key Cryptosystem. Kombinasi Kriptografi Rabin Public Key dan steganografi EOF bertujuan agar pesan yang disembunyikan lebih aman, karena telah banyak software steganalis yang beredar dipasaran sehingga dapat dengan mudah membaca pesan yang ada didalamnya. Dengan adanya kriptografi yang mengenkripsi pesan tersebut, setidaknya meningkatkan keamanan pada pesan yang telah diekstrasi dengan software steganalis [10].
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengiriminan pesan teks, adakalanya pengirim maupun penerima pesan tidak ingin orang lain mengetahui apa isi pesan tersebut. Dengan perkembangan ilmu komputasi
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu ada citra yang bersifat analog dan ada citra yang bersifat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika penulisan pada penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Bilangan 2.1.1 Keterbagian Jika a dan b Z (Z = himpunan bilangan bulat) dimana b 0, maka dapat dikatakan b habis dibagi dengan a atau b mod a = 0 dan dinotasikan dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu bentuk komunikasi adalah dengan menggunakan tulisan. Ada banyak informasi yang dapat disampaikan melalui tulisan dan beberapa di antaranya terdapat informasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer dan internet telah mengalami perkembangan pesat. Teknologi ini mampu menghubungkan hampir semua komputer yang ada di dunia, sehingga kita bisa saling
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori Bilangan Teori bilangan adalah cabang dari matematika murni yang mempelajari sifat-sifat bilangan bulat dan mengandung berbagai masalah terbuka yang dapat dimengerti sekalipun
Lebih terperinciSTEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB)
J. Pilar Sains 6 (2) 2007 Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ISSN 1412-5595 STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGANTIAN LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) Astried Jurusan Matematika FMIPA UNRI Kampus Bina
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu kryptos yang berarti tersembunyi dan graphein yang berarti menulis. Kriptografi adalah bidang ilmu yang mempelajari teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, teknik dan metode penyampaian pesan rahasia pun semakin beragam. Terdapat berbagai bentuk pesan rahasia seperti pesan teks, pesan citra,
Lebih terperinciAlgoritma Enkripsi Playfair Cipher
Algoritma Enkripsi Playfair Cipher, 1137050073 Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung Asrama Yonzipur 9 egiandriana@student.uinsgd.ac.id Abstrak Kriptografi adalah ilmu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan di dalam media tersebut. Kata steganografi (steganography) berasal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. STEGANOGRAFI 1. Pengertian Steganografi Steganografi adalah seni menyembunyikan pesan di dalam media digital sedemikian rupa sehingga orang lain tidak menyadari ada sesuatu pesan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keamanan dan kerahasiaan dokumen merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam sistem informasi. Data dan informasi menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Seiring berkembangnya zaman, diikuti juga dengan perkembangan teknologi sampai saat ini, sebagian besar masyarakat melakukan pertukaran atau saling membagi informasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari cara-cara mengamankan informasi rahasia dari suatu tempat ke tempat lain [4]. Caranya adalah dengan menyandikan informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini, dijelaskan pendahuluan dari pengerjaan tugas akhir meliputi latar belakang topik tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, metodologi pengerjaan dan sistematika
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara
1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu, pentingnya kerahasiaan suatu informasi telah menjadi suatu perhatian tersendiri. Manusia berusaha mencari cara bagaimana merahasiakan informasi terhadap pihak yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Pengertian Kriptografi Kriptografi merupakan metode untuk mengirimkan pesan rahasia sehingga hanya penerima pesan yang dimaksud dapat menghapus, menyamarkan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Definisi Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani, crypto dan graphia. Crypto berarti secret (rahasia) dan graphia berarti writing (tulisan)[10]. Beberapa
Lebih terperinci1.1 LATAR BELAKANG I-1
BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi bagian pendahuluan, yang mencakup latar belakang, rumusan dan batasan masalah, tujuan, metologi, serta sistematika pembahasan dari Tugas Akhir ini. 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi komputer dan jaringan komputer, khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari sebagian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. (Cryptography is the art and science of keeping messages secure) Crypto berarti secret
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, tingkat keamanan terhadap suatu informasi yang bersifat rahasia pun semakin tinggi. Hal ini merupakan aspek yang paling penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidak berhak. Permasalahan tersebut membuat aspek keamanan dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat serta melahirkan beberapa inovasi baru dalam
Lebih terperinciPENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA
PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA Rachmansyah Budi Setiawan NIM : 13507014 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia digital saat ini membuat lalu lintas pengiriman data elektronik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia digital saat ini membuat lalu lintas pengiriman data elektronik semakin ramai dan sensitif. Sebagai contoh perkembangan jaringan internet yang memungkinkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang dengan pesat dan memberikan pengaruh yang besar bagi kehidupan manusia. Sebagai contoh perkembangan teknologi jaringan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan kemajuan teknologi informasi saat ini, semakin memudahkan para pelaku kejahatan komputer (cyber crime), atau yang sering disebut dengan istilah cracker,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam. kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan kita. Seperti dengan adanya teknologi internet semua orang memanfaatkannya sebagai media pertukaran
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan data rahasia sedemikian sehingga keberadaan data rahasia tidak terdeteksi oleh indera manusia. Steganografi digital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kriptografi merupakan seni dan ilmu untuk menulis rahasia The Art of Secreet Writing. Tujuan dari kriptografi adalah mengolah informasi dengan algoritma tertentu supaya
Lebih terperinciLANDASAN TEORI. 2.1 Kriptografi Definisi Kriptografi
LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Definisi Kriptografi Kriptografi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana supaya pesan atau dokumen aman, tidak bisa dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Dalam perkembangannya,
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI KERAHASIAAN PESAN DENGAN ALGORITMA HILL CIPHER
PERANCANGAN APLIKASI KERAHASIAAN PESAN DENGAN ALGORITMA HILL CIPHER Septi Maryanti 1), Abdul Rakhman 2), Suroso 3) 1),2),3) Jurusan Teknik Elektro, Program Studi Teknik Telekomunikasi, Politeknik Negeri
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kriptografi 2.1.1. Definisi Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata yaitu cryto dan graphia. Crypto berarti rahasia dan graphia berarti
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis III.1.1 Analisis Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi, keamanan dalam berteknologi merupakan hal yang sangat penting. Salah satu cara mengamankan
Lebih terperinciSuper-Playfair, Sebuah Algoritma Varian Playfair Cipher dan Super Enkripsi
Super-Playfair, Sebuah Algoritma Varian Playfair Cipher dan Super Enkripsi Gahayu Handari Ekaputri 1) 1) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL
Pelita Informatika Budi Darma, Volume : IV, Nomor:, Agustus 23 ISSN : 23-9425 PENERAPAN METODE MOST SIGNIFICANT BIT UNTUK PENYISIPAN PESAN TEKS PADA CITRA DIGITAL Harry Suhartanto Manalu (9259) Mahasiswa
Lebih terperinciMODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER DENGAN PENGURUTAN ARRAY PADA MATRIKS
MODIFIKASI ALGORITMA PLAYFAIR CIPHER DENGAN PENGURUTAN ARRAY PADA MATRIKS Mhd. Zulfansyuri Siambaton 1, Abdullah Muhazir 2 1 Universitas Islam Sumatera Utara, 2 Institut Teknologi Medan 1 ambaton3985@gmail.com
Lebih terperinciBerikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi(arjana, et al. 2012):
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab 2 akan membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai steganografi, kriptografi, algoritma Least Significant
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah salah satu ilmu yang paling banyak digunakan di seluruh dunia karena ilmu matematika sangatlah luas sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka
Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Pada penelitian sebelumnya, yang berjudul Pembelajaran Berbantu komputer Algoritma Word Auto Key Encryption (WAKE). Didalamnya memuat mengenai langkah-langkah
Lebih terperinciPENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA
PENGGUNAAN KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI BERDASARKAN KEBUTUHAN DAN KARAKTERISTIK KEDUANYA Rachmansyah Budi Setiawan NIM : 13507014 Program Studi Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha
Lebih terperinciAplikasi Kriptografi dengan Menggunakan Algoritma Vigenere Cipher dan Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) pada Matlab R2013a
Aplikasi Kriptografi dengan Menggunakan Algoritma Vigenere Cipher dan Implementasi Steganografi Least Significant Bit (LSB) pada Matlab R2013a Nama : Teguh Dwi Nurcahyo NPM : 58413839 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam bentuknya yang konvensional di atas kertas. Dokumen-dokumen kini sudah disimpan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan komputer dalam berbagai bidang kehidupan membawa perkembangan yang sangat pesat pada perangkat keras maupun perangkat lunak komputer. Sebelum adanya kemajuan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Defenisi Citra Menurut (T. Sutoyo, dkk; 2009 : 8), Citra adalah suatu representasi (gambaran), atau imitasu dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekam data
Lebih terperinciPROTEKSI KEAMANAN DOKUMEN SERTIFIKAT FILE JPEG PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI
PROTEKSI KEAMANAN DOKUMEN SERTIFIKAT FILE JPEG PADA PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN STEGANOGRAFI DAN KRIPTOGRAFI Ary Budi Warsito 1, Lusi Fajarita 2, Nazori AZ 3 1 Teknik Informatika STMIK Raharja
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Definisi Kriptografi Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani cprytos artinya secret atau hidden (rahasia), dan graphein artinya writing (tulisan).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. aa
BAB I PENDAHULUAN 1. aa 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi pada saat ini sedang mengalami kemajuan. Salah satu bentuk nyata dari perkembangan teknologi adalah dengan adanya perangkat mobile atau
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan teknologi yang begitu pesat dan memungkinkan manusia dapat berkomunikasi dan saling bertukar informasi secara jarak jauh, baik antar kota,
Lebih terperinciERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI
ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM KEAMANAN INFORMASI TEKNIK - TEKNIK PENYANDIAN ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DATA (PART - I) TERMINOLOGI Kriptografi (cryptography) adalah merupakan ilmu dan seni untuk menjaga
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY.
Abstraksi IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DAN STEGANOGRAFI PADA MEDIA GAMBAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE DES DAN REGION-EMBED DATA DENSITY. Rizqi Firmansyah - Wahyu Suadi, S.Kom., M.M., M.Kom. Jurusan Teknik Informatika,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kriptografi 2.1.1 Pengertian Kriptografi Kriptografi (cryptography) berasal dari Bahasa Yunani criptos yang artinya adalah rahasia, sedangkan graphein artinya tulisan. Jadi kriptografi
Lebih terperinciTEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN PDF TERENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI VERNAM CIPHER DAN STEGANOGRAFI END OF FILE (EOF) DALAM MEDIA GAMBAR
TEKNIK PENYEMBUNYIAN PESAN PDF TERENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI VERNAM CIPHER DAN STEGANOGRAFI END OF FILE (EOF) DALAM MEDIA GAMBAR 1 Marsela Sutikno Dibiyo, 2 Aisyatul Karima, S.Kom, M.Cs
Lebih terperinciAPLIKASI CREDENTIAL LOGIN DENGAN METODE STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI VIGENERE
APLIKASI CREDENTIAL LOGIN DENGAN METODE STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) DAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI VIGENERE Novia Busiarli 1), Yuli Kurniawati 2), Akrilvalerat Deainert Wierfi 3) 1), 2),3) Teknik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, ketergantungan antara komputer dan telekomunikasi semakin besar sehingga memudahkan kita untuk saling bertukar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disadap atau dibajak orang lain. Tuntutan keamanan menjadi semakin kompleks, maka harus dijaga agar tidak dibajak orang lain.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek yang penting dari Sistem Informasi, informasi tidak akan berguna lagi bila telah disadap atau dibajak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Steganografi Steganografi merupakan seni komunikasi rahasia dengan menyembunyikan pesan pada objek yang tampaknya tidak berbahaya. Keberadaan pesan steganografi adalah rahasia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin memudahkan penggunanya dalam berkomunikasi melalui bermacam-macam media. Komunikasi yang melibatkan pengiriman dan penerimaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kriptografi Kriptografi (cryprography) berasal dari bahasa Yunani : cryptos artinya secret (rahasia), sedangkan graphein artinya writing (tulisan). Jadi, kriptografi berarti
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KOMBINASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI MODIFIKASI PLAYFAIR CIPHER DAN TEKNIK STEGANOGRAFI BEGIN OF FILE PADA PENGAMANAN PESAN TEKS SKRIPSI
IMPLEMENTASI KOMBINASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI MODIFIKASI PLAYFAIR CIPHER DAN TEKNIK STEGANOGRAFI BEGIN OF FILE PADA PENGAMANAN PESAN TEKS SKRIPSI POCUT RIZKY AZHARI 091401073 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciPenerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan
Penerapan Metode End Of File Pada Steganografi Citra Gambar dengan Memanfaatkan Algoritma Affine Cipher sebagai Keamanan Pesan 1) Achmad Fauzi STMIK KAPUTAMA, Jl. Veteran No. 4A-9A, Binjai, Sumatera Utara
Lebih terperinciMETODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK MENYISIPKAN TEKS KE DALAM CITRA GRAYSCALE
Seminar Nasional Informatika 8 (semnasif 8) ISSN: 19-23 UPN Veteran Yogyakarta, 24 Mei 8 METODE LEAST SIGNIFICANT BIT (LSB) DAN END OF FILE (EOF) UNTUK MENYISIPKAN TEKS KE DALAM CITRA GRAYSCALE Krisnawati
Lebih terperinciBeberapa Algoritma Kriptografi Klasik. Haida Dafitri, ST, M.Kom
Beberapa Algoritma Kriptografi Klasik Haida Dafitri, ST, M.Kom Playfair Cipher Termasuk ke dalam polygram cipher. Ditemukan oleh Sir Charles Wheatstone namun dipromosikan oleh Baron Lyon Playfair pada
Lebih terperinci2017 Ilmu Komputer Unila Publishing Network all right reserve
Implementasi Kriptografi Dan Steganografi Pada Media Gambar Menggunakan Hill Cipher Dan Least Significant Bit (LSB) 1 Wamiliana, 2 Rico Andrian, dan 3 Eka Fitri Jayanti 1 Jurusan Matematika FMIPA Unila
Lebih terperinciBAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL
BAB I APLIKASI STEGANOGRAFI LSB (LEAST SIGNIFICANT BIT) MODIFICATION UNSUR WARNA MERAH PADA DATA CITRA DIGITAL 1.1. Latar Belakang Steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti tersembunyi
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Kemajuan cara berpikir manusia membuat masyarakat menyadari bahwa teknologi informasi merupakan salah satu alat bantu penting dalam peradaban
Lebih terperinciBAB II. Dasar-Dasar Kemanan Sistem Informasi
BAB II Dasar-Dasar Kemanan Sistem Informasi Pendahuluan Terminologi Kriptografi (cryptography) merupakan ilmu dan seni untuk menjaga pesan agar aman. (Cryptography is the art and science of keeping messages
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama keamanan data adalah untuk mengamankan data/informasi dari penyalahgunaan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dengan adanya pengamanan data,
Lebih terperinciPengantar Kriptografi
Pengantar Kriptografi Muhammad Sholeh Teknik Informatika Institut Sains & Teknologi AKPRIND Kata kriptografi (cryptography) berasal dari 2 buah kata kuno yaitu kripto (cryptic) dan grafi (grafein) yang
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DIFFIE-HELLMAN, KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER DAN STEGANOGRAFI END OF FILE UNTUK KEAMANAN DATA
IMPLEMENTASI KRIPTOGRAFI DIFFIE-HELLMAN, KRIPTOGRAFI VIGENERE CIPHER DAN STEGANOGRAFI END OF FILE UNTUK KEAMANAN DATA Azis Al Jufri 1), Tajuddin Abdillah, 2), Manda Rohandi 3) 1 Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciImplementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb)
JURNAL DUNIA TEKNOLOGI INFORMASI Vol. 1, No. 1, (2012) 50-55 50 Implementasi Steganografi Pesan Text Ke Dalam File Sound (.Wav) Dengan Modifikasi Jarak Byte Pada Algoritma Least Significant Bit (Lsb) 1
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI PENYISIPAN PESAN TERENKRIPSI DENGAN METODE LSB DAN MMB
PERANCANGAN APLIKASI PENYISIPAN PESAN TERENKRIPSI DENGAN METODE LSB DAN MMB Yosia Wasri Kardo Tambunan Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan Jl. HM Jhoni N0 70 Medan, Indonesia
Lebih terperinciAplikasi Steganografi Menggunakan LSB (Least Significant Bit) dan Enkripsi Triple Des Menggunakan Bahasa Pemrograman C#
Aplikasi Steganografi Menggunakan LSB (Least Significant Bit) dan Enkripsi Triple Des Menggunakan Bahasa Pemrograman C# Teguh Budi Harjo 1, Marly Kapriati 2, Dwi Andrian Susanto 3 1,2,3 Program Studi Pascasarjana,
Lebih terperinciANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS
ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luas. Mengirim pesan terenkripsi sering akan menarik perhatian pihak ketiga,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan pesatnya perkembangan teknologi Internet seperti sekarang ini, jumlah informasi yang dikirim dan diterima secara elektronik juga meningkat. Begitu juga dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berkembangnya dunia teknologi pemakaian data digital seperti teks, citra, audio dan video di dunia teknologi komputer juga semakin berkembang namun terdapat
Lebih terperinciKOMBINASI ALGORITMA PIXEL VALUE DIFFERENCING DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER PADA PROSES STEGANOGRAFI
KOMBINASI ALGORITMA PIXEL VALUE DIFFERENCING DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER PADA PROSES STEGANOGRAFI Mhd. Zulfansyuri Siambaton Magister Teknik Informatika Universitas Sumatera Utara zoel_fan@live.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia informatika saat ini berkembang sangat pesat dan membawa dunia ke era teknologi, karena itulah saat ini informasi menjadi sangat penting. Maka mulai bermunculan
Lebih terperinciALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI
ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI Indra Yatini 1, F. Wiwiek Nurwiyati 2 Teknik Informatika, STMIK AKAKOM Jln. Raya Janti No 143 Yogyakarta 1 indrayatini@akakom.ac.id, 2 wiwiek@akakom.ac.id,
Lebih terperinciIMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGABUNGAN BYTE MENGGUNAKAN VISUAL BASIC NET 2008
IMPLEMENTASI STEGANOGRAFI DENGAN METODE PENGGABUNGAN BYTE MENGGUNAKAN VISUAL BASIC NET 2008 Suroso 1, Mustar Aman 2 Jurusan Sistem Informasi, STMIMInsan Pembangunan Jl. Raya Serang Km.10 Bitung Tangerang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi komputer juga berkembang semakin pesat dan telah menjadi alat bantu bagi banyak orang dalam menyelesaikan tugas diberbagai
Lebih terperinciALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI
ALGORITMA LEAST SIGNIFICANT BIT UNTUK ANALISIS STEGANOGRAFI 1 Indra Yatini B., S.Kom., M.Kom 2 Dra. F. Wiwiek Nurwiyati, M.T. indrayatini@akakom.ac.id wiwiek@akakom.ac.id Teknik Informatika, STMIK AKAKOM
Lebih terperinciENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER
ENKRIPSI CITRA BITMAP MELALUI SUBSTITUSI WARNA MENGGUNAKAN VIGENERE CIPHER Arifin Luthfi P - 13508050 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui media internet ini. Bahkan terdapat layanan internet seperti SoundCloud,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan teknologi komputer memudahkan manusia dalam membuat dan menggandakan karya-karya multimedia seperti musik, lagu, gambar dan video. Kehadiran teknologi
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Tinjauan Perangkat Lunak Berikut adalah spesifikasi yang digunakan dalam pembangunan dan penyelesaian aplikasi stegorijndael adalah sebagai berikut. a. Perangkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Steganografi merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengamankan informasi. Steganografi berbeda dengan kriptografi atau metode keamanan informasi
Lebih terperinciSteganografi. Pesan rahasia: Lari jam satu. Pengantar: Prisoner s Problem. Bob. Alice. Fred
Steganografi Steganografi Pengantar: Prisoner s Problem Alice Bob Fred Pesan rahasia: Lari jam satu Bagaimana Bob mengirim pesan rahasia kepada Alice tanpa diketahui oleh Fred? Alternatif 1: mengenkripsinya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Istilah steganografi berasal dari bahasa Yunani, yaitu steganos yang berarti penyamaran atau penyembunyian dan graphein yang berarti tulisan. Jadi, steganography
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam Perkembangan teknologi informasi, keamanan data adalah hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam Perkembangan teknologi informasi, keamanan data adalah hal yang sangat penting, apalagi data yang dikirimkan adalah pesan yang sangat rahasia. Berbagai usaha
Lebih terperinciPENYISIPAN PESAN DENGAN ALGORITMA PIXEL VALUE DIFFERENCING DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER PADA PROSES STEGANOGRAFI
PENYISIPAN PESAN DENGAN ALGORITMA PIXEL VALUE DIFFERENCING DENGAN ALGORITMA CAESAR CIPHER PADA PROSES STEGANOGRAFI Robbi Rahim Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan komputer untuk memudahkan membantu penyelesaian dan
BAB I PENDAHULUAN I.1. LatarBelakang Perkembangan teknologi komputer pada saat ini menyebabkan terkaitnya manusia dengan komputer untuk memudahkan membantu penyelesaian dan komputerisasi. Hal ini membuka
Lebih terperinciStudi, Perbandingan Metode Steganografi, dan Metode Steganalisis pada Berkas HTML
Studi, Perbandingan Metode Steganografi, Metode Steganalisis pada Berkas HTML Daniel Widya Suryanata / 13509083 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro Informatika Institut Teknologi Bandung,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Pertukaran data dan informasi semakin
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komputer saat ini sangatlah pesat dan menjadi kebutuhan bagi sebagian besar manusia. Pertukaran data dan informasi semakin mudah dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi yang begitu pesat saat ini memudahkan setiap orang menyampaikan informasi kepada orang lain. Namun, kemudahan yang diperoleh dalam menyampaikan informasi
Lebih terperinciKEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL
INFORMATIKA Mulawarman Februari 2014 Vol. 9 No. 1 ISSN 1858-4853 KEAMANAN DATA DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA RIVEST CODE 4 (RC4) DAN STEGANOGRAFI PADA CITRA DIGITAL Hendrawati 1), Hamdani 2), Awang Harsa
Lebih terperinciPENGGUNAAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI POHLIG HELLMAN DALAM MENGAMANKAN DATA
PENGGUNAAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI POHLIG HELLMAN DALAM MENGAMANKAN DATA Rita Novita Sari Teknik Informatika, Universitas Potensi Utama Jalan K.L. Yos Sudarso KM. 6,5 No. 3A Tanjung Mulia Medan rita.ns89@gmail.com
Lebih terperinci(pencurian, penyadapan) data. Pengamanan data dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu steganography dan cryptography.
Dasar-dasar keamanan Sistem Informasi Pertemuan II Pengamanan Informasi David Khan dalam bukunya The Code-breakers membagi masalah pengamanan informasi menjadi dua kelompok; security dan intelligence.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin canggihnya teknologi menimbulkan pengiriman informasi sangat rentan terhadap penyadapan yang dapat mengubah isi informasi tersebut dan jatuh kepada
Lebih terperinci