HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai 3 4

dokumen-dokumen yang mirip
HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Taksonomi Monyet Ekor Panjang

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

ANATOMI SKELET TUNGKAI MONYET EKOR PANJANG

acromion yang panjang dengan permukaan yang kasar. Penjuluran ini berfungsi sebagai tuas saat os scapula melakukan gerakan perputaran dan melempar

ANATOMI HUMERUS DAN FEMUR

HASIL DAN PEMBAHASAN

KARAKTERISTIK ANATOMI SKELET KAKI DEPAN BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus) VIAN PUPUT WIJAYA

OSTEOLOGI UMUM DAN KHUSUS

KARAKTERISTIK ANATOMI SKELET APENDIKULAR BUAYA SENYULONG (Tomistoma schlegelii) ALIF RAHMAN RAHIM PUARADA

DEPARTEMEN ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

Gambar 2.1 Os radius 2. Os. Ulna

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR

PENDAHULUAN dan OSTEOLOGI UMUM. by : Hasty Widyastari

PETUNJUK PRAKTIKUM ANATOMI

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pada hasil pengamatan didapatkan otot-otot panggul dan paha badak Sumatera memiliki struktur yang kompak dan teba l.

ANATOMI SKELET TUNGKAI KAKI BADAK SUMATERA. (Dicerorhinus sumatrensis)

KARAKTERISTIK ANATOMI SKELET KAKI BELAKANG BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus) DIANA ASRIASTITA

OSTEOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh otot tubuh dan memberikan hasil keseluruhan yang paling baik. 11,12

OSTEOLOGI VERTEBRALIS II (LUMBALIS, SACRUM, COCCYGEA, STERNUM & COSTAE)

OSTEOLOGI

ARTHROLOGI UMUM DAN ARTHROLOGI KHUSUS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. gaya punggung menyerupai gerakan tungkai gaya crawl dengan bersumber

Judul : Myologi ext superior dan inferior (dr Hj.Ny.Harfiah

CARNIVOR-1 (Osteology) Anatomi Veteriner Makro-3 Program Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya 2017

TINJAUAN PUSTAKA Ordo Perissodactyla Badak Sumatera diklasifikasikan dalam ordo Perissodactyla yaitu bangsa hewan yang memiliki kuku ganjil.

OSTEOLOGI

KAJIAN ANATOMI SKELET TRENGGILING JAWA (Manis javanica) EKO CAHYONO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN BY ADE. R. SST

Teknik Radiografi Manus, Wrist joint, Antebrachii, Humerus

ANATOMI TERAPAN LOKOMOSI LABORATORIUM ANATOMI FKH UGM

MATERI PERKULIAHAN. Pengantar Anatomi - Overview. Pengantar Anatomi - Istilah Anatomi Syndesmology - Skeleton & Joint. Skeleton Axiale - Ossa Cranii

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. membantu penyidik dalam memenuhi permintaan visum et repertum, untuk

OSTEOLOGI AXIALE II COLLUMNA VERTEBRALIS (VERTEBRAE CERVICALIS)

OSTEOLOGI VERTEBRAE I

PERKEMBANGAN & PERTUMBUHAN TULANG

PENDAHULUAN OIeh : drg. Emut Lukito, SU, Sp.KGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, serta terdiri atas ratusan otot, tendon, dan ligamen. Kaki manusia dapat

31 Pasang saraf spinalis dan fungsinya

BAB I ISTILAH ILMU GERAK

ANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS TRENGGILING JAWA (Manis javanica) CATUR FAJRIE DIAH ASTUTI

Korelasi Antara Panjang Tulang Radius dengan Tinggi Badan pada Pria Dewasa. Correlation Between Long Bone Radius With In Male Adult Height

ANATOMI FISIOLOGI TULANG dan PERSENDIAN. by : Hasty Widyastari

KULIAH ANATOMI MANUSIA. FIK Universitas Negeri Yogyakarta

ANATOMI OTOT OTOT KAKI BELAKANG BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis) : DAERAH CRURIS DAN DIGIT FEBRYANA PERMATA FANAMA

IDENTIFIKASI TULANG BELULANG

OSTEOLOGI THORAX, TRUNCUS DAN PELVIS DEPARTEMEN ANATOMI FK USU

PEMBULUH NADI ANGGOTA BELAKANG

V. Anatomi Secara makroskopis struktur tulang terdiri dari substantia compacta dan substantia spongiosa. Pada os Longum substantia compacta berada di

SISTEM. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. DKKD FIK-UI 2006

Fisiologi Tulang (Humerus) 1. Anatomi Humerus

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA OSTEOARTHRITISKNEE JOINT

ANATOMI EXTREMITAS SUPERIOR. FIK Universitas Negeri Yogyakarta

ANATOMICAL LANMARK Merupakan titik skeletal yang mudah teridentifikasi, berguna saat menetapkan lokasi pengukuran ukuran2 tubuh atau penentuan tempat

PEMBAHASAN. Struktur Anatomi Tangan

2 RANGKA TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BENTUK & UKURAN PANGGUL. dr. Al-Muqsith, M.Si

KARAKTERISTIK ANATOMI SKELET TUBUH BADAK JAWA (Rhinoceros sondaicus) MUAMAR DARDA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tarsus atau pangkal kaki tersusun oleh: ini mempunyai caput, collum dan corpus.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. articular caput femur dan regio interthrocanter dimana collum femur merupakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Rangka manusia. Axial Skeleton. Apendikular Skeleton. Tengkorak Tulang belakang Tulang iga Tulang dada

BAHAN AJAR. Kode Mata Kuliah : IOF 219. Materi : Sendi

BAB IV METODE PENELITIAN. Fisiologi Neuromuskuloskeletal, dan Fisiologi Geriatri.

sendi pergelangan tangan dibentuk oleh:

OSTEOLOGI AXIALE I D R H. H E R L INA P R AT IWI

TINJAUAN PUSTAKA Taksonomi Beruk Morfologi Beruk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Deskripsi Kasus. dengan dislokasi kaput radii sering disebut juga Fraktur Monteggia. David,

Fungsi Sistem Rangka

31 Pasang Saraf Spinal dan Fungsinya

BAB I PENDAHULUAN. 2. Tujuan a. Tujuan umum Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami konsep Sistem Saraf Spinal

ANATOMI OTOT DAERAH BAHU DAN LENGAN ATAS BADAK SUMATERA (Dicerorhinus sumatrensis) HILDA SUSANTI

PERBANDINGAN PERFORMA UKURAN TUBUH SAPI SIMMENTAL IMPORT DAN SAPI SIMMENTAL LOKAL ABDUL MATIN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS CALCANEUS SPURS DEXTRA DENGAN MODALITAS ULTRA SOUND DI RSUD SALATIGA NASKAH PUBLIKASI

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PELVIS DAN DINDING PELVIS

SKELETON (Sistem rangka)

Praktikum 1. Pengantar dan Anatomi Permukaan

12/29/2010. Pengantar Anatomi. (a) Departemen Anatomi FK USU, 2010

SENDI LUTUT FITRIANI LUMONGGA. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN


MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH PENGUKURAN FISIOTERAPI. Topik : Pengukuran Antropometri

GUNA KERANGKA : Menahan tubuh / bagian badan tidak roboh Pelindung alat tubuh yang halus, seperti otak, jantung paru-paru Perlekatan otot, pergerakan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. badan yang kemudian dipopulerkan oleh Hewing pada tahun Formula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 SENDI TEMPOROMANDIBULA. Temporomandibula merupakan sendi yang paling kompleks yang dapat

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

BAB II STATUS PEMERIKSAAN PASIEN

DESKRIPSI FOTO X-Ray. Foto Schedel AP/Lateral. o Besar dan bentuk calvaria normal/tidak

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha)

ANATOMI OTOT DAERAH PANGGUL DAN PAHA TRENGGILING JAWA (Manis javanica) SINGGIH PRATIKNYO SUNDAWA

Disusun Oleh : SRI HANDAYANI NIM J KARYA TULIS ILMIAH

bemffums.blogspot.com

Transkripsi:

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Karakteristik Skelet Tungkai Skelet tungkai MEP memiliki ukuran tulang yang kecil namun kompak dengan permukaan yang halus dan tidak banyak dijumpai rigi ataupun penjuluran. Gambar Morfologi skelet tungkai depan kiri MEP tampak lateral.. os scapula,. os humerus,. os radius,. os ulna,. skeleton manus (bar: cm). 6

Skelet Tungkai Depan (Ossa membri thoracici) (Gambar ) Struktur tungkai depan MEP merupakan konstruksi yang kuat dan kokoh. Tulang-tulang tungkai depan MEP disusun oleh beberapa tulang, yaitu os scapula, os humerus, ossa radius-ulna, dan skeleton manus. Os scapula (Gambar ) Os scapula merupakan tulang gelang bahu. Pada MEP, tulang ini kecil dan kompak dengan permukaan yang halus, bentuknya menyerupai kipas yang melebar ke caudal. Os scapula MEP ini memiliki panjang, cm, dengan lebar cm. Tulang ini terletak di ujung proximal tungkai depan (tangan) dan di craniolateral dinding dada. Dalam posisi istirahat, tulang ini membentuk sudut kurang dari 90 o dengan os humerus. Cavitas glenoidalis berupa lengkungan sempit, dangkal dan berbentuk segitiga. Bagian ini akan bersendi dengan caput humeri dari os humerus. Di tepi cranial cavitas glenoidalis terdapat processus coracoideus yang berkembang dan menjulur dari tepi cranial ke arah caudomedioventral. Os scapula memiliki dua permukaan yaitu facies lateralis dan facies medialis, tiga tepi (margo) dan tiga sudut (angulus). Facies lateralis dibagi oleh spina scapulae menjadi dua lekukan yaitu fossa supraspinata dan fossa infraspinata. Pada MEP, fossa supraspinata lebih sempit dibandingkan fossa infraspinata. Fossa supraspinata ini memiliki permukaan yang rata dan halus, sedangkan fossa infraspinata menjulur ke caudal dengan bagian tepi yang lebih menebal. Pada spina scapulae terdapat suatu bungkul di sepertiga proximal yaitu tuber spinae scapulae yang berukuran lebih tebal dari spina scapulae. Di ujung distal spina scapulae terdapat penjuluran lain yang disebut acromion, penjuluran ini relatif panjang dan mengarah ke craniodistal dengan permukaan yang kasar. Facies medialis mempunyai lekuk fossa subscapularis, lekukan ini memiliki permukaan licin dan memisahkan dua permukaan yaitu facies serrata. 7

Margo cranialis os scapula MEP ini memiliki permukaan yang tipis, dua pertiga bagian proximal berbentuk konveks dan sepertiga distal konkaf. Margo dorsalis terletak di proximal bersambung dengan cartilago scapulae. Sedangkan margo caudalis, berbentuk konveks dan lebih tebal. Angulus cranialis, merupakan sudut cranial yang tumpul, tipis dengan permukaan kasar sedangkan angulus caudalis merupakan sudut tumpul yang tebal. Angulus ventralis merupakan ujung ventral yang mengadakan persendian dengan os humerus. Pada sudut ini terdapat suatu bungkul yang terletak pada sisi anterior yaitu tuberculum supraglenoidale, dengan permukaan yang kasar dan memiliki ukuran yang besar. Pada bagian medial bungkul ini terdapat penjuluran lain yaitu processus coracoideus yang berkembang pada MEP. 8

9 A B 6 0 0 7 8 C 8 7 Gambar Morfologi G M oss scapula kirri MEP (A) ( tampak lateral, l (B) ttampak meddial dan (C) aangulus venttralis dari os o scapula kiri k (inset).. fossa suprraspinata,.. fossa infrasspinata,. sppina scapula ae,. acromion,,. fossa subbscapularis, 6. facies serrrata, 7. 7 processuss coracoideuus, 8. cavitas glenoidalis,, 9. cartilagoo scapulae, 0. collum scapulae,.. tuber spina ae scapulae,. tuberculu um supragleenoidale (baar: cm). 9

Os humerus (Gambar ) Pada MEP, os humerus merupakan tulang yang besar dan terdiri atas corpus dan dua extremitas. Extremitas proximalis mempunyai caput yang berukuran besar dan permukaan persendian berbentuk konveks dengan ukuran yang besar. Caput humeri menghadap lebih ke caudal. Pada extremitas proximalis memiliki dua bungkul. Tuberculum majus berukuran lebih besar dibandingkan dengan tuberculum minus. Kedua tuberculum ini memiliki permukaan yang kasar, dan dipisahkan oleh lekukan yaitu sulcus intertubercularis yang dangkal. Os humerus pada MEP memiliki panjang cm dengan lebar 0,9 cm, tulang ini berbentuk silindris pada bagian proximal dan berbentuk segitiga pada bagian distal. Tulang ini juga melengkung ke lateral pada sepertiga proximal. Caput humeri mengadakan persendian dengan cavitas glenoidalis dari os scapula. Corpus humeri memiliki banyak lekukan dan rigi. Tuberositas teres mempunyai permukaan yang luas, kemudian bersambung menuju tuberculum majus membentuk rigi. Di lateral dari tuberositas teres terdapat tuberositas deltoidea yang merupakan bungkul besar dan menghadap ke lateral. Pada bagian distal dari tulang ini, yaitu condylus humeri lateralis mengadakan persendian dengan fovea capitis radii sedangkan condylus humeri medialis bersendi dengan extremitas proximalis dari os ulna. Kedua condylus ini dipisahkan oleh suatu lekukan. Di bagian proximal dari lekukan tersebut terdapat fossa olecrani yang cukup dalam dan besar. 0

A B 7 9 6 8 0 Gambar Morfologi os humerus kiri MEP (A) tampak dorsal dan ( B) tampak volar.. tuberculum majus,. tuberculum minus,. tuberositas deltoidea,. tuberositas teres,. fossa coronoidea, 6. condylus humeri, 7. caput humeri, 8. fossa olecrani, 9. sulcus intertubercularis, 0. epicondylus medialis,. epicondylus lateralis,. corpus humeri (bar: cm).

Ossa radius-ulna (Gambar ) Os radius dan os ulna merupakan dua tulang lengan bawah tungkai depan. Os radius MEP memiliki ukuran panjang cm dan lebar 0,6 cm dengan bentuk yang melengkung ke lateral. Os radius ini lebih pendek dibandingkan dengan os ulna. Tulang ini memiliki ukuran panjang cm dengan lebar 0, cm. Extremitas proximalis os ulna menjulur dan membesar ke cranial membentuk olecranon. Os ulna ini berbentuk bulat dengan bagian distal yang mengecil. Os radius dan os ulna dipisahkan oleh suatu lekah yaitu spatium interosseum dan kedua tulang ini mengadakan persendian pada bagian proximal dan distal saja. Os radius memiliki corpus dan dua extremitas. Corpus radii MEP berukuran panjang, besar dan membulat. Facies cranialis membentuk permukaan yang melengkung sedangkang facies caudalis akan mengadakan persendian dengan facies cranialis dari os ulna di bagian proximal dan distal. Extremitas proximalis melakukan persendian dengan condylus humeri lateralis sedangkang extremitas distalis bersendi dengan os scaphoideum. Extremitas proximalis os ulna pada MEP memiliki olecranon yang besar. Extremitas ini memiliki permukaan lateral yang halus sedangkan permukaan medialnya memiliki permukaan yang lebih kasar dan kedua permukaan ini samasama berbentuk konkaf. Pada bagian ini terdapat suatu penjuluran yang subur dan runcing di tepi dorsal yaitu processus anconeus. Pada bagian distal penjuluran ini terdapat lekukan yang beraspek halus berbentuk setengah lingkaran yaitu incisura trochlearis.

A B b a a b 9 9 8 6 7 C Gambar Morfologi ossa radius-ulna kiri MEP (A) tampak medial, (B) tampak lateral, dan(c) fovea capitis radii tampak dorsal (inset). a. os radius, b. os ulna,. olecranon,. spatium interosseum,. processuss anconeus,. incisura trochlearis,. fovea capitis radii, 6. processuss styloideus lateralis et medialis, 7. extremitas distalis os radius, 8. extremitas distalis os ulna, 9. corpus radii (bar: cm)

Skeleton manus (Gambar 6) Tulang pergelangan tungkai depan (tangan) MEP terdiri dari delapan tulang yang terpisah tetapi umumnya digambarkan membentuk dua baris yang masing-masing terdiri atas empat tulang. Tiga tulang pada baris proximal yaitu os scaphoideum (os carpi radiale), os lunatum (os carpi intermedium) dan os triquetrum (os carpi ulnare) yang mengadakan persendian dengan os radius, sementara di distal os triquetrum terdapat os pisiforme (os accessorium) sedangkan empat tulang carpal baris distal bersendi dengan basis lima ossa metacarpalia yaitu os trapezium (os carpale I), os trapezoideum (os carpale II), os capitatum (os carpale III) dan os hamatum (os carpale IV). Tampak dorsal, os capitatum dan os hamatum memiliki bentuk segitiga sedangkan os pisiforme, os triquetrum, os lunatum, os scaphoideum, os trapezium dan os trapezoideum berbentuk segi empat. MEP memiliki ossa metacarpalia sebanyak lima buah, yaitu os metacarpale I, II, III, IV dan IV. Ossa metacarpalia merupakan tulang panjang dalam ukuran yang pendek dengan bentuk yang bulat. Caput ossa metacarpalia relatif besar dengan permukaan yang halus dan mengadakan persendian dengan os phalanx proximalis yang senomor sedangkan pada bagian caudal dari ossa metacarpalia memiliki bentuk yang cekung dengan permukaan yang halus. Os metacarpale I merupakan os metacarpale terpendek dibandingkan tulang lainnya. Ossa phalanges MEP terdiri dari tulang, tiga pada masing-masing digit kecuali pada digit satu yang hanya memiliki dua ossa phalanges yaitu os phalanx proximalis dan os phalanx distalis. Ossa phalanges ini merupakan tulang-tulang panjang dalam bentuk yang lebih kecil dengan memiliki corpus dan dua extremitas. Extremitas proximalis berbentuk cekung dengan permukaan yang halus untuk mengadakan persendian dengan caput ossa metacarpalia.

c 0 9 b 8 7 6 a Gambar 6 Morfologi skeleton manus kiri MEP tampak dorsal a. ossa carpi, b. ossa metacarpalia, c. ossa phalanges,. os pisiforme,. os triquetrum,. os lunatum,. os scaphoideum,. os trapezium, 6. os trapezoideum, 7. os capitatum, 8. os hamatum, 9. os metacarpale I, 0. os phalanx proximalis digit V,. os phalanx media digit V,. os phalanx distalis digit V (bar: cm).

Skelet Tungkai Belakang (Ossa membri pelvini) (Gambar 7) Secara keseluruhan, tulang penyusun tungkai belakang MEP memiliki struktur yang kokoh, kompak dan silindris sehingga dapat menunjang pergerakan tungkai belakang sebagai tenaga pendorong. Tulang-tulang tungkai belakang disusun oleh beberapa tulang yaitu os coxae, os femoris, os patella, ossa tibia-fibula dan skeleton pedis. 6 Gambar 7 Morfologi skelet tungkai belakang kiri MEP tampak lateral... os coxae,. os femoris,. os tibia,. os fibula,. skeleton pedis, 6. os patella (bar: cm). 6

Os coxae (Gambar 8) Os coxae merupakan tulang gelang panggul yang besar dan terdiri dari os coxae kiri dan kanan yang menyatu pada symphysis pubis. Os coxae dibentuk oleh tiga tulang, yaitu, os ilium, os ischii dan os pubis. Ketiga tulang ini bertemu pada acetabulum yang merupakan tempat persendian dengan caput ossis femoris. Acetabulum MEP memiliki permukaan konkaf yang dalam dan membulat. Margo lateral acetabulum memiliki suatu permukaan yang halus dan luas, disebut facies lunata, sedangkan fossa acetabuli adalah lekuk yang relatif sempit pada margo medial. Os ilium MEP berbentuk pipih dan melebar. Tulang ini memiliki dua permukaan yaitu facies glutea dan facies sacropelvina. Facies glutea merupakan permukaan sayap yang menghadap ke dorsolateral. Facies ini memiliki bentuk konkaf dengan permukaan yang halus. Sedangkan facies sacropelvina menghadap ke venral dan mengadakan persendian dengan facies articularis pada bagian dorsal dari os sacrum. Facies ini memiliki bentuk bergelombang dengan permukaan yang kasar. Os ischii merupakan tulang duduk yang terletak dibagian caudal dari os coxae. Bagian caudal dari os ischii relatif berkembang yang melebar dari proximal ke distal. Os ischii ini memiliki dua permukaan, yaitu facies pelvina dan facies ventralis yang kedua-duanya merupakan permukaan yang konkaf. Facies pelvina menghadap ke ruang panggul sedangkan facies ventralis menghadap ke venral. Os pubis adalah tulang kemaluan yang berbentuk pipih dan tebal, terletak sebelah cranial dari os ischii. Tulang ini mempunyai dua permukaan yaitu facies pelvina dan facies ventralis. Facies pelvina merupakan permukaan yang mengarah ke ruang pelvis, berbentuk lebih mendatar dan agak kasar. Facies ventralis berbentuk konveks dengan permukaan kasar bergerigi. A 7

7 a 9 c b 9 8 B 6 9 0 Gambar 8 Morfologi os coxae MEP (A) tampak dorsal, (B) acetabulum tampak ventrolateral (inset) a. os ilium, b. os ischii, c. os pubis,. acetabulum,. foramen obturatum,. ala ossis ilii,. pecten osis pubis,. facies lunata, 6. fossa acetabuli, 7. incisura ischiadica major, 8. incisura ischiadica minor, 9. tuber ischiadicum, 0. tuberculum pubicum ventrale (bar: cm). 8

Os femoris dan Os patella (Gambar 9 dan 0) Os femoris merupakan tulang paha dengan panjang, cm dan lebar cm. Os femoris terdiri dari dua extremitas dan corpus. Extremitas proximalis terdiri atas caput, collum, dan trochanter major et minor. Caput memiliki bentuk yang hampir membulat seperti bola dengan permukaan yang halus dan terletak di sisi medial, pada caput ini ditemui lekukan berupa fovea capitis femoris. Collum terlihat sangat jelas di bidang dorsomedial dengan ukuran yang lebar dan agak memanjang. Trochanter major merupakan bungkul besar yang terletak di lateral, sedangkan pada bagian lateral terdapat trochanter tertius yang tidak subur. Pada bagian anteromedial juga ditemukan trochanter minor yang berkembang dengan bentuk yang meruncing dan permukaan yang halus. Extremitas distalis memiliki trochlea di anterior dan dua condylus di posterior. Trochlea adalah dua buah bungkul dengan bagian tengahnya melekuk seperti katrol yang mempunyai bidang persendian dengan os patella. Os patella adalah tulang tempurung lutut yang berbentuk oval. Os patella melakukan persendian dengan trochlea ossis femoris dari os femoris. Facies cranialis berbentuk konveks dan memiliki permukaan yang kasar sedangkan facies articularis merupakan permukaan yang halus dan konkaf yang merupakan bidang persendian dengan trochlea ossis femoris. Sudut dorsal merupakan basis patellae, dengan sudut lebih tumpul dibandingkan apex patellae yang terletak di ventral. 9

A B 6 0 9 7 8 C 6 Gambar 9 Morfologi os femoris kiri MEP A (A) tampak dorsal, (B) tampak plantar dan (C) extremitas proximalis os femoris tampak plantar (inset).. caput,. collum,. trochanter major,. trochlea,. trochanterr tertius, 6. trochanter minor, 7. fossa intercondylaris, 8. condylus medialis, 9. condylus lateralis, 0. epicondylus lateralis,. epicondylus medialis,. corpus ossis femoris,. fovea capitis femoris (bar: cm) ). 0

A B Gambar 0 Morfologi os patella kirii MEP (A) tampak cranial dan (B) tampak caudal (bar: cm). Ossa tibia-fibula (Gambar ) Os tibia dan os fibula merupakan dua buah tulang penyusun tungkai belakang bagian bawah. Os fibula MEP lebih pendek dengan panjang cm dibandingkan os tibia yang memiliki panjang cm. Os tibia terletak di sebelah medial dari os fibula. Tulang ini terdiri dari corpus tibiae dan dua extremitas, corpus os tibiae, berbentuk silindris dengan permukaan yang halus. Extremitas proximalis tulang ini mengadakan persendian dengann condylus lateralis et medialis dari os femoris. Os fibula terletak di sebelah lateral dari os tibia. Ujung proximal dan distal tulang ini membentuk persendian dengan os tibia yang dikenal dengan articulatio tibiofibulariaa proximalis et distalis, sehingga terbentuk suatu lekah yaitu spatium interosseum. Pada extremitas proximalis tulang ini terdapat caput fibulae dengan ukuran yang lebih besar dari corpusnya, sedangkan pada extremitas distalis dari tulang ini juga ditemukan malleoli lateralis yang subur. Corpus fibulae MEP berbentuk langsing dan panjang.

A B 7 8 8 7 a b b a 6 Gambar Morfologi ossa tibia-fibula kiri MEP (A) tampak dorsal dan ( B) tampak plantar. a. os tibia, b. os fibula,. condylus medialis,. condylus lateralis,. caput fibulae,. spatium interosseum,. malleoli medialis, 6. malleoli lateralis, 7. corpus tibia. 8. copus fibula (bar: cm).

Skeleton pedis (Gambar ) Skeleton pedis (tulang telapak kaki) pada MEP disusun oleh tulang-tulang kecil yaitu ossa tarsi, ossa metatarsalia dan ossa phalanges. Ossa tarsi MEP terdiri dari tujuh buah tulang yang membentuk tiga baris. Susunan ossa tarsi bagian proximal dari medial yaitu os talus dan os calcaneus. Baris tengah dari arah medial yaitu os naviculare. Baris distal dari medial yaitu os cuneiform medial, intermedium, lateral, dan os cuboideum. Os calcaneus adalah tulang terbesar pada ossa tarsi yang terletak paling posterior dan membentuk tumit. Tulang ini mengalami penjuluran yang memanjang ke proksimoplantar kemudian menjadi suatu bungkul yaitu tuber calcanei. Permukaan anterior os calcaneus bersendi dengan os cuboideum yang merupakan ossa tarsi berbentuk kubus dan terletak pada baris distal paling lateral dari ossa tarsi. Os talus terletak di proximal os calcaneus dengan caput dan collum mengarah ke anteromedial. Os talus ini terletak diantara malleoli dari os tibia dan os fibula. Permukaan tulang ini berbentuk cembung dan sedikit cekung dari sisi lateral ke sisi medial ataupun sebaliknya. Os naviculare (os tarsi centrale) merupakan tulang kecil dengan permukaan yang halus dan tampak datar dari proximal. Tulang ini terletak di anterior caput talus. Ossa tarsi lainnya adalah os cuboideum yang berbentuk kubus dan terletak di lateral, di anterior os calcaneus dan di posterior ossa metatarsalia keempat dan kelima. Tulang ini bersendi dengan permukaan anterior dari os calcaneus. Ossa tarsi yang paling anterior adalah os cuneiforme mediale (os tarsale I), os cuneiforme intermedium (os tarsale II) dan os cuneiforme laterale (os tarsale III). MEP memiliki lima ossa metatarsalia pada masing-masing kakinya yaitu, os metatarsale I merupakan os metatarsale yang terpendek sedangkan os metatarsale III merupakan tulang yang terpanjang. Ujung posterior dari os meta-tarsale I cekung dengan permukaan yang halus dan bersendi dengan permukaan anterior os cuneiforme medial sedangkan ujung anterior berbentuk

cembung dan mengadakan persendian dengan os phalanx proximalis dari digit I. Bagian posterior os metatarsale II bersendi dengan os cuneiforme intermedium sedangkan pada bagian anterior akan bersendi dengan os phalanx proximalis dari digit II. Os metatarsale IV dan V bersendi dengan permukaan anterior os cuboideum (os tarsale IV) yang berbentuk kubus. Pada MEP terdapat dua ossa phalanges pada digit I yaitu ossa phalanx proximalis et distalis dan tiga ossa phalanges pada masing-masing digit kaki lainnya yaitu os phalanx proximalis, os phalanx media dan os phalanx distalis. Ossa phalanges ini merupakan tulang-tulang panjang yang berukuran kecil, memiliki corpus dan dua extremitas. Pada bagian posterior ossa phalanges ini memiliki permukaan yang halus dan cekung untuk bersendi dengan caput ossis metatarsalenya.

c 0 9 b 8 a 7 6 Gambar Morfologi skeleton pedis kiri MEP tampak dorsal a. ossa tarsi, b. ossa metatarsalia, c. ossa phalanges,. os cuneiforme medial,. os cuneiforme intermedium,. os cuneiforme lateral,. os cuboideum,. os talus, 6. os calcaneus, 7. os naviculare, 8. os metatarsale digit I, 9. os phalanx proximalis digit V, 0. os phalanx media digit V,. os phalanx distalis digit V (bar: cm).