BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KAJIAN DAN SARAN. Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat A. KEPRAKTISAN DAN KEEFEKTIVAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

Ramona Safitri, M. Arifuddin Jamal, dan Abdul Salam M. Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN.

KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMAN 2 BANJARBARU DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KEANEKARAMAN HAYATI MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN.

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

research and development untuk mengembangkan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini, yaitu research and development atau penelitian

BAB III METODE PENELITIAN & PENGEMBANGAN. Penelitian & pengembangan untuk menghasilkan produk berupa perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang

BAB III METODE PENELITIAN. Realistik (PMR) bagi siswa SMP kelas VIII sesuai Kurikulum 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. atau dalam bahasa Inggris disebut Research and Development (R&D).

BABV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada tahun kedua penelitian ini dilakukan uji lapangan terhadap perangkat

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODE PENELITIAN. peningkatan penguasaan konsep dan keterampilan generik sains pada

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kerja Siswa (LKS). Penggunaan LKS sebagai salah satu sarana untuk

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Adapun poin-poin atas saran dari validator ahli desain tersebut adalah sebagai

Seminar Pendidikan Serantau 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Produk yang dikembangkan adalah perangkat pembelajaran berupa LKS berbasis

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMAHAMAN KONSEP PADA MATERI ENERGI DAN PERUBAHANNYA MENGGUNAKAN MODEL DIRECT INTRUCTION

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. atau Research and Development (R&D). Penelitian ini digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian untuk mengembangkan suatu produk. Adapun produk yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang terdiri dari lima fase

BAB III METODE PENELITIAN. model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Agustus di SMP Pembangunan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. didik pada pembelajaran IPA. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. LKS (Lembar Kerja Siswa) berbasis etnomatematika pada kompetensi segitiga.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan Lembar Kerja Siswa

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pra-eksperimen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF PADA POKOK BAHASAN ZAT DAN WUJUDNYA DI SMP NEGERI 15 BANJARMASIN

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR IPA FISIKA BERORIENTASI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DI SMPN 13 BANJARMASIN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2013)

Penerapan Perangkat Pembelajaran Materi Kalor melalui Pendekatan Saintifik dengan Model Pembelajaran Guided Discovery Kelas X SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-B SMPN 4 MADIUN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi atau mengkomunikasikan ide-ide melalui lisan, tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang penting dalam mempersiapkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada kegiatan pembelajaran matematika untuk meningkatkan mutu

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pembelajaran fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau sains sangat berkaitan erat dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan fakta dan konsep (Yuniastuti, 2013). 2009). Dengan melakukan hands on activity dan minds on activity berbasis proses

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang telah dilakukan, diperoleh hasil penelitian dan pembahasan masing-masing

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada Materi

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS SCIENTIFIC

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 03 No. 01 Tahun 2014, ISSN:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan instrumen asesmen

I. PENDAHULUAN. Salah satu media atau sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai penunjang

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Biologi memiliki peran penting dalam peningkatan mutu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan modul elektronik berbasis

Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 5E Pada Materi Ekologi Kelas X SMA

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan kelas yang

Yuniar Fikriani Amalia, Zainuddin, dan Misbah Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATERI STATISTIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan pandangan dan menghindarkan penafsiran yang

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

mendukung terhadap pencapaian kompetensi. Setiap aktivitas termasuk berbagai karya yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAMPUAN MENYIMPULKAN PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DENGAN INKUIRI TERBIMBING

Transkripsi:

46 BAB IV HASIL PENELITIAN A. PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN Perangkat pembelajaran yang dikembangkan meliputi silabus, RPP, LKS, lembar penilaian, bahan ajar dan media pembelajaran. 1. Silabus hasil pengembangan berdasarkan kurikulum 201, sebelumnya silabus topik hubungan antara komponen-komponen ekosistem dilakukan sinkronisasi lebih dahulu antara kompetensi dasar, indicator, dan buku siswa. 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran hasil pengembangan berpatokan pada RPP standar. Perubahan-perubahan terjadi pada penyempurnaan rumusan tujuan, kegiatan belajar, buku siswa menjadi berbasis hutan mangrove. Penyempurnaan keterampilan berpikir yang termuat di LKS, dan penambahan kemampuan berpikir. Skenario pembelajaran dirancang di luar kelas, di hutan mangrove.. Lembar Kerja Siswa hasil pengembangan telah diperbaiki dan disesuaikan dengan lingkungan belajar. Seperti dijelaskan di atas, LKS berorientasi langkah-langkah inkuiri dan dilengkapi dengan kemampuan berpikir. 4. Lembar Penilaian (LP) sebelum digunakan dalam konteks pembelajaran di kelas utuh, telah divalidasi empiris kepada siswa SMP Negeri 1 Kecamatan Sungai Loban. Hasil validasi dilakukan perbaikan, kecuali butir-butir soal yang berkorelasi negative. Soal-soal seperti ini dihilangkan dan diganti dengan soal baru. 46

47 5. Bahan Ajar hasil pengembangan menggunakan buku siswa sebagai sumber utama. Buku dengan format pdf selanjutnya ditransfer ke format word. Narasi dan foto selanjutnya diganti dengan sumber-sumber berbasis hutan mangrove. Buku hasil penyesuaian selanjutnya digunakan siswa ketika belajar di lingkungan mangrove. 6. Media Pembelajaran hasil pengembangan lebih menekankan pada sumber belajar berbasis hutan mangrove.. B. VALIDASI PERANGKAT PEMBELAJARAN Secara deskriptif hasil validasi perangkat pembelajaran sudah layak meskipun dengan perbaikan kecil seperti Tabel 4.1. Perangkat pembelajaran hasil validasi pada Tabel 4.1 Hasil Validitas Perangkat Pembelajaran Komponen Parameter Masukan Perbaikan Masukan Perbaikan I. Bagian awal Penampakan Sudah Identitas Sudah II. Silabus Unsur-unsur dalam silabus Sudah Daftar pustaka perlu dimuat, Indicator pencapaian kompetensi disederhanakan III. Rencana Identitas Sudah Pelaksanaan Pembelajaran Unsur-unsur dalam RPP Sudah Rumusan tujuan tetap dipertahankan. Kegiatan pembelajaran oleh siswa, bukan guru. IV. Bahan ajar Sudah Penggunaan istilah asing atau nama lain sesuai aturan. V. Lembar Kerja Siswa. VI. Materi dalam LKS di Cukup Cantumkan daftar pustaka. Cukup Rumusan masalah diganti dengan pertanyaan penelitian. Percobaan diganti dengan pengamatan. Tabel 4.1 sudah cukup baik. Namun sebelum dilaksanakan pembelajaran dilakukan perbaikan terlebih dahulu. Ringkasan hasil keterbacaan oleh siswa disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 menunjukkan bahan ajar dan LKS sudah dapat dipahami siswa.

48 Tabel 4.2 Uji Keterbacaan Bahan Ajar dan LKS Komponen Sub Komponen Ratarata Materi a. Kebenaran konten (fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, dan proses ilmiah, b. Kemutakhiran konten c. Memperhatikan keterkaitan sains, teknologi, dan masyarakat. d. Sistematis 2,66 Kebahasaan a. Keterbacaan bahasa atau bahasa yang digunakan sesuai dengan usia siswa b. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. c. Istilah dan simbol yang digunakan tepat dan dapat dipahami dan digunakan secara ajeg Penyajian a. Membangkitkan motivasi/minat/rasa ingin tahu b. Sesuai dengan taraf berfikir dan kemampuan membaca siswa. c. Menarik/menyenangkan, Kategori Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) C. UJI KELOMPOK KECIL PERANGKAT PEMBELAJARAN Uji kelompok kecil diberikan kepada 6 siswa. Data-data hasil penelitian meliputi keterlaksanaan RPP, respons siswa, hasil belajar kognitif produk, kinerja proses, psikomotor, perilaku berkarakter, keterampilan sosial, keterampilan berpikir kreatif, aktivitas siswa, dan aktivitas guru. Ringkasan hasil penilaian keterlaksanaan RPP disajikan pada Tabel 4.. Tabel 4. menunjukkan bahwa RPP dapat Tabel 4. Penilaian Keterlaksanaan RPP pada Uji Kelompok Kecil Tahapan Skor Keterlaksanaan RPP Rata-rata Kategori Pertemuan 1 Pertemuan 2 Pertemuan Pendahuluan,4,4,8,5 Sangat baik Kegiatan Inti,67,67,75,7 Sangat baik Penutup 4 4 4 4 Sangat baik Rata-rata,74 Sangat baik Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00)

49 direkomendasikan untuk uji lapangan. Ringkasan hasil respons siswa disajikan pada Tabel 4.4. Siswa seperti Tabel 4.4 menunjukkan respons positif (89,89%). Tabel 4.4 Hasil Respons Siswa pada Uji Kelompok Kecil Respons Siswa Skor Total Skor Rata-rata % Respons Kategori positif SS 00 S 124 809 89,89 89,89 Sangat TS 220 STS 165 Sumber; hasil olah data Keterangan: SS (sangat setuju), S (setuju), TS (tidak setuju), dan STS (sangat tidak setuju) Pernyataan positif (SS = skor 5, S = skor 4, TS = skor 2, STS = skor 1) Pernyataan negatif (SS = skor 1, S = skor 2, TS = skor 4, STS = skor 5) % kategori: kurang sekali (< 60), kurang (60-69,99), baik (70-79,99), sangat baik (80-100) Hal ini dapat dijadikan rekomendasi melaksanakan pembelajaran pada uji lapangan. Hasil belajar kognitif produk pada kegiatan postes dari 6 orang siswa, ada 4 orang siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (75), sisanya belum mencapai KKM. Kedua orang siswa ini telah dilakukan remedial. Ringkasan hasil penilaian kinerja proses siswa terhadap 6 orang siswa termasuk kategori baik. Parameter yang dinilai meliputi a) merumuskan pertanyaan, b) memberikan jawaban sementara, c) menyusun langkah kegiatan, d) meakukan pengamatan, e) mendeskripsikan data, dan f) menarik kesimpulan. Hasil penilaian perilaku berkarakter terhadap 6 orang siswa disajikan pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 menunjukkan perilaku berkarakter (rasa syukur, disiplin, dan Tabel 4.5 Penilaian Perilaku Berkarakter pada Uji Kelompok Kecil No Nama Siswa Perilaku Berkarakter Siswa Rasa Syukur Disiplin Tanggung jawab Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori 1. AR 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 2. AW 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik. MA,, 4. R 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 5. W 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 6. MAA,, Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00)

50 tanggung jawab) dapat menunjang pembelajaran untuk dilanjutkan pada uji lapangan. Ringkasan penilaian keterampilan sosial disajikan pada Tabel 4.6. Tabel ini Tabel 4.6 Penilaian Keterampilan Sosial pada Uji Kelompok Kecil No Nama Siswa Keterampilan Sosial Bekerjasama Menyumbang Ide Menjadi Pendengar yang Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori rata-rata rata-rata rata-rata 1. AR 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 2. AW 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik. MA,, 4. AW 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik 5. MA,, 6. R 4 Sangat baik 4 Sangat baik 4 Sangat baik Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) menunjukkan keterampilan social sudah baik. Hal ini melengkapi data lain untuk dijadikan rekomendasi pembelajaran pada uji lapangan. Hasil penilaian aktivitas siswa disajikan pada Tabel 4.7. Ada 4 parameter dari 9 parameter aktivitas siswa pada Tabel 4.7 Hasil Penilaian Aktivitas Siswa pada Uji Kelompok Kecil Siswa Skor Aktivitas Siswa Setiap 2 Menit pada Parameter Aktivitas 1 2 4 5 6 7 8 9 AP F 5 8 7 9 8 4 50 % 10 6 6 16 14 18 16 8 6 100 SS F 2 2 7 6 7 7 4 2 40 % 7,5 5 5 17,5 15 17,5 17,5 10 5 100 TA F 2 2 7 6 7 7 4 2 40 % 7,5 5 5 17,5 15 17,5 17,5 10 5 100 AR F 5 8 7 9 8 4 50 % 10 6 6 16 14 18 16 8 6 100 AW F 2 2 7 6 7 7 4 2 40 % 7,5 5 5 17,5 15 17,5 17,5 10 5 100 MA F 2 1 7 8 7 4 1 6 % 8, 5,56 2,78 19,44 8, 22,22 19,44 11,11 2,78 100 Kategori R R R T T T T R R Keterangan: Aktivitas siswa < 10% : rendah = R (buruk), 10% ; tinggi =T (baik); f = frekuensi 1. Mendengarkan penjelasan guru 2. Mengamati orientasi masalah (kasus) yang disajikan. Mengajukan pertanyaan 4. Duduk berkelompok 5. Mengerjakan LKS 6. Mengumpulkan data/informasi (percobaan) 7. Membuat hasil karya 8. Mempresentasikan hasil kerja kelompok 9. Merumuskan kesimpulan

51 Tabel 4.7 kategori tinggi. Keempat parameter adalah duduk berkelompok, mengerjakan LKS, mengumpulkan data/informasi, dan membuat hasil karya. Tergolong kategori tinggi karena dari semua parameter yang diamati, keempat parameter tersebut menunjukkan frekuensi yang paling tinggi dibandingkan yang lainnya atau jika dijadikan persentase maka masing-masing parameter tersebut mencapai 10%. Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sudah menunjukkan tanda-tanda keaktivan siswa. Hasil penilaian aktivitas guru disajikan pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Aktivitas Guru selama Pembelajaran pada Uji Kelompok Kecil Pemaparan Aktivitas Guru Setiap 2 Menit 1 2 4 5 6 7 F 5 2 4 5 25 % 20 8 16 12 20 12 12 Kategori T R T T T T T Keterangan: Aktivitas guru < 10% = R: rendah (baik); 10% = T: tinggi (buruk); f = frekuensi 1. Menginformasikan tujuan-tujuan pembelajaran, 2. Menyampaikan materi/konsep yang mengandung masalah.. Membimbing membuat jawaban sementara 4. Membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen. 5. Membimbing siswa untuk mengumpulkan data/informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah. 6. Membimbing siswa melakukan presentasi. 7. Membimbing siswa menarik kesimpulan. Tabel 4.12 menunjukkan guru masih menguasai pembelajaran di kelas. Berdasarkan hasil uji kelompok kecil perangkat pembelajaran dapat dikemukakan inferensi sebagai berikut: 1. Hasil validasi perangkat pembelajaran sudah layak, namun dengan perbaikan. 2. Bahan ajar dan LKS sudah dapat dipahami siswa.. Keterlaksanaan RPP pada kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup sudah baik.

52 4. Sebagian besar siswa (89,89%) memberikan respons positif terhadap proses pembelajaran. 5. Hasil belajar kognitif sudah di atas KKM yang ditetapkan (75), 6. Hasil penilaian kinerja proses juga sudah mencapai kategori baik. 7. Hasil penilaian perilaku berkarakter (rasa syukur, disiplin, dan tanggung jawab) termasuk kategori baik. 8. Hasil penilaian keterampilan sosial sudah termasuk kategori baik. 9. Tanda-tanda keaktivan siswa dalam pembelajaran sudah nampak. 10. Guru masih menguasai proses pembelajaran di kelas. Penelitian & pengembangan ini bertujuan menghasilkan perangkat pembelajaran yang praktis dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan perangkat pembelajaran dikatakan praktis karena a) perangkat pembelajaran sudah layak digunakan,b) bahan ajar dan LKS sudah dapat dipahami siswa, c) keterlaksanaan RPP sudah baik, dan d) sebagian besar siswa memberikan respons positif terhadap proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran dikatakan efektif karena a) hasil belajar kognitif sudah memperoleh nilai di atas KKM, b) hasil penilaian kinerja proses sudah mencapai kategori baik, c) hasil penilaian perilaku berkarakter (rasa syukur, disiplin, d an tanggung jawab) termasuk kategori baik, d) hasil penilaian keterampilan sosial sudah termasuk kategori baik, e) keaktivan siswa dalam pembelajaran sudah nampak. Sekalipun sebagian besar indicator hasil penelitian menunjang keefektivan, namun guru masih menguasai pembelajaran di kelas.

5 D. PENGEMBANGAN MODUL SEKOLAH HIJAU Modul sekolah hijau yang dikembangkan terdiri atas 5 bab dengan 1 buah topic kegiatan. Deskripsi pengembangan modul sekolah hijau dijelaskan di bawah ini. 1. Pembuatan pedoman bagi siswa SMA Abdul Kadir yang berdiri pada bulan Juni tahun 2005. Kondisi lingkungan sekolah yang masih miskin akan keanekaragaman hayati merupakan alasan utama dilakukannya penelitian penetapan kader kelompok hijau berbasis greening school. 2. Sasaran utama siswa SMA Abdul Kadir jurusan IPA, yakni kelas X IPA dan XI IPA yang berjumlah 40 orang. Sasaran lainnya adalah para guru dan anggota komunitas di sekolah lainnya yang menaruh perhatian terhadap pengembangan program-program pendidikan lingkungan di sekolah.. Materi dasar meliputi a) tujuan dan strategi, b) pengembangan kebijakan, dan c) sekolah ramah lingkungan. 4. Pemilihan materi dasar memungkinkan dilaksanakannya program sekolah hijau. Modul ini digunakan untuk calon kader kelompok hijau sebagai pedoman/panduan untuk melaksanakan program sekolah hijau. 5. Kelima bab modul ini adalah BAB I (Deskripsi SMA Abdul Kadir), BAB II (Paparan tentang Sekolah Hijau ), BAB 1II (Pendidikan Lingkungan), BAB IV (Etika Lingkungan), dan BAB V (Upaya Pelestarian Lingkungan Sekolah). E. VALIDASI MODUL Ringkasan hasil validasi pakar disajikan pada Tabel 4.9. Sub komponen pendahuluan seperti pada Tabel 4.9 dari masing-masing bab perlu mendapat

54 Tabel 4.9 Hasil Validasi Modul oleh Tim Pakar. Komponen Sub Komponen Val.1 Val. 2 Rata-rata Kategori Penampakan 2 2,4 2,2 Bab I Bab II Bab III Bab IV Bab V Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM Pendahuluan Format Materi Kebahasaan Penyajian Menunjang inovasi dan peningkatan mutu SDM 1,6 4,5 2,5,57 2 4,8,57 1,5,2 2 2,86 1,25 1,75,6 2,8,14 2,1 2,1,6,5,57 2,71 2,6 2,67 2,86 2,4 2,8 2,8 2,8 2,86 2 2,8 2,17 2,5 2,1 2 2,67 2,71 2,6 2,2 2,71 2,17,,08,21 2,21 2,55,4, 2,5,21 1,85 2,12 2,58 2,9 1,69 1,87, 2,77 2,5 2,92 2,8 2,19, 2,85 2,62,14 Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) Sekali Sekali Sekali Sekali Sekali Sekali Kurag perhatian, karena penilaian validator kategori kurang. Format pada Bab III, Bab IV, dan Bab V juga perlu diperbaiki. Ringkasan hasil keterbacaan modul oleh siswa disajikan pada Tabel 4.10. Menurut penilaian siswa seperti Tabel 4.10,modul layak digunakan pada kegiatan pembelajaran sekolah hijau.

55 Tabel 4.10 Penilaian Siswa terhadap Modul Aspek yang di nilai Skor Siswa (%) Rata-rata (%) Kategori 1 2 Materi 70 60 70 66,66 Kebahasaan 80 70 60 70 Penyajian 70 70 70 70 Kategori: baik sekali (76-100 %), baik (51-75%), cukup (26-50%), dan kurang (< 25%) F. UJI KELOMPOK KECIL MODUL Uji kelompok kecil dilakukan kepada siswa yang berjumlah 12 orang siswa. Materi evaluasi kognitif menggunakan butir-butir soal dalam modul. Ringkasan hasil evaluasi kognitif disajikan pada Tabel 4.11. Ada bab di mana siswa belum Tabel 4.11 Hasil Evaluasi Kognitif pada Uji Kelompok Kecil No Nama Bab I II III IV V 1 Ahmad Fahruji 40 80 100 100 100 2 Herlina 40 60 80 100 80 Norfitri 100 80 100 100 80 4 Lia 40 80 100 75 100 5 Erna 40 80 100 75 100 6 Masnah 40 80 100 75 100 7 Mutmainah 60 60 100 100 100 8 Ni mah 40 80 100 75 100 9 Nur Ainah 40 80 100 75 100 10 Halimah 40 80 100 75 100 11 Hamdani 60 60 100 100 60 12 M. Halilurrahman 80 40 100 100 60 % Ketuntasan 16,7 66,7 100 100 66,7 Keterangan: Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 70 menguasai isi modul, yakni Bab I, Bab II, dan Bab V.Ringkasan kinerja siswa menggunakan 1 kegiatan proses seperti Tabel 4.12.

56 Tabel 4.12.Kinerja Siswa pada Uji Kelompok Kecil No Nama Indikator Rata -rata 1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Kategori 1 A. Fahruji 2 2 2 2 2,4 K 2 Herlina 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2,2 K Norfitri 2 2 2 2 2 2,6 B 4 Lia 2 2 2 2 2 2 2 2 2,4 K 5 Erna 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2,2 K 6 Masnah 2 2 2 2 2 2 2 2,5 K 7 Mutmainah 2 2 2 2 2 2,6 B 8 Ni mah 4 4 4 2 2 2 B 9 Nur Ainah 2 2 2 2 2 2 2,5 K 10 Halimah 2 2 2 2 2 2,6 B 11 Hamdani 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2,2 K 12 M. Halil. 2 2 2 2 2,7 B Keterangan: kurang sekali (0-1,5), kurang (1,6-2,5), baik (2,6-,5), sangat baik (,6-4,00) 1. Pengamatan lingkungan sekolah 2. Membuat tim proyek. Melakukan pemetaan dan usulan upaya pelestarian Kehati 4. Memilih jenis tanaman yang akan ditanam 5. Pengaturan penanaman 6. Penanaman 7. Strategi pemeliharaan 8. Template 9. Merancang naungan 10. Sekolah hijau 11. Program nasional 12. Peta lokasi setelah tanam 1. Desain taman yang berbeda Ada 7 orang (58%) dari 12 orang uji kelompok kecil kemampuan kinerja rendah. Berdasarkan hasil uji kelompok kecil perangkat pembelajaran dapat dikemukakan inferensi sebagai berikut:

57 1. Sub komponen pendahuluan dari masing-masing bab perlu diperbaiki, karena penilaian validator kategori kurang. Format pada Bab III, Bab IV, dan Bab V juga perlu diperbaiki. 2. Menurut penilaian siswa, modul layak untuk digunakan pada kegiatan penetapan calon kader konservasi melalui pembelajaran sekolah hijau. Siswa memberikan penilaian modul menyangkut materi,kebahasaan, dan penyajian.. Kemampuan kognitif siswa masih rendah, terutama Bab I, Bab II, dan Bab V. 4. Ada 7 orang (58%) dari 12 orang uji kelompok kecil kemampuan kinerja masih rendah dalam melaksanakan 1 kegiatan proyek sekolah hijau.. Penelitian & pengembangan ini juga bertujuan menghasilkan modul sekolah hijau yang praktis dan efektif. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan modul belum dapat dikatakan praktis karena a) sub komponen pendahuluan dari masingmasing bab termasuk kategori kurang, b) sub komponen format pada Bab III, Bab IV, dan Bab V juga termasuk kategori kurang. Meskipun demikian penilaian siswa terhadap modul layak untuk digunakan. Modul sekolah hijau belum dapat dikatakan efektif karena a) kemampuan kognitif siswa masih rendah, terutama Bab I, Bab II, dan Bab V, b) ada 7 orang (58%) dari 12 orang uji kelompok kecil kemampuan kinerja masih rendah dalam melaksanakan 1 kegiatan proyek sekolah hijau..