BAB I PENDAHULUAN. dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini secara langsung maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu aspek pembangunan sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan faktor yang terpenting sekaligus

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinan (Ali, 2010). Sedangkan menurut Ivancevich, Konopaske, dan

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan melalui hubungan dengan rekan kerja. Oleh karena itu, hubungan

BAB I PENDAHULUAN. simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit. Bisnis perbankan merupakan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahannya. Kendala tersebut dapat berupa faktor-faktor. memiliki strategi untuk menghadapi persaingan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada unsur manusianya. Unsur manusia yang paling menentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB I PENDAHULUAN. yang dianut oleh organisasi. Ketiadaan komitmen ini mengakibatkan pelaksanaan. mempertimbangkan pada aturan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. operasional dari suatu organisasi. Keberhasilan dari tercapainya tujuan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia hanya akan terselenggara dengan efisien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting yang harus terbentuk di lingkungan kerja. Sebab, kepuasa kerja akan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

PENGARUH UPAH DAN KEPEMIMPINAN TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. RIMBA SENTOSA DI SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan sumber daya manusia bagi perusahaan merupakan pilihan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan tersebut dalam mencapai tujuannya. Pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. antara lain melalui pengembangan kemampuan kepala sekolah. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa untuk memajukan sekolah dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang di kemukakan oleh Martoyo (2000), bahwa kepuasan kerja adalah

KONTRIBUSI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN BUDAYA MUTU TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU PADA SMK NEGERI DI KOTA TASIKMALAYA

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kepuasan kerja karyawan dalam suatu organisasi sangat penting

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan selalu berusaha untuk mencapai tingkat laba tertentu yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas akan turut

BAB I PENDAHULUAN. maupun kuantitas berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan tamatan atau lulusan sebagai sumber daya manusia yang

BAB VI PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. bagian ini dibahas hasil dari perhitungan yang telah dilakukan dari jawaban

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tenaga guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang mempunyai peran

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan, dan di Indonesia pendidikan merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi. mempengaruhi kondisi kerja, dimana akan berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, maka segala upaya terus dilakukan untuk menciptakan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang dimiliki. Secara teoritis, kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. mencapai sasaran atau serangkaian sasaran bersama (Robbins, 2006:4). Akibat

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini persaingan semakin ketat di setiap aspek

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) di dalam suatu perusahaan memiliki peran

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB I PENDAHULUAN. Negara) pasti memiliki tujuan. Pada umumnya perusahaan mempunyai dua tujuan

BAB I PENDAHULUAN. daya sekolah untuk dapat menjalankan tugas secara profesional.

BAB I PENDAHULUAN. keefektifan dan keberhasilan pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Kepuasaan kerja

BAB II LANDASAN TEORI

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. pegawainya. Kinerja pegawai dikatakan meningkat dan semakin berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Organisasi merupakan sistem dan kegiatan manusia yang bekerja

BAB I PENDAHULUAN. Peranan guru sangat penting dalam mentransformasikan input-input pendidikan, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hanya pada sektor usaha yang berorientasi pada laba, sektor pendidikan juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan saat ini, sangat diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan kerja (job satisfaction) merupakan sasaran penting dalam. yang memiliki lebih sedikit jumlah pegawai yang puas.

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu organisasi. Dalam setiap perusahan maupun dalam sebuah instansi pemerintah,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. didalam suatu organisasi maupun instansi yang bergerak dalam sektor pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. dibebankan (Alex S. Nitisemito, 1991:184). Lingkungan kerja terdiri dari dua

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada kinerja atau produktivitas karyawannya. perusahaan untuk pemenuhan kebutuhannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. telah diuraikan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan:

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Dengan adanya teknologi-teknologi yang canggih dapat

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II LANDASAN TEORI. Kepemimpinan dimasukkan dalam kategori ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, faktor manusia

BAB I PENDAHULUAN. terdapat beberapa komponen yang saling terkait. Adapun komponenkomponen

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, HIPOTESIS. pengaruh antara variabel bebas (Lingkungan Kerja, Kompetensi, dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Madrasah Tsanawiyah Kifayatul Achyar

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan.secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan bagian integral dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu sistem operasi perusahaan, potensi sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Organizational Citizenship Behavior. Menurut Organ, Podsakoff, & MacKinzie (2006), organizational

BAB I PENDAHULUAN. sandungan dalam era globalisasi, karena era globalisasi merupakan era

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. adalah sumber daya manusia (Depkes, 2002). penunjang lainnya. Diantara tenaga tersebut, 40% diantaranya adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini sumber daya manusia adalah kunci sukses suatu organisasi

Hubungan Gaya Kepemimpinan, Motivasi Serta Lingkungan Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Di Bagian Produksi Di PT. X

KUESIONER PERSEPSI TENTANG PERILAKU KEPEMIMPINAN ATASAN

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:

BAB II URAIAN TEORITIS. Pembahasan mengenai Organizational Citizenship Behavior (OCB)

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini membuat pola pikir seorang manajer

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keinginan individu bersumber pada kebutuhan masing-masing individu.

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor sentral dalam organisasi. Apapun

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih responsif agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Utara bermula

BAB I PENDAHULUAN. mengoptimalkan sumber daya manusia dan bagaimana sumber daya manusia

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja (job satisfaction) guru merupakan sarana penting dalam manajemen sumber daya manusia. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Suatu gejala yang dapat membuat rusaknya kondisi organisasi sekolah adalah rendahnya kepuasan kerja guru. Faktor penyebabnya adalah timbulnya gejala seperti kemangkiran, malas bekerja, banyaknya keluhan guru, rendahnya prestasi kerja, rendahnya kualitas pengajaran, indisipliner guru dan gejala negatif lainnya. Sebaliknya kepuasan yang tinggi diinginkan oleh Kepala Sekolah. Hal ini dapat dikaitkan dengan hasil positif yang mereka harapkan. Kepuasan kerja yang tinggi menandakan bahwa sebuah organisasi sekolah telah dikelola dengan baik dan manajemen yang efektif. Kepuasan kerja yang tinggi menunjukkan kesesuaian antara harapan guru dengan imbalan yang disediakan oleh organisasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Gibson, Ivancevich, dan Donnely bahwa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja para guru agar berkinerja baik adalah kepemimpinan Kepala Sekolah. Hal ini senada dengan pendapat Stogdill, Edmond dan Azian (1994:18) yang mengatakan

2 bahwa pengaruh kepemimpinan Kepala Sekolah amatlah penting dalam menentukan keberhasilan sebuah organisasi. Hal ini dikarenakan kepemimpinan Kepala Sekolah, menurut Kusmintarjo dan Burhanuddin (1997:5) dapat (1) membantu para guru memahami, memilih, dan merumuskan tujuan pendidikan yang akan dicapai, (2) menggerakkan para guru, para karyawan, para siswa, dan anggota masyarakat untuk mensukseskan program-program pendidikan di sekolah dan (3) menciptakan sekolah sebagai lingkungan kerja yang harmonis, sehat dinamis, nyaman sehingga segenap anggota dapat bekerja dengan penuh produktivitas dan memperoleh kepuasan kerja yang tinggi. Dalam menjalankan fungsi kepemimpinannya, Kepala Sekolah memiliki style/gaya perilaku sendiri-sendiri. Hal ini dipengaruhi oleh keahlian dan pengetahuan, jenis pekerjaan, sifat kepribadian pemimpin, sifat kepribadian pengikut dan sangsi yang ada di tangan pemimpin (Parwanto, 2005-59). Perilaku kepemimpinan (behavior leadership) menurut Andrew Halpin, Winer dan Hoy&Miskell, (2001:400) terdapat dua dimensi, yaitu Initiating Structure dan Konsiderasi. Initiating struktur meliputi Perilaku yang menunjukkan hubungan atasan dengan bawahan sekaligus membangun pola organisasi, saluran komunikasi, dan procedural. Sedangkan konsiderasi meliputi perilaku pemimpin yang menunjukkan persahabatan, kepercayaan, keakraban, kepentingan dan kehormatan

3 dalam hubungan antara pemimpin dan anggota suatu kelompok kerja. Oleh sebab itu pendekatan perilaku menekankan sifat pribadi dan kewibawaan. Kepemimpinan ditinjau dari pendekatan perilaku menurut Fattah (2000:93) sebagaimana yang dikutip oleh Harsey dan Balnchard dalam Mulyasa (2004:154) bahwa studi kepemimpinan Ohio State University telah mengembangkan instrumen untuk mempelajari bagaimana seorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah sarana. sebagai lembaga pendidikan, sekolah memerlukan dukungan sarana dan prasarana pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan merupakan material pendidikan yang sangat penting. Banyak sekolah memiliki sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap sehingga sangat menunjang proses pendidikan di sekolah. Guru dan siswa, merasa terbantu dengan adanya fasilitas tersebut. Namun sayangnya, kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Tingkat kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana tidak dapat dipertahankan secara terus-menerus. Sementara itu, bantuan sarana dan prasarana pun tidak datang setiap saat. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya pengelolaan sarana dan prasarana secara baik agar kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana dapat dipertahankan dalam waktu yang relatif lebih lama. Depdiknas (2008:37), membedakan antara sarana pendidikan dan prasarana pendidikan. Sarana pendidikan adalah semua perangkat

4 peralatan, bahan, dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah. Penekanan pada pengertian tersebut ialah pada sifatnya, sarana bersifat langsung, dan prasarana tidak bersifat langsung dalam menunjang proses pendidikan. Tidak tersedianya sarana yang memadai sering menjadikan rendahnya kepuasan kerja para guru. Lingkungan kerja yang baik dan kondusif akan membuat guru merasa senang dan betah berada di ruangan kerja.guru mau melaksanakan tugas di ruangan kerjanya sehingga dapat menghasilkan prestasi dan produktivitas kerja yang lebih baik dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Lingkungan kerja yang baik dan kondusif ditandai oleh perilaku para guru yang betah berada di tempat kerjanya. Apabila para guru merasa senang dan betah berada di ruangan kerjanya serta mampu melaksanakan tugas dengan baik, maka lingkungan kerja tersebut baik dan kondusif. Berdasarkan fenomena tersebut tampak ada hubungan antara kepuasan kerja guru dengan kepemimpinan kepala sekolah. Begitu juga antara sarana dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja guru.

5 B. Identifikasi Masalah Kepuasan kerja merupakan pencerminan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang meliputi perasaan senang atas imbalan yang diterima, perasaan senang atas kondisi kerja, tercukupi sarana kerjanya, perasaan senang atas penghargaan dari pimpinan, perasaan senang atas dukungan dari rekan sekerja dan perasaan bangga atas keberhasilan menyelesaikan pekerjaan. Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja para guru antara lain kepemimpinan Kepala Sekolah, sarana dan lingkungan kerja. Yang dimaksud kepemimpinan Kepala Sekolah adalah pola tingkah laku kepala sekolah dalam mempengaruhi guru dalam mencapai tujuan sekolah yang meliputi initiating structure (memprakarsai struktur) dan konsiderasi (pertimbangan). Initiating structure (memprakarsai struktur) meliputi perilaku yang menunjukkan hubungan atasan dengan bawahan sekaligus membangun pola organisasi, saluran komunikasi dan metodemetode procedural. Sedangkan konsiderasi (pertimbangan) meliputi perilaku pemimpin yang menunjukkan persahabatan, kepercayaan, keakraban, kepentingan dan kehormatan dalam hubungan antara pemimpin dan anggota suatu kelompok kerja. Sarana kerja adalah semua perangkat peralatan, bahan dan prabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan yang memadai untuk melaksanakan tugas. Sarana kerja yang lengkap dapat mendukung

6 proses pembelajaran yang optimal, sebaliknya sarana kerja yang kurang lengkap akan mempengaruhi proses pembelajaran yang tidak optimal. Adapun lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di tempat kerja yang dapat mempengaruhi para guru dalam menjalankan tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja yang dimaksud kondisi tempat kerja yang langsung berhubungan dengan para pegawai yaitu lingkungan kerja yang berbentuk benda atau sesuatu yang dapat dipegang dan dilihat secara langsung, seperti kebersihan, tata ruang (kursi dan meja), warna dan lain-lain. Dan kedua, faktor lingkungan perantara, yaitu lingkungan kerja yang hanya bisa dapat dirasakan, didengarkan dan tidak dapat dipegang secara langsung, seperti udara, cahaya, suara/bunyi, dan lain-lain. C. Pembatasan Masalah Mengingat ruang lingkup faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja para guru sangat luas, maka dalam penelitian ini pembahasan mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja para guru dibatasi pada faktor-faktor kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan lingkungan kerja. Di samping itu subjek penelitian ini dibatasi hanya sampel guru-guru PNS pada SMP Negeri yang ada di Pokja 02 Kecamatan Boyolali.

7 D. Rumusan Masalah Berdasarkan ruang lingkup dan pembatasan masalah maka pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah : Adakah Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sarana dan Lingkungan Kerja Guru SMP Negeri pada Pokja 02 Kecamatan Boyolali secara simultan? Dari pertanyaan tersebut, dapat dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah: 1. Adakah kontribusi yang signifikan Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali? 2. Adakah kontribusi yang signifikan Sarana Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali? 3. Adakah kontribusi yang signifikan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali? 4. Adakah kontribusi kepemimpinan kepala sekolah, sarana dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP N di Pokja 02 Kecamatan Boyolali baik parsial maupun simultan?

8 E. Tujuan Penelitian a. Umum Menganalisis empirik berkenaan dengan kontribusi kepemimpinan Kepala Sekolah, sarana dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. b. Khusus Menghimpun dan menganalisis data untuk menemukan hal-hal sebagai berikut 1) Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. 2) Kontribusi Sarana Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. 3) Kontribusi Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. F. Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoritis a. Mengembangkan bidang ilmu manajemen pendidikan. b. Menyusun konsep dan pembinaan bagi perbaikan pelaksanaan manajemen pendidikan di sekolah. c. Memberikan rekomendasi bagi tenaga kependidikan, khususnya guru dan kepala sekolah mengenai kontribusi

9 Kepemimpinan Kepala Sekolah, Sarana dan Lingkungan Kerja terhadap Kepuasan Kerja Guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. 2) Manfaat Praktis a. Pedoman pemikiran atau pengembangan wawasan ilmu pengetahuan mengenai penerapan kepemimpinan Kepala Sekolah, penyediaan sarana dan penciptaan lingkungan kerja yang dapat memberikan kontribusi terhadap kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pokja 02 Kecamatan Boyolali. b. Sebagai bahan evaluasi, umpan balik dan pertimbangan kepala sekolah dalam menerapkan kepemimpinan yang efektif dalam rangka mewujudkan kepuasan kerja guru SMP Negeri di Pojka 02 Boyolali.