PERANCANGAN ERGONOMIS TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT

dokumen-dokumen yang mirip
Antropometri Dan Aplikasinya Dalam Perancangan Fasilitas Kerja

BAB II LANDASAN TEORI

METHOD ENGINEERING & ANTROPOMETRI PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN ERGONOMI DAN PERANCANGAN SISTEM KERJA

Usulan Perbaikan Meja Kerja Yang Ergonomis Untuk Proses Pemasangan Karet Kaca Pada Kendaraan Niaga Jenis TD di PT XYZ

Jurnal Ilmiah Widya Teknik Volume 16 Nomor ISSN

ASPEK ERGONOMI DALAM PERBAIKAN RANCANGAN FASILITAS PEMBUAT CETAKAN PASIR DI PT X.

IMPLEMENTASI KONSEP ERGONOMI PADA PEMBUATAN ALAT TENUN TRADISIONAL MENGGUNAKAN PRINSIP PERANCANGAN YANG DAPAT DISESUAIKAN

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN DAN FASILITAS KERJA PEMBUATAN GELAMAI (Studi Kasus : Usaha Galamai X)

1 Pendahuluan. 2 Tinjauan Literatur

PERANCANGAN ULANG KURSI ANTROPOMETRI UNTUK MEMENUHI STANDAR PENGUKURAN

Perancangan Meja Laboratorium Analisis Perancangan Kerja (APK) yang Ergonomis di Program Studi Teknik Industri Univet Bantara Sukoharjo

Planning of the Ergonomic Seat for Four Wheel Tractor Based on Anthropometry

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI TAMAN UNTUK MAHASISWA (STUDI KASUS : MAHASISWA UNIVERSITAS KADIRI)

BAB II GAMBARAN UMUM SEKOLAH

Pengukuran Antropometri Murid Taman Kanak-Kanak Sebagai Acuan Perancangan Kursi Anak yang Ergonomis Studi Kasus di Taman Kanak-Kanak Swasta X

Ergonomic and Work System Usulan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Pada Stasiun Perebusan Tahu di UD. Geubrina

Perancangan Sistem Kerja&Ergonomi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

C. Materi Pembelajaran I. Pendahuluan I.1. Ergonomi I.2. Teknik Tata Cara Keija I.3. Faktor Manusia Dalam Sistem Produksi

PENGUKURAN ANTROPOMETRI MURID TAMAN KANAK- KANAK SEBAGAI ACUAN PERANCANGAN KURSI ANAK YANG ERGONOMIS STUDI KASUS DI TAMAN KANAK- KANAK SWASTA X

BAB 2 LANDASAN TEORI. tersebut digunakan sebagai dasar dan penunjang pemecahan masalah.

Tujuan penggunaan antropometri pemakai :

Modul ke: Studio Desain II 10FDSK. Lalitya Talitha Pinasthika M.Ds Hapiz Islamsyah, S.Sn. Fakultas. Program Studi Desain Produk

BAB II LANDASAN TEORI

APLIKASI ANTHROPOMETRI UNTUK PERANCANGAN STASIUN KERJA DI LOBBY PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS X, SURABAYA

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

ASPEK PERANCANGAN BODI KENDARAAN (2)

PERANCANGAN HELM ANAK YANG ERGONOMIS (STUDI KASUS DI TK AN-NAMIROH PEKANBARU)

PERANCANGAN TATA LETAK DAN FASILITAS HUNIAN RUKOST BERDASARKAN KEBUTUHAN KONSUMEN UNTUK MENINGKATKAN PANGSA PASAR DENGAN MENGGUNAKAN ASPEK ERGONOMI

PERANCANGAN ALAT BELAJAR DAN BERMAIN YANG ERGONOMIS DI TAMAN KANAK-KANAK ISLAM PERMATA SELAT PANJANG

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 1

FM-UDINUS-PBM-08-04/R0

DESAIN BENTUK FISIK KERETA DORONG SESUAI ANTROPOMETRI ANAK-ANAK UNTUK PENJUAL COBEK ANAK

PERANCANGAN ALSIN YANG ERGONOMIS

PERANCANGAN MEJA-KURSI YANG ADJUSTABLE BAGI ANAK SEKOLAH DASAR

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

PERANCANGAN ELEMEN-ELEMEN RUMAH TINGGAL DENGAN MEMPERTIMBANGKAN DATA ANTHROPOMETRI

PT. Indospring Tbk adalah sebuah perusahaan otomotif manufacturing yang memproduksi spring dengan mutu

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Perancangan Fasilitas Fisik Operator SPBU dengan Pendekatan Ergonomi untuk Mengurangi Beban Kerja

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

ANALISIS ERGONOMI TERHADAP RUANG KENDALI PADA TRAKTOR RODA EMPAT KINTA SB55

Perancangan Ulang Alat Perajangan Daun Tembakau Untuk Mengurangi Keluhan Pada Pekerja

PENERAPAN KONSEP ERGONOMI DALAM DESIGN KURSI DAN MEJA BELAJAR YANG BERGUNA BAGI MAHASISWA

RANCANG ULANG KURSI TAMAN DENGAN EVALUASI ERGONOMI - ANTROPOMETRI DAN BIOMEKANIK

PERANCANGAN STASIUN KERJA OPERATOR PADA LINI PACKING PT. X SURABAYA

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Ergonomi Antropometri

PERANCANGAN KURSI ERGONOMIS UNTUK MEMPERBAIKI POSISI KERJA PADA PROSES PACKAGING JENANG KUDUS

DAFTAR ISI. 2.2 Teori Domino Penyebab Langsung Kecelakaan Penyebab Dasar... 16

PERANCANGAN MEJA DAN KURSI KERJA YANG ERGONOMIS PADA STASIUN KERJA PEMOTONGAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU KERJA WHEEL CHOCK

PERANCANGAN ALAT BANTU PEMINDAHAN GALON AIR MINERAL (STUDI KASUS: DEPOT AIR MINERAL PEKANBARU)

PERANCANGAN INTERIOR/ RUANG BELAJAR YANG ERGONOMIS UNTUK SEKOLAH LUAR BIASA (SLB)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS DAN PERBAIKAN BENTUK FISIK KURSI KERJA OPERATOR MENJAHIT DENGAN MEMPERHATIKAN ASPEK ERGONOMI (STUDI KASUS PADA PD.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. istilah "ergonomi" berasal dari bahasa Latin yaitu. ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dan dapat didefinisikan sebagai

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG TAHU YANG ERGONOMIS DENGAN MENGGUNAKAN METODE RULA

MODEL MATEMATIS PENENTUAN VOLUME SEGMEN TANGAN DAN KAKI WANITA ETNIS JAWA USIA TAHUN

Desain Troli Ergonomis sebagai Alat Angkut Gas LPG

PERANCANGAN KURSI TUNGGU UNTUK IBU HAMIL DAN LANSIA PADA STASIUN KERETA SECARA ERGONOMIS

USULAN PERBAIKAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN UNTUK MENGURANGI KELUHAN MUSCULOSKELETAL DI CV. XYZ

PERANCANGAN STASIUN KERJA PEMBUATAN KULIT MOCHI DENGAN PENDEKATAN ERGONOMI

PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS SEBAGAI BAHAN MATERIAL UNTUK PEMBUATAN MEJA BELAJAR ANAK MELALUI PENDEKATAN ERGONOMI

EVALUASI PERBAIKAN RANCANGAN APD LAS (FACE SHIELD & GLOVES) BERBASIS STUDI ANTHROPOMETRI DAN ANALISIS KELAYAKAN DENGAN METODE BENEFIT COST RATIO

Analisis Sistem Kerja Sortasi Biji Kopi Dengan Menggunakan Pendekatan Ergonomi Di CV. Kopi Tunah Kolak Jaya

PERANCANGAN ULANG FASILITAS KERJA PADA STASIUN CUTTING

PERANCANGAN ULANG ALAT BANTU MANUAL MATERIAL HANDLING OPERATOR PEMINDAH TABUNG GAS LPG 3 KG UNTUK MEREDUKSI TINGKAT BEBAN KERJA

TINJAUAN PUSTAKA A. GEBOT (PAPAN PERONTOK PADI)

ANALISIS ASPEK ERGONOMI PADA PERANCANGAN MESIN COAK RAILING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBAIKAN BENTUK ROMPI PELINDUNG TUBUH PENGENDARA SEPEDA MOTOR

Kata Kunci: metode QEC, pekerja gerabah, sepuluh postur duduk

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

Perbaikan Fasilitas Kerja Divisi Decal Preparation pada Perusahaan Sepeda di Sidoarjo

1 Pedahuluan. Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.5 No.1 (2016) 4-10 ISSN X

PERANCANGAN KURSI KERJA BERDASARKAN PRINSIP-PRINSIP ERGONOMI PADA BAGIAN PENGEMASAN DI PT. PROPAN RAYA ICC TANGERANG

DESAIN YANG BAIK DAN BENAR oleh: Dwi Retno SA, M.Sn.

Seminar Nasional IENACO ISSN:

EFISIENSI LINTASAN PRODUKSI PADA STASIUN KERJA PENYABLONAN

TINJAUAN KEERGONOMISAN LOKET PENDAFTARAN DI RUMAH SAKIT ISLAM KENDAL ARTIKEL. Oleh : ANNISA HANIFATI NIM D

Dian Kemala Putri Bahan Ajar : Analisis Perancangan Kerja dan Ergonomi Teknik Industri Universitas Gunadarma

DESIGN OF PHYSICAL TRAIN PUSH IN ACCORDANCE ANTHROPOMETRY CHILDREN SELLER FOR COBEK CHILDREN

USULAN RANCANGAN FASILITAS KERJA PADA STASIUN PEMOTONGAN DAUN PANDAN UNTUK MENGURANGI RESIKO MUSCULOSKELETAL DISORDERS DI CV XYZ

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN ANTROPOMETRI: EVALUASI DESAIN PERABOT RUANG BACA UPT PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja merupakan modal utama serta pelaksanaan dari. pembangunan masyarakat Pancasila. Tujuan terpenting dari pembangunan

III. TINJAUAN PUSTAKA

Furnitur Ergonomis untuk Siswa Sekolah Dasar Usia 6-10 Tahun

Perbaikan Penanganan Pemindahan Proses Packaging Paku

PENGEMBANGAN PRODUK BERBASIS ANTHROPOMETRI

Usulan Rancangan Jemuran Buah Pinang Dengan Pendekatan Ergonomi

HALAMAN JUDULN ABSTRAK DAN EXECUTIVE SUMMARY PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Prinsip-Prinsip Perancangan Berbasiskan Dimensi Tubuh (Antropometri) Dan Perancangan Stasiun Kerja 1)

PERANCANGAN GERGAJI LOGAM UNTUK PENGURANGAN KELUHAN FISIK DI BENGKEL LAS SEJATI MULIA JAKARTA SELATAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendahuluan

Anthropometry. the study of human body dimensions. TeknikIndustri 2015

Transkripsi:

Jurnal Ilmiah Teknik Industri (2013), Vol. 1 No. 2, 95 102 PERANCANGAN ERGONOMIS TEMPAT TIDUR RUMAH SAKIT Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Krida Wacana iwan.as@ukrida.ac.id ABSTRAK Masyarakat konsumen akhir-akhir ini memiliki kecenderungan untuk memilih produk yang ergonomis. Kecenderungan masyarakat ini patut menjadi perhatian serius bagi produsen saat merancang produk. Penelitian ini mencoba merancang bed-hospital yang ergonomis bagi masyarakat Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data anthropometri dari sebanyak 40 orang sampel yang dipilih, dan merancang bed-hospital yang sesuai dengan data tersebut. Hasil penelitian merekomendasikan spesifikasi bed-hospital yang sesuai untuk masyarakat Indonesia. Kata Kunci: Ergonomis, Antropometri, Tempat Tidur Rumah Sakit. ABSTRACT Consumers today have a tendency tochoose the products that are ergonomic. The tendency ofthis society should be concern for the manufacturers when designing products. This research tries to design an ergonomicbed-hospital which fit for the Indonesia s people. The research was conducted by collecting anthropometric data from 40 people which selected samples, and then to design the bed-hospital s prototype in accordance withthe data. The results recommended specs-bed hospital that is appropriate forindonesia s people. Keywords: Ergonomic, Anthropometric, Bed Hospital. PENDAHULUAN Latar Belakang US Food and Drug Administration s (FDA) melaporkan, selama 21 tahun (1985-2006),telah terjadi 691 peristiwa musibah pada pasien saat menggunakan tempat tidur rumah sakit (bed-hospital). Dengan demikian terjadi rata-rata sebanyak 33 peristiwa setiap tahun. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa 413 orang meninggal (60%), 120 luka (17%), dan 158 orang selamat dari musibah (23%). Atas kejadian tersebut, FDA merekomendasikan spesifikasibed-hospitalyang aman bagi pasien rumah sakit. Hingga saat ini belum ada laporan tentang musibah pada pasien yang menggunakan bedhospital di Indonesia. Ketidakadaan laporan tersebut tidak berarti bahwa kejadian dimaksud tidak terjadi. Bed-hospital yang digunakan di berbagai rumah sakit di Indonesia mengacu pada rancangan produk berdasarkan pada data antropometri penduduk negeri Paman Sam (Amerika Serikat), sehingga tidak cocok bagi penduduk Indonesia.Untuk mencegah musibah yang sama di Indonesia, maka perlu spesifikasi bed-hospital yang aman bagi pasien rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini mencoba membuat rancangan bed-hospital yang ergonomis dalam bentuk prototype. Adapun rancangan yang dibuat berbasis pada data anthropometri penduduk Indonesia.Dengan rancangan produk bed-hospital berbasis pada data anthropometri penggunanya maka pasien rumah sakit di Indonesia terhindar dari musibah yang sama pada masa mendatang. Rumusan Masalah Penelitian ini memiliki rumusan permasalahan, sebagai berikut: a) Perancangan bed-hospital yang tidak didasarkan pada data anthropometri sangat potensial menimbulkan musibah dan tidak nyaman bagi penggunanya. b) Penelitian ini membuat rancangan bedhospital yang ergonomis, dengan menggunakan data anthropometri penduduk Indonesia. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan bed-hospital, berdasarkan data anthropometri penduduk Indonesia, sehingga ergonomis untuk digunakan pasien rumah sakit. 95

Perancangan ergonomis tempat tidur rumah sakit Manfaat Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, sebagai berikut: a) Menjadi masukan bagi rumah sakit dalam menetapkan spesifikasi bed-hospital yang digunakan. b) Menjadi masukan bagi produsen bedhospital untuk membuat produk yang sesuai kebutuhan. c) Menjadi masukan dalam pengembangan keilmuan bidang design dan ergonomi di Indonesia. d) Menjadi masukan bagi pemerintah dan stakeholder lainnya dalam menetapkan standar produk bed-hospital. TINJAUAN PUSTAKA Anthropometri Kata anthropometri berasal dari bahasa Yunani (Greek), yaitu anthropos yang berarti manusia (man, human), dan metrein (to measure) yang berarti ukuran. Anthropometri adalah kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, seperti ukuran, bentuk dan kekuatan, serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain [1]. Dengan memiliki data antropometri yang tepat, maka seorang perancang produk ataupun fasilitas kerja akan mampu menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya dengan bentuk maupun ukuran segmen-segmen bagian tubuh yang nantinya akan mengoperasikan produk tersebut. Dengan demikian juga dapat dipastikan kalau sebagian besar (mayoritas) populasi dari konsumen produk tersebut nantinya akan dapat menggunakan/mengoperasikan produk secara efektif, efisien dan nyaman; dan hanya sebagian kecil saja yang diperkecualikan atau tidak terakomodasikan [2]. Untuk manusia dewasa warga Amerika Serikat (95-th percentile), tinggi rata-rata 186,65 cm dengan standar deviasi 6,68 cm (laki-laki) dan 173,73 cm dengan standar deviasi 6,36 cm (wanita). Sedangkan hasil penelitian Marras dan Kim (1993), berat badan sebesar 182,3 lbs (laki-laki) dan 139,2 lbs (wanita). Rancangan produk, fasilitas kerja ataupun stasiun kerja yang menerapkan data antropometri yang diambil dari populasi manusia AS akan tidak sesuai pada saat harus dioperasikan oleh manusia Asia (Indonesia). Untuk itu jelas memerlukan penyesuaianpenyesuaian agar lebih layak untuk dioperasikan dengan ukuran tubuh manusia pemakainya [3]. Ergonomi Istilah ergonomi berasal dari bahasa Latin, yaitu Ergon yang berarti kerja, dan nomor yang berarti hukum alam. Dengan demikian maka ergonomic dapat didefenisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya, yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan desain/ perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah dan tempat rekreasi [1] Penerapan ergonomi pada umumnya merupakan aktivitas rancang bangun (desain) ataupun rancang ulang (re-desain). Hal ini dapat meliputi perangkat keras, seperti perkakas kerja (tools), bangku kerja (benches),flatform, kursi, pegangan alat kerja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jalan/lorong (acces way), pintu (doors),jendela (windows) dan lain-lain. Selain itu, ergonomi juga memberikan peranan penting dalam meningkatkan faktor keselamatan dan kesehatan kerja. Penerapan faktor ergonomi lainnya yang tidak kalah pentingnya adalah untuk desain dan perancangan produk. Produkproduk ini haruslah dapat dengan mudah diterapkan (dimengerti dan digunakan) pada sejumlah populasi masyarakat tertentu, tanpa mengakibatkan risiko penggunaannya [1]. Musibah Pada Bed-Hospital Dalam laporan yang diterbitkan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat (USA) dengan judul Hospital Bed System Dimensional and Assessment Guidance to Reduce Entrapment (2004) disebutkan terdapat tujuh zona pada bed-hospital yang potensial menimbulkan musibah bagi penggunanya. Adapun tujuh zona dimaksud dimuat pada Gambar 1[4]. 96

Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 95 102 Dan sketsa musibah pada bed hospital untuk tujuh zona yang potensial tersebut dimuat pada Gambar 2. Prototype Bed-Hospital Terdapat beberapa macam rancangan bedhospital yang dapat dikembangkan dalam bentuk prototype. Salah salah diantaranya dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 1. Tujuh Zona Potensial Musibah Pada Bed Hospital [4]. Gambar 2. Sketsa Tujuh Zona Potensial Musibah Pada Bed Hospital [4] Gambar 3. Contoh Adjustable Bed-Hospital [5] 97

Perancangan ergonomis tempat tidur rumah sakit METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Pengukuran anthropometri dilakukan menggunakan peralatan di Lab. Analisis dan Perancangan Kerja (APK) Program Studi Teknik Industri-UKRIDA, seperti bangku anthropometri, timbangan dan alat pengukur tinggi.subjek penelitian adalah mahasiswa dan karyawan UKRIDA, yang dianggap mewakili populasi Indonesia. Adapun penetapan sampel dilakukan dengan convenience sampling. Pada awalnya ditetapkan sebanyak 40 (empat puluh) orang subjek penelitian, namun bisa bertambah sesuai hasil uji kecukupan data dan hasil uji keseragaman data. Adapun anggota tubuh yang diukur diantaranya tinggi tubuh posisi berdiri, tinggi bahu, tinggi pinggang, tinggi paha, tinggi lutut, lebar bahu, tebal perut dan berat badan. Data antropometri setiap objek penelitian diukur dan dicatat. Untuk memudahkan dapat dicatat dalam bentuk tabel yang berisi rekapitulasi data anhtropometri setiap subjek penelitian. Hasil data diolah untuk diterjemahkan dalam bentuk spesifikasi bedhospital. Pembuatan rancangan bed-hospital diadakan di Laboratorium Proses Produksi Program Studi Teknik Industri-UKRIDA. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Teknik pengumpulan dan pengolahan data penelitian, sebagai berikut. a. Setiap objek penelitian diukur data anthopometri dengan akurat, hasilnya dicatat dalam form yang sudah disediakan. b. Seluruh data yang diperoleh direkapitulasi. c. Uji keseragaman dan uji kecukupan data. d. Apabila data belum cukup dilakukan penambahan objek penelitian, hingga jumlahnya mencukupi. e. Apabila data sudah mencukupi dilanjutkan dengan penetapan nilai parameter untuk setiap ukuran antropometri, menggunakan percentile-95 persen. Tahapan Proses Penelitian Adapun tahapan proses penelitian, diuraikan pada Gambar 4. Studi Pustaka dan Penyusunan Proposal Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan Data Uji Keseragaman Data Data Out of Control? Data Dibuang Uji Kecukupan Data Data Cukup? Y Penetapan Parameter Data Anthropometri Desain Bed Hospital Pembuatan Prototype Bed Hospital Penyusunan Laporan Gambar 4. Tahapan Proses Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Pengumpulan data anthopometri dilakukan di Laboratorium Analisis dan Perancangan Kerja (APK) Jurusan Teknik Y T T 98

Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 95 102 Industri-UKRIDA. Ada sebanyak 8 jenis bagian tubuh yang diukur, yaitu tinggi tubuh posisi berdiri, tinggi bahu, tinggi pinggang, tinggi paha, tinggi lutut, lebar bahu, tebal perut dan berat badan. Ukuran bagian tubuh yang diukur ini dibagi dalam 9 segmen pengukuran, sebagai berikut. Sebanyak 40 subjek penelitian dipilih dengan metode convenience sampling, yaitu peneliti menetapkan nama-nama yang dinilai layak menjadi subjek penelitian. Adapun subjek penelitian ini adalah karyawan dan mahasiswa UKRIDA Kampus I. Pengumpulan data dilakukan semenjak tanggal 10 Oktober hingga 24 Oktober 2012, dengan jumlah subjek penelitian antara 3 hingga 7 orang. Gambar 5. Segmen Pengukuran Anthropometri Pengolahan Data Hasil data yang dikumpulkan selanjutnya diolah. Hasil pengolahan data pada tahap awal adalah mendapatkan rata-rata dan standar deviasi. Adapun rata-rata dan standar deviasi masing-masing bagian tubuh yang diukur, diuraikan dalam Tabel 1. Selanjutnya dengan menetapkan tingkat keyakinan 95%, maka dilakukan uji keseragaman data untuk masing-masing data segmen tubuh. Diperoleh hasil uji keseragaman data seperti diyatakan dalam Tabel 2. Terlihat bahwa data sudah seragam, sehingga tidak ada data yang perlu dibuang. Tabel 1. Rataan dan Simpangan Baku Data Pengukuran Uraian Rata-rata Simpangan Baku A 26,98 2,12 B 42,38 7,76 C 25,33 6,10 D 22,35 6,08 E 45,10 6,16 F 39,18 2,45 G 22,88 2,94 Tinggi 162,93 8,05 Berat 63,08 11,04 Umur 30,20 10,78 Tabel 2. Hasil Uji Keseragaman Data Uraian BKA BKB Keterangan A 20,6 33,3 Data Seragam B 19,1 65,7 Data Seragam C 7,0 43,6 Data Seragam D 4,1 40,6 Data Seragam E 26,6 63,6 Data Seragam F 31,8 46,5 Data Seragam G 14,1 31,7 Data Seragam Tinggi 138,8 187,1 Data Seragam Berat 30,0 96,2 Data Seragam Selanjutnya dilakukan uji kecukupan data, untuk memastikan apakah jumlah data yang telah diperoleh sudah dapat mewakili popupasinya. Uji kecukupan data dilakukan dengan menggunakan rumus : k N ' = s N X 2 X ( X ) Dimana: N : jumlah data yang seharusnya N : jumlah data aktual k : tingkat keyakinan s : tingkat ketelitian X : nilai data Penelitian ini menetapkan tingkat keyakinan 95 % (k=2), dan tingkat ketelitian (s) = 10%. Dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh hasil uji kecukupan data, dalam Tabel 3. Terlihat bahwa data yang terkumpul sudah cukup untuk keseluruhan bagian tubuh yang diukur. 2 2 99

Perancangan ergonomis tempat tidur rumah sakit Tabel 3. Hasil Uji Kecukupan Data Jumlah Data Uraian Minimal Keterangan A 2,40 ~ 3 < 40 Cukup B 13,1 ~ 14 < 40 Cukup C 22,7 ~ 23 < 40 Cukup D 28,9 ~ 29 < 40 Cukup E 7,28 ~ 8 < 40 Cukup F 1,52 ~ 2 < 40 Cukup G 6,43 ~ 7 < 40 Cukup Tinggi 0,95 ~ 1 < 40 Cukup Berat 11,96 ~ 12 < 40 Cukup Langkah berikutnya adalah menetapkan parameter data anthropometri, yang dijadikan sebagai dasar dalam menetapkan ukuran spesifikasi bed-hospital yang akan dibuat. Penetapan parameter dilakukan dengan menggunakan rumus : σ Parameter = x + Z α / 2 n Dimana: x : nilai rata-rata σ : standart deviasi α : tingkat ketelitian n : jumlah data Dengan menggunakan rumus tersebut, menggunakan percentile 95%, maka ditetapkan parameter data anthropometri seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Parameter Data Anthropometri Uraian Parameter A 27,6 cm B 44,8 cm C 27,2 cm D 24,2 cm E 47,0 cm F 39,9 cm G 23,8 cm Tinggi 165,4 cm Berat 66,5 kg Desain Bed-Hospital Dengan menggunakan nilai parameter data anthropometri pada Tabel 4 di atas, maka langkah selanjutnya adalah membuat desain bed hospital. Ukuran panjang bed hospital disesuaikan dengan standar internasional/ nasional, yaitu 200 cm. Dengan mengacu pada ukuran standar ini maka nilai setiap parameter di atas disesuaikan secara proporsional, dengan hasil yang ditunjukkan pada Tabel 5. Dengan mempertimbangkan kelonggaran, dimensi bahan yang digunakan dan faktor fungsional lainnya, maka didapat rancangan desain bed hospital, sebagai berikut. Tabel 5. Penyesuaian Desain Bed Hospital Uraian Parameter Keterangan A 32,3 cm Segment tubuh A B 52,5 cm Segment tubuh B C 31,9 cm Segment tubuh C D 28,3 cm Segment tubuh D E 55,0 cm Segment tubuh E F 39,9 cm Lebartubuh G 23,8 cm Tebaltubuh 90 80,62 55 28,3 31,9 52,5 32,3 Gambar 6. Desain Bed-Hospital Tampak Atas Gambar 7. Desain Bed-Hospital Tampak Depan Pembuatan Prototype Bed-Hospital Dengan menggunakan desain dan dimensi bed hospital di atas dilakukan pembuatan prototype bed hospital. Pekerjaan ini dilakukan di Laboratorium Proses Produksi, Laboratorium Teknik Industri, UKRIDA. Pekerjaan ini membutuhkan waktu pembuatan hampir 3 bulan, yaitu semenjak pertengahan Desember 2012 hingga akhir Februari 2013. Pekerjaan terbagi atas beberapa bagian yaitu desain perancangan mekanik, persiapan rangka besi, 200 100

Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1(2), 2013; 95 102 Gambar 7. Prototype Bed Hospital pengelasan, dan pengecatan. Matras yang digunakan dibeli dari luar, yang dibuat berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan. Adapun gambar prototype bed hospital yang dibuat ditunjukkan pada Gambar 7. KESIMPULAN Salah satu aspek yang perlu diperhatikan dalam perancangan produk yang ergonomis adalah kesesuaian spesifikasi produk yang dibuat dengan ukuran dimensi tubuh penggunanya. Penelitian ini merekomendasikan ukuran anthropometri yang dapat digunakan sebagai masukan perancangan bed hospital yang ergonomis bagi konsumen penduduk Indonesia, yaitu tinggi tubuh posisi berdiri 170,8 cm, tinggi bahu 143,2 cm, tinggi pinggang 98,4 cm, tinggi paha 71,2 cm, tinggi lutut 47,0 kg, lebar bahu 39,9 cm, tebal perut 23,8 cm, dan berat badan 66,5 kg. Ukuran yang diperoleh melalui pengukuran dan pengolahan data anthropometri dijadikan tolok ukur dalam menetapkan spesifikasi bed-hospital, dengan mempertimbangkan kelonggaran, sifat dan dimensi bahan yang digunakan, dan faktorfaktor lainnya. Penelitian ini merekomendasikan nilai parameter akhir setelah adanya penyesuaian, yaitu tinggi tubuh posisi berdiri 200 cm, tinggi bahu 167,7 cm, tinggi pinggang 115,2 cm, tinggi paha 83,3 cm, tinggi lutut 55,0 cm, lebar bahu 39,9 cm, tebal perut 23,8 cm, dan berat badan 66,5 kg. Untuk pelengkap desain ergonomis pada pemakaian kondisi-kondisi tertentu maka dibuatlah sistem mekanis yang dapat mengatur posisi sudut kemiringan dari tempat tidur tersebut. Dengan jumlah bagian yang dapat digerakkan adalah 3 bagian yaitu pungung, paha dan kaki. DAFTAR PUSTAKA [1]. Nurmianto Eko, 1991, Ergonomi, Konsep Dasar dan Aplikasinya, ITSN. [2]. Wignjosoebroto, Sritomo, 2005, Teknik Tata Cara dan Pengukuran Kerja. Jakarta: PenerbitGunaWidya. [3]. Wignjosoebroto, Sritomo, 2008, Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Jakarta: Penerbit Guna Widya. [4]. Hospital Bed System Dimensional and Assessment Guidance to Reduce Entrapment, 2006, U.S. Department of Health and Human Services Food and Drug Administration Center for Devices and Radiological Health, diunduh dari http://www.fda.gov/medicaldevices/safet y/alertsandnotices/publichealthnotificat ions/ucm062884.htm. [5]. Powell-Cope, Gail; Baptiste, Andrea S; Nelson, Audrey, 2005, Modification of Bed Systems and Use of Accessories to Reduce the Risk of Hospital-Bed Entrapment, Rehabilitation Nursing; ProQuest Medical Library [6]. Barnes, Ralph. M. 2004, Motion and Time Study: Design and Measurement of Work. New York: John Wiley&Sons. 101

Perancangan ergonomis tempat tidur rumah sakit [7]. Sanders, Mark. S. Ernest, J. Mc Cormick, 2000, Human Factor in Engineering and Design, New York: McGraw Hill, Inc. [8]. Wignjosoebroto, Sritomo, 2007, Pengantar Teknik Industri, Jakarta : Penerbit Guna Widya. [9]. Wikipedia, Struktur Tulang,26 Juni 2008. http://id.wikipedia.org/wiki/tulang.jpg [10]. LaBar, Gregg, 1995, Is ergonomics a safety program? Occupational Hazards; 57, 6; ABI/INFORM Research. [11]. Wiynn, Mike, 2003, Practical strategies for improving ergonomics, USA, Professional Safety; ABI/INFORM Research. [12]. Wignjosoebroto, Sritomo, 2004. Analisis Ergonomi dalam Proses Perancangan Produk : Studi Kasus di Sektor Industri Tradisional. Proceeding Seminar Nasional Ergonomi Laboratorium Perancangan Sistem Kerja & Ergonomi, Jurusan Teknik Industri - ITB, Bandung. 102