BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin Berdasarkan peraturan Bupati Kabupaten Malinau Nomor 11 Tahun 2008, tentang penjabaran Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kelola Kerja Dinas Kesehatan (Berita daerah Kab. Malinau Tahun 2008 Nomor 10), Dinas Kesehatan mempunyai tugas: Membantu dalam penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan di bidang kesehatan. Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan. 2. Pembinaan pelayanan umum dibidang kesehatan meliputi pendekatan peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), Pengobatan (kuratif) dan pemulihan (rehabilitatif). 3. Pembinaan teknis di bidang upaya pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas) dan upaya kesehatan rujukan (Rumah Sakit) berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan RI. 1
Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu, keluarga, masyarakat, pemerintah dan swasta pemerintah kabupaten Malinau, dengan menempatkan peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai program utama. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 168 bab XIV disebutkan bahwa Untuk menyelenggarakan upaya kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi khususnya di Kabupaten Malinau, disusun buku Profil Kesehatan Kabupaten Malinau tahun 2013 ini. Pada profil kesehatan ini disampaikan gambaran dan situasi kesehatan, gambaran umum tentang derajat kesehatan dan lingkungan, situasi upaya kesehatan, dan situasi sumber daya kesehatan. Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau tahun 2013 ini diharapkan dapat bermanfaat dalam mendukung sistem manajemen kesehatan yang lebih baik dalam rangka pencapaian Visi Dinas Kesehatan yaitu Malinau Sehat Melalui Gerakan Desa Membangun (GERDEMA) dan selanjutnya dapat digunakan untuk dasar pembuatan perencanaan Kesehatan pada tahun yang akan datang. Dalam rangka mencapai Visi Dinas Kesehatan maka Dinas Kesehatan Kabupaten Malinau mempunyai Misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang paripurna, merata dan terjangkau 2. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan masyarakat dalam membangun kesehatan 3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya kesehatan yang memadai, berkesinambungan dan merata 4. Mewujudkan manajemen kesehatan yang efektif dan efisien. 2
Agar Visi Dinas Kesehatan dapat tercapai secara efektif dan efisien, maka dalam melaksanakan misinya disusun strategi sebagai berikut: 1. Mengembangkan sistem pembiayaan jaminan kesehatan yang mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat. 2. Peningkatan upaya pelayanan kesehatan termasuk daerah perbatasan dan terpencil untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. 3. Memfasilitasi peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan usila. 4. Peningkatan dan pemantapan pelayanan kesehatan calon jemaah haji dan kompetensi petugas pemeriksa calon jemaah hajipeningkatan kesadaran masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. 5. Peningkatan pelayanan kesehatan mata bagi masyarakat. 6. Peningkatan pelayanan kesehatan kerja dan peningkatan K3 di tempat kerja. 7. Meningkatkan komunikasi dan forum koordinasi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kesehatan jiwa di masyarakat 8. Mengembangkan Deteksi dan Pencegahan dini Terkait Masalah Gizi pada upaya pencegahan dan peningkatan pemberdayaan masyarakat 9. Mempercepat Proses Penyelesaian Masalah Gizi, Gizi Kurang, Gizi Buruk, Kekurangan Zat Gizi Mikro 10. Meningkatkan kualitas konsumsi pangan dengan mendorong mencapai konsumsi pangan seimbang berbasis pangan lokal 11. Membudayakan pola konsumsi gizi seimbang, aktivitas fisik dan pola hidup sehat 12. Peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan Ibu dan anak yang berkualitas 13. Peningkatan pendidikan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan dan keselamatan ibu di tingkat masyarakat dan rumah tangga 3
14. Meningkatkan akses layanan keluarga berencana terutama bagi ibu pasca melahirkan dan kelompok dengan kebutuhan KB tidak terpenuhi (unmet need group) 15. Memperkuat fungsi bidan desa, termasuk kemitraan dengan tenaga kesehatan swasta dan dukun bayi 16. Memperkuat sistem rujukan 17. Peningkatan cakupan pelayanan kesehatan anak balita 18. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi neonatus dan bayi usia 1-12 bulan sesuai standard serta penanganan secara adekuat terhadap kasus komplikasi bayi 19. Peningkatan dan pemerataan akses pelayanan kesehatan anak TK/PG/PAUD 20. Peningkatan akses sanitasi masyarakat 21. Peningkatan pengawasan keamanan pangan masyarakat 22. Meningkatkan akses melalui penguatan surveilence dan pelayanan kesehatan untuk meningkatkan kemampuan dan sumber daya yang memadai untuk mengantisipasi dan menghadapi epidemi yang ada 23. Menggerakkan dan memberdayakan Masyarakat di bidang kesehatan melalui Peningkatan Pemahaman, kesadaran, kemauan, Masyarakat untuk hidup sehat sebagai upaya menurunkan angka kesakitan, angka kematian dan meningkatkan Usia Harapan Hidup 24. Pemerataan penyebaran tenaga kesehatan strategis ke setiap desa 25. Peningkatan kompetensi dan Fasilitasi peningkatan motivasi kerja tenaga kesehatan 26. Peningkatan dan pemerataan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan obat dan perbekalan kesehatan di setiap sarana kesehatan 27. Memfasilitasi masyarakat untuk pengembangan dan pengelolaan SDA khususnya obat tradisional guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat 4
28. Penyediaan sarana prasarana kesehatan yang adekuat dalam menunjang pelayanan kesehatan yang berkualitas 29. Pengembangan dan pemantapan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan serta pengendalian program kesehatan dan sistem kesehatan daerah 30. Penyelenggaraan manajeman kesehatan yang paripurna Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi dan peranannya masing-masing. Pembangunan berwawasan kesehatan mengandung makna bahwa setiap pembangunan harus berkontribusi terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu diharapkan pula dengan tersusunnya Profil Kesehatan ini maka Indikator Standar Pelayanan Minimal dan Indikator Kinerja Kesehatan 2013 dapat terukur secara kuantitatif. Berdasarkan data tersebut maka dapat dilakukan beberapa analisa deskriptif, komparatif, kecenderungan serta analisa sebab akibat. Beberapa faktor determinannya adalah faktor pemberi pelayanan kesehatan, perilaku masyarakat dan lingkungan. B. Tujuan Secara keseluruhan tujuan dari penyusunan Profil Kesehatan adalah: 1. Diperolehnya data tentang kondisi umum Kabupaten, demografi, lingkungan, perilaku masyarakat, sosial ekonomi serta situasi derajat kesehatan Kabupaten Malinau. 2. Untuk mengevaluasi keberhasilan kekurangan/kendala dalam pelaksanaan program serta metode pemecahannya yang berguna untuk memonitor kemajuan pembangunan kesehatan dari tahun ke tahun. 5
3. Diketahuinya analisa dari faktor-faktor determinan yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. 4. Dapat dilakukan pengambilan keputusan dan kebijakan bidang kesehatan berdasarkan data dan fakta (evidence based decision making). C. Sistematika Penyajian Adapun sistematika penyajian dari Profil Kesehatan Kabupaten Malinau ini adalah sebagai berikut : Bab-1 : Pendahuluan Bab ini menyajikan tentang latar belakang diterbitkannya Profil Kesehatan Kabupaten Malinau 2012 serta sistematika penyajiannya. Bab-2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten/Kota. Selain uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan. Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan tahun 2012 yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat. Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar 6
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kabupaten/Kota. Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab-6 : Kesimpulan Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Lampiran Pada lampiran ini berisi resume/angka pencapaian Kab/Kota dan 79 tabel data yang merupakan gabungan Tabel Indikator Kabupaten sehat dan Indikator pencapaian kinerja Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan. *** 7