BAB III METODE PENELITIAN. untuk periode pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. hubungan antara suatu variabel dengan variabel lainnya (Ulum dan

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. variabel Independen (ROA, leverage, size, ukuran dewan komisaris independen,

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. adalah 5 hari sebelum terjadi pengumuman penurunan BI Rate pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan properti dan real

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2014 Januari Data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Juli Adapun data penelitian diperoleh dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Sumber data dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan property yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN


BAB III METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun

DESAIN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuktikan hubungan biasa (korelasi) antara variabel bebas (independent

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Praktik

BAB III. Metode Penelitian. diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan Laporan

III.METODE PENELITIAN. go public yang melakukan pengungkapan informasi dalam annual report-nya dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia melalui internet ( Perusahaan yang. Efek Indonesia periode tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Penelitian ini sampel dan data penelitian diambil dari perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu Unit. tercatat di BEI pada tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini objek penelitian dipilh dengan metode purposive

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan dan corporate governance terhadap luas pengungkapan corporate

BAB III METODE PENELITIAN. bergerak di bisnis properti karena perusahaan golongan ini mengalami

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB III METODE PENELITIAN. mengungkapkan laporan keuangan (annual report) kepada publik periode 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. yang mengacu pada indikator GRI (Global Reporting

BAB III METODE PENELITIAN. publik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melakukan merger

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Maret 2015 bulan Desember 2015

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang pertambangan. Perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia yang diambil dari website Data diperoleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk dijadikan subjek penelitian dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di bidang industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang tercatat dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan Intellectual

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis mengadakan penelitian dengan mengunjungi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. Lampiran i. Daftar Perusahaan Real Estate dan Property yang menjadi sampel. Kreteria Sampel. No Kode Nama Emiten

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode. laporan keuangan tahun 2013 sampai tahun 2015.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan melihat pengaruh Adopsi IFRS terhadap Earnings Response

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. fenomena secara sistematis melalui pernyataan hubungan antar variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. operasional. Oleh karena itu, pada bagian ini diuraikan hal-hal mengenai variabel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. building contrition yang terdaftar di BEI periode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode yang

Daftar Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar sebagai perusahaan publik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode Tabel 3.1 Pemilihan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan keragaman data untuk penelitian yang akurat. Pemilihan sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan penentuan teknik pengujian statistik yang digunakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

38 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan untuk periode 2011 2013 pada perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI yang telah diaudit oleh akuntan publik, serta laporan keberlanjutan perusahaan (sustainibility report). Pengumpulan data dilakukan dengan menelusuri laporan tahunan dan atau informasi sosial perusahaan yang terpilih menjadi sampel. B. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausal yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas (independent vriabel) terhadap variabel terikat (dependent variable). Metode ini untuk melihat pengaruh keberadaan komite audit, ukuran dewan komisaris independen dan kepemilikan institusional dan kinerja keuangan terhadap return saham. C. Definisi dan Operasional Variabel Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Dependen Definisi variabel terikat (dependent variable) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variable independen (Indriantoro, 2002). 38

39 a. Return Saham (Cummulative Abnormal Return) Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atau suatu investasi yang dilakukan (Ang, 1997). Abnormal return merupakan perbedaan antara aktual return dengan ekspektasi return dihitung dengan menggunakan market adjusted model (Jogiyanto, 2010). Aktual return saham yang diperoleh dengan mencari selisih antara harga saham penutupan harian dikurangi harga saham hari sebelumnya kemudian dibagi dengan haga saham hari berikutnya. Selanjutnya expected return dihitung dengan menggunakan market adjusted model. Dalam model ini expected return merupakan return saham yang diukur dengan menggunakan IHSG, yaitu selisih antara IHSG pada hari tertentu dikurangi IHSG hari sebelumnya dibagi IHSG hari sebelumnya. Rumus untuk menghitun return adalah (Jogiyanto,2010): R it = = AR it = R it - R mt Keterangan : AR it R it Rmt : Abnormal return perusahaan i pada hari ke-t : Return harian perusahaan i pada hari ke-t : Return indeks pasar pada hari ke-t IHSI t : Indeks harga saham individual perusahaan i pada waktu t IHSI t-1 : Indeks harga saham individual perusahaan i pada waktu t-1 IHSG t : Indeks harga saham gabungan pada waktu t IHSG t-1 : Indeks harga saham gabungan pada waktu t-1

40 Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Retun historis ini berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi dan resiko dimasa mendatang (Ang, 1997). Konsep risk and return mempunyai peranan yang sangat besar dimana perilaku investor seringkali didasarkan pada konsep ini. Perhitungan CAR (Cummulative Abnormal Return) untuk masing-masing perusahaan merupakan akumulasi dari rata-rata abnormal return selama tiga tahun (1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2013) dengan menggunakan rumus CAR it = Keterangan CAR it : Cummulative abnormal return Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return) menurut Dyaksa (2006). 2. Variabel Independen Definisi variabel independen (variable bebas) adalah variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain (Nur dan Bambang, 2002). a. Good Corporate Governance Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah Good Corporate Governance yang terdiri dari ukuran dewan komisaris independen, kepemilikan institusional dan ukuran komite audit. 1) Ukuran Dewan Komisaris Independen

41 Komisaris Independen adalah anggota dewan komisaris yang tidak terafiliasi dengan direksi, anggota dewan komisaris lainya dan pemegang saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan (Komite Nasional Corporate Governance, 2004). Komisaris independen diukur berdasarkan jumlah komisaris independen yang terdapat di dalam perusahaan. DKI = DKI : Ukuran Dewan Komisaris Independen 2) Kepemilikan Institusional Kepemilikan institusional adalah jumlah kepemilikan saham yang dimiliki oleh institusi. KI = 3) Ukuran Komite Audit Ukuran komite audit diukur berdasarkan ukuran (jumlah) komite audit pada sebuah perusahaan. KA = Jumlah komite audit b. Kinerja Keuangan Perusahaan Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah kinerja keuangan yang terdiri dari ROA, Leverage dan Size.

42 1) ROA (Return On Asset) Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Linawati,2006): ROA = 2) Leverage Leverage adalah penggunaan sumber dana yang dimiliki beban tetap dengan harapan bahwa akan memberikan tambahan keuntungan yang lebih besar dari suatu beban tetapnya, sehingga akan meningkatkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham serta dapat menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Leverage juga dapat diartikan sebagai perbandingan natara dana yang berasal dari pemilik dengan dana yang berasal dari kreditur (Agus Sartono, 2001) : Leverage = 3) Size Size atau ukuran perusahaan merupakan proksi kebalikan dari informasi asymmetric. Variabel ini diukur dengan menggunakan logaritma natural asset. Penggunakan transformasi logaritma adalah untuk menyamakan dugaan bahwa perusahaan kecil juga dipengaruhi oleh efek size (Aulia, 2006). Dalam hal ini size biasanya muncul sebagai variable penjelas dan digunakannya log asset sebab perusahaan sampel dalam penelitian ini memiliki jumlah asset yang bervariasi karena perbedaan ukuran perusahaan. Sebagaimana dirumuskan: Size = Ln (Aset)

43 D. Operasional Variabel Tabel 3.1 Variabel Variabel Dependen (Y) CAR Variabel Independen (X) Keberadaan Komite Audit Sumber: Beberapa jurnal dan skripsi terdahulu E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui penelusuran data sekunder dengan kepustakaan manual. Data yang digunakan dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Dokumentasi merupakan proses perolehan dokumen dengan mengumpulkan dan mempelajari dokumen-dokumen dan data-data yang diperlukan. Dokumen tersebut adalah laporan keuangan tahunan, data yang tersedia di ICMD dan Bursa Efek Indonesia. F. Jenis dan Sumber Data Rumusan CAR it = Rasio % Keberadaan komite audit Rasio Dewan Komisaris Independen % Dewan Komisaris Independen Rasio Kepemilikan Institusional % Kepemilikan Institusional Rasio ROA ROA = Rasio Leverage Leverage = Rasio Size Size = Ln (Aset) Rasio Skala Pengukuran Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 tahun 2013. Adapun berbagai sumber data dalam penulisan skripsi ini yaitu sumber buku, jurnal dan penelitian terdahulu.

44 Dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria yaitu 44 perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan tahunannya secara periodik dari tahun 2011 tahun 2013. Sedangkan Cummulative Abnormal Return didapatkan dari catatan saham perusahaan dan IHSG selama tahun 2011 tahun 2013. Data didapat dari e-paper www.kontan.co.id. G. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Jumlah populasi dari penelitian ini adalah 44 perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di BEI. 2. Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling dimana peneliti memilih sampel secara tidak acak dengan memilih sampel yang memenuhi kriteria tertentu. Kriteria sampel dari penelitian ini adalah: a. Perusahaan properti yang terdaftar di BEI selama periode 2011-2013 b. Perusahaan properti yang mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut selama periode penelitian 2011-2013 c. Perusahaan yang mencantumkan GCG (Keberadaan komite audit, ukuran komisaris independen, kepemilikan institusi) dalam laporan keuangan periode 2011-2013 d. Perusahaan yang perdagangannya sahamnya aktif (rata-rata frekuensi perdangan diatas 500 kali perhari).

45 Tabel 3.2 - Hasil Pemilihan Sampel No Keterangan Jumlah Emiten 1 Jumlah Populasi 44 Perusahaan properti dan real estate yang mempublikasikan 44 2 laporan keuangan berturut-turut selama periode penelitian 2011-2013 Perusahaan yang mencantumkan GCG (keberadaan komite 44 3 audit, ukuran komisaris independen, kepemilikan institusi) dalam laporan keuangan periode 2011-2013 Perusahaan yang sahamnya aktif dengan frekuensi perdagangan -16 4 rata-rata per hari < 500 kali Jumlah Perusahaan Sampel 18 Tabel 3.3 - Nama Perusahaan Sampel No Kode Emiten Nama Perusahaan Sampel 1 APLN Agung Podomoro Land Tbk 2 ASRI Alam Sutra Realty Tbk 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 4 BKSL Sentul City Tbk 5 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 6 COWL Cowell Development Tbk 7 CTRA Ciputra Development Tbk 8 CTRP Ciputra Property Tbk 9 CTRS Ciputra Surya Tbk 10 JRPT Jaya Real Property Tbk 11 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk 12 LCGP Eureka Prima Jakarta Tbk 13 LPCK Lippo Cikarang Tbk

46 14 LPKR Lippo Karawaci Tbk 15 MDLN Moderland Realty Ltd. Tbk 16 PWON Pakuwon Jati Tbk 17 SCBD Danayasa Arthatama Tbk 18 SMRA Sumarecon Agung Tbk H. Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data purposive sampling, dimana data yang diambil adalah data yang mewakili dari kriteria sampel yang telah dibuat. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan adalah data penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Teknik pengumpulan data ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder sebagai subjek penelitian, selain itu peneliti juga memperoleh data dari literatur, berupa text book, jurnal ekonomi dan literatur lain yang berkaitan dengan penelitian 1. Metode Analisis Data Metode analisis yang akan dilakukan adalah metode analisis statistik deskriptif dan uji asumsi klasik. Data yang telah dikumpulkan akan dianalisis dengan analisis statistik deskriptif untuk mengetahui dispersi dan distribusi data, sedangkan uji asumsi klasik dilakukan untuk menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. a. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif akan memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu data yang dilihat melalui nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maximum, minimum, sum range, kurtosis, dan skewnewss (Ghozali, 2009). Skewness mengukur kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari

47 distribusi data. Data yang terdistribusi secara normal mempunyai nilai skewness dan kurtosis mendekati nol (Ghozali, 2009). b. Uji Asumsi Klasik Pengujian regresi linier berganda dapat dilakukan setelah model dari penelitian ini memenuhi syarat-syarat yaitu lolos dari asumsi klasik. Syaratsyarat yang harus dipenuhui antara lain adalah data tersebut harus terdistribusikan secara normal, tidak terdapat multikolonieritas, dan heterokedastisitas. Sehingga sebelum pengujian regresi linier berganda dilakukan perlu terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang terdiri dari: 1) Uji Normalitas Tujuan dari uji normalitas adalah menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal dalam model regresi. Uji normalitas yang digunakan adalah uji Kolmogorov Smirnov. Kolmogorov Smirnov adalah pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang

48 diuji normalitasnya dengan data normal baku. Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0.05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika signifikansi di atas 0.05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0.05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal. 2) Uji Multikolonieritas Tujuan dari uji multikolonieritas adalah untuk menguji apakah ada korelasi antar variabel bebas dalam model regresi (Iman, 2011). Dalam suatu model regresi yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variable independen. Jika terdapat korelasi maka terdapat problem multikolinearitas. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas di dalam regresi dapat dilihat dari tolerance value dan nilai variance inflation factor (VIF). Model regresi yang bebas multikolinieritas adalah yang mempunyai nilai toleransi diatas 0,10 dan VIF dibawah 10 (Ghozali, 2006). Apabila nilai toleransi di bawah 0,10 dan VIF diatas 10 maka terjadi gangguan multikolinieritas pada penelitian tersebut. 3) Uji Heteroskedastisitas Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi.

49 4) Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ada korelasi atara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t- 1 (sebelumnya). Jika terdapat korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson untuk mendeteksi masalah autokorelasi. c. Uji Kesesuaian Model 1) Uji F (F-Test) Uji F-test dilakukan untuk menguji hipotesis koefisien (slope) regresi secara bersamaan. Cara pengujiannya sama dengan regresi sederhana ataupun regresi secara bersamaan. Cara pengujiannya sama pada regresi sederhana atupun regresi majemuk dengan menggunakan Tabel ANOVA (Ghozali, 2009). Uji kesesuaian model pada dasarnya menunjukan apakah semua variable independen yang dimaksud dalam penelitian mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variable dependen (Imam, 2011). 2) Koefisien Determinasi (R 2) Koefisien determinasi (R 2 ) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Jika nilai R 2 kecil menunjukkan bahwa variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Jika nilai mendekati satu menunjukkan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir

50 semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. d. Uji Hipotesis Menurut Ghozali (2006) ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana H₀ ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H₀ diterima. 1) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik T) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen secara sendiri-sendiri mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kata lain, untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen dapat menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen secara nyata. Uji t dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masingmasing variable pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0.05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), yang berarti secara individual variable independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable independen. Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan), berarti secara

51 individu variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen. 2) Analisis Regresi Linear Berganda Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0.05 (ghozali, 2005). CAR = β 0 +β 1 ROA+β 2 KA+β 3 DKI+β 4 KI+β 5 Lev+β 6 Lev + e Keterangan: CAR = Cummulative Abnormal Return β 0 = Konstanta β 1 β 6 = Koefisien regresi ROA = Variabel independen ROA KA DKI KI Lev Size = Variabel independensi keberadaan komite audit = Variabel independensi ukuran komisaris independen = Variabel independensi kepemilikan institusional = Variabel independen leverage = Variabel independen size